Analisa Metode Kriptografi Modern Advance Encryption Standard (AES) 128 Bit Dalam Mengenkripsi Dan Mendekripsi File Dokumen Digital

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Analisa Metode Kriptogra Modern Advance Encryption


Standar (AES) 128 Bit dalam Mengenkripsi dan Mendekripsi
File Dokumen Digital
Sekar Putri Ananda, Saepul Lukman dan Irfan

STMIK Jakarta STI&K


Jl. BRI Radio Dalam Kebayoran Baru Jakarta Selatan
E-mail: [email protected], [email protected]*, [email protected]

Abstrak
Pada tahun 2021 ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan yang
mewajibkan masyarakat untuk bekerja dari rumah sebagai upaya menekan jumlah kasus
COVID-19. Dengan demikian, pengiriman berbagai dokumen pun harus melalui media elek-
tronik. Data yang diunggah ke Internet biasanya berupa data teks biasa. Hal ini sangat
berbahaya jika ada pihak lain yang dapat mencegat informasi tersebut dan dengan mudah
mencegatnya. Baca isi dokumen. Salah satu metode keamanan yang dapat Anda gunakan
Perlindungan informasi, atau prosedur enkripsi. Mirip dengan tujuan dari penelitian ini,
yaitu merancang dan membangun aplikasi menggunakan kriptogra tingkat lanjut. Standar
Enkripsi 128-bit (AES-128) dengan kunci simetris untuk melakukan enkripsi Dekripsi berbagai
jenis le dokumen digital.Berdasarkan hasil ujicoba dengan menggunakan metode Blackbox ,
diketahui bahwa aplikasi web yang dibuat telah berhasil dibangun dan diberi nama Docu-
mentcryption. Dokumen digital berhasil dienkripsi dan didekripsi kembali. Berdasarkan hasil
uji coba juga dapat diketahui bahwa kecepatan proses enkripsi dan dekripsi dipengarui oleh
besar ukuran dokumen yang diproses. Semakin kecil ukurannya, maka semakin cepat pula
waktu proses yang dibutuhkan. Tentu saja aplikasi ini untuk membantu pengguna menjaga
keandalan dokumen mereka apa yang disampaikan dapat dengan selamat sampai di tempat
tujuan dan tidak dapat diketahui atau dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
Kata kunci : AES128, Kriptogra, Dokumen Digital, Enkripsi, Dekripsi, PHP

Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi dapat mempermudah aktivitas per-
Pada awal tahun 2020 Virus Corona mulai men- tukaran informasi. Permasalahannya adalah data-
jadi pendemi global dan menjadi masalah kese- data yang diunggah ke internet, pada umumnya
hatan di beberapa negara. Salah satu cara pencega- merupakan data plaintext. Hal ini sangat bere-
han di Indonesia yaitu dengan Pemberlakuan Pem- siko saat ada pihak lain yang dapat menyadap
batasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM informasi dan dapat dengan mudah membaca isi
mewajibkan untuk menerapkan 100 persen Work dokumen tersebut. Salah satu cara pengamanan
From Home (WFH). Dengan demikian, pengiriman yang dapat digunakan untuk mengamankan infor-
berbagai dokumen pun harus melalui media elek- masi yaitu, metode kriptogra. Atas dasar hal
tronik, seperti smartphone, laptop, atau internet. tersebut, tugas akhir ini akan membahas mengenai
Kerahasiaan adalah aspek keamanan informasi pembuatan aplikasi yang dapat mengamankan su-
yang mencegah informasi yang disimpan disalah- atu dokumen digital dengan mengimplementasikan
gunakan oleh orang yang tidak berwenang. Per- algoritma kriptogra AES ( Advanced Encryption
lindungan data informasional dapat dilakukan den- Standard ) dengan menggunakan kunci simetri. Di-
gan mengenkripsi data menggunakan algoritma mana metode AES adalah algoritma chipher blok
yang telah ditentukan sebelumnya. Di sini, proses yang menggunakan teknik substitusi, pemutasian
enkripsi diartikan sebagai proses perubahan dari dan sejumlah putaran pada setiap blok yang akan
pesan asli ( plaintext ) menjadi pesan terproteksi di enkripsi dan deskripsi. Pada proses pembuatan
(dalam hal ini pesan terenkripsi ( ciphertext )), pesan aplikasi enkripsi dekripsi ini menggunakan software
menjadi pesan terenkripsi yang dilindungi. format Microsoft Visual Studio dengan Bahasa Pemrogra-
disebut: Dekripsi. [1]. man PHP dan MySql sebagai Database Manage-
DOI : http://dx.doi.org/10.32409/jikstik.21.3.2973, *) Penulis Korespondensi

