Lembaran Praktikum Mata Pelajaran Biologi Percobaan Fotosintesis Igenhousz

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LEMBARAN PRAKTIKUM

MATA PELAJARAN BIOLOGI


PERCOBAAN FOTOSINTESIS IGENHOUSZ

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Aditya Wicaksono
2. Anita Carolina
3. Eric Fernando
4. Maria Venerdina Meydupuli
5. Putri Restiwi
6. Wanda Agata Ramuni

SMA NEGERI 1 SEKADAU


2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan

1. Mengetahui perbedaan hasil fotosintesis kadar 02 pada reaksi terang dan reaksi gelap.
2. Mengetahui kadar 02 dihasilkan fotosintesis ketika Hydrilla verticilata diberi
tambahan NaHC03.
3. Mengetahui kadar 02 yang dihasilkan fotosintesis ketika Hydrilla verticilata diberi
tambahan es batu dengan suhu 5 0C.

B. Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan hasil fotosintesis kadar 02 pada reaksi terang dan reaksi gelap.
2. Bagaimana kadar 02 yang dihasilkan fotosintesis ketika Hydrilla verticilata diberi
tambahan NaHC03.
3. Bagaimana kadar 02 yang dihasilkan fotosintesis ketika Hydrilla verticilata diberi
tambahan es batu dengan suhu 5 0C.

C. Hipotesis

1. Menurut hasil fotosintesis, pada reaksi terang memiliki banyak gekembung


sedangkan pada reaksi gelap tidak memiliki gelembung.
2. Fotosintesis Hydrilla verticilata diberi tambahan NaHC03 menghasilkan kadar 02
lebih banyak.
BAB II
DASAR TEORİ

A. Metabolisme
Semua makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan memerlukan energi.
Energi diperlukan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas seperti bergerak,
bernapas, tumbuh dan berkembang, bereproduksi dan berfotosintesis. Sumber energi
terbesar dimuka bumi adalah energi cahaya matahari, tetapi hanya organisme autotrof
yang dapat memanfaatkannya secara langsung. Sementara itu, organisme heterotrof
mendapatkan energi dari organisme autotrof melalui jaringjaring makanan.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimiawi untuk mengubah zat-zat menghasilkan
energi (katabolisme) dan memerlukan energi (anabolisme) yang terjadi di dalam sel-
sel tubuh.

B. Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan senyawa kompleks organik dari senyawa-senyawa
sederhana membutuhkan sejumlah energi yang berasal dari cahaya atau dari reaksi
kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya matahari disebut fotosintesis,
sedangkan jika sumber energy berasal dari zat kimia disebut kemosintesis.

C. Fotositesis
Fotosintesis adalah reaksi penyusunan senyawa-senyawa sederhana (C02 dan 1-
420) menjadi senyawa kompleks organik ( karbohidrat dan oksigen) pada tumbuhan
dengan mengunakan energi dari cahaya matahari. Fotosintesis adalah proses
pembuatan energi atau makanan (glukosa). Glukosa disimpan dalam bentuk amilum
(karbohidrat).
1. Tahapan Reaksi dalam Fotosintesis
a. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi di grana. klorofil yang ada dalam daun akan
menangkap cahaya matahari. Cahaya matahari menjadi unsur penting dalam
fotosintesis, jika tidak ada cahaya tidak akan terjadi proses fotosintesis. Energi
yang ditangkap klorofil tersebut akan digunakan untuk memecah molekül air
(H20) dalam tumbuhan. Ion H+ diikat oleh KO-Enzim NADP di daun dan
menjadi NADPH. Elektron yang terlepas dari aktifnya klorofil juga untuk
membentuk ADP menjadi AT P. Hasil dari reaksi terang adalah NADPH dan
ATP dan membebaskan 02.
b. Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan lanjutan dari reaksi terang dan terjadi di dalam stroma. Sesuai
dengan namanya, reaksi gelap tidak memerlukan bantuan cahaya sebagai sumber energi.
Energi untuk proses ini berasal dari ATP yang dihasilkan pada saat reaksi terang

D. Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis

1. Cahaya
Cahaya adalah faktor kunci untuk berfungsinya fotosintesis.

a. Intensitas Cahaya Semua tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda. Tanaman C3 (kacang,
kapas, kedelai, kentang, gandum) kurang toleran terhadap cahaya, sehingga intensitas cahaya yang tinggi
tidak meningkatkan intensitas fotosintesis. Di sisi lain, jenis tanaman C4 (tebu, jagung, sorgum) lebih
ringan. Intensitas cahaya yang tinggi meningkatkan intensitas fotosintesis.

b. Panjang Gelombang Cahaya Setiap spektrum warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.
Namun, klorofil sangat efektif pada panjang gelombang cahaya, sehingga dapat menyerap lebih banyak
warna merah dan biru.

