MCP - Ni Wayan Sri Yulistiawati
MCP - Ni Wayan Sri Yulistiawati
MCP - Ni Wayan Sri Yulistiawati
Diajukan Oleh:
i
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Klinik Profesi bidan mata kuliah Midwifery Care Project dengan judul Video
Edukasi Kelas Ibu Hamil” telah mendapatkan persetujuan pembimbing dan disetujui
untuk diajukan ke hadapan Tim Penguji Laporan Klinik Profesi Bidan Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali.
ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
Laporan Klinik Profesi bidan mata kuliah Midwifery Care Project dengan judul
“Video Edukasi Kelas Ibu Hamil” telah disajikan di depan dewan penguji pada tanggal
22 November 2023 dan telah diterima serta disahkan oleh Dewan Penguji Ujian
Laporan Klinik Profesi Bidan mata kuliah Midwifery Care Project dan Rektor
ITEKES Bali
Disahkan oleh:
Dewan Penguji Laporan Klinik Profesi bidan mata kuliah Midwifery Care Project
Mengetahui
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan Laporan Klinik Profesi bidan mata kuliah Midwifery Care Project yang
berjudul “Video Edukasi Kelas Ibu Hamil” tepat pada waktunya.
Penyelesaian Laporan Klinik Profesi bidan mata kuliah Midwifery Care Project
ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D selaku Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali yang telah memberika izin dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Klinik Profesi bidan
mata Kuliah Midwifery Care Project.
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep., M.kep selaku Wakil Rektor (Warek) I
yang memberikan dukungan kepada penulis.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., MNS selaku Wakil Rektor (Warek) II
yang memberikan dukungan kepada penulis.
4. Ibu Ns. Ni Putu Kamaryati, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan yang
memberikan dukungan kepada penulis.
5. Ibu Gusti Ayu Dwina Mastryagung, S.Si,T.,M.Keb selaku Ketua Program Studi
Sarjana Kebidanan Program B yang memberikan dukungan moral dan perhatian
kepada penulis.
6. Ibu Ni Wayan Sri Wahyuni, S.Si,T.,M.Keb selaku wali kelas Sarjana Kebidanan
Program B yang memberikan dukungan perhatian kepada penulis.
7. Ibu Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST.,M.Kes. selaku pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan Laporan
Klinik Profesi bidan mata Kuliah Midwifery Care Project.
8. Dosen Program Studi Sarjana Kebidanan Proram B Institut Teknologi dan
Kesehatan (ITEKES) Bali yang telah memberikan bimbingan dan Pendidikan.
9. Keluarga tercinta, ibu, bapak, suami, dan orang-orang terdekat yang selalu
memberi dukungan serta dorongan moral dan materi kepada penulis disaat suka
iv
dan duka sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Klinik Profesi bidan
mata Kuliah Midwifery Care Project.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan semangat dalam penyusunan Laporan Klinik
Profesi bidan mata Kuliah Midwifery Care Project.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam
kehidupan. Proses persalinan bisa jadi momok yang menakutkan bagi ibu hamil,
sehingga jangan sampai proses tersebut diperburuk oleh kurangnya pemahaman
mengenai tanda awal persalinan. Mengetahui tanda-tanda awal persalinan
merupakan modal penting yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi yang beresiko pada saat persalinan
nanti, sehingga akan tercipta persalinan normal, aman bagi ibu dan bayinya
(Abdilla, 2018). Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam safe
motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan.
Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab
tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
(Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut World
Health Organization (WHO) kematian ibu adalah beban yang cukup besar di
banyak negara berkembang secara global, lebih dari 40% dari wanita hamil
mungkin mengalami masalah obstetri akut. WHO memperkirakan bahwa jumlah
Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan
meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Masalah
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih tingginya AKI dan angka kematian bayi (AKB) yang
ada di Indonesia. AKI dan AKB di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi
di ASEAN. Jumlah kematian ibu tiap tahun 2019 mencapai 305/100.000 kelahiran
hidup (KH) yang jauh diatas angka kematian ibu di Singapura yang mencapai
7/100.000 KH, Malaysia 24/100.000 KH. Setiap tahun terjadi kecenderungan
penurunan angka kematian ibu, namun belum mencapai Sustainable Development
Goals (SDGs) yang harus dicapai yaitu sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2030 (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Dinas Kesehatan Provinsi
1
Bali menyatakan bahwa AKI di Provinsi Bali dalam 5 tahun terakhir yaitu dari
tahun 2015-2020 berada di bawah angka nasional dan dibawah target yang
ditetapkan yaitu 90 per 100.000 KH, namun setiap tahun belum bisa diturunkan
secara signifikan. Pada tahun 2019 AKI di Provinsi Bali sebesar 54,03% dari
target sasaran sebesar 90/100.000 KH (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2020).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Midwifery care project ini diharapkan dapat sebagai salah satu media
efektif bagi tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi pada ibu tentang
manfaat mengikuti Kelas Ibu Hamil.
3
2. Tujuan Khusus
Bidan dapat memberikan edukasi dengan media efektif edukasi pada
ibu tentang Kelas Ibu Hamil untuk meningkatkan pengetahuan, merubah
sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh
dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan
nifas, perawatan bayi, mitos/ kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran
C. Manfaat Kegiatan
Midwifery care project dengan media edukasi video ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/
kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran
D. Sasaran Program
Diharapkan Laporan Midwifery Care Project ini dapat membantu dan
mengedukasi masyarakat khususnya ibu hamil dalam menambah pengetahuan ibu
dalam mempersiapkan kehamilannya.
E. Deskripsi Luaran (output)
Target luaran dari tugas akhir MCP ini berupa video edukasi sampai
memperoleh hak cipta (HAKI).
4
BAB II
PUSTAKA PENUNJANG
5
kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran
(Kementerian Kesehatan RI, 2019).
b. Tujuan khusus kelas ibu hamil
Tujuan khusus kelas ibu hamil adalah terjadinya interaksi dan berbagi
pengalaman antar peserta, antar ibu hamil dengan petugas kesehatan tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, meningkatkan
pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan,
meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang persalinan,
meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan
nifas, meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang
perawatan bayi baru lahir, meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu
hamil tentang mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil dan anak, meningkatkan pemahaman, sikap dan
prilaku ibu hamil tentang penyakit menular dan meningkatkan pemahaman,
sikap dan prilaku ibu hamil tentang akte kelahiran (Kementerian Kesehatan
RI, 2019).
3. Sasaran kelas ibu hamil
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d
32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat. Jumlah
peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. suami/keluarga ikut
serta minimal satu kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi
penting misalnya materi tentang tanda bahaya dan persiapan persalinan atau
materi lainya (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
4. Langkah pendidikan kelas ibu hamil
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2019) dalam memberikan
pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari mulai
persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil antara lain sebagai
berikut:
6
a. Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini
dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur
kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu
hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu
tertentu misalnya selama satu tahun.
b. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil misalnya
tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/ balai pertemuan, posyandu
atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar
menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia.
c. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan
kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan
d. Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 5
sampai 8 bulan
e. Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan
nara sumber jika diperlukan
f. Membuat rencana pelaksanaan kegiatan
g. Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra
h. Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu,
bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan waktu pertemuan 120 menit
dan senam 30 menit
5. Kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 4 kali pertemuan selama hamil atau
sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap
pertemuan, materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.
Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada
pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam
hamil 15 - 20 menit (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
6. Materi pelaksanaan kelas ibu hamil
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2019) materi kelas ibu hamil adalah
sebagai berikut :
a. Materi pertemuan pertama
7
1) Kehamilan, perubahan tubuh, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan
gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan
anemia
2) Perawatan kehamilan termasuk didalamnya tentang kesiapan psikologis
menghadapi kehamilan, hubungan suami istri, obat yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan, serta
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
b. Materi pertemuan kedua
1) Persalinan meliputi tanda-tanda persalinan, tanda bahaya pada
persalinan, proses persalinan dam Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2) Perawatan nifas meliputi apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat
menyusui eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda
bahaya dan penyakit ibu nifas dan KB pasca salin
c. Materi pertemuan ketiga
1) Perawatan bayi meliputi perawatan Bayi Baru Lahir (BBL), pemberian
vitamin K1 injeksi pada BBL, tanda bahaya BBL, pengamatan
perkembangan bayi/anak dan pemberian imunisasi pada BBL.
2) Mitos meliputi penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak.
3) Penyakit menular meliputi Infeksi Menular Seksual (IMS), informasi
dasar HIV/AIDS, pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil,
akte kelahiran dan pentingnya akte kelahiran
d. Materi pertemuan keempat
1) Perawatan bayi agar tumbuh kembang optimal, ibu maupun keluarga
perlu memahami pelayanan kesehatan apa saja bagi bayi baru lahir,
pemberian asi eksklusif, imunisasi bayi, serta apa yang harus dilakukan
agar bayi sehat dan tumbuh kembang sesuai dengan umurnya.
2) ASI eksklusif dan sukses menyusui, makanan terbaik untuk bayi sejak
lahir sampai umur 6 bulan (5 bulan 29 hari) adalah Air Susu Ibu (ASI).
Menyusui eksklusif berarti ibu hanya memberikan ASI saja kepada
bayinya dan tidak memberi makanan atau minuman lain termasuk air
8
putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes selama 6 bulan
sejak kelahirannya.
3) Pemberian imunisasi pada bayi, imunisasi merupakan upaya untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit menular. Imunisasi pertama
diberikan pada saat bayi baru lahir, yaitu dengan memberikan Imunisasi
HepatitisB-0(HB0). HB0 sebaiknya diberikan sebelum bayi berumur 7
hari. Bila tidak diimunisasi, bayi akan mudah terserang penyakit yang
seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi
c. Mitos meliputi penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan
kesehatan anak.
9
BAB III
PROTOTYPE MIDWIFERY CARE PROJECT
Dalam penyusunan tugas akhir Midwifery Care Project ini penulis membuat Video
edukasi untuk menyampaikan projek yang telah diselesaikan.
Video : Link Youtube:
10
11
12
13
14
Materi Pertemuan Kedua
15
16
17
Materi Pertemuan Ketiga
18
19
20
21
22
23
Materi Pertemuan Keempat
24
25
26
27
28
BAB IV
PENUTUP
Kelas Ibu Hamil adalah suatu kelompok belajar yang ditujukan untuk ibu-ibu
hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu atau saatmejelang
persalinan dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Pada program kelasibu hamil ini
ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis
serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil
difasilitasi oleh bidan atau tenaga Kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu
hamil yaitu buku KIA, lembar balik, pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, pegangan
fasilitator kelas ibu hamil dan buku senam ibu hamil.
Kelas Ibu Hamil ini merupakan program pemerintah yang digunakan sebagai
sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil. Kegiatan tersebut
dapat berupa tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persiapan menghadapi persalinan, perawatan saat nifas, perawatan bayi baru lahir,
mitos-miitos pada saat kehamilan, persalinan, nifas maupun perawatan bayi baru lahir,
serta penyakit-penyakit yang menyertai dan akte kelahiran.
29
Daftar Pustaka
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2020. Laporan Tahunan Data Kesehatan Provinsi
Bali. Denpasar : Sub. Bagian Pencatatan dan pelaporan Dinas Kesehatan
Provinsi Bali
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. 2018. Lembar Balik Kelas Ibu Hamil. Program
Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Ibu hamil. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli.
Matterson. 2018. Women”s health during the childbearing years. Mosby : St.Louis
30
LEMBAR KONSUL
Nama Mahasiswa : Ni Wayan Sri Yulistiawati
NIM : 2315901035
Nama Pembimbing : Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST.,M.Kes
Judul : Video Edukasi Kelas Ibu hamil
31