TEMPLATE Laporan Akhir Penelitian Nina-Istiana K 2023
TEMPLATE Laporan Akhir Penelitian Nina-Istiana K 2023
TEMPLATE Laporan Akhir Penelitian Nina-Istiana K 2023
PENELITIAN DOSEN
PENGUSUL
TAHUN 2023
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Mengetahui : Peneliti,
Dekan Fakultas,
Menyetujui,
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Indonesia Maju
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas Berkat dan Rahmat-Nya,
sehingga tim peneliti memiliki kemampuan dan kesempatan dalam Menyusun Proposal
Penelitian Dosen berjudul “Efektvitas Media Fasilitasi “Tangga Manis” Terhadap Perilaku
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Anak Usia Sekolah Dasar di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Tapos Tahun 2023”. Melalui proposal ini diharapkan mampu menggambarkan
tujuan dan desain penelitian yang akan tim peneliti laksanakan. Proposal peneliltian ini dapat
terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan yang baik ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. A. Jacub Chatib, selaku Ketua Pengurus Yayasan Indonesia Maju;
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrachman, MPH selaku Pembina Yayasan Indonesia
Maju;
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM, selaku Rektor Universitas Indonesia Maju;
4. Ns. Susaldi, S.ST, M.Biomed, selaku Wakil Rektor I Universitas Indonesia Maju;
5. Dr. Rindu, SKM, M.Kes, selaku Wakil Rektor II Universitas Indonesia Maju;
6. Agustina Sari, S.ST. M.Kes selaku Koordinator Program Studi Sarjana (S-1)
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UIMA;
7. Irma Jayatmi, S.ST. M. Kes selaku Ka LPPM serta segenap staf LPPM UIMA
8. Seluruh civitas akademik (Dosen dan Mahasiswa) UIMA
Penulis menyadari masih adanya kekurangan dan kelemahan dalam penulisan proposal
penelitian ini ini, karena itu dengan tangan terbuka dan segala kerendahan hati penulis
menerima saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan tesis ini. Dengan segala
keterbatasan yang ada, semoga hasil tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................
RINGKASAN ..........................................................................................................
BAB I LATAR BELAKANG .................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
2.1 Penjelasan terkait variabel yang diteliti ....................................................
2.2 State of The Art ..........................................................................................
2.3 Roadmap Penelitian ..................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................
BAB IV LUARAN DAN TARGET PENELITIAN .............................................
BAB V BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ..................................................
5.1 Anggaran Biaya .........................................................................................
5.2 Jadwal Penelitian .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. ....................................................................................................................
Tabel 2. ....................................................................................................................
Dst ............................................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. ................................................................................................................
Gambar 2. ................................................................................................................
Dst ............................................................................................................................
vi
RINGKASAN
Anak obesitas memiliki risiko 10,25 kali lebih besar mempunyai kadar gula darah
tinggi dibandingkan anak dengan status gizi normal, diketahui rata-rata konsumsi gula pada
anak usai 5-12 tahun adalah 16,85 gula/orang/hari yang didapatkan dari asupan seperti gula
pasir, gula merah, selai, permen, sirup, coklat, jelly/gelatin, madu dan pemanis. Informasi
yang diperoleh dari UPTD Puskesmas Tapos bahwa upaya promosi kesehatan terkait
diabetes melitus baru dilakukan pada kelompok Prolanis dengan metode ceramah atau
menggunakan media promkes dari KEMENKES RI. Studi pendahuluan perilaku
pencegahan DM tipe 2 anak usia sekolah menyatakan bahwa belum pernah mendapatkan
edukasi mengenai pencegahan DM tipe 2 baik di sekolah maupun oleh Petugas Kesehatan.
Penelitian ini menggunakan Eksperimen Semu bertujuan untuk mengetahui efektivitas
media edukasi “Tangga Manis” terhadap perilaku Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 pada anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tapos dengan
pendekatan rancangan desain one group pretest-posttest design dengan sampel penelitian
berjumlah 30 orang anak di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tapos-Depok. Berdasarkan
hasil pengetahuan diketahui bahwa nilai mean selisih antara mean pretest dengan mean
posttest pada output pertama yaitu 38.0000 - 61.3333 = -23.33333 selisih perbedaan tersebut
antara -27.04587 sampai dengan -19.62079, dengan nilai signifikansi pada ouput ke 3
sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil pretest anak
anak sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media edukasi
“Tangga Manis”. Media edukasi “Tangga Manis” dapat menjadi alternatif alat bantu
sederhana dan dapat diterima untuk edukasi perilaku pencegahan DM tipe 2 dimana
komputer atau alat pengajaran berteknologi tinggi lainnya belum tersedia.
BAB I
LATAR BELAKANG
Media edukasi yang dapat menjadi pilihan antara lain konsep permainan ular tangga.
Permainan ular tangga adalah permainan yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih dengan
menggunakan dadu dan terdapat kotak-kotak serta gambar tangga dan ular. Permainan ini
mengajak peserta didik untuk melakukan dan menemukan sendiri hasil belajar yang akan
dicapai sehingga peserta didik secara aktif melakukan pembelajaran ini. permainan ular
tangga dapat dijadikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dan membuat
peserta bersemangat untuk mengikuti proses edukasi yang diberikan. Penggunaan media
pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 45%. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran ular tangga itu memberikan pengaruh terhadap
pemahaman siswa. Media pembelajaran ular tangga merupakan media yang efektif untuk
meningkatkan daya serap dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran (Wati, 2021)
Permainan ular tangga merupakan alat bermain yang bersifat edukatif sehingga membuat
anak-anak senang bermain sekaligus dapat mengembangkan kemampuan mengasah logika
dan meningkatkan keterampilan juga melatih anak untuk berkonsentrasi, teliti dan sabar
menunggu giliran, melalui permainan ini dapat membuat anak-anak meyakini bahwa belajar
itu hal yang menyenangkan tidak membosankan dan kemampuan perkembangan anak dapat
berkembang dengan baik (Siregar, 2021). Penelitian Karisman (2018) tentang Pengaruh
Media Pembelajaran Edukatif dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani terhadap
Keterampilan Motorik Dasar Siswa Sekolah Dasar mengemukakan bahwa terdapat pengaruh
dari media pembelajaran edukatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani terhadap
keterampilan motorik dasar siswa sekolah dasar. Melalui permainan edukatif, siswa
menerima pembelajaran tentang tentang tubuh dan kemampuan motorik (Karisman, 2018).
Haryanto dan Adiwiharja (2015) menemukan hasil penelitian bahwa media pembelajaran
ular tangga yang disisipkan edukasi menjadi salah satu media yang dapat memudahkan siswa
dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh pengajar agar pembelajaran berjalan efektif
yang menyenangkan serta menarik (Kurniasih, 2018). Permainan ular tangga juga telah
diadaptasi sebagai media pembelajaran untuk anak-anak dengan DM tipe 1 dan Wanita
dengan diabetes gestasional untuk mengajarkan hubungan antara kadar glukosa plasma,
makanan dan dosis insulin. Permainan ini membuat pasien lebih mudah beradaptasi dan
memotivasi pasien untuk belajar mengenai manajemen diri dan memperkuat pengetahuan
yang telah diajarkan oleh dokter, perawat diabetes dan ahli gizi (Paraiso-Galang dan Gomez,
2019).
Informasi yang diperoleh dari UPTD Puskesmas Tapos diketahui bahwa upaya
promosi kesehatan terkait diabetes melitus baru dilakukan pada kelompok peserta Prolanis
di wilayah kerja puskesmas dengan metode ceramah atau menggunakan media promkes dari
Kementerian Kesehatan RI bersamaan dengan kegiatan promosi kesehatan untuk penyakit
lainnya dengan kata lain tidak spesifik untuk materi tentang diabetes mellitus. Berdasarkan
hasil pendahuluan tentang pengetahuan perilaku pencegahan DM tipe 2 pada 10 orang anak
usia sekolah di wilayah RW 19 Kecamatan Tapos-Depok diketahui bahwa seluruhnya
menyatakan bahwa belum pernah mendapatkan edukasi mengenai pencegahan DM tipe 2
baik di sekolah maupun oleh Petugas Kesehatan. Seluruh anak juga menyampaikan bahwa
tidak mendapatkan informasi terkait perilaku pencegahan diabetes melitus tipe 2 ini dari
keluarga maupun di lingkungan sekolah. Ketersediaan pilihan menu makanan di rumah
maupun jajanan di sekolah juga belum memperhatikan ketentuan terkait batasan jenis,
jumlah dan jadwal makanan yang memicu risiko diabetes melitus tipe 2.
Berdasarkan pemaparan diatas, sebagai bagian dalam upaya menghasilkan metode
fasilitasi yang cocok untuk mengedukasi anak usia sekolah tentang pencegahan DM tipe 2,
maka penulis tertarik untuk Efektivitas Media Fasilitasi “Tangga Manis” Terhadap Perilaku
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Anak Usia Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Tapos Tahun 2023.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Spesifikasi produk yang dikembangkan berupa permainan ular tangga dapat membantu
fasilitator dan peserta ajar dalam proses pembelajaran tentang pencegahan diabetes
melitus sejak dini. Bahan-bahan yang dapat dijadikan bahan pembuatan media ini
yaitu antara lain:
a. Spanduk berisi desain Media Ular Tangga
b. Dadu (bisa beli atau membuatnya sendiri).
Kelebihan dari penggunaan media ini adalah sebagai berikut: (a) Media ular tangga ini
sangat efektif untuk mengulang (review) pelajaran yang telah diberikan; (b) Media ini
sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan. (c) Dapat meningkatkan antusias
anak dalam menggunakan media pembelajaran ini; (d). Anak akan memperhatikan
fasilitator saat memberikan penjelasan tentang gambar yang diamati; (e) Media ini
sangat disenangi oleh anak karena banyak terdapat gambar yang menarik dan
berwarna-warni. Sedangkan kelemahan media ini adalah: (a) Dimungkinkan
menimbulkan kejenuhan saat fasilitator memberikan penjelasan tentang gambar. b.
Akan menimbulkan kejenuhan pada anak yang menunggu giliran permainan. c.
Keadaan kurang terkontrol akibat kurangnya pengawasan guru dalam proses
permainan; (d) Tanpa pengawasan yang intensif, anak dapat mudah terjebak dalam
permainan ular tangganya saja tanpa bisa menyerap nilai-nilai atau tujuan digunakan
media pembelajaran ini; (e) Media ini tidak cocok digunakan untuk kelas dengan
jumlah peserta ajar yang besar.
3. Gejala
(Endokrinologi et al., 2015)
a. Gejala Utama (klasik)
1. Sering Kencing
2. Cepat Lapar
3. Sering haus
b. Gejala Tambahan:
1. Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas.
2. Kesemutan.
3. Gatal didaerah kemaluan wanita.
4. Keputihan pada wanita.
5. Luka sulit sembuh.
6. Bisul yang hilang timbul.
7. Penglihatan kabur.
8. Cepat lelah.
9. Mudah mengantuk.
10. Impotensi pada pria.
4. Pencegahan Diabetes
Mengingat tingginya risiko komplikasi yang diakibatkan DM berikut adalah
langkah pencegahan yang dapat dilaksanakan (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2019):
a. Atur pola makan dengan energi seimbang, disebut dengan Diet DM. Diet DM
dilakukan dengan pola makan sesuai dengan aturan 3J (Jumlah, Jenis dan Jadwal
Makan):
1) Jumlah:
Mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan BB
memadai yaitu BB yang dirasa nyaman untuk seorang diabetesi dan
mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan hasil
konseling gizi.
2) Jenis:
Jenis makanan utama yang dikonsumsi dapat disesuaikan dengan konsep
piring makan model T, yang terdiri dari kelompok sayuran (ketimun, labu
siam, tomat, wortel, bayam, dll), karbohidrat (nasi, kentang, jagung, ubi,
singkong, dll), dan protein (ikan, telur, tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah, dll). Pengolahan sayur, karbohidrat, protein tidak menggunakan
gula, garam dan lemak yang berlebih. Untuk Jenis makanan selingan
(diantara dua waktu makan ) diutamakan dari kelompok buah-buahan yang
kandungan gulanya relatif aman yaitu pepaya, salak, melon, jeruk,
bengkoang, apel, dll. Serta menghindari buah-buahan musiman dan yang
diawetkan.
3) Jadwal:
Mengatur jadwal makan diatur dengan terdiri dari 3x makan utama dan 2-
3x makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil.
b. Mengonsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk dokter.
c. Mengikuti edukasi (penyuluhan dan konseling gizi) secara berkelanjutan.
d. Mengecek kadar glukosa darah secara berkala bertujuan agar diabetesi mampu
mandiri dalam mengontrol kadar glukosa darah.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Sebagai kelompok responden, peneliti membentuk 3 kelompok yang terdiri atas 30 orang
anak usia sekolah berusia antara 9-11 tahun dan tinggal menetap di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan tapos
1. Uraian Langkah Penelitian
Langkah yang dipersiapkan dimulai dengan melakukan tahapan survey dan observasi
lapangan kemudian melakukan tahap persiapan sampai dengan tahap pelaksanaan.
