Modul Ajar Dasar Dasar Kejuruan
Modul Ajar Dasar Dasar Kejuruan
Modul Ajar Dasar Dasar Kejuruan
DASAR PERHOTELAN
“Proses Bisnis Industri
Perhotelan”
KELAS : X (MSEPULUH)
JURUSAN : PERHOTELAN
2 AGUSTUS 2 48 17
3 SEPTEMBER 4 48
5 NOPEMBER 4 48
6 DESEMBER 0 0 228
7 JANUARI 4 48
Jumlah minggu efektif
8 FEBRUARI 4 48 semester genap
2 24
9 MARET 17
10 APRIL 2 24
12 JUNI 0 0
ALOKASI
SEMESTER ELEMEN MATERI
WAKTU
Perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global Sejarah pariwisata di dunia dan di
2 30
terkait dunia pariwisata dan Indonesia
perhotelan
Motivasi Kerja 25
Etika Komunikasi 25
Communication Skills 20
Service attitude/hospitality
19
attitude
Mengetahui :
A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang
mendasari penguasaan tentang dasar- dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus
dikuasai oleh seorang hotelier yaitu keseluruhan kompetensi soft skills dan hard skills yang
meliputi salah satu atau keseluruhan rangkaian kegiatan operasional hotel dan menjadi landasan
bagi peserta didik untuk mendalami industri perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan
isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent
service) pada industri perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan
prima (excellent service).
Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan untuk membekali dan menumbuhkembangkan
kebanggaan pada peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
berkualitas, profesional memiliki daya saing, kreativitas dan pencapaian dari pengetahuan dasar
tersebut untuk memotivasi diri sendiri agar peserta didik mampu menghadapi tantangan global
dan perubahan zaman sebagai seorang hotelier yang memiliki kemampuan berwirausaha dan
problem solving. Topik pembelajaran atau kasus yang ditentukan lebih menekankan pada kegiatan
sehari-hari dan diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengacu pada standar
kurikulum ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) serta Matematika, sehingga
peserta didik dapat mengekspresikan kemampuan berpikirnya secara terstruktur dan memiliki
pemahaman Bahasa Inggris yang komunikatif dan membentuk kebiasaan berpikir logis. Sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi Dasar-Dasar
Perhotelan dan konsentrasi, dilaksanakan pembelajaran di kelas XI dan XII.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model project-based learning, discovery learning,
problem-based learning, teaching factory atau inquiry learning yang mengacu pada MRA-CATC
tentang sertifikasi standar ASEAN dan KKNI minimal level 2, disesuikan dengan peta okupasi dan
standar industri mitra. Pembelajaran Dasar-Dasar Perhotelan dapat dilakukan secara sistem
blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan berkontribusi dalam memampukan peserta didik
menguasai keahlian perhotelan yang mengacu pada Profil pelajar Pancasila, dengan memegang
teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam,
bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills) meliputi:
1. memahami proses bisnis industri perhotelan;
2. memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia
pariwisata dan perhotelan;
3. memahami profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
pelayanan jasa perhotelan;
4. memahami dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industri
perhotelan/industri pelayanan/industri keramahtamahan; dan
5. memahami tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan
prima (excellent service).
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan menekankan pada aspek- aspek yang berkaitan dengan
kedisiplinan, keramahtamahan, rendah hati, kerapian, kebersihan, ketangguhan, kesabaran,
ketelitian, komunikatif, kerja sama, empati, kreatif dan etika kerja sebagai hotelier. Adapun aspek
yang dipelajari adalah sebagai berikut.
ELEMEN DESKRIPSI
Proses bisnis industri Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan tentang
perhotelan informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang konsep dasar
industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan di hotel, layanan
pendukung di hotel.
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan tentang
teknologi dan isu-isu informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang
global terkait dunia
pengembangan dan pemutakhiran pengetahuan industri
pariwisata dan perhotelan
pariwisata dan isu-isu global, obyek dan daya tarik wisata serta
pengembangan daerah tujuan wisata yang berkebhinekaan
global serta pemutakhiran hotel system (contoh: room
reservation menggunakan barcode) sehingga menginspirasi
dalam membangun passion, vision (visi) dan kebanggaan
terhadap perkembangan industri pariwisata dan perhotelan.
ELEMEN DESKRIPSI
Profil entrepreneur, job Pada akhir fase E peserta didik mampu mendeskripsikan profil dan
profile, peluang usaha dan karakteristik seorang hotelier/entrepreneur, personal branding dan
pekerjaan/profesi
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang mampu membaca
pelayanan jasa perhotelan
peluang pasar dan usaha perhotelan (contoh: usaha laundry
services, home cleaning service, towel art folding sehingga
menginspirasi dalam membangun passion dan kebanggaan
terhadap pekerjaan di bidangnya.
Dasar penerapan layanan Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan informasi dan
prima wawasan secara menyeluruh tentang (excellent service) pada
industri perhotelan /industri pelayanan/industri keramahtamahan
penampilan, kebersihan dan kerapian (Grooming), motivasi kerja,
komunikasi dengan kolega dan pelanggan, komunikasi dalam
lingkungan sosial yang beragam, sikap pelayanan (Service
Attitude/hospitality attitude), bekerja dalam tim (teamwork) serta
tata cara berkomunikasi yang baik (Communication Skills),
menangani situasi konflik.
Tahapan operasional Pada akhir fase E peserta didik menerapkan Cleanliness, Health,
perhotelan secara Safety dan Environmental Sustainability (CHSE), personal grooming,
menyeluruh dengan
Service Attitude/hospitality attitude, teamwork and
layanan prima (excellent
service) Communication skills.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) memiliki fungsi sebagai acuan perencanaan pembelajaran pada
masing-masing mata pelajaran, termasuk Dasar-Dasar Kejuruan Perhotelan yang tersusun
secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak
awal hingga akhir suatu fase. Anda dapat mengunduh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Perhotelan Fase E Kelas SMK melalui link yang tertera di akhir artikel ini.
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat
maupun rasional, menentukan barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret aritmatika
maupun barisan dan deret geometris. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan
persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik
maupun aljabar. Mereka memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan
menggunakan fungsi linear, kuadrat dan eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model,
serta menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel. Peserta didik memahami
kekongruenan dan penerapannya dalam konteks transformasi geometri, menentukan
perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.
Mereka menggunakan rumus volume dan luas permukaan untuk memecahkan masalah. Peserta
didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk
distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil,
standar deviasi).
RASIONAL
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang
mendasari penguasaan tentang dasar- dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus
dikuasai oleh seorang hotelier yaitu keseluruhan kompetensi soft skills dan hard skills yang
meliputi salah satu atau keseluruhan rangkaian kegiatan operasional hotel dan menjadi landasan
bagi peserta didik untuk mendalami industri perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan
isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent
service) pada industri perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan
prima (excellent service).
Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan untuk membekali dan menumbuhkembangkan
kebanggaan pada peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
berkualitas, profesional memiliki daya saing, kreativitas dan pencapaian dari pengetahuan dasar
tersebut untuk memotivasi diri sendiri agar peserta didik mampu menghadapi tantangan global
dan perubahan zaman sebagai seorang hotelier yang memiliki kemampuan berwirausaha dan
problem solving. Topik pembelajaran atau kasus yang ditentukan lebih menekankan pada kegiatan
sehari-hari dan diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengacu pada standar
kurikulum ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) serta Matematika, sehingga
peserta didik dapat mengekspresikan kemampuan berpikirnya secara terstruktur dan memiliki
pemahaman Bahasa Inggris yang komunikatif dan membentuk kebiasaan berpikir logis. Sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi Dasar-Dasar
Perhotelan dan konsentrasi, dilaksanakan pembelajaran di kelas XI dan XII.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model project-based learning, discovery learning,
problem-based learning, teaching factory atau inquiry learning yang mengacu pada MRA-CATC
tentang sertifikasi standar ASEAN dan KKNI minimal level 2, disesuikan dengan peta okupasi dan
standar industri mitra. Pembelajaran Dasar-Dasar Perhotelan dapat dilakukan secara sistem
blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan berkontribusi dalam memampukan peserta didik
menguasai keahlian perhotelan yang mengacu pada Profil pelajar Pancasila, dengan memegang
teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam,
bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan. Perhotelan
merupakan mata pelajaran yang berisi kompetensi perhotelan pada konsentrasikeahlian
Perhotelan.
Mata pelajaran Perhotelan mempelajari berbagai kompetensi pada front office,
housekeeping, serta food and beverages service. Pada setiap kompetensi yang ada pada
mata pelajaran Perhotelan berisi pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
harus dimiliki peserta didik. Kompetensi peserta didik konsentrasi keahlian Perhotelan,
antara lain memiliki keterampilan melaksanakan tugas menyediakan layanan Front Office
seperti layanan reservasi, layanan porter, layanan akomodasi reception, memberikan
layanan melalui telepon, memberikan informasi yang dibutuhkan tamu.
Kompetensi di bidang housekeeping seperti memiliki keterampilan untuk melaksanakan
pembersihan public area secara benar, pembersihan dan penataan kamar, penanganan
laundry, dan penyediaan rangkaian bunga. Kompetensi pelayanan makanan dan minuman
terdiri dari menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman, menyediakan room
service, kebersihan peralatan makan dan minum.
.
ALUR TUJUAN
CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
ELEMEN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN (TP)
(ATP)
Proses bisnis Pada akhir fase E Peserta didik mampu: Tahap 1
industri perhot peserta didik mampu - Mampu menjelaskan
elan menjelaskan tentang dan mengetahui - Menjelaskan
tentang pengertian dan pengertian
informasi dan wawasan
sejarah hotel di bisnis
secara menyeluruh Indonesia
tentang konsep dasar perhotelan
- Menyebutkan tentang
industri perhotelan, jenis klasifikasi hotel - Menjelaskan
fasilitas dan layanan di bintang dan tipe-tipe sejarah
hotel, layanan pendukung hotel beserta fasilitas- perhotelan
di hotel. fasilitas penunjang - Menjelaskan
- Memahami dan karakteristik
mengerti tentang tugas perhotelan
dan tanggung jawab
- Menjelaskan
departemen hotel
- Mampu mengenal mengenai tipe-
karakteristik bisnis tipe hotel
perhotelan berdasarkan
bintangnya
- Menjelaskan
mengenai
fasilitas-
fasilitas hotel
- Menjelaskan
mengenai
layanan-
layanan yang
ada di hotel
Tahap 2
- Menjelaskan
mengenai
organisasi yang
ada di hotel
- Menjelaskan
mengenai
departemen
dan tanggung
jawabnya
- Menjelaskan
mengenai
karakteristik
bisnis
perhotelan
Profil
entrepreneur, Pada akhir fase E
Peserta didik mampu :
job profile, peserta didik mampu
- Mendeskripsikan profil Tahap 1
peluang usaha mendeskripsikan profil dan karakteristik seorang
dan dan karakteristik entrepreneur/hotelier - Menjelaskan
pekerjaan/profesi seorang - Memahami mengenai mengenai
pelayanan jasa hotelier/entrepreneur, personal branding pengertian
perhotelan personal branding dan - Memahami Hak Atas entrepreneur/
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual hotelier
(HAKI) - Menjelaskan
Kekayaan Intelektual)
- Mampu menganalisis mengenai
yang mampu peluang dalam dunia karakteristik
membaca peluang perhotelan seorang
pasar dan usaha entrepreneur
perhotelan (contoh: - Menjelaskan
usaha laundry mengenai sikap
services, home dan perilaku
cleaning service, towel serorang
entrepreneur
art folding sehingga
- Menjelaskan
menginspirasi dalam mengenai
membangun passion factor
dan kebanggaan keberhasilan
terhadap pekerjaan di seorang
bidangnya. entrepreneur
- Menjelaskan
mengenai
factor
kegagalan
seorang
entrepreneur
Tahap 2
- Menjelaskan
mengenai
pengertian
personal
branding
- Menjelaskan
mengenai
ALUR TUJUAN
CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
ELEMEN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN (TP)
(ATP)
tujuan personal
branding
- Menjelaskan
mengenai
manfaat
personal
branding
- Menjelaskan
mengenai
bagaimana cara
membangun
personal
branding
Tahap 3
- Menjelaskan
pengertian
mengeni Hak
Atas Kekayaan
Intelektual
(HAKI)
- Menjelaskan
mengenai
tujuan HAKI
- Menjelaskan
mengenai
manfaat HAKI
- Menjelaskan
mengai macam-
macam HAKI
Dasar penerapan Pada akhir fase E Peserta didik mampu : Tahap 1
layanan prima peserta didik mampu - Memahami
menjelaskan informasi penampilan dan - Menjelaskan
kerapian mengenai
dan wawasan secara
penampilan
menyeluruh tentang (Grooming)
dan kerapian
(excellent service) - Memahami motivasi (grooming)
pada industri kerja - Menjelaskan
perhotelan /industri - Memahami syarat-syarat
pelayanan/industri komunikasi yang berpenampilan
keramahtamahan baik engan kolega dan kerapihan
dan pelanggan (grooming)
penampilan,
yang baik
kebersihan dan - Memahami
- Menjelaskan
kerapian (Grooming), komunikasi dalam tata cara
motivasi kerja, limgkungan social berpenampilan
komunikasi dengan yang beragam dan kerapihan
kolega dan pelanggan, - Memahami tata cara (grooming)
komunikasi dalam berkomunikasi yang
ALUR TUJUAN
CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
ELEMEN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN (TP)
(ATP)
lingkungan sosial yang baik Tahap 2
beragam, sikap (Communicatiom
pelayanan (Service skill) - Menjelaskan
pengertian
Attitude/hospitality - Memahami sikap
motivasi kerja
attitude), bekerja pelayanan (Service - Menjelaskan
dalam tim (teamwork) Attitude/Hospitality tujuan motivasi
serta tata cara Attitude) kerja
berkomunikasi yang - Memahami cara - Menjelaskan
baik (Communication bekerja dalam tim manfaat
Skills), menangani (teamwork) motivasi kerja
- Menjelaskan
situasi konflik. - Dapat menangani
cara
situasi konflik memberikan
motivasi kerja
Tahap 3
- Menjelaskan
mengenai
pengertian
Etika
komunikasi
- Menjelaskan
mengenai
komunikasi
verbal dan non
verbal
- Menjelaskan
mengenai
hambatan
berkomunikasi
- Menjelaskan
mengenai tata
cara
berkomunikasi
- Menjelaskan
mengenai
komunikasi
dengan kolega
dan pelanggan
- Menjelaskan
mengenai
komunikasi
dalam
lingkungan
social yang
berbeda
Tahap 3
ALUR TUJUAN
CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
ELEMEN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN (TP)
(ATP)
- Menjelaskan
mengenai
pengertian
konflik
- Menjelaskan
mengenai level
konflik
- Menjelaskan
cara merespon
konflik
- Menjelaskan
cara
menangani
keluhan
pelanggan
penunj
ang di
Hotel
3 Cleanli
nes
(keber
sihan),
health
(Keseh
atan),
safety
(Keam
anan), 2X √ √
dan
Enviro
nment
al
Suistan
ibality
(Lingku
ngan)
CHSE
4 Penge
mbang
an dan
Pemut
akiran
Penget 3X √ √ √
ahuan
Industr
i
Pariwis
ata
5 Isu-isu
Global
Kepari
wisata
an,
3X √ √ √
Objek,
dan
Daya
Tarik
Wisata
6 Profil
Entrep
3X √ √ √
reneur
dan
Job
Profile
7 Peluan
g usaha
bidang
2X √
jasa
perhot
elan
JUMLAH 17
PERTEMU X
AN
pesertadidikmampumenjelaskantentanginformasi dan
CapaianPembelajaran wawasansecaramenyeluruhtentangkonsepdasarindustriperhotelan, jenisfasilitas dan
layanan di hotel, layananpendukung di hotel sertaCleanliness (kebersihan), Health
(Kesehatan),
Safety (keamanan) dan Environmental Sustainability (lingkungan)
(CHSE).
a. Pengertian Hotel
MateriPembelajaran :
b. Fasilitas Hotel (room facilities, public facilities)
c. Klasifikasi Hotel
d. Pemahaman K3 (kesehatan, keamanan dan
keselamatankerja)
e. Penjelasan (CHSE), Protokolkesehatan, aplikasi barcode pedulilindungi
TP 1
: a. alat dan bahan: Laptop, projector,
Sarana dan Prasarana
b. Materi: Proses bisnisindustriperhotelan
c. Sumberbelajar:
Bukukepariwisataankelas X
BukuIndustriPerhotelankelas X
Target Pesertadidik :
- Pesertadidik regulartipikal
- Pesertadidikdenganhambatanbelajar
- Pesertadidikcerdasberbakatdenganpencapaintinggi (HOTS)
Modul ini diajarkan pada peserta didik perhotelan (36 peserta didik), berdasarkan
proses mengamati kebutuhan belajar dan pemetaan siswa perhotelan maka:
1. Audio : 10 orang
2. Visual : 15 orang
3. Kinestetik : 11 Orang
Kesiapan Belajar dalam Bidang Perhotelan dikelas X PH2 SMKN 33 Jakarta
B. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik mampu menjelaskan sejarah hotel di Indonesia dan
dunia
b. Peserta didik mampu mendiskripsikan klasifikasi hotel
c. Peserta didik mampu melakukan prosedur tentang keselamatan kerja
d. Peserta didik mampu menerapkan sanitasi di lingkungannya
e. Peserta didik mampu menerapkan personal hygiene didalam
kehidupan sehari-hari
Pemahaman Bermakna : Industri hotel mempunyai cakupan yang sangat luas dan mempunyai
perkembangan yang sangat pesat
Pertanyaan Pemantik : a. Ada yang tahu ap aitu hotel?
b. Sekarang sebutkan hotel bintang yang ada di daerahmu ?
Persiapan Pembelajaran : Mempersiapkan alat peraga / media/ bahan untuk pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
1. Jelaskan praktik-praktik
kerja di room yang aman !
2. Jelaskan bahaya-bahaya
bila bekerja di room !
3. Jelaskan prosedur-
prosedur dalam keadaan
darurat !
Kegiatan Sintaks Model Langkah-langkah Waktu Pencapaian Kompetensi
Pembelajaran (menit) 5 KSE
Rubrik Penilaian
2 Keterampilan
1. Langkah kerja
2. Pengucapan
3. Tata Bahasa
4. Kelancaran
5. Pemahaman
6. Pemecahan masalah
3 Total Nilai
c. Bertanggung Jawab
Indikator SKOR
Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan 95 – 100
kelompok serta penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan 85 – 94
kelompok serta penyelesaian tugas kurang sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan 75 – 84
kelompok serta penyelesaian tugas tidak sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan >75
kelompok serta penyelesaian tugas sangat tidak sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
2. KETERAMPILAN
a. Langkah kerja
Indikator SKOR
Langkah kerja dilakukan dengan benar. Lengkap dan sesuai dengan 95 – 100
perencanaan.
Langkah kerja dilakukan dengan kurang benar. Lengkap dan kurang 85 – 94
sesuai dengan perencanaan.
Langkah kerja dilakukan dengan tidak benar. Lengkap dan tidak 75 – 84
sesuai dengan perencanaan.
Langkah kerja dilakukan dengan sangat tidak benar. Lengkap dan >75
sangat tidak sesuai dengan perencanaan.
b. Pengucapan
Indikator SKOR
Mudah dipahami dan memiliki aksen penutur asli. 95 – 100
Mudah dipahami meskipun dengan aksen tertentu. 85 – 94
Sulit dipahami karena ada masalah pengucapan, sering diminta 75 – 84
mengulang.
Masalah pengucapan serius sehingga tidak bisa dipahami. >75
c. Tata Bahasa
Indikator SKOR
Tidak ada atau sedikit kesalahan tata bahasa. 95 – 100
Kadang-kadang membuat kesalahan tata Bahasa tetapi tidak 85 – 94
mempengaruhi makna.
Sering membuat kesalahan tata bahasa yang mempengaruhi makna. 75 – 84
Kesalahan tata Bahasa begitu parah sehingga sulit dipahami. >75
d. Kelancaran
Indikator SKOR
Lancar seperti penutur asli. 95 – 100
Kelancaran tampak sedikit terganggu oleh masalah bahasa. 85 – 94
Kelancaran agak banyak terganggu oleh masalah bahasa. 75 – 84
Bicara terputus-putus dan terhenti sehingga percakapan tidak >75
mungkin terjadi.
e. Pemahaman
Indikator SKOR
Memahami semuanya walau ada pengulangan pada bagian tertentu. 95 – 100
Memahami Sebagian besar apa yang dikatakan bila biacara agak 85 – 94
diperlambat walau ada pengulangan.
Susah memahami apa yang dikatakan. 75 – 84
Tidak bisa memahami walaupun percakapan sederhana. >75
f. Pemecahan Masalah
Indikator SKOR
Dapat memecahkan masalah dengan lugas dan solusi yang tepat. 95 – 100
Dapat memecahkan masalah dengan lugas namun solusi kurang tepat 85 – 94
Ragu dalam memecahkan masalah. 75 – 84
Tidak bisa memecahkan masalah dan memberikan solusi. >75
A. Materi
1 Hotel
Menurut American Hotel & Motel Association Hotel adalah tempat yang menyediakan
penginapan, makan dan minum, serta pelayanan lain yang disewakan kepada para tamuatau orang-
orang yang tinggal untuk sementara.
Menurut Endar Sri (1996), Hotel adalahbangunan yang dikelola secara komersial untuk memberikan
fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan fasilitas di antaranya pelayanan barang
bawaan, makanan dan minuman, fasilitas perabot dan hiasan yang ada di dalamnya, serta jasa
pencucian pakaian.
Lawson (1997), Hotel adalah sarana tempa ttinggal umum bagi wisatawan yang memberikan
pelayanan jasa kamar, makanan dan minuman, serta akomodasi dengan syarat penggunanya harus
membayar.
Menurut Keputusan Menteri Parpostel No. KM 94/HK103/MPPT 1987 Hotel adalah jenis
akomodasi yang menggunakan Sebagian atau seluruh bagian untuk memberikan jasa pelayanan
penginapan, penyediamakanan dan minuman, serta jasa lain bagi masyarakat umum dan dikelola
secara komersial.
Kesimpulan
Pengertian Hotel adalah bangunan yang difungsikan sebagai tempat penginapan yang mempunyai
berbagai fasilitas penunjang, seperti penyediaan makanan dan minuman, meeting room dan jasa-
jasalainnya yang dikelola secara komersial.
A. Fungsi Hotel
Dengan berubahnya gaya hidup,fungsi hotel mengalami perubahan, tidak sekadar sebagai tempat
menginap, tetapi juga untuk mengadakan rapat, pertemuan, resepsipernikahan, seminar, pameran,
bahkan pertunjukan.
Selain dari kegunaannya, fungsi hotel juga bisa dilihat dari sisi para penerima manfaatnya, yaitu
pemilik, karyawan, tamu, dan pemerintah sebagai berikut.
1. Bagi pemiliknya, hotel adalah alat untuk mendapatkan keuntungan finansial serta menyelamatkan
dan mengamankan modal yang sudah dikeluarkan untuk membangunnya.
2. Bagi karyawan, hotel adalah tempat mencari nafkah untuk mendapatkan penghasilan demi
pemenuhan kebutuhan hidup yang layak bagi diri dan keluarganya, juga tempat menambah
kemampuan dan pengalaman.
3. Bagi para tamu, hotel berfungsi sebagai tempat menginap sementara yang diharapkan bisa
memberikan pelayanan yang nyaman, aman, dan memuaskan.
4. Bagi pemerintah, keberadaan hotel memiliki fungsi penting untuk menyerap tenaga kerja setempat,
menambah pendapatan daerah; dan membantu mempromosikan objek wisata setempat.
B. Karakteristik Hotel
Dengan merujuk pada definisinya, hotel merupakan salah satu jenis usaha komersial. Artinya,
pengusaha hotel memberikan pelayanan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis.
Namun, hotel memiliki karakteristik yang berbedadari badan usaha lain sebagai berikut.
Hotel termasuk badan usaha padat modal dan padat karya karena dalam pengelolaannya,
dibutuhkan modal usaha yang besar dan karyawan yang banyak. Pelanggan atau tamu diperlakukan
sebagai raja sekaligus partner usaha karena keuntungan yang diperoleh sangat tergantung pada
jumlah pelanggan.
Hotel beroperasi selama 24 jam penuh dalam sehari tanpa ada hari libur untuk melayani tamu hotel
yang menginap atau masyarakat umum yang akan menggunakan fasilitas yang dimiliki hotel.
Kelangsungan usaha hotel dipengaruhi situasi ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan di
tempat hotel tersebut beroperasi ataupun secara nasional dan global.Klasifikasi Hotel (Berdasarkan
Bintang) Berdasarkan kelasnya, hotel dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yaitu hotel
bintang, hotel melati, wisma, dan guest house. Perbedaaan keempat kelas hotel tersebut terletak
pada jumlah dan jenis kamar serta fasilitas yang disediakan.
Hotel berbintang sendiri dibedakan menjadi beberapa tingkatan yang dilambangkan dengan symbol
bintang 1 sampai 5 sesuai Surat Keputusan Dirjen Parpostel No. 22/U/VI/1978. Penilaian terhadap
hotel dilakukan oleh Dirjen Pariwisata setiap 3 tahun sekali berdasarkan kriteria berikut.
1. Hotel Bintang 1
2. Hotel Bintang 2
Jumlah kamar standar minimal 20 dengan luas minimal 20 m2 Jumlah kamar suite minimal 1 dengan
luas minimal 44 m2 Kamar mandi dalam, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi, sarana olahraga,
bar
3. Hotel Bintang 3
Jumlah kamar standar minimal 30 dengan luas minimal 24 m2 Jumlah kamar suite minimal 2 dengan
luas minimal 48 m2, Kamar mandi dalam, toilet sendiri, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi,
saranaolahraga dan rekreasi, bar, restoran, valet parking
4. Hotel Bintang 4
Jumlah kamar standar minimal 50 dengan luas minimal 24 m2 Jumlah kamar suite minimal 3 dengan
luas minimal 48 m2 Luas lobi minimal 100 m2 Kamar mandi air panas/dingin, TV, telepon, AC,
penerangan, jendela, saranaolahraga dan rekreasi, bar, restoran
5. Hotel Bintang 5
Jumlah kamar standar minimal 100 dengan luas minimal 26 m2 Jumlah kamar suite minimal 4
denganluas minimal 52 m2 Tempat tidur dan perabot kamar berkualitas tinggi. Kamar mandi air
panas/dingin, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi, sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran
24 jam dan makanan bisa diantar ke kamar, valet parking
C. Jenis-Jenis Hotel
Jenis-jenis hotel dapat dibedakan berdasarkan beberapa kategori, di antaranya berdasarkan lokasi dan
jumlah kamar yang disediakan. Berdasarkan lokasinya, terdapat beberapa jenis hotel sebagai berikut.
1. City Hotel: didirikan di perkotaan, ditujukan untuk masyarakat yang menginap dalam waktu
singkat. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas bisnis (misalnyar uang rapat).
2. Residential Hotel: berlokasi di tepikota, tetapi akses menuju tempat kegiatan bisnis masih
relative mudah. Biasanya,hotel ini menjadi pilihan para tamu yang ingin menginap dalam jangka waktu
lebih lama sehingga dilengkapi fasilitas untuk keluarga.
3. Resort Hotel: dibangun di pegunungan (mountain hotel) atau di tepipantai (beach hotel),
danau, serta aliran sungai sehingga sering dijadikan tempat berlibur.
4. Motor Hotel (Motel): didirikan di pinggiran sepanjang jalan raya yang menjadi penghubung
antar kota, biasanya terletak di dekat pintu gerbang perbatasan dua buah kota.
2 Pengertian K3
Setelah mengenal kepanjangan K3,Anda juga perlu mengetahui pengertiannya. Berikut sejumlah
rumusan pengertian dari K3 oleh beberapa Lembaga terkait dan para ahli.
● PemerintahRepublik Indonesia
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerjamemuat pengertian K3 dalam Pasal 1 ayat 2. Di situ disebutkan bahwa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja merupakan segala bentuk kegiatan yang bertujuan memberikan jaminan
perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja, baik dari kecelakaan maupun penyakit
sehubungan dengan aktivitas kerja.
Organisasi perburuhan internasional PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss mendefinisikan K3 sebagai
sebuah kondisi dan faktor yang dapatberdampak pada keselamatan dan Kesehatan kerja, bagi tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja.
● Hadiningrum (2003)
Pengertian K3 menurut Kunliestiowati Hadiningrum adalah pengawasan terhadap sumber daya
manusia, material, mesin, serta metode yang mencakup lingkungan kerja supaya pekerja tidak
mengalami kecelakaan.
K3 merupakan suatu gagasan dan usaha menjamin keutuhan dan menyempurnakan kondisi jasmani
dan rohani tenaga kerja. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa keberhasilannya juga berdampak
positif pada masyarakat umum, dalam hal ini untuk mencapai keadilan dan kemakmuran.
Keduanya menyatakan bahwa keselamatan dalam K3 berarti perlindungan bagi karyawan dari
kemungkinan cedera fisik akibat aktivitas pekerjaan. Sementara istilah Kesehatan adalah keadaan fisik,
psikologis, dan emosional secara umum.
Menurutmereka, K3 bertujuan untuk memberi keamanan bagi karyawan saat bekerja, menghindarkan
mereka dari gangguan, baik yang bersifat fisik maupun mental. Penerapan K3 juga dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi pekerjaan melalui bantuan dari perusahaan sendiri atau Lembaga eksternal.
A. Tujuan K3
Tentunya uraian tentang kepanjangan K3 tidak akan lengkap tanpa membahas tujuan, fungsi, serta
manfaatnya. Berikut tujuan yang ingin dicapai oleh bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut
Djamaludin Ramlan dalam Dasar-Dasar Kesehatan Kerja (2006). Beliau membaginya menjadi dua,
yaitu tujuan keselamatan kerja dan tujuan Kesehatan kerja, berikut uraiannya.
Tujuankeselamatankerjaterdiridaritiga, yaitu:
3. Memelihara sumber produksi dan mengatur penggunaannya secara aman dan efisien.
2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja akibat keadaan atau
kondisi di lingkungan kerjanya, misalnya kecelakaan akibat kerja.
4. Menempatkan pekerja di suatu lingkungan pekerjaan berdasarkan kemampuan fisik dan psikis
pekerjaannya serta keterampilannya.
Penerapan K3 menurut PP No. 50 Tahun 2012 dilakukan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan Sistem Manajemen K3 bertujuan untuk:
1. Meningkatkan efektivitas kegiatan perlindungan K3, secara terstruktur, terencana, dan
terintegrasi.
2. Mengurangi dan menghindarkan risiko kecelakaan dan penyakit sehubungan dengan aktivitas
pekerjaan, dengan melibatkan seluruh unsur di tempat kerja.
Setiap poin dalam tujuan K3 ini saling berkaitan satu sama lain. Penerapan SMK3 baru dinyatakan
berhasil apabila ketiga tujuan tersebut dapat tercapai seluruhnya.
B. Manfaat K3
Penerapan K3 tidak hanya berlaku bagi para pekerja di internal perusahaan, tetapi juga terkait dengan
pengaruhnya terhadap lingkungan eksternal. Cakupannya pun cukup luas, meliputi Kesehatan fisik dan
mental, serta sosial.
Di lingkungan internal perusahaan, karyawan dapat memahami bahaya dan risiko pekerjaannya,
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, bertindak dalam situasi darurat, serta melaksanakan hak dan
kewajibannya berkaitan dengan peraturan K3. Tentunya, penerapantersebut jug akan bermanfaat
secara personal. Mereka dapat tetap memiliki penghasilan dan berkontribusi terhadap ekonomi
keluarga. Selain itu, penerapan K3 juga dapat menghindarkan dirinya dari penyakit yang mungkin
terbawa dari lingkungan kerja.
Bagi perusahaan, penerapan K3 memungkinkan produktivitas tetap optimal dalam berbagai keadaan.
Secara finansial, K3 membantu mengurangi pengeluaran, terutama untuk biaya kesehatan dan
asuransi karyawan.Di samping itu, perusahaan juga akan mendapatkan citra positif dari masyarakat.
Dari pemerintah, karena penerapan K3 merupakankewajiban yang telah diregulasi secara khusus.
Atau dari masyarakat umum yang akan memberikan kepercayaan lebih, bahkan penghargaan bagi
perusahaan yang menerapkan SMK3 dengan baik.
SMK3 juga bermanfaat luas bagi masyarakat dan negara. Perusahaan menjaga aktivitasnya, sehingga
turut memberikan keamanan dan kenyamanan bagi lingkungan sekitarnya. Para karyawan pun dapat
terus berkontribusi dengan baik di masyarakat. Perekonomian keluarga tetap terjaga, wawasan
tentang K3 pun dapat diterapkan di masyarakat. Kesehatan dan keamanan lingkungan berdampak
positif keberlangsungan hidup masyarakat suatu negara. Perusahaan-perusahaan yang menerapkan
SMK3 dengan baik dapat berkontribusi dalam peningkatan perekonomian nasional. Tentu itu akan
berdampak besar bagi kemajuan, serta citra positif negara di matainternasional.
Sistem K3 memerlukan porsi pembahasan khusus dalam bidang ilmu tersendiri. Maka dari itu, kini
telah banyak Lembaga pendidikan yang membuka jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, demi
melahirkan tenaga-tenaga profesional di bidang K3. Salah satu kelebihan dari jurusan K3 adalah
persaingannya belum begitu ketat. Selain itu, prospek kerja bagi lulusan K3 cukup besar dengan
penghasilan yang juga tinggi.
Hanyasaja, Lembaga Pendidikan tinggi yang membuka jurusan K3 belum semuanya menjalankan
program secara komprehensif. Dalam hal ini, materi yang diajarkan hanya bersifat dasar-dasar, tanpa
menitikberatkan pada praktik dan pengalaman. Tak heran jika kemudian banyak lulusan K3 yang
memiliki sertifikatprofesional, Tetapi gagal membuktikan keahliannya saat menghadapi kenyataan di
lapangan.
Dimasa pandemic saat ini, munculan program kerjabaru salah satunya CHSE yang berhubungan
langsung dengan K3, karena pada saatini Hotel-hotel di Indonesia menerapkan ini untuk dapat
berlangsung dalam kegiatan diperhotelan,dan bilamana tidak menerapkan hal ini hotel-hotel tidak
mampu berjalan karena berkelangsungannya masa pandemic saatini.
Hotel adalah tempat menginap bagi umum yang dikelola secara komersil terdiri dari beberapa
kamar dan menyediakan juga makanan/minuman.Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang
menyediakan jasa penginapan kepada wisatawan, baik wisatawan domestic maupun mancanegara.
Hotel Berbintang adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan, minuman, serta jasa lain bagi
umum.
Hotel Melati adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan
yang khusus disediakan untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan.
1. Peranan Phisik
Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan secara umum, baik di luar maupun di
dalam bangunanh otel. Kebersihan disini meliputi : kebersihan ruangan-ruangan, kebersihan air,
kebersihan makanan-minuman, fasilitas hotel termasuk fasilitas sanitasi, serta bebas dari gangguan
serangga dan binatangpengerat (tikus).
2. Peranan Psikologis
Peranan sanitasi hotel di sini adalah dapat menjamin rasa kepuasandari para tamu/ pengunjung hotel
tersebut maupun para karyawan/pengelola hotel.
Kepuasan tersebut dalam arti memberikan rasa “relax (tenang), comfort (senang), security (aman),
safety(nyaman) dan privacy (bebas)”. Kedua peranan tersebut perlu di perhatikan mengingat hotel
merupakan suatu “Hospitality Service Industry yang menekankan pada pelayanan/service kepada
masyarakat pengunjung (Customer Service).
1. Manfaat
a. Manfaatdarisegikesehatan
● Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan
kesehatan fisik maupun mental
● Keadaan hotel yang sanitersangatbergunauntuk “sales promotion” yang secara tidak langsung
dapat meningkatkan jumlah tamu (hotel occupancy). Selain itu juga akan meningkatkan derajat
Kesehatan karyawan yang berarti penghematan pengeluaran.
2. SasaranSanitasi Hotel.
Pada umumnya sasaran sanitasi hotel menyangkut dua hal yaitu sanitasi “lodging” dan sanitasi
“catering”.Sanitasi “Lodging” adalah pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan kerumahtanggaan
(house keeping) hotel, yang meliputi bangunan dan fasilitasnya seperti :halaman, pertamanan,
tempatparkir, persediaan air, pembuangan sampah, pembuangan air kotor dan lain-lain.
● Wilayah di luar bangunan hotel (external hotel area) yang terdiridari :halaman, tempat parkir,
pertamanan, pembuangan sampah, pembuangan air kotor dan sebagainya.
● Wilayah di dalam bangunan hotel (internal hotel area) yang terdiridari : sanitasi umum,
sanitasi kamar, sanitasi toilet, sanitasi ornamen, dll
4. PersyaratanSanitasi “Catering”
Catering dalam kegiatan hotel adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang
diolah dan dihidangkan dalam sebuah hotel.Kegiatan catering ini bisa berupa penyediaan makanan
dan minuman untuk keperluan hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel (outside
catering). Pada umumnya pengawasan ini diperlukan untuk mencegah tersebarnya bermacam-
macam penyakit lewat makanan, hal ini dapat ditujukan pada :
a. Keadaanbahanmakanan, denganpersyaratan :
● Bahan pembuat kue (tepung, pewarna) bebas dari serangga dan disimpan yang baik.
b. Cara menyajikan :
● Mejamakan dan lantai ruang makan bersih, terlihat tidak adal alat
● Pengambilan makan melalui jendela khusus dari tempat penyimpanan makanan masak agar
bebaslalat/serangga.
● Pintu ruangan dapat menutup sendiri (self closing door) Sebagian tertutup dengan kawat kasa.
c. PersyaratanLainnya :
● Pakaian karyawan catering harus bersih dan selalu diganti dan ini disediakan oleh
perusahaan/hotel dengan dilengkapi penutup kepala.
● Harus ada WC dan urin oir tersendiri bagi karyawan catering dan tidak berhubungan langsung
pintunya dengan dapur.
● Dianjurkan hotel menyediakan almari locker untuk menyimpan pakaian atau peralatan pribadi
dari setiap karyawan.
Untuk meyakinkan tamu hotel akan kebersihan (saniter) darifasilitas yang adadalam hotel seperti alat
makan, kamar, bowl WC dan dapur digunakan semacam segelasa sanitasi kertas.
1. Tempat parkir
● Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan untuk setiap 5 kamar
perlu disediakan 1 tempat parkir kendaraan.
● Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal ataudibeton, sehingga tidak becek pada waktu
hujan dan tidak berdebu pada waktu musim kemarau.
Pertamanan ialah bidang tanah yang ditanami oleh berbagai macam tanaman dengan maksud
memperindah pemandangan, mencegah terjadinyaerosi, menjaga kesegaran udara. Tanaman untuk
taman harus selektif, selain itu tanaman tersebut terutama pohon-pohon yang besar tidak boleh
ditanam terlalu dekat dengan dinding bangunan, karena :
● Tanah disekitar tanaman tersebut menjadi gembur dan menyerap air Sehingga
mengakibatkan dinding menjadi lembab dan karenanya tumbuh lumut yang akan mengotori dinding.
● Pada jarak sekurang-kurangnya 5 m dari dinding bangunan hotel, tidak boleh ditanami
tanaman apapun dan dapat dipasang batu krikil, ubin atau dengan plester.
● Pada jarak antara 5 – 10 m dari dinding bangunan hotel dapat ditanami rumput.
● Pada jarak 10 – 15 m dari dinding hotel dapat ditanami bunga-bungaan atau tanaman yang
sejenis.
● Dipilih tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar matahari.
● Mempunyai bentuk dan daun yang bagus dan warna yang indah.
3. Penyediaan Air
Penyediaan air untuk hotel perlumen dapat perhatian dan harus memenuhi persyaratan standard
sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes No. 416/Menkes/Per/I/IX/1990).
Di hotel besar yang bertaraf internasional, diutamakan mendapatkan air leideng yang telah melalui
pengolahan yang baik dan air tanah yang umumnya diperoleh dengan “mengebor” tanah di halaman
sekitar hotel hanya digunakan bila sangat diperlukan yaitu :
● Seyogyanya setiap hotel mempunyai “Reservoir” sebagai tempat untuk menyimpan air, baik
air yang berasal dari dinding maupun sumur bor. Yang perlu diperhatikan ialah air yang berasal dari
sumur bor kualitasnya harus selalu dipantau sehingga memenuhi standar persyaratan. Mengingat
penyediaan air untuk hotel terutama hotel internasional, dibutuhkan air yang benar-benar berkualitas
tinggi dan diperlukan adanya air panas disemua kran-kran di kamar mandi maka diadakan langkah-
langkah sebagai berikut :
A Semua jenis air yang diperoleh dari berbagai macam sumber (air leideng, air sumurbor)
diadakan pengolahan kembali yang dimaksud ialah :
● Pengendapan (Sedimentation)
Agar segala jenis kotoran yang mungkin ada didalam air mengendap ini dapat digunakan zat koagulans
(misalnya : tawas) untuk mengumpulkan partikel- partikel kotoran sehingga mudah diendapkan.
● Penyaringan
Kotoran-kotoran yang tidak dapat diendapkan dan masih melayang-layang dalam air dapat ditangkap
oleh filter (penyaringan).
● Desinfeksi
Bila air telah melalui saringan dan secara fisik telah bersih, missal perlu dilakukan desinfeksi untuk
membunuh kuman-kuman yang kemungkinan masih ada dalam air tersebut. Zat disenfektan yang
biasanya digunakan ialah zat chlorada juga dengan menggunakan ozon (O3) dengan menggunakan
alat tertentu.
B Untuk mendapatkan air panas, maka air perlu dipanaskan pada tanki pemanas (boiler)
kemudian disalurkan melalui pipa khusus air panas.
4. Pembuangan Sampah Secara umum cara-cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan yaitu
:
● Penampungan
● Pengumpulan
● Pengangkutan
● Pembuangan
Dari ke 4 kegiatan tersebut yang penting diperhatikan dalam penanganan sampah di hotel yaitu pada
phase penampungan dan pengumpulan. Sedangkan kegiatan pengangkutan dan pembuangan akhir
biasanya dilakukan oleh Dinas Kebersihan setempat sebagai penanggung jawab pengelola sampah di
kota/daerah tersebut.
A. PenampunganSampah
Sumber sampah di suatu hotel dari seluruh bagian hotel, yang paling banyak menghasilkan sampah
ialah dapur (main kitchen) dan jenis sampah yang dihasilkan Sebagian besar sampah basah (garbage).
Dilihat dari sumbernya, cara penampungannya pun berbeda-beda, secara umum tempat
penampungan sampah dapat dilakukan dalam tong sampah dan bak sampah.
● Tempat sampah kering, dapat terbuat dari papan, plastic atau rotan.
● Tempat sampah basah, biasanya terbuat dari plastic tebal atau logam yang rapat air
sertatahan karat.
● Sistem campur (combined system) dimana semua jenis sampah dicampur jadi satu baik
sampah basah maupun sampah kering.
● Sistem terpisah (separate system) dimana sampah basah dan sampah kering dipisahkan
dalam tempat yang berbeda. Dalamsistem yang terpisah ini tempat penampungan sampah dapat
berupa :
● “Duet System” yaitu dengan menggunakan 2 tempat sampah, satu tempat sampah basah dan
satu tempat sampah kering.
● “Trio System” yaitu dengan menggunakan tempat sampah, satu tempats ampah basah, satu
tempat sampah kering dan satu tempat sampah lain-lain.
A. Pengumpulan Sampah
Tempat pengumpulan sampah merupakan tempat yang digunakan untuk menampung dan
mengumpulkan semua jenis sampah yang berasal dari seluruh wilayah hotel. Sebelum diangkut dan
dibuang ketempat pembuangan akhir.
- WC/urinoir
- Dapur
- Kamar mandi
- Binatu (laundry)
Dalam memilih cara pembuangan air kotor dari hotel perlu disesuaikan dengan :
- Untuk hotel yang berlokasi di kota-kota besar dimana terdapat jaringan saluran induk
pembuangan air kotor kota (riool), maka air kotor dapat dibuang kedalam riool (dengan
memperhatikan ketentuan- ketentuan tentang air buangan, antaralain : PP Nomor 20 tahun 1990 dan
Perda).
- Untuk hotel yang berada dipinggir kota atau wilayah pedesaan, maka air kotor tidak boleh
dibuang kesembarang tempat tapi perlu dibuat : septic tank sumur resapan.
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi antara lain :Sanitasi Umum, Sanitasi Kamar,
dan lain-lain.
- Fasilitas hotel, termasuk kebersihan dari tirai, karpet, furniture, elevator, dll.
2. Sanitasi Kamar
Kamar merupakan salah satu bagian dari hotel yang sangat penting.
1) Para tamu di dalam kamar harus dapat beristirahat penuh tanpa terganggu (relax).
2) Para tamu harus merasa bebas untuk melakukan apa saja dalam batas tidak melanggar
peraturan hotel yang berlaku (privacy).
3) Para tamu harus merasa aman dan tenteram serta dijauhkan dari faktor-faktor luar yang
mengganggu atau merugikan missal kejahatan, pencurian dll (security).
5) Para tamu harus merasa terlindung dari segala factor luar yang mengganggu dan merugikan
(safety).