Diskusi 5-PKn

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 5
Pendidikan Kewarganegaraan
(MKWU4109)

Pancasila adalah identitas nasional bangsa Indonesia yang seharusnya


dijadikan pedoman dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari oleh
seluruh warga negara Indonesia. Namun, penerapan Pancasila dalam
kenyataannya mengalami tantangan karena arus globalisasi yang membawa
masuk nilai-nilai budaya luar. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk
meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai identitas nasional bangsa
Indonesia. Pancasila bisa dikatakan terinternalisasikan pada saat nilai-nilainya
telah masuk ke dalam sanubari setiap warga negara Indonesia, menjadi nilai-
nilai yang dipercaya dan dipegang sehingga akan mengarahkan cara berpikir,
berkata-kata, bersikap, dan berperilaku.

Menurut pendapat saya, ada beberapa strategi yang bisa dijalankan untuk
meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai identitas nasional. Strategi yang
pertama dapat dilakukan dengan memberikan pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan mata kuliah Pendidikan Pancasila mulai dari pendidikan
dasar hingga pendidikan tinggi. Kurikulum kedua pelajaran tersebut harus
menekankan pada penerapan, bukan hanya teori saja. Sehingga, diharapkan
para siswa dan para mahasiswa bisa mengetahui, memahami, dan
menginternalisasikan nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Strategi yang kedua untuk meningkatkan internalisasi Pancasila adalah melalui


pendekatan hukum. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar dan sumber dari semua
hukum yang berlaku di Indonesia. Sehingga, dengan penegakkan hukum,
secara tidak langsung akan menguatkan nilai-nilai Pancasila yang
mendasarinya. Beberapa ahli juga ada yang berpendapat bahwa perlu untuk
dibentuk lembaga khusus sebagai pembina, pengembang, dan pembudayaan
nilai-nilai Pancasila.

Strategi lainnya adalah dengan pendekatan budaya. Pancasila terkandung di


dalam nilai-nilai budaya masyarakat yang mewujud dalam berbagai bentuk,

1
contohnya adalah lagu daerah, alat musik tradisional, dan tari-tarian daerah.
Dengan melestarikan kebudayaan nasional, secara tidak langsung juga
melestarikan nilai-nilai Pancasila yang ada di dalamnya.

Nilai-nilai budaya dari luar yang masuk bersama arus globalisasi juga harus
disaring. Nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila, seperti sikap
materialisme dan hedonisme harus ditolak dan dibendung. Sehingga
kepribadian bangsa, khususnya generasi muda tidak akan terpengaruh dengan
budaya luar. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk menjaga eksistensi
Pancasila sebagai kepribadian bangsa dan identitas nasional Indonesia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi yang bisa dijalankan untuk


meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai identitas nasional adalah melalui
pendekatan Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Pancasila,
pendekatan budaya, dan pendekatan penegakan hukum. Nilai-nilai budaya luar
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila juga harus ditolak dan
dihilangkan untuk menjaga eksistensi Pancasila.

Referensi:
Lasiyo, Wikandaru, R.,& Hastangka. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan.
Penerbit Universitas Terbuka. Hal 5.5-5.6.
Setyowati, A. (2019, Oktober 7). "Strategi Menyelamatkan Pancasila".
https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/10/13/21112671/strategi-
menyelamatkan-pancasila

Anda mungkin juga menyukai