Kompre Akkeu

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 41

PERTANYAAN KOMPRE RAYA AKKEU

1. Pengertian akuntansi dan tujuan


Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pencatatan dan pengkomunikasian
informasi ekonomi sebagai bahan pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Soemarsono S.R (2004) Definisi akuntansi atau accounting menurutnya adalah
suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan juga melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian serta keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut.
Tujuan utama akuntansi adalah untuk menghasilkan atau menyajikan informasi ekonomi
dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Apabila dijabarkan lebih lengkap, terdapat beberapa tujuan dari akuntansi dalam sistem
bisnis:
1. Tujuan akuntansi secara umum
 Memberikan informasi perihal keuangan, khususnya itu aktiva maupun pasiva
perusahaan.
 Menyiapkan sekumpulan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi
(netto) perusahaan.
 Memaparkan sebuah informasi perihal perubahan pada berbagai sumber ekonomi
perusahaan, aset, hutang, serta modal.
 Menyajikan beberapa informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu
pengguna laporan tersebut.
 Menjelaskan informasi keuangan perusahaan, diharapkan dapat membantu pada
pembuatan potensi keuntungan perusahaan.
2. Tujuan akuntansi secara khusus
Khususnya tujuan akuntansi yaitu untuk menyediakan informasi dalam bentuk laporan
yang berisi posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya sesuai
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP).
3. Tujuan akuntansi secara kualitatif
 Memberikan informasi yang relevan.
 Informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
dan dapat diperbandingkan.Menyampaikan informasi yang telah teruji kebenaran dan
validitasnya.
 Menyajikan informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
 Memberikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak yang terkait dengan aktivitas
perusahaan.
 Menyajikan informasi transaksi yang real time dan secepat mungkin.
2. Syarat pembuatan laporan keuangan
1. Syarat Umum (Kuantitatif)
Syarat umum atau syarat kuantitatif laporan keuangan yang sesuai dengan standar
akuntansi adalah informasi keuangan harus bisa dipercaya dan lengkap yang mencakup
harta, utang, modal, kewajiban, pendapatan, dan beban perusahaan.
Untuk mendapatkan manfaat laporan keuangan secara optimal, perlu diketahui pula
keterbatasan laporan keuangan. Misalnya, keterbatasan laporan keuangan yang
menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau, maupun hanya melaporkan
informasi yang materiil
Kriteria laporan keuangan ini lebih menekankan pada informasi yang disajikan tentang
kebijakan akuntansi, harta, dan laba perusahaan. Data-data yang diperoleh merupakan
catatan atas segala aktivitas pada siklus keuangan yang menjelaskan nilai yang bisa
dihitung atau memiliki kuantitas. Syarat kuantitatif laporan keuangan memuat informasi
yang lengkap dan sangat berguna bagi perusahaan, terutama untuk mengambil suatu
kebijakan.
2. Syarat Khusus (Kualitatif)
Syarat khusus atau syarat kualitatif laporan keuangan merupakan syarat-syarat yang
terdiri dari beberapa poin yang harus disajikan secara terperinci. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, syarat ini meliputi dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
dibandingkan.
a. Dapat Dipahami
Syarat kualitatif laporan keuangan adalah dapat dipahami atau Understandability. Laporan
keuangan yang disusun harus jelas dan mudah dipahami oleh setiap pihak. Maka dari itu,
dalam penyusunannya harus sesuai dengan siklus akuntansi yang jelas supaya pihak
yang membutuhkan informasi keuangan dari laporan tersebut bisa memahami isinya
dengan jelas.
b. Relevan
Syarat kualitatif laporan keuangan selanjutnya adalah relevan dengan tujuan perusahaan.
Relevan yang dimaksud yaitu laporan keuangan harus bisa menggambarkan beberapa
informasi penting yang sesuai dengan fakta kegiatan perusahaan. Informasi juga harus
akurat tentang kondisi perusahaan secara menyeluruh untuk semua aktivitas yang
berhubungan dengan kegiatan memperoleh laba.
c. Memiliki Keandalan
Laporan keuangan yang disusun harus memiliki keandalan, yaitu sesuai komponen
laporan keuangan dengan ukuran dan daya uji kebenaran. Supaya bisa memiliki
keandalan, maka diperlukan dasar penetapan aturan tertentu untuk mengukur kebenaran
laporan keuangan. Selanjutnya, kendala hanya mungkin jika laporan keuangan disusun
bersifat netral atau tidak memihak. Keandalan juga bisa diukur dengan ketepatan waktu
dalam menyajikannya, karena akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi
perusahaan.
Laporan keuangan yang dibuat harus mempunyai daya banding atau dapat dibandingkan.
Artinya, laporan keuangan harus bisa memberikan informasi sebagai perbandingan
dengan laporan periode sebelumnya. Agar bisa dibandingkan dengan benar, maka
laporan keuangan harus bersaldo normal sesuai dengan akun atau rekening perkiraan.
Semua harus dipastikan telah memenuhi proses yang tepat sesuai dengan ketetapan
yang pasti dalam ilmu akuntansi.
3. Siapa saja penggunanya lapkeu dan informasi apa yang dibutuhkan masing-masing
pengguna
- Investor
Pengguna pertama adalah investor. Investor ini merupakan penanam modal berisiko.
Investor ini memiliki kepentingan dengan risiko yang melekat pada pengembangan dari
hasil investasi yang ditanamnya. Investor harus memiliki info agar mampu menentukan
apa harus membeli, menahan atau juga bisa juga menjual investasi tersebut. Investor atau
pemegang saham juga bisa menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen
melalui laporan keuangan.
- Karyawan
Pengguna laporan keuangan ini juga ada dari sisi karyawan. Karyawan ini merupakan
kelompok yang mana mewakili mereka terhadap informasi tentang stabilitas dan juga
profitabilitas perusahaan. Mereka tertarik dengan informasi yang memungkinkan untuk
menilai kemampuan perusahaan di dalam memberikan jasa. Karyawan juga tertarik
dengan informasi berhubungan dengan imbalan pasca kerja dan juga kesempatan dalam
bekerja.
- Pemasok dan Kreditor
Pemasok maupun kreditor ini begitu tertarik dengan laporan keuangan. Mereka tertarik
dengan informasi yang memungkinkan kepada mereka untuk memutuskan apakah jumlah
akan dibayar saat jatuh tempo dan sebagainya. Kreditor usaha ini juga memiliki
kepentingan terhadap perusahaan.
- Pelanggan
Pelanggan memiliki kepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan
kelangsungan bisnis perusahaan. Pelanggan membutuhkan laporan keuangan saat
mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang. Pelanggan tersebut juga memiliki
ketergantungan terhadap perusahaan.
- Masyarakat
Pengguna laporan keuangan selanjutnya adalah masyarakat. Perusahaan bisa
mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya saja adalah perusahaan bisa
memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional. Termasuk jumlah orang
dipekerjakan di dalam perlindungan kepada penanam modal domestik.
Laporan keuangan bisa membantu masyarakat dalam menyediakan informasi
berhubungan dengan tren. Selain itu juga perkembangan terakhir dari kemakmuran
perusahaan sampai dengan rangkaian aktivitasnya.
- Pemerintah
Pemerintah ini menjadi lembaga yang mana kekuasaannya memiliki kepentingan dengan
sumber daya. Selain itu mereka memiliki kepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka membutuhkan informasi untuk bisa mengatur aktivitas perusahaan dan
menetapkan kebijakan pajak. Informasi tersebut juga dijadikan sebagai dasar dalam
penyusunan statistik pendapatan nasional.
- Pemberi Pinjaman
Fungsi dari laporan keuangan bagi pemberi pinjaman tersebut memberikan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman dan
bunganya dibayar saat jatuh tempo.
4. Siklus akuntansi
Jawaban :
TRANSAKSI
JURNAL UMUM/KHUSUS
POSTING KE BUKU BESAR
NERACA SALDO
JURNAL PENYESUAIAN
NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN
LAPORAN KEUANGAN
JURNAL PENUTUP
JURNAL PEMBALIK
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
siklus akuntansi dimulai dari bukti transaksi yang kemudian bukti transaksi tersebut
dicatat dalam jurnal umum dan kemudian di posting pada buku besar masing-masing
akun. Pada akhir periode transaksi dilakukan jurnal penyesuaian untuk transkasi yang
perlu disesuaikan seperti penyusutan dan sewa dibayar dimuka. Setelah itu dibuat kertas
kerja atau neraca lajur utk membantu penyusunan laporan keuangan. Setelah kertas kerja
kemudian dibuatlah laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas dan laporan posisi keuangan atau neraca. Setelah laporan
keuangan kemudian dilakukan proses jurnal penutup untuk menutup akun-akun nominal
seperti pendapatan dan beban lalu kemudian dibuat neraca setelah jurnal penutup.
5. Jenis jenis Akun
6. Jenis Jenis Jurnal
a. Jurnal Umum
jurnal akuntansi yang pertama adalah jurnal umum. Dalam perusahaan jasa, jurnal umum
dibuat untuk mencatat segala jenis transaksi keuangan secara sistematis. CONTOH
PENDAPATAN
b. Jurnal Khusus
Jenis jurnal kedua ini merupakan jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis
transaksinya. Jurnal khusus dibagi menjadi:
1. Jurnal Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit
2. Jurnal Penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit
3. Jurnal Penerimaan Kas, digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan
kas seperti penjualan tunai, penerimaan bunga dan lain sebagainya.
4. Jurnal Pengeluaran Kas, digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran
kas seperti pembelian tunai, pembayaran gaji karyawan, dan lain sebagainya
c. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat di setiap akhir periode untuk mencatat transaksi yang terlewat,
salah catat atau belum dicatat, hingga untuk mencatat transaksi yang perlu disesuaikan.
d. Jurnal Penutup
Jurnal penutup dibuat untuk menormalkan atau memindahkan saldo akun perkiraan
sementara. Tidak semua akun bisa ditutup karena hanya ada 4 akun yang dicatat dalam
jurnal penutup yaitu akun pendapatan, akun beban, akun prive dan ikhtisar laba rugi.
e. Jurnal Pembalik
Jurnal ini dibuat untuk mempermudah pencatatan transaksi di awal periode. Beberapa
akun perkiraan yang harus dicatat dalam jurnal pembali adalah beban dibayar di muka
yang dicatat sebagai beban, pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai
pendapatan, beban yang masih harus dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima
Macam-macam Jurnal Dalam Akuntansi
Jurnal Umum
Jurnal Khusus
1 Jurnal Pembelian
2 Jurnal Penjualan
3 Jurnal Penerimaan Kas
4 Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Penyesuaian
Defferal yaitu: penangguhan pengakuan atas suatu Expense yang telah dibayar atau
revenue yang telah diterima
contoh: sewa dibayar dimuka dan DP pesanan
Accrual yaitu: suatu expense yang belum dibayar atau revenue yang belum diterima
contoh: utang gaji dan piutang usaha
Jurnal Penutup
beban
ikhtisar laba rugi
pendapatan
Jurnal Pembalik
Jurnal Koreksi
Buku Pembantu
Buku Pembantu Piutang
Buku Pembantu Utang
Metode Pencatatan Persedian
Perpetual
Periodic
Metode Perhitungan Persediaan
FIFO
LIFO
AVVERAGE
Sistem Dana Tetap (Imprest)

