8249 13572 1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Potensi tanah mengembang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat

(Zufialdi Zakaria & Edi Tri Haryanto)

POTENSI TANAH MENGEMBANG


DI KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT
Zufialdi Zakaria1) & Edi Tri Haryanto2)
1)Laboratorium Geologi Teknik, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD
2)Laboratorium Gemorfologi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Teknik Geologi, UNPAD

ABSTRACT
Based on Geological Map of Pamanukan Sheet (scale 1:100.00) and Karawang Sheet (1:100.000),
at northern ward of Purwakarta Regency, there are some rocks formation, e.g. Jatiluhur Formation,
Subang Formation, and some Aluvials. Swelling potential analysis is based on Seed Method (Seed,
et al.,1962, from Hunt, 2007). Soil samples at Aluvial terrain shows swelling characteristics very
high (usually at clay of Subang Formation), its activity value is 1.31, predicted monmorilonitic
(Bowles, 1989). Soil sample at clay terrain of Subang Formation shows low swelling potential (its
not characteristic of Subang Formation), activity value is 0.21 (is predicted Illitic based on Bowles,
1989), and soil sample at clay terrain of Jatiluhur Formation, shows medium swelling potential
characteristic with activity value is 0.52.
Keywords: formation, swelling potential, activity value

ABSTRAK
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Pamanukan (skala 1:100.000 dan Lembar Kawarang skala
1:100.000, di Kabupaten Purwakarta bagian utara terdapat beberapa formasi batuan, a.l. Formasi
Jatiluhur, Formasi Subang dan beberapa Aluvium. Analisis potensi mengembang berdasarkan
Metode Seed (Seed, et al., 1962, dalam Hunt, 2007). Sampel tanah di wilayah Aluvium
memperlihatkan sifat mengembang yang sangat tinggi (yang biasanya terdapat pada lempung
Formasi Subang), nilai aktivitasnya adalah 1,31 diperkirakan monmorilonitik (Bowles, 1989).
Sampel tanah di wilayah lempung Formasi Subang memperlihatkan sifat mengembang yang rendah
(yang bukan merupakan ciri khas dari Formasi Subang), nilai aktivitasnya adalah 0,21
(diperkirakan ilitik menurut Bowles, 1989), dan sampel tanah di wilayah lempung Formasi Jatiluhur
memperlihatkan sifat mengembang sedang dengan angka aktivitas 0,52.
Kata kunci: formasi, potensi mengembang, angka aktivitas

PENDAHULUAN Penelitian dilaksanakan di Kabu-


paten Purwakarta (Gambar 1), yaitu
Peta geologi regional biasanya
di sekitar bagian utara Kabupaten
menampilkan peta dengan skala kecil.
Purwakarta ini
Misalnya Peta Geologi Lembar Pama-
nukan dan Lembar Karawang dengan Dengan menggunakan peta skala
1:100.000. Pemetaan geologi regional 100.000. dilakukan sampling tanah di
dapat memanfaatkan remote sensing beberapa lokasi Formasi di Kabupaten
(foto udara maupun citra satelit) un- Purwakarta bagian utara (Gambar 2).
tuk memperkirakan batas penyebaran Sampling tanah ini untuk mengetahui
batuannya, ditambah dengan cek la- sifat tanah maupun lapukan batuan
pangan beberaa titik lokasi. Karena suatu formasi, a.l. sifat mengembang
skalanya yang kecil, batas-batas for- dari tanah tersebut. Hasil analisis la-
masi batuan biasa berubah setelah boratorium mekanika tanah akan di-
cek ke lapangan dengan mengguna- kaji dengan sifat khas dari beberapa
kan peta dasar yang lebih besar formasi yang sudah terkenal, misal-
skalanya. nya lempung Formasi Subang yang
mempunyai sifat mengembang yang
Peta geologi menampilkan penye-
tinggi sampai sangat tinggi atau di-
baran batuan beserta tanah la-
kenal juga dengan sebutan tanah
pukannya. Dengan meneliti tanah la-
ekspansif (Nurjamil, et al., 2005).
pukannya, dapat pula diperkirakan
kondisi batuan di bawahnya.

117
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2010: 117-122

METODE PENELITIAN rilonitik menurut Bowles, 1989). Nilai


aktivitas sampel HB.02 adalah 0,21
Beberapa metode untuk penguji-
(aktivitas rendah, diperkirakan ilitik),
an aktivitas tanah ekspansif telah di-
dan nilai aktivitas sampel HB.03 ada-
kembangkan antara lain mengukur
lah 0,52 (aktivitas sedang, diperkira-
parameter indeks plastisitas (IP),
kan ilitik). Sampel diambil dari wila-
jumlah fraksi lempung (% lempung)
yah Formasi berbeda (Gambar 3)
dan nilai aktifvitas (A). Salah satu
metoda adalah melalui metoda Seed Jumlah kandungan lempung pada
(Seed, 1962, dalam Hunt, 2007) yang sampel HB.01 adalah 45,00%; sampel
digunakan untuk melihat potensi HB.02 adalah 37,50%; dan sampel
pengembangan tanahnya dengan HB.03 adalah 32,00%.
menggambarkan grafik hubungan
antara angka aktivitas dengan jumlah Hasil plotting grafik Seed
kandungan lempung. Grafik yang
Plotting nilai A versus % kan-
dihasilkan menggambarkan potensi
dungan lempung pada grafik Seed
mengembang tanah, 1,5%, 5% dan
(Seed, et al., 1962, dalam Hunt,
25%. Grafik memberikan batasan
2007) memberikan hasil sebagai be-
potensi mengembang dari rendah,
rikut (Gambar 4): Sampel HB.01,
sedang, tinggi sampai sangat-tinggi.
sampel tanah yang diambil di wila-
Plotting data nilai aktivitas dan
yah Aluvium (Qva) memperlihatkan
jumlah kandungan lempung hasil la-
sifat mengembang yang sangat
boratorium mekanika tanah dari tiga
tinggi (yang biasanya terdapat pada
buah sampel yang diambil dari bebe-
lempung Formasi Subang, Tms).
rapa tempat di Kabupaten Purwakarta
Sampel tanah yang diambil di wila-
bagian utara, akan memberikan salah
yah lempung Formasi Subang mem-
satu informasi dari sifat keteknikan
perlihatkan sifat mengembang yang
tanah tersebut.
rendah (ini bukan merupakan ciri
Jumlah kandungan lempung di-
khas dari Formasi Subang), dan
dapat dari analisis besar butir dan di-
sampel tanah yang diambil di wila-
lanjutkan dengan analisis hidrometer
yah lempung Formasi Jatiluhur
untuk mengetahui kandungan tanah
(Tmj) memperlihatkan sifat me-
halus lanau dan lempung.
ngembang sedang.
Angka aktivitas didapat dari hasil
perbandingan Indeks Plastisitas de-
ngan % lempung, A = (IP/%lempung) KESIMPULAN
menurut Skempton (Lambe & Tanah lempung dengan ciri khas
Whitman, 1979). Dengan cara Seed : Formasi Subang (Tms), didapat dari
sampel yang diambil di wilayah Hasil
IP . Gunung Muda (Qva), sementara
A=
(% lempung – 5) tanah yang didapat dari Formasi
Subang sendiri memperlihatkan sifat
Indeks Plastisitas didapat dari ha-
mengembang yang rendah. Pada
sil pengurangan Batas Cair (LL. Liquid
sampel tanah dari Fomasi Jatiluhur
Limit, %) dengan Batas Plastis, (PL,
memperlihatkan sifat mengembang
Plastic Limit, %), IP = LL - PL
yang tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan berdasarkan hal terse-
but maka penyebaran Formasi pada
Hasil uji laboratorium
Lembar Peta Geologi Regional perlu
Hasil uji laboratorium dan hasil dicek dan dikoreksi lagi terutama
analisis diberikan dalam Table 1. Nilai pada wilayah yang tidak ditemukan
aktivitas sampel HB.01 adalah 1,31 singkapan batuannya.
(aktivitas tinggi, diperkirakan monmo-

118
Potensi tanah mengembang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
(Zufialdi Zakaria & Edi Tri Haryanto)

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J.E., 1989, Sifat-sifat fisis


dan geoteknis tanah, Penerbit Er-
langga, 562 hal.
Hunt, R.E., 2007, Geologic Hazars, a
field guide for geotechnical
engineers, CRC Press, p. 184-
196
Lambe, T.W., & Whitman. R.V., 1979,
Soil Mechanics, SI Version, John
Wiley & Sons, p. 34.
Nurjamil, I., Sadisun, I.A., & Ban-
dono, 2005, Pengaruh derajat pe-
lapukan terhadap potensi me-
ngembang batulempung Formasi
Subang, Proceeding Joint
Convention HAGI, IAGI &
PERHAPI, Surabaya, hal 905 –
912.

Lokasi Penelitian

Gambar 1 . Peta lokasi penelitian

119
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2010: 117-122

Gambar 2. Wilayah Kabupaten Purwakarta

Tabel hasil analisis Laboratorium Mekanika Tanah

Keterangan Sampel HB.01 Sampel HB.02 Sampel HB03

% lempung 45,00 % 37,50 % 32,00 %


Indeks Plastisitas 52,34 % 6,84 % 14,15 %
Nilai Aktivitas (Seed) 1,31 0,21 0,52
Nilai Aktivitas (Skempton) 1,16 0,18 0,44
Sangat tinggi Rendah Sedang
Potensi mengembang dengan
Potensi Potensi Potensi
Metode Seed (Seed, 1962,
mengembang mengembang mengembang
dalam Hunt, 2007)
lebih dari kurang dari antara 1,5%
25% 1,5% sampai 5%

120
Potensi tanah mengembang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
(Zufialdi Zakaria & Edi Tri Haryanto)

Keterangan:

Lokasi sampel,
Tms = Formasi Subang,
Tmj = Formasi Jatiluhur,
Qoa= Alvium,
Qva = Hasil gunungapi muda.

Gambar 3. Lokasi pengambilan sampel Kabupaten Purwakarta

121
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 8, Nomor 2, Agustus 2010: 117-122

Keterangan :
 = HB.01; HB.02 dan HB.03 Plot

Gambar 4. Potensi tanah mengembang berdasarkan metode Seed


(dalam Hunt, 2007)

122

Anda mungkin juga menyukai