Modul Manajemen Ritel 7
Modul Manajemen Ritel 7
Modul Manajemen Ritel 7
Pertemuan : 7
Pokok Bahasan : Pengelolaan Promosi Ritel
Hari/ Tanggal : Jumat, 3 November 2023
7.1 Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Memahami Tujuan Program Promosi Ritel
b. Memahami Ekuitas Merk dan membangun Ekuitas Merk
c. Memahami Bauran Komunikasi Ritel
d. Memahami Langkah-langkah membuat Program Komunikasi
Harga di Kasir Berbeda dengan Pamflet Promo, Alfamart Dihukum Minta Maaf
Jakarta - Pengadilan Negeri (PN) Garut, Jawa Barat (Jabar) menjatuhkan hukuman kepada Alfamart
untuk mengembalikan selisih harga promo dangan harga di kasir sebesar Rp 7.385. Selain itu, Alfamart
diwajibkan meminta maaf kepada konsumen, Vinartie Sapta Arini atau denda Rp 2 juta.
Kasus bermula saat Vinartie berbelanja di Alfamart Singaparna 2 pada 8 Oktober 2014 sore. Vinarti
membeli beberapa item barang dan membayar di kasir. Setelah dicek kembali, ternyata terdapat selisih
harga sebesar Rp 7.385. Selidik punya selidik, terdapat perbedaan harga antara harga yang di display
promo dengan yang di kasir. Atas hal ini, petugas Alfamart meminta maaf tetapi Vinartie tidak terima
dan membawa kasus ini ke meja hijau.
Atas keputusan BPSK ini, Alfamart keberatan dan mengajukan banding ke PN Garut. Setelah digelar
persidangan, majelis hakim mengoreksi sebagian putusan BPSK itu.
"Menghukum pelaku usaha untuk mengembalikan selisih kelebihan pembayaran yang tidak sesuai
dengan harga yang ditawarkan sebesar Rp 7.385," putus majelis PN Garut sebagaimana dilansir di
website MA sebagaimana dikutip detikcom, Selasa (17/3/2015).
Vonis itu dijatuhkan oleh ketua majelis Roni Suanta dengan anggota Darmoko Yuti Witanto dan Isabela
Samelina pada 28 Januari 2015 lalu. Majelis hakim juga mewajibkan Alfamart meminta maaf secara
tertulis kepada Vinartie dan dicantumkan di pintu masuk toko Alfamart Singaparna 2 selama30 hari.
"Jika perintah tersebut tidak dilaksanakan dalam tenggang waktu 14 sejak putusan perkara ini
berkekuatan hukum tetap, maka pihak pelaku usaha harus membayar sanksi administratif sebesar Rp
2 juta," putus majelis dengan suara bulat.
2. Jelaskan apakah tujuan program promosi ritel (jangka pendek & jangka panjang)?
Bagaimana nilai ekuitas merk bagi peritel dan bagi pelanggan!
Tujuan Program Promosi Ritel (Jangka Pendek):
- Meningkatkan Penjualan: Salah satu tujuan utama program promosi ritel dalam jangka
pendek adalah meningkatkan penjualan produk atau layanan yang ditawarkan oleh
peritel. Ini dapat dicapai melalui diskon, penawaran khusus, atau promosi harga.
- Membersihkan Stok: Jangka pendek, program promosi bisa digunakan untuk
menghilangkan stok yang berlebihan atau barang yang mendekati tanggal kadaluwarsa.
Ini membantu peritel menghindari kerugian karena barang yang terlalu lama berada di
rak.
- Meningkatkan Pencapaian Target Penjualan Harian/Mingguan/Bulanan: Dalam bisnis
ritel, seringkali ada target penjualan yang harus dicapai dalam periode tertentu. Program
promosi membantu mencapai target-target tersebut.
- Menggoda Pelanggan untuk Membeli: Program promosi dapat merangsang minat
pelanggan untuk berbelanja lebih banyak atau membeli produk yang mungkin
sebelumnya tidak mereka pertimbangkan.
- Membangun Loyalitas Pelanggan: Program promosi yang dirancang dengan baik dapat
membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Program loyalitas
pelanggan, kartu hadiah, atau insentif pembelian berulang adalah contoh cara untuk
mencapai tujuan ini.
- Mengkomunikasikan Nilai Merek: Program promosi juga bisa digunakan untuk
mengkomunikasikan nilai merek kepada pelanggan. Ini dapat mencakup pesan tentang
kualitas produk, keberlanjutan, atau nilai tambah yang ditawarkan oleh merek.
- Menjadi Tujuan Berbelanja Utama: Merek ritel dapat menciptakan tujuan berbelanja
yang khusus dengan program promosi jangka panjang yang menarik. Ini membantu
merek menjadi tujuan utama bagi pelanggan saat berbelanja.
- Memperluas Pangsa Pasar: Program promosi yang efektif dapat membantu merek
memperluas pangsa pasarnya dan menarik pelanggan baru. Hal ini bisa mencakup
ekspansi ke wilayah geografis yang berbeda atau menargetkan segmen pelanggan yang
berbeda.
Program promosi yang dikaitkan dengan nilai-nilai positif, seperti keberlanjutan atau kualitas
produk, dapat memberikan dampak positif pada citra merek.
3. Jelaskan bagaimana membangun ekuitas merk dan berikan contohnya masing-masing!
Membangun ekuitas merek adalah suatu proses jangka panjang yang melibatkan upaya untuk
menciptakan nilai, citra, dan pengenalan merek yang kuat dalam benak pelanggan. Ekuitas merek adalah
aset berharga yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, memungkinkan penentuan harga yang
lebih tinggi, dan menciptakan loyalitas jangka panjang. Berikut adalah beberapa cara untuk membangun
ekuitas merek, beserta contoh-contohnya:
- Pendefinisian Merek dan Nilai Uniknya (Brand Definition and Unique Value):
Pendefinisian Merek: Penting untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan merek secara jelas, termasuk
nilai inti yang dimilikinya. Ini melibatkan penentuan misi, visi, dan nilai-nilai merek. Contoh: Coca-Cola
dikenal dengan slogan "Happiness in a Bottle" yang menggambarkan nilai inti kebahagiaan.
Nilai Unik: Merek perlu menawarkan nilai unik yang membedakannya dari pesaing. Contoh: Apple
menonjol dengan desain produk yang elegan dan integrasi perangkat keras dan perangkat lunak yang
mulus.
Konsistensi merek melibatkan penggunaan elemen merek (logo, warna, tagline, dll.) secara konsisten di
seluruh platform dan komunikasi merek. Contoh: McDonald's memiliki logo dan warna merek yang
konsisten di seluruh restorannya di seluruh dunia.
- Kualitas Produk atau Layanan yang Konsisten (Consistent Product or Service Quality):
Merek harus memberikan produk atau layanan berkualitas tinggi secara konsisten. Pelanggan perlu tahu
apa yang bisa diharapkan dari merek tersebut. Contoh: Toyota dikenal dengan kualitas dan andalan
mobil yang konsisten.
Komunikasi merek yang efektif melibatkan penggunaan pesan dan cerita merek yang sesuai dengan nilai
inti dan emosi pelanggan. Contoh: Nike menggunakan kampanye "Just Do It" untuk menginspirasi
pelanggan untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Merek dapat membangun ekuitas dengan memberikan nilai tambahan kepada pelanggan, seperti
panduan, pelatihan, atau konten yang berguna. Contoh: Sephora memberikan tutorial dan panduan
kecantikan kepada pelanggan untuk meningkatkan pengalaman mereka.
Interaksi positif dengan pelanggan, baik secara langsung maupun melalui layanan pelanggan, dapat
membangun kepercayaan dan loyalitas. Contoh: Amazon dikenal dengan pelayanan pelanggan yang
responsif dan ramah.
Merek dapat memanfaatkan kemitraan dan asosiasi yang tepat untuk memperkuat citra merek mereka.
Contoh: Starbucks bermitra dengan Spotify untuk menciptakan pengalaman musik yang lebih baik di
kedai mereka.
Merek yang terus berinovasi dapat mempertahankan daya tarik mereka. Contoh: Tesla dikenal dengan
inovasi terus-menerus dalam mobil listrik.
Responsif terhadap masalah pelanggan dan memberikan dukungan yang baik dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan. Contoh: Zappos terkenal dengan layanan pelanggan yang sangat responsif dan
kebijakan pengembalian yang mudah.