Sistem dana Tidak tetap (fluktuasi)

Rekonsiliasi Bank
7. Definisi kas
Pngertian kas adalah suatu harta kekayaan yang memiliki sifat lebih likuid dan berjangka
waktu lebih pendek untuk bisa dimanfaatkan secara bebas dalam pendanaan operasional
perusahaan.
8. Kas kecil (definisi, penentuannya, metode pengisian)
Kas kecil adalah jenis perunutukkan kas untuk kegiatan sehari-hari atau rumah tangga
yang nominalnya tidak terlalu besar.
Untuk mengelola setiap unsur manajemen finansial perusahaan diperlukan metode-
metode khusus. Tanpa terkecuali yang terkait dengan pencatatan petty cash. Pencatatan
kas kecil juga membutuhkan metode-metode atau cara-cara pencatatan tertentu. Ini dia
metode-metode tersebut:
1. Metode Tetap
Metode pencatatan kas kecil yang pertama adalah metode tetap atau istilah akuntansi-
nya disebut Imprest Fund System. Maksud dari metode ini adalah sebuah pembukuan
petty cash yang jumlah nominalnya selalu sama. Hal ini biasanya terjadi akibat jumlah
dana yang dikeluarkan dengan dana yang dimasukkan sama. Karena itu, saldo kas di
dalam petty cash jumlahnya selalu tetap.
2. Metode Fluktuasi
Metode Fluktuasi adalah metode pencatatan kas kecil yang jumlah nominalnya selalu
berubah. Tentunya ini merupakan metode kebalikan dari metode pencatatan petty cash
yang pertama yaitu Imprest Fund System atau metode tetap.
Metode fluktuasi terjadi karena adanya ketimpangan antara pengeluaran dengan
pemasukan. Yang mana jumlah uang yang dikeluarkan dengan deposit dana tidak sama.
Bisa lebih banyak saldo daripada dana yang dikeluarkan atau sebaliknya.
9. Piutang (kerugian piutang dan pencatatannya)
piutang adalah sejumlah pinjaman yang terjadi karena penjualan barang atau jasa secara
kredit, atau sejumlah pinjaman seseorang kepada orang lain yang dapat ditagih dalam
jangka waktu tertentu. Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain
yang berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit.
kerugian piutang adalah bentuk kerugian yang terjadi karena memang adanya prinsip
bahwa piutang yang dicatatkan di dalam laporan keuangan neraca dan hanya memiliki
nominal piutang yang diharapkan bisa ditagih oleh perusahaan.
Contoh Perhitungan:
Di tanggal 31 Desember 2015, diketahui saldo rekening piutang milik perusahaan PT MCC
adalah senilai Rp. 15.000.000,-. Sedangkan saldo kredit rekening cadangan piutang tak
tertagihnya adalah senilai Rp. 15.000,- dengan persentase kerugian piutang yang
ditetapkan senilai 2%.
Berdasarkan hal tersebut, maka perhitungan dan juga jurnal piutang tidak tertagih serta
jurnal cadangan piutang tidak tertagihnya adalah sebagai berikut ini:
10. Hpp (perhitungan dan analisisnya)
Rumus HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir

11. Akun nominal vs akun riil


Akun riil adalah suatu kelompok akun yang ditulis dan juga dilaporkan dalam neraca
keuangan di dalam setiap laporan keuangan.
Dalam proses pencatatannya, kelompok akun riil ini mempunyai sejumlah saldo yang
permanen atau tetap. Itu artinya, jumlah saldo tersebut mempunyai nilai yang tetap dalam
setiap periode waktu tertentu selam perusahaan tersebut bergerak. Akun yang termasuk
dalam akun riil ini adalah kelompok aset, kewajiban, dan juga modal perusahaan.
Akun nominal atau yang sering disebut dengan nominal account adalah kelompok akun
yang ditulis transaksinya di dalam laporan laba rugi perusahaan.
Dalam proses pencatatannya, akun yang dikategorikan sebagai akun tertutup ini ditulis
dengan tanpa jumlah saldo. Akun nominal ini terdiri dari dua jenis akun, yakni pendapatan
dan beban.
12. Jenis & bentuk perusahaan
Berikut ini merupakan beberapa bentuk perusahaan yang ada di Indonesia, antara lain:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan dengan kepemilikan atas nama individu.
Jadi, pemilik sekaligus pengelola, pemimpin, dan pemilik modal. Umumnya bentuk
perusahaan perseorangan untuk skala perusahaan kecil sehingga tidak membutuhkan izin
khusus. Namun, karena pemilik perusahaan adalah perseorangan sehingga segala risiko
kerugian dan keuntungan perusahaan ditanggung oleh satu individu.
Kelebihan perusahaan perseorangan adalah pengelolaan yang lebih terpadu, rahasia
perusahaan lebih terjaga, dan lebih mudah untuk pembangunan perusahaan. Selain itu,
izin perusahaan lebih mudah.
Bagi yang ingin mendirikan perusahaan perseorangan, ketahui apa saja syarat mendirikan
perusahaan perseorangan. Hal ini penting agar sejak awal Anda dapat mempersiapkan
persyaratannya.
2. Yayasan
Badan usaha yang bergerak dalam bidang sosial dan bisnis. Umumnya berkaitan pada
hal-hal dalam akta pendirian.
3. BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bertugas melayani kepentingan umum. Modal berasal
dari pemerintah dan ada yang berasal dari BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) untuk
Daerah. Modal yang berasal dari milik pemerintahan dan pimpinan diangkat oleh gubernur
secara langsung.
4. Koperasi
Anggota dari koperasi adalah orang-orang di mana berjanji melaksanakan aktivitas usaha
atas dasar kekeluargaan. Sumber modal simpanan wajib, simpanan pokok, hibah anggota
koperasi itu sendiri. Terdapat beberapa jenis koperasi yakni pemasaran, produksi, simpan
pinjam, dan koperasi konsumsi.
5. Perseroan Terbatas
Sebuah PT terdiri atas pemegang saham dengan tanggung jawab terbatas, berdasarkan
pada seberapa besar modal yang ditanamkan. Apabila terjadi pailit, nama PT tersebut
dapat dijual. Kelebihannya adalah PT mempunyai kelangsungan perusahaan terjamin dan
dpat memperoleh kredit bank lebih mudah. Selain itu, terdapat saham yang dapat
diperjualbelikan.
6. Persekutuan Firma
Batas maksimal dari persekutuan Firma itu lebih besar jika Anda bandingkan dengan CV,
mencapai 10 orang. Di dalam firma tanggung jawab masing-masing anggotanya itu penuh.
Kerugian dan keuntungan dibagi atas dasar besaran modal tiap-tiap anggota perusahaan
tersebut.
Untuk dapat mendirikan firma. Terdapat beberapa syarat surat resmi dan harus Anda
selesaikan terlebih dahulu.
7. Persekutuan Komanditer
Atau dikenal dengan sebutan CV. Pemilik CV sedikitnya 2 orang dan maksimal 5 orang.
Lebih sedikit jika Anda bandingkan dengan persekutuan Firma.
Mengembangkan CV lebih mudah sebab modal yang perusahaan dapatkan lebih besar.
Namun, kesulitan dalam persekutuan komanditer yakni rawan konflik, tak mudah pula bagi
anggota untuk menarik modal yang telah ditanamkan, khususnya untuk para sekutu.
13. Jelaskan perbedaan laporan perubahan modal atas jenis-jenis usaha yang di
jelaskan sebelumnya
Perbedaan bentuk laporan perubahan modal bisa dipengaruhi oleh jumlah pemilik dan
bentuk usaha pembuat laporan. Beberapa jenis laporan perubahan modal berdasarkan
bentuk usaha dan kepemilikannya adalah sebagai berikut.
1. Laporan Perubahan Modal untuk Perusahaan Perseorangan
Seperti namanya, perusahaan perseorangan dimiliki oleh pihak individu. Di dalam laporan
perubahan modalnya akan ada beberapa komponen tambahan seperti laba bersih atau
rugi bersih dan tambahan modal oleh pemilik.
2. Laporan Perubahan Modal untuk Perusahaan Persekutuan
Bentuk laporan perubahan modal untuk perusahaan persekutuan, yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih ini, tidak jauh berbeda dengan perusahaan perseorangan dan umumnya
sama. Kalaupun ada perbedaan, maka hanya terletak pada keterangan pemilik yang
menambahkan modal.
3. Laporan Perubahan Modal untuk Perusahaan Perseroan
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, laporan perubahan modal pada perusahaan
perseroan mempunyai sedikit perbedaan komponen penyusun. Dua komponen yang
umum ada dalam laporan perubahan modal perusahaan perseroan adalah laba ditahan
atau laba yang tidak dibagikan dan dividen atau laba yang dibagikan kepada pemilik
saham.
Setelah menentukan bentuk laporan perubahan modal yang sesuai, penyusunan atau
membuat laporan keuangan dapat dilakukan seperti contoh laporan perubahan modal
berikut.
Diilustrasikan bahwa Pak Aryo memulai badan usahanya dengan modal awal sebesar 100
juta di awal tahun 2020. Di akhir 2020, keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 20 juta.
Berdasarkan catatan, Pak Aryo telah mengambil uang dari badan usaha tersebut sebesar

