Prakarya x.1
Prakarya x.1
Prakarya x.1
KOMPONEN INTI
Fase : E
Elemen : Akidah
Materi : Memahami Hakikat dan Mewujudkan ketauhidan
dengan Syu’abul iman (cabang-cabang iman)
Tujuan Pembelajaran : E.2.1 Melalui metode Point counter Point Peserta didik
dapat menganalisis hakikat syu’abul iman (cabang-
cabang iman) pengertian,dalil,macam dan manfaat.
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami hakikat mencintai Allah
Swt. takut kepada Allah Swt. berharap hanya kepada Allah Swt. dan bertawakal
kepada Allah Swt
Profil Pelajar Pancasila :
Profil Pelajar Pancasila :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong,
Bernalar Kritis.
Saranadan
danPrasarana
Prasarana: :
Sarana
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, jaringan internet. Sarana dan
prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
Target Siswa :
regular/tipikal
Pengaturan siswa:
Berkelompok (2-4 orang)
Metode:
point counter-point/inquiry learning
project based learning
reflectif thinking
Asesmen :
Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Bacalah Q.S. Ali Imran/3:
30-32
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
1. Pertemuan Pertama
Siswa memilih tema terkait materi, yakni hakikat mencintai Allah Swt., khauf,
raja’, dan tawakal, dan manfaat dari penerapan sikap mencintai Allah Swt.,
khauf, raja’, dan tawakal
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil sesuai sub materi
yang akan dipelajari.
Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menyiapkan
argumen sesuai dengan pendapat kelompok.
Guru memberikan kesempatan kepada kelompok mana saja untuk memulai
debat.
Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan, sanggahan,
atau koreksi atas argumen tersebut.
Guru mengakhiri debat pada saat yang tepat, yakni ketika masing-masing
kelompok telah menyampaikan semua argumen.
Guru menyampaikan poin-poin penting dari proses debat tersebut dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari
ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian
memimpin doa selesai kegiatan.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
1. Pertemuan Kedua
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
Metode project based learning/mind mapping manual
Guru mengajukan pertanyaan tentang syu’abul iman (cabang-cabang iman)
Guru dan peserta didik menyiapkan untuk penampilan projek video materi syu’abul
iman dan pembaagian 77 cbang iman kedalam 3 aspek yang telah di bagi dikelompok
masing2.
Guru membagikan kertas undian untuk kelompok acak yang akan persentasi materi
Siswa persentasi materi projek syu’abul iman yang telah dibuat melalui aplikasi canva
dengan tampilan yyangmenarik
Guru Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian materi
Siswa melakukan tanya jawab setelah kelompok yang persentasi maksimal 2
pertaanyaan
Mengevaluasi rancangan projek dan sama-sama melakukan refleksi.
Guru meminta peserta didik memberikan tanggapan/pendapat mengenai
materi yang telah di tampilkan temannya
Peserta didik saling memberikan masukan terhadap projek yang sudah di
tampilkan kelompok lain.
Peserta didik mengisi angket refleksi terkait metode pembelajaran yang telah
dibagikan guru
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan pembelajaran beserta
hikmah dan manfaat pembelajaran hari ini
Peserta didik mengupload hasil video di youtube masing-masing/youtube
akun guru setelah merevisi dari hasil evaluasi
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama
2. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
Metode Reflektic thinking
Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran melalui
elearning.
Guru meminta peserta didik untuk menggambarkan pola telapak tangan kiri dan
kanan berikut dengan jari-jarinya pada kertas kosong.
Peserta didik melakukan refleksi dan muhasabah diri, “ 5 hal terburuk apakah
apakah yang pernah kamu lakukan yang merupakan perbuatan salah kepada
sesame manusia dan berdosa kepada Allah, lalu tuliskan hasil refleksi tersebut
pada pola ruas-ruas jari gambar telapak kiri tersebut lalu di scan atau di foto
dikirim di elearning”.
Peserta didik melanjutkan sesi muhasabah diri “ Apa yang dilakukan agar 5
kesalahan masa lalu tersebut dapat diampuni oleh Allah dan dimaafkan oleh orang
yang berdampak?” Guru meminta peserta didik untuk menuliskan amal baik
tersebut pada pola ruas-ruas jari gambar telapak kanan tersebut lalu di scan atau di
foto dikirim di elearning”.
Guru memberikan motivasi pada peserta didik agar memperbaiki amalan-amalan
di waktu selanjutnya.
3. Pertemuan Keempat
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi melalui elearning.
Guru memberikan permasalahan terkait penerapan keyakinan terhadap cabang-
cabang iman.
Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan perilaku
keimanan dan praktik keberagaman yang dikaitkan dengan tingginya angka
kriminalitas dan tindakan kejahatan dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik melakukan aktifitas pengumpulan data dan informasi dari referensi
buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah.
Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi
Peserta didik menyimpulkan hasil dari pengolahan data tersebut.
Guru meminta kepada peserta didik agar membaca rangkuman materi pada point
- point penting melalui elearning.
Penutup
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
tugas.
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Diferensiasi:
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi hakikat mencintai Allah Swt., takut
kepada Allah (khauf), berharap kepada Allah (raja’), dan tawakal kepada-Nya,
serta manfaat dari penerapan sikap tersebut dari berbagai kitab kuning karya
para ulama’ dan literatur lain yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar
kembali hakikat mencintai Allah Swt., takut kepada Allah (khauf), berharap
kepada Allah (raja’), dan tawakal kepada-Nya serta manfaat dari penerapan
sikap tersebut pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai
kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar
kepada teman sebaya.
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen:
2. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Cinta adalah perasaan yang suci dan lembut berupa rasa kasih sayang.
Perasaan cinta ditandai dengan rasa rindu kepada yang dicintai. Demikian
pula cinta seorang hamba kepada Allah Swt. Bagaimana cara menumbuhkan
rasa cinta kepada Allah Swt. ?
2) Rasulullah Saw. telah menyalakan api cinta pada hati para sahabat Nabi hingga
mereka lebih mencintai Allah Swt. daripada mencintai diri sendiri dan
keluarganya. Para sahabat Nabi rela mengorbankan jiwa demi cintanya kepada
Allah Swt. Cinta kepada Allahlah yang menjadikan para sahabat
meninggalkan kenikmatan duniawi demi meraih kebahagiaan di akhirat.
Jelaskan manfaat cinta kepada Allah Swt bagi kehidupan seseorang !
3) Rasa takut merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman
kepada Allah Swt. Rasa takut ini akan semakin meningkat seiring
meningkatnya pengetahuan tentang Rabb-nya. Jelaskan tanda-tanda orang
yang memiliki rasa takut kepada Allah Swt ?
4) Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia
Allah Swt. Sifat raja’ ini harus disertai optimis, perasaan gembira, sikap
percaya dan yakin akan kebaikan Allah Swt. Lebih dari itu sifat raja’ harus
dibarengi dengan amal-amal saleh untuk meraih kebahagiaan di akhirat.
Jelaskan mengapa demikian?
5) Tawakal bukan berarti menyerahkan nasib kepada Allah Swt. secara mutlak.
Akan tetapi harus didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Jelaskan
manfaat penerapan sikap tawakkal dalam kehidupan sehari-hari!
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Cinta seseorang kepada Allah (mahabbah) 1-4
tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat
akibat berpikir mendalam (tafakkur) terhadap
kekuasaan-Nya di langit dan bumi. Kemudian
cinta ini akan semakin menggelora dengan
merenungkan ayat-ayat Al-Qur`an dan
membiasakan diri berzikir dengan nama dan
sifat-sifat Allah Swt.
b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang
materi cinta kepada Allah Swt., takut, berharap dan tawakal kepada-Nya
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan
bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok
dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10
= …
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:
1. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
2. al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’
‘Ulumuddin. Semarang: CV. Assy-Syifa’.
3. Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta.
4. Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-
qulub/article/download/8730/pdf
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1484795&val=1
1135&title=AL-KHAUF%20DAN%20AL-RAJA%20MENURUT%20AL-
GHAZALI
al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’
‘Ulumuddin. Semarang: CV. Assy-Syifa’.
Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi
Ilmu Semesta.
Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari hakikat mencintai Allah Swt.,
khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya di dalam kitab karya ulama, misalnya kitab Ihya’
Ulumuddin, kitab Syu’abul Iman atau kitab lainnya.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari
guru berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang
lebih sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi hakikat mencintai Allah
Swt., khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya.
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah
dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. al-Baqarah/2:
165)
Diantara Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt. adalah mencintai Rasulullah Saw.,
mencintai Al-Qur`an, menjauhi perbuatan dosa, mendahulukan perkara yang
dicintai oleh Allah Swt., tak gentar menghadapi hinaan
Hakikat Khauf
Allah Swt. memerintahkan orang beriman agar takut kepada-Nya
sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hajj/22: 1-2 berikut ini
Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan
(hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”(1) (Ingatlah) pada hari
ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan
lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran
kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.”(2) (Q.S. al-Hajj/22: 1-2)
Rasa takut kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketaatan dan amal saleh. Dengan
amal saleh inilah seorang mukmin berharap akan dimasukkan ke dalam surga.
Tanda-tanda takut kepada Allah swt., diantaranya tampak dari ketaatannya kepada
Allah Swt., menjaga lisan dari perkataan dusta, menghindari iri dan dengki, menjaga
pandangan dari kemaksiatan, menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang
haram.
Hakikat raja’
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia
Allah Swt. Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt.
Seseorang yang putus asa atas rahmat Allah Swt. dikategorikan sebagai orang
sesat, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hijr/15: 55-56 berikut ini
Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya
adalah Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt., tenang dalam menghadapi
kesulitan, merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt.
Hakikat Tawakal Kepada Allah Swt.
Secara bahasa, tawakal berarti memasrahkan, menanggungkan sesuatu, mewakilkan
atau menyerahkan. Secara istilah, tawakal artinya menyerahkan segala
permasalahan kepada Allah Swt. setelah melakukan usaha sekuat tenaga.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap tawakal dalam
kehidupan sehari-hari, di antaranya tercukupinya semua keperluan, sebagaiman
frman Allah Swt
Dalam Q.S. at-Talaq/65: 3 berikut ini
Artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. (Q.S. at-Talaq/65: 3)
Manfaat lain dari sikap tawakkal yakni mudah untuk bangkit dari keterpurukan,
Memperoleh nikmat yang tiada henti.
E.2.1 Melalui metode project based learning /mind maping manual peserta didik mampu
menganalisis macam-macam syuábul iman dan cara menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
E.2.2 Melalui metode project based learning/mind maping
manual peserta didik mampu mempresentasikan
makna dan penerapan Syu’abul
iman(cabangcabang iman) dan menyimpulkannya.
E.2.3 Melalui metode refleksi peserta didik mampu
membiasakan sikap disiplin,jujur, dan bertanggung
jawab yang merupakan beberapa cabang iman dalam kehidupan.
1. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat menganalisis (ketika siswa melakukan kegiatan belajar metode jigsaw
dalampembelajaran berdifremsiasi gaya belajar)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode metode jigsaw
dalampembelajaran berdifremsiasi gaya belajar)
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai = skor x 25