2. Suhu
Semua tumbuhan membutuhkan suhu yang berbeda. Untuk tanaman C3, suhu optimum yang dibutuhkan
adalah sekitar 20-26°C. Untuk tanaman C4, suhu optimum yang diperlukan untuk fotosintesis adalah
sekitar 35-40 °C.

3. Umur Tanaman
Saat tanaman dewasa, jaringan mereka menjadi lebih lengkap, meningkatkan efisiensi dan kecepatan
proses fotosintesis.

4. Konsentrasi karbon dioksida


(CO2) dan oksigen (O2) Karbondioksida memiliki pengaruh besar pada fotosintesis. Semakin tinggi
konsentrasi karbon dioksida di udara, semakin tinggi laju fotosintesis. Berbeda dengan karbon dioksida,
konsentrasi oksigen yang lebih tinggi mengurangi intensitas fotosintesis.

5. Air dan Nutrisi


Ketika tanaman kekurangan air, proses fotosintesis terganggu. Seperti air dalam jumlah besar, ini juga
mengganggu proses fotosintesis. Klorofil membutuhkan unsur Mg (magnesium) dan N (nitrogen).
Kurangnya kedua elemen ini memperlambat fotosintesis.

E. Hydrilla verticillata
Hydrilla (bahasa Inggris: Esthwaite Waterweed, waterthyme, hydrilla) adalah genus dari tumbuhan air,
biasanya diperlakukan sebagai mengandung hanya satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa
ahli botani membaginya menjadi beberapa spesies. Hydrillaadalah asli dari perairan dingin dan hangat
dari Dunia Lama di Asia, Eropa, Afrika dan Australia, dengan distribusi yang tersebar dan jarang; di
Eropa, Hydrilla dilaporkan ada di Irlandia, Britania Raya, Jerman, dan negara-negara Baltik, dan di
Australia di Wilayah Utara, Queensland, dan New South Wales. Batang tumbuh hingga panjang 1–2
m. Daun diatur dalam whorlsejumlah 2-8 di sekitar batang, setiap daun masing-masing panjangnya 5–
20 mm dan lebarnya 0,7–2 mm, dengan gerigi kecil di sepanjang tepi daun; pelepah daun sering kali
kemerahan jika segar. Hydrilla adalah berumah satu/monoecious (kadang-kadang berumah
dua/dioecious), dengan bunga jantan dan betina diproduksi secara terpisah pada tumbuhan tunggal;
bunga-bunganya kecil, dengan tiga kelopak dan tiga mahkota, mahkota panjangnya 3–5 mm, transparan
dengan garis-garis merah. Hydrilla bereproduksi terutama secara vegetatif dengan fragmentasi dan
dengan rimpang dan turion (overwintering), dan bunga jarang terlihat. Mereka memiliki ruang udara
untuk menjaga mereka tetap tegak.
BAB III
METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


Alat:
1. Gunting
2. Corong
3. Gelas Beker
4. Thermometer
5. Tabung Reaksi
6. Ember
Bahan:
1. Hydrilla verticilata
2. Air
3. Es batu
4. NaHCO

