MAKALAH Gizi Dan Diet 2
MAKALAH Gizi Dan Diet 2
MAKALAH Gizi Dan Diet 2
TINGKAT I
KELOMPOK I:
LISTA K. AHADIN
CINTIA ANACELCIA
NIRMALASARI
HARTATI BAGUNA
AKBAR HIDAYAT
2023/2024
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi pada
ibu hamil dengan gangguan. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak ilmu
dan pengetahuan barutentang nutrisi pada ibu hamil dan faktor yang mempengaruhi
terganggunya . Pengetahuan ini akan sangat berguna bagi saya sebagai mahasiswa dan juga bagi
pembaca yang ingin memperluas pengetahuan mengenai sratifikasi sosial Kami menyadari
bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa depan. Terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan ( keperawatan).
Daftar Isi
Daftar isi....................................................................................................................
1.3 Tujuan…………...................................................................................................
3.1 kesimpulan………………………………………………………………………
3.2 saran…………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Anemia
Ibu Hamil Dengan Anemia Kondisi anemia adalah suatu kondisi yang mudah
dikendalikan dan diperbaiki bila penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau bahan baku
pembentukan hemoglobin. Bila kondisi anemia yang terjadi pada ibu adalah akibat perdarahan,
penyakit darah atau kelainan tubuh lainnya, maka kondisi anemia membutuhkan perhatian lebih.
a. Pencegahan Anemia
1) Perbaikan diet/pola makan Penyebab anemia terbanyak pada ibu hamil adalah
diet yang buruk. Perbaikan pola makan dan kebiasaan makan yang sehat dan baik selama
kehamilan akan membantu ibu untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sehingga
dapatmencegah dan mengurani kondisi anemia.
2) Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam
folat Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan maupun tanaman. Daging,hati, dan telur
adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Hati juga banyak mengandung zat besi, vitamin A
dan berbagai mineral lainnya. Kacangkacangan,gandum/beras yang masih ada kulit arinya, beras
merah, dan sereal merupakan bahantanaman yang kaya protein nabati dan kandungan asam folat
atau vitamin B lainnya.Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan kaya
akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel
darahmerah dan hemoglobin.
3) Batasi penggunaan antasida-antasida atau obat maag yang berfungsi
menetralkan asam lambung ini umumnya mengandung mineral, atau logam lain yang dapat
menganggu penyerapan
b. Pedoman menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:
1) Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun lebih ditekankan
pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.
2) Makanan dapat diberikan 4 - 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan
memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual, pusing, dan ingin
muntah.
3) Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe,makanan bergas
seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol semacam tape.
4) Mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan susunan yang meliputi 2 piring
nasi 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir telur, 60 g kacang-kacangan, 3 porsi sayur 100 g, 2
porsi buah-buahan 100 g, segelas susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1
sdmminyak atau lemak.
5) Minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buahseperti air jeruk, air
tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti cairan yang keluar, karena ibu
hamil lebih banyak berkeringat dansering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak
oleh pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan
soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi.
6) Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna yang
dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapatmembahayakan kesehatan dan pertumbuhan
janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaaan dan kelainan bayi saat lahir.
7) Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak namun rendah
kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat,karena akan mengakibatkan mual
dan muntah.
8) Untuk TM I, konsumsi makanan dalam bentuk kering, porsikecil dan frekuensi sering,
misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang lain, karena biasanya mereka tidak berselera
makan.Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna karena
besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yangmembahayakan. Untuk menghindarinya,
masaklah makanan sampai matang benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama
buah dan sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya
dengan jalan santai di pagi hari. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada
wanita,sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan
darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada
tiga bulan terakhir kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk
dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Penanganannya,
pertama,menggunakan terapi obat dengan memberikan tablet zat besi (ferosulfat ) 30 - 60 mg per
hari, tergantung pada berat ringannya anemia. Kedua, terapi diet dengan meningkatkan konsumsi
bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau.Pengobatan anemia biasanya
dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi
glukonat atau suatu polisakarida.Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30
menit sebelum makan.Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet.
Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam
dosisyang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan
dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna
Ibu hamil Dengan Diabetes Gestasional Diet pada ibu hamil dengan diabetes gestasional yaitu :
e. Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan yang
umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang
mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan
penyedap) juga tidak dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dalam kehamilan sebagian besar mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 26 orang (54,16%). Ibu hamil dengan pengetahuan baik tentang gizi
dalam kehamilan menurut umur, paling banyak pada ibu dengan umur 20-35 tahun sebanyak 26
orang (54,16%). Ibu hamil dengan pengetahuan baik tentang gizi dalam kehamilan menurut
pendidikan, lebih banyak pada ibu dengan pendidikan menengah sebanyak 14 orang (29,16%)
Ibu hamil dengan pengetahuan baik tentang gizi dalam kehamilan menurut paritas, paling banyak
pada ibu dengan primipara sebanyak 10 orang (20,83%).
3.2 Saran
Pelayanan antenatal care perlu dilakukan lebih maksimal khususnya dalam
alokasi waktu penyuluhan sehingga bidan atau tenaga kesehatan terkait dapat menggali lebih
banyak pengetahuan ibu tentang gizi kehamilan sehingga diharapkan semua ibu hamil dapat
mengerti dan memahami pentingnya gizi selama kehamilan.Masih ada ibu dengan
grandemultipara sehingga perlu dilakukan pemantauan lebih maksimal bagi ibu hamil yang
beresiko Masih ada ibu dengan pendidikan dasar dan menengah sehingga penggunaan bahasa
dalam komunikasi atau konseling gizi dalam kehamilan penting memperhatikan karakteristik
pendidikan ibu. Informasi tentang gizi kehamilan penting diberikan kepada setiap ibu hamil baik
ibu hamil pertama maupun hamil kedua atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. ( 2019). Gizi Ibu Hamil, Jakarta: Rineka Cipta. Alimul, Aziz. (2021). Metode penelitian
keperawatan dan tehnik analisis data. Jakarta : salemba medika Arisman. (2020). Ilmu Gizi.
Bathara, Jakarta Arikunto,S.(2021). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta.
Jakarta . Bobak , L. (2019). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Budionto, A.K. 2009.
Dasar-dasar ilmu gizi. Cetakan keempat. Malang : UMM Press Boston. (2020). Metodologi
penelitian kuantitatif, edisi pertama, cetakan kedua Penerbit kencana, Jakarta. Cunningham, F.G.
(2021). Obstetri Williams. Jakarta : EGC. Edisi : 21Denok. (2019). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Status Gizi Ibu hamil di Rumah Bersalin Indarwati Jatinom Klaten, KTI, DIII
Kebidanan, Klaten.Derek (2021). Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta :EGC.
Francin, P (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta. Hartriyanti dan Triyanti.
(2020). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hasan.
(2021). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Huliana. (2021).
Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Buku Kedokteran. EGC.Hurlock, Elizabeth. 2022.
Psikologi perkembangan. Edisi 5. Alih bahasa : dra. Istiwidayanti dan drs. Soejarwo, M.Sc.
Jakarta : EGC Instalasi Gizi RSCM Dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2019). Penuntut Diet.
Jakarta: Gramedia