Portofolio Refleksi PTK
Portofolio Refleksi PTK
Portofolio Refleksi PTK
disusun oleh :
NIM. 23304057
1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
RUMPUN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
LPTK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1
A. PENDAHULUAN
Menginjak bulan agustus 2019 SMA Yos Sudarso Majenang yang merupakan
salah satu sekolah di bawah naungan Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) Cilacap.
Mewajibkan guru yang mengampu mapel yang di UN kan memiliki mutu yang semangkin
baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagai tolak ukur pencapaian ketuntasan
pembelajaran bagi peserta didik, maka dari itu di harapkan setiap guru memiliki
masing masing. Hal ini tentunya tidak terlepas dari keinginan yayasan untuk menilai
peningkatan mutu pendidik yang ada di bawah naungan YSBS. Hal ini menjadi tantangan
bagi guru untuk tetap dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik
dan aktif. Yang intinya, guru harus mampu meningkatkan prestasi belajar dan tentunya
ketrampilan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang mantap yang
sistematis pula. Seorang guru harus bisa mengevaluasi pembelajaran yang telah
(aktivitas atau materi pelajaran tidak tepat, langkah-langkah yang lemah, atau
pengelompokan siswa yang tidak tepat) sehingga dapat diperbaiki di waktu mendatang.
Dengan demikian guru akan senantiasa memperbaiki diri dalam pembelajaran sehingga
Kegiatan refleksi ini guru lakukan terhadap penelitian tindakan kelas yang
sudah dilaksanakan guru sebagai peneliti yang di mulai pada ahir bulan agustus 2019
2
dengan megambil sampel kelas X IPA dengan judul Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Youtube Siswa Kelas X IPA Semester Gasal SMA Yos Sudarso Majenang Tahun Ajaran
2019/ 2020 dan Laporan hasil penelitian telah selesai Awal desember 2019.
b. Agar guru bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah
pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas.
d. Memahami apa saja keperluan dan kemauan dari siswa secara detail. Ini
berfungsi untuk guru bisa membuat pembelajaran yang lebih efektif dalam
kesempatan selanjutnya.
Manfaat yang dapat diambil dari melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan
3
B. PEMBAHASAN
beberapa kendala diantaranya adalah kendala sinyal yang tidak stabil karena pada
pembelajran ini guru memfokuskan sumber belajar berbasis youtube. Hal tersebut
peserta didik saat itu. Permasalahan lain yang timbul adalah gawai siswa yang kurang
suport dan baterai habis ketika anak di fokuskan untuk bereksplorasi dalam mencari
referensi di Youtube.
Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk tetap dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan aktif. Walaupun kendala tidak terduga
guru harus mampu meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa dapat tercipta
guru menggunakan model pembelajaran berbeda dalam tiga siklus dengan berikut ini
Learning (PBL)
(PjBL)
belajar siswa kelas x IPA SMA Yos Sudarso Majenang . Setelah melaksanakan
Project Based
4
Learninga Guru menemukan kelemahan Sebagai Berikut
5
1. Menurut lembar observasi kegiatan pembelajaran, guru mendapat nilai 78 dengan
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat
pembelajaran selanjutnya.
Menurut data pada lembar observasi keaktifan siswa, diketahui bahwa 8 siswa
merespon informasi yang diberikan oleh guru (aspek A), 7 siswa yang mengumpulkan hasil
pengerjaan LKPD (aspek B), dan 7 siswa yang terlibat aktif menyajikan hasil pengerjaan
maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan tanggapan (aspek C). Total skor keaktifan
dalam siklus I adalah 34. Presentase keaktifan siswa yang dalam kegiatan pembelajaran
35,71% dari jumlah siswa keseluruhan mengikuti kegiatan pembelajaran belum tercapai.
Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus II untuk meningkatkan
keaktifan siswa.
Menurut data pada daftar nilai tes formatif I diketahui rata-rata nilai awal 4 siswa
adalah 68,5 dengan 4 siswa mencapai nilai KKM yaitu lebih dari sama dengan 67.
sedangkan rata-rata nilai siklus I adalah 69,33 dengan 6 siswa mencapai nilai KKM.
Presentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I adalah 21,43 % sehingga
indikator keberhasilan hasil belajar yang menghendaki ketuntasan belajar minimal 35,71%
dari jumlah siswa keseluruhan, dengan nilai KKM 67 belum tercapai. Oleh karena itu,
peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus II untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
6
Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode discovery
2) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat
untuk belajar lebih giat.
3) Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman
belajar saja;membantu bila diperlukan.
diingat;
8) Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar mandiri maupun berkelompok
Kelebihan-kelebihan tersebut karena saya aktif dalam memberikan motivasi
dan
pembelajaran sehingga membuat siswa juga aktif bertanya. Selain itu saya dlam
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat
kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran siklus II, yaitu :
7
b) Guru masih perlu mengembangkan variasi interaksi sehingga menarik perhatian
c) Guru masih perlu memotivasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
d) Guru harus lebih luwes dalam penyampaian agar suasana pembelajaran tidak kaku
e) Guru masih perlu mengamati evaluasi dan refleksi pembelajaran yang disampaikan
oleh peserta didik, sebagai dasar menentukan tindak lanjut dalam proses
pembelajaran selanjutnya.
Menurut data pada lembar observasi keaktifan siswa, diketahui bahwa 10 siswa
merespon informasi yang diberikan oleh guru di dalam kelas (aspek A), 10 siswa yang
mengumpulkan hasil pengerjaan LKPD (aspek B), dan 9 siswa yang terlibat aktif
(aspek C). Total skor keaktifan dalam siklus II adalah 48. Presentase jumlah siswa yang
keaktifan yang menghendaki minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan mengikuti
Menurut data pada daftar nilai tes formatif II diketahui rata-rata nilai siklus II dari
9 siswa adalah 70,89 dengan 8 siswa mencapai nilai KKM yaitu lebih dari sama dengan 67.
Presentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus II adalah 32,14 % sehingga
indikator keberhasilan hasil belajar yang menghendaki ketuntasan belajar minimal 35,71
% dari jumlah siswa keseluruhan, dengan nilai KKM 67 belum tercapai. Oleh karena itu,
peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus III untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
8
2) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat
untuk belajar lebih giat.
3) Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman
6) Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar mandiri maupun berkelompok
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat
kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran siklus III, yaitu :
b) Siswa masih bingung untuk mengaktifkan rekam layar pada gadget mereka
c) Guru masih perlu lebih meningkatkan untuk memotivasi keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
d) Guru masih perlu mengamati evaluasi dan refleksi pembelajaran yang disampaikan
oleh peserta didik, sebagai dasar menentukan tindak lanjut dalam proses
pembelajaran selanjutnya.
Penyajian oleh siswa dinilai lebih terstruktur dan terdengar lebih percaya diri. Siswa
GeoGebra. Siswa lain sudah mulai terlihat aktif dengan mengiyakan maupun menyampaikan
laptop/ komputer Windows. Selama pembelajaran ditemui siswa sudah mulai berani untuk
berinteraksi dengan penyaji. Suasana belajar pun lebih rileks dan terkendali. Menurut
lembar observasi kegiatan pembelajaran, guru mendapat nilai 88 dengan kategori amat
9
baik (A). Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas penguasaan kelas yang lebih baik
Menurut data pada lembar observasi keaktifan siswa, diketahui bahwa 14 siswa
merespon informasi yang diberikan oleh guru (aspek A), 14 siswa yang mengumpulkan hasil
pengerjaan LKPD (aspek B), dan 14 siswa yang terlibat aktif menyajikan hasil pengerjaan
maupun memberikan pertanyaan, pendapat, dan tanggapan (aspek C). Total skor keaktifan
dalam siklus III adalah 70. Presentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan
minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan mengikuti kegiatan pembelajaran tercapai.
Menurut data pada daftar nilai tes formatif III diketahui rata-rata nilai siklus II
dari 12 siswa adalah 74,67 dengan 12 siswa mencapai nilai KKM yaitu lebih dari sama
dengan 67. Presentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus II adalah 42,86
minimal 35,71% dari jumlah siswa keseluruhan, dengan nilai KKM 67 telah tercapai
2) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat
untuk belajar lebih giat.
3) Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman
1
0