Bahasa Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

’’ PENGARUH LATIHAN KEBUGARAN PADA


PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA ATLET ’’
DOSEN PENGAMPU : RIO SEPTORA, M.PD.

Disusun oleh

DAFFA

PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022/2023
ABSTRAK

Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh latihan kebugaran
terhadap peningkatan kekuatan otot pada atlet. Dalam penelitian ini, kami
menjelaskan latar belakang pentingnya kekuatan otot dalam pencapaian prestasi
atletik dan menganalisis bagaimana latihan kebugaran dapat memainkan peran
krusial dalam meningkatkan kekuatan otot tersebut. Metode penelitian mencakup
studi literatur, analisis data, dan studi kasus untuk mendukung temuan kami.

ABSTRAC

his scientific paper aims to investigate the effect of fitness training on increasing
muscle strength in athletes. In this study, we explain the background to the
importance of muscle strength in achieving athletic performance and analyze how
fitness training can play a crucial role in increasing that muscle strength. Research
methods include literature studies, data analysis, and case studies to support our
findings
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan Puji Syukur kepada Allah SWT., Tuhan


Alam Semesta, Tuhan yang telah mengajarkan apa yang tidak diketahui oleh
manusia, dan Tuhan yang menggenggam nyawa setiap insan di dunia. Serta
sholawat beserta salam tak lupa kami haturkan kepada Baginda Rasulullha SAW.,
seorang Rasul yang diutus kepermukaan bumi ini untuk menjadi pengajar bagi
setiap manusia yang tidak tahu, menjadi pembela bagi setiap manusia yang
tertindas, dan sebagai petunjuk bagi setiap manusia yang tersesat.

Kami menyususun makalah BAHASA INDONESIA dengan judul


PENGARUH LATIHAN KEBUGARAN PADA PENINGKATAN KEKUATAN
OTOT PADA ATLET ini guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pengampuh untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, rio septora, m.pd.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami mengalami banyak kesulitan


mulai dari kesulitan mencari sumber refrensi yang benar-benar tepat dengan
kebutuhan kami, sampai dengan kesulitan - kesulitan lainnya. Namun semua
kesulitan itu menjadi tidak berarti lagi, tatkala kami membangun kerjasama
kelompok yang baik, dan tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak lainnya.
Maka dari itu kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Dan pada akhirnya kami berharap dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua dan utamanya kepada kami, sehingga
dapat menambah wawasan kita khususnya dalam bidang PENGARUH LATIHAN
KEBUGARAN PADA PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA ATLET.

Gunung sugih,24 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK----------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN-----------------------------------------------------------4
A. Latar Belakang Masalah-------------------------------------------------------4
B. Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------4
C. Tujuan Penelitian-----------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN------------------------------------------------------------5
A. Interpretasi Hasil Latihan Kebugaran dan Peningkatan Kekuatan Otot-5
B. Hubungan antara Latihan Kebugaran dan Peningkatan Kekuatan Otot- 5
C. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil latihan------------------------------6

BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------10


A. Kesimpulan---------------------------------------------------------------------10
B. Kritik dan Saran----------------------------------------------------------------10
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekuatan otot menjadi elemen kritis dalam mencapai prestasi optimal bagi
atlet. Pengembangan kekuatan otot melalui latihan kebugaran dapat memberikan
dasar kuat untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam berbagai cabang olahraga.

B. Rumusan Masalah
Sejauh mana latihan kebugaran dapat mempengaruhi peningkatan kekuatan
otot pada atlet? Bagaimana variabel seperti jenis latihan, intensitas, dan durasi
latihan berkontribusi terhadap hasil yang dicapai?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendalam dalam mengungkap dampak latihan
kebugaran pada peningkatan kekuatan otot atlet, dengan fokus pada analisis
variabel-variabel yang dapat memengaruhi hasil.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Interpretasi Hasil Latihan Kebugaran dan Peningkatan


Kekuatan Otot
Hasil latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot dapat diinterpretasi
dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kemampuan tubuh, daya
tahan, fleksibilitas, dan sistem sirkulasi darah. Berikut adalah beberapa poin
penting yang perlu diperhatikan dalam menafsirkan hasil latihan kebugaran dan
peningkatan kekuatan otot:

1. Kemampuan tubuh: Latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot


membantu mengembangkan kemampuan tubuh untuk menjalankan
aktivitas fisik dan berbagai gerakan sehari-hari.

2. Daya tahan: Latihan ini membantu meningkatkan daya tahan tubuh, yang
penting untuk mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas,
mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi
depresi, dan meningkatkan energi.

3. Fleksibilitas: Latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot dapat


meningkatkan fleksibilitas tubuh, yang penting untuk mengurangi risiko
penyakit osteoporosis atau tulang keropos.

4. Sistem sirkulasi darah: Latihan ini membantu meningkatkan sistem


sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.

5. Kekuatan otot: Latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot dapat


meningkatkan kekuatan otot, yang penting untuk mengurangi risiko
kelebihan berat badan atau obesitas, mencegah penyakit jantung,
menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi depresi, dan meningkatkan
energi.

Dalam menafsirkan hasil latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot,


penting untuk melakukan latihan secara rutin dan konsisten, serta menemukan
keseimbangan antara latihan kekuatan dan daya tahan otot. Selain itu, penting juga
untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, bentuk tubuh,
keadaan kesehatan, asupan gizi, berat badan, tidur, dan istirahat. Dengan
memahami hasil latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot, individu dapat
merancang program latihan yang sesuai untuk meningkatkan kekuatan mereka
dalam aktivitas olahraga dan sehari-hari.
B. Hubungan antara Latihan Kebugaran dan Peningkatan
Kekuatan Otot

Latihan kebugaran dan peningkatan kekuatan otot memiliki hubungan yang


erat. Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan aktivitas fisik ketika
dibebankan. Otot yang kuat dapat diraih dengan latihan berat yang dilakukan
secara rutin dan konsisten. Kekuatan otot merupakan unsur utama dari kebugaran
jasmani. Latihan kebugaran jasmani dapat meningkatkan kekuatan otot serta
kecepatan, sehingga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan
meningkatkan kelenturan persendian. Selain itu, latihan kebugaran jasmani juga
dapat membantu meningkatkan kinerja otak dan memperbaiki suasana hati.
Beberapa latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot pada
kebugaran jasmani adalah push up, sit up, back lift, shoulders press, leg squat, dan
lari cepat. Dengan melakukan latihan kebugaran jasmani secara rutin dan
konsisten, tubuh dapat membakar kalori berlebih sehingga dapat menjaga berat
badan ideal. Namun, latihan kebugaran jasmani perlu dilakukan dengan intensitas
yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Beberapa aspek
yang menjelaskan hubungan ini melibatkan:

1. Stimulus Latihan: Latihan kebugaran, terutama latihan kekuatan,


memberikan stimulus atau tekanan pada otot. Saat otot mengatasi beban
yang diberikan, itu memicu respons adaptasi yang termasuk peningkatan
kekuatan.

2. Adaptasi Struktural dan Fungsional: Latihan kebugaran menyebabkan


kerusakan mikroskopis pada serat otot. Seiring waktu, otot beradaptasi
dengan merespon stres ini dengan melakukan perubahan struktural dan
fungsional yang mendukung peningkatan kekuatan.

3. Faktor Frekuensi dan Intensitas: Frekuensi dan intensitas latihan


memainkan peran penting. Latihan yang dilakukan secara teratur dan
dengan intensitas yang sesuai membantu menciptakan lingkungan yang
mendukung peningkatan kekuatan otot.

4. Variasi Latihan: Mengintegrasikan variasi latihan, seperti latihan kekuatan,


resistensi, dan fungsional, memastikan bahwa berbagai kelompok otot
terlibat. Variasi ini meminimalkan risiko ketidakseimbangan otot dan
mendukung pengembangan kekuatan yang holistik.

5. Pemulihan dan Pertumbuhan: Nutrisi yang tepat dan waktu istirahat yang
cukup setelah latihan adalah kunci untuk pemulihan otot yang efektif.
Pemulihan yang baik memberikan kesempatan bagi otot untuk tumbuh dan
menguatkan diri.

6. Progresifitas Latihan: Prinsip progresifitas menunjukkan bahwa latihan


perlu ditingkatkan secara bertahap untuk menjaga kekuatan yang terus
meningkat. Ini dapat melibatkan peningkatan beban, jumlah repetisi, atau
tingkat kesulitan latihan.
7. Aktivasi dan Pengembangan Serat Otot: Latihan kebugaran dapat
mengaktifkan dan mengembangkan berbagai jenis serat otot, termasuk
serat otot tipe I (otot daya tahan) dan serat otot tipe II (otot kekuatan). Ini
penting untuk mencapai kekuatan yang seimbang.
Melalui hubungan yang kompleks ini, latihan kebugaran berfungsi sebagai alat
yang efektif untuk membangun dan meningkatkan kekuatan otot pada individu,
termasuk atlet. Dengan merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan spesifik, seseorang dapat memaksimalkan potensi peningkatan
kekuatan otot.

C. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil latihan

Faktor-faktor yang memengaruhi hasil latihan kebugaran dan peningkatan


kekuatan otot meliputi beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor
tersebut termasuk usia, jenis kelamin, bentuk tubuh, keadaan kesehatan, asupan
gizi, berat badan, tidur dan istirahat, aktivitas fisik, panjang dan besar otot, lokasi
titik beban dan titik tumpu, pemanfaatan potensi otot, dan kemampuan kontraksi
otot. Usia memengaruhi hampir semua komponen dalam kebugaran jasmani,
dengan kebugaran jasmani pada anak-anak bisa meningkat sampai usia 25-30
tahun, tetapi akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh organ tubuh
sekitar 0,81-1% seiring pertambahan usia. Jenis kelamin juga memengaruhi
kebugaran jasmani, di mana pria cenderung memiliki tingkat kebugaran jasmani
lebih besar daripada wanita, terutama pada kekuatan otot. Selain itu, faktor-faktor
lain seperti bentuk tubuh, keadaan kesehatan, asupan gizi, berat badan, tidur dan
istirahat, serta aktivitas fisik juga turut berperan dalam memengaruhi kebugaran
jasmani. Semua faktor ini saling terkait dan dapat dipengaruhi oleh latihan
kekuatan yang tepat dan konsisten. Dengan memahami faktor-faktor ini, individu
dapat merancang program latihan yang sesuai untuk meningkatkan kekuatan
mereka dalam aktivitas olahraga dan sehari-hari. Beberapa faktor sebagai berikut:
Frekuensi Latihan: Seberapa sering latihan dilakukan.

1. Intensitas Latihan: Tingkat kesulitan atau beban yang diterapkan selama


latihan.

2. Durasi Latihan: Lama waktu total latihan yang dilakukan.

3. Variasi Latihan: Keterlibatan berbagai jenis latihan untuk menghindari


kejenuhan dan memicu pertumbuhan otot yang seimbang.

4. Nutrisi: Asupan makanan dan nutrisi yang memadai untuk mendukung


pemulihan dan pertumbuhan otot.

5. Istirahat dan Pemulihan: Waktu yang diberikan untuk tubuh beristirahat


dan pulih setelah latihan.
6. Genetika: Faktor genetik yang dapat memengaruhi respons tubuh terhadap
latihan.

7. Usia: Pemulihan dan respons tubuh terhadap latihan dapat dipengaruhi


oleh faktor usia.

8. Kesehatan Umum: Kondisi kesehatan keseluruhan dapat memainkan peran


dalam kemampuan tubuh untuk merespon dan berkembang.

9. Motivasi dan Mental: Tingkat motivasi dan kefokusan mental saat latihan
dapat mempengaruhi hasil.

10. Menggabungkan faktor-faktor ini dengan bijak dalam rutinitas latihan


dapat membantu mencapai hasil kebugaran dan kekuatan otot yang
optimal
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, latihan kebugaran memiliki dampak substansial pada


peningkatan kekuatan otot pada atlet. Dengan memahami dan mengintegrasikan
prinsip-prinsip latihan yang efektif, atlet dapat mengoptimalkan potensi kekuatan
mereka,membangun fondasi yang kokoh untuk keberhasilan kompetitif, dan
menjaga keseimbangan kesehatan fisik mereka. Oleh karena itu, peran latihan
kebugaran tidak hanya terbatas pada aspek fisik tetapi juga menjadi elemen
esensial dalam mencapai kinerja atletik yang unggul.

B. Kritik dan Saran

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihakyang telah
mempelajari makalah ini, agar kelak dikemudian hari penulis dapat lebih baik lagi
dan kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah Insya Allah akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fleck, S. J., & Kraemer, W. J. (2014). Designing resistance training programs


(4th ed.). Champaign, IL: Human Kinetics.

Kraemer, W. J., & Ratamess, N. A. (2004). Fundamentals of resistance training:


Progression and exercise prescription. Medicine and Science in Sports and Exercise,
36(4), 674-688.

Anda mungkin juga menyukai