MODUL Praktikum Elektronika Terinttegrasi New Version
MODUL Praktikum Elektronika Terinttegrasi New Version
MODUL Praktikum Elektronika Terinttegrasi New Version
Pada dasarnya Catu daya terdiri dari 2 tipe yaitu Konvensional dan Switching.
Catu daya konvensional menkonversi tegangan input melalui rangkaian Step
down Transformator sehingga menghasilkan level tegangan yang lebih rendah.
Sementara Catu daya Switching menggunakan kombinasi IC digital sebagai
pemutus-sambung (switching) dalam range frekuensi tinggi.
Salah satu Power Supply yang paling sering digunakan adalah yang mempunyai
tegangan Output 12 Volt DC.
Tegangan 12V banyak dipakai karena sangat Ideal untuk menjalankan piranti
elektronis seperti LED, Motor DC dan Relay.
Selain itu tegangan 12V juga bisa dikonversi ke tegangan yang lebih kecil yaitu
9V dan 5V menggunakan Voltage Converter.
Komponen Dasar Power Supply Sederhana
Transformator
• Dioda
• Resistor
• Capasitor
• IC Regulator
Gambar IC 7812
Secara teknis kita akan butuh 2 buah IC stabil, diantaranya IC 7812, dan
7912yang masing-masing berfungsi untuk mendapatkan output tegangan stabil
di +/- 12 volt. Kita juga butuh 2 buah diode yang disesuaikan dengan ampere
trafo yang dipakai. Butuh switch stereo, dan 2 buah elko dengan ukuran yang
menyesuaikan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah list untuk komponen yan
dibutuhkan dan fungsinya dengan trafo 1A:
Rangkaian power supply di bawah ini adalah rangkaian minimal dari komponen
di atas. Anda bebas memodifikasi rangkaian ini sesuai dengan kebutuhan.
Pada gambar di atas, tiga buah jepit buaya sebagai output positif, negatif, dan
ground. Sedangkan multiple-jack digunakan sebagai output standar positif dan
ground.Rangkailah komponen tersebut untuk membentuk sirkuit berikut
Cara kerja :
a) Tegangan AC 220V akan diturunkan menggunakan Transformator menjadi
sekitar 15V AC. Output yang dihasilkan masih AC sinusoidal.
b) Tegangan 15V AC sinusoidal kemudian disearahkan kembali menggunakan
dioda dengan prinsip Penyearah Jembatan. Hasil output adalah gelombang
DC dengan Riak (Ripple) yang besar.
c) Gelombang ripple ini akan dihaluskan oleh Kapasitor Elco 2200uF dan
100nF sehingga outputnya adalah Tegangan DC murni namun tidak stabil.
d) Tegangan DC ini lalu di stabilkan oleh IC 7812 yang diparallel dengan
sebuah kapasitor 100uF untukmenghindari lonjakan tegangan yang berasal
dari output yang disambungkan.
e) Dioda pada kaki 2 IC berfungsi untuk menambah tegangan output sebesar
0,6V. Dioda ini bersifat opsional, bisa dipakai bisa dilepas.
PRAKTIKUM
1. Gambarkan rangkaianya dalam lembar Praktek
2. Ambil data Tegangan pada titik
d. AC input
e. Output Trafo CT 15 Volt
f. Output Power supply
Data AC input Tegangan Output Tegangan Output Tegangan Output
Ke- Trafo Power supply +12 v Power supply -12
v
1
2
3
4
5
Rata-
rata
osiloskop DSO atau osiloskop digital memvisualisasikan sinyal listrik pada layar
LCD dengan memanfaatkan ADC (analog to digital converter). Alat ini adalah
osiloskop yang lebih modern karena kita bisa menyimpan data-data
• Osiloskop DSO atau digital pertama kali dibuat oleh perusahaan bernama
Nicolet Test Instrument pada tahun 1980an, saat itu frekuensi ADC (analog-
to-digital-converter) yang digunakan masih relative lambat yaitu sebesar 1
MHz. Osiloskop digital yang digunakan saat ini merupakan sebuah
computer dengan kemampuan konversi analog ke digital (ADC) yang sangat
presisi untuk pengambilan sampel tegangan yang akan divisualisasikan.
Cara kalibrasi osiloskop
Langkah terpenting sebelum menggunakan osiloskop adalah kalibrasi. Kenapa
harus kalibrasi? Kalibrasi berfungsi untuk memastikan oslioskop menampilkan
gelombang terbaik yaitu semirip mungkin dengan sumber gelombang yang diukur.
Jika tidak terkalibrasi dengan baik, maka gambar yang ditampilkan tidak sesuai
dengan sumber sinyal yang sebenarnya. Bagaimana cara mengkalibrasi osiloskop?
Ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Nyalakan osiloskop
2. Colokkan probe ke channel yang akan dikalibrasi, pada kasus ini saya
gunakan channel 1, lalu kaitkan probe tersebut ke pin kalibrasi
3. Tekan tombol AUTOSET, maka seketika osiloskop akan mengeluarkan
bentuk gelombang kotak. Jika tampilannya adalah sebagai berikut:
4. osiloskop belum terkalibrasi
Vpp =
Vrms =
Frekuensi =
Gambar grafik =
Vpp =
Vrms =
Frekuensi =
Vpp =
Vrms =
Frekuensi =
Gambar grafik =
PRAKTEK 4
KONVERTER TEGANGAN KE ARUS DAN
KONVERTER ARUS KE TEGANGAN
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
1. Menguji konverter tegangan ke arus pada rangkaian Op-amp.
B. Teori Pendukung
Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih
dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang
berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa
Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi
sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi
pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari
hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian
Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan
menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang
didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting
dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-
Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan
satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan
garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah
satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC741.
Bentuk dan Simbol IC Op-Amp
Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya.
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat
operasional) diantaranya adalah :
1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
2. Masukan pembalik (Inverting) –
3. Keluaran Vout
4. Catu daya positif +V
5. Catu daya negatif -V
C. Alat dan Bahan Yang Dibutuhkan.
1. Power supply DC 15V simetris.
2. Multimeter : 2 buah .
3. Resistor ; 1 K 2 buah, 10 K 2 buah.
4. Potensiometer 1 K
5. Op amp : 741 C
D. Langkah Kerja
a. Konverter tegangan ke arus
1. Hubungkan rangkaian sesuai dengan gambar 1.
2. Atur potensiometer untuk mendapatkan tegangan input 1 Volt.
3. Baca arus output dan catat ke dalam tabel 1.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk tegangan input seperti pada tabel 1.
B. Teori Pendukung
Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan
oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik
(Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini
biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar
Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi
berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan.
Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya
Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan.
Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration,
besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output
hampir atau mendekati tegangan Vcc.
GAIN
E. LANGKAH KERJA
a. Penguatan dari Op-amp
1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 1.R F = RR = 10 K. Set / cek dua
buah catu daya pada 15 V. Set Pembangkit sinyal pada 1000 Hz, outputnya
0 V. Hubungkan Osiloskop ke input dan output dari Op-amp.
2. Tutup S1 dan S2.
3. Perlahan-lahan naikkan output sinyal dari generator sampai sedikit dibawah
sinyal maksimum tidak cacat. Ukur dan catat ke dalam tabel 1 harga
tegangan output puncak ke puncak (Vout P-P) pada Op-amp.
4. Dengan osiloskop ukur dan catat ke dalam tabel 1 besarnya sinyal input V in
P-P (output generator pembangkit sinyal AFG) .
5. Hitung dan catat besarnya penguatan (Vout / Vin)
6. Bandingkan beda phasa antara sinyal input dan output, apakah ada
perbedaan, catat ke dalam tabel 1.
7. Kurangi output dari AFG ke 0 V.
8. Ulangi langkah 3 sampai 7 untuk harga R R seperti diperlihatkan pada tabel
1.
F. Pertanyaan
1. Pada eksperimen seperti yang terlihat pada tabel 1 apakah ada perbedaan
phasa antara Vin dan Vout. Kala ada berapa besarnya beda fasa tersebut ?
2. Pada penguat non inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan,
RR dan RF !
3. Pada penguat inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan, RR
dan RF !
PRAKTEK 6
PENGUAT INVERTING OP AMP
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa harus dapat:
1. Mengoperasikan dan menghitung penguat inverting pada Op-amp.
B. Teori Dasar
1.Op-Amp Inverting
Inverted op-amp adalah penguat menggunakan umpan balik negatif
untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor R f melewatkan
sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase
sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar
masukan. Ini mengurangi bati keseluruhan dari penguat dan disebut dengan
umpan balik negatif. (Delton, 1994) Persamaan untuk op amp inverting ideal
adalah:
Ri Rf Vin Vout
3.3K 10K
2.5K 10K
5K 10K
10K 10K
20K 10K
1.5 Kesimpulan
a. Karakteristik penguat inverting
adalah ..................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
.........
b. Persamaan gain (penguatan) penguat inverting adalah A
= ...................................
Sehingga Vout
= ......................................................................................................
c. Berdasar data hasil percobaan diketahui bahwa (Jelaskan apakah data
hasil percobaan bagus dilihat dari kesesuaian antara teori dan praktek
atau dilihat dari nilai prosentase error/PK. Dan apabila nilai error yang
besar jelaskan analisa penyebabnya kesalahannya
apa)................................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
..........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
PRAKTEK 7
PENGUAT NON INVERTING OP-AMP
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa harus dapat:
1. Menganalisa dan menghitung besarnya penguatan (gain) pada Op-amp.
2. Mengoperasikan dan menghitung penguat non inverting pada Op-amp.
3. Mengoperasikan dan menghitung besarnya penguatan penjumlah (summer)
pada Op-amp.
B. Teori Dasar
Penguat Non Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang
berfungsi menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa
dengan sinyal inputannya, hasil dari sinyal input dan output rangkaian non
inverting dapat dilihat pada Gambar 1. Pada dasarnya penguat non
inverting digunakan sebagai pengkondisi sinyal inputan sensor yang
terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses. intinya
penguat non inverting ke balikkan dari penguat inverting.
Fungsi Penguat Non Inverting
Fungsi dari penguat non inverting kurang lebih sama dengan penguat inverting
hanya saja polaritas output yang dihasilkan sama dengan sinyal inputnya.
Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang sangat
kecil hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat dengan impedansi masukan
rendah. Rangkaian penguat non inverting akan menerima arus atau tegangan dari
tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih
besar
Zin = ~
Dan penguatannya:
Contoh Soal
Diketahui sebuah inputan sensor suhu LM35 = 300 mV, besarnya nilai Rf = 1k, Rg
=100 ohm, berapakah nilai Vout dan gainnya?
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
1. Power supply DC 15V simetris.
2. Multimeter : 2 buah .
3. Resistor : 10.000 W, 5.000 W, 3,333 W, 20.000 W, 30.000 W
4. Osciloscope, AF sine wave generator (pembangkit gelombang sinus).
5. Op amp : 741 C
D. LANGKAH KESELAMATAN
1. Hati-hati dalam menggunakan peralatan.
2. Cek terminal catu daya pada yang terhubung ke Op-amp sebelum
dihidupkan.
3. Jangan bermain-main waktu melakukan praktek.
4. Jika ada kesulitan atau masalah, tanyakan pada guru / instruktur.
E. LANGKAH KERJA
b. NonInverting Amplifier (penguat noninverting/penguat tidak
membalik).
1. Open S1 dan S2 .
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 2. Catu daya tetap dihubungkan seperti pada
gambar 1, dengan tegangan 15 V. Keluaran genarator 1000 Hz, 0V.
3. Close S1 dan S2. Pada setiap harga RF dan RR yang diperlihatkan pada tabel 2. 12.
Catat dan lengkapi data-data pada tabel tersebut. Gunakan /ikuti prosedur seperti
pada tabel 1.
d. Kredit Point (experiment khusus).
4. Modifikasi rangkaian pada gambar 3, sehingga dengan kedua input 1,5 V,
didapat tegangan output –4,5 V. Catatlah harga resistor dan polaritas dari tegangan
input ke dalam tabel tersendiri.
5. Modifikasi rangkaian pada gambar 3, sehingga dengan kedua input 1,5 V,
didapat tegangan output +1,5 V. Catatlah harga resistor dan polaritas dari tegangan
input ke dalam tabel tersendiri.
F. Pertanyaan
1. Pada eksperimen seperti yang terlihat pada tabel 1 apakah ada perbedaan
phasa antara Vin dan Vout. Kala ada berapa besarnya beda fasa tersebut ?
2. Pada penguat non inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan,
RR dan RF !
3. Pada penguat inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan, RR
dan RF !
PRAKTEK 8
KOMPARATOR
3.1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian
komparator inverting dan non inverting
2. Mahasiswa mampu membandingkan dan menganalisis keluaran dari
rangkaian komparator inverting dan non inverting
Op-Amp sebagai Komparator
dari perhitungan diatas Vin + = 6 VDC dan Vin - = 4.95 VDC, dapat diketahui
bahwa Vin + > Vin - sehingga tegangan output / Vout dari persoalan diatas = VCC
yaitu Vout = +12 VDC
3.2. Alat dan Bahan
a. Project Board
b. Multimeter
c. Power Supply
d. Jumper
e. Resistor
f. IC LM 741
g. LED
h. LDR
i. LM35
3.3 Langkah Percobaan
3.3.1 Rangkaian Komparator Inverting
1. Buat rangakain seperti gambar di bawah ini
3.5 Kesimpulan
a. Prinsip kerja komparator
adalah ..............................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
........
b. Karakteristik komparator inverting dan non-inverting
adalah ..................................
.........................................................................................................................
..........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
.......
c. Karakteristik sensor suhu LM35
adalah ....................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
d. Berdasar data hasil percobaan diketahui bahwa (Jelaskan apakah data
hasil percobaan bagus dilihat dari kesesuaian antara teori dan praktek
atau dilihat dari nilai prosentase error/PK. Dan apabila nilai error yang
besar jelaskan analisa penyebabnya kesalahannya
apa) ...............................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
PRAKTEK 9
PENGUAT PENJUMLAH
4.1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian penguat
penjumlah
2. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian penguat
penjumlah menggunakan op amp
2. Atur Vin1, Vin2, dan Vin3 hingga mendapatkan nilai tegangan sesuai
dengan yang telah ditentukan
+
3. Hubungkan sumber tegangan positi ke port Vcc op amp dan sumber
-
tegangan negatif ke port Vcc op amp
4. Ukur tegangan output pada pin 6 dan catat hasil pengukuran pada Tabel
4.1
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Rangkaian Penguat Penjumlah
R1, R2, R3 Rf Vin1 (V) Vin2 (V) Vin3 (V) Vout (V)
4.3.1 Rangkaian Penguat Penjumlah Non Inverting
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah
2. Atur Vin1, Vin2, dan Vin3 hingga mendapatkan nilai tegangan sesuai
dengan yang telah ditentukan
+
3. Hubungkan sumber tegangan positi ke port Vcc op amp dan sumber
-
tegangan negatif ke port Vcc op amp
4. Ukur tegangan output dan catat hasil pengukuran pada Tabel 4.2
R1, R2, R3 Ri Rf Vin1 (V) Vin2 (V) Vin3 (V) Vout (V)
4.5 Kesimpulan
a. Karakteristik penguat penjumlah inverting adalah .................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Karakteristik penguat penjumlah non-inverting adalah ..........................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
b. Persamaan gain (penguatan) penguat penjumlah inverting adalah A = ................
Sehingga Vout = ......................................................................................................
....................................................................................................................................
Persamaan gain (penguatan) penguat penjumlah non- inverting adalah A = ..........
Sehingga Vout = .......................................................................................................
....................................................................................................................................
c. Berdasar data hasil percobaan diketahui bahwa (Jelaskan apakah data hasil percobaan
bagus dilihat dari kesesuaian antara teori dan praktek serta nilai error/PK. Dan apabila
nilai error yang besar jelaskan analisa penyebabnya kesalahannya apa)
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PRAKTEK 10
Op-AmpVoltage Follower.
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Membuat daftar karakteristik penguat operasional yang ideal dan penguat operasional
741.
Menjelaskan bagaimana kerja pengikut tegangan.
C. Prosedur praktikum.
1. Rangkailah rangkaian pengikut tegangan pada gambar 6.1 (a) dan (b).
XSC2
Ext Trig
-15V +
_
A B
+ _ + _
Vee
XFG1 4
1 0
741
2
6
0 2
3
7 1 5
Vcc
15V
(a). Gambar I.
XSC1
XFG2
4
741
2
5 R1 6
0 3 4
3
7 1 5
R2
Vcc
0
15V
2. Atur function generator pada frekuensi 50 Hz dengan Vin = 2 V pp, R1 = 10 Kohm dan
R2 = 100 ohm.
3. Hubungkan osciloskop pada input dan output OpAmp.
4. Secara perlahan-lahan naikkan sampai didapatkan bentuk gelombang yang diinginkan.
Dengan menggunakan osiloskop, ukur, catat dan gambarkan dari bentuk sinyal Vin dan Vout
PRAKTEK 11
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear II.
“OpAmp sebagai Integrator”
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.
C. Prosedur praktikum.
OpAmp sebagai integrator.
1. Buatlah rangkaian integrator yang ditunjukkan pada gambar 12.1.
-15V XSC1
Ext Trig
+
R2 _
A B
Vee + _ + _
C1
Vin 1
Vin 4 2
R1 0
741
2
6
3
7 1 5
0
Vcc
15V
XSC1
Vin 2 4
C1
3 741 0
2
0,01R to 0,1R 6
3
7 1 5
0
Vcc
15V
D. Tugas.
Cari materi tentang OpAmp sebagai integrator dan differensiator
PRAKTEK 12
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear II.
“OpAmp sebagai Diferensiator”
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.
C. Prosedur praktikum.
OpAmp sebagai integrator.
5. Buatlah rangkaian integrator yang ditunjukkan pada gambar 12.1.
-15V XSC1
Ext Trig
+
R2 _
A B
Vee + _ + _
C1
Vin 1
Vin 4 2
R1 0
741
2
6
3
7 1 5
0
Vcc
15V
XSC1
Vin 2 4
C1
3 741 0
2
0,01R to 0,1R 6
3
7 1 5
0
Vcc
15V
D. Tugas.
Cari materi tentang OpAmp sebagai integrator dan differensiator
PRAKTEK 13
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear III.
“OpAmp sebagai Konversi dan Pembangkit Bentuk Gelombang”
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.
C. Prosedur praktikum.
Konversi bentuk gelombang.
1. Rangkailah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang sinus
menjadi gelombang persegi) seperti pada gambar 13.1.
-15V
XSC1
Vin 741
2
6
3 0
7 1 5
4
R1 R2 3
0 Vcc
15V
Gambar 13.1. Rangkaian OpAmp (sinus menjadi persegi).
2. Berikan Vin = 2 Vpp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 1 Kohm dan R2 = 10 Kohm.
3. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
4. Lakukan secara bervariasi.
5. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang segitiga
menjadi gelombang pulsa) seperti pada gambar 13.2.
XSC1
15V
Ext Trig
+
Vcc _
Vin A B
+ _ + _
7 1 5
Vcc Vin 3
6 2
Vcc R1 1 2
0
4 741
R2
50%
Vee
0
-15V
741
2
6
0
1 3
7 1 5
C1
R1 R2 2
0 0 Vcc
15V
(a). Rangkaian 1.
-15V
XSC1
-15V R5
Ext T rig
R3 Vee +
Vee C2 _
4 A B
+ _ + _
3 741 4 5
2
2 R4 741
6 2
0
1 3 6
3
7 1 5
C1 7 1 5
R1 R2 0
Vcc
Vcc
0 0
15V 15V
(b). Rangkaian 2.
D. Tugas.
Cari materi tentang konversi dan pembangkit bentuk gelombang dengan OpAmp 741 !.
PRAKTEK 14
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear III.
“OpAmp sebagai Konversi dan Pembangkit Bentuk Gelombang”
E. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.
G. Prosedur praktikum.
Konversi bentuk gelombang.
9. Rangkailah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang sinus
menjadi gelombang persegi) seperti pada gambar 13.1.
-15V
XSC1
Vin 741
2
6
3 0
7 1 5
4
R1 R2 3
0 Vcc
15V
Gambar 13.1. Rangkaian OpAmp (sinus menjadi persegi).
10. Berikan Vin = 2 Vpp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 1 Kohm dan R2 = 10 Kohm.
11. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
12. Lakukan secara bervariasi.
13. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang segitiga
menjadi gelombang pulsa) seperti pada gambar 13.2.
XSC1
15V
Ext Trig
+
Vcc _
Vin A B
+ _ + _
7 1 5
Vcc Vin 3
6 2
Vcc R1 1 2
0
4 741
R2
50%
Vee
0
-15V
14. Berikan Vin = 2 V pp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 50 Kohm dan R2 = 50 Kohm.
Dan Vcc = 15 volt.
15. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
16. Lakukan secara bervariasi.
XSC1
-15V
Ext Trig
+
R3 Vee _
A B
+ _ + _
3 4
741
2
6
0
1 3
7 1 5
C1
R1 R2 2
0 0 Vcc
15V
(a). Rangkaian 1.
-15V
XSC1
-15V R5
Ext T rig
R3 Vee +
Vee C2 _
4 A B
+ _ + _
3 741 4 5
2
2 R4 741
6 2
0
1 3 6
3
7 1 5
C1 7 1 5
R1 R2 0
Vcc
Vcc
0 0
15V 15V
(b). Rangkaian 2.
H. Tugas.
Cari materi tentang konversi dan pembangkit bentuk gelombang dengan OpAmp 741 !.