Kak Surveilans Merged

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No.1 Telp. (0338) 452334
SITUBONDO 68372
e-mail : [email protected]

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGIRIMAN SAMPEL SUSPEK
CAMPAK TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya
dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan perkembangan penyakit yang
berpotensi KLB dan masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan ini sangat dipengaruhi
oleh perubahan pola hidup, globalisasi, perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan
penduduk serta perkembangan agen penyakit.
Meningkatnya mobilisasi manusia dan barang dewasa ini mendorong semakin besarnya
faktor risiko menularnya peyakit lintas dan antar Negara seperti H5N1, H7N9,Merscov dan
Ebola serta ditemukannya laporan dari unit pelayanan Kesehatan mengenai jenis penyakit
yang belum diketahui.

II. LATAR BELAKANG


Penegaan Diagnosa menjadi hal penting pada kasus suspek Campak. Hal ini sebagai
dasar langkah – langkah yang harus dilakukan selanjutnya kepada penderita dan keluarga
sekitar.
Untuk menegakkan diagnosa diantaranya adalah hasil Laboratorium yang akurat dan
tepat. Pengiriman sampel sesuai prosedur menjadi landasan keakuratan hasil Laboratorium.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mengirim sample sebagai dasar penegaan diagnosa sehingga dapat
menentukan langkah selanjutnya
2. TUJUAN KHUSUS
a. Terlaksananya pengiriman sample ke Dinas Kesehatan yang sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan
b. Sebagai pedoman dalam penegagan diagnose dan penentuan langkah selanjutnya

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan
No. Rincian kegiatan
Pokok
1. Pengiriman Pelaksanaan Kegiatan
Sampel
1. Pelaksana program menyiapkan sample yang telah diambil
Campak
dan ditempatkan di cool box
2. Pelaksana program menyiapkan Form pengiriman sampel
sesuai dengan kriteri masing – masing pasien yang telah
diambil sampel
3. Pelaksana program menemui petugas survaelans Dinas
dan menyerahkan sample beserta form pengiriman sampel
yang telah disiapkan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pengiriman sample dilaksanakan dengan melakukan pengiriman sample ke Dinas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

VI. SASARAN
a. Sasaran program :
- Dilakukan pengiriman sample Campak
- Penegaan Diagnosa terhadap kasus dugaan Campak

b. Sasaran Peserta dan pelaksana :


- Peserta : Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
- Pelaksana : Pelaksana Program Survaelans

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tempat : Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
Tanggal : O7 Juni 2023
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh Pelaksana Program Survaelans yang nantinya akan
di laporakan hasil evaluasinya pada Kepala Puskesmas. Adapun hal yang perlu di
evaluasi adalah ketepatan jadwal pengiriman sample dan kendala-kendala yang dihadapi
selama pengiriman sample.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dan pelaporan di lakukan oleh Pelaksana program Survaelans. Hasil
pelaksanaan di catat pada form pengiriman sampel
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan secara tertulis pada format pelaporan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo

X. BIAYA
Pelaksanaan pengiriman sample dibiayai oleh dana DAK BOK Tahun 2023 1
petugas X 30 kali X Rp. 100.000 = Rp. 3.000.000

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pengiriman Sampel Tahun 2023

Jangkar , 16 Januari 2023 Pelaksana


Mengetahui program Survalens
Kepala Puskesmas Jangkar

dr. EMY DAMAYANTI MELY ATIK LESTARI, S.KM


Penata / III c NIP. -
NIP 19850430 201503 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No.1 Telp. (0338) 452334
SITUBONDO 68372
e-mail : [email protected]

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGIRIMAN SAMPEL SUSPEK AFP
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya
dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan perkembangan penyakit yang
berpotensi KLB dan masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan ini sangat dipengaruhi
oleh perubahan pola hidup, globalisasi, perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan
penduduk serta perkembangan agen penyakit.
Meningkatnya mobilisasi manusia dan barang dewasa ini mendorong semakin besarnya
faktor risiko menularnya peyakit lintas dan antar Negara seperti H5N1, H7N9,Merscov dan
Ebola serta ditemukannya laporan dari unit pelayanan Kesehatan mengenai jenis penyakit
yang belum diketahui.

