Mendesain Tangki Penyimpan Atmosferik
Mendesain Tangki Penyimpan Atmosferik
Mendesain Tangki Penyimpan Atmosferik
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
Pada ksempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara untuk mendesain sebuah tangki
penyimpan. Tangki penyimpan atau disebut storage tank, merupakan sebuah wadah yang
digunakan sebagai tempat penampung sementara (buffer) sebuah fluida.
Pada kesempatan terdahulu, kita telah membahas mengenai dasar tangki penyimpan, yang bisa
dilihat kembali melalui tautan berikut. Kali ini, kita akan mengupas lebih dalam, yakni membuat
desain sebuah tangki penyimpan atmosferik.
Dalam mendesain sebuah alat, tentu saja kita harus berpedoman dengan standar yang sudah
ditetapkan. Standar ini untuk menjamin bahwa desain kita telah sesuai dalam segi keamanan
maupun kenyamanan. Adapun, standar yang digunakan untuk mendesain tangki penyimpan adalah
sebagai berikut:
Tiap perusahaan pasti akan memiliki standar sendiri-sendiri, namun tetap mengacu kepada standar
dan kode internasional seperti diatas. Dan, tiap proses desain pasti memiliki basis acuan untuk
menunjang proses yang dibutuhkan. Untuk tangki penyimpan yang menjadi desain basis adalah
beberapa hal berikut:
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
- Hold-up time menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan level tangki dari level rendah
ke level normal. Hal ini berhubungan dengan pemompaan fluida masuk.
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
Macam Kode dan Standar untuk Suhu dan Tekanan pada Tangki Penyimpan
================================
Berikut adalah sketsa penentuan level sebuah tangki penyimpan dengan menggunakan fixed roof.
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
Berdasarkan gambar tersebut diatas, perhitungan kapasitas tangkinya adalah sebagaimana berikut:
Dimana,
VN = nominal capacity of the tank
D = Diameter of the tank
H1 = tank dead height
H2 = vapor space height or maximum safe working level
V1 = net working capacity of the tank
V2 = liquid volume pumped out the tank in three minutes
ht = height between HHLL and HLL
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah tangki penyimpan adalah
menentukan hubungan antara tinggi dengan diameter. Berikut adalah segi keunggulan masing-
masing antara tangki yang tinggi dengan tangki yang lebar.
Dari hal yang sudah disebutkan, maka bisa dibuat sebuah flowchart yang bisa digunakan untuk
mendesain sebuah tangki penyimpan, yang terlampir seperti dibawah:
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
Soal:
Akan dibangun sebuah tangki penyimpan kondensat dengan working capacity dari HLL sampai
LLL. Tangki memiliki laju pengisian sebesar 906 BPD dan laju keluar sebesar 14492 BPD.
Diharapkan, tangki kondensat tersebut bisa menampung produksi kondensat selama 7 hari. Tinggi
minimum tangki dari dasar hingga mencapai LLLL adalah sebesar 6 ft untuk memberikan tekanan
hidrostatis yang cukup agar pompa tidak mengalami kavitasi. Untuk menjaga agar pompa tidak
mati, maka jarak ketinggian antara LLL ke LLLL diset sebesar 10 menit sebagai waktu respon
operator. Seterusnya, untuk keamanan dalam pengisian, waktu respon dari HLL ke HHLL juga
diset sebesar 10 menit. Selain itu, kecepatan fluida pada nozzle masuk tidak boleh melebihi 7 ft/s
dan pada nozzle keluar tidak boleh melebihi 5 ft/s.
Tentukan diameter dan tinggi tangki, beserta sketsa gambar level tangki.
Jawaban:
Dari data diatas, kita telah mengetahui bahwa working capacity tangki adalah sebesar 6340 bbls,
selanjutnya adalah mencari diameter tangki yang bisa diperoleh dari API 650 seperti dibawah:
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
API 650
Dari tabel tersebut, untuk mendapatkan working capacity sebanyak 6340 bbls. Maka, kita ambil
nilai volume nominal awal berdasarkan data tersebut yang paling mendekati, yakni 6710 dengan
diameter sebesar 40 ft.
Setelah diameter ditemukan, maka bisa dihitung setting level untuk menentukan ketinggian tiap-
tiap tingkat yang menyusun sebuah tangki mulai dari LLLL hingga HHLL. Berikut adalah sketsa
level tangki untuk diameter 35 ft dan 40 ft.
Diameter 35 ft
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
Diameter 40 ft
Bisa dilihat pada tabel diatas, masing-masing untuk diameter 35 ft, menghasilkan volume 7626
bbl. Kita bisa menggunakan tinggi 48 ft yang menghasilkan Vn = 8230 bbl sesuai dengan standard
fabrikasi. Sedangkan untuk diameter 40 ft, menghasilkan volume 7945 bbl. Untuk diameter ini,
kita bisa menggunakan tinggi 36 ft, untuk menghasilkan Vn = 8060 bbl. Maka, dalam hal ini yang
dipilih adalah diameter 40 ft dengan tinggi 36 ft, yang menghasilkan dimensi tangki dengan
volume yang lebih rendah sesuai dengan standard.
Pada dimensi diameter 40 ft tersebut, jika kita kurangi HLL dengan LLL akan menghasilkan
volume 6379 bbl atau bisa digunakan untuk menampung kondensat selama 7 hari berturut-turut
dengan maksimum produksi 6340 bbl.
Selanjutnya, untuk mengecek response time apakah sudah memenuhi kriteria 10 menit. Masing-
masing dari HLL ke HHLL untuk kegiatan pengisian, maupun dari LLL ke LLLL dari operasi
pumping out, dimensi yang sudah ditemukan kita cek dan hasilnya adalah seperti dibawah.
Terlihat bahwa respon timenya sudah lebih dari 10 menit, maka masih memenuhi kriteria.
Sedangkan untuk nozzle masuk maupun keluar, dengan nozzle masuk tidak boleh melebihi 7 ft/s
dan nozzle keluar tidak boleh melebihi 5 ft/s, maka melalui penghitungan, hasilnya adalah seperti
dibawah:
https://process-engineers.blogspot.com
Engineering Design Series
Masing-masing nozzle yang dibutuhkan untuk inlet adalah sebesar 2 in dan untuk outlet adalah
sebesar 8 in.
Demikian cara untuk mendesain sebuah tangki penyimpan. Tentu saja masih banyak yang belum
dikupas, misalkan mengenai aksesoris. Namun dasar hal diatas sudah bisa memberi gambaran bagi
kita semua mengenai cara mendesain sebuah tangki penyimpan di dalam sebuah plant.
https://process-engineers.blogspot.com