Transportasi Padatan - Ila Nadila - 4521044015

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

OPERASI TEKNIK KIMIA I

TRANSPORTASI PADATAN

DISUSUN OLEH :

ILA NADILA

(4521044015)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah neraca massa dan energi
pada mata kuliah Operasi Teknik Kimia I sehingga dapat menjadi pembelajaran yang
bermanfaat.
Dalam menyusun makalah ini, penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan
yang terdapat di dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik lagi dan bisa
bermanfaat untuk orang banyak dan bagi penulis.

Makassar, 14 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Conveyor ..................................................................................................... 3

2.2. Belt conveyor .............................................................................................. 3

2.3. Kelebihan dan kekurangan belt conveyor .................................................... 4

2.4. Prinsip kerja pada belt conveyor ................................................................. 5

2.5. Bagian-bagian pada belt conveyor ............................................................... 5

2.6. Aplikasi belt conveyor pada industri ............................................................ 7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan tidak jarang merupakan
bahan berat sehingga tidak dapat dijangkau dengan tenaga manusia dan terkadang
berbahaya apabila terjadi kontak langsung dengan manusia. Untuk itu di perlukan
tempat penyimpanan bahan dan juga alat transportasi khusus untuk mengangkut
bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik
itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari
karyawan.
Di zaman modern seperti ini, penggunaan alat transportasi sangat bermanfaat.
Transportasi padatan merupakan operasi yang sangat penting di dunia industri
untuk memudahkan para pekerjanya, penggunaan alat pemindah barang atau
bahan pada pabrik merupakan bagian yang sangat berperan penting pada
keberlangsungan pengolahan, dimana penggunaannya disesuaikan baik dari segi
penggunaan jenis, kapasitas, dan kecepatan daya hantarnya.
Istilah yang sering digunakan yaitu Conveying (pengangkutan). Pengangkutan
suatu unit produksi satu ke produksi lainnya dapat menggunakan alat elevator, alat
pengangkat (crane) dan salah satu alat yang umum digunakan ialah Conveyor.
Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang
memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk
mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk
menghantarkan barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya, atau
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan material industri yang berbentuk
padatan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang dapat disimpulkan rumusan masalah yang dapat diambil
adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan conveyor?
2. Apa yang dimaksud dengan belt conveyor?
3. Apa kelebihan dan kekurangan pada belt conveyor?
4. Bagaimana prinsip kerja pada belt conveyor?
5. Apa saja bagian-bagian pada belt conveyor?
6. Belt conveyor diaplikasikan pada industri apa saja?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Conveyor
Suatu alat pengangkut dalam industri sangat bermacam-macam, tergantung
dari bahan yang akan dipindahkan kemana zat itu. Alat pengangkut bertujuan
untuk memudahkan kita dalam pemindahan suatu zat. Secara universal didalam
industri, bahan-bahan material terdapat berbagai jenis yang terkadang sangat
berat sehingga berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi
untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan
tenaga manusia. Bahan yang diangkut dipengaruhi kapasitas bahan, jenis bahan
dan tujuan pengangkutan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat,
pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada:
 Kapasitas material yang ditangani
 Jarak perpindahan material
 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
 Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
 Harga peralatan tersebut.
2.2 Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah pesawat pengangkut yang digunakan untuk
memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, dengan arah
horizontal atau membentuk sudut dari suatu sistem operasi yang satu ke sistem
operasi yang lain dalam suatu line proses produksi, yang menggunakan sabuk
sebagai penghantar muatannya. Belt conveyor pada dasarnya merupakan
peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan
terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini

3
dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun
logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut.
Karakteristik dari belt conveyor dapat beroperasi secara mendatar maupun
miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18°, sabuk disanggah oleh plat
roller untuk membawa bahan, berkapasitas tinggi, serba guna, dapat beroperasi
secara lanjut, kapasitas dapat diatur, kecepatannya sampai dengan 600 ft/m, dapat
naik turun, dan memiliki perawatan yang mudah.