333
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

ment System (DBMS). jenis: algoritma kriptogra tradisional dan mod-


Masalah yang dibahas dalam Penelitian ini ern. Saat beroperasi, algoritma kriptogra tradi-
adalah bagaimana membuat aplikasi enkripsi dan sional bekerja dalam mode karakter, sedangkan al-
dekripsi yang dapat mengamankan suatu dokumen goritma kriptogra modern bekerja dalam mode
digital dengan menggunakan algoritma kriptogra bit[4]. Kriptogra klasik merupakan kriptogra
AES-128 ( Advanced Encryption Standard 128 bit) yang sudah dikembangkan bahkan sejak belum ada
dengan menggunakan kunci simetri, yang diimple- komputer. Beberapa metode kriptogra klasik
mentasikan dengan menggunakan bahasa pemro- adalah substitution cipher (Teknik Subtitusi) dan
graman PHP. Adapun batasan masalah yang di- transposition cipher (Teknik Transposisi / Permu-
angkat pada penelitian ini adalah memfokuskan tasi).
untuk mengenkripsi dokumen digital dengan tipe Algoritma enkripsi modern adalah peningkatan
le yang memiliki ekstensi PDF, DOCX, PPTX, yang terkait dengan enkripsi tradisional. Contoh
XLSX, dan TXT yang memiliki ukuran maksimal enkripsi modern termasuk MD5, RC4, dan AES.
sebesar 3 MB. Algoritma ini memiliki tingkat kesulitan yang kom-
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mer- pleks sehingga sangat sulit bagi seorang cryptan-
ancang dan membuat aplikasi dengan mengim- alyst untuk memecahkan sebuah ciphertext tanpa
plemetasikan algoritma kriptogra AES-128 den- mengetahui kuncinya. Ada tiga jenis kunci dalam
gan kunci simetri untuk melakukan enkripsi dan enkripsi modern: simetris, asimetris, dan hibrida.
dekripsi pada berbagai jenis le dokumen digi-
tal. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu
dan memudahkan para pengguna untuk menjaga
keaslian dari suatu dokumen.

Kriptogra
Kata kriptogra ( Cryptography ) berasal dari kata Gambar 1: Enkripsi dan Dekripsi Sederhana

Yunani, yaitu kata Cryptos yang berarti tersem-


bunyi dan Graphein berarti menulis. Kriptogra
dapat didenisikan sebagai ilmu pengetahuan Atau
seni mengeksplorasi bagaimana data diubah men-
jadi format tertentu yang sulit dipahami [2] .
Advance Encryption Standard (AES)
Kriptogra itu sendiri adalah ilmu sekaligus seni Sebuah algoritma kriptogra yang disebut Rijndael,

keamanan data, dan bersifat spesik karena bertu- yang dirancang oleh Vincent Rijmen dan John Dae-

juan untuk menimbulkan kerancuan atau kerancuan men dari Belgia, sebagai juara pada Cryptographic
dengan mengubah teks biasa ( plaintext ) menjadi Algorithm Contest sebagai pengganti DES. Algo-

teks rahasia ( ciphertext) yang tidak dapat dibaca. ritma Rijndael telah dikenal sebagai Advanced En-
Enkripsi memiliki proses penyandian yang dapat cryption Standard (AES). Setelah beberapa proses

mengubah teks atau data ( plain text ) menjadi teks standarisasi oleh NIST, Rijndael kemudian diadopsi

rahasia ( ciphertext) dan sebaliknya, dari teks ra- sebagai standar algoritma enkripsi resmi pada 22

hasia (ciphertext) menjadi teks atau data ( plain Mei 2002 [5]. Advanced Encryption Standard (AES)

text ), dikembalikan. Enkripsi menggunakan al- termasuk dalam enkripsi kunci simetris dan algo-

goritma (enkripsi) dan kunci ( keys ) untuk men- ritma block cipher. Algoritma ini menggunakan

genkripsi dan mendekripsi data. Kriptogra adalah kunci yang sama untuk enkripsi dan dekripsi [6].

fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi Input dan output dari algoritma AES terdiri dari

dan dekripsi, dan kuncinya adalah urutan bit yang urutan data 128-bit. Urutan data yang dibentuk

diperlukan untuk mengenkripsi dan mendekripsi oleh sekelompok 128 bit juga disebut blok data

data. [3]. atau Plaintext. Plaintext dienkripsi dalam menjadi


Kriptogra menggunakan suatu algoritma (ci- ciphertext. Setiap putaran, algoritma AES meng-
pher ) dan kunci (key ) untuk mengenkripsi dan gunakan kunci yang berbeda. Kunci untuk setiap

mendekripsi data. Cipher adalah fungsi matem- putaran disebut round key. Tabel 1 menunjukkan

atika yang digunakan untuk mengenkripsi dan jumlah putaran (Nr) yang perlu dilaksanakan. den-

mendekripsi, sedangkan kunci merupakan sedere- gan panjang kunci apa pun [7].

tan bit yang diperlukan untuk mengenkripsi dan


mendekripsi data. Secara sederhana tahapan terse-
but digambarkan pada Gambar 1.
Tabel 1: Jumlah round/putaran (Nr)
Tipe AES Jumlah Besar Jumlah
Key Blok Round
Algoritma Kriptogra (Nk) (Nb) (Nr
AES-128 4 4 10
Kriptogra memiliki berbagai macam algoritma
AES-192 6 4 12
yang banyak digunakan untuk melindungi infor-
AES-256 8 4 14
masi. Algoritma kriptogra terbagi menjadi dua

334
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Tabel 1 menunjukkan jenis algoritma AES den- sedikit berbeda dengan babak sebelumnya dimana
gan panjang kunci yang berbeda, panjang blok, dan keadaan babak terakhir belum mengalami transfor-
jumlah putaran. Penelitian ini menggunakan AES- masi MixColumns [8][9]. Gambar 3 menunjukkan
128 bit dengan 10 putaran enkripsi. diagram proses enkripsi awal menggunakan algo-
Sebelum memulai proses enkripsi atau dekripsi, ritma AES-128.
ada proses yang disebut state. Keadaan AES ini
merupakan implementasi dari operasi AES yang di-
Proses Dekripsi AES
lakukan pada array byte dua dimensi. Ukuran pada
state adalah kongurasi NROWS XNCOLS. Pada Proses dekripsi berlawanan dengan proses enkripsi.

awal proses enkripsi, data pesan terlebih dahulu di- Transformasibytes yang digunakan dalam proses
ubah ke dalam format heksadesimal kemudian di- dekripsi yaituAddRoundKey, InvShiftRows, In-
masukkan ke dalam matriks 4x4. Matriks tersebut vSubBytes, dan InvMixColumns. Pada proses
berisi 1 byte (8 bit) dalam format in0, in2, in3, in4, dekripsi, untuk iterasi pertama dilakukan transfor-

in5, in6. , In7, in8, in9, in10, in11, in12, in13, in14, masi AddRoundKey, Inverse ShiftRows , dan Inverse
in15 disalin ke array state. State ini nantinya akan SubBytes. Chiper text akan melakukan transfor-
berperan dalam operasi enkripsi dan dekripsi. Ke- masi AddRoundKey . Pada Gambar 4 menunjukkan

mudian output ditempatkan di array out. Gambar tahapan proses dekripsi algoritma AES [8][9].

2 menunjukkan proses input byte , state array , dan


output byte .

Gambar 2: Proses Input Bytes, State Array, dan


Output Bytes

Gambar 4: Proses dekkripsi dengan algoritma AES-


128

Metode
Metode perancangan sistem menggunakan System
Developmet Life Cycle (SDLC). Berikut tahapan
sistem SDLC :

1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini dilakukan


identikasi sistem dan prosedur yang ingin

Gambar 3: Proses enkripsi dengan algoritma AES- dibuat

128
2. Analisis masalah Mempelajari data yang
diperoleh dari sistem yang sedang beroperasi,
kemudian melakukan analisa permasalahan
yang terjadi
Proses Enkripsi AES
3. Perancangan Aplikasi Pada proses ini dimu-
Pada awal proses enkripsi, input yang disalin ke
lai dengan mendesain tampilan didalam kom-
state mengalami konversi byte AddRoundKey. ke-
puter sebagai gambaran awal yang memperli-
mudian State secara berulang sebanyak Nr kali
hatkan tampilan program.
mengalami transformasiSubBytes, ShiftRows, Mix-
Columns, dan AddRoundKey. Proses algoritma 4. Pembuatan Aplikasi Di tahap ini desain pro-
AES ini disebut round function . round terakhir gram di buat menggunakan software Mi-

335
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

crosoft Visual Studio dengan Bahasa Pemro-


graman PHP dan menggunakan MySql seba-
gai Database Management System (DBMS).

5. Uji Coba Pada tahap ini aplikasi akan dicoba


dengan menggunakan beberapa le dokumen
digital.

Pembuatan Aplikasi
Dalam proses pembuatan aplikasi website enkripsi
dokumen digital ini, dirancang sebuah program in-
teraktif dengan menggunakan software Microsoft
Visual Studio dengan Bahasa Pemrograman PHP
dan menggunakan MySql sebagai Database Man-
agement System (DBMS).

Use Case Diagram Pengguna


Use case diagram digunakan untuk mencari tahu
interaksi antara sistem dan pengguna. Adapun
struktur use case diagram pengguna yang menje-
laskan interaksi antara pengguna dengan fungsion-
alitas system dari aplikasi ini dapat dilihat pada
Gambar 5.

Gambar 6: Activity Diagram Pengguna.

Sequence Diagram Pengguna


Sequence diagram pengguna menjelaskan interaksi
yang dapat dilakukan oleh pengguna terhadap sis-
tem. Adapun gambar sequence diagram pengguna
dapat dilihat pada Gambar 7.

Class Diagram
Class diagram digunakan untuk memperlihatkan
struktur database yang ada pada sistem. Class dia-
gram yang terdapat pada website Documencryption
dapat dilihat pada Gambar 8. Pada gambar 8 ter-
dapat Class Diagram yang digunakan dalam pem-
Gambar 5: Use Case Diagram Pengguna.
buatan Website Documentcryption. Class doku-
men merupakan komposisi dari subclass akun peng-
guna. Karena untuk melakukan sebuah enkripsi
atau dekripsi dokumen, pengguna harus memiliki
akun terlebih dahulu. Sehingga, jika subclass akun
pengguna ditiadakan, maka class dokumen juga
Activity Diagram Pengguna tidak akan terbentuk. Sedangkan Class Relasi
Dokumen Pengguna merupakan class yang mere-
Activity diagram pengguna ini digunakan untuk lasikan antara class akun dengan class dokumen.
menggambarkan aktivitas dan tindakan terstruktur Dimana setiap satu akun dapat melakukan banyak
antara interaksi pengguna dengan system. Adapun proses enkripsi dan dekripsi, dan setiap dokumen
activity diagram dari aplikasi ini dapat dilihat pada yang diproses hanya dapat memiliki satu id_le
Gambar 6. saja.

336
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Gambar 7: Sequence Diagram Pengguna

Gambar 8: Class Diagram

337
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Perancangan Algoritma Program juga memiliki fungsi memudahkan proses penge-


cekan terhadap sistem yang akan dibuat. Berikut
Perancangan algoritma program aplikasi, akan
merupakan owchart dari sistem yang dibangun.
digambarkan dengan menggunakan owchart.
Gambar.9 dan Gambar.10 menampilkan owchart
Bagan ini menjelaskan urut-urutan langkah dan
Enkripsi dan Dekripsi dari Sistem.
proses prancangan sistem. Selain itu, owchart

