1255-Article Text-3923-1-10-20220826
1255-Article Text-3923-1-10-20220826
1255-Article Text-3923-1-10-20220826
Deni Irawan
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
[email protected]
ABSTRACT
Religion on the one hand is sometimes likened to "two sides of a coin" that
cannot be separated. It becomes an inseparable part. The role of religion in
an individual's life functions as a value system that contains certain norms.
Religion is influential as a motivator to encourage individuals to carry out
activities, because actions taken in the context of religious beliefs are seen
as elements of purity and obedience. Religion in personal life also functions
as 1). Valuable resource for maintaining morale 2). 3) As a means of
overcoming frustration and as a means of satisfying curiosity. While the
functions of religion in social life include 1) Functional education, 2). Savior,
3) As redemption, 4). As social control, 5). As a driver of solidarity. 6).
Transformational function, 7). Creative function, 8). Sublimation function.
This article was compiled using descriptive qualitative methods to reveal the
function and role of religion in social change of individuals and communities.
Keywords: Religion; Social Change; Individual; Society.
ABSTRAK
Agama di satu sisi terkadang diibaratkan sebagai “dua sisi mata uang” yang
tidak mungkin dapat dipisahkan. Ia menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan. Peran agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai
sistem nilai yang mengandung norma-norma tertentu. Agama berpengaruh
sebagai motivator untuk mendorong individu melakukan aktivitas, karena
tindakan yang dilakukan dalam konteks keyakinan agama dipandang
sebagai unsur kesucian dan ketaatan. Agama dalam kehidupan pribadi juga
berfungsi sebagai 1). Sumber daya yang berharga untuk menjaga moral 2).
3) Sebagai sarana mengatasi frustasi dan sebagai sarana pemuas rasa ingin
tahu. Sedangkan fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat antara lain
sebagai 1) Pendidikan fungsional, 2). Juru selamat, 3) Sebagai penebusan,
4). Sebagai kontrol sosial, 5). Sebagai penggerak solidaritas. 6). Fungsi
transformasional, 7). fungsi kreatif, 8). Fungsi sublimasi. Artikel ini disusun
menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengungkap fungsi dan
peran agama dalam perubahan sosial individu, masyarakat.
Kata Kunci: Agama; Perubahan Sosial; Individu; Masyarakat
125
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
PENDAHULUAN
Peran agama sangat penting bagi manusia untuk hidup di
dunia ini, untuk mewujudkan kebahagiaan dalam hidup ini dan
kebahagiaan di akhirat. Agama dalam kehidupan manusia berfungsi
sebagai koordinator hidup dan pedoman hidup, dan dalam perubahan
sosial yang dialami masyarakat, agama memiliki fungsi
memberdayakan yang buruk dan menuju ke arah yang lebih baik
(Ibrahim, 2018). Agama meningkatkan solidaritas, mempererat
silaturahmi atau ikatan kekerabatan, menciptakan perdamaian,
melakukan kontrol sosial, mengubah kehidupan manusia menjadi
lebih baik, mengamankan keamanan di dunia dan di akhirat,
memainkan peran dan secara fungsional ada dalam kehidupan
manusia sebagai pengikat sosial. Kesemuanya membantu menjaga
stabilitas sosial dalam masyarakat.
Agama memiliki dua fungsi yang saling bertentangan. Di satu
sisi berperan sebagai perekat sosial yang mempererat hubungan
antar individu dan kelompok dengan latar belakang etnis, bahasa,
dan ekonomi yang berbeda. Agama dapat membantu menciptakan
dan membangun solidaritas yang tinggi dengan orang-orang yang
percaya. Agama, di sisi lain sangat luar biasa karena juga dapat
menjadi faktor yang sangat penting dalam munculnya sebuah konflik
sosial, yang efeknya dapat mempengaruhi batin manusia dan bentuk
emosi (Rosyidin, 2015). Konflik terkadang terjadi antara pemeluk
agama yang berbeda, dikarenakan pemahaman ajaran agama yang
diyakini. Agama telah menjadi topik pembicaraan sejak munculnya
ajaran agama. Konsep ini pada dasarnya adalah standar untuk
mencapai hubungan antar umat beragama yang rukun, harmonis dan
damai.
Dari kehidupan beragama, kita mengenal sistem persaingan di
mana semua pemeluk agama berlomba-lomba mengemban agamanya
sebagai agama yang benar (klaim kebenaran). Persaingan yang sehat
tentunya menempatkan prinsip ketidakberpihakan sebagai landasan
etis untuk mencapai hubungan persaingan yang harmonis. Prinsip ini
tentu menekankan realitas perbedaan antara kebhinekaan dan
agama yang menjadi bahan persaingan. Agama juga menampakkan
sisi yang selalu berlawanan, dalam satu sisi mampu melakukan
perubahan yang baik pada individu, tetapi pada sisi lainnya agama
mampu merubah pada sisi yang kurang baik. Hal ini tergantung pada
posisi mana individu tersebut memainkan peranannya.
Perubahan ini dapat mengubah perubahan kecil menjadi
perubahan besar atau sangat besar yang kemudian mempengaruhi
semua aktivitas dan perilaku individu. Perubahan kecil ini termasuk
perilaku individu dan pola pikir, di tengah perubahan besar yaitu
perubahan struktural masyarakat yang mempengaruhi kehidupan.
Jadi masyarakat harus memiliki pemimpin atau seorang pemimpin
hendaknya dapat mempromosikan nilai distandarisasi sehingga dapat
ditingkatkan dari efek buruk dari perubahan sosial baik itu
perubahan kecil maupun perubahan besar.
126
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
METODE PENELITIAN
Kajian ini menguraikan tentang fungsi dan peran agama dalam
mempengaruhi kehidupan individu dan masyarakat. Metode yang
gunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang memaparkan data
secara berurutan dalam bentuk data yang rinci (Fadli, 2021). Afrizal
(2014) mengartikan metode kualitatif sebagai metode penelitian ilmu-
ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-
kata dan perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha
menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah
diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka.
Metode ini berkaitan erat dengan prosedur, metode, alat dan desain
yang digunakan. Adapun sumber data yang digunakan dalam kajian
ini yaitu jurnal, buku dan artikel serta sumber bahan yang berasal
dari internet. Sumber-sumber pustaka berkaitan dengan
pembahasan itu selanjutnya dianalisis dan diinterpretasi sesuai
dengan pemahaman peneliti.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Agama merupakan suatu perkataan yang sangat senang
diucapkan dan mudah pula untuk diartikan maksudnya. Terlebih
bagi masyarakat umum, tetapi sangat sukar memberi batasan yang
jelas terlebih bagi para ahli. Persoalan ini dikarenakan dalam
mendefenisikan sesuatu secara ilmiah, harus ada rumusan yang
dapat menghimpun seluruh unsur yang diartikan dan sekaligus
mengeluarkan semua yang tak termasuk unsurnya (Shihab, 1994).
Kemudahan mendefenisikan bagi orang awam karena cara mereka
menghayati agama dan perasaan itu yang kemudian mereka akan
amalkan.
127
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
128
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
129
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
131
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
132
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
6. Berfungsi Transformatif
Hidup seorang atau kelompok orang dapat berubah menjadi
kehidupan baru melalui ajaran agama yang dipahami dan
diyakininya.
7. Berfungsi Kreatif
Ajaran agama menjadi pendorong bagi pemeluknya agar lebih
produktif tidak hanya demi kepentingan dirinya, tetapi juga bagi
kepentingan pihak lain. Pemeluk agama tidak hanya disuruh
mengikuti pola hidup dan pekerjaan yang sama setiap hari, tetapi
mereka juga harus berinovasi dan membuat penemuan baru.
8. Berfungsi Sublimatif
Ajaran agama menyucikan semua usaha manusia, sekuler maupun
religius. Semua ikhtiar manusia, bila dilakukan dengan niat yang
tulus dan tidak bertentangan dengan norma agama, adalah untuk
dan dalam ibadah kepada Tuhan.
Agama adalah kebutuhan manusia di masyarakat. Agama
merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan, terutama dalam
kehidupan spiritual. Di sisi lain, agama kemudian membawa nilai-
nilai baru yang mengharuskan pemeluknya mentaati perintah dan
menjauhi larangannya (Yusuf dkk, 2021; Surawan & Mazrur, 2020).
Agama juga tidak bisa dipahami dengan definisi belaka, tetapi
hanya dengan penjelasan aktual yang berasal dari keyakinan penuh
(dalam). Tidak ada definisi tunggal tentang agama yang benar-benar
memuaskan tanpa keyakinan. Oleh karena itu, agama dapat
diartikan sebagai gejala 'di mana-mana', dan agama mengacu pada
upaya manusia untuk mengukur kedalaman makna keberadaan diri
sendiri dan alam semesta. Sempurnakan kebahagiaan batin dan
taklukkan ketakutan. Agama sebagai bentuk kepercayaan manusia
terhadap alam gaib (supernatural) seolah menemani manusia dalam
berbagai kehidupan. Agama memiliki nilai dalam kehidupan manusia,
baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan
masyarakat. Sehingga secara psikologis, keyakinan terhadap agama
dapat menjadi motivasi internal (internal) yang berguna dalam
psikoterapi, maupun sebagai motivasi eksternal (eksternal) untuk
menghindari bahaya negatif zaman global saat ini. Dan motif
berdasarkan keyakinan agama dianggap sangat kuat.
133
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
PENUTUP
Berdasarkan perjelasan di atas dapat dikatakan bahwa agama
memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan individu dan
perubahan pada bermasyarakat. Agama berperan dalam mewujudkan
kerukunan dan perjuangan di mata masyarakat, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa agama berperan dalam mewujudkan keharmonisan
di muka bumi ini. Agama menjadi aturan dan standar dengan
memberikan pelajaran tentang perbuatan-perbuatan besar dan keji
serta larangan-larangan. Agama menjadi sebuah perwujudan
terntentu dalam pengatur dan menjadi pengarah kehidupan orang-
orang dan agama juga dapat memotivasi perasaan bahagia dan takut
batin seseorang yang paling lengkap. Kebahagiaan, perlindungan,
pencapaian dan kepuasan. Agama dalam kehidupan seseorang bukan
hanya motif, dan nilai, etika, tetapi juga harapan. Motif keagamaan
memaksa seseorang untuk berkorban dalam bentuk wujud
kebendaan dan dalam wujud tenaga maupun pikiran.
134
BORNEO: Journal of Islamic Studies
Deni Irawan Vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2022
DAFTAR PUSTAKA
135
BORNEO: Journal of Islamic Studies