Makalah Kel. 6 (Gangguan Menstruasi)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GANGGUAN MENSTRUASI

Disusun Oleh :

Kelompok VI
1. Asridayanti
2. Elyza
3. Marlinanta Citra
4. Mira Susanti
5. Rita Zahara
6. Seri Wahyuni
7. Siti Munira
8. Sri Delima
9. Nazariah

Dosen Pengampu :
dr. Eva Maya Puspita, M. Ked, Sp. OG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Gangguan
Menstruasi”. Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi pengumpulan
tugas kelompok pada mata kuliah Obstetri dan Ginekologi. Makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik atas kerjasama anggota kelompok dan bimbingan serta
arahan dari dosen pengampu yaitu dr. Eva Maya Puspita, M. Ked, Sp. OG.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini sangat diharapkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Banda Aceh, Oktober 2021

Kelompok VI

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................2
D. Manfaat .............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Menstruasi ..........................................................................4
B. Siklus Menstruasi .............................................................................4
C. Gangguan Menstruasi .......................................................................7
D. Macam-Macam Kelainan atau Gangguan Menstruasi .....................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................16
B. Saran .................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang perempuan merupakan mahluk hidup yang mempunyai

kebutuhan yang beragam. Kebutuhan itu mencakup beberapa aspek seperti

biopsikososial spiritual dimana jika salah satunya tidak terpenuhi akan

menimbulkan ketidakseimbangan. Setiap bulan secara periodik, perempuan

normal akan mengalami peristiwa reproduksi yaitu menstruasi, yang

merupakan proses meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur

matang yang dibuahi oleh sperma. Sedangkan siklus menstruasi adalah waktu

sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya

(Pudiastuti, 2012).

Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan wanita

untuk hamil, meskipun kemungkinan faktor-faktor kesehatan lainnya dapat

membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10-16

tahun, tergantung pada berbagai faktor termasuk faktor kesehatan, status nutrisi

dan berat badan relatif terhadap tinggi badan (Suprapti, 2020).

Menstruasi berlangsung setiap sekali sebulan sampai wanita mencapai

usia 45-50 tahun, namun tergantung juga pada kesehatan dan pengaruh-

pengaruh lainnya. Durasi rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun ada

pula yang berkisar antara 21 hingga 40 hari. Durasi menstruasi dapat bervariasi

pada satu wanita dengan wanita lainnya, bahkan dari bulan ke bulan tergantung

1
pada berbagai hal seperti kesehatan fisik, emosi dan nutrisi wanita tersebut

(Suprapti, 2020).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam makalah ini

antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan menstruasi ?

2. Bagaimana siklus yang terjadi pada menstruasi ?

3. Apa yang dimaksud dengan gangguan menstruasi ?

4. Apa saja kelainan atau gangguan menstruasi ?

C. Tujuan

Tujuan dalam penyusunan makalah ini antara lain :

1. Untuk mengetahui tentang definisi menstruasi

2. Untuk mengetahui tahapan siklus menstruasi

3. Untuk mengetahui tentang definisi gangguan menstruasi

4. Untuk mengetahui tentang macam-macam kelainan atau gangguan

menstruasi.

D. Manfaat

Manfaat dalam penyusunan makalah ini antara lain :

2
1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan tentang kelainan atau gangguan menstruasi.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menjadi sumber referensi dan informasi up to date yang dapat

digunakan oleh institusi pendidikan untuk masa yang akan datang.

3. Bagi Pembaca

Dapat menjadi sumber informasi dan referensi bacaan tentang kelainan atau

gangguan menstruasi sehingga pembaca memperoleh edukasi yang tepat

dari sumber kajian ilmiah yang tersaji dalam makalah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang

disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan dan

timbulnya pendarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu

pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Menstruasi merupakan tanda masa

reproduktif pada kehidupan seorang wanita yang dimulai dari menarche sampai

terjadinya menopause (Pudiastuti, 2012).

Menurut Bobak dkk (2012) menstruasi adalah perdarahan periodik pada

uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Menstruasi normal

merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan

perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi

normal. Ovarium memiliki peranan penting dalam proses ini karena

bertanggungjawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama

siklus menstruasi.

B. Siklus Menstruasi

Panjang siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya

menstruasi yang lalu sampai mulainya menstruasi berikutnya. Hari mulainya

pendarahan disebut hari pertama siklus. Panjang siklus menstruasi normal

adalah 21- 35 hari. Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari, namun ada juga

4
yang hanya sekitar 1-2 hari yang diikuti pengeluaran darah sedikit (flek),

bahkan ada juga yang sampai 7-8 hari. Jumlah darah menstruasi yang keluar

rata-rata 20-60 ml per hari (Manuaba, 2010).

Usia perempuan ketika mendapat menstruasi pertama kali (menarche)

bervariasi yaitu sekitar usia 10-16 tahun, namun rata-rata pada usia 12,5 tahun.

Menarche dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keturunan,

keadaan gizi dan kesehatan umum. Menarche diawali dengan gejala pubertas

lainnya seperti pertumbuhan payudara, tumbuh rambut kemaluan (pubis) dan

tumbuh rambut ketiak. Sesudah masa pubertas, wanita memasuki masa

reproduksi. Pada masa reproduksi dan dalam kondisi tidak hamil, maka selaput

lendir uterus mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat

dengan aktivitas ovarium. Selama kurang lebih satu bulan dapat dibedakan

menjadi empat fase atau tahapan menurut Manuaba (2010) meliputi :

1. Fase Menstruasi atau Stadium Desquamasi

Pada tahap ini endometrium dilepaskan dari dinding rahim disertai dengan

perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut stratum basale.

Fase ini berlangsung selama 4 hari. Proses menstruasi mengeluarkan darah,

potongan-potongan endometrium dan lendir dari serviks. Darah yang keluar

tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan

mencairkan potongan-potongan mukosa, namun jika banyak darah yang

keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi sehingga timbul bekuan-

bekuan darah dalam darah mesntruasi.

5
2. Fase Pra Ovulasi atau Stadium Regenerasi

Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan berangsur-angsur ditutup

kenbali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar-kelenjar

endometrium. Pada tahap ini tebalnya endometrium kurang lebih 0,5 mm.

Fase ini dimulai sejak fase menstruasi dan berlangsung lebih kurang selama

4 hari.

3. Fase Ovulasi atau Stadium Proliferasi

Pada tahap ini endometrium tumbuh menjadi tebal lebih kurang sekitar 3,5

mm. Fase ini berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari haid

pertama.

4. Fase Luteal/ Pasca Ovulasi

Pada tahap ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar

berubah menjadi panjang dan berliku serta mengeluarkan getah. Dalam

endometrium sudah tertimbun glikogen dan kapur yang kemudian

diperlukan sebagai makanan untuk sel ovum. Perubahan ini terjadi untuk

mempersiapkan endometrium untuk menerima ovum. Fase ini berlangsung

dari hari ke 14 sampai dengan hari ke 28. Apabila tidak terjadi kehamilan

maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi

menjadi siklus menstruasi.

Tahapan siklus menstruasi dalam siklus 28 hari yang telah dijelaskan

diatas digambarkan seperti pada bagan berikut ini :

6
Gambar 1. Tahapan Siklus Menstruasi

C. Gangguan Menstruasi

Kelainan atau gangguan menstruasi merupakan masalah fisik atau

psikis yang mempengaruhi siklus menstruasi sehingga menyebabkan nyeri,

perdarahan yang tidak biasa dalam artian lebih banyak atau sedikit,

terlambatnya menarche atau hilangnya siklus menstruasi tertentu. Gangguan

menstruasi sering menimbulkan kecemasan pada wanita karena kehawatiran

pengaruhnya terhadap kesuburan dan kesehatan wanita pada umumnya

(Muharam dkk, 2020).

Gangguan menstruasi umumnya terjadi karena ketidakseimbangan

hormon-hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh

kondisi medis lainnya (Muharam dkk, 2020).

7
D. Macam-Macam Kelainan atau Gangguan Menstruasi

1. Amenorhea

Di bagi dua :

 Amenorhea primer

Kondisi dimana seorang wanita sama sekali belum mengalami haid

hingga 16 thn.

 Amenorhea sekunder

Kondisi dimana seorang wanita usia subur yang tidak sedang hamil

dan pernah menstruasi sebelumnya,berhenti mendapatan menstruasi

selama 3 bulan atau lebih.

Kedua jenis amenorrhea ini memiliki penyebab yang berbeda.

amenorhe primer dapat disebabkan oleh kelainan sector,gangguan

otak mengatur hormone menstruasi,atau masalah pada indung telur

(ovarium) atau Rahim.

Sedangkan penyebab amenorrhea sekunder adalah

a. Kehamilan

b. Menyusui

c. Menopause

d. Penurunan berat badan yang berlebihan

e. Penyakit tertentu spt. Penyakit tiroid

f. Ganguan Rahim

g. Stress berat

h. Efek samping obat-obatan

8
i. Penggunaan alat kontrasepsi

2. Dismenorhea

Adalah kondisi dimana wanita mengalami nyeri pada saat

menstruasi,umumnya pada hari pertama dan kedua.

Gejala :

Berupa nyeri atau kram perut bagian bawah yang terus berlangsung, yang

terkadang menyebar hingga kepunggung bawah serta paha.

Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala ,mual dan muntah

Dismenorhea ini bias terjadi karena kadar hormone prostaglandin yang

tinggi saat hari pertama haid.setelah beberapa hari,hormone ini akan

berkurang kadarnya hingga dapat membuat nyeri haid ikut mereda.nyeri

haid jenis ini biasanya kan mulai berkurang seirimg bertambahnya usia atau

setalah melahirkan.

Selain karena hormone prostagalandin,dimenorhea juga biasa terjadi karena

adanya kelainan system reproduksi wanita, seperti :

 Endometriosis

 Miom Rahim

 Kista atau tumor Rahim

 Radang panggul

 IUD

9
3. Hipermenorhea (Menoragia)

a. Definisi

Hipermenorhea atau menoragia merupakan perdarahan lebih banyak dari

normal atau lebih lama dari normal (> 8 hari) dengan kehilangan darah

lebih dari 80-100 ml.

b. Etiologi

1) Terjadi gangguan hormon estrogen yang menyebabkan luruhnya

jaringan endometrium abnormal dan terkadang dapat disertai

perdarahan yang memanjang dan tidak teratur.

2) Terjadi Anovulasi yaitu kegagalan pelepasan ovarium atau produksi

sel ovum yang matang. Terdapat sekitar 90% dari perdarahan uterus

yang tidak normal ini terjadi pada wanita saat dan akhir masa

produktif. Anovulasi ini menyebabkan pola menstruasi yang

bervariasi, perdarahan yang lebih berat atau yang lebih ringan dari

biasanya.

c. Gejala Klinis

Gejala klinis dari Hipermenorhea antara lain :

1) Menstruasi tidak teratur

2) Darah menstruasi yang keluar dalam jumlah yang banyak (lebih dari

80-100 ml).

3) Lama haid lebih dari 8 hari

4) Rasa nyeri pada abdomen dan pelvis

5) Dapat terjadi dyspepsia atau bahkan dalam kondisi berat dapat terjadi

10
syok hipovolemik.

d. Penatalaksanaan

Pada dasarnya penatalaksanaan hipermenorhea hampir sama dengan

penatalaksanaan perdarahan uterus abnormal. Pada pasien dengan

hipermenorhea yang masih menginginkan terjadi kehamilan maka salah

satu terapi yang dapat dilakukan adalah pemberian kontrasepsi hormonal

yaitu pil progestin, pil kontrasepsi kombinasi dan IUD berisi

Levonogestrel.

Terapi bedah yang dapat dilakukan untuk menangani hipermenorhea

adalah tergantung dari penyulit yang menyertainya, misal terjadi

hipermenorhea akibat mioma maka dapat dilakukan tindakan

miomektomi.

4. Hipomenorhea

a. Definisi

Hipomenorhea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih

kurang dari biasanya.

b. Etiologi

Disebabkan oleh hal-hal diluar penyakit misalnya pada kondisi

menopause, penggunaan kontrasepsi, efek samping obat atau akibat dari

latihan ekstensif.

c. Gejala Klinis

1) Siklus haid datang lebih cepat

11
2) Pada hari pertama dan kedua darah haid tidak keluar sebanyak

biasanya.

3) Perdarahan berupa bercak darah atau flek

d. Penatalaksanaan

Menurut Suprapti (2020) tindakan bidan pada pasien dengan

hipomenorhea ini adalah :

1) Mengurangi kecemasan atau kekhawatiran yang dialami pasien

2) Merujuk ke rumah sakit

5. Polimenorhea

Merupakan keadaan dimana seorang wanita memiliki siklus menstruasi

yang lebih sering dan kurang dari 21 hari. Wanita dengan polimenorhea ini

dapat mengalami menstruasi sampai dua kali dalam sebulan dengan jumlah

perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari menstruasi biasa.

Polimenorhea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang

mengakibatkan gangguan ovulasi atau menjadi pendek masa luteal.

Penyebab lainnya yaitu kongesti ovarium karena peradangan endometriosis

dan sebagainya.

Pada umumnya terapi farmakologi untuk kondisi polimenorhea meliputi

terapi hormonal seperti pemberian hormon estrogen atau pemberian

hormonal kombinasi (estrogen dan progesteron) serta pemberian tablet Fe

bila ditemukan terjadi anemia pada penderita.

12
6. Oligomenorhea

Merupakan keadaan dimana seorang wanita dengan siklus haid lebih dari 35

hari dan kurang dari 3 bulan. Umumnya pada kasus oligomenorhea,

kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Siklus haid

biasanya ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.

Penyebab paling sering adalah akibat efek samping penggunaan pil

kontrasepsi hormonal atau karena gejala dari suatu penyakit tertentu. Oleh

karena itu pengobatan oligomenorhea berdasarkan penyebabnya.

Pencegahan oligomenorhea pada pasien yang bukan karena mengalami

penyakit tertentu dapat melakukan olahraga secara teratur dan

mengkonsumsi makanan yang sehat serta menghindari stres.

7. Premenstrual Dysphiroc disorder ( PMDD )

Gejala PMS yang dirasakan cukup berat hingga mengganggu aktifitas.

Selain nyeri haid yang disertai sakit kepala gejala PMDD bias berupa sedih

berlebihan ( disporia), gelisah,susah tidur,makan berlebihan,sulit

konsentrasi,depresi,merasa lemas dan tidak berenergi,hingga muncul ide

atau keinginan bunuh diri.

Penyebab PMDD belum diketahui secara pasti, namun diduga karena

adanya kelainan zat kimia di otak yang mengatur mood salah satu zat kimia

ini adalah serotonin.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap bulan secara periodik wanita normal akan mengalami peristiwa

reproduksi yaitu menstruasi, yang merupakan proses meluruhnya jaringan

endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma.

Pada beberapa wanita dapat mengalami kelainan atau gangguan

menstruasi yang merupakan masalah fisik atau psikis sehingga mempengaruhi

siklus menstruasi. Akibatnya dapat menimbulkan nyeri, perdarahan yang tidak

biasa dalam artian lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau

hilangnya siklus menstruasi tertentu. Gangguan menstruasi ini sering

menimbulkan kecemasan pada wanita karena kehawatiran pengaruhnya

terhadap kesuburan dan kesehatan wanita pada umumnya.

B. Saran

Bidan sebaiknya mampu mendeteksi kelainan-kelainan atau gangguan

menstruasi yang dialami pasien dengan tujuan agar dapat memberikan tindakan

secara cepat dan tepat dengan melibatkan kolaborasi bersama dokter sebagai

upaya pencegahan agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut pada pasien.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bobak., dkk. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta. EGC.

Manuaba. (2010). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. EGC.

Muharam., dkk. (2020). Kupas Tuntas PCOS. Yogyakarta. Penerbit Deepublish.

Pudiastuti, RD. (2012). Tiga Fase Penting Pada Wanita. Jakarta. PT Elex Media
Komputindo.

Suprapti. (2020). Buku Ajar Patologi Reproduksi. Malang. Literasi Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai