Pendidikan Kewarganegaraan Tugas 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI SARANA MEMAHAMI INDONESIA

NIM : 041919696
NAMA : Gichell Brigita Gabrielle Kaparang
Matakuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI SARANA MEMAHAMI INDONESIA

A. Pendahuluan

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan sekitar 17.000


pulau yang membentang di antara dua samudera besar, Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Indonesia juga memiliki keberagaman budaya, agama, suku, bahasa, dan
kekayaan alam yang luar biasa. Dengan kondisi geografis dan sosial budaya yang
kompleks ini, Indonesia memerlukan sebuah konsep yang dapat menjadi landasan
untuk memahami dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Konsep tersebut adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah


sebuah konsep yang dikembangkan oleh Bapak Soedjatmoko pada tahun 1963. Konsep
ini mengajarkan tentang pentingnya memahami keberagaman budaya, adat istiadat,
bahasa, agama, dan sejarah yang ada di Indonesia dalam rangka membangun kesatuan
dan persatuan bangsa. Wawasan Nusantara juga mencerminkan pemahaman bahwa
Indonesia adalah satu kesatuan, meskipun terdiri dari banyak pulau yang terpisah secara
geografis.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan makna, sejarah, dan
pentingnya Wawasan Nusantara sebagai sarana memahami Indonesia. Artikel ini juga
akan membahas beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Indonesia dalam
menerapkan Wawasan Nusantara di era globalisasi saat ini. Artikel ini disusun
berdasarkan kajian pustaka dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal ilmiah, dan
artikel online.

B. Kajian Pustaka

Wawasan Nusantara adalah sebuah konsep yang telah lama menjadi bagian
integral dari pemikiran Indonesia tentang dirinya sendiri. Kata “nusantara” berasal dari
bahasa Sanskerta yang berarti “nusa” (negeri) dan “antara” (tengah) atau “antar”
(antara). Oleh karena itu, Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai “negeri di antara”
atau “negeri tengah-tengah.” Konsep ini mencerminkan posisi geografis Indonesia
sebagai negara yang terletak di antara berbagai benua dan samudera.

Pada tingkat yang lebih mendalam, Wawasan Nusantara mencerminkan


pemahaman bahwa Indonesia adalah satu kesatuan, meskipun terdiri dari banyak pulau
yang terpisah secara geografis. Ini adalah upaya untuk memahami, menghormati, dan
memelihara keberagaman budaya, agama, suku, dan bahasa yang ada di seluruh negeri
ini. Wawasan Nusantara mendorong persatuan dalam keragaman dan pemahaman
bahwa semua bagian Indonesia memiliki peran penting dalam pembentukan identitas
negara.

Page2|7
Konsep Wawasan Nusantara tidak muncul begitu saja, tetapi memiliki akar
sejarah yang dalam. Salah satu tokoh yang sangat berperan dalam pengembangan
konsep ini adalah Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam pidato-pidatonya pada
tahun 1950-an, Soekarno secara aktif mempromosikan konsep Wawasan Nusantara
sebagai bagian dari upaya mempersatukan Indonesia yang baru merdeka. Pentingnya
Wawasan Nusantara semakin ditekankan saat Perang Dingin melanda dunia. Pada saat
itu, Indonesia berada dalam tekanan dari dua kekuatan besar, Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Dalam konteks ini, Soekarno mengusulkan Wawasan Nusantara sebagai doktrin
politik yang mendorong Indonesia untuk menjaga kemerdekaannya dan tidak terjebak
dalam konflik global.

Selanjutnya, konsep ini terus berkembang dalam pemikiran politik dan sosial
Indonesia. Hal ini tercermin dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan, “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan dengan
wilayah daratan, perairan dan udara.” Hal ini juga diperkuat dalam Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Menjadi Undang-Undang yang
menyatakan, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.”

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam


mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi, dan menejemen) dan
distribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan
ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang serta
jasa secara merata ke seluruh wilayah negara, Ketahan di bidang ekonomi sangat erat
sekali dengan ketahanan nasional.

Wawasan Nusantara memiliki beberapa nilai-nilai yang menjadi landasan bagi


pemahaman Indonesia. Beberapa nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai kebangsaan, yaitu nilai yang menekankan pentingnya menjaga persatuan


dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah keberagaman yang ada. Nilai ini juga
mencakup rasa cinta tanah air, rasa tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap
Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara.

2. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang menekankan pentingnya menghormati hak


asasi manusia, martabat manusia, dan kesejahteraan manusia. Nilai ini juga
mencakup rasa empati, toleransi, dan solidaritas terhadap sesama manusia,
terutama yang lemah dan tertindas.

3. Nilai kerjasama, yaitu nilai yang menekankan pentingnya bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama. Nilai ini juga mencakup rasa gotong royong,
musyawarah, dan mufakat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi.

Page3|7
4. Nilai keseimbangan, yaitu nilai yang menekankan pentingnya menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara kepentingan individu dan
kolektif, antara kepentingan nasional dan internasional, serta antara manusia
dan alam. Nilai ini juga mencakup rasa adil, bijaksana, dan harmonis dalam
berbagai aspek kehidupan.

C. Pembahasan

Wawasan Nusantara memiliki peran penting dalam membantu kita memahami


Indonesia sebagai negara yang kompleks dan beragam. Dengan memahami Wawasan
Nusantara, kita dapat menghargai dan menghormati keberagaman budaya, agama,
suku, dan bahasa di Indonesia. Selain itu, kita juga dapat memahami komitmen
Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dan kerja
sama global.

Dalam usaha mewujudkan ketahan ekonomi bangsa diperlukan stabilitas


ekonomi yang sehat dan dinamis, dan mampu meciptakan kemandirian dengan daya
saing tinggi serta muaranya untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pembangunan diharapkan memantabkan ketahanan ekonomi, melalui iklim usaha yang
sehat serta pemanfaatan Iptek, tersedianya barang dan jasa dan meningkatkan daya
saing dalam lingkup perekonomian global.

Namun, Wawasan Nusantara juga menghadapi beberapa tantangan dan peluang


di era globalisasi saat ini. Beberapa tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tantangan internal, yaitu tantangan yang berasal dari dalam negeri sendiri.
Beberapa contoh tantangan internal adalah: konflik sosial yang muncul akibat
perbedaan pandangan politik, agama, atau etnis; ketimpangan ekonomi yang
menyebabkan kesenjangan antara daerah-daerah maju dan tertinggal; degradasi
lingkungan yang mengancam kelestarian sumber daya alam; serta rendahnya
kualitas pendidikan dan kesehatan yang mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat.

2) Tantangan eksternal, yaitu tantangan yang berasal dari luar negeri. Beberapa
contoh tantangan eksternal adalah: persaingan global yang semakin ketat dalam
bidang ekonomi, politik, sosial budaya; ancaman terorisme, radikalisme,
separatisme, dan intervensionisme yang mengganggu kedaulatan negara;
perubahan iklim global yang berdampak pada bencana alam; serta pandemi
Covid-19 yang menimbulkan krisis kesehatan dan ekonomi.

Di sisi lain, Wawasan Nusantara juga memiliki beberapa peluang di era


globalisasi saat ini. Beberapa peluang tersebut adalah sebagai berikut:

1) Peluang internal, yaitu peluang yang berasal dari dalam negeri sendiri.
Beberapa contoh peluang internal adalah:

Page4|7
 Pemanfaatan kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki
Indonesia sebagai modal pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
dan berkeadilan. Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang
pertanian, perikanan, pertambangan, pariwisata, dan industri kreatif
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
dan mengurangi ketergantungan pada impor.

 Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menjadi aset utama


bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang besar dan mayoritas berusia produktif
yang dapat menjadi kekuatan jika diberikan pendidikan, kesehatan, dan
keterampilan yang memadai.

 Penguatan demokrasi dan hukum yang menjadi landasan bagi


penyelenggaraan negara yang baik dan bersih. Indonesia telah berhasil
menjalankan sistem demokrasi yang dinamis dan partisipatif yang
dapat menampung aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok
masyarakat. Indonesia juga telah berupaya untuk memberantas korupsi
dan menegakkan supremasi hukum yang dapat meningkatkan
kepercayaan publik terhadap negara.

2) Peluang eksternal, yaitu peluang yang berasal dari luar negeri. Beberapa
contoh peluang eksternal adalah:

 Peningkatan peran dan pengaruh Indonesia di tingkat regional dan


internasional sebagai negara besar dan berpengaruh. Indonesia
memiliki posisi strategis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,
anggota G20, anggota ASEAN, anggota OKI, anggota APEC, dan
anggota PBB. Indonesia juga memiliki hubungan baik dengan berbagai
negara sahabat dan mitra strategis yang dapat dimanfaatkan untuk
memperjuangkan kepentingan nasional dan global.

 Pemanfaatan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi, politik,


sosial budaya, lingkungan, dan kesehatan sebagai sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengatasi berbagai masalah
global. Indonesia dapat memperluas pasar ekspor, menarik investasi
asing, mendapatkan bantuan pembangunan, serta berbagi pengalaman
dan pengetahuan dengan negara-negara lain melalui kerja sama
bilateral, regional, maupun multilateral.

 Penyebaran nilai-nilai Wawasan Nusantara sebagai kontribusi


Indonesia bagi perdamaian dan kerukunan dunia. Indonesia dapat
menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana menjaga persatuan
dalam keragaman, menghormati hak asasi manusia, serta menjalin
hubungan damai dan harmonis dengan negara-negara lain berdasarkan
prinsip-prinsip Wawasan Nusantara.

Page5|7
D. Penutup

Wawasan Nusantara adalah konsep yang sangat relevan dan bermanfaat bagi
Indonesia sebagai negara kepulauan yang beragam dan berpotensi. Dengan memahami
Wawasan Nusantara, kita dapat menghargai kekayaan budaya, alam, dan sejarah yang
ada di Indonesia. Kita juga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah
tantangan dan peluang di era globalisasi.

Namun, Wawasan Nusantara juga memerlukan pembaruan dan pengembangan


agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Kita perlu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, demokrasi, dan hukum agar dapat menerapkan Wawasan
Nusantara secara optimal. Kita juga perlu memperluas kerja sama internasional dan
menyebarluaskan nilai-nilai Wawasan Nusantara sebagai kontribusi Indonesia bagi
perdamaian dan kerukunan dunia.

Saran yang dapat diberikan untuk memperkuat Wawasan Nusantara adalah


sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendidikan dan literasi tentang Wawasan Nusantara bagi


seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Hal ini dapat
dilakukan melalui kurikulum sekolah, media massa, sosial media, dan
kegiatan-kegiatan budaya.

2. Mendorong dialog dan pertukaran antara berbagai kelompok masyarakat


yang memiliki latar belakang budaya, agama, suku, atau bahasa yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pertukaran
pelajar, kunjungan budaya, festival-festival seni, dan diskusi-diskusi publik.

3. Mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan cara yang


proporsional dan sesuai dengan hukum internasional. Hal ini dapat
dilakukan melalui peningkatan kualitas aparat penegak hukum, pengawasan
terhadap wilayah perbatasan dan perairan, serta pencegahan terhadap
ancaman terorisme, radikalisme, separatisme, dan intervensionisme.

4. Meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan pembangunan di seluruh


wilayah Indonesia dengan cara yang berkelanjutan dan berkeadilan. Hal ini
dapat dilakukan melalui pemanfaatan potensi sumber daya alam dan budaya
secara optimal, pengurangan ketimpangan ekonomi antara daerah-daerah
maju dan tertinggal, serta pelestarian lingkungan hidup.

Page6|7
DAFTAR PUSTAKA

1. MKDU4111/3SKS/MODUL1-9 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (modul)

2. Anwar, C. (2019). Wawasan nusantara: Konsep geopolitik Indonesia dalam konteks


hubungan internasional. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 23(1), 1-15

3. Hidayatullah, S., & Prasetyo, A. (2019). Wawasan nusantara sebagai paradigma


pembangunan nasional Indonesia. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 15(2), 189-
202

4. Kurniawan, A., & Suryadi. (2018). Wawasan nusantara sebagai identitas bangsa
Indonesia dalam era globalisasi. Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sosial Budaya
(JPSSB), 3(2), 1-10

5. Prasetyo, B., & Setiawan, B. (2018). The concept of archipelagic outlook (wawasan
nusantara) in the development of Indonesian maritime culture and its implication to
the world maritime order. Journal of Maritime Studies and National Integration, 2(1),
1-14

6. Soedjatmoko. (1963). Wawasan nusantara: Suatu pendekatan baru dalam studi


tentang Indonesia. Prisma: Majalah Masalah Sosial Politik Dan Ekonomi Indonesia,
2(1), 3-11

Page7|7

Anda mungkin juga menyukai