Tatanama Senyawa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

MAPEL : KIMIA
KELAS : X

BY:

TITIK ROHMIATI, S.Pd


NIP 197005132008012020

SMAN 1 KARANGREJO
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JATIM
A. Tatanama Senyawa
Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa.
1. Tatanama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda (terdiri
atas unsur logam dan nonlogam).
a. Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
b. Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan
menambahkan akhiran -ida.
c. Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).
Contoh:
AlCl3 : aluminium klorida
FeCl3 : besi(III) klorida
SnO : timah(II) oksida
Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam
sebagai anion (ion negatif).
Maka tatanama ditulis :
nama kation diikuti dengan nama anion

Tabel : Beberapa Ion Positif (Kation)

Kation Bermuatan +1 Kation Bermuatan +2 Kation Bermuatan +3


dan +4
Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama
+ 2+ 3+
Na Natrium Mg Magnesium Fe Besi(III)
K+ Kalium Ca2+ Kalsium Cr 3+
Kromium(III)
Ag+ Perak Sr2+ Stronsium Al 3+
Aluminium
Li+ Litium Ba2+ Barium Co3+ Kobalt(III)
Cu+ Tembaga(I) Fe2+ Besi(II) Ni 3+
Nikel(III)
Au+ Emas(I) Cu2+ Tembaga(II) Sn 4+
Timah(IV)
Hg+ Raksa(I) Zn2+ Zink(seng) Pb4+ Timbal(IV)
Pb2+ Timbal(II) Au 3+
Emas(III)
Sn2+ Timah(II) Pt 4+
Platina(IV)
Ni2+ Nikel
Hg2+ Raksa(II)

Tabel. Beberapa Ion Negatif (Anion)


Lambang Ion Muatan Nama

F –1 Fluorida
Cl– –1 Klorida
2–
O –2 Oksida

Br –1 Bromida
S2– –2 Sulfida
3–
N –3 Nitrida

I –1 Iodida
Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol.
Sebagai contoh:
a. ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S 2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia
Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2
memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang bermuatan +3,
b. ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl 3
= Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al 3+ yang bermuatan +3
memerlukan tiga ion Cl– yang bermuatan –1.

Secara umum dalam senyawa ion terdiri atas kation dan anion, jika akan membentuk senyawa
dengan rumus, Misalkan kation = Kx+ dan anion = Ay- maka:
Kx+ + Ay- = KyBx
Rumus kimia senyawa yang terbentuk

2. Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam


Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul-molekul,
bukan ion-ion. Penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah
atom nonlogam diakhiri dengan akhiran –ida.
Tatanama ditulis :
Awalan + Nama unsur nonlogam I + Awalan + Nama unsur nonlogam II + ida

Awalan angka Yunani :


1 = Mono 6 = Heksa
2 = Di 7 = Hepta
3 = Tri 8 = Okta
4 = Tetra 9 = Nona
5 = Penta 10 = Deka

Contoh:
CO : Karbon monoksida
CO2 : Karbon dioksida
N2O5 : Dinitrogen pentaoksida
PCl5 : Fosfor pentaklorida
SO3 : Belerang trioksida
Catatan: awalan mono untuk unsur nonlogam I tidak ditulis

LATIHAN 1
1. Tulis nama senyawa-senyawa berikut!
a. NaI f. CuI
b. MgO g. CS2
c. AlCl3 h. NO
d. CaS i. CO2
e. FeS

2. Tuliskan rumus kimia senyawa berikut :


a. Kalium Sulfida e. Belerang Heksa fluorida
b. Natrium Bromida f. Karbon tetraklorida
c. Aluminium Oksida g. Dinitrogen Monoksida
d. Besi (III) Iodida h. Tembaga (II) Oksida
3. Senyawa yang Tersusun Atas Ion-Ion Poliatom
Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion monoatom) dan ion yang tersusun atas
gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom. Cara pemberian nama senyawa yang
tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu:
nama logam kation diikuti nama anionnya

Khusus untuk logam golongan B disesuaikan dengan bilangan oksidasi unsur tersebut dalam
senyawanya.
Contoh:
NH4Cl : amonium klorida
NaNO3 : natrium nitrat
MgSO4 : magnesium sulfat
KCN : kalium sianida
Zn(OH)2 : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 : besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)

Tabel: Beberapa Jenis Ion Poliatomik


Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama

NO3- Nitrat SO32– Sulfit PO33– Fosfit


NO2– Nitrit SO42– Sulfat PO43– Fosfat
CH3COO– Asetat CO32– Karbonat AsO32– Arsenit
ClO– Hipoklorit SiO32– Silikat AsO42– Arsenat
ClO2– Klorit CrO42– Kromat SbO33– Antimonit
ClO3– Klorat Cr2O72– Dikromat SbO43– Antimonat
ClO4– Perklorat C2O42– Oksalat NH4+ Amonium
CN– Sianida BrO– Hipobromit S2O32– Tiosulfat
OH– Hidroksida BrO3– Bromat MnO4– Manganat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik sebagai berikut.
a. Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion amonium (NH4+).
b. Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN– dan NH 4+. Untuk jumlah oksigen
yang lebih sedikit diberi akhiran -it, dan untuk jumlah oksigen yang lebih banyak diberi akhiran
-at. Contoh: SO32– diberi nama sulfit sedangkan SO42- diberi nama sulfat.
c. Suatu senyawa bersifat netral. Oleh karena itu, apabila suatu senyawa belum netral, ion-ion
yang berbeda muatannya harus disamakan terlebih dahulu dengan menambahkan angka
indeks.
Contoh:
– Ion Pb2+ dan NO3 –. Oleh karena Pb bermuatan 2+ sedangkan NO3 bermuatan –1, untuk
membentuk senyawa yang netral diperlukan 2 NO3–. Maka senyawanya menjadi Pb(NO3)2.
– Ion Ca2+ dan ion PO43-. Oleh karena Ca bermuatan +2 dan PO4 bermuatan –3, untuk membentuk
senyawa netral Ca harus dikalikan 3 dan PO 4 harus dikalikan 2. Maka senyawanya menjadi
Ca3(PO4)2.
LATIHAN 2
1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut :
a. NaClO d. (NH4)2SO4
b. CaCO3 e. NaNO3
c. MgSO4 f. Ba(CN)2
2. Tulis rumus kimia senyawa berikut :
a. Magnesium Pospat d. Aluminium Karbonat
b. Kalium Sulfat e. Natrium Pospat
c. Barium Nitrat f. Amonium Oksalat

4. Tatanama Senyawa Asam


Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion
hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air.
Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur
nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya (anion).
Tatanama asam :
Asam dikuti nama anion

Tabel Beberapa Nama Asam


Rumus Kimia Nama
HF Asam fluorida
HCl Asam klorida
H2SO4 Asam sulfat
HClO Asam hipoklorit
HClO4 Asam perklorat
HNO3 Asam nitrat
H 2 C2 O 4 Asam oksalat
H3PO4 Asam fosfat
H2CO3 Asam karbonat

5. Tatanama Senyawa Basa


Basa adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion
hidroksida (OH-) dan ion positif. Semua basa diawali dengan unsur logam, kecuali amonium
hidroksida. Pada umumnya basa merupakan senyawa biner yang mengandung logam, oksigen,
dan hidrogen. Semua basa dinamai dengan nama logam dan diikuti dengan nama hidroksida.
Tatanama basa:
Nama kation dikuti kata hidroksida

Tabel beberapa nama basa


Rumus kimia Nama
NaOH Natrium Hidroksida
KOH Kalium Hidroksida
Ca(OH)2 Kalsium Hidroksida
Fe(OH)3 Besi (III) Hidroksida
Al(OH)3 Aluminium Hidroksida
NH4OH Amonium Hidroksida

LATIHAN 3
1. Tulis nama senyawa berikut :
a. HCN c. Mg(OH)2
b. H2S d. Zn(OH)2
2. Tulis rumus kimia senyawa berikut :
a. Asam Dikromat c. Barium Hdroksida
b. Asam Bromida d. Tembaga (I) Hidroksida

B. Persamaan Reaksi

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil
reaksi disertai koefisiennya masing-masing. Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga
persamaan reaksi yang telah setara.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis persamaan reaksi :
1. Rumus kimia zat-zat yang bereaksi dan zat-zat hasil dipisahkan dengan tanda panah (→ )
reaksi yang arahnya ke kanan.
2. Rumus kimia zat-zat yang bereaksi ditulis disebelah kiri tanda panah dan rumus kimia zat-
zat hasil ditulis di sebelah kanan tanda panah.
3. Tanda panah tidak boleh diganti dengan tanda sama dengan ( = ).
4. Dibagian belakang sebelah bawah rumus kimia zat ditulis lambang yang menyatakan
kondisi zat-zat.
5. Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan
wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan:
(s) : solid (zat padat)
(l ) : liquid (zat cair)
(aq) : aqueous (larutan dalam air)
(g) : gas

Contoh: H2(g) + O2(g) → H2O(l )

Contoh :
1. Pita magnesium dilarutkan dalan larutan asam klorida menghasilkan larutan magnesium
klorida dan gas hidrogen
Penyelesaian:
Persamaan reaksinya ditulis :
Mg(s) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
2. Gas hidrogen direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan air
Persamaan reaksinya ditulis :
H2(g) + O2(g) → H2O(l)
LATIHAN 4
1. Logam magnesium direaksikan dengan gas nitrogen membentuk magnesium nitrida (Mg 3N2)
2. Serbuk belerang direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan gan belerang trioksida
3. Serbuk pospor bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan gas dipospor pentaoksida
4. Logam aluminium direaksikan larutan asam klorida menghasilkan aluminium klorida dan gas
hidrogen.

Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai berikut.


1. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum
kekekalan massa).
3. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas
perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan
tekanannya sama).
4. Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
5. Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.

Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan mengubah jumlah rumus kimia
(jumlah molekul atau satuan rumus), tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang
terlibat dalam persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien. Angka koefisien
terletak pada sebelah kiri rumus kimia.

Cara menyetarakan persamaan reaksi :


1. Mulailah menyetarakan jumlah atom dari atom-atom yang memiliki rumus kimia yang
kompleks dan diberikan koefisien 1, baik ruas kanan maupun ruas kiri.
2. Setarakan jumlah atom yang ada dalam rumus kimia tersebut, dan atom-atom lainnya.
3. Jika diperoleh angka koefisien berupa pecahan, kalikan angka koefisien tersebut dengan
penyebutnya sehingga diperoleh angka yang tidak pecahan.
4. Tulis persamaan reaksi yang lengkap

Contoh
Setarakanlah persamaan reaksi berikut :
1. N2(g) + H2(g) → NH3(g)
Penyelesaian :
Rumus kimia yang kompleks adalah NH3 maka diberi koefisien 1. Perhatikan jumlah atom N
disebelah kiri = 2 dan sebelah kanan = 1 maka N2 diberi koefisien ½ menjadi
½N2(g) + H2(g) → 1NH3(g)
Jumlah atom H dikiri = 2 sedang dikanan = 3 maka di H2 diberi koefisien 3/2 menjadi
½N2(g) + 3/2 H2(g) → 1NH3(g)
Karena terdapat pecahan maka dikalikan dengan 2 sehingga reaksi menjadi :
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) (sudah setara)

2. H2(g) + O2(g) → H2O(l)


Penyelesaian :
Rumus kimia yang kompleks adalah H2O maka diberi koefisien 1. Perhatikan jumlah atom H
disebelah kiri = 2 dan sebelah kanan = 2 maka jumlah atom sudah sama maka diberi koefisien
1 menjadi :
1 H2(g) + O2(g) → 1H2O(l)
Jumlah atom O dikiri = 2 sedang dikanan = 1 maka di O2 diberi koefisien ½ menjadi :
1 H2(g) + ½ O2(g) → 1H2O(l)
Karena terdapat pecahan maka dikalikan dengan 2 sehingga reaksi menjadi :
2 H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) (sudah setara)
3. C2H2(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
Penyelesaian :
Rumus kimia yang kompleks dimiliki oleh C2H2 maka diberi koefisien 1, perhatikan jumlah
atom C dikiri = 2 sedang dikanan = 1 maka CO2 diberi koefisien 2 menjadi:
1 C2H2(g) + O2(g) → 2CO2(g) + H2O(l)
Perhatikan jumlah atom H dikiri = 2 sedang dikanan = 2, sudah sama maka koefisien H 2O
menjadi 1. Sekarang perhatikan jumlah atom O dikiri = 2 sedang dikanan 4 + 1 = 5 maka
koefisien O2 menjadi 5/2 maka reaksinya:
1 C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2CO2(g) + 1 H2O(l)
Karena terdapat pecahan maka semua koefisien dikalikan dengan 2 sehingga reaksi menjadi :
2C2H2(g) + 5 O2(g) → 4CO2(g) + 2 H2O(l) (sudah setara)

LATIHAN 5
Setarakan persamaan reaksi berikut :
1. C(s) + O2(g) → CO2(g
2. Mg(s) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
3. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
4. C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)

TUGAS MANDIRI
Jawablah soal-soal berikut.
1. Tentukan rumus molekul senyawa dan rumus empirisnya jika molekul glukosa mengandung 6
atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen!
2. Tuliskan lambang unsur-unsur berikut!
a. Litium c. Silikon
b. Barium hidroksida d. Aluminium sulfat
3. Lengkapilah tabel berikut!

Satuan Rumus
No. Kation Anion
1 Cr3+ NO3– ...
2+
2. Fe ... Fe3(PO4)2
3 .... SO42– K2SO4
4. .... .. . Al2(Cr2O7)3
4. Tuliskan nama senyawa berikut!
a. SO2 d. FePO4
b. P2O5 e. SCl6
c. Al2O3
5. Setarakan persamaan reaksi berikut!
a. C6H6(l ) + O2(g) → H2O(g) + CO2(g)
b. SiO2(s) + C(s) → Si(s) + CO(g)
c. PH3(s) + O2(g) → P4O10(s) + H2O(g)
d. CaO(s) + NH4Cl(s) → NH3(g) + H2O(g) + CaCl2(s)
e. Na2CO3(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l ) + CO2(g)

Anda mungkin juga menyukai