Makalah Kecerdasan Visual Spasial
Makalah Kecerdasan Visual Spasial
Makalah Kecerdasan Visual Spasial
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
(PIAUD)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) TEBO
2023
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan khusus nya kepada
para maha siswa di Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah
ini. Akhir kata, atas segala dkungan yang diberikan kami mengucapka terima kasih
kepada dosen pembimbing sehingga makalah ini disusun dengan baik
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Kecerdasan Visual Spasial ?
2. Bagaimana Strategi Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial ?
3. Apa saja Aktivitas Untuk Mengasah Kecerdasan Visual Spasial ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa pendapat diatas terkait definisi kecerdasan visual spasial dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan visual spasial atau kecerdasan pandang ruang
2
didefinisikan sebagai kemampuan mempersepsi dunia visual-spasial secara akurat
serta mentransformasikan persepsi dunia visual-spaial tersebut dalam berbagai
bentuk. Anak mampu memvisualisasikan kembali apa yang dilihatnya baik melalui
gambar, atau objek secara langsung dan menuangkan ide-idenya ke dalam sebuah
karya. Kecerdasan visual spasial ini berhubungan dengan kemampuan mengenal
warna, bentuk, ukuran.
Anak minimal bisa mengenali beberapa bentuk bangunan atau tempat seperti
halnya kotak, lonjong, maupun bundar.Selain itu anak yang memiliki kecerdasan
3
visual spasial juga bisa mengenali warna dengan mudah dan bisa membedakan arah
kanan maupun kiri.
4
11) Anak dapat merasakan pola-pola sederhana dan mampu menilai pola mana
yang bagus dari pola yang lainnya.
5
dengan istilah kotak. Hal ini juga dapat diperlakukan pada bentuk lain,
misalnya kata “lingkaran” diganti benjadi bundaran.
2) Ukuran, Menurut Jumaris (2006) kemampuan dasar yang berkaitan dengan
ukuran diperoleh dari pengalaman anak pada waktu ia berinteraksi pada
lingkungannya, khususnya pengalaman yang berhubungan dengan
membandingkan, mengklasifikasikan, dan menyusun atau mengurutkan
benda-benda.
3) Warna, Sugiman dalam Buletin PAUD, (2006) warna-warna tersebut
meliputi: merah, biru, hijau, kuning, coklat, jingga, hitam, putih dan abu-abu.
Dalam hal memberikan kesempatan anak untuk belajar mengenal berbagai
warna mengenal warna yang sama dan berbeda, melatih daya ingat dan
konsentrasi melengkapi pola, dan menghitung.
4) Menuangkan ide dalam merancang, Anak yang menonjol kecerdasan visual-
spasialcenderung suka melakukan permainan konstruktif, menonjol dalam
mengenal bentuk, ukuran dan warna. Permainan konstruksi dapat
mengoptimalkan perkembangan kecerdasan visual-spasialanak. Anak dapat
menggunakan alat permainan seperti balok-balok, maze (mencari jejak),
puzzle (merangkai kepingan gambar), permainan rumah-rumahan, dan
plastisin atau playdough.
1. Mencoret-coret
6
lansung terlihat isi pikirannya. Selain itu, kegiatan ini juga dalam melatih koordinasi
tangan dan mata anak.
Kegiatan menggambar dan melukis dapat dilakukan diamana saja, kapan saja
dengan biaya yang relatif murah.Sediakan alat-alat yang diprerlukan seperti kertas,
pensil warna, dan krayon. Biarkan anak menggambar atau melukis apa yang dia
inginkan sesuai imajinasi dan kreativitasnya karena menggambar atau melukis
merupakan ajang bagi anak untuk mengekspresikan diri.
7
3) Metafora gambar. Metafora adalah penggunaan satu gagasan untuk merujuk
pada gagasan lain, dan metafora gambar adalah pengekspresian satu gagasan
meliputi pencitraan visual.
4) Sketsa gagasan. Guru harus membantu siswa dalam mengartikulasi
pemahaman mereka tentang materi pembelajaran. Strategi sketsa gagasan ini
misalnya dengan meminta menggambarkan poin kunci, gagasan utama, tema
sentral atau konsep dasar yang diajarkan.
5) Simbol grafis. Salah satu strategi pengajaran paling tradisional adalah
menulis di papan tulis. Strategi ini sangat penting bagi proses pemahaman
siswa yang memiliki kecenderungan pada kecerdasan spasial. Oleh karena
itu, Anda harus berlatih menggambar sekurang-kurangnya di beberapa
bagian pelajaran misalnya dengan menciptakan simbol grafis untuk konsep
yang akan dipelajari.
Aktivitas ini dapat melatih koordinasi mata dan tangan si Kecil. Selain itu,
kegiatan ini dapat melatih si Kecil untuk mengekspresikan diri.
Kegiatan ini dapat melatih imajinasi dan kreativitas si Kecil. Bunda dapat
mengajak si Kecil melakukannya di mana saja. Jangan lupa untuk menyiapkan alat-
alat seperti pensil warna, krayon dan kertas terlebih dahulu.
8
4) Mengajak si Kecil berkunjung ke tempat-tempat wisata
Kegiatan ini dapat melatih kreativitas dan imajinasi si Kecil. Rasa percaya diri
si Kecil juga akan meningkat melalui kegiatan ini. Bunda dapat menggunakan media
lilin atau playdough. Setelah itu, rangsang si Kecil untuk membentuk benda-benda
menggunakan playdough.
Bunda dapat mengajak si Kecil mengenali kondisi sebuah ruang, mulai dari
warna dinding sampai benda-benda yang ada di dalam ruangan. Setelah itu, Bunda
dapat meminta pendapat si Kecil untuk mengatur ruangan menurut imajinasinya.
Tak hanya dapat meningkatkan imajinasi, hal ini juga merangsang rasa percaya diri
si Kecil.
9
9) Mengenalkan arah pada si Kecil
Memasuki usia dua tahun, si Kecil sudah dapat diajarkan mengenai arah,
seperti perbedaan kiri dan kanan. Bunda dapat melakukannya saat berjalan-jalan,
atau ketika bermain dengan si Kecil.
Menurut teori perkembangan anak, setiap anak diyakini lahir dengan lebih dari
satu bakat. Orang tua perlu membantu anak merangsang bakat tersebut dengan
memberikan pendidikan yang baik, sesuai dengan perkembangannya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mencoret-coret
Menggambar dan melukis.
Visualisasi.
Penggunaan warna.
Metafora gambar
Sketsa gagasan
Simbol grafis
B. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi
mahasiswa khususnya, dan penulis mohon kritik dan sarannyademi kesempurnaan
makalah ini karena penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gian Nitih Tania. (2013). Skripsi Pembelajaran IPS Berbasis Kecerdasan Majemuk.
Disahkan tanggal 24 Juli 2013. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan.
https://educhannel.id/blog/artikel/kecerdasan-visual-spasial.html
12