Modul Penelitian Geografi Fix

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 73

Oleh:

Nurdianta, S.Pd.
Roja Nuryana, S.Pd.
Dr. Muhammad Nursa’ban, S.Pd., M.Pd.

i
KATA PENGANTAR

Modul Mata Pelajaran Geografi Kelas X: Bab Iii Penelitian Geografi


merupakan salah satu sumber belajar di satuan pendidikan dengan
kurikulum merdeka. Modul ajar disusun berlandaskan kondisi dan
fenomena pendidikan yang mutakhir sesuai dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020
tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Sajian dan isi di dalam
modul ajar sesuai dengan kompetensi Capain Pembalajaran fase E untuk
kelas X SMA.
Modul Mata Pelajaran Geografi Kelas X: BAB III Peneltiian Geografi
menyajikan panduan dan rekomendasi dalam pemlenajaran geografi.
Modul ajar disesuaikan dengan perkembangan kurikulum dan
kemampuan peserta didik yang handal dalam penggunaan teknologi
digital, sehingga disajikan gambar fenomena yang mutakhir serta contoh
penelitian yang dikemas secara digital. Modul ajar telah dilengkapi
dengan contoh permasalahan aktual dan langkah-langkah untuk
memecahkan permasalahan tersebut secara mandiri maupun kelompok.
Modul ajar memuat berbagai latihan, uji kopetensi, dan proyek yang
memaksa peserta didik untuk menggunakan penalaran tingkat tinggi atau
high order thinking skill (HOTS) yang sesuai dengan kebutuhan jaman
saat ini.
Sebagai bagian dokumen yang akan selalu hidup dan berkembang,
modul ajar ini tentunya memiliki kekurangan yang akan terus diperbaiki
dari masa ke masa sesuai dengan kebutuhan jaman. Oleh sebab itu,
kritik, tanggapan, masukan, dan saran dari seluruh elemen pendidikan
baik guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat sangat diharapkan
untuk mengembangkan dan menyempurnakan modul ajar ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah aktif terlibat
dalam penyusunan Modul Mata Pelajaran Geograf Kelas X: BAB III
Penelitian Geografi mulai dari penulis, penelaah, editor, illustrator, dan
penerbit serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga modul ajar ini dapat bermanfaat bagi seluruh elemen pendidikan
dalam pengembangan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan
jaman.
Yogyakarta, Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
IDENTITAS MODUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vi
GLOSARIUM ......................................................................................... vii
PETA KONSEP .................................................................................... viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................. ix
PROFIL PEMUDA PANCASILA .......................................................... 10

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN, JENIS, DAN PENDEKATAN PENELITIAN ................. 11
A. Pengertian Penelitian Geografi ................................................ 12
B. Jenis Penelitian Geografi ......................................................... 14
C. Pendekatan Analisis Penelitian Geografi ................................. 16
HOTS Zone .................................................................................... 17
Assesment 1 .................................................................................. 23

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI ............................... 25
D. Langkah-Langkah Penelitian Geografi ..................................... 26
Aktivitas 1 ....................................................................................... 34
Aktivitas 2 ....................................................................................... 44
Aktivitas 3 ....................................................................................... 49
Latihan ............................................................................................ 56
Assesment 2 ................................................................................... 57

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI .................................................. 59
E. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi ............................... 59
Aktivitas 4 ....................................................................................... 63
EVALUASI PEMBELAJARAN .............................................................. 65

REFLEKSI ............................................................................................ 71
TINDAK LANJUT ................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 73

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Permasalahan Pemantik .................................................. 11


Gambar 3.2 Prof. Dr. Bintarto .............................................................. 12
Gambar 3.3 Observasi Lapangan ........................................................ 13
Gambar 3.4 Peta Prakiraan Daerah Bencana Erupsi Gunung Merapi 16
Gambar 3.5 Banjir Jakarta ................................................................... 18
Gambar 3.6 Hasil Buffering pada Objek Titik ....................................... 21
Gambar 3.7 Peta Tingkat Bahaya Banjir ............................................. 22
Gambar 3.8 Hasil Analisis Permukaan Slope dan Hillshade ............... 23
Gambar 3.9 Alur Penelitian .................................................................. 25
Gambar 3.10 Angin Puting Beliung di Waduk Gajahmungkur ............. 27
Gambar 3.11 Dampak Gempa dan Tsunami Donggala 2018 .............. 28
Gambar 3.12 Banjir Rob Semarang ..................................................... 29
Gambar 3.13 Kebakaran Lahan Gambut Sumatera ............................ 30
Gambar 3.14 Tawuran Pelajar ............................................................. 30
Gambar 3.15 Bagan Kerangka Berpikir ............................................... 35
Gambar 3.16 Populasi dan Sampel ..................................................... 40
Gambar 3.17 Ilustrasi Sampel Bola Salju ............................................ 43
Gambar 3.18 Citra Quickbird Penggunaan Lahan di sekitar Mandala
Krida ..................................................................................................... 45
Gambar 3.19 Pengamatan Aktivitas Gunung Merapi .......................... 46
Gambar 3.20 Wawancara Masyarakat ................................................ 47
Gambar 3.21 Grafik Harian Kasus Covid ............................................. 54
Gambar 3.22 Grafik Pendidikan Penduduk Desa Majumundur ........... 55
Gambar 3.23 Diagram Pendidikan Penduduk Desa Majumundur ....... 55
Gambar 3.24 Peta dalam Laporan Penelitian ...................................... 61

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Penduduk Desa ........................................................... 19


Tabel 3.2 Tabel Frekuensi ................................................................... 19
Tabel 3.3 Contoh Pedoman Skor Penentuan Daerah Rawan Banjir ... 22
Tabel 3.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif .................... 37
Tabel 3.5 Pengolahan Data Kuantitatif dan Kualitatif .......................... 49
Tabel 3.6 Frekuensi Nilai Geografi Kelas XII ....................................... 51
Tabel 3.7 Pendidikan Penduduk Desa Majumundur ............................ 54

v
GLOSARIUM
METODE : Cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai yang dikehendaki.
ANALISIS : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan dan sebagainya untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-
musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
SISTEMATIS : Segala bentuk Usaha yang diakukan untuK
menguraikan atau menjabarkan sesuatu dalam
hubungan yang teratur dan logis.
VARIABEL : Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
INTERPRETASI : penafsiran tentang sesuatu hal yang
berhubungan dengan pemahaman.
FENOMENA : hal-hal yang dapat disaksikan dengan
pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai
secara ilmiah (seperti fenomena alam)
DATA : kumpulan informasi atau juga keterangan–
keterangan dari suatu hal yang diperoleh
dengan melalui pengamatan atau juga
pencarian ke sumber – sumber tertentu.
HIPOTESIS : Jawaban atau dugaan sementara dari suatu
permasalahan yang diteliti.
TRIANGULASI : Teknik keabsahan atau menguji kebenaran data
dengan cara membandingkan data yang
diperoleh dengan berbagai teknik yaitu sumber,
metode, teori, dan waktu.
KUESIONER : Daftar pertanyaan sistematis pada suatu lembar
kertas yang diajukan kepada responden untuk
dijawab.
TABULASI : Penyusunan tabel yang berisi data yang telah
diberi kode.
POPULASI : Keseluruhan data yang menjadi perhatian
peneliti dalam ruang lingkup yang ditentukan.

vi
SAMPLING : Proses penyeleksian porsi tertentu pada suatu
populasi data yang dianggap mampu mewakili
keseluruhan data tersebut.
STATISTIK : Hasil pengolahan data kuantitatif yang disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan lain
sebagainya.

vii
PETA KONSEP

viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

ix
PENELITIAN GEOGRAFI

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:


1. Menghayati manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang mampu
berpikir kritis dalam menganalisis fenomena di sekitar.
2. Bekerjasama secara kelompok dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi di kehidupan sehari-hari
3. Mengreasikan ide-ide baru dalam kegiatan penelitian hingga
pembuatan penyusunan laporan

Manusia dalam menjalani kehidupan tentunya akan menemui berbagai


masalah yang tampak melalui fenomena sehari-hari dan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi untuk mengidentifikasi, memahami dan
memecahkannya. Beberapa masalah dapat dihadapi dengan
menggunakan logika berpikir ilmiah. Maka dari itu, penelitian hadir untuk
menghadapi masalah-masalah yang muncul. Kegiatan penelitian
dilakukan secara sistematis sesuai dengan langkah-langkah yang telah
ditentukan. Apa saja langkah-langkah dalam penelitian? mari pelajari
materi ini agar mengenal lebih dalam tentang kegiatan penelitian
geografi.

10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN, JENIS, DAN PENDEKATAN PENELITIAN

Perhatikan gambar berikut!

Gambar 3.1 Permasalahan Pemantik


(Sumber: https://jogja.tribunnews.com/2018/07/30/banyak-masyarakat-yogya-masih-
buang-sampah-di-sungai diakses 28 Juli 2022 pukul 09.54)

Setelah mengamati gambar tersebut, silakan identifikasi masalah apa


saja yang terdapat pada fenomena tersebut!
No. Masalah
1
2
3
4
5

Ternyata dari satu gambar saja kita dapat mengetahui bahwa terdapat
banyak masalah-masalah yang ada di lingkungan kita. Maka dari itu
diperlukan sebuah solusi yang dapat kita peroleh melalui kegiatan
penelitian untuk menelusuri secara mendalam masalah dalam pencarian
solusinya. Mari simak materi penelitian geografi dengan seksama!

11
A. Pengertian Penelitian Geografi
Apakah kamu pernah mendengar penelitian? Mungkin
yang kamu bayangkan pertama kali adalah seorang ilmuwan yang
sedang melakukan uji coba di laboratorium. Tentu saja itu tidak
salah, namun penelitian bukanlah sebatas itu. Upaya untuk
menyelediki, mengembangkan dan menguji kebenaran secara
mendalam untuk memecahkan suatu permasalahan disebut
Penelitian. Penelitian dikenal juga dengan riset. Kata riset berasal
dari serapan Bahasa Inggris yaitu Research yang memiliki arti
mencari mencari kembali. Geografi sebagai disiplin ilmu mampu
menjawab permasalahan – permasalahan dalam lingkup geosfer
dengan cara melakukan penelitian.
Tujuan dari penelitian ilmiah adalah untuk menemukan
kebenaran ilmiah. Penelitian ilmiah mempunyai Ciri-ciri sistematis,
logis, empiris, reduktif, dapat diulangi (replicable), berguna bagi
pihak yang membutuhkannya (transmittable), objektif (apa
adanya), konsisten (ajeg), ketelitianlketepatan (precision), dapat
diuji (verification), rasional, dan kesirnpulannya bersifat
kondisional.

TOKOH PENTING

Prof. Drs. H.R. Bintarto merupakan tokoh


penting Geografi Indonesia. Bintarto lahir di
Purworejo, 10 November 1929 dan wafat
18 Mei 2006. Bintarto berperan besar
dalam perkembangan geografi di
Indonesia. Beliau menjadi salah satu guru
besar Universitas Gadjah Mada yang ahli
dalam bidang Geografi Sosial dan Ekologi
Manusia.
Gambar 3.2. Prof. Drs. H.R. Bintarto (Sumber: http://geografikritis.blogspot.com
diunduh 21 Juli 2022)

I. Ciri Khas Penelitian geografi


Penelitian Geografi tidaklah sama dengan penelitian
disiplin ilmu lainnya. Penelitian berfokus pada fenomena-fenoma
yang tercakup dalam lapisan geosfer (litosfer, atmosfer, biosfer,
hidrosfer dan antroposfer). Dalam lingkup kajiannya, beberapa
bahasan dalam ilmu geografi juga bersinggungan dengan ilmu
lain. Sebagai contoh: Lingkup kajian biosfer geografi hampir mirip
dengan kajian biosfer dalam ilmu biologi. Agar dapat

12
membedakan penelitian geografi dengan penelitian lainnya,
terdapat beberapa ciri khas sebagai berikut.
(1) Penggunaan peta
Peta merupakan benda yang sangat erat
kaitannya dengan geografi. Penggunaan peta dalam
penelitian geografi, bertujuan untuk memberikan sudut
pandang yang berbeda dan pandangan yang lebih luas
dalam mengamati suatu wilayah. Selain itu peta dapat
dimanfaatkan dalam menganalisis suatu fenomena.
Sebagai contoh, geografi dapat mengetahui sebaran
wilayah terdampak banjir melalui peta. Melalui peta
tersebut, nantinya dapat menentukan daerah prioritas
penanganan bencana banjir.
(2) Observasi lapangan
Observasi
merupakan
kegiatan
pengamatan atau
pengukuran
secara langsung
dilapangan guna
memperoleh data
secara aktual.
Observasi
lapangan
dilakukan bukan
hanya sekedar
mendatangi lokasi Gambar 3.3. Observasi Lapangan
Dalam penelitian mampu memberikan
penelitian saja. kesempatan peneliti mendapatkan
Namun di lokasi data aktual
tersebut, peneliti (Sumber: Roja Nuryana)
harus
melaksanakan
proses
pengambilan data
melalui
pengukuran atau
pengamatan.
Maka dari itu
diperlukan
persiapan dalam
memperoleh data.
Beberapa hal yang

13
dapat disiapkan
pada saat
melakukan
observasi
lapangan adalah
instrumen/
pedoman
pengamatan, alat
ukur, alat tulis dan
alat dokumentasi.
(3) Pendekatan analisis
Geografi dalam mendekati atau menghampiri
masalah menggunakan berbagai macam pendekatan
atau hampiran (approach) yaitu pendekatan keruangan,
pendekatan kelingkungan, dan pendekatan Kompleks
wilayah.Pendekatan geografi digunakan dalam
menganalisis sebuah masalah sehingga menghasilkan
sebuah jawaban. Pendekatan geografi mampu melihat
suatu masalah dengan sudut pandang berbeda sesuai
dengan pendekatan yang digunakan.

II. Sifat Studi geografi


Sebelum melaksanakan penelitian geografi, sebagai peneliti
harus memahami sifat-sifat dari studi geografi. Diantaranya
sebagai berikut.
a. Menggunakan sumber ilmiah sebagai landasan berpikir
b. Mengetahui peranan manusia didalam lingkungan
c. Lingkup kajian dalam studi geografi adalah geosfer
d. Memudahkan dalam membandingkan antar wilayah
e. Mengajarkan ilmu tentang mengenal karakteristik wilayah
f. Tujuan penelitian geografi adalah memecahkan suatu
permasalahan.

B. Jenis Penelitian Geografi


Penelitian Geografi memiliki berbagai macam jenis serta dapat
dibedakan berdasarkan metode, objek kajian, dan tujuannya.
I. Penelitian berdasarkan metodenya
• Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang
berarati penelitian ini menggunakan angka-angka/terukur
dan analisisnya menggunakan statistik. Penelitian jenis ini
telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris,

14
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Penelitian ini
dapat menggunakan populasi/sampel, pengumpulan
dengan instrumen penelitian dan dapat menghasilkan
hipotesis.

• Penelitian Kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berarti
penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kejadian
dilapangan secara langsung. Pengambilan data dilakukan
dengan cara mengamati secara langsung dan peneliti
menjadi bagian dari obyek yang akan diamati secara
alamiah serta peneliti diletakan sebagai instrumen itu
sendiri.

II. Penelitian Berdasarkan objek kajian


• Penelitian Geografi fisik
Penelitian geografi fisik berfokus pada kajian objek fisikal
dalam geosfer. Kajian objek fisik meliputi kajian tentang
batuan, mineral, relief bumi, cuaca dan iklim, air serta
persebaran hewan. Penelitian geografi fisik sangat dekat
dan erat kaitannya dengan ilmu alam serta eksakta.
• Penelitian Geografi Sosial
Penelitian geografi sosial berfokus pada kajian manusia
dan aktivitasnya dalam geosfer. Kajian objek sosial dalam
penelitian geografi meliputi aspek sosial, politik, ekonomi,
dan budaya. Untuk memebatasi kajian aspek sosial agar
tidak bercampur dengan disilpin ilmu lain, kajian yang
digunakan untuk meneliti aspek sosial melibatkan unsur
interaksi manusia dengan lingkungan. Penelitian geografi
sosial sangatlah dinamis karena menempatkan manusia
sebagai objeknya.

III. Penelitian Berdasarkan Tujuannya


• Penelitian eksploratif
Penelitian eksploratif merupakan penelitian yang
dilakukan dengan penelusuran, terutama dalam
pemantapan konsep. Tujuan umum dari penelitian ini
yakni guna mendapatkan ide-ide mengenai
permasalahan pokok secara lebih terperinci maupun
untuk mengembangkan hipotesis yang ada. Hasil

15
penelitian eksploratif akan menjawab apakah penelitian
akan dilanjutkan atau tidak.
• Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai suatu variabel tanpa
membuat perbandingannya dengan variabel lain. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambar dari
data yang diperoleh menyangkut keadaan subjek atau
fenomena dari sebuah populasinya.
• Penelitian eksplanatori
Penelitian eksplanatori bermaksud untuk menguji
suatu hipotesis guna memperkuat atau menolak hipotesis
dari suatu penelitian sebelumnya. Penelitian ini fokus
untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel
dalam penelitian.

INFORMASI
GEOGRAFIS

Penelitian untuk Mitigasi Bencana


Tahukah kalian? Ternyata himbauan oleh pemerintah daerah
maupun BNPB untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan
lokasi bencana itu merupakan hasil tindak lanjut dari penelitian.
Contohnya seperti Gunung Merapi. Pembuatan peta lokasi yang
menunjukkan kemungkinkan akan terjadi letusan, mampu
membantu dalam upaya peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsagaan masyarakat. Proses pengambilan data dilakukan
juga secara kaidah penelitian ilmiah seperti melalui hasil
pemantauan langsung dan pengukuran alat. Lalu dianalisis
menghasilkan informasi dan rekomendasi.
Gambar 3.4 Peta Prakiraan Daerah Bencana Erupsi Gunung Merapi
(Sumber: BNPB)

C. Pendekatan Analisis Penelitian Geografi


Pernahkah kamu melihat hasil penelitian? Penelitian dapat
membuahkan hasil apabila, seorang peneliti telah mengolah data
dan mendapatkan jawaban dari masalah yang angkat. Dalam
mengolah data, seorang peneliti dapat menggunakan pendekatan
dan analisis. Tujuannya adalah untuk menjelaskan data agar
dapat dipahami oleh pembaca, kemudian nantinya akan diambil
sebuah kesimpulan. Maka dari itu penting bagi seorang peneliti
memahami penggunaan pendekatan geografi dalam penelitian
dan metode analisis data.
I. Pendekatan analisis geografi dalam penelitian

16
Dalam geografi terpadu, untuk memecahkan berbagai
masalah geografi digunakan beberapa pendekatan, yaitu
menggunakan analisis keruangan, analisis kelingkungan dan
analisis Kewilayahan.
a. Analisis keruangan
Analisis keruangan mempelajari perbedaan lokasi
mengenai sifat-sifat penting. Pada hakekatnya analisis
keruangan adalah analisis suatu ruang yang menitik
beratkan kepada tiga unsur geografi, jarak, interaksi dan
gerakan. Prinsip geografi yang digunakan dalam analisis
ini adalah penyebaran, deskripsi dan interelasi
b. Analisis Kelingkungan
Lingkungan merupakan semua keadaan yang
mengelilingi manusia di setiap tempat di permukaan
bumi. Kaitan antara manusia dengan lingkungannya
mempunyai dua arah. Manusia mampu mempengaruhi
alam dan alam mampu mempengaruhi aktivitas manusia.
Prinsip interelasi turut dilibatkan karena dalam analisis
kelingkungan, melibatkan keterkaitan antara variabel satu
dengan yang lainnya.
c. Analisis Kewilayahan
Analisis Kewilayahan mengkaji suatu wilayah di
permukaan bumi yang memiliki karakteristik yang khas
dan dapat dibedakan dari wilayah lain. Mengkaji satu
wilayah atau lebih menghadirkan fenomena yang
kompleks. Sehingga perlu menggabungkan analisis
penyebaran fenomena geografi dan analisis keterkaitan
manusia dengan lingkungannya.

HOTS ZONE

TUGAS INDIVIDU
Perhatikan gambar berikut Banjir Jakarta
merupakan fenomena
tahunan yang selalu
hadir pada bulan
Desember – Maret.
1. Analisislah banjir
Jakarta
menggunakan

17
pendekatan
kewilayahan!
2. Jelaskan solusi
yang Anda
tawarkan untuk
mencegah
maupun
mengatasi
permasalahan
Gambar 3.5. Banjir Jakarta
Sumber: https://megapolitan.kompas.com/ diunduh
banjir Jakarta!
21 Juli 2022

II. Metode Analisis Data


Analisis data dalam penelitian, merupakan langkah
yang penting dalam suatu penelitian. Sebuah data dapat
diubah menjadi sebuah temuan ilmiah atau informasi bagi
pembacanya apabila dilakukan analisis dengan cara yang
tepat. Maka dari itu, penentuan penggunaan metode analisis
data mampu membantu peneliti dalam mengolah data untuk
mencapai tujuan penelitiannya. Metode analisis data dalam
penelitian geografi dapat memiliki sifat kuantitatif dan
kualitatif. Analisis data kuantitatif menggunakan data-data
yang bersifat numeric/angka dan coding/ Pengkodean.
Terdapat tiga metode analisis yang umum digunakan dalam
penelitian geografi, yaitu analisis statistik, Analisis kualitatif
dan Analisis Sistem Informasi Geografis.
a. Analisis Statistik
Analisis Statistik adalah upaya dalam
pengumpulan data melalui data-data kuantitatif (dapat
terukur), diolah menggunakan perhitungan matematik
dan disajikan secara informatif melalui deksripsi, gambar,
grafik atau tabel. Analisis statistik yang dapat digunakan
dalam penelitian adalah statistik deskriptif
Statistik Deskriptif merupakan metode perhitungan
statistik (kuantitatif) yang ditujukan untuk
menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Dalam
metode analisis statistik deskriptif, agar data
tergambarkan secara terpusat dan mewakili suatu
kelompot data tertentu dapat menggunakan ukuran

18
sentral data yang terdiri dari Mean (rata-rata), Modus dan
Median.
• Mean
Mean (rata-rata) dapat dicari melalui penjumlahan
semua nilai pada data kemudia dibagi banyaknya
data. Rumusnya sebagai berikut

Keterangan:
∑ 𝑌𝑌𝑌𝑌 M : Rata-rata
M= ∑Yi : Jumlah nilai seluruh data
𝑁𝑁 N : Banyaknya data
Untuk memperjelas penerapan rumus di atas,
perhatikan contoh sebagai berikut:
Terdapat 6 desa di Kecamatan X terdata jumlah
penduduk yang menganggur sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Penduduk Desa
No Nama Desa Jumlah penduduk No Nama Desa Jumlah penduduk
1 Desa Sumberagung 5 6 Desa sapuangin 1
2 Desa Majumakmur 8
3 Desa Kendeng 2 N=6
24
4 Desa Jetis 8
5 Desa Tridadi 0
Dari data tabel tersebut, maka rata-rata (M) adalah
24
=4
6
Jadi, rata-rata jumlah pengangguran di Kecamatan
X yaitu 4 orang
• Modus
Modus merupakan cara penentuan nilai yang paling
banyak. Perhatikan contoh berikut.
Tabel 3.2 Tabel Frekuensi
Usia Menikah Frekuensi
15-20 tahun 40
20-30 tahun 80
30< tahun 20
Pada tabel tersebut maka nilai modus dari data usia
menikah adalah di rentang usia 20-30 tahun karena
frekuensinya paling banyak.
• Median
Median adalah nilai tengah dari suatu deret data
yang telah durutkan dari nilai terrendah hingga
terbesar. Perhatikan contoh berikut.

19
Jumlah panen 4 tahun berturut-turut
20 ton, 24 ton, 30 ton
Nilai median atau tengah dari ketiga nilai pada tabel
tersebut adalah 24 ton
Jumlah panen 4 tahun berturut-turut
20 ton, 22 ton, 24 ton, 25 ton
Dari tabel diatas , apabila terdapat 4 nilai bilangan
(Genap) maka memerlukan rata-rata dari urutan ke
dua dan ke tiga dihitung seperti ini
(22 ton + 24 ton) / 2 = 23ton

Maka mediannya adalah 23 ton.

b. Analisis Data Kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan proses pelacakan
serta pengaturan secara sistematis catatan lapangan
yang telah diperoleh dari wawancara, observasi serta
bahan lain agar peneliti dapat melaporkan hasil
penelitian. Terdapat beberapa model analisis data dalam
penelitian kualitatif, misalnya model dari Miles dan
Hubberman (1994) mengemukakan adanya tiga langkah
yang harus dilaksanakan, yaitu Reduksi Data, Penyajian
Data, Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.
• Reduksi Data
Data yang peneliti peroleh selama di lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya.
• Penyajian Data
Setelah mereduksi data, maka proses
selanjutnya adalah peyajian data. Menyajikan data
dalam penelitian kualitatif paling sering berupa teks
bersifat naratif. Selanjutnya dalam melakukan
display data, selain teks yang naratif juga dapat
berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja) dan
chart.
• Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

20
Langkah terakhir dalam menganalisis
penelitian kualitatif menggunakan model ini adalah
penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif merupakan temuan yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.

c. Analisis Sistem Informasi Geografis (SIG)


Teknik analisis data SIG dapat digunakan dalam
mengolah data spasial (keruangan) yang telah di input
melalui software SIG. Maka dari itu hasil yang akan
didapatkan melalui analisis SIG ini adalah informasi
spasial yang ditampilkan dapat berupa peta, grafik, tabel
dan diagram. Beberapa analisis SIG yang digunakan
dalam penelitian geografi, yaitu analisis buffering, analisis
skoring, analisis overlay, analisis tetangga terdekat, dan
analisis permukaan (surface analysis)
• Analisis Buffering
Buffering
merupakan
proses membuat
satu atau lebih
zona/area di
sekitar fitur
(polygon, line,
point) yang dipilih
berdasarkan jarak
Gambar 3.6 Hasil buffering pada
yang sudah objek titik
ditentukan (Sumber: Roja Nuryana)
sebelumnya. Nantinya akan didapatkan gambaran
tentang jarak suatu objek di sekitar sehingga dapat
menentukan keterjangkauannya. Hasil dari analisis
buffering dapat dilihat pada gambar.

• Analisis Skoring
Skoring merupakan pemberian skor pada semua
variabel yang ditentukan. Setelah diketahui hasil
skornya, maka jumlah skor tersebut akan

21
diklasifikasikan sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan. Pemberian skor pada SIG dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Contoh Pedoman Skor Penentuan Daerah
Rawan Banjir
Variabel Indikator Kriteria Skor

Kemiringan >45 % Rendah 1


Lereng Rata- 26-45 % Agak rendah 2
Rata Sub DAS 16-25 % Sedang 3
(%) 8-15 % Agak Tinggi 4
<8 % Tinggi 5

• Analisis Overlay
Tahapan penggunaan analisis Overlay dapat
digunakan apabila telah melakukan analisis skoring.
Overlay merupakan fungsi yang menghasilkan
layer/lapisan spasial baru yang merupakan
kombinasi dari dua atau lebih layer/lapisan yang
menjadi masukan. Tujuan penggunaan analisis ini
adalah menghasilkan informasi yang baru. Karena
setiap variabel mengandung nilai/skornya masing-
masing sehingga pada saat ditumpang tindihkan

Gambar 3.7 Peta tingkat bahaya banjir


diperoleh melalui overlay dari variabel seperti
kemiringan lereng,, jarak dari sungai,
pemukiman, dll.
(Sumber: Roja Nuryana)
• Analisis Pola Spasial
Analisis pola spasial digunakan untuk menunjukkan
penempatan atau susunan benda-benda di
permukaan bumi. Salah satu penggunaan analisis ini

22
adalah melihat pola sebaran pemukiman. Sehingga
nantinya akan menentukan pola pemukiman tersebut
cenderung mengelompok, memanjang atau
menyebar.
• Analisis permukaan (Surface analysis)
Surface Analysis bertujuan
meng-gambarkan kondisi
permukaan bumi yang diplot
dari data yang dilaporkan atau
dihasilkan oleh model
komputer. Surface analysis
bekerja dengan merubah
tampilan topografi dari data
digital elevation model (DEM). Gambar 3.8 Hasil
Analisis ini dapat analisis permukaan
slope dan hillshade
menggambarkan kontur, Sumber: Roja Nuryana
kemiringan lereng (slope),
Medan (terrain), dan
Naunganbukit (Hillshade).

ASSESSMENT 1
Kerjakan soal berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Jelaskan ciri khas penelitian geografi!
2. Jelaskan fenomena yang dapat dikaji dengan analisis geografi
sosial!
3. Sebutkan dan jelaskan analisis penelitian dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG)!
4. Analisislah pentingnya penelitian geografi dalam menanggapi
berbagai fenomena geografi fisik maupun sosial pada abad 21
ini!
5. Perhatikan kutipan berita berikut!
Pesisir Kota Semarang Kembali Diteror Banjir Rob,
Warga Harus Tunggu Rob Surut untuk Pulang

SEMARANG, KOMPAS.com - Pesisir Kota Semarang, Jawa


Tengah, kembali diteror banjir rob sejak empat hari yang
lalu. Hal itu membuat kegiatan warga terganggu. Salah satu
daerah yang terdampak banjir rob terjadi di Kampung
Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang,

23
Jawa Tengah. Kepala RW 16 Tambakrejo, Slamet Riyadi
mengatakan, banjir rob kembali melanda sejak empat hari
yang lalu. Akses masuk RW 16 kembali terganggu.

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2022/07/18/125136678/pesisir-kota-
semarang-kembali-diteror-banjir-rob-warga-harus-tunggu-rob diakses 20 Juli 2022
Menurut Anda pendekatan geografi manakah yang paling
tepat untuk mengkaji permasalahan dalam wacana
tersebut? Jelaskan pendapatmu!

24
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI

Perhatikan alur penelitian berikut!

Langkah 1 Langkah 2
Permasalahan limbah cair pabrik Mencari literatur, data
tahu pendukung, dan metode
Sumber: penelitian
https://kabarjombang.com/lingkun Sumber:
gan-hidup/ diakses 27 Juli 2022 https://yoursay.suara.com/kolo
m/2022/04/20/ diakses 27 Juli
2022

Langkah 4 Langkah 3
Pengolahan dan Penyajian Data Observasi dan Pengambilan
Sumber: Data
https://www.ekrut.com/media/anal Sumber: https://www.training-
isis-data diakses 27 Juli 2022 sdm.com/
Diakses 27 Juli 2022
Gambar 3.9 Alur Penelitian

Pencemaran air merupakan permasalahan yang ada di sekitar kita,


terutama di lingkungan perkotaan. Pencemaran air dianggap masalah
karena mengganggu masyarakat dan lingkungan. Dengan melihat
pencemaran air maka akan muncul berbagai pertanyaan di benak kalian,
misalnya:

25
1. Siapa yang membuang limbah cair tersebut?
2. Mengapa pabrik tersebut membuang limbah cair ke sungai?
3. Apakah pabrik tersebut sudah mengolah limbah cair sebelum di
sungai?
4. Bagaimana proses pengolahan limbah cair di pabrik tersebut
sebelum dibuang ke sungai?
5. Bagaimana dampak limbah cair terhadap kehidupan masyarakat di
sekitar sungai?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan awal mula kegiatan penelitian.
Pertanyaan menjadi wujud permasalahan yang harus dicari jawabannya
agar diketahui solusi untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
masyarakat.

D. Langkah-Langkah Penelitian Geografi


Fenomena geografi di lingkungan sekitar dapat terjadi setiap
saat. Fenomena geografi dapat diidentifikasi menggunakan
pertanyaan 5W + 1H yakni What (apa yang terjadi), When (kapan
terjadi), Who (siapa yang terlibat), Where (dimana terjadinya), dan
How (bagaimana proses terjadinya). Fenomena geografi yang
dipelajari berhubungan erat dengan fenomena geosfer meliputi
litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Fenomena
geosfer tersebut kemudian disarikan menjadi geografi sosial
(manusia) dan geografi fisik (alam/lingkungan).
Langkah-langkah penelitian geografi merupakan tahapan
sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis
fenomena geosfer di sekitar Anda.
1. Masalah sebagai Awal Penelitian
Masalah merupakan kesenjangan (gap) antara kondisi
yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, antara teori
dan praktik, antara rencana dan pelaksanaan, antara ide dan
pengaplikasiannya. Masalah dianggap sebagai hambatan yang
harus segera dipecahkan agar tidak menimbulkan
permasalahan lainnya. Permasalahan geografi dapat dengan
mudah diperoleh dengan cara mengamati fenomena di sekitar,
antara lain:
a. Fenomena Fisik
Permasalahan geografi fisik erat kaitannya dengan
objek alam antara lain pegunungan terdapat bencana
tanah longsor, sungai berhubungan dengan banjir, pesisir
berhubungan dengan tsunami, dan sebagainya.

26
Fenomena tersebut dapat mengancam dan menjadi
permasalahan bagi manusia. Fenomena fisik yang dapat
diamati terbagi menjadi:
1) Fenomena Atmosfer
Atmosfer merupakan selubung udara bumi
yang berhubungan dengan berbagai fenomena
cuaca dan iklim. Unsur-unsur cuaca dan iklim antara
lain sinar matahari, suhu udara, kelembaban, curah
hujan, dan angin berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, misalnya:
a) Sinar matahari
yang menyengat
menyebabkan
kekeringan
panjang di wilayah
Gunungkidul,
Blora, dan
Gambar 3.10 Angin Puting
Ponorogo. Beliung di Waduk Gajahmungkur
b) Suhu udara panas Sumber : https://tirto.id/penyebab-
di kawasan hutan angin-puting-beliung-di-waduk-gajah-
mungkur-wonogiri-2021-f9rD diunduh
hujan tropis 20 Juli 2022
Sumatera dan
Kalimantan
menyebabkan
kebakaran hutan
dan gambut pada
tahun 2015.
c) Angin puting beliung terjadi di wilayah Kota
Yogyakarta pada Februari 2022.
d) Curah hujan tinggi akibat siklon tropis Seroja
menyebabkan banjir bandang di Nusa Tenggara
Timur pada 4 April 2021.
e) Fenomena global yaitu pemanasan global
(global warming) menjadi sumber permasalahan
iklim di dunia.
f) El Nino dan La Nina menyebabkan anomali
cuaca di Indonesia. El Nino menyebabkan
kekeringan, La Nina menyebabkan hujan deras.

27
2) Fenomena Litosfer
Litosfer berhubungan erat dengan lapisan
bumi. Fenomena litosfer yang berpengaruh terhadap
manusia meliputi proses endogen dan eksogen.
Proses endogen disebabkan oleh aktivitas dari
dalam bumi, misalnya:
a) Gempa
bumi Palu
Donggala
menyebabk
an tsunami
di teluk
Donggala
dan
likuifaksi di Gambar 3.11 Dampak Gempa
Balaroa dan Tsunami Donggala 2018
Petobo Sumber:
pada 28 https://www.jawapos.com/jpg-
September today/06/10/2018/kelaparan-
2018. warga-korban-gempa-di-
donggala-meninggal-dunia/
diunduh 20 Juli 2022
b) Letusan gunung Semeru pada 4 Desember
2021 menyebabkan guguran awan panas dan
gugur.
c) Tsunami di Nangroe Aceh Darusallam akibat
gempa tektonik pada 26 Desember 2004.
Proses eksogen berhubungan dengan aktivitas dari
luar bumi yaitu pelapukan, sedimentasi, erosi, dan
sebagainya. Contoh fenomena yang terjadi akibat
tenaga eksogen adalah:
a) Tanah longsor terjadi di Desa Ginanjar,
Sukabumi pada 1 Mei 2021 menyebabkan 1
orang meninggal.
b) Erosi lahan pertanian di kawasan Dieng
menyebabkan tanah menjadi keras, gersang,
dan tidak subur untuk budidaya kentang.

28
3) Fenomena Hidrosfer
Hidrosfer berkaitan dengan air di darat maupun
laut. Gejala hidrosfer meliputi permasalahan kualitas
air, bencana perairan, penurunan muka air tanah,
permasalahan sungai, intrusi air laut, dan pasang
surut laut. Fenomena hidrosfer yang pernah terjadi di
Indonesia antara lain:
a) Abrasi pantai
selatan Jawa
menyebabkan
hanyutnya resto
makanan seafood
di Depok, Bantul.
b) Banjir rob di Gambar 3.12. Banjir Rob
Semarang pada Semarang
23 Mei 2022 Sumber:
terjadi akibat https://m.tribunnews.com
pasang lau Jawa. /regional/2016/06/29/sia-
c) Penurunan muka sia-saja-aatasi-banjir-
air tanah di rob-semarang-dengan-
Jakarta akibat meninggikan-badan
eksploitasi air diunduh 20 Juli 2022
berlebihan oleh
hotel dan
apartemen
menyebabkan
amblasan tanah 7
cm per tahun.

4) Fenomena Biosfer
Biosfer mengkaji fenomena yang berkaitan
dengan komponen biotik dan abiotik pada suatu
ekosistem, atau mudahnya membahas tentang flora
dan fauna. Permasalahan biosfer tidak lepas dari
pembahasan kepunahan flora dan fauna serta
kerusakan ekosistem, misalnya:

29
a) Kawanan kera ekor
panjang merusak
tanaman pertanian
palawija di
Wonogiri pada 22
Maret 2022.
b) Alih fungsi lahan
hutan hujan tropis
di wilayah Riau dan Gambar 3.13. Kebakaran Lahan
Jambi menjadi Gambut Sumatera
kawasan Sumber:
perkebunan sawit. https://theconversation.com/umur-
c) Kebakaran hutan hutan-primer-gambut-sumatra-
gambut Sumatera dan-kalimantan-hanya-tersisa-50-
pada tahun 2015 tahun-lagi-bila-laju-kebakaran-tak-
akibat fenomena El diturunkan-168778 diunduh 20 Juli
Nino yang 2022
berkepanjangan.

b. Fenomena Sosial
Fenomena sosial membahas berbagai
permasalahan yang timbul akibat aktivitas manusia
(antroposfer). Kompleksitas permasalahan manusia
terbagi dalam berbagai bidang kehidupan antara lain
sosial, budaya, ekonomi, politik, migrasi, alih fungsi lahan.
Permasalahan manusia secara umum adalah kemiskinan,
kesehatan, konflik, kesenjangan desa kota, kepadatan
penduduk, dan pangan. Fenomena sosial yang menonjol
di Indonesia antara lain:
1) Kerusuhan Mei 1998
di Senayan, Jakarta
merembet pada aksi
kekerasan,
penjarahan, dan
penculikan aktivis
mahasiswa.
2) Konflik etnis Dayak- Gambar 3.14 Tawuran
Madura di Sampit Pelajar

30
pada tahun 2001 Sumber:
menyebabkan korban https://www.beritasatu.co
jiwa sebanyak 315 m/archive/357151/tawuran
orang. -antar-pelajar-di-bogor-
3) Tawuran pelajar di satu-tewas diunduh 20 Juli
Kemayoran, Jakarta 2022
Pusat pada 19 Mei
2022 menyebabkan 1
orang meninggal
dunia.

Setelah memahami berbagai gejala geografi di sekitar Anda,


tahap pendahuluan dalam penelitian geografi adalah:
a. Menentukan permasalahan
Masalah dapat ditemukan di sekitar Anda, dengan
merekontruksi pertanyaan-pertanyaan penelitian 5W+1H
saat mengamati suatu fenomena geosfer, paling tidak
terdapat 3 pertanyaan pokok dalam permasalahan
geografi yaitu:
1) Apa masalahnya? (berhubungan dengan fenomena
yang diamati),
2) Dimana masalahnya? (berhubungan dengan lokasi
dan ruang),
3) Mengapa kondisi tersebut terjadi? (hubungan
iinteraksi atau sebab akibat).
Permasalahan juga dapat disarikan dari berbagai sumber
antara lain:
1) Penelitian terdahulu
Hasil penelitian saat ini dengan masa lampau di
lokasi yang sama tentu memiliki perbedaan,
sehingga memunculkan permasalahan yang baru.
Misalnya kondisi bantaran sungai Winongo pada
tahun 2010 dengan 2020 di Kota Yogyakarta tentu
berbeda, sehingga perbandingan kondisi tersebut
menjadi sumber masalah penelitian.
2) Studi Pustaka
Studi pustaka berhubungan dengan telaah suatu
sumber literasi berupa buku, berita, catatan, laporan,

31
dan literatur data. Bahan bacaan dalam sumber
literasi tersebut kadang dianggap kuno dan
ketinggalan jaman sehingga perlu adanya
pembaruan teori yang valid dan empiris.
3) Studi lapangan
Fenomena geosfer yang dapat diamati dan
dirasakan oleh pancaindra merupakan sumber
masalah, baik gejala fisik maupun sosial. Peneliti
harus memiliki kepekaan yang tinggi dalam
menganalisis permasalahan di lapangan. Misalnya,
pemusatan pembuangan sampah di Bantul, Sleman,
dan Kota Yogyakarta pada Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Piyungan menyebabkan berbagai
permasalahan antara lain bau busuk, lalat hijau, air
lindi, sumur tercemar, tanah tidak subur, dan lain-
lain.
Penelitian lapangan umumnya diawali dengan
penelitian pendahuluan dengan cara sederhana yaitu
observasi awal terhadap kondisi lingkungan yang
akan dijadikan sebagai topik penelitian. Tujuan
penelitian pendahuluan adalah untuk merekonstruksi
gagasan awal dan arah penelitian yang akan
dilaksanakan.

b. Menentukan judul penelitian


Fenomena geografi yang telah ditemukan
berdasarkan sumber masalah di atas, selanjutnya
menentukan judul penelitian yang sesuai dengan isi
penelitian yang akan dibahas. Judul menggambarkan
subjek dan objek penelitian, lokasi, serta waktu
penelitian sebagai ciri khas penelitian geografi.
Misalnya:
1) Analisis Perubahan Lahan Pertanian di Desa
Ngoro-Oro, Patuk, Gunungkidul akibat
Pengembangan Kawasan Wisata Nglanggeran.
2) Analisis Sedimen Sungai Kali Code di Kota
Yogyakarta Periode 2006 – 2016.

32
3) Analisis Jenis Mata Pencaharian Masyarakat
Kabupaten Wonogiri terhadap tingkat Kualitas
Hidup tahun 2022.

c. Menyusun rumusan masalah


Rumusan masalah disajikan dengan kalimat
tanya, tetapi tidak semua masalah dapat dijadikan
sebagai rumusan masalah. Rumusan masalah
merupakan pertanyaan yang harus dijawab dalam
pembahasan dan kesimpulan.
Rumusan masalah menggunakan pertanyaan 5W + 1H,
tetapi hanya what, why, dan how saja yang
berhubungan dengan analisis mendalam, misalnya:
1) Apa faktor yang memicu perubahan
penggunaan lahan pertanian di Desa Ngoro-
Oro, Patuk, Gunungkidul?
2) Mengapa tingkat sedimentasi sungai Code di
Kota Yogyakarta periode 2006 – 2016 lebih
besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya?
3) Bagaimana pengaruh jenis mata pencaharian
terhadap tingkat kualitas masyarakat Kabupaten
Wonogiri tahun 2022?

d. Menentukan tujuan penelitian


Penelitian harus memiliki tujuan yang spesifik dan
menjawab rumusan masalah. Tujuan penelitian disusun
menggunakan kalimat yang diubah dari rumusan
masalah. Misalnya rumusan masalah “Bagaimana
hubungan pendidikan tinggi dengan perilaku hidup
sehat masyarakat Kota Semarang?”, maka tujuan
penelitiannya adalah “Untuk mengetahui hubungan
pendidikan tinggi dengan perilaku hidup sehat
masyarakat Kota Semarang”. Tujuan penelitian
biasanya dicantumkan dalam abstrak atau ringkasan
diawal laporan penelitian.

33
AKTIVITAS 1

TUGAS KELOMPOK
1. Peserta didik berkelompok dengan jumlah anggota 4
– 5 orang!
2. Setiap kelompok mengidentifikasi 1 (satu)
permasalahan di sekitar lingkungan sekolah maupun
tempat tinggal yang sifatnya unik dan darurat untuk
diteliti!
3. Setiap kelompok memilih 1 topik penelitian yaitu:
a. Klitih
b. Pencemaran Sungai
c. Vandalisme
d. Kemacetan
e. Sampah
f. Bullying
4. Setiap topik penelitian hanya boleh dipilih oleh 2 (dua)
kelompok!
5. Setiap kelompok diminta untuk menulis uraian
permasalahan yang akan dijadikan topik penelitian
sesuai dengan identifikasi masalah tersebut!
6. Presentasikan uraian permasalahan tersebut di
depan kelas!

2. Kerangka Penelitian
a. Menentukan landasan teori
Landasan teori berisi definisi, teori, konsep, data-
data terdahulu yang dikemukakan oleh para ahli dan
diterbitkan dalam suatu buku maupun artikel ilmiah.
Landasan teori menjelaskan poin-poin penting variabel
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, serta kajian
terdahulu, maupun kerangka berpikir.
Misalnya, judul penelitian “Mitigasi Bencana
Tanah Longsor di Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo”,

34
maka variabel penelitian yang harus dijelaskan dalam
landasan teori adalah:
(1) Mitigasi Bencana,
(2) Bencana Tanah Longsor, dan
(3) Karakteristik Wilayah Kecamatan Samigaluh.
Teori pada variabel tersebut dapat dilengkapi
dengan penelitian terdahulu maupun penelitian yang
sejenis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Data
dan hasil penelitian terdahulu dapat membantu
merekontruksi hipotesis dan dugaan yang muncul
dalam penelitian tersebut.

b. Menyusun kerangka penelitian


Kerangka penelitian merupakan alur pikir atau
arah penelitian yang disusun secara sistematis dan
konseptual dalam bentuk bagan alur. Kerangka
penelitian berhubungan erat dengan variabel bebas
(pengaruh) dan variabel terikat (terpengaruh).
Contoh penelitian “Mitigasi Bencana Tanah
Longsor di Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo”
memiliki kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 3.15. Bagan Kerangka Berpikir


Sumber: Nurdianta

35
c. Menyusun hipotesis
Langkah selanjutnya dalam penelitian geografi
setelah menentukan rumusan masalah, tujuan
penelitian, teori, dan kerangka berpikir adalah menarik
hipotesis. Hipotesis berasal dari Bahasa Yunani yaitu
hupo yang artinya sementara dan thesis artinya
pernyataan atau teori, sehingga hipotesis berarti
pernyataan sementara.
Hipotesis menunjukkan hubungan antarvariabel.
Hipotesis terdiri 2 jenis yaitu:
1) Hipotesis nol (H0), menyatakan kesamaan dan
tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat.
Misalnya: Tidak ada hubungan antara hubungan
antara pembukaan lahan tebing untuk wisata
gadu pandang terhadap perubahan fraksi tanah.
2) Hipotesis alternatif (Ha), menyatakan adanya
kesamaan dan pengaruh serta perbedaan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
Misalnya: Terdapat hubungan erat antara
penggunaan botol plastik terhadap peningkatan
jumlah sampah di TPA Piyungan.
Tujuan penyusunan hipotesis dalam penelitian geografi
meliputi:
1) Memberikan penjelasan sementara tentang gejala
geosfer.
2) Memudahkan jangkauan hasil analisis agar tidak
melebar kemana-mana.
3) Memberikan pernyataan hubungan yang dapat
diuji.
4) Memberikan arah penelitian yang jelas (fokus).
5) Memberikan kerangka laporan penelitian.
6) Membantu pengujian dan penyesuaian
antarfakta.

3. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan bagian penting dalam
penelitian sebagai pengarah dan pedoman melaksanakan

36
penelitian. Metode penelitian berfungsi untuk megupayakan
kelengkapan data dan analisisnya sehingga tersaji data terbaru
yang lebih valid dan komprehensif. Secara umum, metode
penelitian terbagi menjadi beberapa tahapan:
a. Menentukan metode penelitian
Metode penelitian diklasifikasikan dalam beberapa
jenis, yaitu berdasarkan (1) jenis dan analisis, (2) teknik,
dan (3) sifat penelitian yang dijabarkan padapenjelasan
berikut:
1) Berdasarkan jenis dan analisis
a) Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah pendekatan
penelitian yang menekankan pada
keakuratan data berupa angka/numerik. Ciri
khas penelitian kuantitatif adalah adanya
hipotesis/pernyataan sementara sebelum
diuji/diteliti.
b) Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggambarkan data dengan bentuk
narasi/penjelasan. Hal ini dilakukan karena
data kualitatif bukan data numerik yang dapat
diotak-atik dengan statistik, melainkan berupa
hasil pengamatan dan wawancara yang
ditulis dalam kalimat-kalimat panjang. Ciri
khas penelitian kualitatif adalah pemaknaan
atau pendeskripsian dari kalimat-kalimat dari
berbagai sumber perolehan data.
Berikut adalah perbedaan kuantitatif dan kualitatif:

Tabel 3.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif


dan Kualitatif
Tujuan Kuantitatif Kualitatif
Aspek Menjelaskan Memahami
dan kontrol secara
data numerik mendalam
(angka) suatu fenomena

37
Pendekatan Deduktif, Induktif,
objektif, subjektif, holistik
terfokus, dan (cara pandang
orientasi pada menyeluruh,
tujuan orientasi pada
proses
Metode Terstruktur, Historikal
terencana, dan (sejarah),
persiapan etnografi
matang (kebudayaan),
sebelum dan studi kasus
penelitian
Penjelasan Tidak berasal Generalisasi
dari perspektif dari perspektif
subjektif subjektif
Perolehan Menggunakan Wawancara
Data sampling dalam mendalam,
populasi observasi
tingkah laku,
dan catatan
lapangan
Analisis Deduktif Induktif dengan
Data dengan analisis teori konsep
statistik
Penyajian Tabel, diagram, Data deskriptif
Data bagan, dan berupa
data kasar penjabaran dan
bilangan. pemaknaan.
Sumber: Sugiyono, 2015
c) Penelitian Campuran
Penelitian campuran menggabungkan
penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan
cara menjabarkan data-data numerik/angka-
angka secara detail dan mendalam.
Penelitian diawali dengan pencarian data
numerik melalui survei atau eksperimen,
dilanjutkan dengan pencarian penjelasan
secara holistik alasan munculnya angka-
angka tersebut.

38
2) Berdasarkan Teknik
a) Penelitian Survei
Penelitian survei dilakukan pada populasi
yang besar, kemudian diambil sampling yang
dianggap mewakili populasi tersebut.
b) Penelitian Historis (Sejarah)
Penelitian historis berusaha menjelaskan
fenomena yang terjadi pada masa lampau
dari berbagai sumber data yaitu informan,
catatan sejarah, dan dokumentasi. Penelitian
ini bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa
penting dalam sejarah wilayah tertentu.
c) Penelitian Eksperimen
Eksperimen berusaha mencari hubungan
variabel dengan variabel lainnya, dengan
control yang tepat dan terarah.
3) Berdasarkan Sifat
a) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif berusaha menjelaskan
data aktual secara spesifik dan sistematis
dalam suatu setting sosial.
b) Penelitian Pengembangan (Research and
Development/ RnD)
Penelitian pengembangan (RnD) tidak
menguji teori, melainkan untuk memunculkan
produk maupun gagasan baru maupun
menyempurnakan produk maupun gagasan
yang telah ada. Penelitian pengembangan
umumnya digunakan untuk evaluasi
lingkungan pendidikan, sehingga diperoleh
gagasan baru dalam pendidikan. Misalnya
efektivitas kurikulum 2013 pada masa
pandemi Covid 19, selanjutnya diganti
dengan kurikulum darurat.
c) Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan terfokus pada latar
berlakang keadaan gejala yang sedang
terjadi pada fenomena alam maupun sosial.

39
Penelitian lapangan jga dianggap sebagai
studi kasus. Misalnya observasi tingkah laku
masyarakat suku Anak Dalam di Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh, Riau.

b. Menentukan populasi dan sampel


Nazir (2005) populasi adalah sekumpulan individu
dengan kualitas dan karakter yang sudah ditentukan
oleh peneliti. Populasi dapat diartikan sebagai objek
penelitian dengan jumlah banyak, sehingga perlu
penyederhanaan pemilihan objek dengan sampling.
Penentuan sampel bertujuan untuk efisiensi waktu dan
biaya, dengan syarat sampel tersebut dapat mewakili
keseluruhan objek dalam populasi yang ditentukan.

Gambar 3.16. Populasi dan Sampel


Sumber: https://blog.ineuron.ai/What-is-Population-
Sample-and-Sampling-Error-Bk5hOaP3Dc diunduh
19 Juli 2022.
c. Menentukan Teknik sampling
Tingkat ketelitian data pada penelitian dengan sampling
tertentu harus akurat, sehingga proses perolehan data
seharusnya menggunakan teknik sampling yang tepat.
Teknik sampling dibagi menjadi 2 (dua) yaitu
probabilitas dan nonprobabilitas.
1) Sampel Probabilitas
Sampel probabilitas memberikan kesempatan
yang sama terhadap anggota dalam populasi
untuk dijadikan sampel. Teknik sampel
probabilitas berhubungan dengan sampel acak
karena menganggap anggota populasi memiliki
kesetaraan kualitas.

40
a) Sampel Acak Sederhana
Teknik sampel acak sederhana digunakan
apabila populasi homogen (serupa) dengan
jumlah tidak terlalu besar.
b) Sampel Acak Berlapis Diproporsional
Teknik sampel acark berlapis diproporsional
digunakan dalam populasi yang memiliki
tingkatan/strata, misalnya tingkat pendidikan
dari SD – SMP – SMA.
c) Sampel Acak Berlapis Proporsional
Teknik sampel berlapis proporsional
digunakan dalam populasi dengan susunan
bertingkat dan heterogen. Misalnya
penggunaan lahan yang berbeda pada suatu
wilayah, contoh permukiman sebesar 400 m2,
lahan sawah 600 m2, hutan 300 m2, dan
perairan 200 m2 akan dicari 200 titik. Maka
sampel untuk lahan sawah adalah:
Unit lahan sawah
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ 600
Sampel = = x 200 titik = 80
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 1500
titik
Unit Perairan
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 200
Sampel = = x 200 titik =
𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 1500
27 titik
d) Sampel Acak Berkelompok
Teknik sampel avak berkelompok digunakan
pada populasi dengan jumlah yang besar dan
area yang luas, misalnya penduduk di
Kabupaten Sleman, maka sampel yang
diambil adalah kelompok masyarakat di
setiap kecamatan.

2) Sampel Nonprobabilitas
Sampel nonprobabilitas tidak memberikan
kesempatan yang sama kepada anggota populasi
sebagai bagian sampel.
a) Sampel Sistematis

41
Sampel sistematis menentukan anggota
sampel dengan pemberian nomor urut,
kemudian dipilih sesuai dengan kriteria
tertentu.
Misalnya kecamatan di Bantul diberi nomor
urut 1 – 17 kemudian dipilih wilayah paling
luas sebagai sampel, maka wilayah yang
dijadikan sampel adalah kecamatan
Dlingo.
b) Sampel Kuota
Sampel kuota digunakan dengan cara
menentukan anggota populasi yang paling
dominan, kemudian memilih sampel tersebut
dengan jumlah maksimal tertentu.
Misalnya:
Peneliti membahas tingkat pendidikan
tinggi terhadap kesejahteraan. Maka
peneliti tersebut memilih sampel dengan
pendidikan diploma, sarjana, atau lebih
tinggi. Peneliti tersebut menentukan 15
sampel. Peneliti akan menghentikan
pengumpulan data ketika sudah
mewawancarai 15 orang yang ditentukan
c) Sampel Sambi Lalu
Sampel sambil-lalu berarti penentuan sampel
dengan cara mengambil data kepada
siapapun yang ditemui sepanjang melakukan
penelitian.
Misalnya:
Peneliti mewawancarai 3 petani yang
ditemui di ladang, peneliti kembali
mewawancarai petani lain ketika
perjalanan pulang.

d) Sampel Bertujuan
Sampel bertujuan dilakukan dengan cara
memilih sekelompok individu yang sesuai

42
dengan karakteristik, kriteria dan tujuan
penelitian.
Misalnya:
Penelitian tentang budaya membolos di
sekolah, maka peneliti menentukan sampel
dengan cara memilih siswa yang sedang
nongkrong di pinggir jalan pada jam
pelajaran
e) Sampel Jenuh
Sampel jenuh digunakan pada populasi yang
relatif kecil, sehingga keseluruhan populasi
dipilih menjadi sampel. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus.
Misalnya:
Penduduk Desa Sendangadi berjumlah 20
KK, sehingga peneliti menggunakan
seluruh KK di desa tersebut sebagai
sampel.
f) Sampel Bola Salju
Sampel bola salju dimulai dari sampel dengan
jumlah kecil tetapi memiliki pengetahuan luas.
Sampel pertama tersebut akan menunjuk
beberapa individu yang pantas dijadikan
sampel. Sehingga lama kelamaan jumlahnya
semakin banyak.

Gambar 3.17 Ilustrasi Sampel Bola Salju


Sumber: Sugiyono, 2015

43
AKTIVITAS 2

TUGAS KELOMPOK
1. Peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah dibagi pada pertemuan sebelumnya!
2. Setiap kelompok mengidentifikasi pendekatan
penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel
(sederhana), dan teknik pengumpulan data sesuai
dengan topik permasalahan yang telah
dipresentasikan pada pertemuan sebelumnya!
3. Setiap kelompok diminta untuk menyusun pedoman
atau instrument pengumpulan data!
4. Konsultasikan kepada guru untuk menyempurnakan
pedoman atau instrument penelitian!

4. Pengumpulan dan Analisis Data


Data merupakan bagian penting dalam penelitian karena
berhubungan dengan keberlanjutan suatu analisis. Data harus
bersifat objektif, akurat, tidak dimanipulasi, tepat waktu serta
tepat guna, relevan, dan mewakili semua kondisi penelitian
tersebut. Berdasarkan sifatnya, data terbagi menjadi 2 (dua)
jenis yaitu:
a. Data Kualitatif
Data kualitatif bersifat abstrak dan berbentuk kata-kata
atau suatu deskripsi. Data kualitatif sulit
diangkakan/dinumerasikan karena indikator analisis
yang kurang begitu jelas. Data kualitatif biasanya
berhubungan dengan penelitian sosial atau fenomena
antroposfer. Misalnya pendidikan, kearifan lokal,
kebudayaan, heritage (warisan budaya), dan
sebagainya.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa data-data numerik/angka dan
dapat dihitung dengan rumus, matematika, dan
statistika. Data kuantitatif umumnya disajikan dalam
tabel, bagan, diagram, persen-persen, dan sebagainya.

44
Sedangkan berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi 2
(dua) jenis yaitu:
a. Data Primer
Data primer berarti data pertama atau asli. Data primer
biasanya diperoleh dari hasil pengamatan dan teknik
lainnya oleh peneliti itu sendiri, antara lain wawancara,
observasi lapangan, angket, kuesioner, dan
sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder
berasal dari
berbagai sumber
non primer.
Peneliti
menggunakan
hasil penelitian,
laporan, buku,
gambar, dan data
lainnya sebagai Gambar 3.18. Citra Quickbird
hasil kajian Penggunaan Lahan di sekitar Stadion
peneliti lain. Mandala Krida
Misalnya data Sumber:
https://www.guntara.com/2013/04/pengenalan
kependudukan -format-penyimpanan-citra.html diunduh 20
dari lembaga Juli 2022
administratif, citra
atau foto udara
tentang
penggunaan
lahan dari
BAKOSURTANA
L, data curah
hujan tahunan
dari BMKG, data
kebencanaan dari
BNPB, arsip dari
Arsip Nasional
Rebublik
Indonesia, film

45
dokumenter, dan
lain-lain.

Tahapan dalam pengumpulan dan analisis data adalah:


a. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan proses pencarian data di
lapangan. Pengumpulan data harus dipersiapakn secara
matang dalam bentuk instrumen maupun pedoman
pengumpulan data. Secara umum, teknik pengumpulan
data dibagi menjadi:
1) Observasi
Observasi merupakan tahapan mengamati
langsung objek penelitian berupa kondisi fisik
maupun sosial di lapangan.
Misalnya:
Peneliti mengamati citra udara yang
menunjukkan perubahan bentuk gunung Merapi.
Selanjutnya peneliti tersebut terjun ke lapangan
untuk mengamati perubahan gunung Merapi
melalui pos pengamatan Babadan.

Gambar 3.19. Pengamatan Aktivitas Gunung


Merapi
Sumber:
https://jabar.tribunnews.com/2018/05/26/d
ini-hari-tadi-ada-gempa-tektonik-adakah-
perubahan-aktivitas-gunung-merapi
diunduh 20 Juli 2022

2) Wawancara

46
Wawancara
merupakan
proses
menanya
responden
terkait dengan
poin-poin
permasalaha
Gambar 3.20. Wawancara Masyarakat
n yang Sumber :
sedang digali https://www.sosial79.com/2020/11/pengertian
diunduh 20 Juli
informasinya. -wawancara-ciri-sikap.html
2022
Wawancara
dapat
dijadikan
sebagai
teknik untuk
memperoleh
informasi
yang detail
dan
mendalam,
serta hal-hal
baru yang
tidak terduga.
Wawancara
membutuhka
n waktu yang
relatif lama
karena
menuntuk
kedetailan
informasi.
Peneliti juga diharuskan memiliki keterampilan
berbicara yang baik agar komunikasi berjalan
dengan lancar. Peneliti kadang menggunakan alat
perekam untuk membackup hasil wawancara
tersebut.
3) Kuesioner/Angket

47
Kuesioner/angket menggunakan selebaran kertas
berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden. Angket digunakan pada sampel dengan
jumlah relatif banyak. Keuntungan penggunaan
kuesioner/angket adalah waktu pengambilan data
yang cepat. Tetapi kuesioner/angket memiliki
pertanyaan yang terbatas dan kadang tidak dijawab
karena bahasa yang tidak dipahami responden.

SCAN IT!

PEDOMAN WAWANCARA &


KUESIONER
Untuk memudahkan
penyusunan pedoman
wawancara maupun
kuesioner/angket. Silakan
scan barcode di samping
untuk melihat contoh pedoman
wawancara dan
kuesioner/angket.

4) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara memperoleh data
dengan menyalin, mencatat, merekam kembali
informasi pada buku, arsip, dokumen, catatan
penting, laporan, film, dan sumber data lainnya.
Dokumentasi biasanya digunakan dalam penelitian
kualitatif untuk melengkapi data sekaligus sebagai
cek kebenaran informasi dari sumber data lainnya.
5) Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi catatan peneliti tentang
pengalaman selama melakukan penelitian. Catatan
lapangan berfungsi untuk mencocokkan informasi
dari responden dengan kejadian yang dialami
peneliti. Catatan lapangan merupakan teknik
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif.
6) Interpretasi Citra Penginderaan Jauh

48
Penelitian dengan teknologi mutakhir tidak lepas
dari penggunaan komputer. Salah satu cara
mengumpulkan data dengan cara menginterpretasi
citra penginderaan jauh. Teknik tersebut dapat
digunakan dalam penelitian temporal atau
perubahan suatu wilayah dari waktu ke waktu,
misalnya alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten
Sukoharjo.

AKTIVITAS 3

TUGAS KELOMPOK

Setelah memahami alur pengumpulan data, serta telah


menyusun pedoman atau instrumen penelitian dengan
baik.
Seluruh kelompok diminta untuk terjun ke lapangan dalam
rangka penelitian sesuai dengan topik permasalahan yang
telah diidentifikasi!

b. Pemrosesan data
Pemrosesan data yang telah diperoleh pada tahap
pengumpulan data, selanjutnya melewati beberapa
tahapan mulai dari pengolahan data berupa
penyuntingan (reduksi) data, editing, dan evaluasi.
Dilanjutkan analisis data, dan terakhir adalah penyajian
data.
1) Pengolahan Data
Pengolahan data dapat dibedakan berdasarkan
pendekatan penelitian yang digunakan:
Tabel 3.5 Pengolahan Data Kuantitatif dan
Kualitatif
Langka Kuantitatif Kualitatif
h
1 Penyuntingan Reduksi data
data

49
Klarifikasi Penyederhanaa
keterbacaan dan n data mentah
kelengkapan data
2 Pembuatan Kode Keabsahan
(Coding) Data
Memberi kode (Triangulasi)
dengan simbol Membandingkan
atau nomor pada informasi yang
jawaban. diperoleh
Misalnya tingkat dengan sumber
pendidikan SD data atau
diberi nomor 1, responden lain
SMP kode 2, SMA (sumber),
kode 3. dengan metode
3 Pengelompokka pengumpulan
n data lain
Pengorganisasian (metode), teori,
data dalam kelas dan waktu yang
atau kelompok berbeda.
sesuai kode Peneliti
4 Tabulasi biasanya
Data yang sudah menggunakan
diberi kode dan triangulasi
dikelompokkan sumber untuk
selanjutnya mencari sudut
dimasukan dalam pandang lain
tabel. serta
perbandingan
ucapan dari
berbagai
informan
tersebut.

2) Analisis Data
Data yang telah diolah selanjutnya dianalisis sesuai
dengan pendekatan yang ditentukan oleh peneliti.
Secara umum, analisis data dibagi menjadi
deskriptif dan statistik.

50
a) Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara
menjelaskan fenomena atau kondisi yang ada
di lapangan. Analisis deskriptif umumnya
digunakan dalam penelitian kualitatif,
misalnya perilaku masyarakat Baduy dalam
dijelaskan secara mendetail.
b) Analisis Statistik
Analisis statistik digunakan dalam penelitian
kueantitatif dengan cara olah data berupa
angka, misalnya nilai, jumlah penduduk, data
kerusakan rumah, dan lain-lain. Analisis
statistik bertujuan untuk mencari hubungan
antarvariabel berdasarkan angka-angka
tersebut.
Contoh
Penggunaan analisis statistik penelitian
kuantitatif nilai Geografi kelas XII dengan data
perolehan nilai sebagai berikut:
80 85 90
80 90 85
85 80 75
70 85 70
80 75 75
Selanjutnya, nilai tersebut diklasifikasikan
dengan tabel frekuensi
Tabel 3.6 Frekuensi Nilai Geografi kelas XII
Nilai Frekuensi Kumulatif
70 2 2
75 3 5
80 4 9
85 4 13
90 2 15
Selanjutnya menentukan interval kelas
pada data tersebut. Peneliti akan membagi
interval nilai kelas sebesar 10. Maka, (jumlah
nilai tertinggi – nilai terendah) : interval, yaitu

51
(90 – 70) : 10 = 2. Dengan demikian kelas
interval dibagi 2 yaitu 70 – 79 dan 80 – 90.
(1) Menghitung Mean (Rata-Rata)
Rumus:
∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 𝑋𝑋1+𝑋𝑋2+𝑋𝑋…+𝑋𝑋𝑋𝑋
𝑋𝑋� = =
𝑛𝑛 𝑛𝑛
Keterangan:
𝑋𝑋� = mean 𝑋𝑋𝑋𝑋 =
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑛𝑛
n= banyaknya X
Maka,
∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 𝑋𝑋1+𝑋𝑋2+𝑋𝑋…+𝑋𝑋𝑋𝑋
𝑋𝑋� = =
𝑛𝑛 𝑛𝑛
𝑋𝑋� =
80+80+85+70+80+85+90+80+85+75+90+85+75+70+75
15

1205
= = 80,33
15
Perhitungan rata-rata juga dapat
menggunakan tabel frekuensi, yaitu:
Tabel Frekuensi Nilai
Geografi kelas XII
Nilai Frekuensi Nilai x
Frekuensi
70 2 140
75 3 225
80 4 320
85 4 340
90 2 180
Jumlah 15 1205
Maka hasil perhitungan adalah 1205
dibagi 15 = 80,33.
(2) Menghitung Median (Nilai Tengah)
𝑋𝑋𝑛𝑛+1
Median =
2

Keterangan:
X = Data
n = jumlah data

52
Rumus tersebut hanya berlaku
dengan jumlah ganjil
Susunlah data sesuai nominalnya
70, 70, 75, 75,75, 80, 80, 80, 80, 85,
85, 85, 85, 90, 90
maka,
𝑋𝑋𝑛𝑛+1
Median =
2
𝑋𝑋 15+1
=
2
X8 = 80
Dengan data nilai geografi kelas XII
tersebut maka median berada pada
urutan 8 dengan nilai 80.
(3) Menghitung Modus (Paling banyak
muncul)
Modus ditentukan dari jumlah angka
yang paling sering keluar.
Berdasarkan data nilai geografi kelas
XII, data yang paling sering keluar
adalah angka 80 dan 85 sebanyak 4
kali.

c. Penyajian data
Penyajian data adalah penyusunan informasi
yang telah diolah matang. Penyajian data dalam
penelitian kuantitatif biasanya berbentuk tabel, grafik,
bagan, diagram, dan bentuk informasi numerik lainnya.
Sedangkan penelitian kualitatif menyajikan informasi
dalam bentuk teks naratif.

