Makalah Tonggak Tonggak Sejarah Perjuangan Bangsa
Makalah Tonggak Tonggak Sejarah Perjuangan Bangsa
Makalah Tonggak Tonggak Sejarah Perjuangan Bangsa
TONGGAK-TONGGAK SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA
Dosen Pengampuh:
DEDY SYAPUTRA, SH, MH
Nama kelompok :
1. Arriiq Aftinal Bakri
2. Alya Rizki Pratami
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Tonggak-tonggak sejarah perjuangan
bangsa".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Indonesia memiliki sejarah perjuangan yang panjang untuk mencapai kemerdekaan. Tonggaka
walnya dapat ditemukan pada periode kolonialisme, ketika bangsa Indonesia mengalami penjajahan oleh
Belanda selama beberapa abad. Perlawanan terhadap penjajahan mulai muncul di berbegai daerah.
Salah satu tonggak penting adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang menandai tekad
bersama untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Gerakan nasional semakin kuat, terwujudnya dalam
bentuk organisasi seperti Budi Utomo dan Serekat Islam.
Perjuangan melawan penjajah semakin intensif selama penduduk Jepang pada Perang Dunia II.
Setelah Jepang menyerah, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang
menjadikan tonggak bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Namun, Belanda berusaha menguasai kembali indonesia, memicu Perang Kemerdekaan yang
berlangsung hingga 1949. Akhirnya, melalui perjanjian Linggarjati dan Konferensi Meja Bundar,
Indonesia berhasil meraih pengakuan internasional sebagai negara merdeka pada 27 Desember 1949.
Selanjutnya, bangsa Indonesia terus menghadapi berbagai tentangan dan mengalami perkembangan
politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan sepanjang sejarah. Perjuangan ini membentuk fondasi
bangsa yang kuat dan berdaulat pada masa kini.
Suatu contoh peristiwa-peristiwa panggung dunia yang terjadi di Jerman pada pemerintahan Hitler
tidak disebut sebagai milestone sejarah bangsa Jerman, tetapi disebutnya sebagai lembaran hitam
sejarah bangsa Jerman. Demikian juga peristiwa perang Asia Timur Raya yang dilancarkan oleh Jepang
di tahun 1941 – 1945 tidak disebut sebagai tonggak sejarah bangsa Jepang. Perlu ditegaskan di sini
bahwa progress bermakna to develop to a higher, better, or more advanced stage, atau to make
continual improvement. Dengan demikian kejadian yang tidak menunjukkan kemajuan tidak dapat
disebut sebagai tonggak sejarah.
Tonggak sejarah adalah suatu peristiwa atau momentum penting yang memiliki makna bagi
perkembangan adab dan budaya ummat manusia atau suatu bangsa, karena peristiwa tersebut mampu
merobah pola pikir, pola sikap dan tindak manusia atau bangsa yang bersangkutan menuju kemajuan
ummat manusia atau bangsa. Salah satu contoh misalnya penemuan mesin uap oleh James Watt pada
tahun 1788 merupakan milestone peradaban ummat manusia. Sejak sa’at itu terjadilah perubahan yang
sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Tenaga kerja yang semula dipercayakan pada kekuatan
yang terdapat pada manuisia dan binatang berubah menjadi kekuatan mesin yang berkembang sampai
dewasa ini dengan sangat pesat yang tidak terbayangkan oleh James Watt sendiri. Sebagai akibat pola
pikir, pola sikap manusia mengalami perubahan yang luar biasa. Demikian pula penemuan chip dalam
bidang microelektronika membuat loncatan-loncatan besar dalam teknologi informasi dan komunikasi
yang merubah pola pikir, pola sikap dan peri laku manusia.
Dalam kehidupan sosial dapat disebut seperti penyampaian konsep mengenai perubahan
pandangan manusia terhadap sumber kekuasaan yang diajukan oleh Thomas Jefferson dan La Fayette
merubah tata aturan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang memicu berkembangnya pemerintahan
demokratis. Demikian pula kelahiran Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad s.a.w. merupakan milestone
bagi kehidupan ummat manusia di dunia.
2.2. Tonggak Sejarah Bangsa Indonesia
Di atas telah dikemukakan bahwa tonggak sejarah atau milestone adalah suatu peristiwa yang
bermakna bagi perkembangan serta kemajuan adab bagi suatu masyarakat, bangsa atau ummat
manusia di dunia. Marilah kita mencoba untuk menemukan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia,
dalam hal ini kami hanya membatasi pada periode abad yang terakhir.
Sumpah pemuda ini menjadi pendorong bagi para pemuda untuk berjuang lebih keras lagi dalam
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka. Berdirilah berbagai partai politik yang berhaluan non
kooperatif dengan pihak penjajah Belanda, sehingga banyak pemuda yang ditangkap dan diasingkan ke
berbagai tempat yang sangat terpencil agar tidak dapat berhubungan dengan masyarakat
pendukungnya. Namun semangat untuk merdeka tidak pupus, tumbuh terus di hati para pemuda
dengan keyakinan bahwa waktu untuk merdeka sudah di ambang pintu.
Sementara itu pada masa pemerintahan Presden Sokarno dan pemerintahan Presiden Soeharto
diupayakan untuk mengimplementasikan Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat,
bebangsa dan bernegara. Pancasila disamping sebagai dasar negara, didudukkan pula sebagai ideologi
nasional dan pandangan hidup rakyat Indonesia. Dengan demikian kedudukan Pancasila sangat sentral
bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang berdampak terbukanya
mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang terkoordinir, sehingga dapat
menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung
berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui
berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan
kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang
untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak
berumur lebih dari satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Konferensi ini didorong oleh situasi perang dingin yang semakin intens antara Blok Barat yang dimotori
oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dengan pimpinan Uni Sovyet. Terjadilah pertandingan yang
semakin tajam dalam menciptakan senjata pemusnah massal yang semakin canggih. Timbullah
kerisauan di antara negara-negara Asia-Afrika yang baru saja merdeka Mereka berusaha untuk tidak
terlibat dalam perang dingin dimaksud, maka dibentuklah suatu kelompok yang kemudian diberi nama
Negara Non Blok.
Sejak itulah perbulu-tangkisan Indonesia maju dengan pesat, dan selalu dapat menjuarai dalam
perebutan berbagai piala bertaraf internasional, seperti All England, Uber Cup dan sebagainya. Bahkan
pada waktu pertama kali bulu tangkis dipertandingkan dalam olimpiade pada dekade terakhir abad
keduapuluh, Indonesia dapat meraih salah satu, bahkan pernah meraih dua medali emas dalam cabang
bulu tangkis. Sampai dewasa ini Indonesia masih diperhitungkan dalam percaturan olah raga bulu
tangkis secara internasional.
Surat Perintah 11 Maret 1966 dikeluarkan oleh Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi yang
ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto, Menteri Panglima Angkatan Darat untuk atas nama
Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna
terjaminnya keamanan, ketenangan dan kestabilan jalannya pemerintahan. Surat Perintah 11 Maret
1966 dianggap sebagai tonggak sejarah sebagai titik awal pemerintahan Orde Baru, yang memiliki visi
”Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen”
Dengan berbekal Surat Perintah 11 Maret 1966 ini berlangsung peralihan kekuasaan dari presiden
Soekarno kepada presiden Soeharto, yang mampu mengendalikan dan mempertahankan pemerintahan
hingga tiga dasa warsa lebih.
Potugis (1512-1570)
Bangsa Portugis memasuki wilayah nusantara dari Malaka pada tahun 1512 melalui laut dipimpin
oleh antonio d’Areu. Indonesia telah dikenal kaya akan rempah-rempah, khususnya di Maluku.
Semula Portugis berniat dagang namun karena mental tamaknya, pada tahun itu juga Portugismulai
kekuasaan di Ternate dan pada akhirnya seluruh Maluku dijajahnya.Sifat mereka yang tamak, kejam dan
tidak memiliki peri kemanusiaan ini mendorong rakyatMaluku melakukan perlawanan dipimpin oleh
raja Baabullah. Akhirnya pada tahun 1570 penjajah Portugis diusir dari tanah Maluku.
VOC (1596-1800)
Tahun 1596 pedagang Belanda masuk ke Indonesia. Mereka mendirikan persatuan perseroandagang
yang dinamakan Verenigde Oost Indiche Compagnie (VOC).Mereka jadi kuat dan mulai Jayakarta dan
kerajaan Banten dan tahun 1619. Jayakarta digantidengan nama Batavia. Kerajaan Banten dan Mataram
berusaha merebut kembali Batavia namunselalu gagal karena kurangnya rasa persatuan.
Melalui devide et impera, VOC berhasil menguasai Indonesia. Kerajaan-kerajaan di tanah airmenjadi
lemah karena tidak memiliki rasa persatuan, contohnya :
Raja Goa, Hasanuddin bermusuhan dengan raja Bone, Aru Palaka (1669);
Sultan Ageng Tirtayasa (Banten) bertengkar dg putranya, Sultan Haji (1683);
Di Mataram, Amangkurat I bermusuhan dg Trunojoya, Amangkurat III dg Pangeran Puger,
danMangkubumi Mas Sahid (1683).
VOC dibubarkan tahun 1800 dan Hindia Belanda dijajah langsung oleh Belanda.
Masa Inggris (1811-1916)
Tahun 1803, Kerajaan Belanda mengirim Daendels sbg gubernur jenderal di Indonesia denganmaksud
untuk mempertahankan diri dari ancaman Inggeris.Tahun 1811 Inggeris berhasil merebut Indonesia dan
menunjuk Raffles sebagai Letnan Gubernurdi Indonesia.Tahun 1916 Inggeris mengembalikan Indonesia
kepada Belanda kembali.
Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dengan membentuk Badan
Penyalidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Tyosakai.
28 April 1945, Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di
Gedung Cuo Sangi In, Pejambon Jarkarta (sekarang Gedung Kemlu).
Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakilnya Icibangase
(Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI 63 orang yang mewakili hampir seluruh
wilayah Indonesia.
Makna proklamasi kemerdekaan bisa dilihat dari berbagai aspek. Makna proklamasi kemerdekaan bisa
direnungi untuk menjadi warga negara yang baik. Berikut 15 makna proklamasi kemerdekaan.
Sosial
Melalui proklamasi kemerdekaan, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari Indonesia. Melalui
kemerdekaan, semua warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala
bidang.
Budaya
Makna proklamasi kemerdekaan membuat keragaman budaya Indonesia makin kuat. Dengan
proklamasi, Indonesia memperkenalkan diri sebagai negara dengan kepribadian nasional yang berasal
dari kebudayaan bangsa sendiri.
Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, makna proklamasi kemerdekaan adalah menjadi jalan menuju kesejahteraan.
Dengan memerdekakan diri, Indonesia bisa mengelola sumber daya ekonomi secara mandiri. Indonesia
dapat mengatur perekonomian sendiri sesuai dalam UUD 1945 pasal 33.
Pendidikan
Melalui kemerdekaan, warga Indonesia bebas mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan di
Indonesia dapat merdeka seutuhnya ketika seluruh rakyat Indonesia dengan beragam latar belakangnya
dapat menempuh pendidikan yang sesuai.
Politik
Melalui proklamasi kemerdekaan, Indonesia Indonesia memiliki kedaulatan rakyat.
Hukum
Secara hukum, Proklamasi merupakan lahirnya negara Indonesia yang berarti bahwa hukum kolonial
(penjajah) sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan hukum Nasional.
Makna ke luar
Makna proklamasi kemerdekaan ke luar artinya makna yang dilihat dari sudut pandang negara lain.
Makna proklamasi kemerdekaan menjadi tanda bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.
Makna ke dalam
Makna proklamasi kemerdekaan ke dalam artinya makna ini dilihat dari dalam negara itu sendiri.
Melakui proklamasi kemerdekaan, muncul dorongan untuk memperjuangkan kesejahteraan bangsa.
Lahirnya NKRI
Makna proklamasi kemerdekaan merupakan tanda lahirnya NKRI. Setelah proklamasi, sesegera
mungkin wilayah jajahan Hindia Belada diakui sebagai NKRI.
Amanat rakyat
Proklamasi merupakan amanat rakyat untuk mewujudkan negara yang melindungi segenap bangsa dan
tumpah darah Indonesia.
3.1. Kesimpulan