Uraian tahapan sebagai berikut :
a) Survey Awal
1) Pembuatan surat izin survey pendahuluan ketempat yang dituju yaitu RW
16 Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos-Depok
2) Melaksanakan survey pendahuluan dan observasi lapangan perilaku
pencegahan DM Tipe 2 di wilayah penelitian
3) Survey lapangan dilakukan berdasarkan data primer Puskesmas
Kecamatan Tapos. Penelitian menemukan perilaku konsumsi makanan
dan jajanan manis yang cukup tinggi pada kelompok anak baik pada
makanan pokok, kudapan serta minuman.
b) Tahap Persiapan
1) Mengumpulkan Literatur penelitian terdahulu sebagai bahan referensi
penelitian dari berbagai macam sumber jurnal baik skala internasional
maupun nasional
2) Mengumpulkan data primer terkait tema penelitian di Puskesmas
Kecamatan Tapos
3) Membuat instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian.
Adapun instrument penelitian tsb adalah sebagai berikut:
No Pernyataan Jawaban
Benar Salah
1 Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 disebabkan oleh √
faktor genetik/keturunan
2 Diabetes merupakan keadaan dimana pankreas √
tidak mampu memproduksi insulin secara optimal
3 Stres berlebihan berisiko meningkatkan Diabetes √
Melitus Tipe 2
4 Usia >40 dan riwayat DM dalam keluarga √
meningkatkan risiko DM Tipe 2
5 Mudah merasa haus, mudah mengantuk dan √
penglihatan terlihat kabur adalah gejala DM
6 Perilaku merokok mampu menurunkan risiko DM √
7 Mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak dan √
gula tinggi mampu menekan risiko DM Tipe 2
8 Obesitas dan dan pola makan yang tidak teratur √
menurunkan risiko komplikasi DM Tipe 2
9 Rutin melakukan cek kesehatan dan kontrol gula √
darah menurunkan risiko komplikasi DM Tipe 2
10 Mengatur pola makan seimbang mampu √
meningkatkan imunitas tubuh
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
c) Tahap Pelaksanaan
1) Pembuatan surat izin penelitian untuk pelaksanaan penelitian
2) Pengajuan Surat izin penelitian untuk pelaksanaan penelitian
3) Melaksanakan Kaji etik penelitian
d) Tahap Pemberian Perlakuan/ Intervensi
Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1) Membentuk kelompok responden yaitu sebanyak 30 orang anak usia
sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tapos
2) Pada minggu pertama, peneliti memberikan pre test soal yang telah
disiapkan untuk mengukur pemahaman kelompok responden terhadap
hal-hal yang terkait dengan penelitian
3) Setelahnya,kelompok responden mendapatkan pendidikan kesehatan
dengan menggunakan media edukasi “Tangga Manis” dalam 2 kali
pertemuan selama 2 minggu berturut-turut
4) Minggu ke 3 akan dilakukan pemberian post test kepada kelompok
responden. Pertanyaan dalam kuesioner dibacakan oleh peneliti untuk
membantu sampel menjawab pertanyaan dengan dengan ketentuan (total
skor 10) untuk jawaban yang benar dan (Skor 0) untuk jawaban yang
salah
5) Kriteria efektifitas Media Edukasi “Tangga Manis berdasarkan jumlah
skor kuesioner yang dijumlahkan kemudian di uji dengan menggunakan
SPSS .
e) Pengolahan Data
Pengolahan data hasil penelitian menggunakan Editing, Coding, Scoring,
Entry, Cleaning, Tabulating. Uji statistik menggunakan Uji Independent T-
Test dengan SPSS, dan saphiro wilk (untuk uji normalitas)
f) Penyajian Data
Data disajikan dalam format tulisan, angka dan tabel dalam format MS Word
yang memudahkan pembaca mengiterpretasikan hasil penelitian.
BAB IV
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 responden anak berusia 8-10 tahun di wilayah kerja
di UPTD Puskesmas Tapos diketahui hasil Uji independent sample t test adalah sebagai
berikut :
Tabel 1 Nilai Rata Rata Uji Sample Paired t test
Paired Samples Statistics
Std.
Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pada tabel di atas diperlihatkan hasil ringkasan deskriptif statistik dari kedua sample
atau data pretest dan postest. Nilai rata-rata pretest dari total 30 responden sebelum
diberikan perlakuan dengan menggunakan media edukasi kesehatan “Tangga Manis”
sebesar 38.00 sedangkan nilai rata-rata posttest setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan media edukasi interaktif “Tangga Manis” sebesar 61.33. Berdasarkan
output SPSS ini diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata sebelum diberikan
perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest).
N Correlation Sig
Pair 1 PRETEST & 30 ,601 ,000
POSTEST
pada tabel kedua dari uji sample paired t test menjelaskan hubungan korelasi atau
hubungan antara dua data atau variabel yakni pretest dan posttest dalam hal ini adalah
korelasi person product moment. Pada output ke dua diketahui nilai signifikansi
sebesar 0.000 artinya nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0.005 sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji korelasi karena nilai signifikansi lebih kecil dari
0.005 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh antara sebelum respondent diberikan
perlakuan dengan media edukasi interaktif “Tangga Manis” (pretest) dan setelah
respondent mendapatkan perlakuan (posttest).
Paired Differences
lower Upper
Pada output ke 3 diketahui nilai mean sebesar -23.33333 nilai ini menunjukan
selisih antara mean pretest dengan mean posttest pada output pertama yaitu 38.0000
- 61.3333 = -23.33333 selisih perbedaan tersebut antara -27.04587 sampai dengan -
19.62079. Kemudian untuk nilai signifikansi pada ouput ke 3 sebesar 0,000, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
anak anak sebelum diberikan perlakuan pendidikan kesehatan menggunakan media
edukasi “Tangga Manis” dan posttest setelah di berikan pendidikan kesehatan
menggunakan instrumen media edukasi interaktif “Tangga Manis”. Sebagaimana
dasar pengambilan keputusan Jika nilai Sig (2 tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil pretest respondent sebelum di berikan perlakuan dengan
media edukasi interaktif “Tangga Manis” dan setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan media edukasi interaktif “Tangga Manis”.
4.2 Pembahasan
Diabetes Mellitus tipe 2 (DM Tipe 2) memiliki pengaruh penting terhadap
mortalitas, morbiditas dan kualitas hidup yang rendah serta berdampak negatif
terhadap sistem pelayanan kesehatan serta peningkatan biaya sosial sehingga
diperlukan strategi dalam upaya pencegahan untuk mengurai risiko sejak dini.
Diantaranya upaya melakukan modifikasi perilaku yang dapat diubah dengan
mengurangi gaya hidup tidak sehat, obesitas, kurangnya aktivitas fisik hingga
kebiasaan dan pola makan yang kurang sehat (Manios et al., 2018). Upaya
pencegahan DM Tipe 2 sejak dini diantaranya dapat diberikan kepada kelompok
anak usia sekolah dasar dengan metode dan media yang disesuaikan. Mengemas
edukasi kesehatan pada kelompok anak dengan media edukasi interaktif merupakan
suatu upaya melaksanakan metode belajar yang menarik perhatian anak sekolah usia
8-10 tahun untuk meningkatkan motivasi dalam belajar(Wike Aprilia Setyaningrum,
2020). Kelompok usia ini akan antusias belajar dengan metode belajar, bermain dan
cerita bergambar sehingga peserta aja antusias dan lebih mudah mempelajari tentang
PHBS terutama kaitannya dengan pencegahan diabetes mellitus (Reza et al., 2020).
Permainan edukasi akan dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain
melalui lingkungan simulasi dan dapat menjadi bagian integral dari pembelajaran
dan dapat pengembangan intelektual serta akan dapat membantu anak dalam
mengembangkan akhlak, intelektual, motivasi, keahlian dan kecakapan. Media
pembelajaran memiliki peran penting dalam menunjang proses pembelajaran.
Menurut (Arsyad, 2013) penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Selain itu dengan menggunakan
media pembelajaran juga dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikoligis terhadap siswa. Monopoli
Penggunaan media pembelajaran dalam bentuk permainan ular tangga yang
menyenangkan dapat digunakan untuk menerapkan paradigma pembelajaran yang
menyenangkan dan memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan
disampaikan. Hal ini termasuk salah satu teknik pembelajaran kooperatif dan adaptif
dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Anshori dan Sukmawati, 2021).
