Copywriting Cohort 11

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

COPYWRITING COHORT 11

11 MARET 2023
COPYWRITING & ITS FOUNDATIONS

Copywriting → harus bersifat persuasif karena digunakan dalam aktivitas marketing dan
punya tujuan conversion. Copywriting akan masuk ke berbagai materi promosi.
Conversion bisa berupa pembelian, install apps, atau apa pun yang jadi tujuan marketing.
Copywriting diharapkan mampu mengajak orang melakukan sesuatu secepat mungkin.
Copywriting ini ternyata nggak hanya berupa tulisan aja, bisa menjadi kombinasi antara
visual dan tulisan yang dilengkapi dengan CTA untuk menarik perhatian target.

What Copywriting has to Cover


Karena copywriting termasuk ke dalam aktivitas marketing, maka copywriting yang bagus
harus:
1. Mampu mencapai objective/tujuan (contoh: sales, awareness, jumlah install, dll)
2. Relate dengan target (contoh: gender, usia, SES, suka konsumsi konten seperti apa dan di
platform mana, dll). Research target harus dibuat sedetil mungkin karena jadi hal mendasar
dalam pembuatan copy.
3. Menonjolkan USP/Unique Selling Propositions (contoh: rasa makanan/minuman, fitur
produk, dll)

BRAND VOICE
Brand voice → gaya komunikasi yang digunakan brand secara konsisten dan menjadi ciri
khas brand tersebut agar mudah diidentifikasi dan stand out dibandingkan kompetitor.
Brand voice digunakan untuk relate dengan target. Target merasa brand kita punya gaya
yang sama. Bayangkan brand voice sebagai ✨ personality ✨ → funny, bubbly, inspiring,
emotional, enthusiastic, casual, bold.
Sebelum menguasai brand voice, harus:

1. Mengetahui brand dengan baik → promises, values, objectives, USP

2. Mengenal target secara mendetil → cara mereka bicara, trend dan budaya yang diikuti,
goals dan problem yang dihadapi.

3. Mengetahui gaya komunikasi yang dipakai sebelumnya dan disukai oleh target → bisa
dari konten terbaik, video yang paling banyak disukai. Kalau masih oke, bisa diterusin. Kalau
udah nggak works, bikin yang baru.
Setelah mengetahui tiga hal di atas, bisa dibuat tabel pengelompokkan “voice
characteristic” dari brand kita. Setiap karakteristik diberi deskripsi mendetil, juga dos &
don’ts sebagai acuan untuk membuat konten.

COPYWRITING & ITS MEDIUMS

1. CONVENTIONAL (TV, media cetak, billboard, dll)


→ punya space dan durasi yang terbatas karena muahaaall; tulisan harus ringkas tapi
“ngena” ke audiens (terutama untuk billboard). Dalam keterbatasan space dan durasi inilah
copywriter harus bisa kreatif dalam menyampaikan pesan.

2. DIGITAL (video, banner, SEO, dll)


→ punya space yang lebih leluasa; harus menarik target untuk engage dengan kontennya
(biasanya tujuannya agar orang mau klik); tulisan harus pakai CTA yang persuasif.

3. SOCIAL (IG, Twitter, TikTok, dll)


→ target biasa buka socmed untuk hiburan dan cari trending info; tulisan harus up-to-date
dengan trend, menarik, dan punya sentuhan personal seolah dibuat oleh “temen” dari
audiens.
COPYWRITING VS CONTENT WRITING

COPYWRITING
- Goal: persuasif; biasanya untuk keperluan komersial
- Format: digital & non-digital
- Length: max. 2 kalimat, makin pendek makin bagus
- Examples: banner, billboards, socmed, digital ads (untuk format lebih panjang bisa
gunakan audio ads, video script, dll)

CONTENT WRITING
- Goal: edukatif, informatif, atau hiburan; biasanya untuk keperluan non-komersial
- Format: digital (berkaitan erat dengan SEO)
- Length: 500-2500 kata
- Examples: blog, news articles, feature articles, e-books, tutorials, email newsletters,
socmed, case studies, dll.
DIGITAL BANNER, quick guides:
Bisa dipakai secara general untuk semua medium

- fokus pada benefits


- pakai skenario: bayangkan hidup kamu kalau ga pake produk/jasa ini
- pakai empati, bahas permasalahan audiens
- mulai dengan pertanyaan
- mulai dengan kata kerja
- masukkan angka data
- gunakan pendekatan personal
- panggil audiens dengan sebutan yang dekat dan relate
- pakai testimoni
- gunakan permainan kata (rima, pantun, slang)
- bangun sense of urgency
- relevan dengan trend yang berlangsung
- gunakan CTA yang kuat

WEBSITE

1. Website Content
- judul harus atraktif, topik harus relevan
- harus mampu membuat audiens betah lama-lama ada di web itu
- tambahkan link atau widget yang mengarah ke tags artikel yang relevan
- pakai CTA untuk baca konten lainnya

2. Wireframe
- panduan untuk menu-menu yang ada di web
- copywriter terlibat untuk membuat tulisan yang saling berkaitan satu sama lain

3. SEO
- mengoptimalkan penggunaan keyword untuk keperluan pencarian.
- copywriting digunakan untuk membuat konten atau web ada di urutan paling atas.
- membutuhkan pengetahuan tentang keywords yang tepat
- jumlah keywords harus pas, ga boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak
SOCIAL MEDIA
1. Instagram → platform yang sangat visual, orang buka instagram masih lebih cenderung
untuk mencari visual, bukan tulisan
Dos & Don’ts:
- be a human, not a brand. Konten dibuat seperti “teman”, bukan “iklan”
- headline di gambar atau pun kalimat pertama di caption harus bisa hook
- pakai narasi yang menggugah emosi (bisa pakai cerita, jokes, meme; yang penting nggak
keliatan jualan banget)
- pakai teknik storytelling, bisa lewat script video atau caption
- pakai CTA yang interaktif
- maksimal pakai 3 hashtags
2. Twitter → sangat conversational
Dos & Don’ts:
- aware dengan trend dan bisa join trend tersebut.
- pakai kalimat yang mengundang rasa penasaran, terutama twit pertama dari thread.
- mudah dibaca dan bisa tambah emoji biar menarique
- batasi penggunaan hashtags.
- pakai konten dan bahasa yang biasa digunakan anak twitter.
3. Facebook → masih banyak digunakan oleh orang tua dan orang-orang yang tinggal di
daerah suburban atau rural.
Dos & Don’ts:
- be human
- pakai teknik storytelling karena pengguna facebook banyak yang suka berbagi dan
mendengar cerita
- masuk ke komunitas dan grup
4. Tiktok → jadi challenge buat copywriter karena sifatnya sangat audio visual
Dos & Don’ts:
- jangan terlalu banyak tulisan. Copy bisa disampaikan dalam bentuk visual, penulisan
script, dialog, atau caption dan tulisan yang kemunculannya disesuaikan dengan video
- ikuti trend biar relevan, jangan buat trend baru kecuali yakin bakal jadi hype
- curi perhatian sejak awal video
5. Youtube → copy bisa diimplementasikan di dalam video atau pun caption
Dos & Don’ts:
- buat cerita yang menarik
- pakai judul dan thumbnail yang menarik (clickbait is ok tapi jangan bohong)
- pakai keywords yang banyak dicari orang
- kasih teaser (bukan spoiler) di deskripsi
- tambahkan link video lain di deskripsi

COPYWRITING & ITS FORMULA


Bagaimana mengeksekusi tulisan agar hasil akhir lebih “kena” ke audiens

1. AIDA (Attention - Interest - Desire - Action)


Attention → ga perlu langsung jualan, yang penting buat semenarik mungkin
Interest → mulai sisipkan informasi yang bisa menarik audiens
Desire → jelaskan USP yang bermanfaat untuk audiens
Action → tanya respon audiens
2. PAS (Problem - Agitate - Solve)
Problem → mention satu masalah yang relate dengan audiens
Agitate → masalahnya diperbesar
Solve → beri solusi dari produk/brand
3. FAB (Feature - Advantages - Benefits)
Feature → atribut yang menempel pada produk/jasa
Advantages → lebih detail dari feature, masih teknis tapi belum masuk POV konsumen
Benefits → apa yang akan konsumen dapatkan dari produk/jasa
4. BAB (Before - After - Bridge) → formula ini bisa lebih bersifat storytelling
Before → situasi saat ini dengan masalah yang dihadapi
After → gambaran situasi ideal tanpa masalah
Bridge → cara mendapatkan situasi ideal, tawarkan solusi
5. 4Us (Useful - Unique - Urgent - Ultra-specific)
Useful → semua informasi harus bermanfaat
Unique → message berbeda dengan kompetitor
Urgent → baiknya konsumen bisa melakukan CTA dengan segera
Ultra-specific → message harus jelas

Anda mungkin juga menyukai