MAKALAH BAHASA INDONESIA Kel 5, PMI UIN JKT
MAKALAH BAHASA INDONESIA Kel 5, PMI UIN JKT
MAKALAH BAHASA INDONESIA Kel 5, PMI UIN JKT
“ Kalimat Efektif ”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Ss Varatisha Anjani A MA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
JAKARTA 2023/2024
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................5
2.1 Pengertian Kalimat Efektif.................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................15
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-nya sehingga kami bisa menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat
waktu. Terimakasih Kepada Ibu Ss Varatisha Anjani A MA Selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Bahasa Indonesia dan juga kami berterimakasih kepada kedua Orang Tua kami yang
sudah memberikan dukungan suport maupun material yang sudah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini
Seperti yang sudah kita tahu “Kalimat Efektif” ini digunakan agar tidak ada yang namanya
kata atau kalimat yang tidak di perlukan serta agar bacaan atau tulisan bisa menjadi singkat,
padat dan tidak Bertele-tele (Berpanjang-panjang) untuk itu Makalah ini bisa dijadikan bahan
untuk pembelajaran bagi pembaca.
Makalah ini dibuat untuk memberikan penjelasan serta ringkasan tentang Kalimat Efektif.
Mudah-mudahan Makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita
jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Kepada pihak yang sudah menolong,Tururt menyelesaikan makalh ini.
Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Penulis
Kelompok V
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam karangan ilmiah tidak jarang kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh kalimat-kalimat yang
dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya permasalahan itu,
pembaca mengalami kesulitan untuk memahami kalimat yang kita sampaikan karena kalimat
tersebut tidak efektif. Berdasarakan hal inilah kami menyajikan makalah ini agar dapat
memahami mengenai kalimat efektif.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang berlaku,
misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan
predikat);memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat pada
kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut akan lebih mudah dipahami
pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif bisa digunakan untuk menuliskan tulisan/karya ilmiah, seperti essay,
jurnal, skripsi, dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat efektif cukup penting dalam
menyampaikan pesan. Tujuannya adalah agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat memberikan kemudahan atau kejelasan
informasi kepada pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, kalimat dapat dikatakan efektif
apabila kalimat tersebut mampu secara tepat mewakili gagasan atau perasaan penyampai
informasi dan sanggup memberikan gambaran yang sama tepatnya kepada pembaca atau
pendengar. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Kalimat efektif, kalimat harus memiliki kriteria antara lain: kesatuan gagasan atau
kesepadanan struktur, kesejajaran, penekanan, kehematan, kevariasian, kelogisan, kecermatan
dan kesantunan. Hal itu sama dengan pendapat Keraf (2004:40) yang menyatakan bahwa
kalimat efektif harus mengandung syarat kesatuan gagsan, penekanan. variasi, paralelisme,
dan penalaran. Jadi kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas,
dan mudah
5
2.2 Syarat dan ciri-ciri kalimat efektif
Dalam sebuah kalimat pasti memiliki syarat dan ciri-ciri agar mudah diketahui,
dipahami, dan digunakan. Berikut adalah syarat dan ciri-ciri dari Kalimat Efektif.
1. Kesepadanan Struktur
Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah
dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya
menjadi sulit dipahami.
Contoh:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (Benar)
Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu ‘penyusunan laporan itu’ dan ‘saya’.
Kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat majemuk. Oleh karena itu, kata
hubung tidak boleh ada di kalimat tunggal.
Contoh:
6
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
(Salah)
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
(Benar)
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Benar)
Jika ingin tetap menggunakan kalimat tunggal, kata ‘sehingga’ bisa diganti dengan ‘oleh
karena itu’.
Contoh:
Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya. (Salah)
Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya. (Benar)
Dengan memiliki kesepadanan struktur yang baik, maka gagasan dapat dengan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca.
2. Keparalelan Bentuk
Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda.
Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus
menggunakan kata kerja.
Contoh:
Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak memiliki bentuk
yang sama. Supaya efektif, predikatnya harus diubah menjadi kata benda semua,
menjadi seperti berikut:
3. Kehematan Kata
7
Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan kata,
frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.
Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.
Contoh:
Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Salah)
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Benar)
Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama (sinonim), gunakan salah
satunya saja.
Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung. (Salah)
Sejak pagi dia bermenung. (Benar)
Kata ‘sejak’ dan ‘dari’ adalah sinonim, sehingga penggunaan salah satunya saja sudah
cukup.
Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu menambahkan kata
lain yang juga bermakna jamak.
Contoh:
Hadirin sekalian dimohon berdiri. (Salah)
Hadirin dimohon berdiri. (Benar)
Penggunaan kata yang berlebihan dapat menyebabkan suatu kalimat menjadi bertele-tele atau
terlalu panjang. Makna yang ingin disampaikan pun menjadi sulit dipahami oleh pendengar
atau pembaca.
4. Kecermatan Penalaran
Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan
pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.
Contoh:
8
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
Kalimat ini dapat menimbulkan tafsiran ganda. Pasti pembaca jadi bingung, di sini
maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya?
Nah, supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk berikut:
5. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif
tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Waktu dan tempat kami persilakan.
Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar
pasar.
Pada contoh pertama, ganti kata ‘waktu dan tempat’ menjadi subjek (berupa orang) yang
akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah. Sedangkan pada contoh
kedua, ubah subjeknya menjadi ‘wanita’, bukan ‘jenazah wanita’. Setelah itu, tambahkan
kata ‘sebelum meninggal’ untuk memperjelas kapan wanita tersebut mondar-mandir di
pasar.
Selain Syarat Kalimat Efektif juga memiliki ciri-ciri agar mudah dipelajari , berikut di
bawah ini adalah ciri-ciri kalimat efektif:
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
9
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
Kalimat efektif dengan kalimat efektif pastinya memiliki perbedaan yang signifikan
dikarenakan Kalimat Efektif dibuat dan juga digunakan agar kalimat yang tidak efektif atau
kalimat yang Bertele-tele bisa lebih To The Point atau juga bisa disebut juga menjadi efektif,
berikut perbedaan antara kalimat efektif dan kalimat tidak efektif.
A. Kalimat Efektif
Contoh : Bagi semua anggota panitia diharapkan untuk hadir tepat waktu.
10
Perbedaan antara kalimat efektif dan tidak efektif terletak pada kemampuan kalimat
tersebut untuk mengkomunikasikan gagasan dengan jelas, tepat, dan persuasif. Berikut adalah
beberapa perbedaan utama antara kalimat efektif dan tidak efektif:
1. Jelas dan Tepat: Kalimat efektif ditulis dengan jelas dan tepat, sehingga membantu
pembaca atau pendengar memahami pesan yang disampaikan tanpa keraguan atau
kebingungan. Kalimat tidak efektif cenderung ambigu, tidak teratur, atau mengandung kata-
kata yang tidak perlu, sehingga menyebabkan kebingungan pada pembaca atau pendengar.
2. Ringkas dan Padat: Kalimat efektif menggunakan kata-kata yang tepat dan meminimalkan
pengulangan atau penggunaan kata-kata yang tidak perlu. Kalimat tidak efektif cenderung
bertele-tele, mengulang-ulang, atau terlalu berbelit-belit.
3. Tersusun secara Logis: Kalimat efektif disusun dengan urutan yang logis, memungkinkan
pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur pemikiran dengan mudah. Kalimat tidak
efektif mungkin tidak terorganisir dengan baik, melompat-lompat, atau tidak mengikuti alur
pemikiran yang jelas.
4. Persuasif dan Kuat: Kalimat efektif mampu meyakinkan dan mempengaruhi pembaca atau
pendengar dengan argumen yang kuat dan relevan. Kalimat tidak efektif mungkin lemah
dalam menyampaikan pesan atau tidak memiliki dampak yang signifikan.
Dalam ringkasan, kalimat efektif lebih jelas, padat, terorganisir secara logis, dan memiliki
dampak persuas, sementara kalimat tidak efektif kebalikkan dari kelimat efektif diatas.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif yang bisa
kamu gunakan sebagai referensi dalam membentuk suatu kalimat:
1. Kalimat tidak efektif → Baik karyawan baru atau karyawan lama dikenakan
peraturan yang sama
Kalimat efektif → Seluruh karyawan dikenakan peraturan yang sama
2. Kalimat tidak efektif → Walau masih pagi buta, tapi dia sudah mulai bekerja
Kalimat efektif → Walau masih pagi buta, dia sudah mulai bekerja
3. Kalimat tidak efektif → Hendery adalah merupakan salah satu murid yang
berprestasi
Kalimat efektif → Hendery adalah salah seorang murid berprestasi
4. Kalimat tidak efektif → Ibu pergi ke toko dan Ibu membeli roti juga selai
Kalimat efektif → Ibu pergi ke toko untuk membeli roti dan selai
5. Kalimat tidak efektif → Bulan lalu, banyak kucing-kucing yang divaksin secara
gratis
Kalimat efektif → Bulan lalu, banyak kucing yang divaksin secara gratis
11
6. Kalimat tidak efektif → Banten merupakan provinsi yang termasuk salah satu
provinsi di Pulau Jawa
Kalimat efektif → Banten merupakan provinsi yang berada di Pulau Jawa
7. Kalimat tidak efektif → Ada beragam macam aksesoris yang dijual di sana
Kalimat efektif → Ada beragam aksesoris yang dijual di sana
8. Kalimat tidak efektif → Demi untuk anaknya, beliau rela bekerja banting tulang
seharian
Kalimat efektif → Demi anaknya, beliau rela banting tulang seharian
9. Kalimat tidak efektif → Johnny adalah mahasiswa paling tertinggi di kampus
Kalimat efektif → Johnny adalah mahasiswa paling tinggi di kampus
10. Kalimat tidak efektif → Kritik yang disampaikan olehnya akan dipertimbangkan
oleh pihak kami
Kalimat efektif → Kritik yang ia sampaikan akan kami pertimbangkan
11. Kalimat tidak efektif → Taman bermain itu sangat ramai sekali saat akhir pekan
Kalimat efektif → Taman bermain itu sangat ramai saat akhir pekan
12. Kalimat tidak efektif → Maria rajin belajar agar supaya nilainya bagus
Kalimat efektif → Maria rajin belajar supaya nilainya bagus
13. Kalimat tidak efektif → Hari ini, para siswa-siswi SMP 3 memakai baju batik
untuk merayakan Hari Batik Nasional
Kalimat efektif → Hari ini, siswa-siswi SMP 3 memakai baju batik untuk
merayakan Hari Batik Nasional
14. Kalimat tidak efektif → Setelah beraktivitas seharian, kemudian Reni beristirahat
di kamar
Kalimat efektif → Setelah beraktivitas seharian, Reni beristirahat di kamar
15. Kalimat tidak efektif → Meski pintar, namun ia tidak pernah sombong
Kalimat efektif → Meski pintar, ia tidak sombong
Berikut beberapa contoh kalimat efektif yang terkandung dalam suatu paragraf:
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Maaike Ira Puspita, mengungkapkan tujuan
kedatangan FIFA dan AFC ke Indonesia. Maaike Ira Puspita mengatakan, FIFA dan AFC
akan datang ke Indonesia bukan untuk melakukan investigasi terhadap PSSI atas tragedi
Kanjuruhan. Namun, Maaike Ira Puspita menuturkan bahwa kehadiran kedua federasi sepak
bola tersebut untuk memberikan dukungan kepada Indonesia. FIFA dan AFC sudah
menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan pasca-laga Arema vs Persebaya akhir
pekan lalu yang menewaskan 131 orang.
12
Contoh paragraf efektif:
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Maaike Ira Puspita, mengungkapkan bahwa tujuan
kedatangan FIFA dan AFC ke Indonesia bukan untuk melakukan investigasi terhadap PSSI
atas tragedi Kanjuruhan, melainkan untuk memberikan dukungan kepada Indonesia. Maaike
Ira Puspita juga mengatakan bahwa FIFA dan AFC sudah menyampaikan belasungkawa atas
tragedi Kanjuruhan pasca-laga Arema vs Persebaya akhir pekan lalu yang menewaskan 131
orang.
Teks berita dikutip dari Kompas.com dengan judul “Tragedi Kanjuruhan, PSSI Ungkap
Tujuan FIFA-AFC Datang ke Indonesia”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang berlaku,
misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan
13
predikat);memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat pada
kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut akan lebih mudah dipahami
pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif bisa digunakan untuk menuliskan tulisan/karya ilmiah, seperti essay,
jurnal, skripsi, dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat efektif cukup penting dalam
menyampaikan pesan. Tujuannya adalah agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Dalam kalimat efektif juga memiliki ciri-ciri dan juga syarat untuk memudahkan
dalam melakukuan penulisan suatu kalimat tidak efektif menjadi kalimat efektif ciri-
cirinya,Yaitu:
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.
3.2 Saran
Makalah Ini jauh dari kata sempurna, Masih jauh dari kata sempurna, masih ada
kekurangan dari segi bahasa, tata penulisan, maupun beberapa dasar pendapat yang belum
tercantum karena terbatasnya kesempatan dan waktu dari penulis. Itu semua adalah
kekurangan
Maka,Untuk keperluan penulisan makalah yang akan datang, segala kekurangan yang
ada di makalah ini agar bisa terpenuhi dan menjadi makalah yang baik dan berlandasan teori
yang kuat. Makalah ini akan tetap menjadi sekedar tulisan ketika pembaca belum bisa
DAFTAR PUSTAKA
14
Hoerudin, C. W. dkk. (2017). Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter: Bahasa
Indonesia. Bandung: Semiotika.
15