Open Circuit

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN LABORATORIUM MESIN LISTRIK

PENGUJIAN TRANSFORMATOR 1 FASA

OPEN CIRCUIT

KELAS : 1C

Nilai Nilai
NO NIM Nama PJ/Anggota
Analisa/Kesimpulan Tugas
Moch. Rizky Ardiansyah
1 2241150094 PJ
P.A
I’Tisham Wahyu
2 2241150058 Anggota
Ramadhana
Mohammad Faizin
3 2241150029 Anggota
Ardiansyah
Sahmura Gilang
4 2241150016 Anggota
Maharani
5 2241150093 Nur Khoir Cahyono Anggota
1. Tujuan Percobaan

1. Menentukan dan menganalisa rugi inti trafo saat tegangan nominal (I’Tisham
WahyuRamadhana)

2. Menentukan dan menganalisa angka transformasi 1 fasa. (Nur Khoir Cahyono)

3. Menentukan parameter rugi inti trafo 1 fasa. ( Sahmura Gilang Maharani)

4. Menentukan pengaruh tegangan supply terhadap rugi trafo. (Mohammad Faizin Ardiansyah)

2. Teori Dasar

Pada percobaan open circuit trafo yang dicari hanya rugi besi (pfe) pada inti trafo beserta
parameternya. Hal ini dapat dilaksanakan menggunakan asumsi berikut :

a. Besarnya rugi tembaga/belitan pada sisi sekunder diabaikan karena trafo dalam keadaan
open circuitmaka besarnya arus yang mengalir pada sisi sekunder sama dengan 0 (I2=0)
sehingga besanya rugi tembaga pada sisi sekunder sama dengan 0

b. Dalam keadaan tanpa beban arus yang mengalir sangat kecil, karena sangat kecil rugi
kumparanmaka dapat diabaikan dan nilai yang terukur adalah nilai rugi inti karena I1=I0 hal
ini dikarenakan pada saat trafo dalam keadaan open circuit maka besarnya I2=0 sehingga :

− I1 = I0+I2

− I2 = 0 maka I1=I0

Besar dari I0 akan sangat kecil dibandingkan arus nominal dari trafo (5% - 10% In) maka dari
itu besarnya rugi tembaga pada sisi primer dapat diabaikan.

Besarnya I0 sangat tergantung pada besarnya tegangan supply (V1) jika V1 berubah maka I0
akan berubah pula sehingga rugi inti juga berubah. Dari hasil pengukuran daya (P), tegangan
V1dan arus I0 maka parameter rugi inti dapat didapatkan dengan menggunakan perhitungan
sebagaiberikut :

P = V . I0 . Cosπ→ Cosπ = P/V . I0

Ic = I0 . Cosπ → Rc = V/Ic

Im = I0 . Sinπ→ Xm = V/Im.
Untuk mengetahui besarnya rugi inti dapat diketahui dari hasil pembacaan watt meter
pada
rangkaian dan untuk menentukan angka transformasi dari trafo dapat menggunakan
rumus 𝑎 = 𝑉1
( )
𝑉2

3. Gambar Rangkaian

4. Alat dan Bahan


1. Trafo 1 Fasa De Lorenzo 220/110;500 VA : 1 buah

2. Voltmeter : 1 buah

3. Amperemeter : 1 buah

4. Wattmeter : 1 buah

5. Kabel penghubung : secukupnya

5. Langkah Percobaan

Menentukan rugi inti, parameter rugi inti & angka transformasi transformator
a) Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar rangkaian percobaan diatas.
b) Atur range pengukuran pada alat ukur pada range yang terbesar jika
besaranyangdiukur belum diprediksi.
c) Atur tegangan supply 110 volt sampai mencapai tegangan nominal dari trafo
yang dipakai yaitu trafo step up dan menentukan Vnominal dari trafo yang
dipakai.
d) Ukur & catat semua hasil pengukuran yang dari semua alat ukur yang
dipakaidalampercobaan.
e) Jika pengukuran sudah selesai maka atur tegangan supply menuju 0 volt
&kemudianOFF kan tegangan supply tersebut.
f) Tentukan rugi inti dari trafo yang digunakan dalam percobaan berdasarkan
pembacaan wattmeter pada rangkaian.

𝑽𝟏
g) Hitung besarnya angka transformasi dengan rumus 𝒂 = dan rugi inti dari
𝑽𝟐

trafo yang digunakan dalam percobaan dengan menggunakan rumus


P = V1 . I0 . Cos 0 → Cos 0 = W/V1 . I0

Ic = I0 . Cosπ0 → Rc = V1/Ic

Im = I0 . Sinπ0 → Xm = V1/Im

Menentukan Pengaruh tegangan supply terhadap rugi inti trafo

a. Menentukan pengaruh tegangan supply terhadap rugi inti trafo dapat


dihitungdengan menggunakan rumus :

Pec = Pe x P1ɵ x
Pec-tDimana :
Pec : Rugi – rugi arus eddy ( kW ) Pe : Rugi – rugi arus eddy ( p.u )
Pec-t : Nilai standar transformator
b. Menentukan pengaruh tegangan supply terhadap rugi inti trafo
• Siapkan alat dan bahan percobaan.
• Periksa dan kalibrasi alat ukur yang akan digunakan.
• Pasang alat ukur ( voltmeter, amperemeter, dan wattmeter ) pada rangkaian
yangterdapat pada gambar.
• Sisi tegangan tinggi atau sisi sekunder harus terbuka ( tanpa beban ).
• Beri tegangan pada V1 sebesar 110 V pada wattmeter pada terminal sisi primer.
• Catat hasil daya input tanpa beban pada wattmeter, arus tanpa beban ( I1 )
padaamperemeter, dan tegangan V1 dan V2 pada voltmeter di table 1.
• Olah data yang didapat hingga menghasilkan Rc dan Xm.
• Ubah tegangan secara berkala ( 110 s/d 20 ).
• Data yang telah terukur dicatat pada table.
6. Tabel Percobaan 1
No. V1 (V) V2 (V) P0 (W) I0 (A) a

1
110 210 14.5x1 0.23 0,52381
2
80 153 8x1 0.13 0,522875
3
60 115 5x1 0.10 0,521739
4
40 77.5 3x1 0.06 0,516129
5
20 40 1x1 0.05 0,5

a rata-rata 0.516

6.1. Tabel Percobaan 2


No. V1 (V) V2 (V) P0 (W) I0 (A) a

1
110 210 11x1 0.18 0,52381
2
80 155 6x1 0.11 0,516129
3
60 115 4x1 0.7 0,521739
4
40 75 2x1 0.065 0,53
5
20 35 1x1 0.045 0,571428

a rata-rata 0,532

• Rugi-rugi inti Pada Trafo 1 Saat Tegangan Nominal = 14,5 watt

• Rugi-rugi inti Pada Trafo 2 Saat Tegangan Nominal = 11 watt

• Rc dan Xm Pada Trafo 1

𝑊 14,5
Cos 𝜋0 = = = 0,573
𝑉1 𝑥 𝐼0 110 𝑥 0,23

Ic = I0 xCos π0 Im = I0 x Sin π0

Ic = 0,23 x 0,573 Im = 0,23 x 0,82

Ic = 0,131 Im = 0,188

𝑉1 𝑉1
Rc = Xm = 𝐼𝑚
𝐼𝑐
110 110
Rc = 0,131 Xm = 0,188

Rc = 839,694 Xm = 585,11

• Rc dan Xm Pada Trafo 2

𝑊 11
Cos 𝜋0 = = = 0,5
𝑉1 𝑥 𝐼0 110 𝑥 0,18

Ic = I0 xCos π0 Im = I0 x Sin π0

Ic = 0,18 x 0,5 Im = 0,18 x 0,86

Ic = 0,09 Im = 0,155

𝑉1 𝑉1
Rc = Xm = 𝐼𝑚
𝐼𝑐

110 110
Rc = Xm =
0,09 0,155

Rc = 1222,2 Xm = 709,68
7. Analisa Percobaan
NAMA : I’TISHAM WAHYU RAMADHANA
KELAS : D4-1C
ABSEN : 12
NIM :2241150058
➢ Analisa untuk tujuan 1 pokok pikiran 1: Menentukan dan menganalisa rugi inti trafo saat
tegangan nominal

1. PERCOBAAN 1
✓ Rugi-rugi inti Pada Trafo 1 Saat Tegangan Nominal = 14,5 watt

• Tegangan Nominal input trafo: 110 volt


• Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
✓ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑊 14,5
Cos 𝜋0 = 𝑉1 𝑥 𝐼0 = 110 𝑥 0,23 = 0,573

