(Raka) Transpirasi
(Raka) Transpirasi
(Raka) Transpirasi
TRANSPIRASI
OLEH :
KHT – B
KELOMPOK I
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Sel hidup tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer melalui stomata dan
lenti sel sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun tumbuh-tumbuhan.
Sel-sel hidup itu berada dalam keadaan turgid dan sedang dan sedang bertranspirasi
dilapisi oleh lapisan tipis air yang diperoleh dari dalam sel. Sebalikya, persediaan air
ini diperoleh dengan cara translokasi air dan unsur-unsur penghantar dari akar melalui
xilem. Akar-akar pohon tersebut memperoleh air dengan cara mengabsorpsi melalui
permukaan yang berhubungan dengan air di dalam tanah. Seluruh proses ini
digerakkan oleh energi yang diberikan pada daun dan batang-batang pada tanaman
tersebut. Tumbuhan, seperti juga hewan memiliki adaptasi evolusioner dalam bentuk
respons fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada
merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan
transpirasi. Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel .80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang
pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel , penyerapan dan pengangkutan air
dan zat hara, pengangkutan asimilat , membuang kelebihan air, pengaturan bukaan
faktor ,yaitu faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, pengamatan ini dilakukan
untuk mengukur kecepatan transpirasi daun secara tidak langsung dengan mengukur
tersebut.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula,
dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi
siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang).
dalam bentuk uap air. Air diserap dari akar ke rambut tumbuhan dan air itu kemudian
diangkut melalui xilem ke semua bagian tumbuhan khususnya daun. Bukan semua air
digunakan dalam proses fotosintesis. Air yang berlebihan akan disingkirkan melalui
proses transpirasi. Jika kadar kehilangan air melalui transpirasi melebihi kadar
pengambilan air tumbuhan tersebut, pertumbuhan pokok akan terhalang. Akibat itu,
kerugian yang tinggi sekira mengabaikan faktor kadar transpirasi tumbuh – tumbuhan
(Devlin, 2016).
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80%
air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya
Adapun tujuan dan kegunaan praktikum yaitu agar praktikan mengetahui faktor
TINJAUAN PUSTAKA
dalam bentuk uap air. Hal ini dapat terjadi pada semua bagian tumbuhan, terutama
pada permukaan daun. Transpirasi dari permukaan daun terutama sekali berlangsung
melalui stomata disebut juga transpirasi stomata, tetapi ada pula yang melalui
kutikula ( transpirasi kutikula ). Transpirasi dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan
lingkungan. Faktor dalam mempengaruhi transpirasi adalah jumlah dan letak stomata,
tebal dan tipis permukaaan daun, tebal dan tipisnya kutikula. Sedangkan faktor
angin dan kandungan air tanah. Oleh sebab itu, dengan melakukan pengamatan pada
tanaman Coleus sp. dapat diketahui kecepatan transpirasi daun dengan mengukur
menggunakan bahan – bahan seperti tumbuhan Coeleus sp., air, dan vaselin. Selain
itu digunakan pula peralatan laboratorium yang mendukung praktikum ini antara lain
fotometer, sumbat karet, silet, ember, dan kipas angin. Pengamatan ini dilakukan
dengan tiga perlakuan yaitu diletakkan pada meja praktikum, diletakkan di depan
kipas angin, dan diletakkan di bawah matahari terang benderang (luar ruangan).
Bagian basal tanaman Coleus sp. Dipotong dan secepatnya diletakkan didalam air,
kemudian fotometer diisi dengan air hingga penuh. Kemudian tanaman Coleus sp.
yang telah dipotong tadi dimasukkan kedalam lubang sumbat karet kemudian
dimasukkan kedalam fotometer. Lalu olesi vaselin di bagian antara tanaman dengan
paling cepat adalah pada perlakuan yang diletakkan dibawah cahaya matahari terang
benderang (luar ruangan) dan pada perlakuan diletakkan didepan kipas angin. Hal ini
disebabkan karena baik cahaya matahari dan angin merupakan faktor yang dapat
Kegiatan transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun faktor
terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih antara konsentrasi molekul
uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan konsentrasi mulekul uap air di
udara.
2. Suhu : Kenaikan suhu dari 180 sampai 200 F cenderung untuk meningkatkan
penguapan air sebesar dua kali. Dalam hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan
3. Cahaya : Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara pertama cahaya
buka-tutupnya stomata.
terhadap laju transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi sehingga angin
kehilangan neto air. Namun jika angin menyapu daun, maka akan mempengaruhi
suhu daun. Suhu daun akan menurun dan hal ini dapat menurunkan tingkat
transpirasi.
5. Kandungan air tanah : Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air
tanah dan alju absorbsi air di akar. Pada siang hari biasanya air ditranspirasikan
lebih cepat dari pada penyerapan dari tanah. Hal tersebut menyebabkan devisit air
dalam daun sehingga terjadi penyerapan yang besar, pada malam hari terjadi
sebaliknya. Jika kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh
akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal ini cenderung
untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih
lanjut.
