LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Riana Puji Lestari

NIM : 223174716612
Instansi : SMA NEGERI 2 KRAKSAAN
Mapel PPG : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

PPG Kategori 1 Angkatan 2

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Di SMPN 4 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Pada Mata Pelajaran IPS

Masalah terpilih Akar


No. yang akan Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan masalah
1. Rendahnya Metode Kajian Literatur: Setelah dianalisis, alternatif
keaktifan belajar pembelajaran 1. Salah satu model solusi adalah:
peserta didik pada guru monoton yangdapat meningkatkan 1.Akan mencoba
mata pelajaran dan belum keaktifan dan juga hasil menggunakan model
IPS di kelas VIII menerapkan belajar siswa yaitu model Discovery Learning untuk
SMPN 4 pembelajaran Discovery Learning, model meningkatkan keaktifan
Kraksaan. berdiferensiasi ini akan menuntut siswa peserta didik.
. terlibat aktif dalam proses 2. Menerapkan pembelajaran
pembelajaran dan berdiferensiasi untuk
menemukan sendiri suatu memaksimalkan aktifitas
konsep pembelajaran, karena belajar peserta didik sesuai
pada proses pembelajaran dengan kebutuhan belajar
materi tidak disampaikan peserta didik.
secara utuh (Maharani &
Hardini, 2017). Kelebihan model Discovery
(https://ejournal.undiksha.ac.i Learning
d/index.php/JEAR/article/vie
w/17369/10443) 1. Mendukung partisipasi aktif
pembelajar dalam proses
2. Hosnan (2014) pembelajaran.
menyatakan kelebihan dari 2. Menumbuhkan rasa ingin
model discovery learning tahu pembelajar.
diantaranya adalah:1) 3. Memungkinkan
Meningkatkan kemampuan perkembangan
siswa untuk memecahkan keterampilan-keterampilan
masalah. 2) Membantu siswa belajar sepanjang hayat dari
memperkuat konsep dirinya, pembelajar.
karena memperoleh 4. Membuat pengalaman
kepercayaan bekerja sama belajar menjadi lebih
dengan yang lain. 3) bersifat personal.
Mendorong keterlibatan 5. Membuat pembelajar
keaktifan siswa. 4) memiliki motivasi yang
Mendorong siswa berpikir tinggi karena memberikan
intuisi dan merumuskan kesempatan kepada mereka
hipotesis sendiri. 5) Melatih untuk melakukan
siswa belajar mandiri. 6) eksperimen dan menemukan
Siswa aktif dalam kegiatan sesuatu untuk diri mereka
belajar mengajar, karena ia sendiri.
berpikir dan menggunakan 6. Membangun pengetahuan
kemampuan untuk berdasarkan pada
menemukan hasil akhir pengetahuan awal yang
(https://ejournal.undiksha.ac.i telah dimiliki oleh
d/index.php/JEAR/article/vie pembelajar sehingga mereka
w/17369/10443) dapat memiliki pemahaman
yang lebih mendalam.
3. Menurut Suritno Fayanto 7. Mengembangkan
(2020). Model pembelajaran kemandirian dan otonomi
dicovery learning merupakan pada diri pembelajar
model pembelajaran yang 8. Membuat pembelajar
berdasarkan pengalaman bertanggungjawab terhadap
langsung dan pentingnya kesalahan-kesalahan dan
pemahaman struktur atau ide- hasil-hasil yang mereka buat
ide penting terhadap suatu selama proses belajar
disiplin ilmu yang melibatkan
siswa secara aktif dalam
pembelajaran.
(http://journal.umg.ac.id/inde
x.php/didaktika/article/view/2
264)

4. Pembelajaran diferensiasi
berarti mencampurkan semua
perbedaan untuk
mendapatkan suatu
informasi, membuat ide dan
mengekspresikan apa yang
mereka pelajari. Dengan
kata lain bahwa
pembelajaran diferensiasi
adalah menciptakan suatu
kelas yang beragam dengan
memberikan kesempatan
dalam meraih konten,
memproses suatu ide
dan meningkatkan hasil
setiap murid, sehingga
murid-murid akan bisa lebih
belajar dengan aktif dan
efektif. Tomlinson dalam
Suwartiningsih
(2020).(http://jurnal.bimaberil
mu.com/index.php/jppi/article
/view/39)

Hasil Wawancara dengan


Guru IPS :
1. Guru harus menerapkan
model pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan
keaktifan peserat didik saat
proses pembelajaran.
2. Keaktifan peserta didik
bisa dilihat dari
3. Penerapan pembelajaran
berdiferensiasi diperlukan
guru untuk mengakomodir
kebutuhan belajar siswa,
sehingga peserta didik
akan bisa belajar lebih aktif
sesuai yang mereka
butuhkan.
4. Guru sebaiknya melibatkan
Peserta didik secara
langsung dalam proses
pembelajaran ( Students
Center).

Hasil Wawancara Guru


Penggerak
1.Guru harus memetakan
kebutuhan belajar peserta
didik agar bakat dan minat
bisa diketahui.
2.Guru sebaiknya
menggunakan model
pembelajaran Discovery
Learning, karena model ini
memberikan pengalaman
langsung kepada peserta
didik.

2. Guru belum Guru belum Kajian Literatur: Setelah dianalisis, alternatif


memanfaatkan IT menguasai solusi adalah:
dalam membuat pembuatan 1. Tujuan pendampingan 1. Sarana prasarana sekolah
media media pengembangan media mendukung dalam
pembelajaran IPS. pembelajaran pembelajaran adalah memanfaatkan media
dikarenakan memberikan pengetahuan dan pembelajaran di kelas.
motivasi guru keterampilan guru dalam 2. Guru membutuhkan
masih kurang pengembangan media pendampingan dalam
untuk belajar pembelajaran untuk pembuatan media
serta kurang meningkatkan kompetensi pembelajaran berbasis IT.
mendapat professional guru. (Dede 3. Guru harus termotivasi
pelatihan Salim Nahdi, Abdur Rasyid, untuk belajar membuat
pengembanga Ujiati Cahyaningsih: media pembelajaran
n media ejournal.unma.ac.id, 2020) terutama dalam mata
pembelajaran https://ejournal.unma.ac.id/ pelajaran IPS.
berbasis TIK. 4. Media pembelajaran Power
2. Pelatihan pengembangan Point Interaktif bisa
media pembelajaran berbasis membantu guru dalam
teknologi informasi proses pembelajaran IPS.
membantu guru dalam
mempersiapkan materi belajar Keunggulan Media Power
yang menarik. (Alicia A.E. Point Interaktif
Sinsuw, Alwin M. Sambul -
Jurnal Teknik Elektro dan 1. Penyajiannya menarik
Komputer, 2017) karena ada permainan
https://journal.trunojoyo.ac.id/ warna, huruf dan
triac animasi,baik animasi
teksmaupun animasi
3. Media pembelajaran yang gambar atau foto.
menarik dengan 2. Lebih merangsang anak
memanfaatkan teknologi untuk mengetahui lebih
informasi mampu menjadi jauh informasi tentang
solusi guru dalam bahan ajar yang tersaji.
mengajarkan mata pelajaran 3. Pesan informasi secara
menjadi lebih menarik. visual mudah dipahami
(Danang Aditya Nugraha, S peserta didik.
Sudiyono -, 2018) 4. Tenaga pendidik tidak
https://journal.trunojoyo.ac.i perlu banyak
d/triac menerangkan bahan ajar
yang sedang disajikan.
4. Guru pun dituntut untuk 5. Dapat diperbanyak sesuai
lebih kreatif melaksanakan kebutuhan dan dapat
pembelajaran daring dengan dipakai secara berulang-
menggunakan media yang ulang.
membuat siswa tertarik 6. Dapat disimpan dalam
dan semangat sehingga bentuk data optik atau
tidak mudah jenuh atau magnetic
merasa bosan saat (CD/Disket/Flashdisk),
mengikuti pembelajaran sehingga praktis untuk
daring, maka dibawa kemana-mana.
peneliti memberikan solusi
yaitu memfasilitasi
pembelajaran dengan media
pembelajaran yang dapat
meningkatkan ketertarikan
siswa, karena adanya
keunggulan dan manfaat
dari media pembelajaran
yaitu suatu
alat untuk menyampaikan
informasi untuk memancing
pikiran, perhatian, dan
minat siswa untuk
mengikuti
pembelajaran (Tafonao,
2018)
(https://ejournal.undiksha.ac
.id/index.php/JET/article/vie
w/21732)

5. Menurut (Srimaya,
2017)menggunakan
perangkat pembelajaran
Power Point Interaktif yang
dibuat sendiri oleh peneliti,
dapat menyajikan teks
materi pembelajaran, serta
soal-soal dan gambar yang
dapat bergerak atau bersifat
interaktif yang sebelumnya
belum pernah digunakan
oleh guru dalam proses
pembelajaran. Sehingga
Power Point interaktif dapat
meningkatkan minat, fokus
dan aktifnya peran siswa
saat belajar, harapannya dapat
mempengaruhi hasil belajar.(
https://edukatif.org/index.php/e
dukatif/article/view/986)

Hasil Wawancara guru IPS:


1. Guru tidak pernah
memanfaatkan media
pembelajaran berbasis TIK
karena faktor usia
memasuki masa pensiun dan
keterbatasan pengetahuan.
2. Pembuatan media
pembelajaran membutuhkan
waktu yang lama, sehingga
guru kurang bisa
meluangkan waktunya.
3. Pembuatan media
pembelajaran sangat penting
sebagai sarana pendukung
dalam proses pembelajaran.
4. Peserta didik tidak
diperbolehkan membawa
HP hanya saat ujian saja
dengan pengawasan guru.

Hasil Wawancara Kepala


Sekolah

1. Sarana prasarana LCD ada


di sekolah dan bisa
dimanfaatkan oleh guru
dalam menunjang proses
pembelajaran.
2. Fasilitas Wifi juga ada di
area sekolah sebagai
penunjang guru mencari
sumber literatur dalam
proses pembelajaran.
3. Aliran listrik di setiap kelas
juga bisa dimanfaatkan
dengan baik.
4. Peserta didik
diperbolehkan membawa
HP pada saat ujian saja,
tetapi diperbolehkan
dengan kondisi tertentu
jika memang dibutuhkan
asalkan dalam pengawasan
guru.

Anda mungkin juga menyukai