11 Sifat Koligatif Larutan (Pengertian, Sifat, Contoh Soal)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Unduh disini

Buka

Sifat Koligatif Larutan: Pengertian, Sifat, Contoh Soal


February 8, 2023 by Eka

Pernahkah kamu membuat es putar?

Saat membuat es putar, digunakan es yang dicampur dengan garam sebagai


pendinginnya.

Mengapa demikian? Hal itu akan terjawab saat kita mempelajari materi sifat koligatif
larutan.

Mari kita pelajari lebih lanjut tentang sifat koligatif larutan.

Contents [ show ]

Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut.

Sebelum mempelajari lebih lanjut, kita harus mengetahui jenis-jenis konsentrasi larutan
terlebih dahulu, karena dalam perhitungannya akan banyak melibatkan rumus-rumus
konsentrasi.

Berikut ini adalah beberapa jenis konsentrasi larutan.

1. Molaritas (M), adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

Dapatkan $3,5 per


jawaban

Hasilkan uang dari menjawab


pertanyaan sederhana. Kami
membayar Anda secara tunai.

2. Molalitas (m), adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.


3. Fraksi mol (X), adalah perbandingan mol bagian dengan mol seluruh komponen.

Fraksi mol pelarut (Xp)

Fraksi mol terlarut (Xt)

Xp + X t = 1

Sifat koligatif larutan meliputi empat sifat, yaitu :

1. Penurunan tekanan uap (∆P)


2. Kenaikan titik didih (∆Tb)
3. Penurunan titik beku (∆Tf)
4. Tekanan osmotik (π)

Selanjutnya mari kita bahas satu per satu.

Baca juga Konfigurasi Elektron.

Penurunan Tekanan Uap (∆P)

Tekanan uap dari cairan murni bergantung pada jumlah molekul yang meninggalkan fase
cair menjadi fase uap.

Jumlah partikel zat terlarut yang ditambahkan dalam cairan murni akan menjadi
penghalang molekul cairan murni yang akan meninggalkan fase cair sehingga tekanan
uap cairan murni (P⁰) lebih besar dari tekanan uap larutan (P).

Hal itu menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan tekanan uap (∆P).

Jika Larutan Non Elektrolit Jika Larutan Elektrolit


∆P = P⁰ – P ∆P = P⁰ – P

P = Xp . P⁰ P = Xp . P⁰ . i

∆P = Xt . P⁰ ∆P = Xt . P⁰ . i

Dimana i = 1 + (n-1)α yang merupakan faktor Van’t Hoff

dengan derajat disosiasi, α = , dan n = jumlah koefisien ion-ion.

Dapatkan $3,5 per jawaban


Hasilkan uang dari
menjawab pertanyaan
sederhana. Kami membayar
Anda secara tunai.

Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

Jika partikel zat terlarut ditambahkan dalam suatu pelarut, maka akan menyebabkan
kenaikan titik didih (∆Tb), dimana titik didih larutan (Tblarutan) lebih besar dari titik didih
pelarut (Tbpelarut).

Jika Larutan Non Elektrolit Jika Larutan Elektrolit

∆Tb = Tflarutan – Tfpelarut ∆Tb = Tflarutan – Tfpelarut

∆Tb = m . Kb ∆Tb = m . Kb . i

Dimana :

m = molal
Kb = tetapan titik didih
i = faktor Van’t Hoff

Penurunan Titik Beku (∆Tf)

Jika zat terlarut ditambahkan dalam suatu pelarut, maka akan menyebabkan penurunan
titik beku (∆Tf), dimana titik beku pelarut (Tfpelarut) lebih besar dari titik beku larutan
(Tflarutan).

Jika Larutan Non Elektrolit Jika Larutan Elektrolit

∆Tf = Tfpelarut – Tflarutan ∆Tf = Tfpelarut – Tflarutan

∆Tf = m . Kf ∆Tf = m . Kf . i

Dimana :

m = molal
Kf = tetapan titik beku
i = faktor Van’t Hoff

Tekanan Osmotik (π)

Osmosis adalah peristiwa berpindahnya zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke
larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel.

Jika Larutan Non Elektrolit Jika Larutan Elektrolit

π=M.R.T π=M.R.T.i

Dimana :

π = tekanan osmotik (atm)


M = molaritas
R = tetapan gas ideal = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu Kelvin
i = faktor Van’t Hoff

Berdasarkan tekanan osmosik larutan, larutan terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Larutan isotonik, adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik sama.


2. Larutan hipertonik, adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih besar.
3. Larutan hipotonik, adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih kecil.

Baca juga Ikatan Hidrogen.

Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan

1. Diketahui bahwa tekanan uap air murni sebesar 100 mmHg. Jika fraksi mol NaCl
adalah 10%, maka besar penurunan tekanan uap adalah …

Pembahasan

P⁰ = 100 mmHg

Xt = 10% = 0,1

∆P = … ?

∆P = Xt . P⁰

∆P = 0,1 . 100 mmHg

∆P = 10 mmHg

Jadi, tekanan uap turun sebesar 10 mmHg.

2. Larutan yang isotonik dengan C6H12O6 0,3 M adalah …

KI 0,1 M
CaCl2 0,1 M
FeCl2 0,2 M

Pembahasan

Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik sama. Maka kita
cari terlebih dahulu besar tekanan osmotik (π) dari C6H12O6 0,3 M (larutan non
elektrolit).
π C6H12O6 = M . R . T

π C6H12O6 = 0,3 . 0,082 . T

π C6H12O6 = 0,0246 T

Selanjutnya kita cari larutan yang memiliki π sama dengan π C6H12O6, yaitu sebesar
0,0246 T.

KI 0,1 M (larutan elektrolit kuat, maka α = 1)

KI → K+ + I–

n=2

π KI = M . R . T . i

π KI = 0,1 . 0,082 . T . (1+(n-1)α)

π KI = 0,0082 T . (1+(2-1)1)

π KI = 0,0164 T

CaCl2 0,1 M (larutan elektrolit kuat, maka α=1)

CaCl2 → Ca2+ + 2Cl–

n=3

π CaCl2 = M . R . T . i

π CaCl2 = 0,1 . 0,082. T . (1+(n-1)α)

π CaCl2 = 0,0082 T . (1+(3-1)1)

π CaCl2 = 0,0246 T

FeCl2 0,2 M (larutan elektrolit kuat, maka α=1)

FeCl2 → Fe2+ + 2Cl–


n=3

π FeCl2 = M. R . T . i

π FeCl2 = 0,2 . 0,082 . T . (1+(n-1)α)

π FeCl2 = 0,0164 T . (1+(3-1)1)

π FeCl2 = 0,0492 T

Jadi, larutan yang isotonik dengan C6H12O6 0,3 M adalah larutan CaCl2 0,1 M.

3. Tekanan uap jenuh air pada suhu 28⁰C adalah 100 mmHg. Apabila 30 gram urea
(Mr=60) dilarutkan dalam 2 mol air tersebut, maka tekanan uap larutan pada suhu yang
sama sebesar … mmHg.

Pembahasan

P⁰ air = 100 mmHg

Mr urea = 60 gram/mol

Massa urea = 30 gram

n. air = 2 mol

P=…?

P = Xp . P⁰

P = Xp . P⁰

P = 0,8 . 100 mmHg

P = 80 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan urea tersebut sebesar 80 mmHg.

Demikian pembahasan mengenai sifat koligatif larutan. Semoga dapat bermanfaat.


Baca juga Larutan Penyangga.

Kembali ke Materi Kimia

Materi Kimia Lainnya

Benzena dan Turunannya

Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Reaksi Senyawa Karbon

Struktur Atom

Minyak Bumi

Materi Terkait

Logaritma

Bilangan Komposit

Getaran

Belah Ketupat

Gelombang Bunyi

Anda mungkin juga menyukai