Ic = I0 xCos π0 Im = I0 x Sin π0

Ic = 0,23 x 0,573 Im = 0,23 x 0,82

Ic = 0,131 Im = 0,188

𝑉1 𝑉1
Rc = 𝐼𝑐
Xm = 𝐼𝑚

110 110
Rc = 0,131 Xm = 0,188

Rc = 839,694 Xm = 585,11

✓ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal


• I0 = 0,23
2. ANALISA
✓ Berdasarkan data percobaan yang ada dapat diketahui bahwa V1 (tegangan sumber)
mempengaruhi rugi inti trafo. Daya yang terukur pada wattmeter dapat digunakan
untuk menentukan cos 𝜋. Setelah cos 𝜋 ditentukan maka dapat mencari arus Ic dan Im
yang digunakan untuk menghitung parameter rugi inti trafo (Rc dan Xm).
3. Perhitungan
✓ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 14,5 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,573. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu 0,131
dan Im yaitu 0,82. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc yaitu 839,694
dan Xm yaitu 585,11.

➢ Analisa untuk tujuan 1 pokok pikiran 2: Menentukan dan menganalisa rugi inti trafo saat
tegangan nominal

1. Percobaan 2
✓ Rugi-rugi inti Pada Trafo 2 Saat Tegangan Nominal = 11 watt

• Tegangan Nominal input trafo: 110 volt


• Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
✓ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑊 11
Cos 𝜋0 = 𝑉1 𝑥 𝐼0 = 110 𝑥 0,18 = 0,5

Ic = I0 xCos π0 Im = I0 x Sin π0

Ic = 0,18 x 0,5 Im = 0,18 x 0,86

Ic = 0,09
Im = 0,155
𝑉1
Rc = 𝐼𝑐
𝑉1
Xm = 𝐼𝑚
110
Rc = 0,09
110
Xm = 0,155

Rc = 1222,2 Xm = 709,68

✓ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal


• I0 = 0.18
2. ANALISA
✓ Berdasarkan data percobaan yang ada dapat diketahui bahwa V1 (tegangan sumber)
mempengaruhi rugi inti trafo. Daya yang terukur pada wattmeter dapat digunakan
untuk menentukan cos 𝜋. Setelah cos 𝜋 ditentukan maka dapat mencari arus Ic dan Im
yang digunakan untuk menghitung parameter rugi inti trafo (Rc dan Xm).
3. Perhitungan
✓ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 11 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,5. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu 0, 09 dan
Im yaitu 0,155. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc yaitu 1222,2 dan
Xm yaitu 709,68.
➢ Referensi

✓ Dikutip dari: Politeknik Negeri Malang/Rachmat S, BTech, MMT/Modul


Transfomator
NAMA : NUR KHOIR CAHYONO
KELAS : D4-1C
ABSEN : 16
NIM : 2241150093
TUJUAN 2 :
Menentukan Dan Menganalisa Angka Transformasi Satu Fasa
TRAFO 1 :
NO V1 V2
1 110 210
2 80 153
3 60 115
4 40 77,5
5 20 40

TRAFO 2:
NO V1 V2
1 110 210
2 80 155
3 60 115
4 40 75
5 20 35

TRAVO AVERAGE 1 & 2 :


NO V1 V2
1 110 210
2 80 154
3 60 115
4 40 75,25
5 20 37,5

• Dari data di atas maka dapat dihitung persamaan transformasi menggunakan rumus
𝐸1 𝑉1 𝐼2 𝑁1
a = 𝐸2 = 𝑉2 = 𝐼1 = 𝑁2 ,karena pada percobaan ini menentukan angka transformasi
𝑉1
tegangan maka menggunakan rumus a =
𝑉2
• Hal ini dapat diketahui bahwa
Trafo 1
110
a1 = 210 = 0,5238
80
a2 = 153 = 0,5228
60
a3 = = 0,3870
115
40
a4 = 77,5 = 0,5161
20
a5 = 40 = 0,5

Trafo 2
110
a1 = 210 = 0,5238
80
a2 = = 0,5161
155
60
a3 = 115 = 0,5217
40
a4 = 75 = 0,5333
20
a5 = 35 = 0,5714
Trafo Average 1 & 2 :
110
a1 = 210 = 0,5238
80
a2 = 154 = 0,5194
60
a3 = 115 = 0,5217
40
a4 = 75,25 = 0,5315
20
a5 = 37,5 = 0,5333
TRAFO 1 :
NO V1 V2 a
1 110 210 0,5238
2 80 153 0,5228
3 60 115 0,5217
4 40 77,5 0,5161
5 20 40 0,5

TRAFO 2 :
NO V1 V2 a
1 110 210 0,5238
2 80 155 0,5161
3 60 115 0,5217
4 40 75 0,5333
5 20 35 0,5714

TRAFO Average 1 & 2 :


NO V1 V2 a
1 110 210 0,5238
2 80 155 0,5194
3 60 115 0,5217
4 40 75 0,5315
5 20 35 0,5333
• Referensi :
( Politeknik Negeri Malang/Rachmat S, BTech, MMT/Modul Transformator )

( https://es.scribd.com/document/397492853/Angka-Transformasi )
NAMA : SAHMURA GILANG MAHARANI
KELAS : D4-1C
ABSEN : 19
NIM : 2241150016


Analisa untuk tujuan 3 : Menentukan parameter rugi inti trafo 1 fasa
A. PERCOBAAN 1
1) Rugi-rugi inti Pada Trafo 1 Saat Tegangan 80 = 8 watt
▪ Tegangan input trafo: 80 volt
▪ Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
▪ Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
▪ Rc = 808 Xm = 963
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
▪ I0 = 0,13
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 8 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,769. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,099 dan Im yaitu 0,083. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc
yaitu 808 dan Xm yaitu 963

2) Rugi-rugi inti Pada Trafo 1 Saat Tegangan 60 = 5 watt


▪ Tegangan input trafo: 60 volt
▪ Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
▪ Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
▪ Rc = 722 Xm = 1.111
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
▪ I0 = 0,10
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 5 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,83. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,0083 dan Im yaitu 0,0054. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan
Rc yaitu 722 dan Xm yaitu 1.111

3) Rugi-rugi inti Pada Trafo 1 Saat Tegangan 40 = 3 watt


▪ Tegangan input trafo: 40 volt
▪ Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
▪ Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
▪ Rc = 533 Xm = 952
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
▪ I0 = 0,06
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 3 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 1,25. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,075 dan Im yaitu 0,042. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc
yaitu 533 dan Xm yaitu 952

4) Rugi-rugi inti Pada Trafo 1 Saat Tegangan 20 = 1 watt
▪ Tegangan input trafo: 20 volt
▪ Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
▪ Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
▪ Rc = 133 Xm = 0
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
▪ I0 = 0,05
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 1 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 1. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu 0,05
dan Im yaitu 0. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc yaitu 133
dan Xm yaitu 0.

B. Percobaan 2
1.) Rugi-rugi inti Pada Trafo 2 Saat Tegangan 80 = 6 watt
• Tegangan input trafo: 80 volt
• Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
• Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
• Rc = 1.081 Xm = 1.000
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
• I0 = 0,11
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 6 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,681. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,074 dan Im yaitu 0,080. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc
yaitu 1.081 dan Xm yaitu 1.000.
2.) Rugi-rugi inti Pada Trafo 2 Saat Tegangan 60 = 4 watt
• Tegangan input trafo:60 volt
• Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
• Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
• Rc = 722,891 Xm = 86,455
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
• I0 = 0,7
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 4 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,119. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,083 dan Im yaitu 0,694. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc
yaitu 722,891 dan Xm yaitu 86,455.
3.) Rugi-rugi inti Pada Trafo 2 Saat Tegangan 40 = 2 watt
• Tegangan input trafo:40 volt
• Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
• Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
• Rc = 816,326 Xm = 140,845
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
• I0 = 0,065
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 2 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 0,769. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,049 dan Im yaitu 0,284. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan Rc
yaitu 816,326 dan Xm yaitu 140,845.
4.) Rugi-rugi inti Pada Trafo 2 Saat Tegangan 20 = 1 watt
• Tegangan input trafo:20 volt
• Pengalian Konstanta Wattmeter: hasil pengukuran trafo x 1
➢ Parameter Rugi Inti Trafo (Rc dan Xm)
𝑉1 𝑉1
• Rc = 𝐼𝑐 Xm = 𝐼𝑚
• Rc = 816,326 Xm = 140,845
➢ Arus Input Pada Saat Tegangan Nominal
• I0 = 0,045
Perhitungan
➢ Setelah hasil perhitungan wattmeter diketahui yaitu 1 watt maka besarnya cos 𝜋
adalah 1,1. Setelah cos 𝜋 diketahui maka dapat menentukan besarnya Ic yaitu
0,049 dan Im yaitu 0,000315. Setelah Ic dan Im diketahui maka dapat menentukan
Rc yaitu 408,163 dan Xm yaitu 63 492,063.