5 juta untuk keperluan keluarga. Maka, penyusunan laporannya adalah sebagai berikut.
14. Apakah nilai neraca saldo pada tanggal 31 Desember merupakan nilai sebenarnya
Tidak karena belum dilakukan jurnal penyesuaian
15. Apa itu rasio keuangan. Meliputi, profitabilitas, likuiditas, dan solfabilitas
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai
indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan
keuangan selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum
keuangan perusahaan.
Rasio ini terdiri dari beberapa jenis yang penting untuk diketahui, agar penggunaannya
bisa tepat sasaran. Berikut ini beberapa jenis-jenisnya, yaitu:
1. Profitability Ratio (Rasio Laba)
Suatu metode untuk menganalisa perusahaan, seberapa besar kapasitas perusahaan
tersebut menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya.
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )
Teknik perhitungan untuk menganalisa kapasitas perusahaan untuk melunasi hutang
jangka pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri perusahaan yang tidak
sehat. Bahkan besarnya hutang dapat menimbulkan kebangkrutan.
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang)
Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
panjang, dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan
pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya.
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
Setiap perusahaan tentunya memiliki aktiva yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam
mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya guna menghasilkan laba. Dengan demikian, dapat
mengetahui efektifitas aktiva yang digunakan
16. Karakteristik kualitatif informasi keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah sebagai berikut ini:
1. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan – Mudah Dipahami (Understandability)
Suatu informasi baru bisa dikatakan bermanfaat untuk penerimanya jika bisa dipahami
dengan baik. Nah, agar laporan keuangan bisa dipahami dengan baik, maka pengguna
dianggap sudah mempunyai pengetahuan yang memadai terkait kegiatan ekonomi dan
bisnis, serta asumsi dan juga konsep yang menjadi dasar laporan keuangan.
Nah, dalam membuat laporan keuangan, ada karakteristik kualitatif laporan keuangan
yang harus dipenuhi, yakni mudah dipahami. Sehingga akan lebih mudah untuk dimengerti
oleh para pembaca pada umumnya yang bukan seorang ahli.
Namun, tentunya kesederhanaan ataupun kemudahan ini tidak bisa mengorbankan
relevansi informasi yang harus disajikan, walaupun memang agak kompleks.
Agar laporan keuangan yang sudah diaudit oleh auditor independen ini bisa terbaca dan
juga bermanfaat dan juga tidak menyesatkan untuk pengguna informasi, tentu informasi
tersebut harus bisa dengan mudah dipahami.
2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan – Relevansi (Relevance)
Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang selanjutnya adalah relevansi. Tujuannya
adalah Agar informasi laporan keuangan bermanfaat, maka laporan keuangan tersebut
harus relevan untuk para penerima ataupun pengguna dalam hal mengambil suatu
keputusan.
Informasi mempunyai kualitas yang relevan bila dapat dipengaruhi oleh pemakai dalam
hal mengambil suatu keputusan dengan cara membantu mengevaluasi kegiatan di masa
lalu, masa kini, ataupun pada masa depan.
Informasi yang sifatnya penegasan terkait peristiwa ataupun keadaan masa lalu dan masa
kini, berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan guna meramalkan ataupun
memproyeksikan suatu kejadian ataupun peristiwa pada waktu yang akan datang.
Namun, harus selalu diingat bahwa laporan keuangan yang disusun dalam rangka
pertanggungjawaban manajemen dan juga tujuan umum kepada para petinggi atau
pemilik perusahaan harus disusun dengan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
secara umum.
Walaupun begitu, data yang tersedia di masa lalu diharapkan bisa digunakan oleh seorang
analis keuangan untuk melakukan suatu prediksi terkait entitas untuk waktu yang akan
datang.
Berikut ini adalah salah satu contoh informasi laporan keuangan yang relevan.
 Memiliki Manfaat Umpan Balik
Informasi yang memungkinkan para pengguna untuk bisa menegaskan ataupun
mengoreksi hasil di masa lalu.
 Memiliki Manfaat Prediktif
Informasi yang mampu membantu para pengguna untuk bisa memprediksi waktu
yang akan datang dengan berdasarkan pada hasil dari masa lalu ataupun kejadian
di masa kini.
 Tepat waktu
 Lengkap.
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan – Materialitas (Materiality)
Materialitas adalah karakteristik kualitatif selanjutnya yang terdapat di dalam laporan
keuangan. Materialitas adalah suatu tolak ukur apakah suatu informasi bisa dianggap
relevan atau tidak.
Suatu informasi akan dianggap material ataupun signifikan jika suatu kesalahan, salah
penyajian, atau salah mencantumkan informasi bisa mempengaruhi keputusan ekonomi
pada pengguna informasi laporan keuangan, atau dengan kata lain mampu menyesatkan
proses pengambilan keputusan.
4. Keandalan (Reliability)
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan selanjutnya yang tentu harus ada di dalam
laporan keuangan adalah keandalan. Bila terjadi suatu penundaan yang tidak semestinya
di dalam laporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan pun akan kehilangan tingkat
relevansinya.
Pihak manajemen kemungkinan besar harus mampu menyeimbangkan manfaat relatif
antara suatu pelaporan yang tepat waktu dan juga ketentuan informasi yang memang
andal. Pihak penyedia informasi yang tepat waktu akan mampu meningkatkan keandalan
informasi.
Sebaliknya, bila pelaporan ditunda hingga seluruh aspek di dalamnya diketahui, maka
informasi yang dihasilkan pun kemungkinan besar akan menjadi sangat handal, namun
menjadi kurang bermanfaat untuk para pengambil keputusan.
Untuk itu, penggunaan software akuntansi di dalam perusahaan akan sangat membantu
dalam menyajikan berbagai laporan tersebut secara lebih tepat waktu tanpa harus disusun
terlebih dahulu secara manual.
Nah, agar suatu informasi bisa diandalkan, maka informasi tersebut harus memenuhi
persyaratan, yang diantaranya adalah penyajian yang jujur, substansi yang mampu
mengungguli bentuk, netral, pertimbangan yang sehat, dan juga lengkap.
5. Dapat diperbandingkan (Comparability)
Karakteristik kualitatif laporan keuangan terakhir yang harus ada di dalam laporan
keuangan keuangan adalah bisa dipertimbangkan dengan baik. Para pengguna informasi
harus mampu membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periodenya agar bisa
mengidentifikasi adanya kecenderungan posisi dan juga kinerja keuangan.
Para pengguna informasi juga harus bisa membandingkan laporan keuangan antar
organisasi agar bisa mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan juga perubahan posisi
keuangan secara lebih relative.
Untuk itu, bentuk pengukuran dan juga penyajian pada dampak keuangan dari transaksi
dan juga peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk organisasi
publik terkait, antar periode organisasi yang serupa, dan untuk organisasi yang berbeda-
beda.
Implikasi yang penting dari karakteristik kualitatif laporan keuangan yang mampu
dibandingkan adalah pihak pengguna informasi harus memperoleh informasi terkait
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan pada sektor
publik, perubahan kebijakan, dan juga pengaruhnya pada perubahan tersebut.
Setiap pengguna informasi bisa mengidentifikasi adanya perbedaan kebijakan akuntansi
yang diberlakukan untuk melakukan transaksi dan juga peristiwa lainnya yang sama dari
satu periode waktu ke periode waktu lainnya dalam perusahaan yang berbeda.
17. Apa itu asset
Aset merupakan salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang sifatnya
memberikan manfaat usaha di kemudian hari
 Jenis-Jenis Aset Menurut Keberadaan Fisik
Aset tak hanya mempunyai satu jenis-jenis saja, melainkan masih diklasifikasikan
terlebih dahulu baru diisi oleh jenis-jenis sesuai golongannya. Klasifikasi yang pertama
berupa jenis aset menurut keberadaan fisiknya.
Menurut keberadaan fisik, aset dibagi menjadi dua yaitu aset berwujud dan aset tak
berwujud. Aset berwujud terdiri dari benda apa saja yang bisa dirasakan dan dilihat
oleh mata, yaitu antara lain rumah, tanah, alat kantor, uang, kas, emas, surat berharga,
mesin, barang dagang, dan benda lain yang bisa dilihat.
Aset tak berwujud kebalikan dari aset berwujud, yaitu tak bisa dilihat. Adapun jenis-
jenis aset tak berwujud atau intangible assets antara lain izin, hak paten, merk dagang,
good will, hak cipta, kekayaan intelektual, dan lain-lain.
 Jenis-Jenis Aset Menurut Konvertibilitas
Klasifikasi aset selanjutnya ini membagi aset menjadi dua golongan yang lebih spesifik,
yaitu aset tidak lancar dan aset lancar.
1. Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar atau aktiva tidak lancar merupakan aset yang sulit dikonversi atau
diubah ke dalam bentuk lain. Contohnya antara lain merk dagang, hak paten, tanah,
alat, mesin, dan bagunan saja.
2. Aset Lancar
Sedangkan aset lancar merupakan aset yang tak sulit untuk dikonversikan menjadi
bentuk lain. Aset lancar ini memiliki banyak sebutan, antara lain juga disebut sebagai
aset likuid dan current assets. Contoh dari aset lancar antara lain deposito, surat
berharga, saham, kas, piutang dagang, dan barang dagangan.
 Klasifikasi Aset Itu Penting
Untuk bisnis yang menengah hingga yang besar, mengetahui klasifikasi aset adalah
hal yang penting. Perusahaan harus bisa membagi mana aset yang berwujud dan aset
yang tak berwujud demi menentukan resiko yang mungkin terjadi dan solvabilitasnya.
Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan bisnis startup atau bisnis yang masih
kecil dan individu pribadi juga disarankan untuk mengetahui bagaimana
pengklasifikasian aset.
 Sifat-Sifat Aset
Tak hanya pengertian dan jenisnya saja, Anda juga harus mengetahui sifat apa saja
yang dimiliki oleh sebuah aset secara umum. Ada tiga sifat utama dari aset, yaitu
sumber daya, nilai ekonomi, dan kepemilikan.
Aset tentunya merupakan sebuah sumber daya yang bisa dimanfaatkan di masa depan
nanti. Selain itu, aset juga jelas memiliki nilai ekonomi karena bisa diperjual-belikan.
Aset juga bisa mencerminkan kekayaan seseorang yang mana bisa dikonversikan
menjadi uang tunai atau bentuk kekayaan yang lainnya.
18. Comparability dan consistence (horizontal dan vertikal)
Analisis horizontal terdiri dari perbandingan data keuangan tahun terakhir dengan data
keuangan di tahun-tahun lainnya.
Jenis analisis laporan keuangan ini juga dikenal sebagai analisis trend, dan sering
dinyatakan dalam istilah moneter atau mata uang dan persentase.
Perbandingan jumlah mata uang akan memberikan analis wawasan tentang aspek-aspek
yang mungkin berkontribusi secara signifikan terhadap profitabilitas atau posisi keuangan
suatu bisnis atau perusahaan.
Sedangkan analisis vertikal merupakan analisis laporan yang dilakukan dengan cara
membandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun di dalam laporan
keuangan tunggal.
Analisis vertikal ini dapat diterapkan pada akun untung dan rugi dengan
merepresentasikan tajuk standar sebagai persentase dari total omset tahunan.
Hal ini akan memudahkan untuk mendapatkan informasi jika pembagian biaya,
pengeluaran, serta laba yang berbeda.
Selain itu juga memungkinkan untuk membandingkan tahun-tahun berikutnya dan untuk
mengidentifikasi tren tertentu.
19. Kalau perusahaan ubah metode akuntansi bagaimana dampaknya sama
comparability, apa yang harus dilakukan
Perubahan dalam prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang
berbeda dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode sebelumnya.
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip ekonomi yang
berlaku umum ke yang lainnya. Pengujian yang seksama harus dilaksanakan dalam setiap
situasi untuk memastikan bahwa perubahan prinsip memang telah terjadi.

Akhrinya, jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima atau jika
prinsip itu diterapkan secara tidak benar, maka perubahan ke prinsip akuntansi yang
berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan Perpindahan dari akuntansi dasar kas
atau pajak penghasilan ke dasar akrual dianggap juga sebagai koreksi kesalahan.

Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini bisa diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif, perubahan prinsip
akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dan perubahan metode penentuan
penentuan harga pokok persediaan ke LIFO. Dampak perubahan dari satu prinsip
akuntasi yang diterima ke prinsip akuntansi lainnya dicerminkan oleh pelaporan efek
kumulatif dari perubahan tersebut dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Ketika
suatu perubahan prinsip akuntansi terjadi, laporan keuangan untuk seluruh periode
laporan sebelumnya, guna kepentingan komparatif dengan laporan keuangan tahun
berjalan, disajikan seperti yang dilaporan sebelumnya.
20. Mengapa melakukan perubahan metode akuntansi
1. Berdasarkan pengalaman atau adanya informasi baru, suatu perusahaan merasa
perlu mengubah estimasi pendapatan dan biayanya, seperti misalnya: estimasi jumlah
piutang tak tertagih, estimasi umur atau masa manfaat aktiva tetap.
2. Karena perubahan kondisi perokonomian, perusahaan merasa perlu untuk
mengubah metode akuntansinya untuk lebih mencerminkan kondisi perekonomian
terkini.
3. Organisasi profesi akuntansi mengharuskan perusahaan untuk menerapkan
standar, prinsip, atau metode akuntansi yang baru.
4. Akuisisi, peleburan, pemekaran, pemecahan usaha bisa menyebabkan terjadinya
perubahan entitas pelapor.
5. Tuntutan kepada manajemen untuk menghasilkan laba secara berlebihan.
Perubahan akuntansi seringkali bisa membuat laba menjadi lebih besar. Apapun
alasannya, akuntan harus tetap menempatkan manfaat atau kegunaan informasi
sebagai pertimbangan utama di dalam menyajikan informasi akuntansi.
21. Alasan perusahaan menggunakan metode garis lurus
metode garis lurus penyusutan aset tetap adalah suatu metode perhitungan penyusutan
aset tetap yang mampu menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap
periode pembukuan selama masa fungsi aset tersebut.
22. Pengguna laporan keuangan (internal dan eksternal)
Pengguna Laporan Keuangan Pihak Internal
Biasanya, pengguna internal menggunakan laporan keuangan untuk mengambil
keputusan. Jenis laporan keuangan ini juga biasa disebut laporan keuangan manajerial.
Beberapa cara pengguna internal menggunakan informasi laporan keuangan dengan cara
berikut:
 Menilai bagaimana manajemen bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya
perusahaan.
 Membentuk keputusan tentang kapan harus meminjam atau menginvestasikan
sumber daya perusahaan.
 Membentuk keputusan ekspansi atau perampingan.
- Pemilik
Pemilik menjadi seseorang yang paling tertarik pada laporan keuangan. Tidak hanya
karena kepentingannya dalam melihat laba, melainkan juga informasi jumlah keuangan
yang dimiliki untuk pendapatan pribadi. Pemilik ingin tahu seberapa banyak modal yang
dibutuhkan bisnis untuk menghasilkan pendapatan penjualan.
- Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan adalah pengguna pertama dan terutama dari laporan keuangan.
Meskipun mereka orang-orang yang menyiapkan laporan keuangan, tetapi mereka sambil
sambil mempertimbangkan kemajuan dan pertumbuhan perusahaan.
Manajemen perusahaan melihat laporan keuangan dari perspektif likuiditas , profitabilitas,
arus kas, aset dan kewajiban, saldo kas, persyaratan dana, utang yang harus dibayar,
pembiayaan proyek, dan berbagai kegiatan operasional hari lainnya. Sederhananya,
manajemen perusahaan memerlukan laporan keuangan untuk membuat keputusan
tentang bisnis.
- Karyawan
Karyawan melihat laporan keuangan perusahaan dari berbagai sudut pandang. Mereka
ingin tahu apakah perusahaan memberi bonus atau kenaikan gaji yang tergantung pada
kinerja keuangan perusahaan.
Juga, mereka ingin memiliki pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan situasi
industri saat ini yang dapat dilihat dari laporan keuangan.
Perusahaan juga dapat melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, karena itu,
ingin agar karyawan mengetahui dan memahami keuangan perusahaan.
Bahkan sebagian karyawan melihat laporan keuangan perusahaan sebagai kemungkinan
ekspansi dan peluang pengembangan karier mereka.
Pengguna Laporan Keuangan Pihak Eksternal
Pengguna eksternal terbagi atas 10 kelompok yang masing-masing memiliki tujuan dan
minat yang berbeda.
- Investor
Investor dan calon investor tertarik pada potensi keuntungan dan keamanan investasi
mereka. Laba di masa yang akan datang dapat diperkirakan dari kinerja laporan keuangan
perusahaan yang lalu, khususnya laporan laba rugi.
Investor juga memerlukan informasi keuangan untuk membuat keputusan tentang apa
yang harus dilakukan dengan investasi mereka (saham), yaitu menahan, menjual, atau
membeli lebih banyak.
- Analisis Investasi
Analis investasi mengawasi dengan cermat laporan keuangan perusahaan. Mereka
memiliki pengetahuan industri yang baik dan mengetahui kinerja perusahaan.
Berdasarkan analisis mereka dari laporan keuangan, analisis investasi membuat
keputusan apakah akan merekomendasikan saham perusahaan kepada klien mereka
atau tidak.
- Pemberi Pinjaman atau Kreditur
Pemberi pinjaman seperti bank tradisional, lembaga keuangan, kreditor ingin memeriksa
kemampuan perusahaan untuk membayar utang. Dengan demikian, mereka membaca
laporan keuangan perusahaan dan melihat apakah mereka akan memberikan pinjaman.
Biasanya, para pemberi pinjaman atau kreditur ini melihat likuiditas perusahaan –
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
- Lembaga Pemeringkat
Lembaga pemeringkat kredit meninjau laporan keuangan perusahaan untuk memberikan
peringkat kredit atas instrumen utang perusahaan. Perusahaan penerbit harus
memberikan semua informasi kepada lembaga pemeringkat kredit.
Investor dari sekuritas ini dapat membuat keputusan berdasarkan informasi setelah
lembaga pemeringkat memberikan peringkat yang jelas berdasarkan atas kondisi
keuangan perusahaan.
- Pelanggan
Sebagian pelanggan perlu melihat laporan keuangan perusahaan tempat mereka membeli
barang atau jasa. Klien besar ingin memiliki kemitraan jangka panjang atau kontrak
dengan perusahaan sehingga mereka ingin bekerja dengan perusahaan yang stabil
secara finansial.
Lebih lanjut, biasanya perusahaan yang kuat secara finansial dapat menyediakan
pelanggan dengan penjualan kredit dan dapat memberikan produk dan layanan dengan
harga diskon dibanding.
- Kompetitor
Kompetitor ingin mengetahui status keuangan perusahaan yang bersaing. Mereka ingin
mempertahankan keunggulan kompetitif pada pesaing mereka dan karenanya, ingin
mengetahui kesehatan keuangan perusahaan lain.
- Pemasok
Pemasok, seperti pelanggan ingin berurusan dengan perusahaan yang memiliki
kesehatan keuangan yang baik. Dengan demikian, mereka juga menjadi bagian dari
pengguna laporan keuangan dan membuat keputusan dalam pemberian kredit kepada
perusahaan.
- Otoritas Pajak dan Pemerintah
Instansi pemerintah yang memantau dan mengurus perpajakan tertarik pada kisah
keuangan suatu bisnis. Mereka ingin tahu apakah bisnis membayar pajak sesuai dengan
undang-undang perpajakan saat ini.
Instansi pemerintah juga ingin melakukan prediksi pajak masa depan berdasarkan kinerja
perusahaan dan praktik industri.
- Serikat Pekerja
Serikat pekerja membutuhkan laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan bisnis
untuk membayar kompensasi dan manfaat kepada anggota serikat yang diwakilinya.
- Masyarakat Umum
Siapa pun di luar perusahaan seperti peneliti, siswa, analis, dan lainnya tertarik pada
laporan keuangan perusahaan dengan alasan valid tertentu.

Laporan keuangan perusahaan adalah informasi terpenting tentang perusahaan. Laporan


keuangan memberikan gambaran yang jelas tentang urusan keuangan perusahaan,
kinerjanya yang dapat dibandingkan dengan kompetitor dan mitra. Dengan demikian,
berbagai pengguna dapat membaca dan memahami laporan keuangan perusahaan untuk
tujuan mereka sendiri.
23. Pendekatan perubahan kebijakan akuntansi
 Entitas melaporkan dampak kumulatif atas perubahan kebijakan pada laporan
keuangan tahun berjalan. Entitas tidak melakukan perubahan pada laporan keuangan
tahun sebelumnya.
 Entitas melakukan perubahan secara retrospektif. Entitas melakukan penyesuaian
laporan keuangan tahun sebelumnya dan menunjukkan dampak kumulatif sebagai
penyesuaian pada laba ditahan awal tahun berjalan.
 Entitas melakukan perubahan secara prospektif (di masa depan). Entitas tidak
melakukan penyesuaian pada neraca awal untuk merefleksikan perubahan
kebijakan.
24. Elemen laporan keuangan
Terdapat 10 unsur atau elemen dalam laporan keuangan yang lengkap.
Tiga elemen pertama adalah harta, kewajiban dan ekuitas yang masuk dalam
laporan keuangan neraca, kemudian investasi, distribusi dan laba komperhensif
masuk dalam laporan perubahan modal, sementara 4 elemen terakhir yakni
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian masuk dalam laporan laba rugi. Dan
dari 10 elemen tersebut, 3 elemen pertama diatas merupakan yang paling mendasar.
Dari sinilah logika akuntansi dapat dipahami, tanpa mengerti 3 unsur dasar tersebut, maka
alokasi atau penempatan angka untuk informasi akuntansi dalam skema pelaporan akan
menjadi sulit.
Harta, Utang dan Modal
Semua orang mengenal istilah harta dengan baik, demikian pula dengan utang dan modal,
namun tidak semua orang benar-benar memahami ketiga isilah ini dengan tepat.
1. Harta, dalam laporan keuangan merupakan asset atau aktiva yag dimiliki oleh perusahaan
yang dapat terjadi sebagai akibat dari transaksi masa lalu. Michell Suharli dalam bukunya
memberikan gambaran mengenai 3 karakter dalam pengualifikasian harta, yakni :
 Probable future economic benefit, harta harus memiliki mafaat dimasa yang akan
datang, yang memungkinkan memberikan net cash flow dimas yang akan datang
baik langsung maupun tidak langsung
 Entitas tersebut mampu memberikan menikmati manfaat dan memiliki kekuatan
untuk menghalangi entitas lain menikmati manfaat ekonomis tersebut
 Transaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan
mengawasi manfaat tersebut, serta menghalangi entitas lain, sudah terjadi dimasa
lalu.
 Penyusutan, adalah biaya yang tercatat dalam leporan keuangan yang berkaiatan
dengan penggunaan masa manfaat peralatan operasional usaha yang Anda miliki
2. Modal / Ekuitas
Sementara hak atau klaim atas harta dapat disebut sebagai hak kekayaan sebuah
perusahaan atau yang sering juga disebut sebagai ekuitas. Dalam laporan keuangan
ekuitas didapatkan setelah harta perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya,
sehingga disebut sebagai net asset atau aktiva bersih. Yang harus dipahami disini adalah,
modal tidak semata-mata berupa uang tunai, namun dapat pula dalam bentuk peralatan
seperti mesin dan inventaris kantor lain misalnya.
3. Kewajiban
Adalah penyerahan harta dimasa depan sebagai sebuah pengorbanan ekonomis yang
terjadi karena peristiwa atau transaksi dimasa lalu. Michell Suharli menambahkan 3
karakteristik dari kewajiban yakni :
 Suatu kewajiban mengharuskan bahwa suatu entits menyelesaikan kewajiban
sekarang ini dengan mentransfer asset dari masa depan atas permintaan / bila suatu
peristiwa tertentu terjadi / pada suatu waktu tertentu
 Kewajiban ini tidak dapat dihindari
 Peristiwa yang menimbulkan kewajiban entitas tersebut telah terjadi dimasa lalu
Ketiga elemen dasar ini, saling terkait dan dapat dirumuskan menjadi sebuah persamaan
kas, sebagai pemahaman logika dasar dalam kalkulasi keuangan nantinya.
Harta sendiri terdiri dari beberapa kompenen, yakni :
1. Kas, secara harfiah kas didefinisikan sebagai uang kontan atau tunai yang Anda miliki
dalam proses yang berkaiatan dengan usaha.
2. Perlengkapan, sementara perlengkapan adalah sarana penunjang operasional usaha
yang secara teknis dan fisik dapat habis dalam proses penggunaannya. Misalnya ATK
[alat tulis kantor seperti pulpen dan penghapus], setelah digunakan berkali-kali maka
pulpen [tintanya] dan penghapus akan habis dan kemudian sudah tidak lagi dapat diambil
fungsinya.
3. Peralatan adalah sarana penunjang operasional usaha yang secara fisik dan teknis tidak
dapat habis, namun hanya diambil manfaat ekonomisnya saja. Misalnya sepeda motor
untuk operasional usaha atau mesin.
4. Penyusutan adalah biaya yang tertuang dalam laporan akuntansi. Pembahasan secara
detil dan rinci terdapat dalam bab tersendiri.
Elemen Laporan Keuangan
berhubungan langsung dengan posisi aset
keuangan
ekuitas
liabilitas

berhubungan langsung dengan kinerja pendapatan


perusahaan
beban

Unsur Laporan Keuangan


Aset
Liabilitas
Ekuitas
Pendapatan
Beban
keuntungan
kerugian
25. Jenis Laporan Keuangan
- Laporan Harga Pokok Penjualan

- Laporan Harga Pokok Produksi


- Laporan Laba Rugi

revenue adalah pendapatan yang mampu dihasilkan oleh


perusahaan dengan adanya kegiatan atau aktivitas
utama perusahaan tersebut.

income adalah keuntungan yang didapatkan oleh


perusahaan. Nilai income diperoleh dari total
pendapatan dikurangi seluruh biaya produksi

- Laporan Perubahan Ekuitas


- Laporan Neraca

- Laporan Arus Kas


26. Catatan laporan keuangan
FINANCIAL STATEMENT (Laporan
Keuangan)
Laporan keuangan adalah ringkasan dari 1. Laporan Posisi Keuangan
proses akutansi selama tahun buku yang 2. Laporan Laba Rugi dan Laba Rugi Komprehensif
bersangkutan yang digunakan sebagai alat Lainnya
untuk berkomunikasi antara data keuangan 3. Laporan Arus Kas
atau aktivitas suatu perusahaan dengan 4. Laporan Perubahan Ekuitas
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap 5. Catatan atas Laporan Keuangan
data atau aktivitas perusahaan tersebut.

FINANCIAL Reporting (Pelaporan


Keuangan)
1. Profil Perusahaan
Pelaporan keuangan adalah laporan 2. Ikhtisar Saham
keuangan yang ditambah dengan informasi- 3. Pembahasan hasil kinerja keuangan
informasi lain yang berhubungan, baik 4. Laporan keuangan konsolidasi
langsung maupun tidak langsung dengan 5. Data perusahaan
informasi yang disediakan oleh sistem
akuntansi keuangan, seperti informasi
tentang sumber daya perusahaan,
earnings, current cost, informasi tentang
prospek erusahaan yang merupakan baian
integral dengan tujuan untuk memenuhi
tingkat pengungkapan yang cukup.
27. Laporan arus kas dan contoh arus kas
Pengertian laporan arus kas adalah sebuah perincian yang menunjukkan jumlah
pemasukan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu.
Arus kas dalam keuangan bisnis dan keluarga memiliki sedikit perbedaan. Jika keuangan
keluarga arus kas yang dimaksud adalah cash basis. Sedangkan, dalam keuangan bisnis
terdapat cash basis dan accural basis.
28. Apa itu kontijensi dan dimana dilaporkan
kontinjensi didefinisikan sebagai kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa
lalu, tapi tidak diakui karena tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan
sumber daya untuk menyelesaikan kewajibannya; atau jumlah kewajiban tersebut tidak
dapat diukur secara andal.
29. Pengakuan pendapatan
pendapatan diakui saat manfaat telah dipindahkan dari perusahaan kepada pembelin atau
pelanggan
30. Perbedaan financial statement dan financial reporting (kieso)
Financial Statement
Financial statement juga memiliki beberapa jenis, diantaranya :
- Laporan Posisi Keuangan
- Laporan Laba Rugi dan Laba Rugi Komprehensif Lainnya
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Catatan atas Laporan Keuangan
Tujuan Financial Statement
Laporan keuangan atau financial statement adalah suatu laporan yang menyediakan
informasi terkait posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan dalam
perusahaan yang memiliki manfaat untuk pengguna dalam pengambilan keputusan.
Namun, financial statement ini tidak menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan
pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan serta kejadian yang sudah terjadi tanpa mewajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan.
Financial statement ini juga dapat menampilkan apa yang sudah dilakukan manajemen
atau dipertanggungjawabkan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau
dipertanggungjawabkan manajemen dapat berbuat demikian agar dapat membuat atau
mengambil keputusan ekonomi. Keputusan tersebut dapat mencakup keputusan seperti
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
mengangkat atau mengganti manajemen.
Pemakai Financial Statement
Banyak yang menggunakan financial statement untuk berbagai macam kebutuhan
pengelolaan keuangan beberapa diantaranya :
- Penggunaan Laporan Keuangan
- Investor / Lender
- Karyawan
- Pemberi Pinjaman / Borrower
- Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
- Pelanggan
- Pemerintah
- Masyarakat
Financial Report
Financial report atau pelaporan keuangan adalah output sampingan yang mendukung
penggunaan financial statement. Maksudnya adalah suatu laporan keuangan yang
ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik itu yang langsung
maupun yang tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi
keuangan, seperti informasi mengenai sumber daya perusahaan.
Financial reporting ini dibuat hanya untuk tujuan internal. Pelaporan keuangan ini meliputi
segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan.
Jenis Financial Report
Pada financial report tidak terdapat jenis-jenis, karena financial reporting memiliki sifat
yang fleksibel. Beberapa hal dalam financial reporting biasanya berisi hal-hal seperti:
- Profil Perusahaan
- Ikhtisar Saham
- Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan
- Laporan Keuangan Konsolidasi
- Data Perusahaan
Financial reporting terdapat di annual report, karenanya beberapa orang juga
menganggap financial report sebagai annual report = ringkasan keuangan dari
aktivitas perusahaan dalam periode satu tahun.
Tujuan Financial Report
- Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan pengguna potensi lainnya
dalam membantu proses pengambilan keputusan atas berbagai macam kebutuhan
finansial.
- Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut
dan perubahannya.
- Menaksir arus kas yang masuk pada perusahaan
SAHAM DAN JENIS
Saham
Surat berharga yang dapat menunjukkan bagian dari
kepemilikan atas suatu perusahaan

Jenis Saham
berdasarkan kemampuannya
Saham Biasa mudah untuk menjual sahamnya.

Saham Preferen / Istimewa hak-hak istimewa seperti didahulukan dalam pembagian deviden
berdasarkan kinerja perdagangannya
speculativ stock
counter cyclical sock
blue chip stock
income stock
growth stock
berdasarkan cara peralihannya
saham atas unjuk atau bearer stock
saham atas nama atau registered

RASIO KEUANGAN
Rasio Keuangan
alat yang digunakan untuk
menganalisis kondisi keuangan dan
Rasio Likuiditas perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
Rasio Solvabilitas aset perusahaan yang dibiayai oleh kewajiban perusahaan
Rasio Rentabilitas perusahaan dalam memperoleh laba
KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual Akuntansi

menurut FASB (Financial


Accounting Standar Board)
''suatu sistem yang koheren dari
tujuan dan fundamentalis yang
saling terkait yang dapat
mengarah pada standar yang
konsisten dan yeng menentukan
sifat, fungsi dan batasan
akuntansi keuangan dan
lap.keuangan.

KERANGKA KONSEPTUAL
PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Biaya Historis aset dan kewajiban dicatat berdasarkan harga perolehannya
pendapatan diakui pada saat pendapatan tersebut telah
Pengakuan Pendapatan terealisasi dan dapat direalisasikan
pendapatan dan beban dalam satu perusahaan ditandingkan
Konsep Penandingan karena pendapatan dapat diperoleh karena adanya beban
penjelasan mengenai angka-angka yang ada dalam laporan
Pengungkapan keuangan mengenai bagaimana metode yang digunakan dan

TEORI AKUNTANSI
Teori Akuntansi
teori kepemilikan adalah agen atau perwakilan atau pengaturan dimana
wirausahawan individual atau pemegang saham beroperasi. Sudut pandang
dari kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan dicerminkan dalam cara
cara dimana catatan akuntansi disimpan dan laporan keuangan disusun.
Entity Theory (teori entitas) memandang entitas sebagai sesuatu yang
terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal kedalam
perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatiaan dan
menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik.
enterprise theory, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang
beroperasi untuk kepentingan banyak pihak yang telah membantu
terciptanya prestasi perusahaan.
Investasi berdasarkan teori ekonomi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang
akan dating.
fud teori atau teori dana adalah dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun
entitas, melainkan sekelompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan-
pembatasan yang terkait, yang disebut dana, yang mengatur penggunaan
aktiva tersebut.
teori stakeholder menyatakan bahwa semua stakeholder mempunya hak
memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan yang memengaruhi
pengambilan keputusan mereka.
Leasing
Leasing adalah perusahaan pembiayaan menyewakan barang sewa guna
kepada penyewa dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, ketika
penyewa tak mampu membayar, maka lessor dapat mengambil kembali
barang sewa guna yang disewakan dari penyewa atau lessee. berbeda
dengan kredit, leasing lebih ke dalam bentuk menyewakan sementara
kredit lebih ke meminjam dana untuk pembelian kebutuhan suatu hal
LEASING

METODE PENCATATAN ASET TETAP


metode pencatatan aset tetap
dicatat melalui perolehan pembelian tunai
melalui angsuran
melalui pertukaran dengan surat-surat berharga
melalui pertukaran dengan aktiva yang lain
dengan membuat sendiri

IFRS 13
Pengertian nilai wajar (fair value) menurut PSAK
68 atau IFRS 13 adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yg akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.

NILAI PASAR

Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek. Nilai wajar adalah
harga di mana aset dapat dibeli atau dijual dalam transaksi kini
antar pihak secara sukarela, yaitu bukan penjualan paksa atau
likuidasi.
LAPORAN KONSOLIDASI

Laporan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang menyajikan
posisi keuangan dari hasil operasional untuk induk perusahaan dan
beberapa anak perusahaan, seakan-akan institusi-institusi tersebut
merupakan satu perusahaan.
Tujuan dari penyusunan laporan tersebut adalah untuk
memberikan gambaran objektif secara keseluruhan mengenai
posisi keuangan dan aktivitas dari suatu
kelompok perusahaan (induk dan anaknya) sehingga bisa
dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan (investor, auditor,
dsb).

PROVISI
Provisi
liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Istilah provisi penyusutan,
penurunan nilai aset, hal ini merupakan penyesuaian terhadap penyesuaian nilai
tercatat. Perlakuan untuk pengeluaran dianggap sebagai aset atau beban

SFAC, SAK, IFRS


SFAC lebih berfokus untuk membantu Investor dalam menilai hal-
hal yang berkaitan dengan ketidak pastian arus kas di masa
mendatang dan sumber daya ekonomi perusahaan.
SAK lebih berfokus untuk menggambarkan pengaruh keuangan SAK ETAP, PSAK
dari kejadian di masa lalu dan sebagai bentuk SYARIAH, PSAK-
pertanggungjawaban manajemen. IFRS, SAP
IFRS lebih berfokus pada transparansi pelaporan keuangan untuk
mengindari ketidak adilan dalam penyampaian informasi kepada
pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut.

JENIS PERUSAHAAN

Jenis Perusahaan berdasarkan jenis kepemilikannya: Perorangan CV Firma PT


Jenis Perusahaan berdasarkan bentuk usahanya: Jasa dagang manufactur
GAIN REVENUE INCOME EARNING NILAI REALISASI BERSIH

Gain adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan diluar dari


operasional bisnisnya
Revenue/pendapatan yaitu jumlah total uang yang dihasilkan
perusahaan selama operasi bisnisnya.
Income/earning adalah jumlah uang yang disimpan perusahaan
setelah dikurangi dengan semua biaya yang terkait biaya operasi
earning per share adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam
satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar
net realizable value atau nilai realisasi bersih adalah jumlah uang
tunai yang diharapkan diterima oleh perusahaan berdasarkan
penjualan aray pelesan suatu barang rsetelah dikurangi biaya terkait.

BEBAN PAJAK
jika laba pajak lebih besar jika laba pajak lebih beban pajak yang dapat
dari laba akuntansi maka kecil daripada laba berpengaruh pada penambahan
akan terbentuk aset pajak akuntansi makan atau pengurangan beban pajak
tangguhan akan terjadi yang harus dibayar oleh wajib pajak
kewajiban pajak dimasa yang akan datang
tangguhan

PERTUKARAN ASET

pertukaran aset
Gain atau Lose dicatatn dibagian bawah
laporan laba rugi sebagai gain/lose lain
PAJAK TANGGUHAN
pajak tangguhan
pajak penghasilan yang dipulihkan atau dapat dilakukan
perubahan pada periode masa yang akan datang atau
masa depan sebagai akibat dari akumulasi rugi pajak
yang masih belum dikompensasikan dan belum
dimanfaatkannya akumulasi kredit pajak sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai