Skripsi Jessica Full
Skripsi Jessica Full
Skripsi Jessica Full
SKRIPSI
Oleh:
2023
ANALISIS PENGGUNAAN METODE PENGAKUAN LABA KOTOR
DALAM PENJUALAN ANGSURAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Properti PT. Pilar Pitoe Sejahtera Kediri)
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna
memperoleh gelar sarjana Strata 1 Program Studi Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
2023
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Kediri, 2023
Peneliti
Materai
10.000
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Kediri,
Telah Disetujui dan Disahkah Oleh
Dr. Dr.
NIK. NIK.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Kediri,
Penguji I/Pembimbing Skripsi 1 : Muhammad Alfa Niam, SE., MM (...........)
Penguji II/Pembimbing Skripsi 2 : Ahmad Yani, SE., MM (….......)
Penguji 3 : Agus Athori, SE., MM (...........)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri-Kediri
iv
MOTTO
Perihal Keberhasilan
Kau adalah do’a orang tua yang mengantarkan ku sampai pada tujuan;
v
Judul Penelitian: Analisis Penggunaan Metode Pengakuan Laba Kotor Dalam
Penjualan Angsuran Terhadap Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan
Properti PT. Pilar Pitoe Sejahtera Kediri)
Dosen Pembimbing : Dr. Sri Luayyi, SE., MSA
Imarotus Suaidah S.Pd., M.Pd.
Nama Mahasiswa : Jessica Ayu Fitria Agustin
NPM : 16130310173
ABSTRAK
Perusahaan ialah salah satu wadah dari sebuah bisnis yang memiliki badan
hukum legal dan berisikan transaksi-transaksi keuangan yang harus dipertanggung
jawabkan. Perusahaan properti PT. Pilar Pitoe Sejahtera Kediri merupakan
perusahaan yang menawarkan penjualan angsuran perumahan dengan berbagai
pilihan ukuran rumah di berbagai tempat salah satunya di Kota Kediri.
Permasalahan yang tak bisa dihindari oleh pihak properti adalah pembeli tidak
sanggup meneruskan pembayaran angsuran. Selama ini, metode pencatatan
pengakuan laba kotor yang diterapkan ialah menggunakan accrual basis. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh metode pengakuan laba kotor
dalam penjualan angsuran terhadap laporan keuangan PT. Pilar Pitoe Sejahtera
Kediri.
Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Variabel penelitian ini ialah laba kotor, penjualan angsuran, dan
laporan keuangan PT. Pilar Pitoe Sejahtera Kediri. Data diperoleh melalui teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menghitung laba
kotor Accrual Basis dan laba kotor Cash Basis.
Temuan penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan pencatatan
acrual basis total penjualan unit rumah yang dijual oleh perusahaan yaitu
sejumlah Rp22.940.000.000,00 dengan total 148 unit yang terjual sedangkan
dengan menggunakan cash basis penjualan unit rumah yang dijual oleh
perusahaan yaitu sejumlah Rp22.749.500.000,00 dengan total 148 unit. Dengan
demikian bisa dilihat perbedaan pencatatan metode, baik itu cash basis maupun
accrual basis maka akan terjadi perbedaan karena yang dicatatnya berbeda baik
itu akunnya maupun nominalnya. Namun, sebaiknya PT. Pilar Pitoe Sejahtera
memakai accrual basis agar lebih teratur dalam hal pencatatan. Sebab, perusahaan
akan melibatkan transaksi yang kompleks seperti pinjaman ke bank, pembayaran,
piutang, inventaris dan yang lainnya karena dengan metode accrual basis juga
menunjukan gambaran yang lebih baik tentang profitabilitas bisnis perusahaan.
Kata Kunci: Pengakuan laba kotor, Penjualan angsura, PT. Pilar Pitoe
Sejahtera Kediri
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, tiada hentinya penulis mengucap syukur karena
berkat rahmat Allah yang telah memberikan kesehatan jasmani, memberikan
kesehatan akal dan memberikan kesehatan hati sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang dengan kontribusinya berdakwah memerangi
kebodohan, memberikan cahaya penerangan bagi gelapnya kebenaran, dan
memberikan suri tauladan terbaik untuk umat manusia.
Skripsi ini penulis buat dengan penuh kesadaran dan ambisi yang haus akan
ilmu pengetahuan, hingga kepasrahan akan ketetapan Allah swt. Penulis berusaha
sebaik mungkin dalam menyelesaikan penelitian ini dan tentunya dengan bantuan
pihak-pihak lain seperti keluarga, pembimbing, dan sahabat yang selalu
memberikan arahan dan dukungan sehingga dari banyaknya lika-liku perjalanan,
pengerjaan skripsi ini masih bisa terselesaikan dengan baik. Skripsi dengan judul
“Analisis Penggunaan Metode Pengakuan Laba Kotor Dalam Penjualan
Angsuran Terhadap Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan
Properti PT. Pilar Pitoe Sejahtera Kediri)” ini penulis sadari tidak akan selesai
tanpa bantuan dari pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam memberikan
kontribusinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan ini penulis haturkan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya dan
penghargaan setulus-tulusnya kepada yang terhotmat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, Msi, selaku Rektor Universitas Islam
Kadiri Kediri.
2. Ibu Dr. Sri Luayyi, SE., MSA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Kadiri Kediri.
3. Bapak Muhammad Alfa Niam, SE., MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Islam Kadiri Kediri.
4. Ibu Dr. Sri Luayyi, SE., MSA selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan,
pengarahan, nasihat dan memberikan motivasi kepada peneliti dalam
penyusunan penelitian ini.
vii
5. Ibu Imarotus Suaidah S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2 yang yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, pengarahan, dan mengkoreksi isi/ format penulisan skripsi kepada
peneliti, serta memberikan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan
penelitian ini.
6. Kedua orang tua, Ayah … dan Mamah … yang selalu memberikan kasih
sayang penuh serta motivasi kepada anaknya, terimakasih atas dukungan lahir
dan batin dari kecil hingga mencapai gelar S1 ku.
7. Sahabatku .. dan sahabatku lainnya. Terimakasih telah menjadi tempat
berkeluh kesah, menjadi pengingat dan penyemangat ketika malas
mengerjakan skripsi.
8. Teman-teman kelas Akuntansi … dan teman kuliah lainnya yang tidak bisa di
sebutkan satu-satu. Terimakasih sudah menjadi teman yang menyenangkan..
9. Semua pihak yang telah membantu, berpartisipasi dan memberikan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kediri, … 2023
Penulis
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................................
SAMPUL DALAM..................................................................................................i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME...........................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iv
MOTTO...................................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Batasan Masalah...............................................................................3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.4 Tujuan Penelitian..............................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................5
2.1 Penelitian Terdahulu.........................................................................5
2.2 Tinjauan dan Kajian Pustaka............................................................8
2.2.1 Pengertian Laba Kotor.............................................................8
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.................................9
2.2.3 Analisis Laba Kotor...............................................................11
2.2.4 Manfaat Dalam Menganalisis Laba Kotor.............................12
2.2.5 Metode Pengakuan Laba Kotor.............................................14
2.3 Penjualan Angsuran........................................................................ 21
2.3.1 Pengertian Penjualan Angsuran.............................................21
2.3.2 Karakteristik Penjualan Angsuran......................................... 22
ix
2.3.3 Tujuan Penjualan Angsuran...................................................23
2.3.4 Masalah dalam penjualan angsuran.......................................23
2.4 Laporan Keuangan..........................................................................26
2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan...............................................26
2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan.................................................... 27
2.4.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan...............................................28
2.4.4 Asumsi Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
...............................................................................................28
2.4.5 Unsur-unsur Laporan Keuangan............................................29
2.4.6 Komponen Laporan Keuangan..............................................30
2.5 Analisis Penggunaan Metode Pengakuan Laba Kotor dalam
Penjualan Angsuran Terhadap Laporan Keuangan.........................40
2.6 Kerangka Pikir................................................................................41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................43
3.1 Ruang Lingkup Penelitian..............................................................43
3.2 Jenis Penelitian...............................................................................43
3.3 Lokasi Penelitian............................................................................43
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulannya...................................44
3.4.1 Sumber Data..........................................................................44
3.4.2 Jenis Data..............................................................................44
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................44
3.5 Identifikasi Variabel.......................................................................45
3.6 Definisi Oparsional Variabel..........................................................45
3.7 Teknik Analisis Data......................................................................46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................49
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................49
4.4.1 Gambaran umum perusahaan................................................49
4.4.2 Struktur Organisasi Perusahaan............................................50
4.2 Hasil Penelitian..............................................................................52
4.2.1 Perhitungan Labar Kotor Metode Accrual Basis..................52
4.2.2 Penjualan Angsuran...............................................................55
x
4.2.3 Pembayaran Uang Muka.......................................................56
4.2.4 Pembayaran Biaya Fee..........................................................57
4.2.5 Pembayaran Angsuran dan Bunga........................................57
4.2.6 Perhitungan Laba Kotor metode cash basis..........................57
4.2.7 Penjualan Angsuran...............................................................60
4.2.8 Pembayaran Uang Muka.......................................................62
4.2.9 Pembayaran Biaya Fee..........................................................62
4.2.10 Pembayaran angsuran dan bunga........................................63
4.2.11 Realisasi laba kotor.............................................................64
4.2.12 Perhitungan Laporan keuangan...........................................64
4.3 Interpretasi......................................................................................69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................70
5.1 Kesimpulan....................................................................................70
5.2 Saran...............................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................72
LAMPIRAN..........................................................................................................74
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan merupakan salah satu wadah dari sebuah bisnis yang memiliki badan
dapat mendatangkan laba bagi perusahaan. Perusahaan akan mendapat laba, bila
yang besar tersebut, harapannya dapat meningkatkan laba juga. Laba dibedakan
menjadi dua jenis yaitu laba bersih (net profit) yakni laba yang sudah dikurangi
Laba kotor ialah hasil perolehan penjualan yang didapatkan pertama kali
sebelum dikurangi seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Laba kotor
penjualan dan harga pokok dapat menjadi faktor penentu naik atau turunnya
laba kotor. Metode pengakuan laba kotor dalam akuntansi terdapat dua
1
2
(accrual basis) dan penepatan laba kotor sealaras dengan realisasi penerimaan kas
(cash basis). Setiap metode pengakuan laba kotor atas penjualan diterapkan
angsuran adalah metode yang banyak dipakai oleh customer, sebab ia bisa
mendapatkan suatu barang yang terlebih dulu hanya dengan membayar uang
target-target biaya yang dikeluarkan untuk membuat 1 unit barang sebagai dasar
dalam penentuan harga dan keuntungan yang akan diterima. Perusahaan dituntut
awal tentang hak milik barang dan perjanjian beli sewa. Selain itu, penjualan
angsuran ialah sistem penjualan yang memerlukan waktu yang relatif panjang.
Semakin panjang waktun tagihan, maka makin besar pula risiko piutang yang tak
tertagih.
biaya apapun dalam penjualan memiliki dua metode pengakuan yaitu basis akrual
dan basis kas dalam pencatatan akuntansi. Dua metode pengakuan tersebut sangat
ukuran rumah mulai tipe 30, 36, 45, 60, 72 dan 90 dengan tenor maksimal 25
salah satunya di Kota Kediri. Permasalahan yang tidak bisa dihindari oleh pihak
properti adalah penjualan oleh pembeli, dalam artian pembeli tidak sanggup
pencatatan pengakuan laba kotor yang diterapkan oleh PT. Pilar Pitoe Sejahtera
hanya pada pengaruh pengakuan laba kotor berbasis akrual dan berbasis kas
dianalisis adalah laporan laba-rugi. Periode yang dianalisis adalah tahun 2021.
pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran terhadap laporan keuangan PT.
4
1. Manfaat Operasional
penjualan angsuran.
2. Manfaat Akademik
lapangan.
bagi pihak lain yang hendak melaksanakan penelitian dengan topik yang
sama kedepannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan yang layak untuk diulas:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
5
6
angsuran.
Perbedaan: Perbedaannya adalah alat analisis yang digunakan penelitian
terdahulu adalah analisis komparatif, sedangkan pada penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah analisis kuantitatif. Selain itu, perusahaan yang
diamati penelitian terdahulu pada perusahaan motor merek Kawasaki Vespa,
sedangkan pada penelitian ini mengamati perusahaan properti.
3 Nama Peneliti: Yentina Siregar1 dan Nurul Anugrah Lestari2 (2019)
Judul Penelitian: Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No.44 pada Pengembangan Real Estate PT.Buana Cipta Propertindo
Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif
Hasil Penelitian: PT.Buana Cipta Propertindo ialah perusahaan real estate
yang memakai metode akrual penuh (full accrual Method) sebagai metode
pengakuan penghasilan, pada biaya pinjaman PT.Buana Cipta Propertindo
menggunakan biaya itu ke dalam akun piutang internal yang semestisnya
akun itu masuk kedalam biaya aktivitas pengembangan real estate. Pada biaya
komisi serta pematangan tanah perusahaan tak mengelompokkan ke dalam
biaya perolehan tanah, sebab tanah yang dipakai bukan milik developer.
Sejauh ini PT.Buana Cipta Propertindo mengembangkan proyek real estate
dari lahan kosong atau baru. Selanjutnya, PT.Buana Cipta Propertindo
menggunakan biaya bangunan infrastruktur umum yang berupa jalan umum,
jalan serta pasar di mana dalam PSAK No.44, di dalamnya harus ada sekolah,
serta tempat ibadah. Untuk biaya pembangunan sarana umum yang bisa
dikomersilkan penerapan aktivitas pengembangan real estate yang dikerjakan
PT.Buana Cipta Propertindo ada ketaksamaan dengan penerapan yang
diuraikan di PSAK No.44. Hal tersebut dikarenakan belum pernah ada
transaksi penjualan sarana umum yang ada di proyek itu.
Persamaan: Persamaannya adalah sama-sama menganalisis pengakuan
pendapatan dan mengamati real estate/perumahan.
Perbedaan: Perbedaannya adalah alat analisis yang digunakan penelitian
terdahulu adalah analisis komparatif, sedangkan pada penelitian yang akan
8
Laba kotor ialah selisih dari penghasilan perusahaan yang dikurang cost
barang yang terjual. Cost barng terjual ialah seluruh biaya yang dikeluarkan,
dengan pembuatan barang itu, dikategorikan sebagai cost barang yang terjual
(Ariani, 2010: 26). Laba kotor yakni laba yang didapat sebelum dikurang dengan
biaya yang jadi beban perusahaan. Dengan kata lain, semua laba yang paling
Kasmir (2014: 304) menerangkan bahwa laba kotor ialah penghasilan yang
“Jam Stice (2004: 243) menjelaskan bahwa laba kotor ialah selisih antar
penghasilan dari penjualan bersih serta pokok harga penjualan. Hal ini
merupakan angka yang penting dalam perusahaan. Bila perusahaan tak
mendapat hasil yang cukup dari jasa atau dari penjualan barang untuk
mengcover bebanyang terkait langsung dengan jasa ataupun barang itu,
maka perusahaan itu tak bisa berumur panjang di bisnis itu”.
“Budiyasa & Eka (2015) menerangkan bahwa laba kotor akan sesuai bila
jadi predikor arus kas masa mendatang, sebab laporan labarugi, laba kotor
di laporan lebih dulu ketimbang penghitungan laba yang lain. Pada laba
kotor ada peran manajemen yang cukup signifikan, hingga mempunyai
pengaruh sangat kuat dengan penciptan penghasilan, karenanya laba kotor
memengaruhi arus kas di masa depan”.
9
mencari pemicu adanya perbedaan pada laba kotor itu. Adapun faktor yang jadi
Menurut Kasmir ( 2017: 215), terdapat dua faktor yang memengaruhi laba
kotor, yakni:
antar harga jual yang sebenarnya dengan harga jual yang ditarifkan atau harga
(Hj2 – Hj1)K2
Keterangan:
Hj1 = Harga jual per satuan produk yang di budgetkan atau tahun
yang lalu
Total barang yang terjual ialah jumlah barang atau kuantitas barang
(volume) yang terjual dalam satu periode. Bila barang yang dijual berkuantitas
banyak, maka sudah pasti dapat memengaruhi peningkatan laba kotor. Begitu
juga bila kuantitas barang yang terjual sedikit, maka bisa mengakibatkan
kuantitas ataun volume produk yang dijual dapat ditentukan dengan rumus:
(K2 – K1)Hj1
Keterangan:
Hj1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya
merugikan.
Analisis laba kotor merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
bagi manajemen guna mengambil keputusan untuk masa sekarang dan yang akan
datang. Artinya analisis laba kotor akan banyak membantu manajemen dalam
melakukan tindakan apa yang akan diambil ke depan dengan kondisi yang terjadi
sekarang atau untuk mengevaluasi apa penyebab turun atau naiknya laba kotor
tersebut sehingga target tidak tercapai. Untuk melakukan analisis laba kotor
Target yang telah ditetapkan adalah jumlah angka atau presentase laba
Analisis laba kotor merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
bagi manajemen guna mengambil keputusan untuk masa sekarang dan yang akan
datang. Artinya analisis laba kotor akan banyak membantu manajemen dalam
melakukan tindakan apa yang akan diambil ke depan dengan kondisi yang terjadi
sekarang atau untuk mengevaluasi apa penyebab turun atau naiknya laba kotor
tersebut sehingga target tidak tercapai ( Azmi, Yusriyah N & Muh Raufmamsyah,
2021). Dengan demikian, analisis laba kotor memberikan manfaat yang cukup
banyak bagi pihak manajemen. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari
penentuan harga jual ke depan dan target harga jual yang lebih realistis.
Kesalahan akibat penentuan harga jual ini pasti dikarenakan faktor perubahan
yang sama dengan produk kita, tetapi memberikan harga jual yang lebih
naiknya harga jual dapat berasal dari dalam perusahaan, misalnya kenaikan
biaya-biaya. Harga jual juga dapat naik karena dipengaruhi dari luar
manajemen ikut pula menaikkan harga jual. Penentuan kenaikan harga jual
jauh berbeda dengan kenaikan harga pokok penjualan. Hanya saja penurunan
bekerja lebih efisien dibandingkan dengan pesaing. Kalau tidak, beban biaya
depan.
dengan harga jual dan biaya biaya lainnya. Penyebab utama naiknya harga
pokok penjualan sebagian besar adalah karena dari pihak luar perusahaan
14
jika gagal akan diganti dengan manajemen yang baru. Di samping itu,
juga akan menentukan besar kecilnya insentif yang bakal mereka terima
(Kasmir, 2014:307).
Metode pengakuan laba kotor dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu:
Laba kotor diakui untuk periode dimana penjualan dilakukan (Accrual Basis).
Laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan ditandai dengan timbulnya
piutang atau tagihan kepada pembeli. Ketentuan metode ini adalah sebagai
berikut:
15
b. Pada tahun berikutnya, tidak diakui adanya laba tetapi hanya mencatat
Kas xxx
b. Penjualan Angsuran
Piutang xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx
e. Jurnal penyesuaian:
f. Jurnal penutup:
g. Jurnal pembalik:
xxx
Pendapatan bunga xxx
pembayaran telah terjadi sesuai dengan perjanjian atau penerimaan kas (Cash
Basis). Dasar kas laba kotor atas penjualan diakui apabila pembayaran dari
pembayaran atas harga pokok penjualan dan pembayaran atas laba kotor.
yaitu:
dengan harga jual yang relatif tinggi dan periode pembayaran yang
panjang
angsuran)
terdiri dari dua unsur, yaitu pembayaran atas harga pokok penjualan dan
pembayaran atas laba kotor secara proporsional. Pada tiap akhir periode,
direalisir sebesar prosentase laba kotor dikalikan jumlah uang yang telah
Laba kotor yang terjadi diakui sesuai dengan jumlah uang kas dari
a. Penjualan angsuran:
Kas xxx
Piutang xxx
19
Kas xxx
Kas xxx
Piutang xxx
f. Jurnal penyesuaian:
g. Jurnal penutup:
h. Jurnal pembalik:
pembayaran secara bertahap yaitu uang muka diterima pada saat barang
diserahkan kepada pembeli dan beberapa kali cicilan untuk sisa harga jual.
Penjualan cicilan bisa berkisar dari 3 bulan sampai beberapa tahun, periode
kemungkinan kerugian.
4. Hak penjual untuk menarik kembali barang dalam hal pembeli tidak
Penjualan angsuran saat ini banyak sekali digunakan pada pengusaha atau
konsumen.
penjualan angsuran adalah suatu transaksi yang dilakukan perusahaan dengan cara
pihak perusahaan menerima pembayaran uang muka terlebih dahulu dari pembeli
dan sisanya dibayar secara berangsur, sesuai dengan perjanjian antara kedua belah
pihak.
suatu jumlah tertentu yang merupakan uang muka (down payment) dari sisa
3. Hak milik atas barang tetap berada di tangan penjual sampai seluruh/
penjual berhak untuk menarik kembali barang yang telah dijual tersebut
(Drebin, 2006:121).
23
2010:267).
atas pembeli.
bunga dan angsuran, masalah yang berhubungan dengan tukar tambah, dan
macam, yaitu laba kotor diakui pada periode penjualan (accrual basis) dan
laba kotor diakui pada periode realisasi penerimaan kas (cash basis).
ini, besarnya pembayaran yang diterima dari pembeli terdiri dari dua
tergantung pada dua hal, yaitu: dasar perhitungan bunga, dan dasar
bekas, yang dinilai atas dasar perjanjian yang telah diadakan antara pihak
angsuran yang telah dibuat tetapi untuk lebih aman dan hati- hati, maka
barang yang diterima dari pertukaran tadi harus dinilai kembali dengan
tingkat laba pada umumnya yang diharapkan dari penjualan kembali barang
bekas tersebut. Dalam hal ini terhadap barang yang diterima harus dicatat
harga pertukarannya.
2010:272).
uang.
ikhitisar-ikhtisar yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
serta perubahan ekuitas sebuah organisasi dalam suatu periode waktu tertentu
selama periode pelaporan dan untuk disampaikan kepada pihak luar perusahaan
yang terdiri dari posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta perubahan
ekuitas.
berikut:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
periode.
aset kewajiban-kewajibannya atau utang, atau hak para pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu.
Laporan keuangan yang lengkap menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK
sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat
tertentu”. Laporan laba rugi menurut Munawir (2010:26) yakni “Suatu laporan
yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu
penyajian laporan keuangan mendasar pada dua asumsi dasar, yaitu dasar akrual
1. Dasar Akrual
Dengan dasar akrual ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan. Dengan dasar ini, laporan keuangan
tidak hanya memberikan informasi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas dan sumber daya yang mewujudkan kas yang akan diterima di
masa depan.
2. Kelangsungan Usaha
dari laporan keuangan yang terdiri dari beberapa unsur laporan keuangan.
Menurut Halim & Hanafi (2007:12), terdapat 3 bentuk laporan yang pokok
pada suatu perusahaan yaitu neraca, laporan laba rugi dan laporan aliran kas.
1. Neraca
melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas yang dimiliki oleh suatu
sebagai berikut:
1) Aktiva (harta)
a) Aktiva Lancar
b) Aktiva Tetap
dan aktiva tetap yang tidak berwujud: hak paten, merek dagang,
c) Aktiva Lainnya
2) Kewajiban (utang)
a) Utang Lancar
meliputi utang dagang, utang wesel, utang pajak, utang gaji, dan
kepada pihak lain yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun.
perusahaan.