Gambar 9: Flowchart Enkripsi AES 128 bit

Implementasi dan Ujicoba akun baru dengan mengisi form pendaftaran yang
tersedia. Pada halaman ini, pengguna yang sudah
Tampilan Halaman Utama memiliki akun juga dapat masuk ke aplikasi website
dengan mengisi Nama Pengguna dan Kata sandi
Ketika pengguna membuka website Documencryp-
untuk dapat melakukan enkripsi ataupun dekripsi
tion, halaman pertama yang akan ditampilkan yaitu
dokumen. Tampilan halaman utama website Doc-
halaman utama. Pada halaman ini, pengguna baru
umencryption dapat dilihat pada Gambar 11.
dapat langsung mendaftarkan diri untuk membuat

338
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Gambar 10: Flowchart dekripsi AES 128 bit

guna, yang sebelumya pernah diproses oleh web-


site documencryption. Informasi yang ditampilkan
pada tabel ini antara lain yaitu Nama Berkas, Nama
Berkas Terbaru, Ukuran Berkas, Tanggal, dan Sta-
tus. Tampilan halaman beranda pengguna dapat
dilihat pada Gambar12.

Gambar 11: Tampilan Halaman Utama.


Tampilan Halaman Enkripsi

Pada Halaman Enkripsi, pengguna dapat

Tampilan Halaman Beranda melakukan enkripsi dokumen digital dengan cara


mengisi form enkripsi dan mengunggah dokumen
Setelah berhasil masuk sebagai pengguna, halaman dari penyimpanan internal serta memasukan kata
web yang akan pertama kali ditampilkan adalah sandi sebagai kunci simetri yang digunakan un-
halaman beranda. Pada halaman ini, terdapat tuk mengenkripsi dokumen. Tampilan halaman
tabel yang berisikan daftar dokumen milik peng- enkripsi dokumen ditujukan pada Gambar 13.

339
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Gambar 12: Tampilan Halaman Beranda


Gambar 15: Tampilan Halaman Sunting Prol
Pengguna.

Uji Coba Sistem


Pengujian sistem adalah proses menjalankan sis-
tem perangkat lunak untuk menentukan apakah sis-
tem memenuhi spesikasi sistem dan berjalan di
lingkungan yang diinginkan. Pengujian dilakukan
dengan menguji setiap proses dan kesalahan yang
mungkin terjadi pada setiap proses. Sistem pen-

Gambar 13: Tampilan Halaman Enkripsi gujian yang digunakan adalah black box.[10] Pengu-
jian kotak hitam menguji perangkat lunak terhadap
spesikasi fungsional tanpa menguji desain atau
Tampilan Halaman Dekripsi kode program. Tujuan pengujian adalah untuk
menentukan apakah kemampuan input dan output
Pada Halaman Dekripsi, pengguna dapat perangkat lunak memenuhi spesikasi yang dibu-
melakukan dekripsi dokumen digital dengan cara tuhkan.
mengisi form enkripsi dan mengunggah dokumen
digital yang telah terenkripsi dari penyimpanan in-
ternal serta memasukan kata sandi sebagai kunci
Pengujian Proses Enkripsi
simetri yang digunakan untuk mendekripsi doku- Melalui halaman Menu Enkripsi, pengguna per-
men. Tampilan halaman dekripsi dokumen dapat tama dapat melakukan enkripsi dokumen digital
dilihat pada Gambar 14. dengan cara mengisi form enkripsi dan mengunggah
dokumen yang akan diproses dari penyimpanan in-
ternal. Pada kesempatan kali ini, dipilih dokumen
yang berekstensi .pdf sebagai contoh uji coba proses
enkripsi. Adapun proses pengisian form enkripsi
dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 14: Tampilan Halaman Deskripsi

Gambar 16: Proses pengisian form enkripsi

Tampilan Halaman Sunting Prol


Pada halaman Sunting Prol, pengguna dapat
memperbarui informasi data diri. Selain itu, ada Pada form enkripsi yang tertera pada menu
halaman ini pengguna juga dapat mengganti foto enkripsi berkas, pengguna dapat mengunggah
prol dengan cara mengunggah foto dari penyim- dokumen yang akan di enkripsi, memasukan pass-
panan internal. Tampilan halaman sunting prol word sebagai kunci simetri, dan memasukan
pengguna, dapat dilihat pada Gambar 15. keterangan sebagai catatatan pribadi pengguna.

