Modul Penelitian Geografi Fix
Modul Penelitian Geografi Fix
Modul Penelitian Geografi Fix
Nurdianta, S.Pd.
Roja Nuryana, S.Pd.
Dr. Muhammad Nursa’ban, S.Pd., M.Pd.
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
IDENTITAS MODUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vi
GLOSARIUM ......................................................................................... vii
PETA KONSEP .................................................................................... viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................. ix
PROFIL PEMUDA PANCASILA .......................................................... 10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN, JENIS, DAN PENDEKATAN PENELITIAN ................. 11
A. Pengertian Penelitian Geografi ................................................ 12
B. Jenis Penelitian Geografi ......................................................... 14
C. Pendekatan Analisis Penelitian Geografi ................................. 16
HOTS Zone .................................................................................... 17
Assesment 1 .................................................................................. 23
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI ............................... 25
D. Langkah-Langkah Penelitian Geografi ..................................... 26
Aktivitas 1 ....................................................................................... 34
Aktivitas 2 ....................................................................................... 44
Aktivitas 3 ....................................................................................... 49
Latihan ............................................................................................ 56
Assesment 2 ................................................................................... 57
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI .................................................. 59
E. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi ............................... 59
Aktivitas 4 ....................................................................................... 63
EVALUASI PEMBELAJARAN .............................................................. 65
REFLEKSI ............................................................................................ 71
TINDAK LANJUT ................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 73
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
GLOSARIUM
METODE : Cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai yang dikehendaki.
ANALISIS : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan dan sebagainya untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-
musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
SISTEMATIS : Segala bentuk Usaha yang diakukan untuK
menguraikan atau menjabarkan sesuatu dalam
hubungan yang teratur dan logis.
VARIABEL : Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
INTERPRETASI : penafsiran tentang sesuatu hal yang
berhubungan dengan pemahaman.
FENOMENA : hal-hal yang dapat disaksikan dengan
pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai
secara ilmiah (seperti fenomena alam)
DATA : kumpulan informasi atau juga keterangan–
keterangan dari suatu hal yang diperoleh
dengan melalui pengamatan atau juga
pencarian ke sumber – sumber tertentu.
HIPOTESIS : Jawaban atau dugaan sementara dari suatu
permasalahan yang diteliti.
TRIANGULASI : Teknik keabsahan atau menguji kebenaran data
dengan cara membandingkan data yang
diperoleh dengan berbagai teknik yaitu sumber,
metode, teori, dan waktu.
KUESIONER : Daftar pertanyaan sistematis pada suatu lembar
kertas yang diajukan kepada responden untuk
dijawab.
TABULASI : Penyusunan tabel yang berisi data yang telah
diberi kode.
POPULASI : Keseluruhan data yang menjadi perhatian
peneliti dalam ruang lingkup yang ditentukan.
vi
SAMPLING : Proses penyeleksian porsi tertentu pada suatu
populasi data yang dianggap mampu mewakili
keseluruhan data tersebut.
STATISTIK : Hasil pengolahan data kuantitatif yang disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan lain
sebagainya.
vii
PETA KONSEP
viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
ix
PENELITIAN GEOGRAFI
10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN, JENIS, DAN PENDEKATAN PENELITIAN
Ternyata dari satu gambar saja kita dapat mengetahui bahwa terdapat
banyak masalah-masalah yang ada di lingkungan kita. Maka dari itu
diperlukan sebuah solusi yang dapat kita peroleh melalui kegiatan
penelitian untuk menelusuri secara mendalam masalah dalam pencarian
solusinya. Mari simak materi penelitian geografi dengan seksama!
11
A. Pengertian Penelitian Geografi
Apakah kamu pernah mendengar penelitian? Mungkin
yang kamu bayangkan pertama kali adalah seorang ilmuwan yang
sedang melakukan uji coba di laboratorium. Tentu saja itu tidak
salah, namun penelitian bukanlah sebatas itu. Upaya untuk
menyelediki, mengembangkan dan menguji kebenaran secara
mendalam untuk memecahkan suatu permasalahan disebut
Penelitian. Penelitian dikenal juga dengan riset. Kata riset berasal
dari serapan Bahasa Inggris yaitu Research yang memiliki arti
mencari mencari kembali. Geografi sebagai disiplin ilmu mampu
menjawab permasalahan – permasalahan dalam lingkup geosfer
dengan cara melakukan penelitian.
Tujuan dari penelitian ilmiah adalah untuk menemukan
kebenaran ilmiah. Penelitian ilmiah mempunyai Ciri-ciri sistematis,
logis, empiris, reduktif, dapat diulangi (replicable), berguna bagi
pihak yang membutuhkannya (transmittable), objektif (apa
adanya), konsisten (ajeg), ketelitianlketepatan (precision), dapat
diuji (verification), rasional, dan kesirnpulannya bersifat
kondisional.
TOKOH PENTING
12
membedakan penelitian geografi dengan penelitian lainnya,
terdapat beberapa ciri khas sebagai berikut.
(1) Penggunaan peta
Peta merupakan benda yang sangat erat
kaitannya dengan geografi. Penggunaan peta dalam
penelitian geografi, bertujuan untuk memberikan sudut
pandang yang berbeda dan pandangan yang lebih luas
dalam mengamati suatu wilayah. Selain itu peta dapat
dimanfaatkan dalam menganalisis suatu fenomena.
Sebagai contoh, geografi dapat mengetahui sebaran
wilayah terdampak banjir melalui peta. Melalui peta
tersebut, nantinya dapat menentukan daerah prioritas
penanganan bencana banjir.
(2) Observasi lapangan
Observasi
merupakan
kegiatan
pengamatan atau
pengukuran
secara langsung
dilapangan guna
memperoleh data
secara aktual.
Observasi
lapangan
dilakukan bukan
hanya sekedar
mendatangi lokasi Gambar 3.3. Observasi Lapangan
Dalam penelitian mampu memberikan
penelitian saja. kesempatan peneliti mendapatkan
Namun di lokasi data aktual
tersebut, peneliti (Sumber: Roja Nuryana)
harus
melaksanakan
proses
pengambilan data
melalui
pengukuran atau
pengamatan.
Maka dari itu
diperlukan
persiapan dalam
memperoleh data.
Beberapa hal yang
13
dapat disiapkan
pada saat
melakukan
observasi
lapangan adalah
instrumen/
pedoman
pengamatan, alat
ukur, alat tulis dan
alat dokumentasi.
(3) Pendekatan analisis
Geografi dalam mendekati atau menghampiri
masalah menggunakan berbagai macam pendekatan
atau hampiran (approach) yaitu pendekatan keruangan,
pendekatan kelingkungan, dan pendekatan Kompleks
wilayah.Pendekatan geografi digunakan dalam
menganalisis sebuah masalah sehingga menghasilkan
sebuah jawaban. Pendekatan geografi mampu melihat
suatu masalah dengan sudut pandang berbeda sesuai
dengan pendekatan yang digunakan.
14
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Penelitian ini
dapat menggunakan populasi/sampel, pengumpulan
dengan instrumen penelitian dan dapat menghasilkan
hipotesis.
• Penelitian Kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berarti
penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kejadian
dilapangan secara langsung. Pengambilan data dilakukan
dengan cara mengamati secara langsung dan peneliti
menjadi bagian dari obyek yang akan diamati secara
alamiah serta peneliti diletakan sebagai instrumen itu
sendiri.
