Jawaban PPH 21
Jawaban PPH 21
Jawaban PPH 21
Seorang karyawan bernama Adi Septiawan (kawin) dan memiliki 4 orang anak,
bekerja pada PT XYZ dengan memperoleh gaji sebesar Rp14.000.000 per bulan.
Perusahaan tempat Adi bekerja mengikuti program jamsostek.
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan premi Jaminan Kematian (JKM) dan
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-
masing sebesar 1,5%, 0,3%, dan 3,7% dari gaji.
Selain itu, Adi juga membayar iuran pensiun Rp150.000 dan iuran jaminan hari
tua sebesar 2% dari gaji untuk setiap bulan. Pada tahun berjalan, Adi juga
menerima bonus sebesar Rp8.000.000. Pertanyaannya, berapa besar PPh Pasal
21 atas bonus tersebut?
Jawaban:
(f) Pengurangan
5% x Rp 50.000.000 2.500.000
(e) Pengurangan
5% x Rp 50.000.000 2.500.000
Jadi, besarnya PPh 21 atas bonus yang harus dibayarkan sebesar Rp 1.200.000
Catatan: *tambahan untuk setiap anak sebesar Rp 4,5 juta dengan maksimal
paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.
Pada Januari 2022, dia memperoleh gaji bulanan sebesar Rp6.750.000 dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp 200.000.
Gaji Rp6.750.000
__________________________________________ –
Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut maka Budi
menerima rapel sejumlah Rp7.000.000 (selisih gaji yang seharusnya diterima
untuk masa Januari – Agustus 2022).
__________________________________________ –
Sehingga gaji yang didapat Budi setelah kenaikan gaji adalah Rp7.750.000 –
Rp332.500 – Rp114.375 = Rp7.303.125
Bambang Eko pegawai pada
perusahaan PT Candra
Kirana, menikah tanpa anak,
memperoleh gaji
sebulan Rp8.000.000,00. PT
Candra Kirana mengikuti
program BPJS
Ketenagakerjaan, premi
Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar
oleh pemberi kerja dengan
jumlah masing-
masing 0,50% dan 0,30% dari
gaji. PT Candra Kirana
menanggung iuran Jaminan
Hari Tua setiap bulan
sebesar 3,70% dari gaji
sedangkan Bambang Eko
membayar iuran Jaminan Hari
Tua sebesar 2,00% dari
gaji setiap bulan. Disamping itu
PT Candra Kirana juga
mengikuti program pensiun
untuk pegawainya.
PT Candra Kirana membayar
iuran pensiun untuk Bambang
Eko ke dana pensiun, yang
pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri
Keuangan, setiap bulan sebesar
Rp200.000,00, sedangkan
Bambang Eko
membayar iuran pensiun
sebesar Rp 100.000,00.
Pada bulan Januari 2019
Bambang Eko hanya
menerima pembayaran berupa
gaji. Penghitungan PPh
Pasal 21 bulan Januari 2019
adalah sebagai
berikut:
Gaji
Rp 8.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan
Kerja Rp
40.000
Premi Jaminan Kematian
Rp
24.000
Penghasilan bruto
Rp 8.064.000
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan
5% X Rp
8.064.000,00 Rp
403.200
2. Iuran Pensiun
Rp 200.000
3. Iuran Jaminan Hari
Tua
Rp 160.000
Rp 663.200
Penghasilan neto sebulan
Rp 7.400.800
Penghasilan neto setahun
adalah
12 X Rp 7.400.800,00
Rp 88.809.600
PTKP setahun
- untuk Wajib Pajak
sendiri Rp 54.000.000
- tambahan karena
menikah Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Penghasilan Kena Pajak
Setahun
Rp 30.309.600
PPh Pasal 21 Terutang
5% X Rp
30.309.000 = Rp
1.515.450,00
PPh Pasal 21 bulan
Januari 2019 adalah Rp
1.515.450,00 : 12 = Rp
126.288,00
https://www.studocu.com/id/document/universitas-budi-luhur/accounting/perhitungan-pph-psl21-
lengkap/14494690