340
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Jenis dokumen yang dapat diproses yaitu doku-


men yang memiliki ukuran maksimal sebesar 3MB
dan berekstensi .docx, .xlxs, .pptx, .txt, dan .pdf.
Jika dokumen yang akan diproses memiliki ek-
stensi yang lain atau berukuran lebih besar dari
3MB, maka system akan menampilkan Window
Alert yang menginformasikan jenis-jenis le dan
besar ukuran le yang dapat diproses. Adapun Gambar 18: Window alert proses enkripsi berhasil
window Alert yang akan ditampilkan dapat dilihat
pada Gambar 17.

Pengujian Proses Dekripsi Dekripsi merupakan


kebalikan dari proses enkripsi. Melalui halaman
Menu Dekripsi, pengguna kedua dapat melakukan
dekripsi dokumen digital dengan cara mengisi
f orm dekripsi dan mengunggah dokumen yang
terenkripsi dari penyimpanan internal. Setelah itu,
pengguna harus memilih ekstensi le yang sesuai
agar dokumen yang terenkripsi berhasil didekripsi.
Selain itu, pengguna juga harus mengetahui kata

Gambar 17: Window alert jika dokumen tidak sandi enkripsi, karena kata sandi tersebut meru-

sesuai pakan kunci simetri yang akan digunakan untuk


mendekripsi dokumen. Adapun proses pengisian
form dekripsi dapat dilihat pada Gambar 19.

Jika dokumen yang akan diproses sudah sesuai,


maka proses enkripsi akan segera dimulai. Sete-
lah system berhasil membaca isi dokumen, Semua
karakter yang terdapat pada dokumen akan dikon-
versi menjadi blok bilangan hexadesimal berukuran
128 bit yang kemudian akan diubah kedalam bentuk
matriks dua dimensi yang berukuran 4x4 bernama
matriks state. Sebelum masuk kedalam putaran
yang pertama, matriks state terlebih dahulu di
XOR kan dengan kunci putaran yang ke-0 (rk0)
Gambar 19: . Proses pengisian form Deskripsi
atau Cipher key. Cipher key merupakan kunci ek-
sternal yang diberikan oleh pengguna yang pan-
jangnya juga 128 bit. Operasi XOR antara state
dengan kunci putaran yang ke-0 dinyatakan dalam Pada form dekripsi yang tertera pada menu
prosedur AddRoundKey. Setelah itu matriks state dekripsi, pengguna dapat mengunggah dokumen
akan melewati 10 putaran. Pada putaran yang yang akan di dekripsi, memilih jenis ekstensi
pertama sampai putaran yang kesembilan, matriks le yang sesuai, memasukan password sebagai
state akan mengalami empat transformasi, yaitu kunci simetri, dan memasukan keterangan seba-
TransformasiSubBytes, Transformasi ShiftRows, gai catatatan pribadi. Setelah pengguna menekan
TransformasiMixColumns, dan Transformasi Ad- tombol ENKRIPSI BERKAS, maka proses enkripsi
dRoundKey, yaitu XOR antara matriks state den- akan segera dimulai. Sama seperti proses enkripsi,
gan kunci putaran yang ke-r. sedangkan pada semua karakter yang terdapat pada dokumen
putaran yang terakhir, hanya ada tiga transfor- akan dikonversi menjadi blok bilangan hexadeci-
masi, yaitu Transformasi SubBytes, Transformasi mal berukuran 128 bit yang kemudian akan di-
ShiftRows, dan Transformasi AddRoundKey, yaitu ubah menjadi matriks state. Selanjutnya matriks
XOR antara matriks state dengan kunci putaran ini akan mengalami empat transformasi pada se-
yang terakhir. Selanjutnya, matriks state akan tiap putaran, yaitu Transformasi AddRoundKey,
akan diterjemahkan ke dalam kode ASCII untuk Transformasi InvShitftRows, Transformasi InvSub-
mendapatkan karakter hasil enkripsinya. Setelah Bytes, dan Transformasi InvMixColumns . Sedan-
berhasil melalui proses enkripsi, maka sistem akan gkan untuk putaran terakhir hanya ada tiga trans-
menampilkan window alert yang menginformasikan formasi yaitu Transformasi InvShitftRows, Trans-
bahwa proses enkripsi telah berhasil dilakukan dan formasi InvSubBytes, dan Transformasi AddRound-
dokumen yang telah terenkripsi akan secara otoma- Key. Jika dokumen yang akan diproses berhasil
tis tersimpan pada penyimpanan internal. Adapun di proses, maka system akan menampilkan window
window alert yang akan ditampilkan dapat dilihat alert yang menginformasikan bahwa proses dekripsi
pada Gambar18. telah berhasil dilakukan dan dokumen yang telah

341
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

terdekripsi akan secara otomatis tersimpan pada


penyimpanan internal. Adapun window alert yang
Hasil Uji Coba
akan ditampilkan dapat dilihat pada Gambar 20. Hasil uji coba yang didapatkan melalui penilitian
ini berupa hasil dari proses enkripsi dan dekripsi
dokumen digital. Adapun hasil uji coba tersebut
adalah sebagai berikut :

Proses Enkripsi
Berkas yang berhasil dienkripsi, akan tersimpan se-
cara otomatis pada penyimpanan internal dengan
format ekstensi baru, yaitu .rda. dokumen yang
telah terenkripsi dapat dibuka dengan menggu-
Gambar 20: Window alert proses dekripsi berhasil
nakan aplikasi notepad. Adapun hasil dari enkripsi
le pdf yang telah dienkripsi sebelumnya, dapat dil-
ihat pada Gambar 21.

Gambar 21: Hasil enkripsi pada dokumen berekstensi .pdf

Gambar 21 menunjukan hasil dari enkripsi tis pada penyimpanan internal dengan format ek-
dokumen Jurnal Ilmiah.pdf yang sebelumnya stensi yang telah dipilih, sesuai dengan ekstensi
berukuran 480 KB menjadi dokumen dengan nama dokumen aslinya. Adapun hasil dari enkripsi le
le encrypted-jurnal-ilmiah.rda yang berukuran 480 pdf yang telah dienkripsi sebelumnya, dapat dili-
KB. Pada gambar 21 juga menunjukan bahwa hat pada Gambar 22.
proses enkripsi telah berhasil dilakukan, sehingga Gambar 22 menunjukan hasil dari dekripsi
le dokumen yang terenkripsi menampilkan dere- dokumen encrypted-jurnal-ilmiah.rda yang se-
tan ciphertext yang tidak dapat dimengerti dan belumnya berukuran 480 KB menjadi doku-
menjadi lebih aman untuk dikirim kepada pener- men dengan nama le decrypted-encrypted-jurnal-
ima dokumen, jika pengiriman dilakukan melalui ilmiah.pdf yang berukuran 480 KB. Gambar 22 juga
jaringan internet. menunjukan bahwa proses dekripsi telah berhasil
dilakukan, sehingga le dokumen yang terenkripsi

Proses Dekripsi dapat kembali menunjukan deretan plaintext yang


dapat dibaca oleh penerima dokumen.
Setelah berhasil melakukan proses dekripsi, berkas
hasil dekripsi juga akan tersimpan secara otoma-
342
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

Gambar 22: Hasil dekripsi pada dokumen terenkripsi.

Penutup [2] M. Sigit Prasetyo, Implementasi Algoritma


Advance Encryption Standard (AES) Rijndael

Berdasarkan hasil uji coba pada pengujian Blackbo x Untuk Proteksi File Audio, Skripsi, Fakultas

yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Uni-

aplikasi web yang dibuat dengan menggunakan versitas Sumatera Utara, Medan, 2016.

