Prosedur Tanggap Darurat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PT.

MANUNGGAL PRIMA MANDIRI


PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

Rencana Tanggap Darurat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruh
masyarakat lingkungan kerja yang bertujuan untuk mengantisipasi datangnya keadaan
darurat sehingga semua orang pada saat itu mengetahui hal-hal apa saja yang harus
dilakukan untuk selamat. Alasannya sederhana, karena kita tidak tahu kapan bencana
itu datang, maka dari itu kita membutuhkan ketersediaan kita untuk menghadapinya.

Berikut ini kerugian yang mungkin dapat terjadi:


1. Kecelakaan yang menimpa pada karyawan, tamu perusahan, atau lainnya
dari yang teringan seperti luka sampai yang terberat atau korban jiwa.
2. Gangguan kesehatan baik secara fisik maupun mental
3. Kerusakan aset, meskipun kerugian ini bersifat finansial, namun dapat
mengakibatkan kerugian secara ganda karena hilangnya proses kegiatan.
4. Terhentinya kegiatan operasi perusahaan, yang berakibat terhentinya proses
bisnis yang menyangkut kredibilitas dan komitmen terhadap pelayanan
pelanggan

Dalam penanganan kondisi darurat, diperlukan pemahaman secara perspektif


dalam penanganan secara totalitas terhadap dampak adanya resiko bahaya yang
meliputi:
1. Komitmen pemilik dan pengelola instalasi proses produksi serta penghuni
bangunan.
2. Perencanaan tentang antisipasi penanggulangan keadaan darurat dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia dan telah disiapkan yang memuat
antara lain organisasi dalam bentuk koordinasi, tugas dan tanggung jawab
secara jelas dan prosedur operasional penanggulangan keadaan darurat
3. Penyediaan sarana dan prasana yang dibutuhkan dan handal ketika
dibutuhkan
4. Penyediaan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensinya
5. Pembinaannya secara berkesinambungan dalam bentuk sosialisasi
peningkatan kesadaran guna merubah perilaku selamat baik dalam keadaan
normal maupun dalam keadaan darurat
6. Pelatihan simulasi darurat secara berkala dan evaluasi pelaksanaannya agar
semua insan pelaku dalam organisasi tanggap darurat menjadi familiar
dengan tugas dan tanggung jawab, serta semua sistem/sarana/peralatan
darurat selalu siap pakai jika dibutuhkan.

Kategori Keadaan Darurat

1. Keadaan Darurat Tingkat I (Tier I)


Merupakan keadaan darurat yang berpotensi mengancam nyawa manusia dan
harta benda (asset), yan secara normal dapat diatasi oleh personil jaga dan suatu
instalasi/pabrik dengan menggunakan prosedur yang telah dipersiapkan, tanpa perlu
adanya regu bantuan yang dikonsinyir. Keadaan darurat kategori ini mempunyai satu
atau lebih karakter sebagai berikut:

A. Kecelakaan skala kecil atas suatu daerah tunggal atau satu sumber saja
Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]
PT. MANUNGGAL PRIMA MANDIRI
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

B. Kerusakan asset atau luka korbannya terbatas


C. Karyawan yang bertugas dengan alat yang tersedia dibantu regu tanggap
darurat sudah cukup untuk menanggulanginya

2. Keadaan Darurat Tingkat II (Tier II)


Merupakan suatu kecelakaan besar dimana semua karyawan yang bertugas
dibantu dengan peralatan dan material yang tersedia di instalasi/pabrik tersebut, tidak
lagi mampu mengendalikan keadaaan darurat tersebut, sehingga mengakibatkan
terjadinya beberapa korban manusia. Karakteristiknya sebagai berikut:

A. Meliputi beberapa unit atau beberapa peralatan besar yang dapat


melumpuhkan kegiatan instalasi/pabrik.
B. Dapat merusak harta benda pihak lain didaerah setempat (diluar daerah
instalasi).
C. Tidak dapat dikendalikan oleh tim tanggap darurat dan dalam pabrik itu
sendiri, bahkan harus minta bantuan pihak luar.

3. Keadaan Darurat Tingkat III (Tier III)


Merupakan keadaan darurat berupa malapetaka/bencana yang dahsyat dengan
akibat lebih besar dibandingkan dengan Tier II, dan memerlukan bantuan, koordinasi
pada tingkat nasional.

Manajemen Darurat

Manajemen darurat merupakan proses dari penyiapan, penanggulangan dan


pemulihan dari setiap kejadian yang tidak direncanakan yang memberikan dampak
negatif terhadap kegiatan perusahaan. Tujuannya untuk mengatasi kerentanan dalam
keadaan darurat.

Tiga pokok penting yang diperlukan pada pelaksanaan Manajemen darurat yaitu:
1. Adanya tujuan yang ingin dicapai dalam keadaan darurat;
2. Tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan organisasi tanggap darurat
dan sarana yang tersedia;
3. Kegiatan-kegiatan organisasi harus dilakukan pembinaan dan dievaluasi
secara berkelanjutan.

Manajemen darurat merupakan kegiatan yang berkesinambungan meliputi 4


tahap kegiatan :

1. Pencegahan/mitigasi
Tahapan mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak
yang disebabkan oleh terjadinya bencana. Tahap mitigasi memfokuskan pada
tindakan jangka panjang untuk mengurangi risiko darurat. Tindakan mitigasi
terdiri dari mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural.

Mitigasi struktural adalah tindakan untuk mengurangi atau menghindari


kemungkinan dampak darurat secara fisik seperti pembangunan gedung dengan
Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]
PT. MANUNGGAL PRIMA MANDIRI
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

srtuktur yang ketahanan terhadap penjalaran api sampai waktu tertentu,


penyediaan sarana darurat untuk jalan keluar beserta pendukungnya, sarana
proteksi kebakaran secara aktif, sarana komunikasi darurat dll.

Sementara Mitigasi non-struktural adalah tindakan terkait kebijakan dan


komitmen pengelola bangunan, pembinaan dalam bentuk pelatihan peningkatan
pengetahuan dan penyebarluasan informasi untuk mengurangi risiko terkait
dampak darurat, pembangunan kepedulian dan peningkatan ketrampilan dalam
menghadapi darurat.

2. Kesiap-siagaan pada tahap sebelum darurat


Pada tindakan ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi suatu bencana
akibat, untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dilaksanakan
secara cepat, tepat dan efektif pada saat dan setelah terjadi kebakaran. Dalam
tahap ini berikut hal-hal yang perlu dilakukan:
A. Menyiapkan prosedur darurat kebakaran yang mencakup organisasi
pelaksana darurat, tindakan yang harus dilakukan secara cepat dan tepat
dalam keadaan darurat, serta sarana yang digunakan (Siapa melakukan
apa dalam keadaan darurat dan peralatan apa yang digunakan).
B. Koordinasi baik secara internal maupun eksternal.
C. Bagaimana mengevakuasi penghuni bangunan secara cepat, tepat dan
selamat.
D. Bagaimana memberikan pertolongan pertama pada orang yang terluka
saat terjadi darurat.
E. Upaya-upaya yang dilakukan untuk pemulihan secara cepat.
F. Pelatihan simulasi darurat yang bertujuan untuk menilai kesiapan personil,
ketepatan prosedur dalam mengansipasi keadaan darurat dan keandalan
sarana darurat.

3. Tanggap darurat
Tahap ini memfokuskan pada serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera setelah terjadi kejadian darurat untuk mengurangi dampak buruk yang
ditimbulkan.Yang termasuk kegiatan tanggap darurat antara lain:
A. Tindakan penyelamatan penghuni bangunan dan aset perusahaan
B. Evakuasi penghuni bangunan dan penyelamatan korban
C. Pemberian pertolongan pertama

4. Rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahap setelah bencana


Merupakan serangkaian program kegiatan yang terencana, terpadu, dan
menyeluruh yang dilakukan setelah kejadian darurat. Kegiatan pemulihan
meliputi tindakan pemulihan dalam jangka pendek dan panjang, rekonstruksi, dan
rehabilitasi.

Tahapan Penyusunan Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran &


Implementasinya

Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]
PT. MANUNGGAL PRIMA MANDIRI
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

Rencana tanggap darurat dalam bentuk prosedur tanggap darurat merupakan


acuan bagi pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat. Perencanaan kesiapsiagaan
tanggap darurat untuk industri maupun untuk bangunan sangat bervariasi. Faktor yang
mempengaruhi adalah :

1. Karakteristik hunian, kegiatan dan mobilitas penghuni. Semakin tinggi bangunan,


semakin kompleks dalam perencanaan kesiapsiagaan tanggap darurat.
Ketersediaan sarana darurat, perencanaan kesiapan darurat harus menyesuaikan
dengan kondisi ketersediaan sumber daya yang ada.
2. Lokasi geografi bangunan dan instalasi industri, faktor letak geografi perlu
dipertimbangkan dalam kesiapan tanggap berkaitan dengan bencana alam.
Lingkungan bangunan gedung dan instalasi proses, tata letak bangunan dan
gedung yang berkaitan dengan kepadatan lingkungan merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan. Dalam keadaan darurat, untuk area dengan tingkat
mobilitas lalu lintas yang tinggi, akses bantuan luar seperti Dinas Pemadam
atau Departemen Pemadam menuju ke bangunan akan mengalami hambatan,
sehingga sumber daya yang tersedia harus mampu untuk menanggulangi
keadaan secara mandiri.

Tahapan Dalam Tanggap Darurat

Tahap 1: Bentuk Tim Penyusun Rencana Tanggap Darurat


Tim Penyusunan dengan kriteria antara lain :

1. Memahami filosofi K3
2. Mengenal kegiatan unit kerja
3. Memahami peralatan/sarana darurat secara operasional
4. Memahami tata laksana kerja organisasi
5. Semua anggota tim harus mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara aktif

Tahap 2: Membuat/Menentukan Tujuan Dan Ruang Lingkup


Tentukan Tujuan dan Lingkup yang jelas dan tertulis yang disesuaikan dengan
kebijakan dan komitmen perusahaan, sesuai dengan karakteristik hunian dan
konstruksi bangunan serta sesuai dengan ketersedian sistem/sarana/peralatan darurat
yang tersedia

Tahap 3: Identifikasi & Penilaian Risiko Kebakaran


1. Identifikasi Evaluasi potensi bahaya yang dapat mengakibatkan keadaan
darurat dalam bentuk penilaian resiko serta skenarionya.
2. Identifikasi potensi bahaya meliputi kemungkinan-kemungkinan yang dapat
terjadi seperti ;
3. Jenis keadaan darurat yang mungkin akan terjadi baik bahaya internal maupun
external.
4. Pertimbangan keadaan darurat seperti : Kebakaran. Ledakan, Ancaman Bom,
Huru-hara Kegagalan Teknologi Bencana alam, seperti banjir, gempa dll

Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]
PT. MANUNGGAL PRIMA MANDIRI
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

5. Dalam Penilaian Resiko atau Risk assessment akan dapat teranalisa


besarnya tingkat kejadian, seperti Luas/Volume bahan yang dapat terbakar
potensi ledakan dan luas kebakaran, dan dampak kejadian seperti tingkat
kerusakan, potensi terjadinya korban, dampak terhadap sekitar dan lamanya
kejadian.

Tahap 4 : Menyusun Kesiapsiagaan Tanggap Darurat


Berdasarkan identifikasi & penilaian risiko bahaya, akan dapat ditetapkan
kemungkinan potensi bahaya kebakaran yang dapat terjadi dan mitigasi yang sudah
dilaksanakan bagaimana metoda atau prosedur untuk respon yang cepat, tepat dan
terarah, siapa yang harus melaksanakan dan sarana peralatan apa yang dibutuhkan.

Pekerjaan yang harus dilakukan pada tahap ini adalah :

1. Identifikasi Sumber Daya


Identifikasi sumber daya bertujuan untuk menilai antara apa yang dibutuhkan dan
apa yang tersedia untuk menanggulangi keadaan darurat sehingga memperkecil
tingkat kerugian.
Contoh sumber daya yang perlu diidentifikasi antara lain seperti:
A. Kapasitas sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam penanggulangan
keadaan darurat, sistem, sarana, prasarana dan peralatan yang dibutuhkan
dalam penanggulangan, sistem komunikasi, pos komando, aksesibilitas
ketempat kejadian dll
B. Merencanakan organisasi, tugas & kewajiban petugas penanggulangan
keadaan darurat serta metoda yang gunakan untuk mempersempit dampak
kondisi darurat seperti taktik & strategi yang digunakan melalui berbagai
skenario.

2. Menyusun organisasi tanggap darurat.


Penyusunan organisasi didasarkan atas kondisi struktur organisasi yang sudah ada
(kondisi normal) secara prinsip bahwa organisasi ini hanya berjalan pada kondisi
darurat. Dalam struktur organisasi harus tertera secara jelas organigram dalam rantai
komando dan secara tertulis tugas, tanggung jawab dan wewenang organisasi.

3. Menyusun prosedur tanggap darurat.


Susun prosedur tetap tanggap darurat secara lengkap dan tertulis yang nantinya
menjadi dokumen resmi yang telah disetujui oleh pimpinan dan selalu di perbaiki
secara berkala melalui berbagai skenario.

Tahap 5: Susun rencana untuk pelatihan simulasi atau emergency drill


A. Prosedur keadaan darurat hanya dokumen tertulis, jika tidak pernah
dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang biasa disebut pelatihan simulasi
darurat atau Emergency Drill .
B. Tujuan pelatihan simulasi darurat adalah agar tim tanggap darurat dan
semua karyawan memahami dan terlatih dalam menghadapi keadaan
darurat serta untuk memastikan semua sarana/peralatan darurat selalu
dalam keadaan siap pakai dan berfungsi dengan baik.
Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]
PT. MANUNGGAL PRIMA MANDIRI
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

C. Agar pelaksanaan pelatihan simulasi darurat berjalan dengan baik, perlu


disiapkan skenario kejadian secara rinci yang memuat siapa berbuat apa
dan sistem/peralatan/sarana yang digunakan.

Tahap 6: Evaluasi & Pemuthakhiran Prosedur


A. Evalusi dan pemuthakiran protap tanggap darurat sangat diperlukan, dengan
tujuan agar protap sudah teruji dan dapat dilaksanakan ketika terjadi
keadaan darurat.
B. Evaluasi pelaksanaan pelatihan simulasi diperlukan, untuk menilai tingkat
pemahaman dan ketrampilan dari setiap anggota Tim Tanggap Darurat
terhadap prosedur, koordinasi dan komunikasi internal unit organsisasi dan
external perusahaan tanggap darurat, Keandalan sarana/peralatan darurat,
Kepatuhan penghuni bangunan gedung terhadap prosedur tanggap darurat.
C. Evaluator bisa dari internal perusahaan atau dari external.
D. protap berdasarkan berbagai masukan diantaranya dari Rekomendasi dari
Hasil laporan evaluasi pelaksanaan pelatihan simulasi darurat,
Rekomendasi hasil evalusi pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat,
Adanya perubahan pada sarana/peralatan darurat, nama personal yang
tercantum dalam organsiasi darurat, pergantian nomor telepon.

Tahap 7: Susun Organisasi Tanggap Darurat


Organisasi darurat adalah pegelompokan orang-orang serta penetapan tugas,
fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan terciptanya
aktifitas yang berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang berkaitan
dengan kedaruratan. Sesuai dengan tujuan keadaan darurat, organisasi darurat hanya
berfungsi dan melaksanakan kegiatan pada keadaan darurat saja.

Tahap 8: Susun Prosedur Tanggap Darurat


Dalam menyusun prosedur darurat tentunya harus mampu menjawab pertanyaan
yang terkait dengan kesiapsiagaan tanggap darurat yaitu :
A. Tindakan apa yang harus dillakukan dalam keadaan darurat?
B. Kapan tindakan itu harus dilaksanakan?
C. Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan?
D. Siapakah yang akan melaksanakan tindakan?
E. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

Tahap 9: Simulasi Tanggap Darurat


Keadaan darurat tidak bisa diketahui kapan dan dimana akan terjadinya, namun
yang ada adalah bagaimana kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat. Untuk
mengetahui sampai sejauh mana kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat yang
meliputi perencanaan dan pengorganisasian, pemahaman personil terhadap
pelaksanaan prosedur ketika terjadi keadaan darurat. Simulasi tanggap darurat sebisa
mungkin simulasi yang persis dengan bahaya yang paling besar kemungkinannya
terjadi di lingkungan kerja.

Tahap 10: Evaluasi dan Pemutakhiran

Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]
PT. MANUNGGAL PRIMA MANDIRI
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

No Dokumen : MPM/HSE/014
No Revisi : 01
Tanggal : 04 Desember 2022

Rencana tanggap darurat dapat dievaluasi dan diupdate setelah dilakukannya


simulasi keadaan darurat, terjadinya keadaan darurat, serta perubahan sistem dan
struktur yang ada di lingkungan kerja.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengidentifikasi kelemahan rencana tanggap


darurat yang ada sehingga dilakukanlah perbaikan dalam kesiapsiagaan tanggap
darurat. Berbagai parameter dapat digunakan untuk menilai tentang hasil pelaksanaan
pelatihan simulasi tanggap darurat seperti prosedur tanggap darurat Kualitas Sumber
Daya Petugas Pelaksana Simulasi Kebakaran & Evakuasi Terpadu Kesadaran
Penghuni Gedung dalam menyikapi keadaan darurat Kehandalan Sistem Proteksi
Bangunan, dan lain-lain.

PT. Manunggal Prima Mandiri


Prepared by : Approved by: :

Didit Adita Lesley Livson Sitanggang


Date : Date :

Jl. Sanggar Kencana XIX No. 06. Sanggar Hurip, Soekarno-Hatta, Kota Bandung Jawa Barat
Phone : +62 22 87313012 Fax : +62 22 87313012
Email : [email protected]

Anda mungkin juga menyukai