Gambar 2.1 Belt Conveyor

2.3 Kelebihan dan kekurangan belt conveyor


Adapun pada kelebihan belt conveyor adalah sebagai berikut :
1. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material
2. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai
dengan keinginan
3. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material
4. Menurunkan polusi udara
Pada kekurangan belt conveyor adalah sebagai berikut :
1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar
2. Jalur pemindahan (transfer line). Karena untuk satu unit belt conveyor hanya
bisa dipasang untuk jalur lurus
3. Kemiringan/sudut yang terbatas
4. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai
dengan keinginan

4
2.4 Prinsip kerja pada belt conveyor
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan, dengan putaran
dari motor sebagai penggerak utama yang terhubung dengan drum disebut Pulley,
pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pulley
tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut
serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut
berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik
kearah putaran drum atau pulley tersebut. Motor head atau tail. Motor head
adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit
belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa penggerak. Roller adalah bagain
dari belt conveyor yang berfungsi untuk mensupport belt yang berjalan, tidak
memakai penggerak, bergerak hanya karena gesekan belt yang berjalan diatasnya.
Roller ini di support oleh rangka dari struktur belt conveyor secara umum. Roller ini
menopang beban belt yang membawa material diatasnya.
2.5 Bagian-bagian pada belt conveyor
Secara umum belt conveyor atau konveyor sabuk sederhana terdiri atas:
Rangka(frame), Pulli penggerak, Pulli yang digerakkan, Pulli pengencang, Sabuk, Rol
pembawa, Rol kembali, Rol pemuat, Motor penggerak, Unit pemuat, Unit
pengeluar, Pembersih sabuk dan Pengetat sabuk.
a) Belt
Belt terbuat dari bahan tekstil, baja lembaran atau jalinan kawat baja.
Belt yang terbuat dari tekstil berlapis karet paling banyak ditemukan
dilapangan
syarat-syarat belt:
1. Tahan terhadap beban tarik.
2. Tahan beban kejut.
3. Perpanjangan spesifik rendah.
4. Harus fleksibel.
5. Tidak menyerap air.
6. Ringan.

5
b) Idlers
Belt disanggah oleh idler. Jenis idler yang digunakan kebanyakan adalah
roller idler. Berdasarkan lokasi idler di conveyor, dapat dibedakan menjadi
idler atas dan idler bawah. Idler atas menyangga belt yang membawa beban.
Idler atas bisa merupakan idler tunggal atau tiga idler. Sedangkan untuk idler
bawah digunakan idler tunggal.
Komponen-komponen roller idler diatas adalah: a. Selubung bagian luar,
yang langsung berfungsi untuk menopang belt. Dan selubung bagian dalam.
b. Bantalan, Karet perlindung, yang berfungsi untuk melindungi bantalan dari
debu atau kotoran lainnya. c. Pengunci bantalan, Poros idler dan Baut. d.
Bantalan
c) Unit penggerak
Unit penggerak (pully) terbuat dari besi cor atau baja lembaran (sheet
steel) yang dibuat menggunakan proses pengelasan. Daya penggerak pada
belt conveyor ditransmisikan kepada belt melalui gesekan yang terjadi antar
belt puli penggerak yang digerakkan dengan motor listrik. Unit penggerak
terdiri dari beberapa bagian, yaitu puli, motor serta roda gigi transmisi
antara motor dan puli. Tipe-tipe susunan puli penggerak untuk belt
conveyor.
d) Pengencangan belt
Pengencang belt dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu screw take up dan
gravity take up, atau sering juga disebut pengencang horizontal dan
vertikal.
e) Penekuk belt
Belt ditekuk dengan puli atau roller pembelok. Penggunaan roller pembelok
adalah untuk merubah kemiringan sistem seperti dari arah horizontal menjadi
seperti miring.
f) Coveyor frame
Struktur penyangga (frame) terbuat dari susunan baja batangan atau
besi siku yang disambung dengan menggunakan las listrik. Frame dibuat

6
kaku (rigit). Struktur tersebut terbuat dari batangan membujur, tegak dan
menyilang. Tinggi dari frame biasanya 400 s/d 500 mm dan jarak batang
tegak/tiang adalah 2 s/d 3,5 meter.
2.6 Aplikasi belt conveyor pada industri
a. Belt conveyor pada industri makanan
Industri food and beverage (F&B) membutuhkan belt conveyor food
grade. Ini dikarenakan belt conveyor bersentuhan langsung dengan material
atau produk F&B yang akan ditransfer. Sehingga material dari belt conveyor
tersebut harus steril agar produk aman untuk dikonsumsi. Terdapat dua
jenis jenis belt yang dapat digunakan untuk industri F&B, yaitu PU belt food
grade dan PVC Belt Food Grade. PU belt food grade ini lebih tidak mudah
aus dibandingkan dengan pvc belt. Selain itu PU belt lebih kuat menerima
benturan. Sehingga PU belt jauh lebih awet dan tahan lama dibandingkan
PVC. Jika dibandingkan dengan PU belt, harga dari pvc belt lebih kompetitif.
Campuran dari belt ini dapat dikombinasikan agar anti statik atau debu atau
partikel kecil, seperti debu, tidak mudah menempel ke belt conveyor.
b. Belt Conveyor pada industri farmasi
Industri farmasi membutuhkan penanganan khusus untuk material
maupun produknya. Tidak hanya soal higienis dalam proses produksi saja,
kemudahan dalam penanganan produk industri ini juga perlu diperhatikan
agar tetap mempertahankan produktivitas. Modular belt conveyor.
Conveyor ini umumnya digunakan untuk memindahkan material untuk
industri F&B, kosmetik hingga farmasi yang membutuhkan higienis pada
proses dan equipment di lini produksi. Conveyor ini jauh lebih dinamis
dibandingkan pvc atau pu belt conveyor untuk kebutuhan kebutuhan food
grade. Terlebih, permukaannya lebih licin sehingga mempermudah proses
perpindahan produk.
c. Belt conveyor pada industri kemasan
Industri kemasan membutuhkan conveyor yang sesuai dengan
kebutuhan produknya dan memiliki masa pakai yang cukup lama.

7
Penggunaan conveyor belt yang tepat, selain untuk efisiensi proses
produksi juga untuk menjaga kualitas kemasan yang diproduksi.
d. Belt conveyor pada industri otomotif
Belt mesh ini dirancang untuk memungkinkan aliran udara dan sisa
cairan di produk agar tidak menempel di belt. Mesh belt ini juga dapat
menahan panas hingga 200 derajat Celcius. Sehingga mesh belt conveyor
sangat cocok untuk industri otomotif.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu alat pengangkut dalam industri sangat bermacam-macam, tergantung


dari bahan yang akan dipindahkan kemana zat itu. Alat pengangkut bertujuan untuk
memudahkan kita dalam pemindahan suatu zat. Secara universal didalam industri,
bahan-bahan material terdapat berbagai jenis yang terkadang sangat berat sehingga
berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut
bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia. Adapun
salah satu jenis alat pada conveyor yaitu belt conveyor yang digunakan untuk
memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, dengan arah horizontal
atau membentuk sudut dari suatu sistem operasi yang satu ke sistem operasi yang lain
dalam suatu line proses produksi, yang menggunakan sabuk sebagai penghantar
muatannya. Aplikasi industri pada belt conveyor dapat dilihat pada industri makanan,
kemasan farmasi hingga otomotif.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agusalim,ade.”Alat-alat Transportasi Padatan” https://docplayer.info/61893889-Alat-


alat-transportasi-padatan.html diakses pada tanggal 14 November 2022 pukul 15.00
WITA

Siregar, fauzi shayrul 2011. “Tranportasi bahan padat”


https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1358/tkimia-
syahrul3.pdf?sequence=1 diakses pada tanggal 14 November 2022 pukul 15.00 WITA

Sudjawardi,yenny.”Alat transportasi bahan padat” https://adoc.pub/alat-transportasi-


bahan-padat.html diakses pada tanggal 14 November 2022 pukul 15.00 WITA

10

Anda mungkin juga menyukai