Permainan ular tangga adalah permainan yang sesuai dengan perkembangan kognitif
anak usia 8-11 tahun dimana pada usia tersebut, anak dapat melakukan permainan
yang penuh dengan logika, rasionalitas objektif serta aturan permainan. Selain itu
pembelajaran melalui permainan ini menciptakan suasana yang lebih menyenangkan
dan menarik serta mendorong anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya dan
menghindarkan rasa bosan (Husna dan Ardi, 2020). Permainan ular tangga dinilai
menjadi alternatif media bermain edukatif yang mampu mendorong minta anak untuk
belajar sambil bermain, anak-anak senang bermain sekaligus dapat mengembangkan
kemampuan mengasah logika, meningkatkan keterampilan juga melatih anak untuk
berkonsentrasi, teliti dan sabar menunggu giliran. Melalui permainan ular tangga
membuat anak-anak meyakini bahwa belajar itu hal yang menyenangkan tidak
membosankan dan kemampuan perkembangan anak dapat berkembang dengan baik
melalui informasi yang diperoleh selama mengikuti permainan (Siregar, 2021).
. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai mean selisih antara mean
pretest dengan mean posttest pada output pertama yaitu 38.0000 - 61.3333 = -
23.33333 selisih perbedaan tersebut antara -27.04587 sampai dengan -19.62079,
dengan nilai signifikansi pada ouput ke 3 sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan antara hasil pretest sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan menggunakan media edukasi “Tangga Manis” pada anak usia
sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Tapos, Depok. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian The Effect Of Snakes And Ladders Game To Improve Knowledge
And Attitudes of Elementary School Students to Stop Open Defication In Bandung
City yang menunjukkan hasil penelitian edukasi menggunakan media permainan ular
berhasil meningkatkan kenaikan rata-rata pada pengetahuan (0.84), sikap (1.51) dan
praktik pemilihan jajanan (0.42) pada siswa. Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh
nilai p-value untuk masing-masing variabel (p < 0,05) yaitu pengetahuan (p = 0,000),
sikap (p = 0,009), dan praktik (p = 0,001) (Thaha et al., 2022).
Media edukasi “Tangga Manis” dapat menjadi alternatif media edukasi
kesehatan sebagai alat bantu sederhana dan dapat diterima untuk edukasi perilaku
pencegahan DM tipe 2 pada anak usia sekolah di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tapos dimana komputer atau alat pengajaran berteknologi tinggi lainnya belum
tersedia. Media edukasi ini dapat digunakan oleh petugas Kesehatan, kader
Kesehatan atau orang tua untuk semakin meningkatkan pengetahuan anak tentang
perilaku pencegahan DM tipe 2 sejak dini. Bentuk edukasi kesehatan dengan media
permainan ular tangga yang dijabarkan diatas merupakan bentuk fasilitasi promosi
kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait upaya
pencegahan DM tipe 2. Untuk mendapatkan hasil optimal dalam menumbuhkan
kesadaran menjaga kesehatan sejak dini diperlukan peran serta berbagai pihak selain
individu yaitu lingkungan keluarga dan Masyarakat. Secara individu, upaya
peningkatan perilaku pencegahan DM tipe 2 pada anak usia sekolah dilakukan
dengan memberikan pengetahuan terkait faktor risiko dan upaya penurunan risiko
melalui modifikasi terkait mencegah kelebihan berat badan (obesitas), meningkatkan
aktivitas fisik dan gerak rutin dengan olahraha serta menjaga asupan makanan sehat.
Dukungan keluarga, Masyarakat dan lingkungan sekolah memegang peranan penting
dalan menentukan gaya hidup dan indeks kesehatan keluarga. Pada lingkungan
keluarga, selain memiliki latar belakang genetik yang sama, lingkungan, sikap dan
keyakinan akan masalah kesehatan juga sama. Orang tuga harus dapat menjadi
panutan bagi anak. Pada lingkup lingkungan masyarakat, upaya pencegahan DM tipe
2 dapat didukung dengan menciptakan kenyamanan jalan bagi pejalan kaki,
meningkatkan akses fasilitas Masyarakat dengan ketersediaan ruang olahraga, taman
dan area pejalan kaki. Sedangkan dukungan dari lingkungan sekolah meliputi
ketersediaan makanan sehat, adanya kurikulum pendukung pendidikan kesehatan
dan adanya kegiatan aktivitas fisik seperti pendidikan jasmani. Dengan kolaborasi
dan berbagai peran yang dilaksanakan masing-masing pihak diharapkan upaya
peningkatan perilaku pencegahan DM tipe 2 dapat diperoleh anak sejak dini dan
dalam berbagai lingkungan kehidupannya. Upaya holistik yang dijabarkan
diharapkan mampu menjadi kolaborasi yang membuahkan generasi masa depan yang
memahami dan melaksanakan pencegahan DM tipe 2 sejak dini.
BAB V
Kendala dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu pelaksanaan penelitian serta
terkait dengan jadwal partisipan belajar di sekolah sehingga waktu penelitian hanya dapat
dilakukan pada hari minggu (di hari libur sekolah) dan membutuhkan kurang lebih 4 minggu
pelaksanaan penelitian. Selain itu dalam proses pelaksanaan pemberian perlakuan edukasi
kesehatan, peneliti harus menjelaskan dengan metode yang menyenangkan dan membuat
kelompok partisipan antusias mengikuti kegiatan dan mengerti atas materi yang diberikan.
Selain itu adanya keterbatasan pengetahuan dan pemahaman bahasa dari kelompok
responden usia sekolah dasar membuat peneliti menyusun kuisioner dengan kalimat positif
dan bahasa yang sederhana untuk mengurangi adanya bias dalam jawaban responden yang
akan mempengaruhi penelitian ini.
BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT PENELITIAN
Tindak lanjut dari penelitian ini adalah menyusun buku monograf sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bacaan untuk penelitian lanjutan ke depannya atau untuk hal-
hal bermanfaat lainnya. Sebagai upaya peningkatan efektvitas media edukasi “Tangga
Manis” perlu adanya pemutakhiran pola permainan, dimana partisipan dapat leluasa
mengulangi permainan walau tanpa didampingi fasilitator yang berpengalaman
DAFTAR PUSTAKA
ANRI, A. (2022) “Pengaruh Indeks Massa Tubuh, Pola Makan, Dan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2,” Journal of Nursing and Public Health,
10(1), hal. 7–13. Tersedia pada: https://doi.org/10.37676/jnph.v10i1.2356.
Anshori, F. Al dan Sukmawati, S. (2021) “Penerapan Media Pembelajaran Ular Tangga Pada
Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa,” Jurnal
PELITA, 1(1), hal. 28–36. Tersedia pada: https://pusdig.my.id/pelita/article/view/41.
Ariwati, V.D. et al. (2023) “Pendidikan Kesehatan tentang Diabetes Melitus pada
Masyarakat RT 3 Kelurahan Curug, Kota Depok,” Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian
Kepada Masyarakat, 4(1), hal. 47–54. Tersedia pada:
https://doi.org/10.37402/abdimaship.vol4.iss1.217.
Chinnici, D. et al. (2019) “Improving the school experience of children with diabetes:
Evaluation of the KiDS project,” Journal of Clinical and Translational Endocrinology,
15(December 2018), hal. 70–75. Tersedia pada:
https://doi.org/10.1016/j.jcte.2018.12.001.
Endokrinologi, U.K.K. et al. (2015) “Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Melitus.”
Tersedia pada: https://www.gendhismanis.id/pengelolaan-diabetes-melitus.html.
Fitrizah, M.K., Raksanagara, A.S. dan Agoes, R. (2020) “the Effect of Snakes and Ladders
Game To Improve Knowledge and Attitudes of Elementary School Students To Stop
Open Defication in Bandung City,” Indonesian Journal of Public Health, 15(2), hal.
173–180. Tersedia pada: https://doi.org/10.20473/ijph.v15i2.2020.173-180.
Hasanah, Y. (2019) “Diabetes Pada Anak,” Conferences of Medical Sciences Dies Natalis
Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya, 1(1), hal. 19–27. Tersedia pada:
https://doi.org/10.32539/confmednatalisunsri.v1i1.3.
Hidayat, A.R. et al. (2022) “Upaya untuk Mencegah Penyakit Diabetes pada Usia Dini,”
Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah, 11(2), hal. 63–69.
Tersedia pada: https://doi.org/10.52263/jfk.v11i2.229.
Hisni, D., Widowati, R. dan Wahidin, N. (2017) “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Diet Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas
Limo Depok,” Ilmu dan Budaya, hal. 6659–6668.
Husna, H.N. dan Ardi, A.K. (2020) “Snake and Ladder Game for Eye Health Promotion: A
Development Research,” 26(8), hal. 251–257. Tersedia pada:
https://doi.org/10.2991/ahsr.k.200523.061.
