Kompre Akkeu
Kompre Akkeu
Kompre Akkeu
Rekonsiliasi Bank
7. Definisi kas
Pngertian kas adalah suatu harta kekayaan yang memiliki sifat lebih likuid dan berjangka
waktu lebih pendek untuk bisa dimanfaatkan secara bebas dalam pendanaan operasional
perusahaan.
8. Kas kecil (definisi, penentuannya, metode pengisian)
Kas kecil adalah jenis perunutukkan kas untuk kegiatan sehari-hari atau rumah tangga
yang nominalnya tidak terlalu besar.
Untuk mengelola setiap unsur manajemen finansial perusahaan diperlukan metode-
metode khusus. Tanpa terkecuali yang terkait dengan pencatatan petty cash. Pencatatan
kas kecil juga membutuhkan metode-metode atau cara-cara pencatatan tertentu. Ini dia
metode-metode tersebut:
1. Metode Tetap
Metode pencatatan kas kecil yang pertama adalah metode tetap atau istilah akuntansi-
nya disebut Imprest Fund System. Maksud dari metode ini adalah sebuah pembukuan
petty cash yang jumlah nominalnya selalu sama. Hal ini biasanya terjadi akibat jumlah
dana yang dikeluarkan dengan dana yang dimasukkan sama. Karena itu, saldo kas di
dalam petty cash jumlahnya selalu tetap.
2. Metode Fluktuasi
Metode Fluktuasi adalah metode pencatatan kas kecil yang jumlah nominalnya selalu
berubah. Tentunya ini merupakan metode kebalikan dari metode pencatatan petty cash
yang pertama yaitu Imprest Fund System atau metode tetap.
Metode fluktuasi terjadi karena adanya ketimpangan antara pengeluaran dengan
pemasukan. Yang mana jumlah uang yang dikeluarkan dengan deposit dana tidak sama.
Bisa lebih banyak saldo daripada dana yang dikeluarkan atau sebaliknya.
9. Piutang (kerugian piutang dan pencatatannya)
piutang adalah sejumlah pinjaman yang terjadi karena penjualan barang atau jasa secara
kredit, atau sejumlah pinjaman seseorang kepada orang lain yang dapat ditagih dalam
jangka waktu tertentu. Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain
yang berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit.
kerugian piutang adalah bentuk kerugian yang terjadi karena memang adanya prinsip
bahwa piutang yang dicatatkan di dalam laporan keuangan neraca dan hanya memiliki
nominal piutang yang diharapkan bisa ditagih oleh perusahaan.
Contoh Perhitungan:
Di tanggal 31 Desember 2015, diketahui saldo rekening piutang milik perusahaan PT MCC
adalah senilai Rp. 15.000.000,-. Sedangkan saldo kredit rekening cadangan piutang tak
tertagihnya adalah senilai Rp. 15.000,- dengan persentase kerugian piutang yang
ditetapkan senilai 2%.
Berdasarkan hal tersebut, maka perhitungan dan juga jurnal piutang tidak tertagih serta
jurnal cadangan piutang tidak tertagihnya adalah sebagai berikut ini:
10. Hpp (perhitungan dan analisisnya)
Rumus HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir
5 juta untuk keperluan keluarga. Maka, penyusunan laporannya adalah sebagai berikut.
14. Apakah nilai neraca saldo pada tanggal 31 Desember merupakan nilai sebenarnya
Tidak karena belum dilakukan jurnal penyesuaian
15. Apa itu rasio keuangan. Meliputi, profitabilitas, likuiditas, dan solfabilitas
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai
indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan
keuangan selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum
keuangan perusahaan.
Rasio ini terdiri dari beberapa jenis yang penting untuk diketahui, agar penggunaannya
bisa tepat sasaran. Berikut ini beberapa jenis-jenisnya, yaitu:
1. Profitability Ratio (Rasio Laba)
Suatu metode untuk menganalisa perusahaan, seberapa besar kapasitas perusahaan
tersebut menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya.
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )
Teknik perhitungan untuk menganalisa kapasitas perusahaan untuk melunasi hutang
jangka pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri perusahaan yang tidak
sehat. Bahkan besarnya hutang dapat menimbulkan kebangkrutan.
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang)
Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
panjang, dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan
pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya.
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
Setiap perusahaan tentunya memiliki aktiva yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam
mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya guna menghasilkan laba. Dengan demikian, dapat
mengetahui efektifitas aktiva yang digunakan
16. Karakteristik kualitatif informasi keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah sebagai berikut ini:
1. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan – Mudah Dipahami (Understandability)
Suatu informasi baru bisa dikatakan bermanfaat untuk penerimanya jika bisa dipahami
dengan baik. Nah, agar laporan keuangan bisa dipahami dengan baik, maka pengguna
dianggap sudah mempunyai pengetahuan yang memadai terkait kegiatan ekonomi dan
bisnis, serta asumsi dan juga konsep yang menjadi dasar laporan keuangan.
Nah, dalam membuat laporan keuangan, ada karakteristik kualitatif laporan keuangan
yang harus dipenuhi, yakni mudah dipahami. Sehingga akan lebih mudah untuk dimengerti
oleh para pembaca pada umumnya yang bukan seorang ahli.
Namun, tentunya kesederhanaan ataupun kemudahan ini tidak bisa mengorbankan
relevansi informasi yang harus disajikan, walaupun memang agak kompleks.
Agar laporan keuangan yang sudah diaudit oleh auditor independen ini bisa terbaca dan
juga bermanfaat dan juga tidak menyesatkan untuk pengguna informasi, tentu informasi
tersebut harus bisa dengan mudah dipahami.
2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan – Relevansi (Relevance)
Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang selanjutnya adalah relevansi. Tujuannya
adalah Agar informasi laporan keuangan bermanfaat, maka laporan keuangan tersebut
harus relevan untuk para penerima ataupun pengguna dalam hal mengambil suatu
keputusan.
Informasi mempunyai kualitas yang relevan bila dapat dipengaruhi oleh pemakai dalam
hal mengambil suatu keputusan dengan cara membantu mengevaluasi kegiatan di masa
lalu, masa kini, ataupun pada masa depan.
Informasi yang sifatnya penegasan terkait peristiwa ataupun keadaan masa lalu dan masa
kini, berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan guna meramalkan ataupun
memproyeksikan suatu kejadian ataupun peristiwa pada waktu yang akan datang.
Namun, harus selalu diingat bahwa laporan keuangan yang disusun dalam rangka
pertanggungjawaban manajemen dan juga tujuan umum kepada para petinggi atau
pemilik perusahaan harus disusun dengan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
secara umum.
Walaupun begitu, data yang tersedia di masa lalu diharapkan bisa digunakan oleh seorang
analis keuangan untuk melakukan suatu prediksi terkait entitas untuk waktu yang akan
datang.
Berikut ini adalah salah satu contoh informasi laporan keuangan yang relevan.
Memiliki Manfaat Umpan Balik
Informasi yang memungkinkan para pengguna untuk bisa menegaskan ataupun
mengoreksi hasil di masa lalu.
Memiliki Manfaat Prediktif
Informasi yang mampu membantu para pengguna untuk bisa memprediksi waktu
yang akan datang dengan berdasarkan pada hasil dari masa lalu ataupun kejadian
di masa kini.
Tepat waktu
Lengkap.
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan – Materialitas (Materiality)
Materialitas adalah karakteristik kualitatif selanjutnya yang terdapat di dalam laporan
keuangan. Materialitas adalah suatu tolak ukur apakah suatu informasi bisa dianggap
relevan atau tidak.
Suatu informasi akan dianggap material ataupun signifikan jika suatu kesalahan, salah
penyajian, atau salah mencantumkan informasi bisa mempengaruhi keputusan ekonomi
pada pengguna informasi laporan keuangan, atau dengan kata lain mampu menyesatkan
proses pengambilan keputusan.
4. Keandalan (Reliability)
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan selanjutnya yang tentu harus ada di dalam
laporan keuangan adalah keandalan. Bila terjadi suatu penundaan yang tidak semestinya
di dalam laporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan pun akan kehilangan tingkat
relevansinya.
