Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Selain mengetahui apa itu rasio likuiditas dengan memahami rasio likuiditas
ini, menjadi mengerti bahwa perusahaan diharapkan dapat membuat analisis
terhadap utang dan aset yang dimilikinya untuk memperkuat cost saving dari
sebuah perusahaan. Rasio likuiditas juga berguna untuk menentukan
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Mengukur kekuatan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang
yang akan segera jatuh tempo.
2. Mengetahui kapasitas perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan total asset lancar.
3. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan asset sangat lancar.
4. Menaksir skala uang kas perusahaan dalam membayar utang jangka
pendek.
5. Perencanaan finansial di masa depan terutama yang berhubungan dengan
perencanaan kas dan kewajiban jangka pendek.
6. Mengetahui keadaan dan posisi likuiditas perusahaan masing-masing
periode dengan membandingkannya.
Secara umum tujuan utama rasio keuangan digunakan adalah untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Namun, disampingitu,
dari rasio likuiditas dapat diketahui hal-hal lain yang lebih spesifik yang juga
masih berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya. Semua ini tergantung dari jenis rasio likuiditas yang digunakan.
Dalam praktiknya, untuk mengukur rasio keuangan secara lengkap, dapat
menggunakan jenis-jenis rasio likuiditas yang ada.
4
(margin of safety) suatu perusahaan. Penghitungan rasio lancar dilakukan
dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang
lancar.Versi terbaru pengukuran rasio lancar adalah mengurangi sediaan
dan piutang.
b. Aktiva lancar (current assets) merupakan harta perusahaan yang dapat
dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Komponen
aktiva lancar meliputi kas, bank, surat- surat berharga, piutang, sediaan,
biaya dibayar dimuka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman
yang diberikan, dan aktiva lancer lainnya.
c. Utang lancar (current liabilities) merupakan kewajiban perusahaan jangka
pendek (maksimal satu tahun). Artinya, utang ini segera harus dilunasi
dalam waktu paling lama satu tahun.
d. Komponen utang lancar terdiri dari utang dagang, utang bank satu tahun,
utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang dividen, biaya diterima di
muka, utang jangka panjang yang sudah hampir jatuh tempo, serta utang
jangka pendeklainnya.
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan
bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila
hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik.
Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Untuk
mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau tidaknya, ada suatu standar
rasio yang digunakan, misalnya rata-rata industri untuk usaha yang sejenis
atau dapat pula digunakan target yang telah ditetapkan perusahaan
sebelumnya, sekalipun kita tahu bahwa target yang telah ditetapkan
perusahaan biasanya ditetapkan berdasarkan rata-rata industri untuk usaha
yang sejenis.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang digunakan
sebagai berikut.
5
Untuk pembahasan rasio-rasio ini kita menggunakan laporan keuangan PT
Yumiko Maharani,Tbk yang ada di halaman 111 dan 112.
Contoh:
= 2,18 kali
Rp750
Current Ratio (CR) = (dibulatkan 2,2kali)
Artinya jumlah aktiva lancer sebanyak 2,2 kali utang lancar, atau setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh 2,2 rupiah harta lancar atau 2,2: 1 antara
aktiva lancar dengan utang lancar.
Rp1.340
Current Ratio (CR) = 1,8kali(dibulatkan1,8kali)
Rp750
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,8 kali utang lancar, atau setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh Rp1,8 harta lancar atau 1,8: 1 antara aktiva
lancar dengan utang lancar
Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah dua kali, keadaan
perusahaan untuk tahun 2005 berada dalam kondisi baik mengingat rasionya
di atas rata-rata industri. Namun, untuk tahun 2006 kondisinya kurang baik
jika dibandingkan dengan perusahaan lain karena rasionya masih di bawah
rata-rata industri.
6
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek)
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).
Artinya nilai sediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva
lancar. Hal ini dilakukan karena sediaan dianggap memerlukan waktu relatif
lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat
untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.
Untuk mencari quick ratio, diukur dari total aktiva lancar, kemudian
dikurangi dengan nilai sediaan. Terkadang perusahaan juga memasukkan
biaya yang dibayar di muka jika memang ada dan dibandingkan dengan
seluruh utang lancar. Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) dapat
digunakan sebagai berikut.
Curret Liabilities
atau
Contoh:
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Total Aktiva Lancar (Current Assets) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current Liabilities) 750 750
Sediaan (Inventory) 250 310
7
Untuk tahun 2005:
Quick Rasio = Rp 1.640 −Rp 250 = 2,52
Rp 750
Rp 750
Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali, maka keadaan
perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak harus menjual sediaan bila hendak melunasi utang lancar,
tetapi dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan
uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan
kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap
8
saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya.
Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan sebagai
berikut.
Cashor Cashequivalent
Cashratio=
Current Liabilities
atau
Contoh:
Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50% maka keadaan perusahaan
lebih baik dari perusahaan lain. Namun, kondisi rasio kas terlalu tinggi juga
kurang baik karena ada dana yang menganggur atau yang tidak atau belum
9
digunakan secara optimal. Sebaliknya apabila rasio kas di bawah rata-rata
industri, kondisi kurang baik ditinjau dari rasio kas karena untuk membayar
kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva
lancar lainnya.
Menurut James O. Gill, rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi
untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan
untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan
(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.
Untuk mencari modal kerja, kurangi aktiva lancer terhadap utang lancar.
Modal kerja dalam pengertian ini dikatakan sebagai modal kerja bersih yang
dimiliki perusahaan. Sementara itu, modal kerja kotor atau modal kerja saja
merupakan jumlah dari aktiva lancar. Hasil perhitungan rasio perputaran kas
dapat diartikan sebagai berikut.
a. Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti keluar masuknya uang kas
begitu cepat, karena penjualan yang tinggi, dan uang yang masuk dan yang
keluar relatif seimbang sehingga kemampuan membayar seluruh tagihan
dapat dilakukan sesuai waktunya.
b. Sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang
tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan dalam waktu singkat sehingga
perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang lebih sedikit.
Rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas adalah sebagai
berikut.
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Untuk mengaplikasikan rumus di atas, dapat digunakan data sebagai berikut.
Contoh:
10
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Penjulan bersih (net sales) 5.950 5.550
Total aktiva lancar (current assets) 1.640 1.340
Total utang lancar (current assets) 750 750
5.950
Rasio Perputaran Kas= = 9,4 kali dibulatkan (10kali)
1.340−750
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠−𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Contoh :
11
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Total aktiva lancar (current assets) 1.640 1.340
Total utang lancar (current liabilities) 750 750
Sediaan (inventory) 250 310
Jika rata-rata industri untuk Inventory to net working capital adalah 12%,
keadaan perusahaan pada tahun 2005 kurang baik karena masih dibawah
rata-rata industri, namun tidak terlalu buruk karena masih mendekati rata-
rata industri, hanya saja masih perlu ditingkatkan. Untuk tahun 2006
kondisinya baik karena berada di atas rata-rata industri. Artinya perusahaan
melakukan peningkatan Inventory to net working capital dari tahun
sebelumnya. 1
1
Ismawati Pasar Uang Dalam Perpspektif Islam. Jurnal Minds : Manajemen Ide dan
Inspiratif. Hal. 96-106
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu
perusahaan. Dengan kata lain, rasio likuiditas berguna untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban/utang pada
saat ditagih atau jatuh tempo. Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Rasio Cepat (Quick Ratio)
merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai sediaan. Rasio kas (Cash Ratio) merupakan alat untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Hal ini
dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti
rekening giro dan tabungan. Rasio perputaran kas (Cash Turn Over) bermanfaat
untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan
untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan Inventory to net working
capital merupakan rasio yang mengukur atau membandingkan antara jumlah
sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14