Klasifikasi yaitu suatu cara pengelompokan tumbuhan yang didasarkan pada sifat
membedakannya dengan tumbuhan dari jenis lain, Memberi nama tumbuhan yang
Sistem Klasifikasi ada tiga yaitu Sistem buatan (Artifisial), Sistem alami
1. Sistem Buatan (Artifisial) : Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl
Von Linne yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani
seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk
hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dalam
berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal,
tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada
keturunannya.
perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara seperti, Mengamati dan
meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur
tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup. Apabila ada yang memiliki ciri
struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri
METODE PRAKTIKUM
pada, Senin, 06 November 2023. Pada pukul 13.00 WITA – selesai. Bertempat di
Adapun alat yang digunakan yaitu rak dan tabung reaksi, kertas grafik, alat tulis,
gelas ukur.
Adapun bahan yang digunakan yaitu air, minyak kelapa, dan tiga jenis tumbuhan
dibawah permukaan air. Usahakan potongan selalu berada didalam air demikian juga
sewaktu memasukan potongan atau ranting tumbuhan kedalam gelas ukur usahakan
selalu terendam. Gunakan 3 macam tumbuhan untuk dimasukan kedalam 3 gelas ukur
10 ml dengan 5 ml air. Satu gelas tanpa tumbuhan, hanya berisi air saja (kontrol)
Setelah itu susunlah dalam rak tabung reaksi. Ingat ketinggian air harus sama dengan
kontrol, kemudian tetesi dengan minyak kelapa sampai seluruh permukaan tertutup
dengan minyak kelapa, maksudnya agar air tidak menguap dari dalam tabung reaksi.
Setelah itu, satu rangkaian gelas ukur diletakan di lapangan terbuka. Catat air yang
hilang/menguap setiap10 menit selama 1 jam. Jumlah air yang hilang pada setiap 10
menit dapat dihitung dengan menambahkan sejumlah air hingga mencapai tinggi
permukaan semula.
BAB IV
4.1 Hasil
20 2,5 cm 3 cm 3 cm 3,3 cm
4.2 Pembahasan
Dari percobaan kali ini, proses transpirasi tumbuhan diketahui dengan cara
yang baik, dikarenakan sinar matahari yang kurang baik sehingga percobaan tersebut
kurang maksimal seperti yang kita ketahui bahwa proses transpirasi merupakan
proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap melalui stomata, kutikula
dan lentisel. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari
jaringan lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil
dibandingan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu dalam perhitungan
besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air
Pada data awal volume air tabung reaksi A 3,2 cm. Hasil yang diperoleh dari
mengamati tabung reaksi A adalah table 10 menit pertama, volume air bertambah
0,01 cm dari 3,2 cm ke 3,3 cm serta munvul gelombang dalam tabung pada 10 menit
kedua. Volume air tabung A berkurang lagi 0,02 cm dari 3,3 cm ke 3,1 cm dan
gelembung udara berkurang pada 10 menit ketiga, volume air tabung A bertambah
0,03 cm dari 3,1 cm ke 3,3 cm dan gelembung semakin sedikit. Pada 10 menit
keempat volume air tabung A berkurang lagi 0,03 cm dari 3,3 cm ke 3 cm. pada 10
menit kelima, volume air tabung A bertambah kembali 0,01 cm dari 3,1 cm ke 3,2
cm. Pada 10 menit keenam volume air tabung A berkurang kembali 0,01 cm dari 3,2
cm ke 3,1 cm.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan mengamati tabung rekasi D sebagai kontrol
pada proses terjadinya transpirasi yaitu bahwa tidak terjadi perubahan volume air
pada tabung reaksi D. Namun mulai muncul gelembung pada 10 menit pertama dan
Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi adalah faktor dalam dan faktor luar.
Faktor dalam diantaranya yaitu jumlah stomata, jumlah daun, letak jarak stomata satu
dengan yang lain da nada tidaknya lapisan lilin daun. Sedangkan faktor luar
diantaranya yaitu angina, cahaya, kelembapan, kandungan air tanah dan suhu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dalam bentuk uap air. Hal ini dapat terjadi pada semua bagian tumbuhan, terutama
pada permukaan daun. Transpirasi dari permukaan daun terutama sekali berlangsung
melalui stomata disebut juga transpirasi stomata, tetapi ada pula yang melalui
faktor dalam maupun faktor luar. faktor dalam, antara lain besar kecilnya daun,
Tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya
bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata.
Sedangkan faktor – faktor luar yang mempengaruhi kecepatan transpirasi, antara lain
5.2 Saran
Adapun saran saya untuk asisten dosen praktikum biologi agar laporan yang
Adapun saran saya untuk para praktikan agar bisa lebih memahami materi
praktikum serta memperhatikan apa yang disampaikan oleh para asisten praktikum