Pihak manajemen kemungkinan besar harus mampu menyeimbangkan manfaat relatif
antara suatu pelaporan yang tepat waktu dan juga ketentuan informasi yang memang
andal. Pihak penyedia informasi yang tepat waktu akan mampu meningkatkan keandalan
informasi.
Sebaliknya, bila pelaporan ditunda hingga seluruh aspek di dalamnya diketahui, maka
informasi yang dihasilkan pun kemungkinan besar akan menjadi sangat handal, namun
menjadi kurang bermanfaat untuk para pengambil keputusan.
Untuk itu, penggunaan software akuntansi di dalam perusahaan akan sangat membantu
dalam menyajikan berbagai laporan tersebut secara lebih tepat waktu tanpa harus disusun
terlebih dahulu secara manual.
Nah, agar suatu informasi bisa diandalkan, maka informasi tersebut harus memenuhi
persyaratan, yang diantaranya adalah penyajian yang jujur, substansi yang mampu
mengungguli bentuk, netral, pertimbangan yang sehat, dan juga lengkap.
5. Dapat diperbandingkan (Comparability)
Karakteristik kualitatif laporan keuangan terakhir yang harus ada di dalam laporan
keuangan keuangan adalah bisa dipertimbangkan dengan baik. Para pengguna informasi
harus mampu membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periodenya agar bisa
mengidentifikasi adanya kecenderungan posisi dan juga kinerja keuangan.
Para pengguna informasi juga harus bisa membandingkan laporan keuangan antar
organisasi agar bisa mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan juga perubahan posisi
keuangan secara lebih relative.
Untuk itu, bentuk pengukuran dan juga penyajian pada dampak keuangan dari transaksi
dan juga peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk organisasi
publik terkait, antar periode organisasi yang serupa, dan untuk organisasi yang berbeda-
beda.
Implikasi yang penting dari karakteristik kualitatif laporan keuangan yang mampu
dibandingkan adalah pihak pengguna informasi harus memperoleh informasi terkait
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan pada sektor
publik, perubahan kebijakan, dan juga pengaruhnya pada perubahan tersebut.
Setiap pengguna informasi bisa mengidentifikasi adanya perbedaan kebijakan akuntansi
yang diberlakukan untuk melakukan transaksi dan juga peristiwa lainnya yang sama dari
satu periode waktu ke periode waktu lainnya dalam perusahaan yang berbeda.
17. Apa itu asset
Aset merupakan salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang sifatnya
memberikan manfaat usaha di kemudian hari
Jenis-Jenis Aset Menurut Keberadaan Fisik
Aset tak hanya mempunyai satu jenis-jenis saja, melainkan masih diklasifikasikan
terlebih dahulu baru diisi oleh jenis-jenis sesuai golongannya. Klasifikasi yang pertama
berupa jenis aset menurut keberadaan fisiknya.
Menurut keberadaan fisik, aset dibagi menjadi dua yaitu aset berwujud dan aset tak
berwujud. Aset berwujud terdiri dari benda apa saja yang bisa dirasakan dan dilihat
oleh mata, yaitu antara lain rumah, tanah, alat kantor, uang, kas, emas, surat berharga,
mesin, barang dagang, dan benda lain yang bisa dilihat.
Aset tak berwujud kebalikan dari aset berwujud, yaitu tak bisa dilihat. Adapun jenis-
jenis aset tak berwujud atau intangible assets antara lain izin, hak paten, merk dagang,
good will, hak cipta, kekayaan intelektual, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Aset Menurut Konvertibilitas
Klasifikasi aset selanjutnya ini membagi aset menjadi dua golongan yang lebih spesifik,
yaitu aset tidak lancar dan aset lancar.
1. Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar atau aktiva tidak lancar merupakan aset yang sulit dikonversi atau
diubah ke dalam bentuk lain. Contohnya antara lain merk dagang, hak paten, tanah,
alat, mesin, dan bagunan saja.
2. Aset Lancar
Sedangkan aset lancar merupakan aset yang tak sulit untuk dikonversikan menjadi
bentuk lain. Aset lancar ini memiliki banyak sebutan, antara lain juga disebut sebagai
aset likuid dan current assets. Contoh dari aset lancar antara lain deposito, surat
berharga, saham, kas, piutang dagang, dan barang dagangan.
Klasifikasi Aset Itu Penting
Untuk bisnis yang menengah hingga yang besar, mengetahui klasifikasi aset adalah
hal yang penting. Perusahaan harus bisa membagi mana aset yang berwujud dan aset
yang tak berwujud demi menentukan resiko yang mungkin terjadi dan solvabilitasnya.
Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan bisnis startup atau bisnis yang masih
kecil dan individu pribadi juga disarankan untuk mengetahui bagaimana
pengklasifikasian aset.
Sifat-Sifat Aset
Tak hanya pengertian dan jenisnya saja, Anda juga harus mengetahui sifat apa saja
yang dimiliki oleh sebuah aset secara umum. Ada tiga sifat utama dari aset, yaitu
sumber daya, nilai ekonomi, dan kepemilikan.
Aset tentunya merupakan sebuah sumber daya yang bisa dimanfaatkan di masa depan
nanti. Selain itu, aset juga jelas memiliki nilai ekonomi karena bisa diperjual-belikan.
Aset juga bisa mencerminkan kekayaan seseorang yang mana bisa dikonversikan
menjadi uang tunai atau bentuk kekayaan yang lainnya.
18. Comparability dan consistence (horizontal dan vertikal)
Analisis horizontal terdiri dari perbandingan data keuangan tahun terakhir dengan data
keuangan di tahun-tahun lainnya.
Jenis analisis laporan keuangan ini juga dikenal sebagai analisis trend, dan sering
dinyatakan dalam istilah moneter atau mata uang dan persentase.
Perbandingan jumlah mata uang akan memberikan analis wawasan tentang aspek-aspek
yang mungkin berkontribusi secara signifikan terhadap profitabilitas atau posisi keuangan
suatu bisnis atau perusahaan.
Sedangkan analisis vertikal merupakan analisis laporan yang dilakukan dengan cara
membandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun di dalam laporan
keuangan tunggal.
Analisis vertikal ini dapat diterapkan pada akun untung dan rugi dengan
merepresentasikan tajuk standar sebagai persentase dari total omset tahunan.
Hal ini akan memudahkan untuk mendapatkan informasi jika pembagian biaya,
pengeluaran, serta laba yang berbeda.
Selain itu juga memungkinkan untuk membandingkan tahun-tahun berikutnya dan untuk
mengidentifikasi tren tertentu.
19. Kalau perusahaan ubah metode akuntansi bagaimana dampaknya sama
comparability, apa yang harus dilakukan
Perubahan dalam prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang
berbeda dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode sebelumnya.
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip ekonomi yang
berlaku umum ke yang lainnya. Pengujian yang seksama harus dilaksanakan dalam setiap
situasi untuk memastikan bahwa perubahan prinsip memang telah terjadi.
Akhrinya, jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima atau jika
prinsip itu diterapkan secara tidak benar, maka perubahan ke prinsip akuntansi yang
berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan Perpindahan dari akuntansi dasar kas
atau pajak penghasilan ke dasar akrual dianggap juga sebagai koreksi kesalahan.
Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini bisa diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif, perubahan prinsip
akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dan perubahan metode penentuan
penentuan harga pokok persediaan ke LIFO. Dampak perubahan dari satu prinsip
akuntasi yang diterima ke prinsip akuntansi lainnya dicerminkan oleh pelaporan efek
kumulatif dari perubahan tersebut dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Ketika
suatu perubahan prinsip akuntansi terjadi, laporan keuangan untuk seluruh periode
laporan sebelumnya, guna kepentingan komparatif dengan laporan keuangan tahun
berjalan, disajikan seperti yang dilaporan sebelumnya.
20. Mengapa melakukan perubahan metode akuntansi
1. Berdasarkan pengalaman atau adanya informasi baru, suatu perusahaan merasa
perlu mengubah estimasi pendapatan dan biayanya, seperti misalnya: estimasi jumlah
piutang tak tertagih, estimasi umur atau masa manfaat aktiva tetap.
2. Karena perubahan kondisi perokonomian, perusahaan merasa perlu untuk
mengubah metode akuntansinya untuk lebih mencerminkan kondisi perekonomian
terkini.
3. Organisasi profesi akuntansi mengharuskan perusahaan untuk menerapkan
standar, prinsip, atau metode akuntansi yang baru.
4. Akuisisi, peleburan, pemekaran, pemecahan usaha bisa menyebabkan terjadinya
perubahan entitas pelapor.
5. Tuntutan kepada manajemen untuk menghasilkan laba secara berlebihan.
Perubahan akuntansi seringkali bisa membuat laba menjadi lebih besar. Apapun
alasannya, akuntan harus tetap menempatkan manfaat atau kegunaan informasi
sebagai pertimbangan utama di dalam menyajikan informasi akuntansi.
21. Alasan perusahaan menggunakan metode garis lurus
metode garis lurus penyusutan aset tetap adalah suatu metode perhitungan penyusutan
aset tetap yang mampu menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap
periode pembukuan selama masa fungsi aset tersebut.
22. Pengguna laporan keuangan (internal dan eksternal)
Pengguna Laporan Keuangan Pihak Internal
Biasanya, pengguna internal menggunakan laporan keuangan untuk mengambil
keputusan. Jenis laporan keuangan ini juga biasa disebut laporan keuangan manajerial.
Beberapa cara pengguna internal menggunakan informasi laporan keuangan dengan cara
berikut:
Menilai bagaimana manajemen bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya
perusahaan.
Membentuk keputusan tentang kapan harus meminjam atau menginvestasikan
sumber daya perusahaan.
Membentuk keputusan ekspansi atau perampingan.
- Pemilik
Pemilik menjadi seseorang yang paling tertarik pada laporan keuangan. Tidak hanya
karena kepentingannya dalam melihat laba, melainkan juga informasi jumlah keuangan
yang dimiliki untuk pendapatan pribadi. Pemilik ingin tahu seberapa banyak modal yang
dibutuhkan bisnis untuk menghasilkan pendapatan penjualan.
- Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan adalah pengguna pertama dan terutama dari laporan keuangan.
Meskipun mereka orang-orang yang menyiapkan laporan keuangan, tetapi mereka sambil
sambil mempertimbangkan kemajuan dan pertumbuhan perusahaan.
Manajemen perusahaan melihat laporan keuangan dari perspektif likuiditas , profitabilitas,
arus kas, aset dan kewajiban, saldo kas, persyaratan dana, utang yang harus dibayar,
pembiayaan proyek, dan berbagai kegiatan operasional hari lainnya. Sederhananya,
manajemen perusahaan memerlukan laporan keuangan untuk membuat keputusan
tentang bisnis.
- Karyawan
Karyawan melihat laporan keuangan perusahaan dari berbagai sudut pandang. Mereka
ingin tahu apakah perusahaan memberi bonus atau kenaikan gaji yang tergantung pada
kinerja keuangan perusahaan.
Juga, mereka ingin memiliki pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan situasi
industri saat ini yang dapat dilihat dari laporan keuangan.
Perusahaan juga dapat melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, karena itu,
ingin agar karyawan mengetahui dan memahami keuangan perusahaan.
Bahkan sebagian karyawan melihat laporan keuangan perusahaan sebagai kemungkinan
ekspansi dan peluang pengembangan karier mereka.
Pengguna Laporan Keuangan Pihak Eksternal
Pengguna eksternal terbagi atas 10 kelompok yang masing-masing memiliki tujuan dan
minat yang berbeda.
- Investor
Investor dan calon investor tertarik pada potensi keuntungan dan keamanan investasi
mereka. Laba di masa yang akan datang dapat diperkirakan dari kinerja laporan keuangan
perusahaan yang lalu, khususnya laporan laba rugi.
Investor juga memerlukan informasi keuangan untuk membuat keputusan tentang apa
yang harus dilakukan dengan investasi mereka (saham), yaitu menahan, menjual, atau
membeli lebih banyak.
- Analisis Investasi
Analis investasi mengawasi dengan cermat laporan keuangan perusahaan. Mereka
memiliki pengetahuan industri yang baik dan mengetahui kinerja perusahaan.
Berdasarkan analisis mereka dari laporan keuangan, analisis investasi membuat
keputusan apakah akan merekomendasikan saham perusahaan kepada klien mereka
atau tidak.
- Pemberi Pinjaman atau Kreditur
Pemberi pinjaman seperti bank tradisional, lembaga keuangan, kreditor ingin memeriksa
kemampuan perusahaan untuk membayar utang. Dengan demikian, mereka membaca
laporan keuangan perusahaan dan melihat apakah mereka akan memberikan pinjaman.
Biasanya, para pemberi pinjaman atau kreditur ini melihat likuiditas perusahaan –
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
- Lembaga Pemeringkat
Lembaga pemeringkat kredit meninjau laporan keuangan perusahaan untuk memberikan
peringkat kredit atas instrumen utang perusahaan. Perusahaan penerbit harus
memberikan semua informasi kepada lembaga pemeringkat kredit.
Investor dari sekuritas ini dapat membuat keputusan berdasarkan informasi setelah
lembaga pemeringkat memberikan peringkat yang jelas berdasarkan atas kondisi
keuangan perusahaan.
- Pelanggan
Sebagian pelanggan perlu melihat laporan keuangan perusahaan tempat mereka membeli
barang atau jasa. Klien besar ingin memiliki kemitraan jangka panjang atau kontrak
dengan perusahaan sehingga mereka ingin bekerja dengan perusahaan yang stabil
secara finansial.
Lebih lanjut, biasanya perusahaan yang kuat secara finansial dapat menyediakan
pelanggan dengan penjualan kredit dan dapat memberikan produk dan layanan dengan
harga diskon dibanding.
- Kompetitor
Kompetitor ingin mengetahui status keuangan perusahaan yang bersaing. Mereka ingin
mempertahankan keunggulan kompetitif pada pesaing mereka dan karenanya, ingin
mengetahui kesehatan keuangan perusahaan lain.
- Pemasok
Pemasok, seperti pelanggan ingin berurusan dengan perusahaan yang memiliki
kesehatan keuangan yang baik. Dengan demikian, mereka juga menjadi bagian dari
pengguna laporan keuangan dan membuat keputusan dalam pemberian kredit kepada
perusahaan.
- Otoritas Pajak dan Pemerintah
Instansi pemerintah yang memantau dan mengurus perpajakan tertarik pada kisah
keuangan suatu bisnis. Mereka ingin tahu apakah bisnis membayar pajak sesuai dengan
undang-undang perpajakan saat ini.
Instansi pemerintah juga ingin melakukan prediksi pajak masa depan berdasarkan kinerja
perusahaan dan praktik industri.
- Serikat Pekerja
Serikat pekerja membutuhkan laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan bisnis
untuk membayar kompensasi dan manfaat kepada anggota serikat yang diwakilinya.
- Masyarakat Umum
Siapa pun di luar perusahaan seperti peneliti, siswa, analis, dan lainnya tertarik pada
laporan keuangan perusahaan dengan alasan valid tertentu.
Jenis Saham
berdasarkan kemampuannya
Saham Biasa mudah untuk menjual sahamnya.
Saham Preferen / Istimewa hak-hak istimewa seperti didahulukan dalam pembagian deviden
berdasarkan kinerja perdagangannya
speculativ stock
counter cyclical sock
blue chip stock
income stock
growth stock
berdasarkan cara peralihannya
saham atas unjuk atau bearer stock
saham atas nama atau registered
RASIO KEUANGAN
Rasio Keuangan
alat yang digunakan untuk
menganalisis kondisi keuangan dan
Rasio Likuiditas perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
Rasio Solvabilitas aset perusahaan yang dibiayai oleh kewajiban perusahaan
Rasio Rentabilitas perusahaan dalam memperoleh laba
KERANGKA KONSEPTUAL
KERANGKA KONSEPTUAL
PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Biaya Historis aset dan kewajiban dicatat berdasarkan harga perolehannya
pendapatan diakui pada saat pendapatan tersebut telah
Pengakuan Pendapatan terealisasi dan dapat direalisasikan
pendapatan dan beban dalam satu perusahaan ditandingkan
Konsep Penandingan karena pendapatan dapat diperoleh karena adanya beban
penjelasan mengenai angka-angka yang ada dalam laporan
Pengungkapan keuangan mengenai bagaimana metode yang digunakan dan
TEORI AKUNTANSI
Teori Akuntansi
teori kepemilikan adalah agen atau perwakilan atau pengaturan dimana
wirausahawan individual atau pemegang saham beroperasi. Sudut pandang
dari kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan dicerminkan dalam cara
cara dimana catatan akuntansi disimpan dan laporan keuangan disusun.
Entity Theory (teori entitas) memandang entitas sebagai sesuatu yang
terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal kedalam
perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatiaan dan
menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik.
enterprise theory, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang
beroperasi untuk kepentingan banyak pihak yang telah membantu
terciptanya prestasi perusahaan.
Investasi berdasarkan teori ekonomi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang
akan dating.
fud teori atau teori dana adalah dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun
entitas, melainkan sekelompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan-
pembatasan yang terkait, yang disebut dana, yang mengatur penggunaan
aktiva tersebut.
teori stakeholder menyatakan bahwa semua stakeholder mempunya hak
memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan yang memengaruhi
pengambilan keputusan mereka.
Leasing
Leasing adalah perusahaan pembiayaan menyewakan barang sewa guna
kepada penyewa dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, ketika
penyewa tak mampu membayar, maka lessor dapat mengambil kembali
barang sewa guna yang disewakan dari penyewa atau lessee. berbeda
dengan kredit, leasing lebih ke dalam bentuk menyewakan sementara
kredit lebih ke meminjam dana untuk pembelian kebutuhan suatu hal
LEASING
IFRS 13
Pengertian nilai wajar (fair value) menurut PSAK
68 atau IFRS 13 adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yg akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
NILAI PASAR
Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek. Nilai wajar adalah
harga di mana aset dapat dibeli atau dijual dalam transaksi kini
antar pihak secara sukarela, yaitu bukan penjualan paksa atau
likuidasi.
LAPORAN KONSOLIDASI
Laporan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang menyajikan
posisi keuangan dari hasil operasional untuk induk perusahaan dan
beberapa anak perusahaan, seakan-akan institusi-institusi tersebut
merupakan satu perusahaan.
Tujuan dari penyusunan laporan tersebut adalah untuk
memberikan gambaran objektif secara keseluruhan mengenai
posisi keuangan dan aktivitas dari suatu
kelompok perusahaan (induk dan anaknya) sehingga bisa
dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan (investor, auditor,
dsb).
PROVISI
Provisi
liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Istilah provisi penyusutan,
penurunan nilai aset, hal ini merupakan penyesuaian terhadap penyesuaian nilai
tercatat. Perlakuan untuk pengeluaran dianggap sebagai aset atau beban
JENIS PERUSAHAAN
BEBAN PAJAK
jika laba pajak lebih besar jika laba pajak lebih beban pajak yang dapat
dari laba akuntansi maka kecil daripada laba berpengaruh pada penambahan
akan terbentuk aset pajak akuntansi makan atau pengurangan beban pajak
tangguhan akan terjadi yang harus dibayar oleh wajib pajak
kewajiban pajak dimasa yang akan datang
tangguhan
PERTUKARAN ASET
pertukaran aset
Gain atau Lose dicatatn dibagian bawah
laporan laba rugi sebagai gain/lose lain
PAJAK TANGGUHAN
pajak tangguhan
pajak penghasilan yang dipulihkan atau dapat dilakukan
perubahan pada periode masa yang akan datang atau
masa depan sebagai akibat dari akumulasi rugi pajak
yang masih belum dikompensasikan dan belum
dimanfaatkannya akumulasi kredit pajak sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku