3.3.1.a 1 SK Pelayanan Klinis Edit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULASAT


Jl. Simpang pantai bulasat km 41desa bulast kec pagai selatan kode
pos25391(0751) Email : [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BULASAT


NOMOR /Pkm-BLS/2023
TENTANG PELAYANAN KLINIS

KEPALA UPTD PUSKESMAS BULASAT

Menimbang : a. bahwa Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Bulasat yang


dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien, perlu diperhatikan,
diupayakan dan dipenuhi sesuai sumber
daya yang tersedia di UPTD Puskemas;
b. bahwa pelayanan klinis di UPTD Puskesmas perlu untuk
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud
dalam huruf a dan b diatas, maka perlu untuk ditetapkanya
Kebijakan Pelayanan Klinis di UPTD
Puskesmas bulasat.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Di Puskesmas ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 403);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Pusat Kesehatan
Masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1423);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 65);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BULASAT TENTANG
PELAYANAN KLINIS
KESATU Kebijakan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Bulasat sebagai tercantm
: dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
KEDUA Kebijakan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Bulasat sebagai tercantm
: dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
KETIGA Standar Operasional prosedur dan pedoman terkait pelayanan klinis. Surat
pelayanan klinis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
:
apabila dikemudianhari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan /
perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di bulasat
Pada tanggal 02 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS BULASAT

Erika Rumahorbo

A.
B. PENDAFTARAN PASIEN
LAMPIRAN NOMOR ............/Pkm-PP/2023 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PELAYANAN KLINIS
BULASAT
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas

2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang


memenuhi kriteria sebagai berikut lulusan minimal SMA dan
pernah mendapatkan pelatihan

3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien

4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari


cara identifikasi sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir
pasien, alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis

5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan


informasi lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi : jenis
pelayanan dan kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain
harus dapat disediakan di tempat pendaftaran

6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada


keseluruhan prospelayanan yang dimulai dari pendaftaran

7. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib


diidentifikasi dan ditindak lanjuti

C. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dan dilakukan oleh


tenaga yang kompeten dalam melakukan kajian

2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian


kebidanan dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai
dengan kebutuhan

3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan

4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak


terjadinya pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan
penunjang maupun pemberian terapi.

5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan


profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam
rekam medis

6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP

7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan


dalam pelayanan

8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga


kesehatan profesional yang kompeten
9. Jika diperlukan penanganan secara tim, wajib dibentuk tim kesehatan
antar profesi

10. Pelimpahan wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan


harus dilakukan melalui pelimpahan wewenang

11. Pelimpahan wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan professional


yang memenuhi persyaratan

12. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan


dengan peralatan dan tempat yang memadai

13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamaan pasien dan
petugas

14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan terpadu diatur oleh


prosedur klinis yang dibakukan

15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan yang terpadu

16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien

17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,


psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien

18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya

19. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus


diidentifikasi

20. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien

21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis

22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien

D. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur


pelayanan klinis

2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi pelayanan medis,


keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain

3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan

4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus di catat dalam


Rekam Medis Puskesmas
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dientri ke Elektronik
Rekam Medis UPTD Puskesmas

6. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib


didokumentasikan

7. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan tindak


lanjut
8. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut

9. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan


sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat

10. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur


pelayanan kasus beresiko tinggi

11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya


infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal)

12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur


pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
antiseptik

13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan


indikator yang jelas

14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan

15. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan


ditindak lanjuti

16. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk


menghindari pengulangan yang tidak perlu antara lain melalui
penulisan lengkap dalam Rekam Medis : semua pemeriksaan
penunjang diagnostik, tindakan dan pengobatan yang diberikan pada
pasien

17. Perawat dan petugas kesehatan lain wajib mengingatkan dokter jika
terjadi pengulangan yang tidak perlu

18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan


penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya

19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan

20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke saranan kesehatan lain

21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan


dipandu oleh prosedur yang baku

22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut

23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur


yang baku

24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas


yang kompeten

25. Sebelum melaksanakan anestesi dan pembedahan pasien harus


mendapatkan informed consent

26. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan


pembedahan

27. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai


dengan rencana layanan

E. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku

2. Petugas yang menangani, bertanggung jawab untuk melaksanakan


proses pemulangan/rujukan

3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh petugas


yang menangani

4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan


alternatif pelayanan

5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis

6. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis,


prosedur/tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan akan tindak
lanjut

7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan

8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang


kompeten

9. Kriteria merujuk pasien jika pasien tidak bisa ditangani di UPTD


Puskesmas

10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi


tentang tindak lanjut layanan

Ditetapkan di Padang
pada tanggal Januari 2023

KEPALA UPTD PUSKEMAS BULASAT

ERIKA RUMAHORBO

Anda mungkin juga menyukai