ANALISA:
➢ Berdasarkan data percobaan yang ada dapat diketahui bahwa tegangan sumber (V1)
mempengaruhi rugi inti trafo. Semakin kecil tegangan sumber (V1) maka daya yang
terukur pada wattmeter akan semakin kecil. Daya yang terukur pada wattmeter
tersebut digunakan untuk menentukan cos 𝜋. Setelah cos 𝜋 ditentukan maka dapat
mencari arus Ic dan Im yang digunakan untuk menghitung parameter rugi inti trafo
(Rc dan Xm).

• Referensi
✓ Dikutip dari: Politeknik Negeri Malang/Rachmat S, BTech, MMT/Modul Transfomator
Nama : MOHAMMAD FAIZIN ARDIANSYAH
KELAS : D4-1C
ABSEN :15
NIM : 2241150029
Tujuan 4 :
Mengetahui pengaruh tegangan supply terhadap rugi inti Trafo
Tegangan supply mengalami perubahan.
Dapat diketahui bahwa jika tegangan supply diturunkan maka rugi inti Trafo juga ikut turun, semisal
jika tegangan supply diturunkan dari 110 volt ke 80 volt maka penurunan rugi inti harus sebesar
penurunan dari tegangan supply, karena besarnya I₀ tergantung pada besarnya tegangan supply (V₁),
untuk menentukan rugi inti trafo yang dapat diketahui dari hasil pembacaan dari alat ukur wattmeter
pada rangkaian yaitu ketika hasil dari wattmeter dikali dengan pengalinya yang sudah kita pilih
sebelumnya.

Contoh: Trafo 1 di saat tegangan supply 110 V maka di wattmeter hasilnya 5 dan sebagai pengalinya
maka di kali dengan 2, sehingga nilai dari rugi intinya adalah 10 watt.

Maka dapat diketahui bahwa Rugi inti trafo terdiri dari rugi histerisis (rugi yang disebabkan fluks
bolak-balik pada inti besi) & rugi arus eddy/eddy current (rugi yang disebabkan arus pusar pada inti
besi). Besarnya sama karena untuk menentukan rugi inti trafo berhubungan dengan bagian inti
trafonya.

Analisa di atas dapat ditentukan dari rugi histeris dan rugi arus eddy

• Rumus rugi histerisis : 𝑃ℎ𝑒 = 𝐾ℎ .𝑓² .𝐵𝑚𝑎𝑘𝑠


• Rumus arus eddy : 𝑃𝑒 = 𝐾𝑒 .𝑓² .𝐵²𝑚𝑎𝑘s
keterangan :

Kh = Konstanta Histerisis

Bmaks = fluks maksimum (weber)

Ke = Konstanta Eddy Current

B²maks = fluks maksimum (weber)

Keduanya sama-sama memiliki satuan watt. Jadi besar rugi besi (rugi inti) trafo yaitu PFE = Phe +
Pe.

(Referensi : Politeknik Negeri Malang/ Rachmat S, BTech, MMT/ Modul Transformator Hal 31-32)
NAMA: I’TISHAM WAHYU RAMADHANA
KELAS: D4-1C
ABSEN 12
NIM. 2241150058

SOAL NOMOR 1 OPEN CIRCUIT


Jelaskan dengan menggunakan data percobaan anda, mengapa tegangan yang dipakai dalam
percobaan open circuit adalah tegangan nominal dan apakah yang terjadi jika tegangan suply yang
dipakai terlampau kecil pada percobaan Open Circuit.
PENYELESAIAN:
Dalam percobaan open circuit menggunakan tegangan nominal, karena bertujuan untuk mendapatkan
rugi inti trafo pada saat tegangan nominal. Saat menggunakan tegangan nominal daya yang terukur
pada wattmeter merupakan daya yang hilang dalam kondisi tegangan nominal. Daya yang hilang
tersebutlah merupakan rugi daya sehingga setelah rugi daya diketahui maka dapat menentukan
paraemeter rugi inti trafo saat tegangan nominal. Oleh karena itulah saat percobaan open circuit
menggunakan tegangan nominal. Apabia menggunakan tegangan supply yang terlampau kecil maka
rugi inti trafo akan sulit untuk dibaca pada saat melakukan pengukuran.

Nama : MOHAMMAD FAIZIN ARDIANSYAH


KELAS : D4-1C
ABSEN :15
NIM : 2241150029

SOAL NOMOR 2 OPEN CIRCUIT


Jelaskan dengan menggunakan data percobaan anda, apakah yang terjadi jika tegangan supply saat
open circuit divariasikan dan gunakan analisa vektor, mengapa daya yang terukur bervariasi dengan
tegangan supply.
PENYELESAIAN :
Apabila tidak ada beban yang terhubung, arus yang mengalir melalui rangkaian sangat kecil, maka
daya yang terukur pada rangkaian tersebut akan sangat kecil atau mendekati nol. Sedangkan Ketika
saat variabel tegangan suplai berubah, kemungkinan terdapat perubahan resistansi internal atau
karakteristik lain dari sumber tegangan itu sendiri, maka terdapat menyebabkan variasi tegangan
yang dihasilkan oleh sumber.

Dalam analisis vektor, daya dapat dihitung sebagai hasil perkalian antara tegangan dan arus. Jika
tegangan suplai bervariasi, maka tegangan pada rangkaian open circuit juga akan berubah (contoh
apabila resistansi internal sumber tegangan tetap konstan, maka daya yang terukur juga akan
bervariasi sesuai dengan perubahan tegangan tersebut). Secara umum, jika tegangan suplai
meningkat, daya yang terukur pada rangkaian open circuit akan meningkat sesuai dengan
peningkatan tegangan dan sebaliknya, jika tegangan suplai menurun, daya yang terukur akan
mengalami penurunan juga. Perubahan ini terjadi karena daya yang diukur bergantung pada
tegangan yang ada di rangkaian, dan tanpa beban, tegangan adalah variabel utama yang
mempengaruhinya.

NAMA: NUR KHOIR CAHYONO


KELAS: D4-1C
ABSEN 16
NIM. 2241150093
SOAL NOMOR 3 OPEN CIRCUIT
Jelaskan dengan menggunakan data percobaan anda,apakah angka transformasi dari trafo 1 fasa
berubah-ubah saat V suply divariasikan dan apakah yang terjadi pada angka transformasi dari trafo
jika beban dari trafo divariasikan.
PENYELESAIAN :
pada praktikum ini saat teganggan divariasikan maka angka tranformasi tidak berubah, secara
siknifikan 0,50 sampai dengan 0,57 pada tengangan nominal maupun teganggan tidak nominal. Pada
saat muncul beban yang divariasikan maka akan muncul I2 (pada sisi skunder) yang mempengaruhi
𝐸1 𝑉1 𝐼2
sisi Primer I1 = I2 + I0 dan menggunakan rumus a = = = dan jika ingin menemukan angka
𝐸2 𝑉2 𝐼1
𝐼2
trasformasi arus maka menggunakan a = 𝐼1 .

NAMA: SAHMURA GILANG MAHARANI


KELAS: D4-1C
ABSEN: 19
NIM. 22411500

SOAL NOMOR 4 OPEN CIRCUIT


Jelaskan dengan menggunakan data percobaan anda, apakah yang terjadi jika percobaan open circuit
dilaksanakan dengan hubungan step down dan jelaskan pula mengapa arus beban nol relatif kecil saat
pecobaan open circuit.
PENYELESAIAN:
Apabila percobaan open circuit dilaksanakan dengan hubungan step down maka arusnya terlampau
kecil. Sedangkan percobaan open circuit digunakan untuk mencari rugi inti trafo pada saat tegangan
nominal. Pada saat tegangan nominal arus yang dihasilkan besar, sehingga pada percobaan
menggunakan hubungan step up. Apabila menggunakan step down arusnya kecil sehingga tidak
diperkenankan menggunakan tegangan nominal karena hubungan step down tegangannya kecil,
sehingga apabila menggunakan hubungan step down pada percobaan open circuit maka tidak bisa
mencari rugi inti trafo pada saat tegangan nominal dan berbahaya untuk dilakukan atas pertimbangan
safety (keamanan).

8. Kesimpulan

Setelah dilakukan percobaan open circuit, dapat diambil kesimpulan bahwa mengapa pada saat
melakukan percobaan open circuit harus menggunakan tegangan nominal, dikarenakan semakin
besar tegangan nominal maka semakin mudah untuk menentukan rugi-rugi inti trafo pada
wattmeter, sebaliknya jika tegangan nominal yang dgunakan semakin kecil, maka untuk menentukan
rugi-rugi inti trafo semakin susah dibaca pada wattmeter, tegangan supply juga berpengaruh
terhadap rugi trafo karena arus I0 bergantung pada besarnya tegangan supply ( V1 ).

9. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai