Kel 1. Mini Cex
Kel 1. Mini Cex
Kel 1. Mini Cex
Disusun Oleh
KELOMPOK 1 :
PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TA 2023 / 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-
Nya, sehingga tugas pembuatan makalah mata kuliah Pembelajaran Klinik tentang “MINI CEX
(MINI CLINICAL EXAMINATION)” dapat terselesaikan sesuai batas waktu yang telah
ditetapkan.
Pembuatan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ganjil ini. Didalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan
banyak terimakasih atas dukungan moral maupun materi kepada pihak-pihak yang terlibat
terutama kepada :
1. Ibu Evi Rinata, S.ST, M. Keb., selaku Dosen Pembina Mata Kuliah Pembelajaran Klinik
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Penilaian keterampilan klinis memiliki peran yang sangat penting dalam Profesi Kesehatan Pendidikan.
Namun, persyaratan dasar reliabilitas dan validitas belum tercapai atau belum diperhatikan dengan baik. Salah
satu tantangan utama dalam penilaian keterampilan klinis bersifat spesifik untuk setiap kasus. Untuk
memaksimalkan pembelajaran, penilaian keterampilan klinis harus bersifat edukatif dan formatif (Yousuf, 2012).
Perubahan kurikulum dari kurikulum berdasarkan disiplin ilmu menjadi kurikulum berdasarkan kompetensi
juga membawa perubahan pada berbagai aspek termasuk strategi pembelajaran, metode pembelajaran, metode
penilaian, kualifikasi sumber daya manusia serta sarana dan prasarana Kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas yang dibentuk oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.Kompeten adalah hal yang kontekstual yang
merefleksikan kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuannya dalam stuasi khusus atau situasi yang
sesungguhnya. Untuk mengetahui kompeten atau tidaknya peserta didik, perlu dilakukan penilaian yang disebut
dengan student assessment (Iryani, 2012).
Evaluasi hasil belajar pada performa klinik atau lapangan perlu disusun dengan baik, berkelanjutan, dan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menampilkan kemampuan professional yang optimal,
sehingga kompetensi yang harus dicapai setiap tahap atau tingkat dapat terpenuhi (Nursalam, 2011). Desain
sistem evaluasi hasil belajar mahasiswa harus konkruen dengan tujuan pendidikan dan disesuaikan dengan
kurikulum yang dipergunakan (Arikunto & Jabar, 2009). Evaluasi dikatakan baik bila menggunakan alat ukur
atau metode pengukuran yang tepat (Nursalam, 2011). Salah satu alat atau metode pengukuran yang tepat adalah
dengan menggunakan mini-CEX. Metode mini-CEX memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan berbagai macam pasien atau kasus yang diobservasi langsung oleh penguji (Kogan, J.R et al,
2003). Hal ini dapat meningkatkan pembelajaran mahasiswa serta mengembangkan profesionalitas mahasiswa
dalam melayani pasien.
Menurut WHO (2009), Mini-CEX adalah salah satu format penilaian pada professional kesehatan yang
digunakan untuk menentukan kompetensi mahasiswa. Mini-CEX pertama kali Sesuai dengan ranah yang
membentuk kompetensi, tujuan pembelajaran dibedakan dalam kelompok ranah yaitu pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Format penilaiannya juga dibedakan, karena tidak ada satu metode penilaian yang benar-benar bisa
menilai semuanya. Setiap metode penilaian memiliki kekurangan dan kelebihan (Iryani, 2012).
BAB II
TINJAUAN TEORI
Mulai
Menyiapkan pasien,
Mahasiswa profesi peralatan dan bahan. Mengisi form rekam
medis
15 menit
....................
Selesei
BAB III
PEMBAHASAN
Kemampuan Anamnesis v
1
( Tidak diobservasi)
Profesionalisme v
3
( Tidak diobservasi)
ClinicalJudgment/Mendiagnosis v
4
( Tidak diobservasi)
5 Keterampilan konseling v
( Tidak diobservasi)
CATATAN :
1. Waktu Mini CEX :
a. Observasi : 30 Menit
b. Memberikan umpan Balik : 10 Menit
2. Kepuasan Penilai Terhadap MINI CEX :
a. Kurang sekali
b. Kurang
c. Cukup
d. Baik v
e. Sangat Baik
3. Kepuasan Residen terhadap MINI CEX :
a. Kurang sekali
b. Kurang
c. Cukup
d. Baik v
e. Sangat Baik
4. Komentar :
a. “Anda memiliki kemampuan yang baik dalam mengumpulkan informasi dari pasien
dan melakukan pemeriksaan fisik. Pastikan untuk terus memperhatikan detail dan
memperdalam pemahaman tentang manajemen luka.”
b. “Komunikasi Anda dengan pasien sangat baik. Pertahankan sikap empati dan
profesionalisme.”
c. “Anda dapat lebih memperhatikan tanda-tanda infeksi dan mempertimbangkan
manajemen nyeri secara lebih komprehensif.
(...................................................)
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Mini-CEX terbukti merupakan strategi penilaian yang valid dan dapat diandalkan untuk kompetensi klinis.
Mini cex adalah salah satu metode student assesment yang cukup efektif dalam menilai performa mahasiswa
pada level “does”. Metode ini memiliki beberapa kelebihan seperti validitas dan reabilitas yang baik,
mahasiswa mendapatkan feedback dari beberapa asesor untuk memperbaiki performanya, memberikan
kesempatan yang banyak pada mahasiswa untuk menunjukkan performanya pada berbagai kasus dan setting.
Dengan demikian memungkinkan mini-CEX sebagai Latihan dalam pembelajaran yang lebih baik.
4.2 SARAN
● Penggunaan instrumen penilaian perlu dikombinasi dengan yang lain seperti P-mex, OSCE, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Batra P, Batra R, Verma N, Bokariya P, Garg S, Yadav S. Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX): A tool
for assessment of residents in the department of surgery. J Educ Health Promot. 2022 Aug 25;11:253. doi:
10.4103/jehp.jehp_1600_21. PMID: 36325223; PMCID: PMC9621368.
Iryani, D. (2012). Mini Cex : Metode Penilaian Performa Pada Pendidikan Tahap Klinik. Majalah Kedokteran
Andalas, 36(1), 23. https://doi.org/10.22338/mka.v36.i1.p23-28.2012
Yousuf, N. (2012). Mini clinical evaluation exercise: validity and feasibility evidence in literature. Education in
Medicine Journal, 4(1). https://doi.org/10.5959/eimj.v4i1.8