Karisman, V.A. (2018) “Pengaruh Media Pembelajaran Edukatif Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Terhadap Keterampilan Motorik Dasar Siswa Sekolah Dasar,”
TEGAR: Journal of Teaching Physical Education in Elementary School, 2(1), hal. 53.
Tersedia pada: https://doi.org/10.17509/tegar.v2i1.10573.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019) “Buku Pintar Kader Posbindu,” Buku
Pintar Kader Posbindu, hal. 1–65. Tersedia pada:
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/
03/Buku_Pintar_Kader_POSBINDU.pdf.
Kurniasih, R. (2018) “Media Ular Tangga Jejak Petualang Sebagai Media Pembelajaran
Untuk Anak Usia Dini,” Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), hal.
119–125. Tersedia pada: https://doi.org/10.17509/cd.v5i2.10505.
Manios, Y. et al. (2018) “A school- and community-based intervention to promote healthy
lifestyle and prevent type 2 diabetes in vulnerable families across Europe: Design and
implementation of the Feel4Diabetes-study,” Public Health Nutrition, 21(17), hal.
3281–3290. Tersedia pada: https://doi.org/10.1017/S1368980018002136.
Natalia, S. dan Kumala, M. (2018) “Hubungan kebiasaan akses internet dengan status gizi
pada remaja (11–19 tahun) usia sekolah di Jakarta Barat periode Januari–Desember
2014,” Tarumanagara Medical Journal, 1(1), hal. 2015. Tersedia pada:
http://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/2541.
Pangestika, H., Ekawati, D. dan Murni, N.S. (2022) “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2” Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 7(1), hal. 132–
150.
Paraiso-Galang, C.A.Y. dan Gomez, M.H.S. (2019) “The development and acceptability of
a board game to supplement standard diabetes education at the university of Santo
Tomas hospital,” Phillippine Journal of Internal Medicine, 57(1), hal. 19–28.
Pibriyanti, K. dan Hidayati, K.N. (2018) “Anak perempuan dan obesitas sebagai faktor risiko
kejadian kadar gula darah tinggi pada anak sekolah dasar,” Jurnal Gizi Indonesia (The
Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), hal. 90–93. Tersedia pada:
https://doi.org/10.14710/jgi.6.2.90-93.
Reza, V. et al. (2020) Pengaruh Penyuluhan Gizi Melalui Media Permainan Ular Tangga
Dan Cerita Bergambar Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Gizi Seimbang Pada
Anak Sekolah Usia 7-12 Tahun Di Kelurahan Indrakasih Medan Tembung, UIN
Sumatera Utara. Tersedia pada: http://repository.radenintan.ac.id/11375/1/PERPUS
PUSAT.pdf%0Ahttp://business-law.binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-
syariah/%0Ahttps://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-
results%0Ahttps://journal.uir.ac.id/index.php/kiat/article/view/8839.
RSUP Dr. sardjito Yogyakarta (2021) “Sardjito Menyapa Acces To Diabetes Care,” RSUP
Dr. sardjito Yogyakarta, hal. 1–15.
Siregar, P.A. (2021) “Teknik Pengembangan Media Promosi Kesehatan,” in. Medan: UIN
Sumatera Utara, hal. 6.
Soelistijo, S. (2021) “Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2
Dewasa di Indonesia 2021,” Global Initiative for Asthma, hal. 46. Tersedia pada:
www.ginasthma.org.
Thaha, R.M. et al. (2022) “The Effect of Education Using Snakes and Ladders Board Game
on Healthy Snacks Selection of Elementary School Students,” Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(E), hal. 465–470. Tersedia pada:
https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.8327.
Utami, F.R. (2019) Gambaran Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus di PUSKESMAS
Air Putih Samarinda. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Wati, A. (2021) “Pengembangan Media Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Sekolah Dasar,” Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar ,
2(1), hal. 68–73. Tersedia pada: https://doi.org/10.33487/mgr.v2i1.1728.
Wike Aprilia Setyaningrum (2020) “Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Permainan
Monopoli Gizi (Mamogi) Dan Ular Tangga (Utaga) Tentang Pola Makan Seimbang
Terhadap Pengetahuan, Sikap, Tindakan Anak Sdn 05 Kota Bengkulu Tahun 2020,”
Skripsi, hal. 5–24.
LAMPIRAN-LAMPIRAN