15
penelitian eksploratif akan menjawab apakah penelitian
akan dilanjutkan atau tidak.
• Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai suatu variabel tanpa
membuat perbandingannya dengan variabel lain. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambar dari
data yang diperoleh menyangkut keadaan subjek atau
fenomena dari sebuah populasinya.
• Penelitian eksplanatori
Penelitian eksplanatori bermaksud untuk menguji
suatu hipotesis guna memperkuat atau menolak hipotesis
dari suatu penelitian sebelumnya. Penelitian ini fokus
untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel
dalam penelitian.
INFORMASI
GEOGRAFIS
16
Dalam geografi terpadu, untuk memecahkan berbagai
masalah geografi digunakan beberapa pendekatan, yaitu
menggunakan analisis keruangan, analisis kelingkungan dan
analisis Kewilayahan.
a. Analisis keruangan
Analisis keruangan mempelajari perbedaan lokasi
mengenai sifat-sifat penting. Pada hakekatnya analisis
keruangan adalah analisis suatu ruang yang menitik
beratkan kepada tiga unsur geografi, jarak, interaksi dan
gerakan. Prinsip geografi yang digunakan dalam analisis
ini adalah penyebaran, deskripsi dan interelasi
b. Analisis Kelingkungan
Lingkungan merupakan semua keadaan yang
mengelilingi manusia di setiap tempat di permukaan
bumi. Kaitan antara manusia dengan lingkungannya
mempunyai dua arah. Manusia mampu mempengaruhi
alam dan alam mampu mempengaruhi aktivitas manusia.
Prinsip interelasi turut dilibatkan karena dalam analisis
kelingkungan, melibatkan keterkaitan antara variabel satu
dengan yang lainnya.
c. Analisis Kewilayahan
Analisis Kewilayahan mengkaji suatu wilayah di
permukaan bumi yang memiliki karakteristik yang khas
dan dapat dibedakan dari wilayah lain. Mengkaji satu
wilayah atau lebih menghadirkan fenomena yang
kompleks. Sehingga perlu menggabungkan analisis
penyebaran fenomena geografi dan analisis keterkaitan
manusia dengan lingkungannya.
HOTS ZONE
TUGAS INDIVIDU
Perhatikan gambar berikut Banjir Jakarta
merupakan fenomena
tahunan yang selalu
hadir pada bulan
Desember – Maret.
1. Analisislah banjir
Jakarta
menggunakan
17
pendekatan
kewilayahan!
2. Jelaskan solusi
yang Anda
tawarkan untuk
mencegah
maupun
mengatasi
permasalahan
Gambar 3.5. Banjir Jakarta
Sumber: https://megapolitan.kompas.com/ diunduh
banjir Jakarta!
21 Juli 2022
18
sentral data yang terdiri dari Mean (rata-rata), Modus dan
Median.
• Mean
Mean (rata-rata) dapat dicari melalui penjumlahan
semua nilai pada data kemudia dibagi banyaknya
data. Rumusnya sebagai berikut
Keterangan:
∑ 𝑌𝑌𝑌𝑌 M : Rata-rata
M= ∑Yi : Jumlah nilai seluruh data
𝑁𝑁 N : Banyaknya data
Untuk memperjelas penerapan rumus di atas,
perhatikan contoh sebagai berikut:
Terdapat 6 desa di Kecamatan X terdata jumlah
penduduk yang menganggur sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Penduduk Desa
No Nama Desa Jumlah penduduk No Nama Desa Jumlah penduduk
1 Desa Sumberagung 5 6 Desa sapuangin 1
2 Desa Majumakmur 8
3 Desa Kendeng 2 N=6
24
4 Desa Jetis 8
5 Desa Tridadi 0
Dari data tabel tersebut, maka rata-rata (M) adalah
24
=4
6
Jadi, rata-rata jumlah pengangguran di Kecamatan
X yaitu 4 orang
• Modus
Modus merupakan cara penentuan nilai yang paling
banyak. Perhatikan contoh berikut.
Tabel 3.2 Tabel Frekuensi
Usia Menikah Frekuensi
15-20 tahun 40
20-30 tahun 80
30< tahun 20
Pada tabel tersebut maka nilai modus dari data usia
menikah adalah di rentang usia 20-30 tahun karena
frekuensinya paling banyak.
• Median
Median adalah nilai tengah dari suatu deret data
yang telah durutkan dari nilai terrendah hingga
terbesar. Perhatikan contoh berikut.
19
Jumlah panen 4 tahun berturut-turut
20 ton, 24 ton, 30 ton
Nilai median atau tengah dari ketiga nilai pada tabel
tersebut adalah 24 ton
Jumlah panen 4 tahun berturut-turut
20 ton, 22 ton, 24 ton, 25 ton
Dari tabel diatas , apabila terdapat 4 nilai bilangan
(Genap) maka memerlukan rata-rata dari urutan ke
dua dan ke tiga dihitung seperti ini
(22 ton + 24 ton) / 2 = 23ton
20
Langkah terakhir dalam menganalisis
penelitian kualitatif menggunakan model ini adalah
penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif merupakan temuan yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.
• Analisis Skoring
Skoring merupakan pemberian skor pada semua
variabel yang ditentukan. Setelah diketahui hasil
skornya, maka jumlah skor tersebut akan
21
diklasifikasikan sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan. Pemberian skor pada SIG dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Contoh Pedoman Skor Penentuan Daerah
Rawan Banjir
Variabel Indikator Kriteria Skor
• Analisis Overlay
Tahapan penggunaan analisis Overlay dapat
digunakan apabila telah melakukan analisis skoring.
Overlay merupakan fungsi yang menghasilkan
layer/lapisan spasial baru yang merupakan
kombinasi dari dua atau lebih layer/lapisan yang
menjadi masukan. Tujuan penggunaan analisis ini
adalah menghasilkan informasi yang baru. Karena
setiap variabel mengandung nilai/skornya masing-
masing sehingga pada saat ditumpang tindihkan
22
adalah melihat pola sebaran pemukiman. Sehingga
nantinya akan menentukan pola pemukiman tersebut
cenderung mengelompok, memanjang atau
menyebar.
• Analisis permukaan (Surface analysis)
Surface Analysis bertujuan
meng-gambarkan kondisi
permukaan bumi yang diplot
dari data yang dilaporkan atau
dihasilkan oleh model
komputer. Surface analysis
bekerja dengan merubah
tampilan topografi dari data
digital elevation model (DEM). Gambar 3.8 Hasil
Analisis ini dapat analisis permukaan
slope dan hillshade
menggambarkan kontur, Sumber: Roja Nuryana
kemiringan lereng (slope),
Medan (terrain), dan
Naunganbukit (Hillshade).
ASSESSMENT 1
Kerjakan soal berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Jelaskan ciri khas penelitian geografi!
2. Jelaskan fenomena yang dapat dikaji dengan analisis geografi
sosial!
3. Sebutkan dan jelaskan analisis penelitian dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG)!
4. Analisislah pentingnya penelitian geografi dalam menanggapi
berbagai fenomena geografi fisik maupun sosial pada abad 21
ini!
