PPK Ca Sinonasal 28092017

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Panduan Praktik Klinis

SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG


TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Sinonasal
ICD-10 : C31
Pengertian Seluruh keganasan yang ditemukan pada rongga hidung beserta
(Definisi) sinus paranasal.
A. Keluhan Sistemik
 Penglihatan dobel disertai keluar air mata yang berlebihan
 Kelemahan umum
 Penurunan kesadaran
ANAMNESIS B. Keluhan lokal
 Hidung buntu
 Pilek berulang terkadang bercampur darah
 Mimisan berulang
 Pembengkakakan wajah disertai nyeri wajah dan kepala
A. Tanda Sisemik
 Tanda distres napas : sesak, sianosis, gelisah, retraksi
 Tanda dehidrasi
 Kelelahan
 Defisit kognitif/kesadaran
 Defisit nervus kranialis
B. Tanda lokal
Pemeriksaan Telinga
 Retraksi membran timpani hingga didapatkan perforasi pada
kasus yang lebih lanjut.
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Hidung
FISIK  Rinoskopi Anterior : nampak masa pada nasofaring, dapat
disertai temuan sekret bercampur darah, fenomena palatum
molle negatif
 Rinoskopi posterior : melihat adanya masa yang meluas ke
posterior
Pemeriksaan Tenggorok
 Bombans palatum, dan area geraham atas
Pemeriksaan Kepala dan Leher
 Gerak bola mata terbatas, dapat disertai proptosis
 Pembengkakan wajah bagian atas (batang hidung, kantus
medialis), pipi, tepi alveolar atau pada lipatan ginggivobukal
PEMERIKSAAN  Biopsi Masa dengan anestesi lokal: (GR : 1A)
PENUNJANG o Blind Biopsy, bila massa berada di dalam sinus maksilaris
dilakukan biopsi melalui nasoantral (sinuscopi)
o Biopsi dengan Nasoendoskopi bila tidak ditemukan tanda
keganasan dari jaringan.
 Biopsi masa Caldwell-Luc dengan anestesi umum: (GR : 1B)
 Pemeriksaan CT-Scan nasofaring potongan koronal, aksial, dan
sagital, tanpa dan dengan kontras (GR : 1A) untuk menentukan
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Sinonasal
ICD-10 : C31
derajat tumor
 Pemeriksaan foto toraks PA dan lateral (GR : 1A)

 Pada Pasien pro operasi dan kemoradiasi


o Pemeriksaan Darah : (GR : 1A)
o Darah Lengkap (HGB, WBC, PLT, Neutrofil)
o Faal Hemostasis
o Tes Fungsi Ginjal (BUN, SK, KK),
o Tes Fungsi Hati (SGOT,SGPT),
o Elektrolit serum (Na, K, Cl)
o Albumin
o GDA
 Konsultasi (sesuai indikasi)
o Kardiologi
o Radioterapi
o Penyakit dalam
o Paliatif
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis ditemukan :
 Satu atau lebih keluhan lokal
o Hidung buntu
o Pilek berulang terkadang bercampur darah
o Mimisan berulang
o Pembengkakakan wajah disertai nyeri wajah dan kepala
KRITERIA  Satu atau lebih keluhan sistemik
DIAGNOSIS o Penglihatan dobel disertai keluar air mata yang berlebihan
o Kelemahan umum
o Penurunan kesadaran
Pemeriksaan fisik ditemukan :
o Satu atau lebih tanda sistemik
o Satu atau lebih tanda lokal
Pemeriksaan penunjang
o Ditemukan sel keganasan hasil biopsi masa
 Malignant neoplasm of accessory sinuses (C31)
 Malignant neoplasm of maxillary sinus (C31.0)
 Malignant neoplasm of ethmoidal sinus (C31.1)
DIAGNOSIS  Malignant neoplasm of frontal sinus (C31.2)
KERJA  Malignant neoplasm of sphenoid sinus (C31.3)
 Malignant neoplasm of overlapping sites of accessory
sinuses (C31.8)
 Malignant neoplasm of accessory sinus (C31.9)
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Sinonasal
ICD-10 : C31
 Angiofibroma nasofaring
DIAGNOSIS  Karsinoma Nasofaring
BANDING  Limfoma Non Hodgkin Sinonasal
 Unknown primary tumor
 Terapi dapat mencakup operasi, radiasi, kemoterapi, kombinasi
ketiganya, dan didukung dengan terapi simptomatik sesuai
dengan gejala.
 Operasi (GR:IA)
o Maksilektomi Medial - Rinotomi Lateral
o Reseksi Radikal Maksila dengan Eksenterasi Orbita dan
Sebagian Etmoid
o Reseksi Maksila Termasuk Dasar Orbita dengan
Mempertahankan Bola Mata
o Maksilektomi Parsial
 Maksilektomi Infrastruktur
 Maksilektomi Suprastruktur
 Radioterapi (GR:IB)
o Dilakukan bila operasi kurang radikal atau residif
o Pra bedah pada tumor yang radiosensitive ( misal tumor
sangat besar/inoperable, metastasis jauh, kombinasi
TERAPI dengan radiasi)
 KEMOTERAPI (GR:IB)
o Kemoterapi sebagai radiosensitiser diberikan preparat
platinum based 30-40 mg/m2 sebanyak 6 kali, setiap
minggu sekali 2,5 sampai 3 jam sebelum dilakukan radiasi.
Pada kasus N3 > 6 cm, diberikan kemoterapi dosis penuh
neoadjuvan atau adjuvan
o Kemoterapi Paliatif pada kasus lanjut
 Follow up
o Pemeriksaan status generalis terutama menilai keadaan
umum, adakah tanda-tanda metastasis ke hati, tulang atau
paru-paru.
o Penilaian tumor primer dan kelenjar-kelenjar, ada tidaknya
residu tumor/kelenjar dilakukan paling sedikit 8 minggu
setelah radiasi selesai, dengan menggunakan CT Scan.
o 6 bulan pertama : setiap bulan sekali
o 6 bulan kedua dan seterusnya : setiap 3 bulan
 Menjelaskan pencegahan
EDUKASI  Hindari polutan
 Gizi yang baik, konsumsi telur, sayur, buah
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Sinonasal
ICD-10 : C31
 Menjelaskan penyakit kepada pasien
 Menjelaskan pengobatan
 Menjelaskan komplikasi dan prognosis penyakit serta pengobatan
 Menjelaskan pemantauan setelah terapi
Karsinoma Sinonasal (I, II) dalam tanpa komplikasi
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanactionam : ad bonam
PROGNOSIS Karsinoma sinonasal dengan komplikasi
 Quo ad vitam : malam
 Quo ad functionam: malam
 Quo ad sanactionam : dubia ad malam

1. Prof. Dr. Widodo Ario Kentjono, dr., Sp.THT-KL(K)


2. Bakti Surarso, dr., Sp.THT-KL(K)
PENELAAH
3. Dr. Muhtarum Yusuf, dr., Sp.THT-KL(K)
KRITIS
4. Dr. Achmad C. Romdhoni, dr., Sp.THT-KL(K)
5. Boedy Setya Santoso, dr., Sp.THT-KL(K)
INDIKATOR Angka ketahanan hidup 5 tahun, Angka kematian
MEDIS
1. Zimmer LA, Carrau RL. Neoplasms of the Nose and Paranasl
Sinuses. In: Johnson JT, Rosen CA, eds. Bailey's head and neck
surgery-otolaryngology. 5th ed. Vol. II. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins, 2014.p. 2044-50.
2. Holmila R, Cyr D, Luce D, Heikkila P, Dictor M, Steineche T, et al.
Cox-2 and p53 in human sinonasal cancer : Cox-2 expression is
associated with adenocarcinoma histology and wood dust
exposure. Int J Cancer, 2008;122(9). p. 2154-9.
3. American Head and Neck Society. Sinonasal malignancy.
KEPUSTAKAAN Available from : http://www.nasb.org. Accesed February 2015.
4. Chalian AA, Litman D. Neoplasma of the nose and paranasal
sinuses. In Ballengers
5. Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery 6th ed. Ballenger JJ,
Snow JB eds. 2003;2. p. 807-24.
6. Lydiatt, William M.; Patel, Snehal G.; O'Sullivan, Brian; Brandwein,
Margaret S.; Ridge, John A.; Migliacci, Jocelyn C.; Loomis, Ashley
M.; Shah, Jatin P. (March 2017). "Head and Neck cancers-major
changes in the American Joint Committee on cancer eighth edition
cancer staging manual" AJCC Cancer Staging Manual (8th ed.).
2017
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Sinonasal
ICD-10 : C31

Surabaya, .........................

Ketua Komite Medik Ketua SMF THT-KL

Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr.SpB, SpU(K) Dr. Muhtarum Yusuf,dr. Sp. THT-KL(K), FICS.
NIP. 19490906 197703 1 001 NIP. 19623108 198903 1 001

Direktur
RSUD Dr Soetomo Surabaya

dr. Harsono

Keterangan :
GR : Grade of Recommendation

Anda mungkin juga menyukai