Makalah Aliran Perkembangan OK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ALIRAN ALIRAN PERKEMBANGAN, NATIVISME,

EMPIRISME, DAN KONVERGENSI

(untuk memenuhi tugas mata kuliah


Psikologi Pendidikan)
Dosen pengampu : Cucum Novianti M.A

Disusun oleh :

Farah Salma Mufidah [2022.3.10.1.00729]

Gita Fitri [2022.3.10.1.00734]

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM (UI) BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aliran Aliran
Perkembangan, Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi”. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliahPsikologi Pendidikan. Kami berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi yang membacanya.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini.

Cirebon, 06 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

A. Pengertian Perkembangan ............................................................................................... 5

B. Aliran aliran dalam Psikologi ......................................................................................... 5

C. Perbedaan antara aliran perkembangan Nativisme, Empiris, dan Konvergensi ............. 6

BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUPAN ............................................................................................................................ 9

A. Simpulan ......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah subyek dan objek pendidikan, manusia dewasa yang


berkebudayaan adalah subyek pendidikan dalam arti yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pendidikan. Mereka berkewajiban secara moral atas perkembangan
pribadi anak-anak mereka, generasi penerus mereka, manusia dewasa yang
berkebudayaan terutama yang berpotensi keguruan (pendidikan) bertanggung jawab
formal untuk melaksanakan misi pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai yang
dikehendaki oleh masyarakat bangsa itu(A. Rahman Getteng. 1977)
Dalam belajar mengajar, guru dan murid memegang peranan penting. Murid atau anak
didik adalah pribadi yang unik yang mempunyai potensi dan mengalami proses
berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan
yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam
suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain (Zakiah Daradjat, 2001).
Dalam pendidikan Islam, peserta didik dimaknai sebagai manusia yang sepanjang
hidupnya selalu berada dalam perkembangan. Perkembangan yang dimaksud dalam hal
ini bukan hanya pada segi eksternal melainkan juga perkembangan internal. Jadi, anak-
anak yang sedang dalam pengasuhan dan pengasihan orang tuanya, dan juga pada anak-
anak dalam usia sekolah. Tidaklah cukup untuk membantu perkembangan anak-didik,
tetapi juga kepada seluruh komponen penunjang terlaksananya pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Perkembangan dalam Psikologi?
2. Apa saja Aliran aliran dalam Psikologi?
3. Apa Perbedaan antara aliran perkembangan nativisme, empiris, konvergensi?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Perkembangan dalam Psikologi
2. Untuk Mengetahui Aliran aliran dalam Psikologi
3. Untuk Mengetahui Perbedaan antara aliran perkembangan nativisme, empiris,
dan konvergensi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan

Istilah perkembangan, secara sederhana Seiferr Hoffnung (1994)


mendefinisikan perkembangan sebagai "long-term changes in a person"s growth,
feelings, patterns of thinking, social relationships, and motor skills." Sementara itu,
Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai: (I) perubahan yang
berkesinambungan dan progresit dalam organisme, dari lahir sampai mati, (2)
pertumbuhan, (3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian
jasmaniah ke dalam bagian-bugian fungsional, (4) kedewasaan atau kemunculan pola-
pola asasi dari tingkah laku yang tdak dipelajari.
Menurut F.J. Monks. dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada
"suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali".
Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar
kembali" Perkembangan juga dapat diartikan scbagai "proscs yang kekal dan tetap yang
menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar."
Santrock (1996), menjelaskan Pengertian perkembangan sebagai berikut:
Development is the patterrn of change that begins at conception and continues through
the life span. Most development involves growth, althought it ineludes decay (as in
death and clying). The pattern of movement is complex because it is product of several
processes-biological, cognitive, and socioemotional.

B. Aliran aliran dalam Psikologi


1. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari kata native artinya asli atau asal (Ahmad D. Marimba,
1989). Aliran ini hampir senada dengan Naturalisme. Nativisme berpendapat bahwa
sejak lahir anak telah memiliki/membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang
bersifat pembawaan atau keturunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat
keturunan (herediter) inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak
sepenuhnya. Sedangkan pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti,
kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan saja (Tadjab, 1994). Dalam
ilmu pendidikan, pandangan tersebut dikenal dengan pesimisme paedagogis. Tokoh

5
utama aliran ini ialah Schopenhauer. Dalam artinya yang terbatas, juga dapat
dimasukkan dalam golongan Plato, Descartes, Lomborso, dan pengikut-pengikutnya
yang lain.
2. Aliran Empirisme
Tokoh utama aliran ini ialah John Locke. Ia berpendapat bahwa perkembangan
anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh
pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia-manusia dapat
dididik apa saja (ke arah yang baik dan ke arah yang buruk) menurut kehendak
lingkungan atau pendidikan. Dalam hal ini, alamlah yang membentuknya. Dalam
pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme paedagogis
(Sumadi Suryabrata, 2002).
3. Aliran Konvergensi
Aliran ini dimunculkan oleh ahli ilmu jiwa bangsa Jerman, William Stern. Ia
mengatakan bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan
perkembangan manusia(Ngalim Purwanto, h. 15). Dengan adanya pendapat ini, dapat
dikatakan bahwa persoalan tentang pembawaan dan lingkungan itu sudah selesai.
Dalam hukum konvergensi ini, masih terdapat dua aliran, yaitu aliran yang lebih
menekankan kepada pengaruh pembawaan daripada pengaruh lingkungan dan yang
sebaliknya, lebih menekankan lingkungan atau pendidikan. Sementara itu, banyak yang
belum puas atas jawaban dari aliran konvergensi yang mengatakan bahwa
perkembangan manusia itu ditentukan dari dua factor: pembawaan dan lingkungan.

C. Perbedaan antara aliran perkembangan Nativisme, Empiris, dan Konvergensi


1. Teori Nativisme
Nativisme adalah aliran yang meyakini bahwa sebagian besar pengetahuan,
keterampilan, atau konsep-konsep penting pada manusia sudah ada sejak lahir,
sebagai hasil dari faktor-faktor bawaan atau genetik(Noam Chomsky, 1781).
Nativisme merupakan sebuah doktrin yang berpengaruh besar terhadap teori
pemikiran psikologis. Menurut nativisme, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-
sifat pembawaan. Potensi-potensi yang dimiliki seseorang adalah potensi hereditas
(bawaan) bukan potensi pendidikan. Pendidikan dan lingkungan tidak berpengaruh
sama sekali dan tidak berkuasa dalam perkembangan seorang anak. Teori ini juga
termasuk dalam filsafat idealisme yang mengemukakan bahwa perkembangan
seseorang hanya ditentukan oleh keturunan yaitu faktor alam yang bersifat kodrati.

6
Dalam ilmu pendidikan teori nativisme ini dikenal sebagai pandangan pesemisme
pedagogis. Teori ini disebut pula dengan Biologisme, karena mementingkan
kehidupan individu saja, tanpa memperhatikan pengaruh-pengaruh dari luar.
Perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh Faktor genetik (keturunan), Faktor
Kemampuan (bakat), dan Faktor Pertumbuhan.
2. Teori Empirisme
Empirisme adalah aliran yang menganggap bahwa pengetahuan manusia
didapatkan melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Pandangan ini
berpendapat bahwa manusia lahir dengan "tabula rasa" atau pikiran kosong (John
Locke 1690). Teori ini mengemukakan bahwa pada perkembangan anak, faktor
lingkungan lebih berperan daripada faktor keturunan. Manusia dilahirkan seperti
kertas kosong (putih) yang belum ditulis (teori tabularasa). Jadi sejak dilahirkan
anak itu tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa dan anak dibentuk
sekehendak pendidiknya. Disini kekuatan ada pada pendidik, pendidikan dan
lingkungannya yang berkuasa atas pembentukan anak. Misalnya seorang anak yang
memiliki keturunan yang bersifat baik, tetapi lingkungan di sekitarnya buruk atau
teman-teman yang sering diajaknya bermain berprilaku buruk, pasti si anak akan
meniru kebiasaan tersebut, karena pergaulan sangat berpengaruh pada tingkah laku
pada anak, khususnya dikalangan remaja. Teori empirisme ini merupakan kebalikan
dari teori nativisme karena menganggap bahwa potensi atau pembawaan yang
dimiliki seseorang itu sama sekali tidak ada pengaruhnya dalam upaya pendidikan.
Semuanya ditentukan oleh faktor lingkungan yaitu pendidikan. Teori ini disebut
juga dengan Sosiologisme, karena sepenuhnya mementingkan atau menekankan
pengaruh dari luar. Dalam ilmu pendidikan teori ini dikenal sebagai pandangan
optimisme pedagogis.
3. Teori Konvergensi
Aliran konvergensi mencoba untuk memadukan pandangan nativisme dan
empirisme dengan mengakui bahwa ada unsur-unsur bawaan dan unsur yang
dipelajari dalam perkembangan manusia. Ini berarti bahwa sebagian besar
perkembangan adalah hasil dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungan (Jean
Piaget 1978). Teori ini pada intinya merupakan perpaduan antara pandangan
nativisme dan empirisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah. Faktor
pembawaan tidak berarti apa-apa tanpa faktor pengalaman (lingkungan). Demikian
pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tidak akan mampu

7
mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan. Disini keduanya sama-sama
sangat berpengaruh pada perkembangan anak, jadi jika anak dididik dengan baik,
walaupun dari keturunan yang buruk, kemungkinan si anak dapat berprilaku baik.
Disini juga dituntut bimbingan dari keluarga dan juga masyarakat tempat ia tumbuh.
Perkembangan yang sehat akan berkembang jika kombinasi dari fasilitas yang
diberikan oleh lingkungan dan potensialitas kodrati seseorang bisa mendorong
berfungsinya segenap kemampuannya. Dan kondisi sosial menjadi sangat tidak
sehat apabila segala pengaruh lingkungan merusak, bahkan melumpuhkan potensi
psiko-fisiknya. Dengan demikian, keadaan ini dapat dinyatakan bahwa faktor
pembawaan maupun pengaruh lingkungan yang berdiri sendiri tidak dapat
menentukan secara mutlak dan bukan satu-satunya faktor yang menentukan pribadi
atau struktur kejiwaan seseorang.

8
BAB III
PENUTUPAN

A. Simpulan
Pengertian perkembangan menunjuk pada "suatu proses ke arah yang lebih
sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali". Perkembangan menunjuk
pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali" Perkembangan
juga dapat diartikan scbagai "proscs yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu
organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,
pemasakan, dan belajar."
Dalam Aliran nativisme Ia berpendapat bahwa perkembangan anak menjadi
manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh
pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil.
Dalam Aliran empirisme Manusia-manusia dapat dididik apa saja (ke arah yang
baik dan ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidikan.
Dalam hukum konvergensi ini, masih terdapat dua aliran, yaitu aliran yang lebih
menekankan kepada pengaruh pembawaan daripada pengaruh lingkungan dan yang
sebaliknya, lebih menekankan lingkungan atau pendidikan. Sementara itu, banyak
yang belum puas atas jawaban dari aliran konvergensi yang mengatakan bahwa
perkembangan manusia itu ditentukan dari dua factor: pembawaan dan lingkungan.
Teori Nativisme Nativisme adalah aliran yang meyakini bahwa sebagian besar
pengetahuan, keterampilan, atau konsep-konsep penting pada manusia sudah ada
sejak lahir, sebagai hasil dari faktor-faktor bawaan atau genetik(Noam Chomsky,
1781).
Teori empirisme ini merupakan kebalikan dari teori nativisme karena
menganggap bahwa potensi atau pembawaan yang dimiliki seseorang itu sama
sekali tidak ada pengaruhnya dalam upaya pendidikan.
Teori Konvergensi Aliran konvergensi mencoba untuk memadukan pandangan
nativisme dan empirisme dengan mengakui bahwa ada unsur-unsur bawaan dan
unsur yang dipelajari dalam perkembangan manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Chomsky, N. (1781). Kritik der reinen Vernunft.


Daradjat, Z. (2001). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.
Getteng, A. R. (1977). Pendidikan Islam dalam Pembangunan. Ujung Pandang :
Yayasan Al - Ahkam.
Locke, J. (1690). an Essay Concerning Human Undarstanding.
Marimba, A. D. (1989). Pengantar Filsafat Pendidikan. Cet. VIII Bandung: PT. Al-
Mu'arif.
Piaget, J. (1954). The Construction of Reality in the Child.
Suryabrata, S. (2002). Psikologi Pendidikan. Cet. XI ; Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Tadjab. (1994). Ilmu Jiwa Pendidikan. Surabaya: Cet. I Karya Abditama.

10

Anda mungkin juga menyukai