Bab Iv

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat

1. Georgrafis

Secara astronomis Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak antara

8o10’- 9o5’ Lintang Selatan dan 115o46’- 119o5’ Bujur Timur. Luas

provinsi NTB mencapai 20.153,15 km2.

Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Nusa Tenggara Barat

memiliki batas-batas: Utara – Laut jawa dan Laut Flores; Selatan –

Samudera Hindia; Barat – Selat Lombok dan Provinsi Bali; Timur – Selat

Sape dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Provinsi NTB terdiri dari 2 pulau besar yaitu Pulau Lombok dan

Pulau Sumbawa dan Ratusan pulau-pulau kecil. Terdapat 32 pulau yang

telah berpenghuni dari 280 pulau yang ada.

Luas Pulau Sumbawa mencapai 15.414,5 km2 (76,46 %) atau 2/3 dari

luas Provinsi NTB, dan luas Pulau Lombok mencapai 1/3 saja. Dari tujuh

gunung yang ada di pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi

dengan ketinggian 3.726 mdpl, sedangkan Gunung Tambora merupakan

gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m dari Sembilan

gunung yang ada.

54
Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Nusa Tenggara Barat

Kabupaten/Kota Luas(km2) persentase

Lombok Barat 1.053,92 5,23


Lombok Tengah 1.208,40 6,00
Lombok Timur 1.605,55 7,97
Sumbawa 6.643,98 32,97
Dompu 2.324,40 11,53
Bima 4.389,40 21,78
Sumbawa Barat 1.849,02 9,17
Kota Mataram 61,30 0,30
Kota Bima 207,50 1,03
Lombok Utara 809,53 4,02
Sumber : Nusa Tenggara Dalam Angka, 2016
2. Wilayah Administrasi Pemerintahan

Pusat Pemerintahan Provinsi NTB terdapat di Kota Mataram Pulau

Lombok. Selong merupakan Kota yang memiliki ketinggian paling tinggi,

yaitu 166 m dari permukaan laut sementara Taliwang terendah dengan 11

m dari permukaan laut. Kota Mataram sebagai tempat Ibu Kota Provinsi

NTB memiliki ketinggian 27 m dari permukaan laut.

Tabel 5. Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara


Barat 2010-2014

Kabupaten/kota Luas Area (Ha) Banyaknya Kecamatan


Lombok Barat 105387 10
Lombok Tengah 120840 12
Lombok Timur 160555 20
Sumbawa 664398 24
Dompu 232460 8
Bima 438940 18
Sumbawa Barat 184902 8
Lombok Utara 80953 5
Kota Mataram 6130 6

55
Kota Bima 20750 5
Sumber : Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2014
3. Penduduk

Tabel 6. Jumlah penduduk di Nusa Tenggara Barat 2009-2013

Tahun laki-laki perempuan Jumlah Total


2009 2043689 2248802 4292491
2010 2084364 2279392 4363756
2011 2119538 2314474 4434012
2012 2183646 2316566 4500212
2013 2244721 2385581 4630302
Sumber : Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2012
Jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 4 500 212

jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan

sebanyak 1 877 830 jiwa (41,73 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak

2 622 382 jiwa (58,27 persen). Penduduk laki-laki Provinsi Nusa Tenggara

Barat sebanyak 2 183 646 jiwa dan perempuan sebanyak 2 316 566 jiwa.

Seks Rasio adalah 94, berarti terdapat 94 laki-laki untuk setiap 100

perempuan. Seks Rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah

Kabupaten Lombok Timur sebesar 87 dan tertinggi adalah Kabupaten

Sumbawa sebesar 104.Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106,

kelompok umur 5-9 sebesar 105, kelompok umur lima tahunan dari 10

sampai 64 berkisar antara 83 sampai dengan 105, dan dan kelompok umur

65-69 sebesar 93. Median umur penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat

tahun 2010 adalah 25,41 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk

Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk kategori menengah. Penduduk

suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20,

penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika

56
median umur > 30 tahun. Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Nusa

Tenggara Barat adalah 55,52. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100

orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 56 orang usia tidak

produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan

penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah

51,52 sementara di daerah perdesaan 58,52. Perkiraan rata-rata umur kawin

pertama penduduk laki-laki sebesar 24,8 tahun dan perempuan 22,1 tahun

(perhitungan Singulate Mean Age at Marriage/SMAM).

B. Gambaran Umum Vareabel Penelitian

1. Kemiskinan
Secara umum kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,

pakaian, tempat berlindung, pendidikna dan kesehatan. Menurut Sumitro

Djojohadikusumo (1995) pola kemiskinan ada empat yaitu, pertama

persistent poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun,

pola kedua adalah cylical poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti pola

siklus ekonomi secara keseluruhan. Pola ketiga adalah sesonal poverty,

yaitu kemiskinan musiman seperti dijumpai pada kasus nelayan dan

petani pada tanaman pangan. Pola keempat adalah accidental poverty

yaitu kemiskinan karena terjadinya bencana alam atau dampak daru suatu

kebijakan tertentu yang menyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan

di suatu masyarakat.

57
Tabel 7. Jumlah Penduduk Miskin di Nusa Tenggara Barat

Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014


Lombok Barat 129800 119600 110500 112200 110700
Lombok Tengah 171400 158000 146000 148200 145200
Lombok Timur 263700 243100 224700 227900 219700
Sumbawa 90500 83400 77100 78200 73900
Dompu 43700 40300 37200 37800 36400
Bima 85200 78500 72600 73600 74500
Sumbawa Barat 25100 23100 21400 21700 22000
Lombok Utara 86300 79500 73500 24200 72200
Kota Mataram 58300 53700 49600 50500 46700
Kota Bima 18300 16900 15600 15900 15300
Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari tabel diatas jumlah penduduk miskin tertinggi berada dikabupaten

Lombok timur pada tahun 2010 sekitar 263.7 ribu jiwa dan tiap tahunnya

mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin terendah berada di kota

bima yaitu sekitar 18.3 ribu jiwa.

2. Tingkat pendidikan

Pendidikan menurut UU SISIKNAS NO.20 tahun 2003 merupakan

suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik,

pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan dan keterampilan yang

diperlakukan oleh dirinya dan masyarakat.

Todaro (1995) mengungkapkan pentingnya sebuah pendidikan

disuatu negara, terlebih negara berkembang seperti Indonesia ini.

58
Pendidikan disemua tingkat atau jenjang pendidikan telah membantu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Tabel 8. Tingkat Pendidikan di Nusa Tenggara Barat

Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014


Lombok Barat 82.03 81.82 81.41 88.06 84.77
Lombok Tengah 84.37 85.64 84.08 84.06 85.4
Lombok Timur 97.62 92.16 92.11 91.66 91.54
Sumbawa 79.53 78.11 77.25 78.96 78.7
Dompu 74.33 74.97 74.06 73.5 73.91
Bima 78.32 77.49 77.89 77.84 76.43
Sumbawa Barat 73.53 73.45 72.5 72.96 73.92
Lombok Utara 77.54 76.44 77.9 71.95 77.18
Kota Mataram 75.48 73.95 77.75 75.62 74.55
Kota Bima 73.34 71.88 72.27 71.83 72.14
Sumber : Badan Pusat Statistik

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa tingkat pendidikan tertinggi

dalam hal ini angka melek huruf adalah di Kota Mataram, dimana ditahun

2010 94,52. Sedangkan tingkat pendidikan terendah berada di Kabupaten

Lombok Tengah yang pada tahun 2010 sebesar 75,63 dan di tahun 2014

mengalami kenaikan hingga sebesar 81,6.

3. Pengangguran

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran adalah istilah

untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja

kurang dari dua hari selama seminggu,atau seseorang yang sedang

berusaha mendapatkan pekerjaan.data pengangguran dikumpulkan BPS

melalui survei rumah tangga, seperti Survei Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas), Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus

59
(SUPAS), dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Diantara

sendud/survei tersebut Sakernas merupakan survei yang khusus dirancang

untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan secara periodik.

Tabel 9. Pengangguran di Nusa Tenggara Barat

Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014


Lombok Barat 12282 13551 14909 12185 12202
Lombok Tengah 15481 14037 16011 15387 14115
Lombok Timur 26415 23514 21795 23578 21231
Sumbawa 9327 9412 7644 8729 7361
Dompu 5359 5716 4440 4474 5699
Bima 7141 7114 7328 9184 8345
Sumbawa Barat 3731 2731 2750 3842 3538
Lombok Utara 8156 7535 7876 3530 4953
Kota Mataram 6126 5760 6833 3277 3530
Kota Bima 2125 4172 4362 3522 4736
Sumber : Badan Pusat Statistik

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah tingkat pengangguran

tertinggi dalam hal ini adalah penduduk yang mencari kerja adalah berada

dikabupaten Lombok timur pada tahun 2010 sebesar 26414 ribu jiwa dan

tingkat jumlah penduduk mencari kerja terendah berada di kota bima dan

mengalami peningkatan di tahun 2014 sebesar 4736 ribu jiwa.

4. Jumlah Penduduk

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk adalah semua

orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama

enam (6) bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari

enam (6) bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

60
Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) manusia memiliki proses kehidupan, sejak lahir hingga

meninggal. Namun dalam daur kehidupan tersebut terdapat penduduk

yang usia produktif, artinya dalam usia produktif penduduk tersebut

memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas yang rutin. Manusia

dikatakan usia produktif ketika penduduk berusia pada rentang 15-64

tahun. Penduduk yang prduktif akan membantu dalam kelancaran segi

perekonomian dan pembangunan dalam satu wilayah.

Tabel 10. Jumlah Penduduk di Nusa Tenggara Barat

Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014


Lombok Barat 599986 506044 613161 620412 644586
Lombok Tengah 860209 768895 775231 781686 703432
Lombok Timur 1105582 1116745 1123488 1130365 1153773
Sumbawa 415789 419987 423029 426128 436599
Dompu 218973 221184 223678 226218 234665
Bima 439228 443663 447286 350976 463419
Sumbawa Barat 114951 116112 118608 121167 129724
Lombok Utara 400072 302092 303564 105064 310133
Kota Mataram 302843 306910 213210 319641 241064
Kota Bima 142579 144018 146307 148645 156400
Sumber: Badan Pusat Statistik

Dapat dilihat dari tabel diatas jumlah penduduk tertinggi yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan berada dikabupaten Lombok timur,

dimana pada tahun 2010 sekitar 1105582 jiwa mengalami peningkatan

menjadi 1153773 jiwa di tahun 2014.

Sedangkan di Sumbawa barat memiliki jumlah penduduk yang terbilang

sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berada diprovinsi Nusa

61
Tenggara Barat. Sekitar 114951 jiwa ditahun 2010 mengalami peningkatan

sebesar 129724 jiwa di tahun 2014.

5. Indeks Pembangunan Manusia

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) IPM menjelaskan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan,dan sebagainya. IPM di perkenalkan

oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990

dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human

Development Report (HDR).

IPM dibentuk oleh tiga (3) dimensi dasar yaitu Umur panjang dan

hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. IPM merupakan

indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun

kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Selain itu IPM juga

menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilaya/negara. Bagi

Indonesia IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran

kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator

penentuan Dana.Alokasi Umum ((DAU).

Tabel 11. Jumlah Indeks Pembangunan Manusia di Nusa Tenggara


Barat

Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014


Lombok Barat 60.61 61.64 62.24 62.91 63.52
Lombok Tengah 58.97 59.77 60.57 61.25 61.88
Lombok Timur 58.86 59.84 60.73 61.43 62.07
Sumbawa 60.93 61.5 61.96 62.44 62.88
Dompu 61.44 61.84 62.6 63.16 63.53
Bima 60.19 60.62 61.05 62.08 62.61

62
Sumbawa Barat 65.42 65.94 66.45 66.86 67.19
Lombok Utara 56.13 57.13 58.19 59.2 60.17
Kota Mataram 72.47 73.5 74.22 75.22 75.93
Kota Bima 70.11 70.57 71.21 71.72 72.23
Sumber: Badan Pusat Statistik

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa persentase IPM tertinggi

berada dikota mataram, dimana setiap tahunnya mengalami peningkatan

dan ditahun 2014 mengalami peningkatan sekitar 75.93. Sedangkan

persentase IPM terendah berada di kabupaten Lombok utara yang setiap

tahunnya juga mengalami peningkatan dan pada tahun 2014 persentase

IPM sekitar 60.17

63

Anda mungkin juga menyukai