metode kriptogra AES-128 dengan kunci simetri


[3] Susanto dan Andri Anto Tri Susilo, Pener-
untuk melakukan enkripsi dan dekripsi berbagai
apan Algoritma Asimetris RSA Untuk Kea-
jenis le dokumen digital telah berhasil diban-
manan Data Pada Aplikasi Penjualan CV. Sin-
gun dan diberi nama Documentcryption. Doku-
ergi Komputer Lubuk Linggau Berbasis WEB,
men digital berhasil dienkripsi oleh pengguna per-
Jurnal Simetris, Vol.9 No.2, Program Studi
tama dan berhasil didekripsi kembali oleh peng-
Teknik Informatika, STMIK MUSIRAWAS,
guna kedua. Dengan menggunakan website Doc-
Lubuk Linggau, Sumatra Utara, 2018.
umentcryption, pengguna pertama dan pengguna
kedua harus saling berkomunikasi mengenai kunci [4] Yusfrizal, Rancang Bangun Aplikasi Krip-
simetri dan ekstensi dokumen yang akan diproses. togra Pada Teks Menggunakan Metode Re-
Ukuran le dokumen asli, ukuran le dokumen verse Chiper dan RSA Berbasis Android, Ju-
yang terenkripsi, dan ukuran le dokumen yang rnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK),
didekripsi, tidak mengalami perubahan ukuran Vol. 3, No. 2, Universitas Potensi Utama,
yang signikan. Berdasarkan hasil uji coba juga Medan, Juli 2019.
dapat diketahui bahwa kecepatan proses enkripsi
[5] Gilang Gumira P. U. K., Ernawati, dan
dan dekripsi dipengarui oleh besar ukuran doku-
Aan Erlanshari, Implementasi Metode Ad-
men yang diproses. Semakin kecil ukurannya,
vanced Encryption Standard (AES) dan Mes-
maka semakin cepat pula waktu proses yang dibu-
sage Digest 5(MD5) Pada Enkripsi Dokumen
tuhkan. Selain itu, dapat diketahui bahwa browser
(Studi Kasus LPSE UNIB), Jurnal Rekursif,
Google Chrome dapat melakukan proses lebih cepat
Vol.4 No.3, Program Studi Teknik Informatika,
daripada browser Microsoft Edge, sehingga peng-
Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu, 2016.
guna disarankan menggunakan Google Chrom un-
tuk mengakses website Documentcryption.
[6] Yulius Rio Pujianto, Perancangan dan Imple-
mentasi Aplikasi Kriptogra Algoritma AES-
128 Pada File Dokumen, Skripsi, Fakul-

Daftar Pustaka tas Teknologi Informasi Universitas Kristen


SatyaWacana, Salatiga, 2016.

[1] Asri Prameshwari dan Nyoman Putra Sastra, [7] Anggraeni Eka Putri, Aghistina Kartikadewi,
Implementasi Algoritma Advanced Encryp- Lina Audia Abdul Rosyid, Implementasi
tion Standard (AES) 128 Untuk Enkripsi dan Kriptogra Dengan Algoritma Advanced
Dekripsi File Dokumen, Jurnal Eksplora In- Encryption Standard (AES) 128 bit dan
formatika, Vol 8, No 1, 2018. Steganogra Menggunakan Metode End of

343
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Volume 21 No : 3, September 2022, p-ISSN 1412-9434/e-ISSN 2549-7227

File (EOF) Berbasis Java Desktop Pada manan Data Seleksi Peserta JAMKESMAS.
DinasPendidikan Kabupaten Tangerang, Ap- Jurnal Ilmiah Intech : Information Tech-
plied Information Systems and Management nology Journal of UMUS, 1(02), 1322,
(AISM), Volume 3, Universitas Budi Luhur, https://doi.org/10.46772/intech.v1i02.66,
2020. 2019.

[8] Intan Fitriani, Implementasi Algoritma [10] Fadhila Cahya Ningrum, Dandi Suherman,

Advanced Encryption Standard (AES) Sita Aryanti, Handika Arngga Prasetya, dan

Pada Layanan SMS Desa, JISKA (Jur- Aries Saifudin, Pengujian Black Box pada

nal Informatika Sunan Kalijaga), 5(3):153, Aplikasi Sistem Seleksi Sales Terbaik Meng-

DOI:10.14421/jiska.2020.53-032020, 2020. gunakan Teknik Equivalence Partitions, Jur-


nal Informatika Universitas Pamulang, Vol.04,
[9] S. Widyastuti, W. Ariandi & V. Sulistiono, No.04, Teknik Informatika, Universitas Pamu-
Implementasi Kriptogra AES Dalam Penga- lang, Banten, 2019.

344

Anda mungkin juga menyukai