Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian 2021-Dikonversi
Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian 2021-Dikonversi
Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian 2021-Dikonversi
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
BIOLOGI HASIL
PERTANIAN
Disusun Oleh
Dr. Aswita Emmawati, M. Si.
Marwati S.TP., M.P.
Maghfirotin Marta Banin, S. Pi.,
M. Sc.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM..............................................................................iv
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM.......................................v
GOOD LABORATORY PRACTICE.....................................................................1
ACARA 1 MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL.........................................3
A. Pendahuluan.................................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................4
C. Cara Kerja....................................................................................................4
ACARA 3 FOTOSINTESIS..................................................................................21
A. Pendahuluan...............................................................................................22
B. Tujuan........................................................................................................22
C. Alat dan Bahan...........................................................................................23
D. Cara Kerja..................................................................................................23
ACARA 5 POPULASI...........................................................................................31
A. Pendahuluan...............................................................................................32
B. Tujuan........................................................................................................33
C. Alat dan Bahan...........................................................................................33
D. Cara Kerja..................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
Penulis
1. Laporan dibuat per kelompok dan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan
2. Laporan Praktikum Biologi Hasil Pertanian terdiri dari laporan tertulis dan
laporan dalam bentuk video
3. Laporan menggunakan kertas HVS A4 dengan jarak atas, bawah dan sebelah
kanan 3 cm sedangkan sebelah kiri 4 cm dan dalam bentuk pdf.
4. Format pada sampul laporan seperti dibawah ini:
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI HASIL
PERTANIAN “ACARA”
Logo Unmul
Nama
NIM
6. Laporan praktikum yang berupa Video kegiatan berisi tentang semua kegiatan
yang dilaksanakan saat praktikum antara lain:
Perkenalan diri praktikan
Persiapan alat dan bahan praktikum
Pelaksanaan prosedur praktikum
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA I
MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL
ACARA I
MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL
A. PENDAHULUAN
Mata manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan pengamatan
terhadap objek yang berukuran unit/mikron, untuk itu sangat diperlukan alat
bantu. Salah satu alat bantu yang biasa digunakan dalam proses pengamatan
tersebut adalah mikroskop. Kata Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu
micros (kecil) dan scopein (melihat). Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada
Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui lensa
yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana
itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai
makhluk kecil lainnya (Schatzki., 2014). Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz
dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda
yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek
(Mahartini, 2018). Chaeri et al. (2008), menjelaskan bahwa ada beberapa jenis
mikroskop yang telah dikenal yaitu:
• Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
D. CARA KERJA
Pengenalan Mikroskop
1. Masuk kedalam website http://www.ncbionetwork.org/iet/microscope/
5. Setelah semua bagian dari lensa dipelajari dengan ditandai dengan tanda
(√) yang telah berwarna hijau. Selanjutnya klik “next” untuk mempelajari
perbedaan penggunaan lensa 100x yang tidak dan ditambahkan immersion
oil. Klik “DRY SLIDE” dan “OILED SLIDE” pada image with untuk
mengetahui perbedaan hasil pengamatan.
2. Akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, selanjutnya klik pada
bagian tanda (?) untuk memilih slide yang ingin kita amati.
3. Setelah meng klik tadan (?) akan muncul berbagai pilihan katalog slide.
Pilih salah satu dari jenis slide yang ingin kita amati. Contohnya klik pada
“plant slide”, sehingga muncul tiga jenis slide yang dapat kita amati.
B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA I I
DIFUSI DAN OSMOSIS
ACARA II
DIFUSI DAN OSMOSIS
A. PENDAHULUAN
Makhluk hidup mengalami poses metabolisme, salah satunya adalah
transportasi. Seperti halnya manusia tumbuhanpun memerlukan zat-zat dari luar
untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itu dalam mewujudkan keserasian dalam
tubuh, setiap makhluk hidup perlu adanya sirkulasi zat. Dimana sirkulasi zat ini
terjadi dalam gerakan sitoplasma atau dalam bentuk difusi dan osmosis. Zat-zat
yang diperlukan melewati membran melalui transpor aktif dan pasif. Tansport
aktif terjadi transport zat dengan menggunakan energi dari sel. Sedangkan
tranportasi pasif terjadi secara spontan dan tidak menggunakan energi (Yahya,
2015).
Pada tumbuhan, air dan mineral diserap oleh akar dari dalam tanah.
Sedangkan gas-gas seperti O2 dan CO2 diambil oleh stomata daun dari udara
disekelilingnya. Air dan garam mineral masuk ke akar melalui epidermis akar
secara difusi dan osmosis. Difusi merupakan salah satu prinsip yang
menggerakkan partikel zat seperti CO2, O2 dan H2O masuk ke dalam jaringan.
Cepat lambatnya gerak partikel zat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain perbedaan konsentrasi, suhu, tekanan, dan zat-zat adsorptif. Suatu zat juga
akan bergerak menyebar karena adanya perbedaan (gradien) tekanan atau suhu.
Angin merupakan udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah bertekanan
kuat ke daerah bertekanan lemah, dari daerah dingin ke daerah yang lebih panas.
Suatu zat juga akan bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar
(lebih pekat) ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Jadi, pada dasarnya
setiap zat akan bergerak bila terjadi perbedaan suhu, tekanan atau konsentrasi.
Difusi terjadi pada semua jenis zat, termasuk gas-gas, ion-ion dan air.
Masuknya air dari luar ke jaringan akar juga merupakan peristiwa difusi. Air
bergerak dari daerah yang airnya lebih banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit.
Kandungan air dalam tanah relatif tidak terbatas daripada air jaringan akar.
Adanya perbedaan kadar air ini mendorong air berdifusi masuk ke dalam akar. Air
yang masuk ke dalam akar akan mengisi ruang-ruang antar sel atau masuk ke
dalam sel.
Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1
Air dapat masuk ke dalam sel-sel akar setelah air menembus dinding dan
membran sel. Air yang bergerak menembus membran sel inilah yang disebut
osmosis. Dengan kata lain, osmosis adalah difusi air menembus membran sel
(Suyitno, 2008).
B. TUJUAN
C. PENGAMATAN DIFUSI
Alat
1. Gelas Bening
2. Stopwatch
3. Sendok
4. Spidol
Bahan
1. Teh celup/serbuk kopi
2. Air (biasa, dingin dan panas)
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Berikan kode A,B, dan C pada masing-masing gelas
3. Tuangkan air biasa pada gelas A, air dingin pada gelas B dan air
panas pada gelas C
4. Siapkan stopwatch
5. Masukkan teh celup atau 1 sdm kopi kedalam masing-masing gelas
secara bersamaan dengan stopwatch
6. Amati perubahan pada menit ke 3,6 dan 9.
7. Catat hasil pengamatan anda
Alat
1. Gelas bening
2. Penggaris
3. Pisau
4. Sendok
5. Stopwatch
6. Spidol
Bahan
1. Air
2. Kentang/wortel
3. Garam dapur
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
4. Potong wortel/kentang dengan panjang 5 cm, tekan dan rasakan
kekerasan potongan wortel/kentang tersebut
2. Siapkan 3 gelas bening dan beri label A, B dan C
3. Masukkan air kedalam gelas sebanyak 150 ml
4. Masukkan garam 5% (1 sdt) pada gelas B dan 15% (1 sdm) pada gelas
C, aduk hingga semua garam larut dalam air
5. Masukkan masing-masing 1 potong kentang/wortel kedalam gelas A,
B dan C
6. Diamkan selama 30 menit
7. Ambil kentang/wortel dari dalam gelas A, B dan C setelah 30 menit
8. Amati tekstur dan ukuran kentang yang telah direndam
9. Catat hasil pengamatan anda
Keterangan Keterangan
Tekstur Tekstur
Panjang Panjang
Keterangan : Keterangan
Tekstur Tekstur
Panjang Panjang
Keterangan Keterangan
Tekstur Tekstur
Panjang Panjang
B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA I I I
FOTOSINTESIS
ACARA III
FOTOSINTESI
S
A. PENDAHULUAN
Salah satu hasil dari proses fotosintesis adalah C 6H12O6 (glukosa atau
amilum). Komponen penyusun glukosa yaitu karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Komponen tersebut merupakan komponen yang sama dalam
menyusun karbohidrat. Salah satu senyawa yang menyusun karbohidrat adalah
C6H12O6. Di dalam karbohidrat terdapat amilum atau zat tepung (Pertamawati.,
2010). Untuk membuktikan adanya amilum (zat tepung) pada proses fotosintesis
ada sebuah uji coba yang disebut dengan percobaan Sach. Tokoh yang
mengenalkan percobaan Sach adalah Julius von Sachs, seorang ahli botani. Secara
umum peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui bahwa pada peristiwa fotosintesis menghasilkan
amilum
Bahan
1. Tanaman berdaun hijau
2. Alumunium foil
3. Betadine
4. Alkohol
D. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tutup sebagian permukaan daun dengan alumunium foil dan biarkan
terkenan sinar matahari langsung selama 8 jam (dimulai dari pagi jam
07.00 hingga sore jam 15.00)
3. Petik daun yang telah ditutupi dan buka bungkus alumunium foil
4. Rebus daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
5. Rebus daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya
(pemanasan tidak langsung)
6. Cuci daun di bawah air mengalir
7. Tiriskan daun dan letakkan diatas piring
8. Tetesi daun dengan larutan betadine secara merata dan amati perubahan
warnanya.
9. Catat hasil pengamatan anda
Daun terbuka
1 Sebelum direbus
Daun tertutup
Daun terbuka
Setelah direbus
2
air
Daun tertutup
Daun terbuka
Setelah
3 pemanasan
dengan alkohol
Daun tertutup
Daun terbuka
4 Ditetesi betadine
Daun tertutup
B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA IV
KEANERAGAMAN MAKHLUK HIDUP
ACARA IV
KEANEKARAGAMAN PADA MAKHLUK HIDUP
A. PENDAHULUAN
B. TUJUAN
Bahan
1. Daun dari tumbuhan sejenis sebanyak 5 buah
2. Daun dari tumbuhan yang berbeda sebanyak 5 buah
Cara Kerja
1. Siapkan 10 helai daun tumbuhan
2. Amatilah gejala-gejala / ciri-ciri berikut :
Bentuk dan pertulangan daun, ujung dan pangkal daun,
bagian-bagian daun Sifat tepi daun, warna daun, permukaan
daun
Luas daun
Keadaan daun lain : utuh – tidak utuh, ada tidaknya
organisme patogen, dst yang dapat saudara deskripsikan
Lanset/ pita
Lonjong
Bulat
Yang lain
2
Tulang daun :
Menyirip
Menjari
Sejajar
Selengkung
3 Ujung daun
Runcing
Tumpul
4
Bagian Daun
Tangkai
Helaian
Pelepah
5
Luas daun
6
Warna daun
7
Penyakit
Ada
Tidak ada
8
Dst
Bahan
1. Manusia sebagai orang yang diamati (probandus) sebanyak 5 orang
Cara Kerja
1. Lakukan pengamatan terhadap probandus tentang beberapa ciri
yang dijadikan sasaran pengamatan, antara lain:
Daun telinga (melekat, menggantung)
Bentuk rambut (lurus, ikal, keriting)
Kebotakan (botak dan tidak botak),
Warna kulit (putih, coklat, hitam)
Bentuk mata (Bulat, lonjong, sipit)
Bentuk wajah (bulat, oval, lonjong, kotak)
Bentuk hidung (mancung,agak mancung, pesek)
Bentuk tubuh (gemuk, agak gemuk, kurus , langsing)
3 Kebotakan
Botak
Tidak botak
4 Warna Kulit
Putih
Coklat
Hitam
5 Bentuk Mata
Bulat
Lonjong
sipit
6 Bentuk Wajah
Bulat
Oval
Lonjong
Kotak
7 Bentuk Hidung
Mancung
Agak mancung
Pesek
8 Bentuk Tubuh
Gemuk
Agak gemuk
Kurus
Langsing
B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA V
POPULASI
ACARA V
POPULASI
A. PENDAHULUAN
1. Suatu ekosistem tersusun atas komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi dan interdependensi.
2. Suatu ekosistem memiliki fungsi yang terkait dengan siklus energi dan
materi, regulasi dan kebernetik, keanekaragaman dalam ruang dan waktu,
Organaisma dalam suatu ekosistem berubah dinamis dalam ruang dan waktu
3. Kondisi lingkungan yang berbeda, memiliki daya dukung dan kendala bagi
pertumbuhan populasi atau komunitas organisme di dalamnya.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat berlatih mengamati gejala struktur komunitas tumbuhan
di lapangan
2. Mahasiswa berlatih menghitung kepadatan, distribusi dan dominansi suatu
populasi di lingkungannya
3. Mahasiswa dapat menemukan adanya keanekaragaman tingkat komunitas
dalam suatu ekosistem
D. CARA KERJA
1. Cari beberapa area rerumputan atau semak-semak di sekitar anda yang
kondisi lingkungannya berbeda (terbuka, tertutup, kering, lembab, dst).
2. Lakukan pengamatan struktur komunitasnya sebagai berikut:
a. Buatlah beberapa plot pengamatan secara acak dengan ukuran lk (1 X
1 M2 menggunakan tali rafia
b. Lakukan identifikasi macam jenis tumbuhan dan hewan yang ada dan
hitung jumlah tiap-tiap jenis
c. Amati pula penyebarannya, bergerombol (berumpun atau terpisah-
pisah)
d. Lakukan pula pengamatan kondisi klimatik (pencahayaan, suhu udara,
kelembaban,angin) dan edafiknya (suhu, kadar air, pH dan struktur
tanah)
3. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabulasi data yang telah disiapkan
4. Lakukan penghitungan : kepadatan, distribusi, dan dominasi dan nilai
penting dari tiap-tiap populasi tumbuhan
Tabel Pengamatan
Area I Area II
Plo
Nama Luas Nama Luas
t Jumlah Jumlah
jenis penutupan jenis Penutupan
ke-
1 1
2
3
.
N
2 1
2
3
.
N
dst
Chaeri, A., Kusbiyanto, dan Susatyo, P. 2008 Praktikum Struktur Hewan. In:
Penggunaan Mikroskop, Alat Bantu Ukur, Jaringan Hewan, dan Morfologi
pada Hewan Vertebrata. Universitas Terbuka, Jakarta
Mahartini, N. N. 2018. Mikroskop. Departemen Patologi Klinis Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.
NCBioNetwork.org. 2018. BioNetwork’s Virtual Microscope.
http://www.ncbionetwork.org/iet/microscope/.