5. Perhatikan kutipan berita berikut!
Pesisir Kota Semarang Kembali Diteror Banjir Rob,
Warga Harus Tunggu Rob Surut untuk Pulang
23
Jawa Tengah. Kepala RW 16 Tambakrejo, Slamet Riyadi
mengatakan, banjir rob kembali melanda sejak empat hari
yang lalu. Akses masuk RW 16 kembali terganggu.
Sumber: https://regional.kompas.com/read/2022/07/18/125136678/pesisir-kota-
semarang-kembali-diteror-banjir-rob-warga-harus-tunggu-rob diakses 20 Juli 2022
Menurut Anda pendekatan geografi manakah yang paling
tepat untuk mengkaji permasalahan dalam wacana
tersebut? Jelaskan pendapatmu!
24
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
Langkah 1 Langkah 2
Permasalahan limbah cair pabrik Mencari literatur, data
tahu pendukung, dan metode
Sumber: penelitian
https://kabarjombang.com/lingkun Sumber:
gan-hidup/ diakses 27 Juli 2022 https://yoursay.suara.com/kolo
m/2022/04/20/ diakses 27 Juli
2022
Langkah 4 Langkah 3
Pengolahan dan Penyajian Data Observasi dan Pengambilan
Sumber: Data
https://www.ekrut.com/media/anal Sumber: https://www.training-
isis-data diakses 27 Juli 2022 sdm.com/
Diakses 27 Juli 2022
Gambar 3.9 Alur Penelitian
25
1. Siapa yang membuang limbah cair tersebut?
2. Mengapa pabrik tersebut membuang limbah cair ke sungai?
3. Apakah pabrik tersebut sudah mengolah limbah cair sebelum di
sungai?
4. Bagaimana proses pengolahan limbah cair di pabrik tersebut
sebelum dibuang ke sungai?
5. Bagaimana dampak limbah cair terhadap kehidupan masyarakat di
sekitar sungai?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan awal mula kegiatan penelitian.
Pertanyaan menjadi wujud permasalahan yang harus dicari jawabannya
agar diketahui solusi untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
masyarakat.
26
Fenomena tersebut dapat mengancam dan menjadi
permasalahan bagi manusia. Fenomena fisik yang dapat
diamati terbagi menjadi:
1) Fenomena Atmosfer
Atmosfer merupakan selubung udara bumi
yang berhubungan dengan berbagai fenomena
cuaca dan iklim. Unsur-unsur cuaca dan iklim antara
lain sinar matahari, suhu udara, kelembaban, curah
hujan, dan angin berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, misalnya:
a) Sinar matahari
yang menyengat
menyebabkan
kekeringan
panjang di wilayah
Gunungkidul,
Blora, dan
Gambar 3.10 Angin Puting
Ponorogo. Beliung di Waduk Gajahmungkur
b) Suhu udara panas Sumber : https://tirto.id/penyebab-
di kawasan hutan angin-puting-beliung-di-waduk-gajah-
mungkur-wonogiri-2021-f9rD diunduh
hujan tropis 20 Juli 2022
Sumatera dan
Kalimantan
menyebabkan
kebakaran hutan
dan gambut pada
tahun 2015.
c) Angin puting beliung terjadi di wilayah Kota
Yogyakarta pada Februari 2022.
d) Curah hujan tinggi akibat siklon tropis Seroja
menyebabkan banjir bandang di Nusa Tenggara
Timur pada 4 April 2021.
e) Fenomena global yaitu pemanasan global
(global warming) menjadi sumber permasalahan
iklim di dunia.
f) El Nino dan La Nina menyebabkan anomali
cuaca di Indonesia. El Nino menyebabkan
kekeringan, La Nina menyebabkan hujan deras.
27
2) Fenomena Litosfer
Litosfer berhubungan erat dengan lapisan
bumi. Fenomena litosfer yang berpengaruh terhadap
manusia meliputi proses endogen dan eksogen.
Proses endogen disebabkan oleh aktivitas dari
dalam bumi, misalnya:
a) Gempa
bumi Palu
Donggala
menyebabk
an tsunami
di teluk
Donggala
dan
likuifaksi di Gambar 3.11 Dampak Gempa
Balaroa dan Tsunami Donggala 2018
Petobo Sumber:
pada 28 https://www.jawapos.com/jpg-
September today/06/10/2018/kelaparan-
2018. warga-korban-gempa-di-
donggala-meninggal-dunia/
diunduh 20 Juli 2022
b) Letusan gunung Semeru pada 4 Desember
2021 menyebabkan guguran awan panas dan
gugur.
c) Tsunami di Nangroe Aceh Darusallam akibat
gempa tektonik pada 26 Desember 2004.
Proses eksogen berhubungan dengan aktivitas dari
luar bumi yaitu pelapukan, sedimentasi, erosi, dan
sebagainya. Contoh fenomena yang terjadi akibat
tenaga eksogen adalah:
a) Tanah longsor terjadi di Desa Ginanjar,
Sukabumi pada 1 Mei 2021 menyebabkan 1
orang meninggal.
b) Erosi lahan pertanian di kawasan Dieng
menyebabkan tanah menjadi keras, gersang,
dan tidak subur untuk budidaya kentang.
28
3) Fenomena Hidrosfer
Hidrosfer berkaitan dengan air di darat maupun
laut. Gejala hidrosfer meliputi permasalahan kualitas
air, bencana perairan, penurunan muka air tanah,
permasalahan sungai, intrusi air laut, dan pasang
surut laut. Fenomena hidrosfer yang pernah terjadi di
Indonesia antara lain:
a) Abrasi pantai
selatan Jawa
menyebabkan
hanyutnya resto
makanan seafood
di Depok, Bantul.
b) Banjir rob di Gambar 3.12. Banjir Rob
Semarang pada Semarang
23 Mei 2022 Sumber:
terjadi akibat https://m.tribunnews.com
pasang lau Jawa. /regional/2016/06/29/sia-
c) Penurunan muka sia-saja-aatasi-banjir-
air tanah di rob-semarang-dengan-
Jakarta akibat meninggikan-badan
eksploitasi air diunduh 20 Juli 2022
berlebihan oleh
hotel dan
apartemen
menyebabkan
amblasan tanah 7
cm per tahun.
4) Fenomena Biosfer
Biosfer mengkaji fenomena yang berkaitan
dengan komponen biotik dan abiotik pada suatu
ekosistem, atau mudahnya membahas tentang flora
dan fauna. Permasalahan biosfer tidak lepas dari
pembahasan kepunahan flora dan fauna serta
kerusakan ekosistem, misalnya:
29
a) Kawanan kera ekor
panjang merusak
tanaman pertanian
palawija di
Wonogiri pada 22
Maret 2022.
b) Alih fungsi lahan
hutan hujan tropis
di wilayah Riau dan Gambar 3.13. Kebakaran Lahan
Jambi menjadi Gambut Sumatera
kawasan Sumber:
perkebunan sawit. https://theconversation.com/umur-
c) Kebakaran hutan hutan-primer-gambut-sumatra-
gambut Sumatera dan-kalimantan-hanya-tersisa-50-
pada tahun 2015 tahun-lagi-bila-laju-kebakaran-tak-
akibat fenomena El diturunkan-168778 diunduh 20 Juli
Nino yang 2022
berkepanjangan.
b. Fenomena Sosial
Fenomena sosial membahas berbagai
permasalahan yang timbul akibat aktivitas manusia
(antroposfer). Kompleksitas permasalahan manusia
terbagi dalam berbagai bidang kehidupan antara lain
sosial, budaya, ekonomi, politik, migrasi, alih fungsi lahan.
Permasalahan manusia secara umum adalah kemiskinan,
kesehatan, konflik, kesenjangan desa kota, kepadatan
penduduk, dan pangan. Fenomena sosial yang menonjol
di Indonesia antara lain:
1) Kerusuhan Mei 1998
di Senayan, Jakarta
merembet pada aksi
kekerasan,
penjarahan, dan
penculikan aktivis
mahasiswa.
2) Konflik etnis Dayak- Gambar 3.14 Tawuran
Madura di Sampit Pelajar
30
pada tahun 2001 Sumber:
menyebabkan korban https://www.beritasatu.co
jiwa sebanyak 315 m/archive/357151/tawuran
orang. -antar-pelajar-di-bogor-
3) Tawuran pelajar di satu-tewas diunduh 20 Juli
Kemayoran, Jakarta 2022
Pusat pada 19 Mei
2022 menyebabkan 1
orang meninggal
dunia.
31
dan literatur data. Bahan bacaan dalam sumber
literasi tersebut kadang dianggap kuno dan
ketinggalan jaman sehingga perlu adanya
pembaruan teori yang valid dan empiris.
3) Studi lapangan
Fenomena geosfer yang dapat diamati dan
dirasakan oleh pancaindra merupakan sumber
masalah, baik gejala fisik maupun sosial. Peneliti
harus memiliki kepekaan yang tinggi dalam
menganalisis permasalahan di lapangan. Misalnya,
pemusatan pembuangan sampah di Bantul, Sleman,
dan Kota Yogyakarta pada Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Piyungan menyebabkan berbagai
permasalahan antara lain bau busuk, lalat hijau, air
lindi, sumur tercemar, tanah tidak subur, dan lain-
lain.
Penelitian lapangan umumnya diawali dengan
penelitian pendahuluan dengan cara sederhana yaitu
observasi awal terhadap kondisi lingkungan yang
akan dijadikan sebagai topik penelitian. Tujuan
penelitian pendahuluan adalah untuk merekonstruksi
gagasan awal dan arah penelitian yang akan
dilaksanakan.
32
3) Analisis Jenis Mata Pencaharian Masyarakat
Kabupaten Wonogiri terhadap tingkat Kualitas
Hidup tahun 2022.
33
AKTIVITAS 1
TUGAS KELOMPOK
1. Peserta didik berkelompok dengan jumlah anggota 4
– 5 orang!
2. Setiap kelompok mengidentifikasi 1 (satu)
permasalahan di sekitar lingkungan sekolah maupun
tempat tinggal yang sifatnya unik dan darurat untuk
diteliti!
3. Setiap kelompok memilih 1 topik penelitian yaitu:
a. Klitih
b. Pencemaran Sungai
c. Vandalisme
d. Kemacetan
e. Sampah
f. Bullying
4. Setiap topik penelitian hanya boleh dipilih oleh 2 (dua)
kelompok!
5. Setiap kelompok diminta untuk menulis uraian
permasalahan yang akan dijadikan topik penelitian
sesuai dengan identifikasi masalah tersebut!
6. Presentasikan uraian permasalahan tersebut di
depan kelas!
2. Kerangka Penelitian
a. Menentukan landasan teori
Landasan teori berisi definisi, teori, konsep, data-
data terdahulu yang dikemukakan oleh para ahli dan
diterbitkan dalam suatu buku maupun artikel ilmiah.
Landasan teori menjelaskan poin-poin penting variabel
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, serta kajian
terdahulu, maupun kerangka berpikir.
Misalnya, judul penelitian “Mitigasi Bencana
Tanah Longsor di Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo”,
34
maka variabel penelitian yang harus dijelaskan dalam
landasan teori adalah:
(1) Mitigasi Bencana,
(2) Bencana Tanah Longsor, dan
(3) Karakteristik Wilayah Kecamatan Samigaluh.
Teori pada variabel tersebut dapat dilengkapi
dengan penelitian terdahulu maupun penelitian yang
sejenis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Data
dan hasil penelitian terdahulu dapat membantu
merekontruksi hipotesis dan dugaan yang muncul
dalam penelitian tersebut.
35
c. Menyusun hipotesis
Langkah selanjutnya dalam penelitian geografi
setelah menentukan rumusan masalah, tujuan
penelitian, teori, dan kerangka berpikir adalah menarik
hipotesis. Hipotesis berasal dari Bahasa Yunani yaitu
hupo yang artinya sementara dan thesis artinya
pernyataan atau teori, sehingga hipotesis berarti
pernyataan sementara.
Hipotesis menunjukkan hubungan antarvariabel.
Hipotesis terdiri 2 jenis yaitu:
1) Hipotesis nol (H0), menyatakan kesamaan dan
tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat.
Misalnya: Tidak ada hubungan antara hubungan
antara pembukaan lahan tebing untuk wisata
gadu pandang terhadap perubahan fraksi tanah.
2) Hipotesis alternatif (Ha), menyatakan adanya
kesamaan dan pengaruh serta perbedaan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
Misalnya: Terdapat hubungan erat antara
penggunaan botol plastik terhadap peningkatan
jumlah sampah di TPA Piyungan.
Tujuan penyusunan hipotesis dalam penelitian geografi
meliputi:
1) Memberikan penjelasan sementara tentang gejala
geosfer.
2) Memudahkan jangkauan hasil analisis agar tidak
melebar kemana-mana.
3) Memberikan pernyataan hubungan yang dapat
diuji.
4) Memberikan arah penelitian yang jelas (fokus).
5) Memberikan kerangka laporan penelitian.
6) Membantu pengujian dan penyesuaian
antarfakta.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan bagian penting dalam
penelitian sebagai pengarah dan pedoman melaksanakan
36
penelitian. Metode penelitian berfungsi untuk megupayakan
kelengkapan data dan analisisnya sehingga tersaji data terbaru
yang lebih valid dan komprehensif. Secara umum, metode
penelitian terbagi menjadi beberapa tahapan:
a. Menentukan metode penelitian
Metode penelitian diklasifikasikan dalam beberapa
jenis, yaitu berdasarkan (1) jenis dan analisis, (2) teknik,
dan (3) sifat penelitian yang dijabarkan padapenjelasan
berikut:
1) Berdasarkan jenis dan analisis
a) Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah pendekatan
penelitian yang menekankan pada
keakuratan data berupa angka/numerik. Ciri
khas penelitian kuantitatif adalah adanya
hipotesis/pernyataan sementara sebelum
diuji/diteliti.
b) Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggambarkan data dengan bentuk
narasi/penjelasan. Hal ini dilakukan karena
data kualitatif bukan data numerik yang dapat
diotak-atik dengan statistik, melainkan berupa
hasil pengamatan dan wawancara yang
ditulis dalam kalimat-kalimat panjang. Ciri
khas penelitian kualitatif adalah pemaknaan
atau pendeskripsian dari kalimat-kalimat dari
berbagai sumber perolehan data.
