Kel 2 KWN

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PARAMETER

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Dosen Pembimbing: Prayudi Rahmatullah, M.H

Disusun Oleh :

1. Ahmad Irfaanudin (200204110047)


2. Salsabila Anil Jannah (200204110063)
3. Muhammad Husnul Fawaid (200204110064)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIKIBRAHIM
MALANG

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.

Hanya kepada-Nya kami memuji dan hanya kepada-Nya kami memohon

pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Rasulullah

Muhammad SAW. Semoga kelak kita mendapatkan syafaat beliau kelak dihari

Kiamat.

Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul

“Urgensi Integritas Nasional sebagai Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa”,

bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Pada isi makalah

akan diuraikan Pengertian, Urgensitas, Dimensi dan Problematika Integrasi

Nasional.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian

kalimat dan kesalahan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat kami nantikan

demi kesempurnaan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Malang ,11 Februari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2

BAB I.................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4

BAB II ................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6

BAB III............................................................................................................................. 11

PENUTUP........................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen

Mata Kuliah Kewarganegaraan, yaitu Bapak Prayudi Rahmatullah, M.HI.

Selain itu menjadi langkah awal untuk mengasah kemampuan kami dalam

membuat makalah sekaligus menambah wawasan mengenai Integrasi

Nasional. Makalah ini juga berisikan tentang betapa pentingnya Integrasi

Nasional sebagai Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Sifat masyarakat Indonesia yang indiviualisme menjadi salah satu

faktor penyebab runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu

diperlukan pendidikan kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan

semangat jiwa berbangsa dan patriotisme. Semangat jiwa berbangsa dan

patriotisme diperlukan untuk tetap menjaga kebhinekaan bangsa, sebab

dengan menjaga kebhinekaan akan tercipta kehidupan yang aman dan tentram

di setiap lapisan masyarakat.

Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa

Integrasi Nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesama, serta

memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi, baik terhadap bangsa,

negara, agama, sosial, budaya, maupun keluarga. Tidak ada kata terlambat

untuk memulai terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasia, berpegang

teguh pada semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan bersandar hukum

pada UUD 1945.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pengertian Integrasi Nasional.

2. Apa urgensi Integrasi Nasional.

3. Apa saja Dimensi Integrasi Nasional

4. Apa saja problematika Integrasi Nasional.

C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Integrasi Nasional.

2. Mengetahui Urgensi Integrasi Nasional.

3. Mengetahui Dimensi Integrasi Nasional berupa Struktur Masyarakat

Indonesia, Unsur Keragaman dalam Masyarakat dan Pengaruh

Keberagaman dalam Berbangsa.

4. Mengetahui Problematika Integrasi Nasional.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi berasal dari kata "integration"dan “nation”. Integration berarti

kesempurnaan atau keseluruhan. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat

diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

“Nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda

latar belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.
1
Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah

pembauran atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.

Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan, integrasi sosial dan pluralisme

sosial. Sementara pembauran dapat (cultural traits) berarti penyesuaian antar dua

atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (mereka yang berbeda

atau bertentangan) agar dapat dibentuk menjadi suatusistem kebudayaan yang selaras

dan harmonis.

Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa Integrasi Nasional adalah usaha

dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaanyang ada pada suatu negara ke

dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional sehingga terciptanya

keseraian dan keselarasan secaranasional.

B. Urgensi Integrasi Nasional

Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state)

selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman orang –

1
Andi Aco Agus. Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan Kesatuan

Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

6
orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu

dan secara bersama bersedia membangun kesejahteraan untuk bangsa yang

bersangkutan. Oleh karena itu, bagaimana mungkin suatu negara-bangsa bisa

membangun, jika orang-orang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu,

tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan,dan tidak bersedia mengikatkan diri

sebagai satu bangsa.

Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang

dinamakan integrasi nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-bangsa yang

mampu membangun integrasi nasionalnya akan memperkokoh rasa persatuan dan

kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah

satu tolok ukur persatuan dan kesatuan bangsa.

Masyarakat yang terintegrasi dengan hak merupakan harapan bagi setiap

negara. 2Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara

untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika

masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka

akan banyakkerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik materiil seperti

kerusakan sarana danprasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maupun

kerugian mental spiritualseperti perasaan kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan

juga tekanan mental yang berkepanjangan. Disisi lain banyak pula potensi sumber

daya yang dimiliki oleh negara, yang seharusnya dapat digunakan untuk

melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan

untuk menyelesaikan konflik tersebut.

C. Dimensi Integrasi Nasional

2
Andi Aco Agus. Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan Kesatuan

Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM.

7
1. Struktur Sosial Masyarakat Indonesia

Indonesia sebagai negara yang plural dapat terlihat jelas dari keadaan

geografisnya yang terdiri atas kurang lebih 17 ribu pulau yang tersebar lebih dari

3.000 mil dari timur ke barat dan lebih dari 1.000 mil dari utara ke selatan. Ciri

dari kemajemukan Indonesia terwujud dalam suku bangsa-suku bangsa yang

memiliki kepribadian, sifat, corak, bahasa, dan perilaku budaya yang berbeda-

beda. Masing-masing suku bangsa memiliki rasa solidaritas dan kebanggaan

(primordialisme) terhadap kelompoknya yang seringkali berpotensi menciptakan

konflik antar suku bangsa.

Di dalam struktural sosial masyarakat Indonesia pada dasarnya terdapat

dua dimensi sosial, yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Dua

dimensi ini dapat mengganggu proses integrasi atau persatuan masyarakat

Indonesia.

a. Dimensi Horizontal Masyarakat Indonesia

Dimensi horizontal mencakup keterkaitan bersama kelompok-

kelompok sosial yang berbeda-beda, seperti etnik, keluarga, bahasa, agama,

dan rasial di dalam kerangka loyalitas dan lembaga nasional.Secara

horizontal, masalah integrasi nasional di Indonesia tidak begitu

mengkhawatirkan. Tidak seperti Malaysia, Indonesia tidak terbagi secara

tajam menurut garis ras, meskipun di dalamnya terdapat minoritas Cina,

India, Arab, dan lainnya. Indonesia juga tidak terbagi secara tajam menurut

garis bahasa karena di Indonesia ada bahasa pemersatu, yaitu bahasa

Indonesia.

Namun, di sisi lain Indonesia juga menghadapi problem integrasi

yang serius. Misalnya, batas-batas provinsi dan kabupaten di Indonesia

8
identik dengan batas kesukuan. Hal itu merupakan warisan kolonial Belanda.

Antara satu provinsi dan provinsi lain umumnya berbeda secara kesukuan

dan agama. Misalnya, antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara, keduanya

berbeda dalam hal suku bangsa, yaitu Aceh dan Batak dan dalam hal agama,

yaitu Islam dan Kristen.

Demikian pula antara Bali dan Lombok di Nusa Tenggara Timur.

Bali didiami suku bangsa Bali yang mayoritas penduduknya beragama

Hindu, sedangkan Lombok didiami suku bangsa Sasak yang mayoritas

penduduknya beragama Islam. Hal itu memudahkan munculnya sentimen

primordial kedaerahan yang tinggi sehingga mudah menimbulkan

perpecahan nasional.

b. Dimensi Vertikal Masyarakat Indonesia

Dimensi vertikal meliputi kesenjangan politik, ekonomi, dan budaya

antara perkotaan dan pedesaan, antara orang berpendidikan Barat dan tidak

berpendidikan, antara kaum elite nasional dan kaum tradisional serta antara

orang kaya dan miskin. Penduduk perkotaan, kaum elite politik nasional, dan

kaum terdidik pada umumnya memiliki budaya modern metropolitan di

dalam bidang politik, gaya hidup, dan kekayaan material. Sementara itu,

penduduk pedesaan dengan pola pertanian tradisional umumnya memiliki

budaya tradisional yang menjalankan praktik hidup berdasarkan tradisi

turun-temurun dan tolok ukur daerah masing-masing.

Meskipun dalam masyarakat majemuk ada potensi timbulnya

perbedaan sosial yang tajam di antara kelompok-kelompok sosial yang ada,

tetapi bukan berarti bahwa di dalam masyarakat majemuk tidak bisa terjadi

9
proses integrasi sosial atau persatuan nasional. Banyak peluang dalam

masyarakat majemuk untuk membentuk suatu proses integrasi nasional.

2. Unsur-Unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia

Adapun unsur-unsur dalam masyarakat indonesia adalah sebagai berikut:

a. Suku Bangsa dan Ras

Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai

merauke sangat beragam. Adapun perbedaan ras muncul karena adanya

pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang

sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tumbuh, mata, dan ukuran

kepala.

Di Indonesia, terutama bagian barat muai dari sulawesi adalah

termasuk ras mongoloid melayu mua (Deutero Malayan Mongoloid).

Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk Mongoloid MelayunTua (Proto

Melayan Mongoloid) sebelah timur indonesia termasuk ras Austroloid,

termasuk bagian NTT. Adapun kelompok terbesar yang tidak termasuk

kelompok pribumi adalah golongan chia yang termasuk Astratic Mongoloid

b. Agama dan Keyakinan

Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi

manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari sesuatu kekuatan yang lebih

tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan

pancaindra, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap

kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution hlm. 10).

Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat

dan perinci. Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk

memberikan definisi yang tepat tentang agama. Namun apapun bentuk

10
kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki

ciri umun yang hampir sama baik dalam agama primitif maupun

monoteisme. menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama

terpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang

tak boleh di abaikan (psikologi agama; 14).

Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting

dalam keragaman bangsa Indonesia. hal ini terlihat dari banyaknya agama

yang diakui Indonesia.

c. Ideologi dan Politik

Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang

berpengaru kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena

merupakan kaitan antara tindakan kepercayaan yang fundamental. Ideologi

membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan.

politik mencakup baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk

memperoleh, kekuasaan yang digunakan oleh pemenang bagi

keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang di lakukan. Politik juga

bemakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.

Keragaman masyarakat indonesia dalam ideologi dan politik dapat

dilihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya masa Orde lama.

Meskipun pada dasarnya Indonesia hanya mengakui, satu Ideologi, yaitu

Pancasila yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

d. Tata Krama

Tata krama yang dianggap bahasa dari bahasa jawa yang berarti

"adat sopan santun, basa-basi" pada dasarnya ialah segala tindakan,

11
perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma

tertentu.

Tata krama dibentuk dan di kembangkan oleh masyarakat, tata

krama terdiri atas aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta

interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang

bersangkutan. Indonesia memiliki beragam suku bangsadan adat tersendiri.

Karena adanya sosialisasi, nilai-nilai dan norma secara turun-temurun dari

generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suku

bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.

e. Kesenjangan Ekonomi

Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian akan menjadi

salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat

kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu

saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari

lagi.

f. Kesenjangan Sosial

Masyarakat indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan

bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat

terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang

berdasarkan kasta.Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjngan sosial

yang tidak saja dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bagi

kerukunan masyarakat. Tak hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu

perang antar-etnis atau suku.

3. Pengaruh Keberagaman dalam Berbangsa

12
Pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia terhadap kehidupan

bermasyarakat adalah timbulnya beragam tafsir atau pemahaman terhadap suatu

masalah sosial. 3Berkaitan dengan pola perilaku bangsa, pengaruh keberagaman

masyarakat Indonesia menyebabkan rentan muncul konflik yang berkaitan

dengan suku, agara, ras dan antar golongan. Berikut adalah beberapa pengaruh

keberagaman dalam berbangsa:

a. Klaim atas adat

Selama masa Orde Baru, negara memaksa orang Indonesia untuk

berbicara mengenai adat provinsi, bukan adat dari etnis group. Pemaksaan

ini didukung oleh warisan kolonial dan ini juga instrumental dalam upaya-

upaya negara menekan diskusi mengenai etnisitas, agama, ras, dan antar

golongan.

Adat ini sudah mengatur masyarakat Indonesia jauh sebelum

Indonesia sebagai suatu negara-bangsa lahir. Adat dalam hal ini digunakan

meliputi norma-norma terkait keluarga, hidup, metode menyelesaikan

masalah, dan hak atas sumber daya alam. Adat itu tidak sama dengan

kelompok minoritas di Indonesia.

Terkait pluralisme di Indonesia, dipengaruhi oleh tradisi kolonial

mengenai hubungan kelas yang berakar pada ras, keyakinan dan praktik

yang berbeda.

b. Konflik fisik

Bila dicermati, interaksi antar anggota masyarakat berdasarkan

berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan dan latar belakang sosial.

3
Sunardi, R.M. 1998. Integrasi Nasional Dipandang dari Sudut Ketahanan Nasional. Jurnal

Ketahanan Nasional. III(3).

13
Kemajemukan ini membuat isu yang menyangkut suku, ras, agama dan

antargolongan beberapa kali terjadi. Contohnya, kasus konflik fisik antara

suku yang terjadi di Kalimantan.

Agar tidak terjadi konflik fisik, maka penegak hukum menerapkan

aturan yang ketat terhadap isu dan kabar bohong yang menyangkut

perbedaan antar suku. Tindakan sesuai hukum ini, diharapkan dapat

meredam konflik fisik yang terjadi karena keberagaman.

D. Problematika Integrasi Nasional

Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek

sebagai berikut :

1. Geografi.

Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk

memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah

yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan,

daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata,

atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.

2. Demografi

Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau

penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya

disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan

kemampuan SDM.

3. Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan

penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan

14
terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti

pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan akibat

dari pengelolaan.

4. Ideologi

Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam

terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya

pemahaman terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi

ini tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan

terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya

penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah

agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara

berkesinambungan.

5. Politik

Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk

menyulut berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam

bermasyarakat dan sering mengakibatkan konflik antar masyarakat

yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan

menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak

sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada

pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang

akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam

pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan

pemerintah daerah yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi

membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet

15
koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti

dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.

6. Ekonomi

Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan

sebagian besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan

sosial masyarakat Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya

dengan masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan

kekayaan dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.

7. Sosial Budaya

Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan

sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang

berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain.

Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok

yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif terbelakang.

8. Pertahanan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini

menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun

dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan

prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat

multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan

perbedaan-perbedaanyang ada pada suatu negara ke dalam kesatuan wilayah

dan pembentukan identitas nasional sehingga terciptanya keseraian dan

keselarasan secaranasional.Adanya Integrasi Nasional sangatlah penting

untuk terciptanya keselarasan bangsa di tengah-tengah keadaan masyarakat

yang berbeda-beda dan wilayah yang luas. Dalam Dimensi Integrasi terdapat

tiga poin, yaitu : (1). Struktur Masyarakat Indonesia yang meliputi dimensi

horizontal dan dimensi vertikal, (2). Unsur Keragaman dalam Masyarakat

yang meliputi suku bangsa danras, agama dan keyakinan, ideologi dan politik,

tata krama, dan kesenjangan ekonomi. (3). Pengaruh Keberagaman dalam

Berbangsa yang meliputi klaim atas adat dan konflik fisik. Sementara

mengenai Problematika Integrasi Nasional dapat dilihat dari berbagai aspek

yaitu geografi, demografi, kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. (2012). Buku Modul Kuliah Kewarganegaraan. Jakarta: Kemendikbud.

Sunardi, R.M. 1998. Integrasi Nasional Dipandang dari Sudut Ketahanan Nasional.

Jurnal Ketahanan Nasional. III(3).

Andi Aco Agus. Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan

Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-

FIS UNM.

Integrasi Nasional Problematika Dan Solusinya. (2011, Desember 31 ). Dipetik Februari

10, 2021, dari adibcaem.blogspot: http://adibcaem.blogspot.com/2011/12/integrasi-

nasional-problematika-dan.html

Struktur Sosial Horizontal dan Vertikal dalam Masyarakat Indonesia. (t.thn.). Dipetik

Februari 10, 2021, dari Materi Edukasi:

https://www.materiedukasi.com/2017/01/struktur-sosial-horizontal-dan-vertikal-dalam-

masyarakat-indonesia.html

Yuniastuti. (t.thn.). Unsur-unsur keragaman dalam masyarakat indonesia. Dipetik

Februari 10, 2021, dari Yunipedia: http://yunipedia.blogspot.com/2016/02/unsur-unsur-

keragaman-dalam-masyaratak.html

18

Anda mungkin juga menyukai