53
Gambar 3.21. Grafik Harian Kasus Covid
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-
5109924/grafik-corona-di-ri-tembus-100-ribu-
kesembuhan-naik-kasus-aktif-fluktuatif diunduh
20 Juli 2022
Berikut adalah contoh pengolahan data kuantitatif
dengan data berikut:
Tabel 3.7 Pendidikan Penduduk Desa Majumundur
Jenis Pendidikan Jumlah Penduduk
Tidak tamat SD 1000
SD 2500
SMP sederajat 1600
SMA sederajat 700
Akademi (D1 – D3) 300
Perguruan Tinggi (S1 – S3) 100

Jumlah 6200

54
Maka, apabila penyajian data menggunakan
Microsoft Excel adalah:

Data Pendidikan Penduduk Desa Majum


3000

Jumlah Penduduk
2500
2000
1500
1000
500
0
Tidak tamat SD SMP SMA Akade
SD (D1 –

Gambar 3.22 Grafik Pendidikan Penduduk Desa


Majumundur
Data tersebut juga dapat diolah menjadi diagram pie
(bulat), misalnya:

Data Pendidikan Penduduk Desa Majum

Tidak tamat SD SD
SMP SMA
Akademi (D1 – D3) Perguruan Tinggi (S1 –

Gambar 3.23 Diagram Pendidikan Penduduk Desa


Majumundur

55
LATIHAN

Perhatikan data nilai Geografi kelas XII IPS


A berikut!
80 83 70 83
76 70 76 77
78 78 83 85
88 80 85 90
74 76 80 83
Soal
1. Hitunglah mean nilai Geografi kelas XII
IPS A tersebut!
2. Hitunglah median nilainya!
3. Tentukan modus nilainya!
4. Buatlah grafik/diagram berdasarkan
data nilai geografi kelas XII IPS A
tersebut!

5. Penarikan Kesimpulan
Penelitian geografi ditutup dengan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan harus sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan
harus menggunakan bahasa yang padat, singkat, jelas, dan
mewakili keseluruhan isi laporan penelitian yang dibahas.
Umumnya, akhir dari laporan penelitian juga disertai
saran/rekomendasi yang berisi masukan kepada perorangan
maupun lembaga yang terkait dengan penelitian tersebut.

56
ASSESSMENT 2
Kerjakan soal berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan gambar berikut!

(sumber:
https://www.satuharapan.com/read-
detail/read/greenpeace-luncurkan-situs-
pemodelan-dampak-polusi-pltu)
Fenomena dan masalah diatas, dapat dijadikan judul penelitian...
A. Analisis keterkaitan bencana tsunami terhadap kebahagiaan
masyarakat
B. Identifikasi pola pemukiman penduduk pesisir.
C. Penentuan zona rawan konflik di daerah pesisir
D. Analisis dampak pencemaran daerah pesisir terhadap
kesehatan masyarakat.
E. Pengukuran garis pantai sebagai batas wilayah alami
administrasi Desa X

2. Salah satu langkah dalam penelitian yang berisi tentang teori-teori


dasar yang digunakan dalam penelitian berguna sebagai landasan
berpikir adalah....
A. Abstrak
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis
D. Metode Penelitian
E. Landasan Teori

3. Salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


menanyai subyek/responden berdasarkan pada pertanyaan-
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, yaitu...
A. Observasi

57
B. Wawancara
C. Kuisoner
D. Catatan Lapangan
E. Dokumentasi

4. Tahapan yang benar untuk mengolah data kuantitatif adalah...


A. Penyuntingan data  Pemberian Kode  Pengelompokan 
Tabulasi
B. Tabulasi  Pemberian Kode  Penyuntingan 
Pengelompokan
C. Penyuntingan data  Tabulasi  pemberian kode 
Pengelompokan
D. Tabulasi  Pemberian kode Pengelompokan 
Penyuntingan
E. Penyuntingan data  pengelompokan  tabulasi 
pemberian kode

5. Analisis yang bertujuan mencari hubungan antarvariabel


berdasarkan perhitungan matematis dari data yang berupa angka-
angka, yaitu...
A. Analisis Deskriptif
B. Analisis Statistik
C. Analisis Buffering
D. Analisis Overlay
E. Analisis Kualitatif

58
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

E. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi


Laporan penelitian merupakan komponen penting yang harus
ada dalam penelitian geografi. Laporan penelitian menjadi bukti
bahwa penelitian telah selesai dilaksanakan. Laporan penelitian
dapat dikembangkan menjadi naskah publikasi ilmiah yang
diseminarkan di berbagai ajang mulai universitas, regional, nasional,
hingga internasional. Laporan ilmiah disusun dengan kaidah-kaidah
tertentu agar hasil penelitian dapat dibaca oleh khalayak umum.
1. Pedoman Penulisan Laporan
Pedoman penulisan laporan sebagai berikut:
a. Bahasa
Kaidah penulisan kata dan bahasa disesuaikan
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI). Kalimat penulisan laporan menggunakan
susunan yang sistematis yang terdiri Subjek (S), Predikat
(P), dan Objek (O) serta penambahan Keterangan (K).
Kata asing yang tidak boleh diterjemahkan menjadi
Bahasa Indonesia, misalnya istilah-istilah tertentu yang
dibakukan, diketik secara miring (Italic). Contoh: Sesar
Transform, Mid Oceanic Ridge, Crust, Inner Core
b. Tata Tulis
Tata tulis berkaitan dengan format penulisan, antara lain:
1) Ukuran Kertas
Kertas yang digunakan di Indonesia adalah Kuarto
(A4) dengan ukuran 21 cm x 27,9 cm.
2) Huruf/Font
Huruf yang umum digunakan dalam penulisan
laporan penelitian adalah Times New Rowman
ukuran 12, Arial ukuran 11, Book Antiqua 12, dan
lain-lain.
3) Tepi Kertas/Margins
Tepi kertas pada laporan penelitian biasanya
menggunakan format sebagai berikut:
Kiri 4 cm
Atas 3 cm
Kanan 3 cm
Bawah 4 cm

59
Tepi kertas dapat disesuaikan dengan aturan
format yang berlaku.
4) Spasi
Spasi laporan penelitian memiliki kaidah yang
berbeda-beda. Abstrak dan Daftar Pustaka
mengggunakan spasi 1, sedangkan isi laporan
menggunakan spasi 1,5 hingga 2 (double).
5) Penomoran Halaman
Laporan penelitian menggunakan dua jenis nomor,
yaitu nomor romawi (I, ii, iii, iv, …) pada halaman
awal antara lain lembar pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan abstrak.
Nomor arab (1, 2, 3, ..) digunakan untuk isi lapiran
mulai dari BAB I hingga lampiran.
6) Penomoran Gambar, Grafik, Tabel
Format penomoran gamba, grafik, dan tabel
menyesuikan urutan BAB. Misalnya tabel gambar
hasil observasi maka diberi nomor 4.1 karena
berada di BAB IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan.
7) Penulisan Daftar Pustaka
Daftar ustaka adalah rujukan teori yang digunakan.
Penulisan daftar pustaka mengacu pada format,
tetapi secara umum memiliki acuan berikut:
a) Nama pengarang diambil nama belakang
diikuti nama depan, tanpa gelar. Misalnya
Roja Nuryana maka ditulis Nuryana, Roja.
b) Mencantumkan tahun terbit. misalnya 2010,
2019, dan seterusnya.
c) Judul buku ditulis lengkap dan dicetak miring.
Misalnya Geografi Terapan.
Pada sebagian kasus, pencetakan miring
dilakukan pada nama jurnal atau jenis naskah
publikasi. Misalnya Jurnal Geografi
Mendunia, Vol 1, 3: 21 – 30.
d) Kota dan penerbit ditulis di akhir, dengan
pemisah tanda (:) misalnya: Jakarta:
Erlangga.
e) Sumber dari internet dimasukkan secara
lengkap dengan menambahkan tanggal
akses dan pengunduhan.

60
Contoh penulisan daftar pustaka:
Daldjoeni. 2014. Pengantar Geografi.
Yogyakarta: Ombak.
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1991.
Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3ES
Nuryana, Roja. 2020. Zonasi Tingkat Bahaya
Banjir di Sub DAS Dengkeng Hilir,
Kabupaten Klaten untuk Mitigasi Bencana
Berbasis Sistem Informasi Geografis.
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakarta.
Salsabila, Maulana Azka, Suhadi Purwantara,
dan Muhammad Ervin. 2022.
Hidrogeomorfologi Mataair pada Peralihan
Antara Paleovulkan Gajah dan Menoreh di
Pegunungan Kulonprogo. Jurnal
Geomedia, Vol. 20, 1: 33 – 41.
Selsa. (28 April 2019). Merti Bumi Phala,
Kearifan Lokal Memulai Tanam Tembakau.
http://www.kompasiana.com/selsa diakses
pada 16 November 2019 pukul 14.00.

8) Penyusunan Peta
Ciri khas penelitian geografi adalah adanya peta
yang menggambarkan lokasi penelitian. Peta dapat
disusun secara vertikal maupun horizontal dengan
kaidah-kaidah pemetaan yang harus ada di dalam
peta tersebut.

Gambar 3.24 Peta dalam Laporan Penelitian


Sumber: Nurdianta

61
2. Pedoman Penyusunan Laporan
a. Bagian Depan/Pembuka
Bagian depan laporan penelitian menggambarkan garis
besar laporan agar pembaca dapat mempelajarai isi
laporan. Bagian pembuka berisi:
1) Halaman Judul
2) Halaman Pengesahan
3) Halaman Persetujuan
4) Kata Pengantar
5) Abstrak/Ringkasan, mewakili keseluruhan isi
laporan meliputi tujuan, metode, dan hasil.
6) Daftar Isi
7) Daftar Gambar
8) Daftar Tabel
9) Daftar Lampiran

b. Bagian Isi/Badan
Bagian isi laporan memuat uraian masalah, proses,
metode, dan hasil pembahasan penelitian. Bagian isi
terbagi menjadi:
1) BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah, berisi uraian masalah
secara runtut
b) Rumusan Masalah, berisi pertanyaan yang
harus dijawab dalam penelitian.
c) Tujuan Penelitian, hasil yang ingin dicapai dan
harus sesuai dengan rumusan masalah.
d) Manfaat Penelitian, nilai guna penelitian.
2) BAB II LANDASAN TEORI
a) Tinjauan Pustaka, berisi teori-teori sebagai
acuan konsep dan teoritis.
b) Kerangka Berpikir, berisi alur penelitian.
c) Hipotesis Penelitian, berlaku untuk penelitian
kuantitatif.
3) BAB III METODE PENELITIAN
a) Pendekatan Penelitian, berhubungan erat
dengan jenis penelitian yang akan diambil.
b) Variabel dan Definisi Operasional Variabel,
menjelaskan variabel bebas dan terikat.
c) Objek dan Subjek Penelitian
d) Populasi dan Sampel

62
e) Teknik Pengumpulan Data
f) Instrumen Penelitian
g) Teknik Analisis Data
4) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a) Hasil Penelitian, berupa tabel dan hasil lainnya
b) Pembahasan, menjelaskan secara detail hasil
yang diperoleh.
5) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a) Simpulan, uraian singkat keseluruhan hasil
analisis dan harus sesuai dengan tujuan
penelitian.
b) Saran, rekomendasi kepada individu atau
lembaga.
c. Bagian Penutup
1) Daftar Pustaka, kumpulan sumber teori yang menjadi
acuan.
2) Lampiran, berisi dokumen perizinan, catatan hasil
wawancara, catatan lapangan, salinan dokumentasi,
dan foto kegiatan.

SCAN IT!!!

Laporan Penelitian
Untuk melihat contoh laporan penelitian dalam
bentuk skripsi, jurnal ilmiah, dan naskah
publikasi online. Silakan scan barcode
tersebut!

AKTIVITAS 4

TUGAS KELOMPOK

1. Kelompok siswa menganalisis data hasil penelitian


yang telah dilakukan!
2. Kelompok siswa diminta untuk menulis dan
menyusun laporan sesuai dengan topik
permasalahan yang diteliti!
3. Kelompok siswa mempresentasikan hasil laporan di
depan kelas menggunakan media power point (PPT),

63
poster digital, atau poster gambar! (Siswa memilih
salah satu media saja)

64
EVALUASI PEMBELAJARAN

A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Pertanyaan penelitian yang sesuai dengan penelitian geografi sosial
adalah ….
A. Dimanakah terjadinya pembentukan emas dan tembaga di
Indonesia?
B. Bagaimana pengaruh curah hujan di Kabupaten Wonosobo
dengan kesuburan tanah di pegunungan Dieng?
C. Bagaimanakah perilaku masyarakat suku Baduy Dalam saat
masa panen padi?
D. Apa yang menjadi faktor kekeringan lahan pertanian
masyarakat Gunungkidul?
E. Mengapa organisme hutan berperan penting dalam
penyediaan sumber energi bagi kehidupan manusia?

2. Fenomena geografi fisik yang dapat diamati di wilayah Indonesia


adalah …..
A. Persebaran penduduk tidak merata di Semarang
B. Adat istiadat masyarakat suku Osing
C. Gaya hidup masyarakat kota Jayapura
D. Kearifan lokal warga Situbondo
E. Fenomena hujan es di Surabaya

3. Penelitian geografi dengan metode kualitatif merujuk pada


pengembangan teori di bidang sosial dan budaya. Instrumen
penelitian kualitatif dalam penelitian geografi berupa ........
A. Peta digital
B. Citra udara
C. Peneliti itu sendiri
D. Kuisioner
E. Perekam suara

4. Perhatikan data curah hujan berikut ini!

65
Sumber:
https://proyeksipil.blogspot.com/2017/03/daftar-
data-lengkap-dan-terbaru-curah-hujan-di-kota-
besar-indonesia.html diakses pada 21 Juli 2022

Pernyataan yang tepat sesuai dengan data curah hujan Stasiun Cut
Bau Sabang adalah ......
A. Intensitas curah hujan terendah dalam 3 periode terjadi pada
April tahun 1981 – 1990
B. Musim kemarau panjang terjadi pada bulan September
hingga November tahun 1991 – 2000
C. Intensitas curah hujan tertinggi pada periode tahun 2001 –
2010 adalah bulan Januari
D. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni hingga Agustus tahun
1981 - 1990
E. Curah hujan meningkat pada bulan Februari hingga bulan
April tahun 1991 – 2000

5. Perhatikan data berikut ini!


(1) Hasil publikasi dan jurnal ilmiah
(2) Data observasi lahan pertanian Gunung Sumbing
(3) Data wawancara kepala Desa Batur
(4) Data hasil uji kandungan tanah di Balittanah
(5) Data monografi Desa Tlogotirto
Data primer ditunjukkan oleh nomor .......
A. (1), (2), (3)
B. (1), (3), (5)
C. (2), (3), (4)
D. (2), (3), (5)
E. (3), (4), (5)

6. Perhatikan pernyataan berikut ini!

66
(1) Air pabrik tekstil mencemari sungai Winongo.
(2) Hujan asam menggagalkan panen kentang di Dieng.
(3) Siklon tropis Seroja meluluhlantakkan wilayah Larantuka.
(4) Angin Gending terjadi di Kabupaten Pasuruan.
(5) Intrusi air laut di pesisir selatan Kabupaten Cilacap.
Fenomena geografi yang dapat dianalisis berdasarkan kajian
atmosfer ditunjukkan oleh nomor ........
A. (1), (2), (3)
B. (1), (3), (5)
C. (2), (3), (4)
D. (2), (3), (5)
E. (3), (4), (5)

7. Perhatikan pernyataan berikut ini!


(1) Pengembangan teori
(2) Menguji hipotesis penelitian
(3) Meneliti makna di balik data
(4) Masalah penelitian sudah jelas
(5) Menggunakan metode wawancara mendalam
Yoga tertarik meneliti perilaku masyarakat suku Dayak dengan
segala kearifan lokal yang dilestarikan hingga saat ini. Dia
menganggap bahwa kearifan lokal merupakan salah satu
kebudayaan di Indonesia dalam menjaga kelestarian alam. Penelitian
Yoga memiliki ciri yang ditunjukkan oleh nomor .........
A. (1), (2), (3)
B. (1), (3), (5)
C. (2), (3), (4)
D. (2), (3), (5)
E. (3), (4), (5)

8. Metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian geografi


yang berhubungan dengan kualitas air tanah adalah …..
A. Wawancara
B. Observasi
C. Dokumentasi
D. Catatan lapangan
E. Studi kepustakaan

9. Perhatikan gambar berikut!

67
Sumber: https://www.merdeka.com/jakarta/gunung-
sampah-bantargebang-mendunia-artis-hollywood-
sampai-ikut-prihatin.html diakses pada 21 Juli 2022

Kajian hidrosfer untuk menganalisis fenomena sampah di Bantar


Gebang adalah ........
A. Bau menyengat
B. Keberadaan lalat dan nyamuk
C. Pelindian menuju sumur warga
D. Tanah menjadi keras dan gersang
E. Masyarakat mengais sampah plastik

10. Laporan penelitian geografi memerlukan sistematika sesuai dengan


pedoman yang mewakili alur penelitian. sistematika penyusunan
laporan sesuai dengan pedoman adalah …..
A. − Kesimpulan
− Saran
− Ringkasan
B. − Teknik pengumpulan
data
− Teknik analisis data
− Teknik sampling
C. − Landasan teori
− Kerangka berpikir
− Hipotesis
D. − Latar Belakang
− Landasan teori
− Rumusan masalah
E. − Lampiran
− Daftar pustaka
− Pendahuluan

68
B. URAIAN
Isilah dengan jawaban yang tepat!
1. Penerapan penelitian geografi dalam kajian geografi fisik
antara lain ….
2. Pendekatan geografi yang digunakan untuk penelitian banjir
Jakarta adalah …..
3. Peneliti sedang meneliti kualitas tanah di sekitar pabrik gula
Madukismo, maka teknik pengumpulan data yang paling tepat
adalah …..
4. Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara
variabel bebas dan terikat disebut …..
5. Proses penyederhanaan dan pengurangan data pada tahap
pengolahan data disebut ….

C. SOAL HOTS
Kerjakan soal berikut ini dengan jawaban yang tepat!
1. Permasalahan permukiman padat penduduk di Kota Jakarta
dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Tuliskan 3 (tiga)
rumusan masalah yang berhubungan dengan kepadatan
penduduk kota Jakarta!

2. Jelaskan pentingnya landasan teori dalam penelitian geografi!

3. Perhatikan tabel berikut ini!


Luas lahan
Produksi Jagung
pertanian
No. Nama Daerah (dalam ton)
(dalam ha)
2014 2015 2014 2015
Kalimantan 2.087 1.919 135,461 103,742
1
Barat
Kalimantan 1.771 1.532 8,138 7,189
2
Tengah
Kalimantan 876 693 117,986 108,505
3
Selatan
Kalimantan 1.306 1.181 7,567 6,379
4
Timur
Kalimantan 909 815 1,235 1,032
5
Utara
Analisislah permasalahan yang muncul dengan membaca
data di atas!

69
4. Seorang peneliti sedang meneliti tingkat kebahagiaan
masyarakat Telagareja yang tinggal di sekitar tempat wisata.
Jumlah kepala keluarga di desa tersebut adalah 15 KK.
Peneliti tersebut memilih 5 KK sebagai sampel.
Analisislah apakah langkah yang dilakukan peneliti tersebut
sudah tepat? Apabila belum, apa yang seharusnya dilakukan
oleh peneliti tersebut?

5. Perhatikan kutipan berita berikut!


TEMPO.CO, Malang - Warga Kelurahan Ciptomulyo,
Kecamatan Sukun, Kota Malang, mengeluhkan sumur dan
sungai di sekitar permukiman mereka tercemar limbah
pabrik penyamakan kulit. Air sumur menjadi berbau
menyengat dan keruh sehingga tak layak minum.
Sebagian warga juga mengalami infeksi saluran
pernafasan akut. "Sejumlah warga menderita kanker paru-
paru," kata warga setempat, Imam Bachroni, Jumat, 24
Januari 2014.
Selain itu, mereka kesulitan memperoleh air minum
lantaran sekitar 70 persen warga menggunakan air sumur.
Air sungai yang melintasi permukiman warga terus
mengeluarkan bau menyengat. Air juga berubah warna
menjadi hitam kecoklatan.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/548031/air-sumur-warga-
malang-tercemar-limbah/full&view=ok diakses 21 Juli 2022.
Apabila Anda adalah ahli lingkungan, analisislah solusi yang
dapat Anda tawarkan untuk mengatasi permasalahan
tersebut!

70
REFLEKSI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan tanggung
jawab sesuai dengan kondisi sebenarnya!

JAWABAN Skor
KEMAMPUAN YANG
NO. Sudah Belum
DIHARAPKAN
Mampu Mampu
Mampu memahami 10
1
penelitian geografi
Mampu membedakan antara 20
2 penelitian geografi dengan
ilmu lain
Mampu memahami 10
3 pendekatan dan anlisis
penelitian geografi
Mampu menentukan 20
4 langkah-langkah penelitian
geografi
Mampu menganalisis 20
5
sebuah data kuantitatif
Mampu memahami kaidah 10
6 penulisan dalam laporan
penelitian
Mampu menyusun laporan 20
7
penelitian
Jumlah 100

Rubrik penilaian refleksi diri:


Siswa akan dianggap mampu menguasai BAB 3 apabila siswa telah
mencapai nilai refleksi diri lebih dari 70. Apabila merasa belum
menguasai BAB 3 dan skor yang diperoleh kurang dari 70, maka siswa
diharapkan mempelajari BAB 3 kembali.

71
TINDAK LANJUT
Selanjutnya siswa yang telah mencapai seluruh kemampuan yang
diharapkan dapat melanjutkan mempelajari BAB selanjutnya, yaitu BAB 4
: Geosfer. Pada materi Bab 4, siswa akan mempelajari lapisan geosfer
secara umum hingga mempelajari secara spesifik dan fenomena yang
terjadi dilapisan litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.

72
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan


Praktik. Jakarta: Rinneka Cipta.
Bintarto dan Hadisumarno, Surastopo. 1991. Metode Analisis Geografi.
Jakarta: LP3ES
Hanafiah, Kemas Ali. 2010. Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Lee J. and Wong S.W.D. 2001. Statistical Analysis with Arcview GIS.
United Stated of America: John Willey & Sons, Inc.
Moelong, Lexy. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Prahasta. E. 2014. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep
Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Informatika.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian:Kuantitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo S. 2011. Metodologi Penelitian
Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, &
Penelitian Gabungan). Jakarta: Kencana

73

Anda mungkin juga menyukai