Berikut adalah perbedaan kuantitatif dan kualitatif:
37
Pendekatan Deduktif, Induktif,
objektif, subjektif, holistik
terfokus, dan (cara pandang
orientasi pada menyeluruh,
tujuan orientasi pada
proses
Metode Terstruktur, Historikal
terencana, dan (sejarah),
persiapan etnografi
matang (kebudayaan),
sebelum dan studi kasus
penelitian
Penjelasan Tidak berasal Generalisasi
dari perspektif dari perspektif
subjektif subjektif
Perolehan Menggunakan Wawancara
Data sampling dalam mendalam,
populasi observasi
tingkah laku,
dan catatan
lapangan
Analisis Deduktif Induktif dengan
Data dengan analisis teori konsep
statistik
Penyajian Tabel, diagram, Data deskriptif
Data bagan, dan berupa
data kasar penjabaran dan
bilangan. pemaknaan.
Sumber: Sugiyono, 2015
c) Penelitian Campuran
Penelitian campuran menggabungkan
penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan
cara menjabarkan data-data numerik/angka-
angka secara detail dan mendalam.
Penelitian diawali dengan pencarian data
numerik melalui survei atau eksperimen,
dilanjutkan dengan pencarian penjelasan
secara holistik alasan munculnya angka-
angka tersebut.
38
2) Berdasarkan Teknik
a) Penelitian Survei
Penelitian survei dilakukan pada populasi
yang besar, kemudian diambil sampling yang
dianggap mewakili populasi tersebut.
b) Penelitian Historis (Sejarah)
Penelitian historis berusaha menjelaskan
fenomena yang terjadi pada masa lampau
dari berbagai sumber data yaitu informan,
catatan sejarah, dan dokumentasi. Penelitian
ini bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa
penting dalam sejarah wilayah tertentu.
c) Penelitian Eksperimen
Eksperimen berusaha mencari hubungan
variabel dengan variabel lainnya, dengan
control yang tepat dan terarah.
3) Berdasarkan Sifat
a) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif berusaha menjelaskan
data aktual secara spesifik dan sistematis
dalam suatu setting sosial.
b) Penelitian Pengembangan (Research and
Development/ RnD)
Penelitian pengembangan (RnD) tidak
menguji teori, melainkan untuk memunculkan
produk maupun gagasan baru maupun
menyempurnakan produk maupun gagasan
yang telah ada. Penelitian pengembangan
umumnya digunakan untuk evaluasi
lingkungan pendidikan, sehingga diperoleh
gagasan baru dalam pendidikan. Misalnya
efektivitas kurikulum 2013 pada masa
pandemi Covid 19, selanjutnya diganti
dengan kurikulum darurat.
c) Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan terfokus pada latar
berlakang keadaan gejala yang sedang
terjadi pada fenomena alam maupun sosial.
39
Penelitian lapangan jga dianggap sebagai
studi kasus. Misalnya observasi tingkah laku
masyarakat suku Anak Dalam di Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh, Riau.
40
a) Sampel Acak Sederhana
Teknik sampel acak sederhana digunakan
apabila populasi homogen (serupa) dengan
jumlah tidak terlalu besar.
b) Sampel Acak Berlapis Diproporsional
Teknik sampel acark berlapis diproporsional
digunakan dalam populasi yang memiliki
tingkatan/strata, misalnya tingkat pendidikan
dari SD – SMP – SMA.
c) Sampel Acak Berlapis Proporsional
Teknik sampel berlapis proporsional
digunakan dalam populasi dengan susunan
bertingkat dan heterogen. Misalnya
penggunaan lahan yang berbeda pada suatu
wilayah, contoh permukiman sebesar 400 m2,
lahan sawah 600 m2, hutan 300 m2, dan
perairan 200 m2 akan dicari 200 titik. Maka
sampel untuk lahan sawah adalah:
Unit lahan sawah
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ 600
Sampel = = x 200 titik = 80
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 1500
titik
Unit Perairan
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 200
Sampel = = x 200 titik =
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 1500
27 titik
d) Sampel Acak Berkelompok
Teknik sampel avak berkelompok digunakan
pada populasi dengan jumlah yang besar dan
area yang luas, misalnya penduduk di
Kabupaten Sleman, maka sampel yang
diambil adalah kelompok masyarakat di
setiap kecamatan.
2) Sampel Nonprobabilitas
Sampel nonprobabilitas tidak memberikan
kesempatan yang sama kepada anggota populasi
sebagai bagian sampel.
a) Sampel Sistematis
41
Sampel sistematis menentukan anggota
sampel dengan pemberian nomor urut,
kemudian dipilih sesuai dengan kriteria
tertentu.
Misalnya kecamatan di Bantul diberi nomor
urut 1 – 17 kemudian dipilih wilayah paling
luas sebagai sampel, maka wilayah yang
dijadikan sampel adalah kecamatan
Dlingo.
b) Sampel Kuota
Sampel kuota digunakan dengan cara
menentukan anggota populasi yang paling
dominan, kemudian memilih sampel tersebut
dengan jumlah maksimal tertentu.
Misalnya:
Peneliti membahas tingkat pendidikan
tinggi terhadap kesejahteraan. Maka
peneliti tersebut memilih sampel dengan
pendidikan diploma, sarjana, atau lebih
tinggi. Peneliti tersebut menentukan 15
sampel. Peneliti akan menghentikan
pengumpulan data ketika sudah
mewawancarai 15 orang yang ditentukan
c) Sampel Sambi Lalu
Sampel sambil-lalu berarti penentuan sampel
dengan cara mengambil data kepada
siapapun yang ditemui sepanjang melakukan
penelitian.
Misalnya:
Peneliti mewawancarai 3 petani yang
ditemui di ladang, peneliti kembali
mewawancarai petani lain ketika
perjalanan pulang.
d) Sampel Bertujuan
Sampel bertujuan dilakukan dengan cara
memilih sekelompok individu yang sesuai
42
dengan karakteristik, kriteria dan tujuan
penelitian.
Misalnya:
Penelitian tentang budaya membolos di
sekolah, maka peneliti menentukan sampel
dengan cara memilih siswa yang sedang
nongkrong di pinggir jalan pada jam
pelajaran
e) Sampel Jenuh
Sampel jenuh digunakan pada populasi yang
relatif kecil, sehingga keseluruhan populasi
dipilih menjadi sampel. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus.
Misalnya:
Penduduk Desa Sendangadi berjumlah 20
KK, sehingga peneliti menggunakan
seluruh KK di desa tersebut sebagai
sampel.
f) Sampel Bola Salju
Sampel bola salju dimulai dari sampel dengan
jumlah kecil tetapi memiliki pengetahuan luas.
Sampel pertama tersebut akan menunjuk
beberapa individu yang pantas dijadikan
sampel. Sehingga lama kelamaan jumlahnya
semakin banyak.
43
AKTIVITAS 2
TUGAS KELOMPOK
1. Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah dibagi pada pertemuan sebelumnya!
2. Setiap kelompok mengidentifikasi pendekatan
penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel
(sederhana), dan teknik pengumpulan data sesuai
dengan topik permasalahan yang telah
dipresentasikan pada pertemuan sebelumnya!
3. Setiap kelompok diminta untuk menyusun pedoman
atau instrument pengumpulan data!
4. Konsultasikan kepada guru untuk menyempurnakan
pedoman atau instrument penelitian!
44
Sedangkan berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi 2
(dua) jenis yaitu:
a. Data Primer
Data primer berarti data pertama atau asli. Data primer
biasanya diperoleh dari hasil pengamatan dan teknik
lainnya oleh peneliti itu sendiri, antara lain wawancara,
observasi lapangan, angket, kuesioner, dan
sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder
berasal dari
berbagai sumber
non primer.
Peneliti
menggunakan
hasil penelitian,
laporan, buku,
gambar, dan data
lainnya sebagai Gambar 3.18. Citra Quickbird
hasil kajian Penggunaan Lahan di sekitar Stadion
peneliti lain. Mandala Krida
Misalnya data Sumber:
https://www.guntara.com/2013/04/pengenalan
kependudukan -format-penyimpanan-citra.html diunduh 20
dari lembaga Juli 2022
administratif, citra
atau foto udara
tentang
penggunaan
lahan dari
BAKOSURTANA
L, data curah
hujan tahunan
dari BMKG, data
kebencanaan dari
BNPB, arsip dari
Arsip Nasional
Rebublik
Indonesia, film
45
dokumenter, dan
lain-lain.
2) Wawancara
46
Wawancara
merupakan
proses
menanya
responden
terkait dengan
poin-poin
permasalaha
Gambar 3.20. Wawancara Masyarakat
n yang Sumber :
sedang digali https://www.sosial79.com/2020/11/pengertian
diunduh 20 Juli
informasinya. -wawancara-ciri-sikap.html
2022
Wawancara
dapat
dijadikan
sebagai
teknik untuk
memperoleh
informasi
yang detail
dan
mendalam,
serta hal-hal
baru yang
tidak terduga.
Wawancara
membutuhka
n waktu yang
relatif lama
karena
menuntuk
kedetailan
informasi.
Peneliti juga diharuskan memiliki keterampilan
berbicara yang baik agar komunikasi berjalan
dengan lancar. Peneliti kadang menggunakan alat
perekam untuk membackup hasil wawancara
tersebut.
3) Kuesioner/Angket
47
Kuesioner/angket menggunakan selebaran kertas
berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden. Angket digunakan pada sampel dengan
jumlah relatif banyak. Keuntungan penggunaan
kuesioner/angket adalah waktu pengambilan data
yang cepat. Tetapi kuesioner/angket memiliki
pertanyaan yang terbatas dan kadang tidak dijawab
karena bahasa yang tidak dipahami responden.
SCAN IT!
4) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara memperoleh data
dengan menyalin, mencatat, merekam kembali
informasi pada buku, arsip, dokumen, catatan
penting, laporan, film, dan sumber data lainnya.
Dokumentasi biasanya digunakan dalam penelitian
kualitatif untuk melengkapi data sekaligus sebagai
cek kebenaran informasi dari sumber data lainnya.
5) Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi catatan peneliti tentang
pengalaman selama melakukan penelitian. Catatan
lapangan berfungsi untuk mencocokkan informasi
dari responden dengan kejadian yang dialami
peneliti. Catatan lapangan merupakan teknik
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif.
6) Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
48
Penelitian dengan teknologi mutakhir tidak lepas
dari penggunaan komputer. Salah satu cara
mengumpulkan data dengan cara menginterpretasi
citra penginderaan jauh. Teknik tersebut dapat
digunakan dalam penelitian temporal atau
perubahan suatu wilayah dari waktu ke waktu,
misalnya alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten
Sukoharjo.
AKTIVITAS 3
TUGAS KELOMPOK
b. Pemrosesan data
Pemrosesan data yang telah diperoleh pada tahap
pengumpulan data, selanjutnya melewati beberapa
tahapan mulai dari pengolahan data berupa
penyuntingan (reduksi) data, editing, dan evaluasi.
Dilanjutkan analisis data, dan terakhir adalah penyajian
data.
1) Pengolahan Data
Pengolahan data dapat dibedakan berdasarkan
pendekatan penelitian yang digunakan:
Tabel 3.5 Pengolahan Data Kuantitatif dan
Kualitatif
Langka Kuantitatif Kualitatif
h
1 Penyuntingan Reduksi data
data
49
Klarifikasi Penyederhanaa
keterbacaan dan n data mentah
kelengkapan data
2 Pembuatan Kode Keabsahan
(Coding) Data
Memberi kode (Triangulasi)
dengan simbol Membandingkan
atau nomor pada informasi yang
jawaban. diperoleh
Misalnya tingkat dengan sumber
pendidikan SD data atau
diberi nomor 1, responden lain
SMP kode 2, SMA (sumber),
kode 3. dengan metode
3 Pengelompokka pengumpulan
n data lain
Pengorganisasian (metode), teori,
data dalam kelas dan waktu yang
atau kelompok berbeda.
sesuai kode Peneliti
4 Tabulasi biasanya
Data yang sudah menggunakan
diberi kode dan triangulasi
dikelompokkan sumber untuk
selanjutnya mencari sudut
dimasukan dalam pandang lain
tabel. serta
perbandingan
ucapan dari
berbagai
informan
tersebut.
2) Analisis Data
Data yang telah diolah selanjutnya dianalisis sesuai
dengan pendekatan yang ditentukan oleh peneliti.
Secara umum, analisis data dibagi menjadi
deskriptif dan statistik.
50
a) Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara
menjelaskan fenomena atau kondisi yang ada
di lapangan. Analisis deskriptif umumnya
digunakan dalam penelitian kualitatif,
misalnya perilaku masyarakat Baduy dalam
dijelaskan secara mendetail.
b) Analisis Statistik
Analisis statistik digunakan dalam penelitian
kueantitatif dengan cara olah data berupa
angka, misalnya nilai, jumlah penduduk, data
kerusakan rumah, dan lain-lain. Analisis
statistik bertujuan untuk mencari hubungan
antarvariabel berdasarkan angka-angka
tersebut.
Contoh
Penggunaan analisis statistik penelitian
kuantitatif nilai Geografi kelas XII dengan data
perolehan nilai sebagai berikut:
80 85 90
80 90 85
85 80 75
70 85 70
80 75 75
Selanjutnya, nilai tersebut diklasifikasikan
dengan tabel frekuensi
Tabel 3.6 Frekuensi Nilai Geografi kelas XII
Nilai Frekuensi Kumulatif
70 2 2
75 3 5
80 4 9
85 4 13
90 2 15
Selanjutnya menentukan interval kelas
pada data tersebut. Peneliti akan membagi
interval nilai kelas sebesar 10. Maka, (jumlah
nilai tertinggi – nilai terendah) : interval, yaitu
51
(90 – 70) : 10 = 2. Dengan demikian kelas
interval dibagi 2 yaitu 70 – 79 dan 80 – 90.
(1) Menghitung Mean (Rata-Rata)
Rumus:
∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 𝑋𝑋1+𝑋𝑋2+𝑋𝑋…+𝑋𝑋𝑋𝑋
𝑋𝑋� = =
𝑛𝑛 𝑛𝑛
Keterangan:
𝑋𝑋� = mean 𝑋𝑋𝑋𝑋 =
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑛𝑛
n= banyaknya X
Maka,
∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 𝑋𝑋1+𝑋𝑋2+𝑋𝑋…+𝑋𝑋𝑋𝑋
𝑋𝑋� = =
𝑛𝑛 𝑛𝑛
𝑋𝑋� =
80+80+85+70+80+85+90+80+85+75+90+85+75+70+75
15
1205
= = 80,33
15
Perhitungan rata-rata juga dapat
menggunakan tabel frekuensi, yaitu:
Tabel Frekuensi Nilai
Geografi kelas XII
Nilai Frekuensi Nilai x
Frekuensi
70 2 140
75 3 225
80 4 320
85 4 340
90 2 180
Jumlah 15 1205
Maka hasil perhitungan adalah 1205
dibagi 15 = 80,33.
(2) Menghitung Median (Nilai Tengah)
𝑋𝑋𝑛𝑛+1
Median =
2
Keterangan:
X = Data
n = jumlah data
52
Rumus tersebut hanya berlaku
dengan jumlah ganjil
Susunlah data sesuai nominalnya
70, 70, 75, 75,75, 80, 80, 80, 80, 85,
85, 85, 85, 90, 90
maka,
𝑋𝑋𝑛𝑛+1
Median =
2
𝑋𝑋 15+1
=
2
X8 = 80
Dengan data nilai geografi kelas XII
tersebut maka median berada pada
urutan 8 dengan nilai 80.
(3) Menghitung Modus (Paling banyak
muncul)
Modus ditentukan dari jumlah angka
yang paling sering keluar.
Berdasarkan data nilai geografi kelas
XII, data yang paling sering keluar
adalah angka 80 dan 85 sebanyak 4
kali.
c. Penyajian data
Penyajian data adalah penyusunan informasi
yang telah diolah matang. Penyajian data dalam
penelitian kuantitatif biasanya berbentuk tabel, grafik,
bagan, diagram, dan bentuk informasi numerik lainnya.
Sedangkan penelitian kualitatif menyajikan informasi
dalam bentuk teks naratif.
53
Gambar 3.21. Grafik Harian Kasus Covid
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-
5109924/grafik-corona-di-ri-tembus-100-ribu-
kesembuhan-naik-kasus-aktif-fluktuatif diunduh
20 Juli 2022
Berikut adalah contoh pengolahan data kuantitatif
dengan data berikut:
Tabel 3.7 Pendidikan Penduduk Desa Majumundur
Jenis Pendidikan Jumlah Penduduk
Tidak tamat SD 1000
SD 2500
SMP sederajat 1600
SMA sederajat 700
Akademi (D1 – D3) 300
Perguruan Tinggi (S1 – S3) 100
Jumlah 6200
54
Maka, apabila penyajian data menggunakan
Microsoft Excel adalah:
Jumlah Penduduk
2500
2000
1500
1000
500
0
Tidak tamat SD SMP SMA Akade
SD (D1 –
Tidak tamat SD SD
SMP SMA
Akademi (D1 – D3) Perguruan Tinggi (S1 –
55
LATIHAN
5. Penarikan Kesimpulan
Penelitian geografi ditutup dengan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan harus sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan
harus menggunakan bahasa yang padat, singkat, jelas, dan
mewakili keseluruhan isi laporan penelitian yang dibahas.
Umumnya, akhir dari laporan penelitian juga disertai
saran/rekomendasi yang berisi masukan kepada perorangan
maupun lembaga yang terkait dengan penelitian tersebut.
56
ASSESSMENT 2
Kerjakan soal berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan gambar berikut!
(sumber:
https://www.satuharapan.com/read-
detail/read/greenpeace-luncurkan-situs-
pemodelan-dampak-polusi-pltu)
Fenomena dan masalah diatas, dapat dijadikan judul penelitian...
A. Analisis keterkaitan bencana tsunami terhadap kebahagiaan
masyarakat
B. Identifikasi pola pemukiman penduduk pesisir.
C. Penentuan zona rawan konflik di daerah pesisir
D. Analisis dampak pencemaran daerah pesisir terhadap
kesehatan masyarakat.
E. Pengukuran garis pantai sebagai batas wilayah alami
administrasi Desa X
57
B. Wawancara
C. Kuisoner
D. Catatan Lapangan
E. Dokumentasi
58
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI
59
Tepi kertas dapat disesuaikan dengan aturan
format yang berlaku.
4) Spasi
Spasi laporan penelitian memiliki kaidah yang
berbeda-beda. Abstrak dan Daftar Pustaka
mengggunakan spasi 1, sedangkan isi laporan
menggunakan spasi 1,5 hingga 2 (double).
5) Penomoran Halaman
Laporan penelitian menggunakan dua jenis nomor,
yaitu nomor romawi (I, ii, iii, iv, …) pada halaman
awal antara lain lembar pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan abstrak.
Nomor arab (1, 2, 3, ..) digunakan untuk isi lapiran
mulai dari BAB I hingga lampiran.
6) Penomoran Gambar, Grafik, Tabel
Format penomoran gamba, grafik, dan tabel
menyesuikan urutan BAB. Misalnya tabel gambar
hasil observasi maka diberi nomor 4.1 karena
berada di BAB IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan.
7) Penulisan Daftar Pustaka
Daftar ustaka adalah rujukan teori yang digunakan.
Penulisan daftar pustaka mengacu pada format,
tetapi secara umum memiliki acuan berikut:
a) Nama pengarang diambil nama belakang
diikuti nama depan, tanpa gelar. Misalnya
Roja Nuryana maka ditulis Nuryana, Roja.
b) Mencantumkan tahun terbit. misalnya 2010,
2019, dan seterusnya.
c) Judul buku ditulis lengkap dan dicetak miring.
Misalnya Geografi Terapan.
Pada sebagian kasus, pencetakan miring
dilakukan pada nama jurnal atau jenis naskah
publikasi. Misalnya Jurnal Geografi
Mendunia, Vol 1, 3: 21 – 30.
d) Kota dan penerbit ditulis di akhir, dengan
pemisah tanda (:) misalnya: Jakarta:
Erlangga.
e) Sumber dari internet dimasukkan secara
lengkap dengan menambahkan tanggal
akses dan pengunduhan.
60
Contoh penulisan daftar pustaka:
Daldjoeni. 2014. Pengantar Geografi.
Yogyakarta: Ombak.
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1991.
Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3ES
Nuryana, Roja. 2020. Zonasi Tingkat Bahaya
Banjir di Sub DAS Dengkeng Hilir,
Kabupaten Klaten untuk Mitigasi Bencana
Berbasis Sistem Informasi Geografis.
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakarta.
Salsabila, Maulana Azka, Suhadi Purwantara,
dan Muhammad Ervin. 2022.
Hidrogeomorfologi Mataair pada Peralihan
Antara Paleovulkan Gajah dan Menoreh di
Pegunungan Kulonprogo. Jurnal
Geomedia, Vol. 20, 1: 33 – 41.
Selsa. (28 April 2019). Merti Bumi Phala,
Kearifan Lokal Memulai Tanam Tembakau.
http://www.kompasiana.com/selsa diakses
pada 16 November 2019 pukul 14.00.
8) Penyusunan Peta
Ciri khas penelitian geografi adalah adanya peta
yang menggambarkan lokasi penelitian. Peta dapat
disusun secara vertikal maupun horizontal dengan
kaidah-kaidah pemetaan yang harus ada di dalam
peta tersebut.
61
2. Pedoman Penyusunan Laporan
a. Bagian Depan/Pembuka
Bagian depan laporan penelitian menggambarkan garis
besar laporan agar pembaca dapat mempelajarai isi
laporan. Bagian pembuka berisi:
1) Halaman Judul
2) Halaman Pengesahan
3) Halaman Persetujuan
4) Kata Pengantar
5) Abstrak/Ringkasan, mewakili keseluruhan isi
laporan meliputi tujuan, metode, dan hasil.
6) Daftar Isi
7) Daftar Gambar
8) Daftar Tabel
9) Daftar Lampiran
b. Bagian Isi/Badan
Bagian isi laporan memuat uraian masalah, proses,
metode, dan hasil pembahasan penelitian. Bagian isi
terbagi menjadi:
1) BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah, berisi uraian masalah
secara runtut
b) Rumusan Masalah, berisi pertanyaan yang
harus dijawab dalam penelitian.
c) Tujuan Penelitian, hasil yang ingin dicapai dan
harus sesuai dengan rumusan masalah.
d) Manfaat Penelitian, nilai guna penelitian.
2) BAB II LANDASAN TEORI
a) Tinjauan Pustaka, berisi teori-teori sebagai
acuan konsep dan teoritis.
b) Kerangka Berpikir, berisi alur penelitian.
c) Hipotesis Penelitian, berlaku untuk penelitian
kuantitatif.
3) BAB III METODE PENELITIAN
a) Pendekatan Penelitian, berhubungan erat
dengan jenis penelitian yang akan diambil.
b) Variabel dan Definisi Operasional Variabel,
menjelaskan variabel bebas dan terikat.
c) Objek dan Subjek Penelitian
d) Populasi dan Sampel
62
e) Teknik Pengumpulan Data
f) Instrumen Penelitian
g) Teknik Analisis Data
4) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a) Hasil Penelitian, berupa tabel dan hasil lainnya
b) Pembahasan, menjelaskan secara detail hasil
yang diperoleh.
5) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a) Simpulan, uraian singkat keseluruhan hasil
analisis dan harus sesuai dengan tujuan
penelitian.
b) Saran, rekomendasi kepada individu atau
lembaga.
c. Bagian Penutup
1) Daftar Pustaka, kumpulan sumber teori yang menjadi
acuan.
2) Lampiran, berisi dokumen perizinan, catatan hasil
wawancara, catatan lapangan, salinan dokumentasi,
dan foto kegiatan.
SCAN IT!!!
Laporan Penelitian
Untuk melihat contoh laporan penelitian dalam
bentuk skripsi, jurnal ilmiah, dan naskah
publikasi online. Silakan scan barcode
tersebut!
AKTIVITAS 4
TUGAS KELOMPOK
63
poster digital, atau poster gambar! (Siswa memilih
salah satu media saja)
64
EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Pertanyaan penelitian yang sesuai dengan penelitian geografi sosial
adalah ….
A. Dimanakah terjadinya pembentukan emas dan tembaga di
Indonesia?
B. Bagaimana pengaruh curah hujan di Kabupaten Wonosobo
dengan kesuburan tanah di pegunungan Dieng?
C. Bagaimanakah perilaku masyarakat suku Baduy Dalam saat
masa panen padi?
D. Apa yang menjadi faktor kekeringan lahan pertanian
masyarakat Gunungkidul?
E. Mengapa organisme hutan berperan penting dalam
penyediaan sumber energi bagi kehidupan manusia?
65
Sumber:
https://proyeksipil.blogspot.com/2017/03/daftar-
data-lengkap-dan-terbaru-curah-hujan-di-kota-
besar-indonesia.html diakses pada 21 Juli 2022
Pernyataan yang tepat sesuai dengan data curah hujan Stasiun Cut
Bau Sabang adalah ......
A. Intensitas curah hujan terendah dalam 3 periode terjadi pada
April tahun 1981 – 1990
B. Musim kemarau panjang terjadi pada bulan September
hingga November tahun 1991 – 2000
C. Intensitas curah hujan tertinggi pada periode tahun 2001 –
2010 adalah bulan Januari
D. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni hingga Agustus tahun
1981 - 1990
E. Curah hujan meningkat pada bulan Februari hingga bulan
April tahun 1991 – 2000
66
(1) Air pabrik tekstil mencemari sungai Winongo.
(2) Hujan asam menggagalkan panen kentang di Dieng.
(3) Siklon tropis Seroja meluluhlantakkan wilayah Larantuka.
(4) Angin Gending terjadi di Kabupaten Pasuruan.
(5) Intrusi air laut di pesisir selatan Kabupaten Cilacap.
Fenomena geografi yang dapat dianalisis berdasarkan kajian
atmosfer ditunjukkan oleh nomor ........
A. (1), (2), (3)
B. (1), (3), (5)
C. (2), (3), (4)
D. (2), (3), (5)
E. (3), (4), (5)
67
Sumber: https://www.merdeka.com/jakarta/gunung-
sampah-bantargebang-mendunia-artis-hollywood-
sampai-ikut-prihatin.html diakses pada 21 Juli 2022
68
B. URAIAN
Isilah dengan jawaban yang tepat!
1. Penerapan penelitian geografi dalam kajian geografi fisik
antara lain ….
2. Pendekatan geografi yang digunakan untuk penelitian banjir
Jakarta adalah …..
3. Peneliti sedang meneliti kualitas tanah di sekitar pabrik gula
Madukismo, maka teknik pengumpulan data yang paling tepat
adalah …..
4. Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara
variabel bebas dan terikat disebut …..
5. Proses penyederhanaan dan pengurangan data pada tahap
pengolahan data disebut ….
C. SOAL HOTS
Kerjakan soal berikut ini dengan jawaban yang tepat!
1. Permasalahan permukiman padat penduduk di Kota Jakarta
dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Tuliskan 3 (tiga)
rumusan masalah yang berhubungan dengan kepadatan
penduduk kota Jakarta!
69
4. Seorang peneliti sedang meneliti tingkat kebahagiaan
masyarakat Telagareja yang tinggal di sekitar tempat wisata.
Jumlah kepala keluarga di desa tersebut adalah 15 KK.
Peneliti tersebut memilih 5 KK sebagai sampel.
Analisislah apakah langkah yang dilakukan peneliti tersebut
sudah tepat? Apabila belum, apa yang seharusnya dilakukan
oleh peneliti tersebut?
70
REFLEKSI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan tanggung
jawab sesuai dengan kondisi sebenarnya!
JAWABAN Skor
KEMAMPUAN YANG
NO. Sudah Belum
DIHARAPKAN
Mampu Mampu
Mampu memahami 10
1
penelitian geografi
Mampu membedakan antara 20
2 penelitian geografi dengan
ilmu lain
Mampu memahami 10
3 pendekatan dan anlisis
penelitian geografi
Mampu menentukan 20
4 langkah-langkah penelitian
geografi
Mampu menganalisis 20
5
sebuah data kuantitatif
Mampu memahami kaidah 10
6 penulisan dalam laporan
penelitian
Mampu menyusun laporan 20
7
penelitian
Jumlah 100
71
TINDAK LANJUT
Selanjutnya siswa yang telah mencapai seluruh kemampuan yang
diharapkan dapat melanjutkan mempelajari BAB selanjutnya, yaitu BAB 4
: Geosfer. Pada materi Bab 4, siswa akan mempelajari lapisan geosfer
secara umum hingga mempelajari secara spesifik dan fenomena yang
terjadi dilapisan litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.
72
DAFTAR PUSTAKA
73