JURNAL MOOC Maya
JURNAL MOOC Maya
JURNAL MOOC Maya
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar Negara Republik Indonesia, baik dalam arti
sebagai dasar Ideologi maupun Filosopi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas
dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturan Undang-Undang sebagai
sumber dari segala sumber hukum Negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan
Negara, termasuk UUD 1945 tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
Adapun dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan
ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Kepentingan nasional adalah bagaimana mencapai tujuan nasional. Setiap ASN harus
senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat ASN, serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang
atau golongan. Kepentingan bangsa dan Negara harus ditempatkan di atas kepentingan
lainnya. Dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ideologi, politik,
ekonomi dan sosial budaya serta pertahanan dan keamanan, peran ASN sangat dominan.
Setiap dinamika ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya serta pertahanan dan
keamanan, akan bersinggungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
peran, tugas dan fungsi ASN.
Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia sedang
berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus disadari
sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk di dalamnya terjadi pergeseran
pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi global.
Terdapat isu yang juga menyita ruang publik adalah terkait terorisme dan radikalisasi yang
terjadi dalam sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh ideologi laten tertentu,
kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau globalisasi secara umum. Bahaya narkoba
merupakan salah satu isu lainnya yang mengancam kehidupan bangsa. Bentuk kejahatan
lain adalah kejahatan saiber dan tindak pencucian uang (money laundring). Bentuk
kejahatan saat ini melibatkan peran teknologi yang memberi peluang kepada pelaku
kejahatan untuk beraksi di dunia maya tanpa teridentifikasi identitasnya dan
penyebarannya bersifat masif.
ASN sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga
internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap ASN mengenal dan
memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba,
paham radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal
seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya. Strategi bersikap yang
harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan serta
terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis,
dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan
masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang. Menghadapi era sekarang ini
seorang ASN perlu menanamkan sikap kesiapsiagaan, Karena kesiapsiagaan merupakan
suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang ksusunya ASN baik secara fisik,
mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR ASN
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN sebagai sari dari nilai-
nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh
seluruh ASN. Sedangkan bangga melayani bangsa merupakan Employer Branding ASN
zaman now yang melayani sepenuh hati.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya
dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan
Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai
daerah harus mempunyai core values yang sama.”
Kita sebagai ASN harus mempunyai orientasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat.
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI
Kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diatur
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Berdasarkan
Undang-undang tersebut, ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil atau PNS dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. PNS diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sementara itu, PPPK diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
Kedudukan PNS dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah.
Dalam menjalankan tugasnya, PNS harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Berikut tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai ASN:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Peran ASN dalam NKRI merujuk pada Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN
yakni (PNS dan PPPK) berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
KETERKAITAN MATERI 3 AGENDA MOOC
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki wawasan dan karakter kebangsaan serta bela
negara yang kuat, agar tidak mudah terprovokasi oleh radikalisme dan dogma pemecah
persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat terdapat begitu banyak isu-isu strategis
kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme, money laundry,
proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, Hoax, dan
lain sebagainya. Selain itu dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif
terhadap satu persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang
lebih baik dengan dasar analisa yang matang. Menghadapi era sekarang ini seorang ASN
perlu menanamkan sikap kesiapsiagaan, Karena kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan
siap siaga yang dimiliki oleh seseorang khusunya ASN baik secara fisik, mental, maupun
social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.
Selain itu, adanya Core Values ASN sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan
persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Sedangkan bangga
melayani bangsa merupakan Employer Branding ASN zaman now yang melayani sepenuh
hati. Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya
dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan
Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai
daerah harus mempunyai core values yang sama.”
ASN baik PNS maupun PPPK juga harus mampu memahami secara jelas kedudukan dan
perannya dalam NKRI, agar dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam menjalankan
tugas sebagai ASN, guna melayami masyarakat dengan baik.