II. LATAR BELAKANG


Untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit Polio tersebut dilakukan beberapa
upaya yaitu imunisasi, penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB AFP serta
melaksanakan surveilans AFP berbasis individu (Accute Flaccid Paralysis) dengan
pemeriksaan sampel tinja terhadap kasus tersangka AFP (suspect).
Untuk menilai dampak imunisasi dalam mencapai strategi regional diperlukan
surveilans AFP yang adekuat agar dapat memberikan arahan kepada program secara efektif
dan efisien. Dengan dilakukannya berbagai upaya, maka diharapkan angka kematian akibat
penyakit AFP menurun sehingga upaya program dan jumlah wilayah endemis AFP juga
berkurang.
Penegaan Diagnosa menjadi hal penting pada kasus suspek AFP. Hal ini sebagai
dasar langkah – langkah yang harus dilakukan selanjutnya kepada penderita dan keluarga
sekitar.
Untuk menegakkan diagnosa diantaranya adalah hasil Laboratorium yang akurat dan
tepat. Pengiriman sampel sesuai prosedur menjadi landasan keakuratan hasil Laboratorium.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mengirim sample sebagai dasar penegaan diagnosa sehingga dapat
menentukan langkah selanjutnya

2. TUJUAN KHUSUS
a. Terlaksananya pengiriman sample ke Dinas Kesehatan yang sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan
b. Sebagai pedoman dalam penegagan diagnose dan penentuan langkah selanjutnya

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No. Kegiatan Pokok Rincian kegiatan
1. Pengiriman Pelaksanaan Kegiatan
Sampel Campak
1. Pelaksana program menyiapkan sample yang telah diambil
dan ditempatkan di cool box
2. Pelaksana program menyiapkan Form pengiriman sampel
sesuai dengan kriteri masing – masing pasien yang telah
diambil sampel
3. Pelaksana program menemui petugas survaelans Dinas
dan menyerahkan sample beserta form pengiriman sampel
yang telah disiapkan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pengiriman sample dilaksanakan dengan melakukan pengiriman sample ke Dinas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
VI. SASARAN
a. Sasaran program :
- Dilakukan pengiriman sample Campak
- Penegaan Diagnosa terhadap kasus dugaan Campak
b. Sasaran Peserta dan pelaksana :
- Peserta : Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
- Pelaksana : Pelaksana Program Survaelans

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tempat : Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
Tanggal : 05 Mei 2023

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh Pelaksana Program Survaelans yang nantinya akan
di laporakan hasil evaluasinya pada Kepala Puskesmas. Adapun hal yang perlu di
evaluasi adalah ketepatan jadwal pengiriman sample dan kendala-kendala yang dihadapi
selama pengiriman sample.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dan pelaporan di lakukan oleh Pelaksana program Survaelans. Hasil
pelaksanaan di catat pada form pengiriman sampel
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan secara tertulis pada format pelaporan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo

X. BIAYA
Pelaksanaan pengiriman sample dibiayai oleh dana DAK BOK Tahun 2023 1
petugas X 1 kali X Rp. 100.000 = Rp. 3.000.000

Demikian kerangka acuan kegiatan Pengiriman Sampel Tahun 2023

Jangkar , 16 Januari 2023 Pelaksana


Mengetahui program Survalens
Kepala Puskesmas Jangkar

dr. EMY DAMAYANTI MELY ATIK LESTARI, S.KM


Penata / III c NIP. -
NIP 19850430 201503 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN
SITUBONDO DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No.1 Telp. (0338) 452334
SITUBONDO 68372
e-mail : [email protected]

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI, PELACAKAN KASUS
PENANGGULANAGAN SURVEILANS (KASUS AFP)
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, Kementerian Kesehatan
menetapkan berbagai prioritas program kerja di bidang kesehatan yang dituangkan dalam
Rencana Startegis (Renstra) 2015-2019, dimana salah satu indikator di bidang surveilans
kesehatan adalah persentase respon <24 jam terhadap sinyal penyakit berpotensi KLB yang
muncul dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dengan target 90% pada
tahun 2021.
Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya
dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan perkembangan penyakit yang
berpotensi KLB dan masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan ini sangat dipengaruhi
oleh perubahan pola hidup, globalisasi, perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan
penduduk serta perkembangan agen penyakit.
Meningkatnya mobilisasi manusia dan barang dewasa ini mendorong semakin
besarnya factor risiko menularnya peyakit lintas dan antar Negara seperti H5N1, H7N9,
Merscov, Ebola dan Covid-19 serta ditemukannya laporan dari unit pelayanan Kesehatan
mengenai jenis penyakit yang belum diketahui.

II. LATAR BELAKANG


Untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit Polio tersebut dilakukan beberapa
upaya yaitu imunisasi, penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB AFP serta
melaksanakan surveilans AFP berbasis individu (Accute Flaccid Paralysis) dengan
pemeriksaan sampel tinja terhadap kasus tersangka AFP (suspect).
Untuk menilai dampak imunisasi dalam mencapai strategi regional diperlukan
surveilans AFP yang adekuat agar dapat memberikan arahan kepada program secara efektif
dan efisien. Dengan dilakukannya berbagai upaya, maka diharapkan angka kematian akibat
penyakit AFP menurun sehingga upaya program dan jumlah wilayah endemis AFP juga
berkurang.

III. TUJUAN
3.1 TUJUAN UMUM
3.1.1 Mengidentifikasi daerah maupun populasi risiko tinggi kemungkinan akan
terjadinya transmisi AFP yang berpotensi akan menjadi KLB
3.1.2 Memantau kemajuan program pemberantasan AFP

3.2 TUJUAN KHUSUS


3.2.1 Terlaksananya pengumpulan data AFP untuk mengetahui gambaran
epidemiologi meliputi waktu, tempat kejadian, umur dan status imunisasi di
setiap puskesmas dan rumah sakit
3.2.2 Terlaksananya PE setiap KLB AFP dan konfirmasi laboratorium
3.2.3 Terlaksananya analisis data AFP dan factor risiko di setiap tingkat administrasi
kesehatan
3.2.4 Terdiseminasinya hasil analisis / informasi kepada unit terkait
3.2.5 Terwujudnya pengambilan keputusan dengan menggunakan data surveilans

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No. Kegiatan Pokok Rinciankegiatan
1. Penyelidikan PelaksanaanKegiatan
Epidemologi, 1. Pelaksana program melakukan koordinasi dengan petugas
Pelacakan Kasus, wilayah tentang jadwal PE suspek AFP di wilayah terduga
Rumor kasus AFP
Penanggulangan 2. Pelaksana program menyiapkan Formulir Pelacakan Kasus AFP
Surveilans 3. Pelaksana program bersama ppetugas wilayah melakukan
kunjungan rumah kepada pasien terduga kasus AFP
4. Pelaksana program melakukan wawancara kepada keluarga
pasien sesuai dengan Formulir Pelacakan Kasus AFP
5. Pelaksana program menginformasikan kepada keluarga tentang
tatalaksana penegakan kasus AFP yaitu dengan mengambil
sample tinja pasien
6. Pelaksana program mengambil sampel tinja pasien sebanyak 2
sampel dengan jarak pengambilan 1x24 jam
7. Pelaksana program melaporkan kasus dugaan AFP melalui
laporan W2
8. Pelaksana program mengirim sampeltinja pasien ke Dinas
Kesehatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan dengan melakukan kunjungan rumah kepada pasien
dengan dugaan AFP serta melakukan wawancara dan pengambilan sample tinja.
a. Metode : Wawancara dan observasi
b. Alat dan Bahan : Formulir Pelacakan Kasus AFP

VI. SASARAN DAN PELAKSANA


Sasaran program :
Semua pasien kasus suspek AFP di desa wilayah kerja Puskesmas Jangkar Pelaksana :
1. Pelaksana Program Surveilans Puskesmas Jangkar
2. Bidan atau perawat wilayah kerja Puskesmas Jangkar

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tempat : Desa Jangkar
Tanggal : 04 Mei 2023

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh Pelaksana Program Surveilans yang nantinya akan di
laporakan hasil evaluasinya pada Kepala Puskesmas. Adapun hal yang perlu di evaluasi
adalah ketepatan jadwal penyelidikan Epidemologi AFP dan kendala-kendala yang
dihadapi selama PE.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan hasil PE dalam bentuk lembar hasil kegiatan, mengisi form dan dokumentasi
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan secara tertulis pada format pelaporan dari Dinas
Kesehatan KabupatenSitubondo

X. BIAYA
Dana didapatkan dari anggaran BOK Puskesmas Jangkar tahun 2023
dengan rincian sebagai berikut :
- Transport Petugas ( 2 org x 1 Kasus x 1 kl x 75.000 ) = Rp. 150.000,-

Demikian kerangka acuan kegiatan Penyelidikan Epidemologi Suspek AFP Tahun


2023.

Jangkar , 16 Januari 2023


Mengetahui Pelaksana program Survalens
Kepala Puskesmas Jangkar

dr. EMY DAMAYANTI MELY ATIK LESTARI, S.KM


NIP. 19850430 201503 2 003 NIP. 19880622 201001 2 011
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No.1 Telp. (0338) 452334
SITUBONDO 68372
e-mail : [email protected]

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI
CAMPAK TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, Kementerian kesehatan
menetapkan berbagai prioritas program kerja di bidang kesehatan yang dituangkan dalam
Rencana Startegis (Renstra) 2015-2019, dimana salah satu indikator di bidang survaelens
kesehatan adalah persentase respon <24 jam terhaadap sinyal penyakit berpotensi KLB yang
muncul dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dengan target 90% pada
tahun 2019.
Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya
dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan perkembangan penyakit yang
berpotensi KLB dan masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan ini sangat dipengaruhi
oleh perubahan pola hidup, globalisasi, perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan
penduduk serta perkembangan agen penyakit.
Meningkatnya mobilisasi manusia dan barang dewasa ini mendorong semakin
besarnya faktor risiko menularnya peyakit lintas dan antar Negara seperti H5N1,
H7N9,Merscov dan Ebola serta ditemukannya laporan dari unit pelayanan Kesehatan
mengenai jenis penyakit yang belum diketahui.

II. LATAR BELAKANG


Untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit campak tersebut dilakukan beberapa
upaya yaitu imunisasi, penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak serta
melaksanakan surveilans campak berbasis individu (Case Based Measles Surveillance)
dengan pemeriksaan serologi terhadap kasus tersangka campak (suspect).
Untuk menilai dampak imunisasi dalam mencapai strategi regional diperlukan
surveilans campak yang adekuat agar dapat memberikan arahan kepada program secara
efektif dan efisien. Dengan dilakukannya berbagai upaya, maka diharapkan angka kematian
akibat penyakit campak menurun sehingga upaya program dan jumlah wilayah endemis
campak juga berkurang.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
a. Mengidentifikasi daerah maupun populasi risiko tinggi kemungkinan akan
terjadinya transmisi campak
b. Memantau kemajuan program pemberantasan campak

2. TUJUAN KHUSUS
a. Terlaksananya pengumpulan data campak untuk mengetahui gambaran
epidemiologi meliputi waktu, tempat kejadian, umur dan status imunisasi di setiap
puskesmas dan rumah sakit
b. Terlaksananya PE setiap KLB campak dan konfirmasi laboratorium
c. Terlaksananya analisis data campak dan factor risiko di setiap tingkat
administrasi kesehatan
d. Terdiseminasinya hasil analisis / informasi kepada unit terkait
e. Terwujudnya pengambilan keputusan dengan menggunakan data surveilans

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No. Kegiatan Pokok Rincian kegiatan
1. Penyelidikan Pelaksanaan Kegiatan
Epidemologi 1. Pelaksana program melakukan koordinasi dengan petugas wilayah
Campak tentang jadwal PE Campak di wilayah terduga kasus campak
2. Pelaksana program menyiapkan Form C1
3. Pelaksana program bersama ppetugas wilayah melakukan
kunjungan rumah kepada pasien terduga kasus campak
4. Pelaksana program melakukan wawancara kepada keluarga
pasien sesuai dengan format C1
5. Pelaksana program menginformasikan kepada keluarga tentang
tatalaksana penegakan kasus campak yaitu dengan mengambil
sample darah pasien
6. Pelaksana program mengambil sample darah pasien dalam bentuk
serum
7. Pelaksana program melaporkan kasus dugaan campak melalui
laporan W2
8. Pelaksana program mengirim sample darah serum pasien
ke Dinas Kesehatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan dengan melakukan kunjungan rumah ke pasien
dengan dugaan campak serta melakukan wawancara dan pengambilan sample darah

VI. SASARAN
a. Sasaran program :
- Dilakukan penyelidikan epidemologi guna penegakan diagnosa campak
- Memantau kondisi lingkungan sekitar pasien dugaan kasus campak

b. Sasaran Peserta dan pelaksana :


- Peserta : pasien dengan dugaan kasus campak
- Pelaksana : Pelaksana Program Survaelans

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tempat : Desa Jangkar
Tanggal : 06 Juni 2023

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh Pelaksana Program Survaelans yang nantinya akan
di laporakan hasil evaluasinya pada Kepala Puskesmas. Adapun hal yang perlu di
evaluasi adalah ketepatan jadwal penyelidikan Epidemologi Campak dan kendala-kendala
yang dihadapi selama PE.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan dan pelaporan di lakukan oleh Pelaksana program Survaelans. Hasil
pelaksanaan di catat pada form C1
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan secara tertulis pada format pelaporan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo

X. BIAYA
Pelaksanaan penyelidikan Epidemologi Campak dibiayai oleh dana DAK BOK Tahun 2023
Transpot Petugas ( 2 petugas X 30 kasus X 1 kali X Rp. 75.000 ) = Rp. 4.500.000

Demikian kerangka acuan kegiatan Penyelidikan Epidemologi Campak

Jangkar , 16 Januari 2023 Pelaksana


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Jangkar program Survalens

dr. EMY DAMAYANTI MELY ATIK LESTARI, S.KM


Penata / III c NIP. -
NIP 19850430 201503 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN
SITUBONDO DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No.1 Telp. (0338) 452334
SITUBONDO 68372
e-mail : [email protected]

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI, PELACAKAN KASUS
PENANGGULANGAN SURVEILANS ( KASUS TETANUS NEONATORUM )
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Kejadian Luar Biasa adalah salah satu status yang diterapkan di indonesia untuk
mengklasifikasi peristiwa penyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah
penyakit. Istilah KLB dengan wabah sering tertukar dipakai oleh masyarakat, tetapi istilah
wabah digunakan untuk kondisi yang lebih parah dan luas, istilah KLB dapat dikatakan
sebagai peringatan sebelum terjadinya wabah. Diare, campak dan demam berdarah dengue
merupakan jenis penyakit yang sering menimbulkan KLB di Indonesia.
Dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, Kementerian Kesehatan
menetapkan berbagai prioritas program kerja di bidang kesehatan yang dituangkan dalam
Rencana Startegis (Renstra) 2015-2019, dimana salah satu indikator di bidang surveilans
kesehatan adalah persentase respon <24 jam terhadap sinyal penyakit berpotensi KLB yang
muncul dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dengan target 90% pada
tahun 2021.
Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya
dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan perkembangan penyakit yang
berpotensi KLB dan masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan ini sangat dipengaruhi
oleh perubahan pola hidup, globalisasi, perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan
penduduk serta perkembangan agen penyakit.
Menurut keputusan dirjen no. 451/91 Kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur
timbulnya suatu penyakit yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal, peningkatan
kejadian penyakit / kematian terus menerus selama 3 kurun waktu bertururt turut.

II. LATAR BELAKANG


Surveilans adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus-menerus terhadap
penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
epidemiologi.
Melihat kondisi tersebut maka puskesmas sebagai unit yang bertugas memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya, mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan
pengobatan, upaya pencegahan, peningkatan kesehatan dan pemulihankesehatan (DepkesRi,
2004). Upaya pencegahan terhadap penyakit di puskesmas dilaksanakan oleh seksi Program
Pemberantasan Penyakit (P2P) yang ada di dalamnya termasuk program Surveilans. Seksi
pemberantasan dan pencegahan penyakit bertanggung jawab dan mempunyai tugas
menyediakan bahan rencana dan program kerja, pelaksanaan, pelayanan, fasilitas teknis,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
pemutusan mata rantai penularan melalui pemberantasan vektor.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap
kemungkinan terjadinya KLB

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perubahan epidemiologi
b. Mengidentifikasi populasi resiko tinggi
c. Memprediksi terjadinya KLB
d. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi setiap KLB
e. Memberikan rekomendasi dan tidak lanjut pada program pencegahan dan
pemberantasan KLB
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. Kegiatan Pokok Rinciankegiatan
1. Penyelidikan 1. Menerima laporan kasus suspek
Epidemiologi, 2. Menentukan jadwal kunjungan rumah
Pelacakan kasus, 3. Menyiapkan alat/ceklis kunjungan rumah
Penanggulangan 4. Kunjungan rumah dan intervensi pasien
Surveilans 5. Dokumentasi
6. Pencatatan dan pelaporan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan dengan melakukan kunjungan rumah kepada
pasien dengan dugaan Tetanus Neonatorum serta melakukan wawancara
a. Metode : Wawancara dan observasi
b. Alat dan Bahan : Formulir Pelacakan Kasus Tetanus Neonatorum

VI. SASARAN DAN PELAKSANA


Sasaran program :
Pasien kasus TN di desa kumbangsari wilayah kerja Puskesma Jangkar

Pelaksana :
1. Pelaksana Program Surveilans Puskesmas Jangkar
2. Bidan atau perawat wilayah kerja Puskesmas Jangkar

VII. JADWAL PELAKSANAAN


KEGIATAN Tempat : Desa Kumbangsari
Tanggal : 02 Mei 2023

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh Pelaksana Program Surveilans yang nantinya akan di
laporakan hasil evaluasinya pada Kepala Puskesmas. Adapun hal yang perlu di evaluasi
adalah ketepatan jadwal penyelidikan Epidemologi TN dan kendala-kendala yang dihadapi
selama PE.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan hasil TN dilakukan oleh pelaksana program surveilans dalam bentuk lembar
hasil kegiatan, mengisi form dan dokumentasi
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan secara tertulis kepada kepala puskesmas jangkar dalam
bentuk format pelaporan dari Dinas Kesehatan KabupatenSitubondo

X. BIAYA
Dana didapatkan dari anggaran BOK Puskesmas Jangkar tahun 2023
dengan rincian sebagai berikut :
- Transport Petugas ( 2 org x 1 Kasus x 1 kl x 75.000 ) = Rp. 150.000,-

Demikian kerangka acuan kegiatan Penyelidikan Epidemologi Kasus TN Tahun


2023.

Jangkar , 16 Januari 2023


Mengetahui Pelaksana program Survalens
Kepala Puskesmas Jangkar

dr. EMY DAMAYANTI MELY ATIK LESTARI, S.KM


NIP. 19850430 201503 2 003 NIP. 19880622 201001 2 011

Anda mungkin juga menyukai