k3 Menyeluruh
k3 Menyeluruh
k3 Menyeluruh
Pengertian / Definisi LOTO (Lockout Tagout) ialah suatu prosedur untuk menjamin
mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama
pekerjaan berbahaya atapun pekerjaan perbaikan / perawatan sedang berlangsung sampai
dengan pekerjaan tersebut telah selesai.
Ilustrasi LOTO
Ilustrasi
Kejadian kebakaran pada umumnya menimbulkan banyak kerugian baik itu korban jiwa
maupun kerugian harta benda. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya kebakaran sulit untuk
dikendalikan (dipadamkan). Untuk menghindari kerugian yang dimaksud, maka perlu kita
kenali sifat-sifat terjadinya (tahap-tahap) kebakaran tersebut.
Untuk dapat memadamkan api (kebakaran) terdapat beberapa metode/cara berdasarkan teori
terbentuknya api (segitiga api) yaitu diantaranya ialah dengan metode pendinginan, isolasi,
dilusi, pemisahan bahan mudah terbakar dan pemutusan rantai reaksi api.
Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta
mudah dilayani untuk satu orang gunamemadamkan api/kebakaran pada mula terjadi
kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK) -
definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor bahaya
biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik/mekanik, faktor bahaya biomekanik serta
faktor bahaya sosial-psikologis. Tabel di bawah merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-
faktor bahaya di atas :
Ilustrasi
1. Jamur.
2. Virus.
Faktor Bahaya Biologi 3. Bakteri.
4. Tanaman.
5. Binatang.
1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya
2. Beracun.
3. Reaktif.
4. Radioaktif.
Faktor Bahaya Kimia 5. Mudah Meledak.
6. Mudah Terbakar/Menyala.
7. Iritan.
8. Korosif.
1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
4. Ruangan Terbatas (Terkurung).
5. Tekanan.
Faktor Bahaya Fisik/Mekanik 6. Kebisingan.
7. Suhu.
8. Cahaya.
9. Listrik.
10. Getaran.
11. Radiasi.
1. Gerakan Berulang.
2. Postur/Posisi Kerja.
Faktor Bahaya Biomekanik 3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempat kerja/alat/mesin.
Sumber terakhir sampai dengan artikel ini disusun, NFPA membagi klasifikasi (kelas)
kebakaran menjadi 6 (enam) kelas yaitu : Kebakaran Kelas A, Kebakaran Kelas B,
Kebakaran Kelas C, Kebakaran Kelas D, Kebakaran Kelas E dan Kebakaran Kelas K.
Klasifikasi (kelas) kebakaran berguna untuk menentukan media pemadam efektif untuk
memadamkan api/kebakaran menurut sumber api/kebakaran tersebut, serta berguna untuk
menentukan tingkat keamanan jenis suatu media pemadam sebagai media pemadam suatu
kelas kebakaran berdasarkan sumber api/kebakarannya.
Metana, Amoniak,
Solar
Arus Pendek
Aluminium, Tembaga,
Besi, Baja
Bahan-Bahan
<Belum Diketahui Secara Spesifik>
Radioaktif
Radioaktif
Pengertian (Definisi) Alat Pelindung Diri (APD) ialah kelengkapan wajib yang digunakan
saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan tenaga kerja
itu sendiri maupun orang lain di tempat kerja.
Rompi Nyala
Sabuk Pengaman
Jas Hujan
Pengertian (Definisi) Api dan Kebakaran
Hebbie Ilma Adzim | Senin, Desember 09, 2013 | Api dan Kebakaran
Pengertian (Definisi) Api ialah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3
(tiga) unsur yaitu panas, oksigen dan bahan mudah terbakar yang menghasilkan panas dan
cahaya.
Ilustrasi 3 (tiga) unsur api dapat dilihat sebagaimana pada gambar segitiga api berikut.
Segitiga Api
Sedangkan pengertian (definisi) Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada
tempat, situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada
umumnya sulit untuk dikendalikan.
Kebakaran juga termasuk dalam salah satu kategori kondisi/situasi darurat di lingkungan
Perusahaan baik dari luar maupun dalam lokasi tempat kerja
Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga (terduga) yang
memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi kecelakaan/kefatalan.
Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk secara khusus untuk
menanggulangi keadaaan darurat di tempat kerja.
Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan OHSAS 18001:2007
klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan Tanggap Darurat). Bagian
dari perencanaan untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 4.4.7 tersebut antara lain :
Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :
Filosofi (Mangkunegara) :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia
pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Keilmuan :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan
dan pencemaran lingkungan.
OHSAS 18001:2007 :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Setiap terdapat 1 (satu) kejadian kecelakaan fatal (kematian/cacat permanen) maka di dalam 1
(satu) kejadian fatal tersebut terdapat 10 (sepuluh) kejadian kecelakaan ringan dan 30 (tiga
puluh) kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerusakan aset/properti/alat/bahan serta 600
(enam ratus) kejadian nearmiss (hampir celaka) sebelum terjadinya 1 (satu) kejadian
kecelakaan fatal bersangkutan.
Dari teori piramida kecelakaan kerja tersebut menggambarkan bahwa, guna mencegah
kecelakaan fatal di tempat kerja, maka harus terdapat upaya untuk menghilangkan
(mengurangi) kejadian-kejadian nearmiss di tempat kerja sehingga probabilitas menuju
kejadian kecelakaan fatal dan kejadian-kejadian lain sebelum menuju adanya 1 (satu)
kejadian fatal dapat dikurangi atau hilang. Ilustrasi piramida kecelakaan kerja sebagaimana
ada pada gambar di bawah :
Pengertian (definisi) 5R (5S) ialah suatu cara (metode) untuk mengatur/mengelola tempat
kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan.
Budaya 5R (5S) saat ini sudah banyak diterapkan pada banyak perusahaan (organisasi),
terbukti melalui penerapkan budaya 5R (5S) tersebut banyak perusahaan-perusahaan yang
tumbuh berkembang menjadi perusahaan maju dan berdaya saing tinggi. Budaya 5R (5S)
merupakan investasi awal bagi sebuah perusahaan untuk menuju kesuksesan berkelanjutan
Hebbie Ilma Adzim | Senin, Desember 09, 2013 | Form dan Laporan K3
Izin Kerja diperlukan khusus untuk pekerjaan non-rutin yang mengandung bahaya/resiko K3
tinggi. Tujuan dari izin kerja ialah untuk memantau seluruh potensi bahaya dari
area/situasi/aktivitas operasional di tempat kerja serta untuk memastikan segala
area/situasi/aktivitas pekerjaan berbahaya/beresiko tinggi sudah terdapat pengendalian
sehingga aman untuk dilangsungkan perkerjaan bersangkutan.
Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerja bersangkutan (ataupun kontraktor,
pemasok, tamu, dsj) dengan petugas/pengawas K3 serta Kepala/Manajer Area bersangkutan.
Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu bentuk kerugian baik itu bagi korban
kecelakaan kerja maupun bagi Perusahaan/Organisasi. Upaya pencegahan kecelakaan kerja
diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian yang timbul serta untuk meningkatkan
kinerja keselamatan kerja di tempat kerja.
Berdasarkan teori domino effect penyebab kecelakaan kerja (H.W. Heinrich), maka terdapat
berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain :
Ilustrasi
Pengertian (definisi) Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani
maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah oleh aktivitas kerja ataupun kondisi lain
yang berhubungan dengan pekerjaan.
Beberapa contoh penyakit akibat kerja (PAK) antara lain : silicosis (karena paparan debu
silica), asbestosis (karena paparan debu asbes), low back pain (karena pengangkutan manual),
white finger syndrom (karena getaran mekanis pada alat kerja), dsb.
Ilustrasi PAK
Beberapa faktor penyebab penyakit akibat kerja (PAK) antara lain : Biologi (Bakteri, Virus
Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik
(Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang,
Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).
Pengertian (Definisi) Insiden ialah kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana
cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi. Termasuk
insiden ialah keadaan darurat.
Pengertian (Definisi) Kecelakaan Kerja ialah insiden yang menimbulkan cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Pengertian (Definisi) Nearmiss ialah insiden yang tidak menimbulkan cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Pengertian (Definisi) Keadaan Darurat ialah keadaan sulit yang tidak diduga (terduga)
yang memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi kecelakaan/kefatalan
1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai
pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin
maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja merupakan tanggung-jawab bersama-
sama. Dengan saling menunaikan kewajiban di tempat kerja, maka diharapkan tidak ada
sikap saling menyalahkan di tempat kerja terkait permasalahan K3. Perusahaan dan tenaga
kerja sama-sama memiliki kewajiban terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
Plakat Kelas
Kelas 2 – Gas :
1. 2.1–Gas Mudah Terbakar.
2. 2.2–Gas Bertekanan (Tidak Mudah Terbakar).
3. 2.3–Gas Beracun.
4. 2.2–Gas Korosif (Hanya di Kanada).
Kelas 5 – Oksidator :
1. 5.1–Oksidator.
2. 5.2–Oksidator Organik.
Plakat Kelas
Kelas 6 – Beracun :
1. 6.1–Bahan Beracun.
2. 6.2–Menyebabkan Infeksi.
Kelas 7 – Radioaktif
Kelas 8 – Korosif
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat
resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman). Hierarki pengendalian tersebut antara lain
ialah eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang
terdapat pada tabel di bawah :
Dalam hal ini kerugian yang "tampak" ialah terkait dengan biaya langsung untuk
penanganan/perawatan/pengobatan korban kecelakaan kerja tanpa memperhatikan kerugian-
kerugian lainnya yang bisa jadi berlipat-lipat jumlahnya daripada biaya langsung untuk
korban kecelakaan kerja. Kerugian kecelakaan kerja yang sesungguhnya ialah jumlah
kerugian untuk korban kecelakaan kerja ditambahkan dengan kerugian-kerugian lainnya
(material/non-material) yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja tersebut. Kerugian-kerugian
(biaya-biaya) tersebut antara lain :