B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Potong Hydrilla verticilata dengan ukuran yang sama.
3. Masakan Hydrilla verticilata kedalam tabung corong kaca di dalam kelas beker.
4. Secara bersamaan letakan tabung reaksi menutupi kaca.
5. Masukan rangkaian alat percobaan ke dalam ember berisi air.
6. Lepaskan tabung reaksi dari rangkaian hingga volume tabung reaksi penuh dengan air.
7. Hubungkan kembali tabung reaksi dengan corong kaca sedemikian rupa hingga air
dalam tabung reaksi volumenya tidak berkurang.
8. Pastikan tabung reaksi terisi penuh air dan tidak ada gelembung di dalamnya.
9. Periksa kembali keadaan tanaman air (Hydrilla verticilata). Batang dan daun tanaman
tidak boleh menyumbat mulut corong.
10. Beri label A, B, C, D. A untuk perlakuan normal, B untuk di tempat gelap, C untuk
sampel yang di tambah NaHCO, D untuk sampel yang di tambah es batu.
11. Taruh gelas A, C, dan D pada tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung,
serta gelas D pada tempat gelap dalam waktu bersamaan.
12. Diamkan selama 1 jam dan amati perbedaan banyaknya gelembung yang di hasilkan
sebelum dan sesudah di lakukan percobaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Perlakuan Banyak gelembung yang dihasilkan


1. Cahaya Matahari Menghasilkan gelembung yang cukup
banyak
2. Cahaya matahari + NaHCO3 Menghasilkan gelembung terbanyak
3. Tanpa cahaya matahari Tidak ada gelembung

B. Pembahasan

1) Hydrilla+cahaya matahari
Hydrilla yang dipaparkan di bawah sinar menghasilkan gelembung yang cukup banyak
karena semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis, tetapi cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil sehingga
mengurangi kecepatan fotosintesis

2) Hydrilla+cahaya matahari+NaHCO3
Hydrilla yang dipaparkan di bawah sinar matahari dan ditambahkan larutan NaHCO3
menghasilkan gelembung yang lebih banyak dibandingkan dengan hydrilla yang hanya
dipaparkan di bawah sinar matahari. Hal tersebut dikarenakan, NaHCO3 pada proses ini
berfungsi sebagai katalis, yaitu senyawa yang dapat menambah unsur CO2 di dalam air.
Konsentrasi CO2 yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga dihasilkan
banyak gelembung yang berupa oksigen. Karena itu pada percobaan ini paling banyak
dihasilkan gelembung.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

• Hydrilla yang dipaparkan dibawah sinar matahari menghasilkan gelembung yang


cukup banyak karena semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin banyak ATP
yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis, tetapi cahaya yang terlalu tinggi
akan merusak klorofil sehingga mengurangi kecepatan fotosintesis.

• Hydrilla yang dipaparkan dibawah sinar matahari dan ditambahkan larutan


NaHCO3 menghasilkan gelembung yang lebih banyak dibandingkan dengan
hydrilla yang hanya dipaparkan dibawah sinar matahari. Hal tersebut dikarenakan,
NaHCO3 pada proses ini berfungsi sebagai katalis, yaitu senyawa yang dapat
menambah unsur CO2 di dalam air. Konsentrasi CO2 yang tinggi akan
meningkatkan laju fotosintesis, sehingga dihasilkan banyak gelembung yang berupa
oksigen. Karena itu pada percobaan ini paling banyak dihasilkan gelembung.

• Hydrilla yang tidak dipaparkan dibawah sinar matahari dan tidak ditambah larutan
NaCHO3 tidak menghasilkan gelembung. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan
hydrilla tidak melakukan proses fotosintesis ditempat yang gelap sehingga tidak
dihasilkan gelembung yang berupa oksigen. Karena semakin rendah intensitas
cahaya, semakin rendah pula ATP yang terbentuk, sehingga memperlambat laju
reaksi atau bahkan tidak melakukan reaksi fotosintesis.

B. SARAN
Saat melakukan pengamatan, gelembung-gelembung yang dihasilkan harus
diperhatikan dengan seksama sehingga diperoleh hasil pengamatan yang
akurat. Selain itu, usahakan cahaya matahari yang diterima Hydrilla
Verticillata lebih optimal.

C. Lampiran
1. Lampiran Hasil Pengamatan
2. Lampiran Proses Fotosintesis
• Hasil pengamatan fotosintesis Hydrilla verticilata ditempat gelap
• Hasil pengamatan fotosintesis Hydrilla
verticilata ditempat terang dengan tambahan NaHCO3
• Hasil pengamatan fotosintesis Hydrilla
verticilata ditempat terang

Foto Dokumentasi Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai