Naskah Drama Pembegalan Dan Pengadilan 12 IPA 2-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Peran – Peran Dalam Drama XII MIPA 2

Hakim Ketua : M.Arkaan Andrean


Hakim 1 : Kelly Sharani
Hakim 2 : Devanny Pandita
Pengacara = Rizal, Darga
Jaksa penuntut umum ( JPU)= Zatia, Angeline
Polisi = Adit, Dimas M., Adib
Pelaku = Dimas A., Agus Salim, Zaki
Korban = Nina, Haira
Saksi = Amanda, Dina
Reporter = Azriel
Keluarga = Laily, Irham
Panitera = Andesta Safitri
Pembaca Sumpah = Alya Putri
Narator = Chika Okta Ramadhini
RT = M. Alyan

Drama Pembegalan
Kisah ini berawal dari kesakit hatian dimas karena hubungan percintaan yang dia alami kini sudah
tidak bisa dilanjutkan, karena keegoisan sang kekasihnya Nina yang minta hubungannya berakhir
karena perihal Nina sudah punya orang baru dalam hidupnya.
Di Cafe
“Dimass, Kitaa sampai sini sajaa ya, Aku mau putus dari kamu.” kata Nina
“Lho, kenapaa kamu ngomong begitu, aku punya salah?.” Tanya dimas.
“Engggaaa, Aku udah punya orang baru, aku ga punya rasa lagii sama kamu.” Jawab Nina
“Lahh, ngga bisa gitu dongg, kamu tegaa waktu yang kita jalanin 5 tahun ini sia sia?”
“Ya gimana dong, aku sebenarnya ngga punya rasa sama kamu, akuu cuma mau numpang hidup
sama kamu, tapi sekarang aku udah punya yang lebih mapan dari kamu.”
“Dasar perempuan matreee.” (Sembari mendorong & menampar nina)
Nina sentak terjatuh ditengah keramaian orang yang sedang makan malam.
Haira pun datang menghampiri Dimas dan Nina
“Nina kamu ngga apaa-apa?” tanya haira
“Iyaa engga apa-apa, ayo kita pergi dari sini, dia memang laki laki kasar.” Sambung nina
“Sini biar aku bantu berdiri.” (Sembari merangkul Nina)
Hayra dan Nina pun pergi dari tempat itu, Dimas hanya terdiam sejenak dan kemudian menendang
kursi dengan kuat hingga kursi terjatuh.
Dimas pun menelpon kedua anak buah suruhannya nya yaitu Agus dan Zaki.
“Halo.” Sapa Dimas
“Halo Boss.” Jawab Aguss
“Ada tugas untuk kalian.”
“Tugas apa Bos.”
“Tugas kalian Bunuh Cw Gw!!!”
“Ahh Gimana bossss?.” Bingung Agus
“Udah jangan banyak tanya, kelarin tugas ini atau nyawa kalian yang gw kelarin.”
”Yauda boss, jadi caranya gimana.”
“Jadi Cw gw ini bakal pulang pasti lewat jalan Malahayati, lu berdua jegat disitu, begal dia terus tarik
dan bunuh dia.”
”Baik, siap Bos.”
Di sepanjang perjalanan Hayra dan Nina pun hanya tertawa terbahak-bahak, karena telah melepas
dimas dengan membuat malu dimas dihadapan semua orang, namun ditengah perjalanan mereka tiba
tiba ada 2 orang yang naik motor mengikutinya. Nina dan Hayra pada saat itu tidak tahu bahwa yang
mengikuti mereka adalah anak buah dari Dimas.
Dalam keadaan sepi, kedua orang itu menyalip Nina dan Hayra, dan berada didepan mereka, lalu
kedua anak buah Dimas menghadang Nina dan Hayra
“Berhenti Kamuu, Turun..” Perintah Guss
“Ada apa ini pakk.”
“Serahinn barang-barang kalian..” Sambung Agus
“Cepatt” Gertak Zaki ( Menyerahkan Pisau kedepan Nina dan Hayra
“Iyaa Pak, Ini.” (Menyerahkan tas dan aksesoris lainnya kepada Begal tersebut)
Setelah mereka menyerahkan baramg barang milik mereka, Kedua begal tersebut tiba tiba memgang
tangan nina langsung menusukkan Pisau kearah perut Nina.
“Jrrggttt” Tancapan Pisau yang telah masuk keperut nina bercakan darah pun mengalirr
Ada dua orang yang tiba tiba muncul pada kejadian itu, Dina dan Amanda yang pada saat itu sedang
berjalan kaki, tiba tiba menyaksikan pembegalan tersebut,
Dina dan Amanda pun langsung teriak minta tolong sekencang-kencangnya
“Tolong-Tolong.”
“Ninaaaaaaaaaa” Hayraa menangis

(kedua begal itu membuang pisau ke semak semak agar tidak di temukan oleh polisi)
Kedua begal tersebut langsung menaiki motornya, dan motor Nina pun dibawa pergi sama mereka,
Hayra hanya menangis tidak bisa berkata-kata sembari melihat plat motor yang digunakan kedua
begal tersebut, Plat motor si begal adalah
‘BE ......... ....’
“Mbaa, Mbaa Engga apa-apa kan.”
“Engga papa mbaa, tapi teman sayaa.” Jawab Hayra sembari menangis
“Ayo cepatt kita gotong teman kamu ini,”
Mereka bertiga pun memindahkan Nina ketempat yang aman
Hayra pun bingung pada saat itu harus melakukan apa, akhirnya dia memutuskan untuk menelpon
kedua orang tuanya Nina dengan meminjam Handphone Dina karena Handphone yang dia miliki telah
dibawa kabur oleh begal tersebut
“Mba, Aku boleh pinjam handphonenya untuk menelpon keluarga bersangkutan.” Tanya hayra
“Iyaa, Mba ini.” (Dina Menyerahkan HP)
Hayra pun langsung menelpon Ibunya Nina, yaitu Laily
“Hallo, ini siapa.” Tanya laily
“Ini Hayraa tante.”
“Tanteeee.” Hayra menangis
“Kenaapaa Hayraaa ko kamu nangiss, apa yang terjadi?.”
“Ninaaa tantteee.”
“Ninna kenapaa?.”
“Tante tolong jemput kami di jalan Malahayati, tolong kami.”
“Iyaa iyaa tante bakal kesana sekarang.” Panic Laily
Irham dan Laily selaku orang tua dari Nina pun langsung pergi ketempat Hayra dan Nina berada.
Sesampainya ditempat, Laily dan Irham kaget, melihat hayra yang sedang memangku kepala nnina
yang sedang terdampar dengan berlumuran darah di bajunya
“Astagfirullah Ninaa, Hayraaa apa yang terjadii.” Tanyaa lailyy panic
“Tantee kami habiss dibegalll, dan begal itu menusuk perut Nina dengan Pisau.”
“Pah tolong panggil bantuan sekarang.”
“Mah, kayanyaa kita sudah terlambat.”
“Engga Mungkinnn.” Jawab Lailyy
“Ninaaaaaaaaaa..” Ketiganya menangiss atas kepergian Nina.
Mereka semua pun pergi membawa nina ke rumah sakit,masih ada sekecil harapan.
Di ruangan yang hanya terdengar Isak tangis ,menggusar wajah dengan kasar ,harap-harap ada sebuah
keajaiban.
Dokter pun keluar dari ruangan itu,buru-buru mereka semua berkumpul untuk mendengar kabar yang
akan disampaikan. dokter itu tidak memperlihatkan wajah baik-baik saja.menundukkan kepala
sejenak lalu berkata "Maaf sebelumnya,"
"APA DOK? ANAK SAYA DI DALAM BAIK BAIK SAJA KAN???" Laily berusaha sebisa mungkin
untuk menahan air mata nya,melihat kondisi sang suami yang tidak terkendali.Ia berusaha untuk tegar
dan ikhlas.
"Pasien tidak bisa terselamatkan pak,Bu" Ucap sang dokter membuat mereka semua terbungkam
menahan kenyataan itu.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar rumah sakit
"Permisi,kami dari pihak kepolisan,apakah bapak adalah wali dari saudari Nina naverina?"
"i-i-iya pak,saya ayah dari Nina,"
"Maksud dan tujuan kami datang ke sini adalah untuk menyelidiki kasus dari saudari Nina,"
"terimakasih pak,saya tidak mau tahu bagaimana pun caranya tangkap dan penjarakan pelaku dengan
setimpal-timpalnya pak,hiks hiks hiks,"
"Baik pak,kami akan melakukan yang terbaik dalam kasus ini,"

(POLISI MELACAK KEBERADAAN MEREKA)


Polisi pun tiba di tempat tersangka,polisi melihat Dimas Arianto sedang melakukan transaksi
pembayaran aksi pembegalan yang dilakukan oleh Agus dan Zaky.Mereka sangat terlihat bahagia
karna misi mereka sukses.
Tanpa aba-aba,para polisi pun mengepung para pelaku dan menodong pistol ke arah mereka semua.
"APA INI??" Teriak Dimas kaget
"KAMI GAK PAKAI NARKOBA PAK," Teriak Agus membela diri
"BETUL PAK,KAMI ANAK BAIK-BAIK," Ucap Zaky menambahkan
"Tidak perlu basa-basi ikut kami sekarang ke pengadilan!" tegas polisi
"APA-APAAN INI,KAMI GAK SALAH,LEPAS PAK,LEPASKAN KAMI," Polisi langsung
menyeret mereka tanpa mendengar celotehan mereka.

(Sampainya di kantor polisi,mereka pun di introgasi secara terpisah)

Pertanyaan yang diberikan polisi pun sangat sederhana, yaitu tentang seharian ini mereka ada
dimana.dan benar saja jawaban mereka sangat melenceng dengan kenyataan dan bukti-bukti yang
ada.mereka sama-sama menjawab "saya seharian ini ada di rumah pak,"

setelah di intrograsi dengan pertanyaan yang sederhana,mereka bertiga berkumpul lagi di ruang
introgasi khusus.

polisi pun mengultimatum mereka dengan pernyataan,"jawaban kalian semua sama,jika kalian
seharian di rumah,mengapa kami menemukan kalian dalam satu tempat?"

"AGH,BENER JUGA," Teriak Dimas keceplosan


"Sudahi drama ini,kalian akan di tindak lanjuti di persidangan,"

"Ta-Tapi pak,kami cuma suruhan Dimas pak,"Ucap Agus membela diri.

"Jangan banyak protes,kalian akan di tindak lanjut,"Tegas polisi.

NASKAH ALUR PERSIDANGAN


SEDANG BERBEDA DAN SEDANG DIPROSES ^_^
Panitera (Andes): assalamualaikum wr.wb. Sidang pengadilan negeri XIl IPA 2, yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana percobaan pembunuhan pada tingkat pertama. Dengan acara pemeriksaan
terdakwa saudara (Dimas Arianto, Agus Salim, Zaky Maulana) pada hari ini kamis tanggal 16
november 2023. Sidang perkara pidana pasal 340 KUHP yakni barang siapa yang sengaja dengan
rencana terlebih dahulu yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kemudian pertanggung
jawabannya dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun dan
Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang terjadi ketika seseorang melakukan
pencurian dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, menggunakan
senjata, atau bersekongkol dengan orang lain diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun
akan di laksanakan pada hari ini. Baik sebelum sidang dimulai alangkah baiknya berdoa terlebih
dahulu. berdoa dimulai, berdoa selesai. Majelis hakim dipersilahkan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon untuk berdiri. (setelah hakim duduk) hadirin dipersilahkan duduk kembali
Hakim Ketua (Arkaan): sidang perkara pidana pengadilan negeri XII IPA 2 yang memeriksa dan
memutuskan perkara pidana pembegalan yang berujung pembunuhan, atas nama terdakwa (Dimas
Arianto, Agus Salim dan Zaky Maulana) pada hari ini kamis tanggal 16 november 2023 dinyatakan
dibuka, (ketuk palu 3 kali). Penuntut Umum apakah terdakwa sudah siap?
JPU ( Angeline ) : Siap yang mulia
Hakim ketua (Arkaan): apakah penasehat hukum siap mengikuti persidangan?
Penasehat hukum (rizal): siap yang mulia
Hakim ketua : kepada penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang
sidang dalam keadaan bebas.
JPU (Angeline): kepada terdakwa Dimas Arianto,Agus Salim,dan Zaky Maulana dipersilahkan untuk
memasuki ruang sidang
Hakim Ketua (Arkaan): saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun
rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa (Dimas Arianto): ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini yang mulia.
Terdakwa (Agus salim): ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini yang mulia.
Terdakwa (Zaky Maulana): ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini yang mulia.
Hakim ketua (Arkaan): Saya ingin menanyakan identitas Kalian.
( Dimas Arianto pun menjawab)
Nama: Dimas Arianto
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
( Agus Salim menjawab)
Nama : Agus Salim
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama : Islam
( Zaky menjawab)
Nama : Zaky Maulana
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin: Laki-Laki
Agama : Islam
Hakim Ketua (Arkaan): Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
Penasehat hukum (Rizal): Ya, majelis hakim yang terhormat, saya membawanya
(Rizal menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada majelis hakim serta surat kuasa dan kartu
advokatnya ditinggalkan di meja hakim).
(setelah Hakim Ketua (Arkaan) menerima kedua surat tersebut, kemudian menunjukkan pada hakim 1
dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum untuk memeriksa).
Hakim Ketua (Arkaan): Baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?.
JPU (zatia) : sudah siap yang mulia
Panitera (Andesta): Sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan surat dakwaan oleh jaksa penuntut
umum
JPU (Zatia): Para terdakwa yaitu Dimas,pada hari kamis tanggal 16 November 2023 sekitar pukul
22.00 WIB, bertepatan di jalan malahayati teluk betung selatan, atau setidaknya yang termasuk daerah
hukum pengadilan negeri Tanjung Karang. Tanpa hak dan melawan hukum dengan sengaja
melakukan pembegalan dan pembunuhan yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia terhadap
korban yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:
1. Bahwa pada malam hari pukul 22.00 WIB terdakwa sedang bertengkar dengan pacarnya di kafe
Bandar lampung lalu korban mengakhiri hubungannya dengan pacarnya tersebut di depan umum,
setelah itu korban langsung pergi meninggalkan kafe tersebut bersama temannya menggunakan motor
tanpa merasa bersalah
2. Terdakwa tidak terima dirinya dipermalukan di depan umum, terdakwa merasa dikhianati dan
menyimpan dendam terhadap korban.
3. Lalu tidak lama waktu berselang setelah itu terdakwa menelpon kedua anak buahnya dan
memerintahkannya untuk membunuh korban saat korban Dalam perjalanan pulang dari kafe
tersebut.setelah menerima perintah tersebut,dua orang terdakwa langsung menuju TKP menggunakan
motor dan mencegat korban di TKP. Terdakwa mengancam korban menggunakan pisau sehingga
korban meninggal dunia dan mengambil barang berharga korban kemudian menusukkan pisau ke
perut sang korban kemudian langsung kabur membawa motor korban dan membuang barang bukti
sebuah pisau. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 340 KUHL
dan Pasal 363 KUHP dengan pidana paling lama 20 tahun. Bandar lampung, 16 November 2023,
Jaksa penuntut umum, Zatia zalfa, S.H.
Hakim anggota 1(Kelly): apakah saudara penasehat hukum akan mengajukan eksepsi terhadap
dakwaan jaksa penuntut umum?.
Pengacara( rizal) : betul yang mulia.
Hakim 1 (Kelly) : silahkan untuk penasehat hukum atas pembelaannya
Pengacara (rizal) : Baik, terimakasih yang mulia. setelah melakukan tinjauan ulang saya
menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan terdakwa adalah sebuah tindakan spontanitas atau khilaf
sebab, si korban melakukan tindakan yang tidak tahu malu kepada pacarnya didepan umum yang
membuat terdakwa spontan melakukan tamparan ke mukanya akan tetapi si korban setelah
mendapatkan ancaman seperti itupun masih bisa tertawa setelah pergi yang mulia. jadi dari hal ini
sekiranya yang mulia bisa mempertimbangkan apa yang saya ucapkan terimakasih
Hakim ketua (Arkaan): jaksa penuntut umum, apakah anda mengerti yang telah dibacakan penasehat
hukum?
JPU( Zatia) : Mengerti yang mulia
Penitera(Andesta): Agenda sidang selanjutnya pembacaan pendapatan nota keberatan
Hakim ketua (Arkaan): silahkan kepada penasehat hukum untuk membacakannya.
pengacara (darga) : baik yang mulia
Pendapatan nota keberatan: dalam hal ini memang si korban melakukan tidak tahu malu di depan
umum akan tetapi pembegalan sekaligus pembunuhan yang dilakukan pada korban dapat disimpulkan
bahwa terdakwa memiliki dendam kepada si korban sehingan terdakwa melakukan tindakan yang
impulsive yang mengakibatkan korban meninggal dunia, sudah mulia terimakasih.
Penitera(Andesta): sidang lanjutan pembacaan putusan sela
Hakim ketua (Arkaan): (berdiri) JPU dan penasehat hukum harap kehadirannya, demi keadilan
berdasarkan ketuhanan yang maha esa, pengadilan negeri XIl IPA 3, memeriksa dan mengadili
perkara pidana, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa.
1. Dalam surat dakwaan yang telah dibacakan
2. Menimbang bahwa untuk menghindari prematur hukum yang cenderung menimbulkan salah
penafsiran, maka dilakukan mekanisme pembuktian yang nantinya akan disimpulkan oleh majelis
hakim
Panitera(Andesta): pemeriksaan alat bukti
Hakim anggota 2 ( Devan ) : kepada JPU, bukti apa yang akan di ajukan?
JPU (zatia) : kami akan mengajukan satu alat bukti dan dua saksi
Hakim anggota 2 ( Devan ) : silahkan maju ke depan
JPU (zatia) : Baik yang mulia ( maju memberikan bukti )
Hakim anggota 1(Kelly): dipersilahkan kepada penasehat hukum serta terdakwa untuk memeriksa alat
bukti
(pengacara dan terdakwa maju)
Hakim ketua (Arkaan): silahkan terdakwa duduk disamping penasehat hukum.
JPU(zatia): kepada saksi Amanda dan Dina silahkan memasuki ruang sidang.
(saksi memasuki ruangan)
Hakim ketua: apakah ada sehat hari ini
Saksi: sehat yang mulia
Hakim ketua: apakah anda siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi: siap yang mulia
Hakim ketua: benar anda bernama Amanda dan Dina usia dan bekerja sebagai saksi korban
Saksi: iya benar yang mulia.
Hukum ketua: baik, kepada saudara dina dan Amanda, silahkan berdiri satu langkah.
(pembacaan sumpah dibawah kitab suci)
Hukum ketua(Arkaan): ikuti kata-kata saya. Saya bersumpah. Diatas al-quran. Akan bersaksi. Dengan
sebaik- baiknya. Semoga tuhan menolong.
(saksi mengikuti)
Hakim anggota 1(kelly): kepada JPU apakah ada pertanyaan untuk saksi?
JPU(angeline): ya yang mulia. Bagaimana saudara dina mengetahui keberadaan dari korban?
Saksi (dina): saya dan temen saya yang bernama Amanda sedang berjalan di pinggir jalan akan tetapi
tidak sengaja kami melihat 2 orang sedang menjambret si korban dan ketika kami ingin menghampiri
si korban sudah dibunuh dan motor si korban telah dibawa.
Hakim anggota 1(kelly): apakah penasehat hukum memiliki pertanyaan kepada saksi?
Pengacara pelaku (rizal) : bagaimana anda bisa yakin bahwa klien saya yang merampok dan
membunuh korban?
Saksi(dina) : sebenarnya kami tidak tahu akan tetapi temen si korban yang mengikuti korban memiliki
firasat bahwa terdakwa yang bernama dimas arianto lah dalang dari semuanya sebab ia lah yang
memiliki dendam sama si korban
Hakim anggota 2(Devan): bagaimana saudara penasehat hukum, apakah jawaban saksi sudah jelas?
Pengacara (rizal): saya rasa sudah jelas majelis hakim.
Hakim ketua(Arkaan): kepada saudara terdakwa, apakah benar semua keterangan yang diberikan oleh
saksi tadi?
Terdakwa(Dimas,Agus, Zaky): ya yang mulia
Hakim ketua(Arkaan): apakah saudara menyesal dan tidak akan mengulangi nya lagi?
Terdakwa(Dimas,Agus,Zaky): ya yang mulia, saya tidak akan mengulanginya lagi.
Panitera(Andesta): Selanjutnya, pembacaan putusan oleh majelis hakim, di wakil kan oleh hakim
ketua.
Hakim ketua(Arkaan):berdasarkan catatan sidang tadi, maka agenda sekarang akan dilanjutkan
dengan pembacaan putusan akhir.
(terdakwa kembali ke tempatnya, saksi kembali ke belakang JPU)
Hakim ketua(Arkaan): Menyatakan saudara Dimas Arianto, Agus Salim dan Zaky Maulana secara sah
meyankinkan bersalah. Dengan dakwaan menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara, sesuai dengan
pasal 340 KUHP atas kasus pembunuhan berencana
(ketuk palu 3 kali).
Apakah saudara terdakwa sudah mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa (Dimas,Agus,Zaky) : mengerti yang mulia
Hakim ketua(Arkaan): bagaimana dengan saudara JPU dan penasehat hukum?
JPU (semua) : mengerti pak hakim
Pengacara(semua): mengerti pak hakim
Panitera(Andesta ): sidang kasus hari ini, kamis 16 November 2023 berakhir dengan hasil terdakwa
Dimas Arianto, Agus Salim, dan Zaky Maulana dijatuhkan hukuman 20 tahun penjara. Majelis hakim
meninggalkan ruangan. Hadirin di mohon berdiri.

Anda mungkin juga menyukai