3) Modal (ekuitas)
Komponen modal yang terdiri dari: modal setor, agio saham, laba
Tabel 2.2
Contoh Format Laporan Posisi Keuangan
PT SS
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2019
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas xxx
Piutang usaha xxx
Persediaan barang dagangan xxx
Persediaan supplies xxx
+
xxx
Aktiva Tetap
Tanah xxx
Peralatan xxx
Dikurangi : Akumulasi penyusutan aktiva (xxx)
+
xxx
Aktiva Lain-lain
Investasi dalam surat berharga xxx
+
TOTAL AKTIVA xxx
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha xxx
Utang wesel xxx
Utang bunga xxx
Utang pajak xxx
+ xxx
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Obligasi xxx
Ekuitas
Modal Saham xxx
Saldo laba xxx
+ xxx
+
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS xxx
34
Komponen atau isi yang terdapat dalam laporan laba rugi sebagai
berikut:
1) Penghasilan
2) Beban
PT SS
LAPORAN LABA
RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
Penjualan neto xx
Beban pokok x
penjualan Laba bruto (xx
penjualan x)
xxx
xxx
Beban penjualan xxx
Beban gaji xxx
penjualan Beban +
perjalanan Beban
iklan
(xx
x)
Beban administrasi
Gaji kantor dan umum xxx
Beban penyusutan-funitur dan peralatan xxx
Beban pajak properti xxx
Beban sewa xxx
Beban piutang tak tertagih x (xxx
Beban telepon dan internet x )
x
xxx
x
x +
x
Beban asuransi xxx
+
Total beban administrasi
Pendapatan dan beban lainnya
Pendapatan bunga
Laba dari xxx
operasi Beban (xxx)
bunga xx
Laba sebelum pajak x
penghasilan Pajak (xx
penghasilan x)
37
Laba Neto xx
x
Sumber: Kieso, dkk, (2017)
38
Tabel 2.4
Contoh Format Laporan Perubahan Ekuitas
PT SS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER
2020
Modal, 1 Januari Xx
x
Ditambah: Laba neto xxx
+
xxx
Dikurangi : Dividen (xx
x)
Modal, 31 Desember xxx
Sumber: Kieso, dkk, (2017)
melaporkan arus penerimaan kas, arus pengeluaran kas dan perubahan bersih
kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama
1) Aktivitas Operasi
39
2) Aktivitas Investasi
panjang lainnya.
b) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan
untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau
d) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari
entitas lain dan bunga dari join ventura (selain penerimaan dari
diperdagangkan).
3) Aktivitas Pendanaan
berikut:
menebussaham entitas.
d) Pelunasan pinjaman.
operasi disajikan dengan dua metode, yaitu metode langsung dan tidak
langsung.
41
xxx +
perusahaan yang pada periode tertentu. Agar laporan keuangan dapat dipahami
secara benar dan tidak menyesatkan bagi para pemakai, maka semua informasi
yang penting bagi para pemakai harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
tidak disajikan di dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
biaya apapun selain harga pokok penjualan. Dalam penjualan angsuran memiliki
dua metode pengakuan yaitu basis akrual dan basis kas dalam pencatatan
ada saat tertentu yang membuat kondisi keuangan perusahaan berubah.. Penjualan
menghitung serta mencatat laba kotor dan penarikan barang kembali dalam
berbeda akan berdampak pada pelaporan hasil laba kotor dalam laporan keuangan
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Penjualan Angsuran
Laba Kotor
Keterangan:
Penelitian ini menganalisis penggunaan metode pengakuan laba kotor
yang berbeda. Pada hasil pencatatan pengakuan laba kotor yang berbeda dengan
laba kotor atas penjualan angsuran. Pada penelitan ini memfokuskan penelitian
pada variabel penelitian: laba kotor, penjualan angsuran dan laporan keuangan.
hasil penelitian yang berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
untuk mendapatkan data yakni di PT. Pilar Pitoe Sejahtera yang berada di Ruko
Taman Bunga Residence Blok A2 Gor Jayabaya, Kediri. Alasan peneliti memilih
46
47
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
kotor, transaksi penjualan angsuran, dan laporan keuangan (laporan laba rugi)
tahun 2021.
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
angsuran PT. Pilar Pitoe Sejahtera pada tahun 2021 dan laporan keuangan
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
memanfaatkan dokumen yang dibuat oleh perusahaan. Data yang akan diambil
oleh peneliti antara lain gambaran umum perusahaan (profil perusahaan, lokasi
1. Laba kotor
2. Penjualan Angsuran
1. Laba kotor
perusahaan.
2. Penjualan Angsuran
dahulu dari pembeli dan sisanya dibayar secara berangsur, sesuai dengan
3. Laporan keuangan
disampaikan kepada pihak luar perusahaan yang terdiri dari posisi keuangan,
1) Penjualan angsuran:
Piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Pendapatan bunga xxx
51
1) Penjualan angsuran:
Piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Pendapatan Bunga xxx
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jayabaya Kediri, 64119. PT. Pilar Pitoe Sejahtera mempunyai visi dan misi
sebagai berikut :
Visi :
Misi:
Kasir
Adapun struktur organisasi perusahaan adalah:
Gambar 2 4.1
Struktur Organisasi PT. Pilar Pitoe Sejahtera
Direktur Utama
Administrasi
ADM I ADM II ADM III Pajak
Marketing
1) Direktur
Yang mana dalam perusahaan ialah pimpinan dari perusahaan sendiri PT.
2) Kasir
3) Administrasi
a. Admin I : Mengisi data penjualan atau Aplikasi Bank untuk proses akad
kredit.
BPHTB
4) Marketing
berkala.
diinginkan.
PT. Pitoe Sejahtera melakukan transaksi ini dengan menjual rumah secara
tunai dan dicicil. Penjualan tunai diproses lebih cepat daripada penjualan cicilan
periode penerimaan kas untuk perjanjian penjualan angsuran pada saat mencatat
berkeyakinan bahwa laba kotor harus sesuai dengan jumlah kas yang diterima dari
Selain faktor ambiguitas, metode laba kotor diakui sesuai dengan penerimaan kas,
yaitu pendapatan berdasarkan fakta bahwa hak atas produk tidak akan dialihkan
ketidakpastian terkait dengan penagihan piutang. Oleh karena itu, akuntan harus
aktivitas, dan posisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini, PT. Pitoe Sejahtera telah
menyangkut nilai waktu dan uang yang diinvestasikan oleh perusahaan dalam
bentuk perumahan, dalam hal ini unit rumah yang dijual secara angsuran.
Kriteria yang digunakan oleh PT. Pitoe Sejahtera untuk menentukan suku bunga
adalah tipe rumah dan jangka waktu pembayaran. Tergantung pada perjanjian
kredit pembeli, setiap bentuk rumah memiliki tingkat bunga yang berbeda, dan
menghitung bunga angsuran yang didasarkan pada besaran pokok awal. Cara
perhitungan bunga ini akan menghasilkan bunga angsuran yang sama untuk setiap
periode karena bunga dihitung dengan mengalikan harga dasar kontrak penjualan
angsuran dengan tingkat bunga yang telah ditentukan dan dibagi dengan jangka
waktu angsuran.
Metode cicilan yang digunakan oleh PT. Pitoe Sejahtera adalah metode cicilan
awal periode. Pembayaran pertama yang diterima pada awal periode tidak sesuai
dengan setoran awal. Pembayaran di muka diterima setelah pengiriman kunci atau
unit. Bunga dihitung dengan mengurangkan cicilan pertama dari pokok piutang;
biaya bunga dihitung dari sisi piutang angsuran, yaitu dengan cara membagi
kembali persentase bunga dengan sisa piutang. Jumlah piutang angsuran yang
harus dibayar selama masa angsuran sama dengan selisih antara sisa piutang dan
bunga. Karena cicilan ini dibayar di muka, jumlah total cicilan akan dikurangi
satu.
57
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam transaksi yang terjadi pada PT. Pitoe
Contoh :
Pada tanggal 3 Januari 2021 PT. Pitoe Sejahtera menjual satu unit rumah dengan
2) Plafon yang dipilih adalah 5 tahun dengan angsuran per satu bulan
berikut perhitungan dan jurnal transaksi yang dilakukan oleh PT. Pilar Pitoe
Sejahtera pada saat penjualan unit, dan pada saat konsumen melakukan
pembayaran angsuran:
Jadi besar piutang penjualan cicilan adalah Rp. 178.750.00,00 sehingga cicilan
yaitu :
Jumlah Rp 72.000.000,00
berikut :
Perhitungan:
59
: 150.000.000 – 7.500.000
: 142.500.000
: 142.500.000: 60
: 2.375.000
: 142.500.000 x 5% x 5
: 35.625.000 : 60 angsuran
: 593.750
: 2.375.000+ 593.750
: 2.968.750
: 142.500.000 – 2.375.000
: 140.125.000
Tabel 4.1
Laporan Laba Rugi
Rp 8.917.500.000,00
B.Perijinan Rp 2.000.000,00
kantor
Biaya pemeliharaan peralatan Rp 2.400.000,00
kantor
Biaya keamanan & Kebersihan Rp 225.000,00
Biaya umum lain-lain Rp 3.000.000,00
Biaya PDAM Rp 1.000.000,00
Biaya Entertaiment Rp 9.500.700,00
Rp 258.614.100,00
Rp 5.265.685.900,00
PENDAPATAN & BIAYA LAIN
B.Adm Bank Rp 1.230.576,00
B.Bunga Bank Rp 310.500,00
TOTAL PEND&BIAYA LAIN Rp 1.541.076,00
LABA NETTO Rp 5.264.144.824,00
Sumber : Data Internal PT. Pilar Pitoe Sejahtera, 2021
Dalam Laporan laba rugi diatas dapat dilihat bahwa total penjualan unit rumah
B. Penjualan Angsuran
1. Penjualan angsuran:
= Rp 178.750.000 – Rp 72.000.000
= Rp 106.750.000,00
62
Berikut dibawah ini merupakan jurnal yang dicatat oleh PT. Pilar Pitoe
Kas Rp 7.500.000,00
Berikut dibawah ini merupakan jurnal yang dicatat oleh PT. Pilar Pitoe Sejahtera
atas pembayaran biaya fee untuk marketing yang diberikan oleh pihak developer :
Kas Rp3.000.000,00
Berikut dibawah ini merupakan jurnal yang dicatat oleh PT. Pilar Pitoe Sejahtera
atas pembayaran angsuran dan bunga yang diberikan oleh pihak konsumen
kepada developer :
Kas Rp 2.980.000,00
= Rp 2.500.000
63
= Rp 480.000
Berikut dibawah ini merupakan Laporan Laba Rugi PT Pitoe Sejahtera pada tahun
Tabel 4.2
Laporan Laba Rugi
Rp 7.081.500.000,00
B.Perijinan Rp 2.000.000,00
Dalam Laporan laba rugi diatas kita bisa lihat bahwa total penjualan unit rumah
B. Penjualan Angsuran
Berikut dibawah ini merupakan jurnal perusahaan pada saat melakukan penjualan
Penjualan angsuran:
Perhitungan laba kotor yang belum direalisasikan = total penjualan –biaya biaya
yang dikeluarkan
= Rp 78.000.000,00
Berikut dibawah ini merupakan jurnal yang dicatat oleh PT. Pilar Pitoe
Kas Rp 7.500.000,00
Berikut dibawah ini merupakan jurnal yang dicatat oleh PT. Pilar Pitoe Sejahtera
atas pembayaran biaya fee untuk marketing yang diberikan oleh pihak developer :
Kas Rp3.000.000,00
66
Berikut dibawah ini merupakan jurnal yang dicatat oleh PT. Pilar Pitoe Sejahtera
atas pembayaran angsuran dan bunga yang diberikan oleh pihak konsumen
kepada developer :
Kas Rp 2.980.000,00
= Rp 2.500.000
= Rp 480.000
Berikut dibawah ini merupakan laporan keuangan PT. Pilar Pitoe Sejahtera
Tabel 4.5
4.2 Pembahasan
Sesuai dengan analisis yang dilakukan oleh para peneliti tersebut di atas,
dapat disimpulkan bahwa baik untuk basis akrual maupun basis kas, bagian
Sebaliknya, jika menggunakan basis kas, staf hanya mencatat kapan kas diterima
dan dikeluarkan. Pada situasi yang telah dijelaskan di atas sebaiknya perusahaan
teratur dalam hal pencatatan karena semua transaksi harus segera dicatat.
dan arus kas keluar, sedangkan transaksi lainnya tidak dicatat, dan penjurnalan
nama akun laba berbeda antara kedua metode tersebut. Dengan demikian, dapat
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas bisa lihat bahwa dengan
menggunakan pencatatan acrual basis total penjualan unit rumah yang dijual oleh
terjual sedangkan dengan menggunakan cash basis penjualan unit rumah yang
dijual oleh perusahaan yaitu sejumlah Rp22.749.500.000,00 dengan total 148 unit.
Dengan begitu bisa dilihat dengan perbedaan pencatatan metode baik itu cash
basis maupun accrual basis maka akan terjadi perbedaan karena yang dicatatnya
berbeda baik itu akunnya maupun nominalnya karena sesuai dengan metodenya
masing-masing.
Akan tetapi sebaiknya PT. Pilar Pitoe Sejahtera menggunakan accrual basis
karena dengan melakukan pencatatan tersebut akan menjadi teratur dalam hal
pencatatan karena apapun itu yang terjadi dalam transaksi maka harus langsung
dicatat berbeda dengan cash basis perusahaan hanya mencatat penerimaan dan
pengeluaran uang saja sedangkan transaksi lainnya tidak dicatat dan juga untuk
penjurnalan untuk laba untuk nama akun antara cash basis dan accrual basis
pembayaran, piutang, inventaris dan yang lainnya karena dengan metode accrual
basis juga menunjukan gambaran yang lebih baik tentang profitabilitas bisnis
perusahaan.
70
71
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
kepada perusahaan:
1. Dalam hal penerapan metode pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran
2. Untuk penelitian berikutnya disarankan agar meneliti metode atau sistem lain
yang digunakan oleh PT. Pilar Pitoe Sejahtera Kediri dalam mengelola
keuangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Marisca Dwi. 2010. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, dan Laba
Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang. Semarang :
Universitas Diponegoro
Batau, Radus. 2013. Penerapan metode pengakuan laba kotor dalam penjualan
angsuran pada PT Hadji Kalla Di Kota Makassar. Jurnal Ekonomix Vol.
1 Nomor 2 Desember 2013.
Budiyasa, P. M., dan Eka, A. S. 2015. Analisis Laba dan Arus Kas Operasi
Sebagai Prediktor Arus Kas di Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 13 (3) : 340-367.
IAI. 2018. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
72
73
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke-7. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D. 2017. Akuntansi
Keuangan Menengah (Intermediate Accounting), (Volume 1), (Edisi
IFRS). Jakarta: Salemba Empat.
Samryn, L. M. 2015. Pengantar Akuntansi, Edisi IFRS (Buku 1). Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Zamzami, Faiz, dan Nabella Duta Nusa. 2016. Akuntansi Pengantar (Jilid
1).Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
74
LAMPIRAN
75