Icha Anisa Nurafipah 3,06

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I

ARTICLE READING

MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS

Dosen : Ns. Andini Restu Marsiwi,

M.Kep Disusun Oleh :

NAMA : Ica Anisa Nurapifah


NIM : 221030122042

KELAS : 3,06

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES

WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


IDENTITAS ARTIKEL PENELITIAN

Judul : Pendidikan kesehatan tentang terapi komplementer dalam


kehamilan
Penulis : Fatihatul hayati
Tahun Publikasi : Tahun 2021
Sumber :Jurnal Abdimas Kesehatan

RANGKUMAN ARTIKEL PENELITIAN

Terapi komplementer dalam pelayanan kesehatan merupakan pengobatan non


konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terpi
tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang telah teruji kualitas
kemanan, dan

efektifitasnya berdasarkan penelitian dan keilmuan (Evidence Based Medicine). Dalam terapi
komplementer terapis mengatasi berbagai penyakit atau keluhan dengan teknik tradisional dan
tidak dilakukan dengan tindakan bedah dan obat atau produk farmasi, namun dengan
memanfaatkan berbagai jenis terapi dan herbal.
Terapi komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai
sebagai pendamping terapi konvensional medis. Dalam pelaksanaannya terapi komplementer
dapat dilakukan bersamaan dengan terapi medis.( Moyad, 2009)
Penelitian membuktikan bahwa terapi komplementer dapat menjadi solusi untuk
mengurangi rasa ketidaknyamanan bahkan dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Terapi
ini lebih aman dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan obat modern
dengan bahan kimia. namun terkadang terdapat juga pasien yang menggunakan pengobatan
tradisional atau komplementer tetapi tidak mendapatkan kesembuhan sesuai harapan bahkan
menjadikan penyakitnya lebih parah. Untuk itu perlu dipahami tentang pemanfaatan terapi
komplementer karena meskipun pengobatan komplementer relatif lebih aman namun bukan
berarti tidak menimbulkan risiko .(Onyapat, 2011).
Ibu hamil pada umumnya mengalami beberapa keluhan dan ketidaknyamanan selama
kehamilan, yang dapat diatasi dengan terapi komplementer. Diantara ketidaknyamanan
tersebut antara lain :
a. Trimester pertama
Pada kehamilan trimester pertama merupakan proses awal dari kehamilan. Pada minggu
inilah proses terjadinya kehamilan ditentukan. Setelah terjadi konsepsi, tubuh ibu akan
banyak berubah dalam 3 bulan pertama kehamilan. Janin berkembang didalam rahim ibu
akan timbul keluhan-keluhan dan tidak harus dialami oleh ibu, seperti
perasaan mual, nyeri punggung, lelah, perubahan mood, keram kaki, sering berkemih
dan konstipasi.
b. Trimester kedua
Saat kehamilan menginjak trimester kedua, maka tubuh mulai beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi. Saat-saat ini merupakan saat yang menyenangkan karena
keluhan sudah mulai berkurang.
Perubahan yang terjadi seperti perut
mulai kelihatan membesar, pergelangan kaki mulai terlihat oedema, mulai terjadi
pigmentasi kulit, mulai terasa nyeri di pinggang, mulai merasa gerakan kecil.
c. Trimester ketiga
Pada trimester ini biasanya ibu mulai merasakan berbagai keluhan yang berkaitan dengan
perubahan tubuhnya dan berkaitan dengan proses persalinan. Perubahan yang terjadi
seperti peningkatan frekuensi berkemih, sesak nafas, merasakan kontraksi, payudara
semakin membesar, otot da ligamentum semakin stretch sehingga sering terasa pegal
merasakan tekanan pada bagian bawah dan terjadi oedema
Di Indonesia saat ini menggunakan istilah pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer, dimana pelayanan kesehatan tradisional merupakan seluruh pelayanan yang
ada di masyarakat, terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu pelayanan kesehatan tradisional
ramuan dan pelayanan kesehatantradisional keterampilan. Hal yang berkembang
saat ini adalah pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer dimaksudkan sebagai
pelayanan yang sudah dinyatakan aman dan bermanfaat serta dapat diintegrasikan dalam
fasilitas pelayanan kesehatan. .(Onyapat, 2011).
Ibu hamil merupakan kelompok yang dianjurkan memanfaatkan terapi atau pengobatan
komplementer dalam mengatasi keluhan yang dirasakan, karena dengan terapi komplementer
dapat menghindari efek samping pengobatan konvesional dan memiliki kontrol yang besar
terhadap

kesehatan sendiri.3 Adapun pelayanan terapi komplementer dalam kehamilan diantara :


a. Herbal (jahe) dalam mengatasi mual
b. Aromaterapi
c. Hipnoterapi antenatal
d. Yoga kehamilan
e. Terapi musik
Pemanfaatan terapi komplementer oleh ibu hamil dipengaruhi oleh media massa,
informasi dari sebuah produk, rekomendasi keluarga dan teman, sifat alami manusia yang
ingin selalu mencoba hal-hal baru serta kemudahan akses pada pengobatan ini dapat
mempengaruhi persepsi seseorang untuk menggunakan CAM karena dinilai alami dan aman
digunakan.(Onyapat, 2011).
Tugas bidan dalam pelayanan kehamilan meliputi promotif, preventif, deteksi dini
komplikasi dan penanganan kegawatdaruratan. Terapi komplementer dapat dilakukan pada
tahap promotif dan preventif, misalnya saja pada ibu hamil dilakukan prenatal yoga dengan
harapan ibu yang mengikuti prenatal yoga selama kehamilan akan membuat ibu menjadi lebih
bugar, lebih sehat sehingga dapat mengurangi ketidaknyamanan pada kehamilan dan
mempersiapkan kondisi fisik saat persalinan.(Wirdayanti, 2019)
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di
berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit ibu hamil bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter, bidan ataupun perawat.
Meskipun pengobatan tradisional/ komplementer relatif lebih aman namun bukan berarti
tidak menimbulkan risiko, untuk itu ibu hamil harus memiliki pengetahuan yang mumpuni
tentang pemanfaatan terapi komplementer yang aman selama kehamilan.
Pemanfaatan terapi komplementer dalam kehamilan harus diawasi dan dipastikan aman
bagi ibu dan janin serta tidak menimbulkan efek negatif dalam.
A. IMPLIKASI KEPERAWATAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dibaca, Setelah diberikan pendidikan kesehatan


tentang terapi komplementer dalam
kehamilan didapatkan peningkatan
pengetahuan ibu hamil tentang terapi
komplementer dalam mengatasi
ketidaknyamanan sehingga diharapkan ibu
hamil dapat menjalani kehamilan dengan
sehat, aman dan nyaman serta melahirkan
bayi yang sehat baik fisik maupun mental.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari
pengetahuan tentang terapi komplementer
diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan,
peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator
dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat
dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan
diskusi apabila klien membutuhkan informasi
ataupun sebelum mengambil keputusan.

B. DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY fatihatul, h. (2021). pendidikan kesehatan tentang terapi komplementer dalam


kehamilan. jurnal kesehatan, 4.

Anda mungkin juga menyukai