Draft Lampiran Tatib Musda
Draft Lampiran Tatib Musda
Draft Lampiran Tatib Musda
9. 19.00 -
19.15 Registrasi Peserta Munas
BAB III
NAMA, WAKTU, TEMPAT
Pasal 3
Nama : Musyawarah Daerah KE- III IPAI DPD Sulawesi Selatan
Hari : ...........................................
Tanggal : ….......................................
Tempat : …........................................
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANGAN
Pasal 4
Musyawarah Daerah memiliki tugas dan wewenagan :
1. Mengesahkan tata tertib MUSDA KE- III IPAI DPD Sulawesi Selatan
2. Memilih dan menetapkan Pimpinan Sidang;
3. Mengesahkan program kerja DPD IPAI Provinsi Sulawesi Selatan periode 2023-2028
4. Menilai Laporan Pertanggung jawaban dari Ketua IPAI DPD Sulawesi Selatan mengenai
hal – hal yang telah dikerjakan selama masa jabatannya;
5. Menilai laporan pertanggung jawaban laporan keuangan dari Ketua IPAI DPD Sulawesi
Selatan periode 2018 sampai tahun 2023;
6. Menyatakan Demisioner Kepengurusan IPAI DPD Sulawesi Selatan periode 2018 –
2023
7. Mengesahkan syarat-syarat calon Ketua IPAI DPD Sulawesi Selatan periode 2018 –
2023
8. Memilih dan menetapkan Ketua DPD IPAI Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018 –
2023
9. Memilih dan mengangkat Pengurus Daerah selain Ketua, Sekretaris dan Bendahara;
10. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.
BAB V
PESERTA MUSYAWARAH DAERAH
Pasal 5
Peserta Musyawarah Daerah adalah :
1. Anggota biasa yang mejadi utusan daerah dan telah disahkan menjadi peserta
Musyawarah Daerah tahun 2022 oleh Panitia Musyawarah Daerah KE- III IPAI DPD
sulawesi selatan
2. Anggota kehormatan yang telah disahkan menjadi peserta Musyawarah Daerah tahun
2023 oleh panitia Musyawarah Daerah sebagai Peninjau;
3. Semua anggota yang hadir ditetapkan sebagai peserta MUSDA KE- III IPAI DPD
sulawesi selatan
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA MUSYAWARAH DAERAH
Pasal 6
1. Hak peserta Musyawarah Daerah :
a. Setiap peserta Musyawarah Daerah memiliki hak bicara pada setiap kesempatan
setelah diberi izin oleh Pimpinan Sidang;
b. Setiap anggota biasa memiliki hak suara (one man one vote) tanpa diwakili;
c. Anggota Kehormatan tidak memiliki hak suara.
Pasal 7
2. Kewajiban peserta Musyawarah Daerah
a. Setiap peserta sidang diwajibkan memakai masker dan mematuhi protokol
kesehatan covid-19 yaitu mencuci tangan, dan menjaga jarak;
b. Setiap peserta MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan wajib mendaftarkan diri
paling lambat 24 jam sebelum pembukaan acara MUSDA kepada panitia;
c. Setiap peserta sidang diwajibkan memakai tanda pengenal peserta saat memasuki
ruang sidang;
d. Peserta sidang tidak boleh merokok di dalam ruang sidang;
e. Peserta dilarang membawa senjata tajam di dalam ruang sidang;
f. Peserta sidang tidak diperkenankan membawa pihak lain yang tidak berkepentingan,
dan tidak berhubungan dengan MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan
g. Peserta MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan wajib memelihara ketertiban
dan keamanan dengan mentaati tata tertib MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi
selatan
h. Setiap peserta MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan wajib untuk mengikuti
seluruh rangkaian acara MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan
i. Setiap peserta MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan yang akan
menggunakan hak bicara harus melalui izin pimpinan sidang;
j. Dewan Pengurus Daerah IPAI DPD sulawesi selatan yang telah dinyatakan
demisioner mempunyai hak dipilih dan hak memilih, kecuali ditentukan lain di
AD/ART;
k. Setiap peserta MUSDA KE- III IPAI DPD sulawesi selatan dapat meninggalkan
sementara ruangan selama sidang berlangsung tanpa mengganggu aktivitas sidang
yang sedang berlangsung jika kebutuhan tersebut mendesak;
BAB VII
Bentuk Sidang
Pasal 8
Bentuk sidang terdiri dari :
1. Sidang Pendahuluan;
2. Sidang Komisi - komisi;
3. Sidang Pleno; dan
4. Sidang Khusus
Pasal 9
1. Sidang Pendahuluan
a. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah IPAI Sulawesi Selatan.
dan dilakukan lebih awal dari jadwal sidang yang telah ditetapkan, dengan peserta
adalah seluruh anggota biasa IPAI DPD Sulawesi Selatan
b. Sidang pendahuluan bertugas mengesahkan sidang, mengesahkan acara/ agenda dan
tata tertib sidang MUSDA KE- III IPAI DPD Sulawesi Selatan dan memilih pimpinan
siding, dengan aturan sebagai berikut :
1) Sidang dinyatakan sah apabila memenuhi kuorum, yaitu dihadiri oleh sekurang-
kurangnya setengah ditambah satu dari seluruh jumlah anggota biasa IPAI yang
hadir. Apabila tidak terpenuhi, sidang diskors selama 10 (sepuluh) menit untuk
selanjutnya dibuka kembali dan segala keputusannya dianggap sah;
2) Rancangan acara dan tata tertib sidang, sudah disiapkan oleh Dewan Pengurus
Derah IPAI Sulawesi Selatan dengan acuan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga IPAI yang berlaku.
2. Sidang Paripurna merupakan lanjutan sidang pendahuluan, dipimpin oleh pimpinan
sidang yang terpilih dalam sidang pendahuluan;
3. Rapat Komisi adalah rapat yang diikuti oleh peserta yang dibagi dalam kelompok-
kelompok khusus tertentu.
BAB VIII
Pimpinan Sidang
Pasal 10
1. Pimpinan Sidang Pleno:
a. Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari 5 (lima) orang, yang selanjutnya disebut Majelis
Sidang, yaitu terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Majelis Sidang merangkap anggota, 3
(tiga) orang Pimpinan Sidang merangkap Anggota yaitu 2 (dua) orang Pimpinan
Sidang merangkap Anggota, dan 1 (satu) orang Sekretaris Sidang merangkap
Anggota Pimpinan Sidang;
b. Sebelum terbentuk Pimpinan Sidang, sidang dipimpin oleh 2 (dua) orang Formatur
yaitu 1 (satu) orang dari Panitia MUSDA KE- III IPAI sulawesi selatan dan 1 (satu)
orang dari Dewan Pengurus Daerah sulawesi selatan Periode 2018-2023
c. Majelis sidang bertugas memimpin jalannya sidang MUSDA KE- III IPAI sulawesi
selatan serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menjaga ketertiban
dan kelancaran sidang MUSDA KE- III IPAI sulawesi selatan serta membuat
ketetapan dan keputusan.
2. Rapat Komisi:
a. Rapat komisi dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh 1 (satu) orang sebagai
sekretaris;
b. Pimpinan sidang komisi dipilih secara musyawarah untuk mufakat;
c. Anggota sidang komisi berasal dari anggota IPAI DPD sulawesi selatan yang
dianggap layak masuk dalam komisi yang sebelumnya telah ditetapkan.
3. Komisi-komisi dalam MUSDA KE- III IPAI sulawesi selatan disesuaikan dengan
susunan kepengurusan dalam AD/ART yang terdiri dari:
a. Komisi hukum dan Etik:
1) Menganalisa kebutuhan anggota di bidang hukum dan organisasi;
2) Merumuskan strategi dan program kerja periode selanjutnya;
3) Merumuskan Perjanjian Kerja antara anggota dengan instansi pemberi pekerjaan.
4) Merencanakan sosialisasi, Advokasi dan Implementasi Regulasi Penata Anestesi;
5) Merumuskan rencana permohonan regulasi / peraturan daerah terkait jasa
pelayanan penata anestesi;
6) Merencanakan pembentukan Badan Hukum/ Lembaga Hukum IPAI provinsi
sulawesi selatan
b. Komisi Organisasi dan Informasi Teknologi :
1) Menganalisa kebutuhan anggota di bidang organisasi dan informasi teknologi;
2) Merumuskan tata cara pemebentukan serta pelantikan DPC
3) Merencanakan pembuatan mediasosial IPAI DPD sulawesi selatan
c. Komisi Program Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB):
1) Menganalisa kebutuhan anggota di bidang pendidikan keprofesian berkelanjutan
(P2KB)
2) Merencanakan Program Pendidikan dan Pelatihan;
3) Merencanakan Simposium, seminar, dan workshop
d. Komisi Pelayanan dan Kesejahteraan Anggota :
1) Menganalisa kebutuhan anggota di bidang pelayanan dan kesejahteraan anggota;
2) Merencanakan maping anggota dan penyebaran group atau penata penata anestesi;
3) Merencanakan pembukaan kantor dan pengeloaan usaha organisasi;
4) Menghitung perencanaan anggaran belanja daerah;
5) Merencanakan dan penghitungan biaya operasional pengurus daerah;
6) Merencanakan pendapatan lain selain dari iuran anggota.
e. Komisi Kerjasama :
1) Menganalisa kebutuhan anggota di bidang pelayanan dan kesejahteraan anggota;
2) Merumuskan tata cara penyelesaian masalah sengketa antara organisasi maupun
inter organisasi;
3) Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan kerjasama dengan berbagai
stakeholder diberbagai sektor.
4. Hasil rapat komisi – komisi sebagaimana dimaksud diatas, dibahas dan ditetapkan
sebagai pedoman kerja dari Pengurus IPAI DPD sulawesi selatan terpilih periode 2023.-
2028
BAB IX
Hak Dan Kewajiban Pimpinan Sidang
Pasal 11
1. Hak Pimpinan Sidang:
a. Pimpinan Sidang membuka, menunda, dan menutup sidang MUSDA KE- III IPAI
sulawesi selatan sampai selesai;
b. Pimpinan sidang mengesahkan Kuorum, Tata Tertib Sidang dan Agenda Sidang serta
menetapkan Ketua Sidang Komisi-komisi MUSDA KE- III IPAI sulawesi selatan
c. Mengatur waktu bicara peserta MUSDA KE- III IPAI sulawesi selatan;
d. Menghentikan pembicaraan apabila ada peserta sidang mengganggu kelancaran
sidang.
2. Kewajiban Pimpinan Sidang:
a. Menjaga ketertiban dan menjaga kelancaran jalannya sidang MUSDA KE- III DPD
IPAI sulawesi selatan sampai selesai;
b. Menghasilkan ketetapan sesuai dengan kewenangan MUSDA KE- III DPD IPAI
sulawesi selatan
c. Menandatangani hasil MUSDA KE- III DPD IPAI sulawesi selatan
BAB X
Hak Memilih Dan Dipilih
Pasal 12
Peserta yang berhak memilih dan dipilih adalah anggota biasa IPAI sebagai peserta MUSDA
KE- III DPD IPAI sulawesi selatan dan tidak sedang dicabut hak-hak keanggotaannya oleh
organisasi Tenaga Kesehatan IPAI, dan tidak sedang dalam hukuman pidana.
BAB XI
TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 13
1. Peserta MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi selatan mengajukan nama Bakal Calon
Ketua DPD IPAI Sulawesi selatan setiap anggota hanya dapat mengajukan 1 (satu)
nama bakal calon;
2. Peserta mengisi google formulir yang disiapkan untuk menyerahkan nama bakal calon
kepada Pimpinan Sidang kemudian dilakukan rekapitulasi oleh Pimpinan Sidang;
3. Pimpinan sidang mengumumkan daftar nama bakal calon ketua, kemudian
melakukan penetapan nama bakal calon ketua DPD IPAI Sulawesi selatan
4. Jika pada penjaringan nama bakal calon hanya terdapat 1 (satu) nama bakal calon,
maka pimpinan sidang dengan persetujuan peserta musyawarah daerah menetapkan
nama tersebut sebagai Calon Ketua DPD IPAI Sulawesi selatan dan kemudian dapat
menetapkan calon tersebut sebagai ketua DPD IPAI Sulawesi selatan secara
“Aklamasi”;
5. Jika pada penjaringan bakal calon ketua DPD IPAI Sulawesi selatan terdapat lebih
dari 1 (satu) nama bakal calon maka Pimpinan Sidang menetapkan bakal calon
tersebut sebagai calon ketua DPD IPAI Sulawesi selatan kemudian Para Calon Ketua
tersebut dilakukan pemilihan untuk ditetapkan sebagai Ketua DPD IPAI dengan cara (
one man one vote);
6. Untuk anggota IPAI DPD Sulawesi selatan yang tidak bisa hadir dalam Musyawarah
Daerah KE- III dengan alasan tidak bisa meninggalkan tugas, maka yang
bersangkutan diberikan kesempatan untuk memberikan hak pilihnya dalam pemilihan
Ketua DPD IPAI Sulawesi selatan secara online mengisi google formulir.
BAB XII
SYARAT CALON KETUA DPD IPAI SULAWESI SELATAN
Pasal 14
Syarat calon Ketua DPD IPAI Sulawesi selatan yaitu :
1. Berkewarganegaraan Indonesia;
2. Setia dan taat kepada pemerintah, Pancasila dan UUD1945;
3. Telah menjadi anggota DPD IPAI Sulawesi selatan sekurang – kurangnya 2 (dua)
tahun terhitung sampai tanggal pencalonan;
4. Tidak pernah dikenakan sangsi atau tindakan disiplin karena melanggar Kode Etik
dan Disiplin Penata Anestesi Indonesia berdasarkan putusan Dewan Pertimbangan
dan Pengawas;
5. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana penjara karena melakukan tindakan pidana
kejahatan dengan ancaman pidana 5 (lima) tahun atau lebih berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mendapatkan kekuatan hukum tetap;
6. Memiliki kemampuan kerja sama tim, kemampuan komunikasi, kemampuan
membangun kemitraan, jujur, loyal, berdedikasi tinggi dan berjiwa sosial yang baik.
7. Memiliki penilaian yang baik selama menjadi anggota DPD IPAI Sulawesi selatan
baik diwilayahnya maupun secara umum;
8. Usia minimal 30 tahun pada saat pemilihan;
9. Pendidikan D4/S1 atau S2
10. Berdomisili di Ibu kota Provinsi Sulawesi selatan
BAB XIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 15
1. Sidang dinyatakan memenuhi kuorum apabila sedikitnya dihadiri oleh 50 % + 1 (lima
puluh persen ditambah satu) dari jumlah peserta yang diundang;
2. Keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat;
3. Apabila musyawarah tidak dapat mencapai mufakat, maka diadakan paling banyak 2
(dua) kali loby;
4. Apabila loby mengalami jalan buntu maka diadakan voting;
5. Keputusan melalui voting dilakukan dengan suara terbanyak dari forum yang ada;
6. Sebelum memulai persidangan dan sebelum mengambil keputusan harus dilakukan
roll call (pengecekan kehadiran/absensi peserta)
BAB XIV
INTERUPSI MENINGGALKAN RAPAT DAN INTERVENSI
Pasal 16
1. Interupsi dan meninggalkan rapat hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin dari
Pimpinan Sidang
2. Setiap peserta musyawarah daerah dapat meninggalkan rapat apabila terdapat
kesepakatan
3. Setiap peserta musyawarah daerah dapat menyampaikan interupsi untuk :
a. Meminta penjelasan tentang duduk perkara atau masalah yang sedang dibicarakan
(point of information) dan memberikan informasi;
b. Memberikan penjelasan tentang masalah yang sedang dibicarakan (point of
clearance);
c. Mengajukan keberatan terhadap materi pembicaraan di luar masalah yang sedang
dibicarakan (point of order);
d. Memotong pembicaraan orang untuk meluruskan pembicaraan yang menyangkut
dengan pribadi-pribadi tertentu (point of prevellege).
4. Interupsi tidak dapat dilakukan di atas interupsi;
5. Intervensi dapat dilakukan oleh Pimpinan Sidang jika dipandang perlu.
BAB XV
SANKSI-SANKSI
Pasal 17
1. Setiap pelanggaran terhadap tata tertib, Pimpinan Sidang wajib memberikan teguran
dengan peringatan terlebih dahulu baik langsung maupun tidak langsung.
2. Apabila peringatan pada ayat 1 tidak diindahkan maka pimpinan sidang berhak
mengeluarkan si pelanggar dari ruang sidang dan kehilangan haknya pada sesi sidang
yang sedang berjalan.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian melalui kesepakatan
dalam musyawarah daerah. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Makassar
Pada Tanggal : 0/0/0000
Anggota :
1.
2.
3.
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH DAERAH KE- III
NOMOR : …...../MUSDA KE- III /IPAI-SULAWESI SELATAN/VII/2023
Tentang
PERATURAN DAN TATA TERTIB MUSDA KE- III DPD IPAI SULAWESI SELATAN
Menimbang : 1. Bahwa Musyawarah Daerah KE- III DPD IPAI Sulawesi selatan
adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi, memiliki
kewenangan untuk menentukan dan menetapkan Peraturan dan
Tata Tertib MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi selatan
2. Bahwa MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi selatan
dilaksanakan pada tanggal …..........................;
3. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban MUSDA KE- III DPD
IPAI Sulawesi selatan perlu ditetapkan Peraturan dan Tata Tertib
MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi selatan sebagai acuan
dalam pelaksanaannya;
4. Bahwa peraturan dan tata tertib MUSDA KE- III DPD IPAI
Sulawesi selatan perlu ditetapkan dengan surat keputusan
MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi selatan
Memperhatikan : Masukan dan saran peserta MUSDA KE- III IPAI Sulawesi Selatan
dalam Sidang Pendahuluan yang membahas tentang Susunan dan
Jadwal Acara serta Peraturan dan Tata Tertib MUSDA KE- …….
DPD IPAI Sulawesi selatan
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PERATURAN DAN TATA TERTIB MUSDA KE- III DPD IPAI
SULAWESI SELATAN
KETIGA : Peraturan dan Tata Tertib seperti tersebut pada diktum pertama
merupakan panduan acara yang wajib dKe- ……. kuti dalam
pelaksanaan MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi Selatan
KEEMPAT : Peraturan dan Tata Tertib seperti tersebut pada diktum pertama
keputusan ini hanya bisa dirubah berdasarkan sidang khusus untuk itu
dalam MUSDA KE- III DPD IPAI Sulawesi Selatan
Ditetapkan di : Sulawesi
Selatan
Pada tanggal :0/0/0000
Musyawarah Daerah
Ikatan Penata Anestesi
Indonesia
Sulawesi Selatan
Pimpinan Sidang
Anggota ............................................. 1.
............................................. 2.
............................................. 3.
.