Ren Stra

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 82

UPTD PUSKESMAS SUKALAKSANA

RENCANA LIMA TAHUN


2023-2026
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM ..............................................................................................5
A. Gambaran Umum .........................................................................................................5
B. Pelayanan Puskesmas .................................................................................................7
C. Sumber Daya Puskesmas ............................................................................................8
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS ......................................................................11
BAB IV RENCANA STRATEGIS .................................................................................... 43
BAB V RENCANA MANAJEMEN ................................................................................... 48
BAB VI PROGRAM DAN KEGIATAN ............................................................................55
BAB VII PENUTUP .........................................................................................................79

I
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan Rencana


StrategisDinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2023– 2026 dapat diselesaikan.
Rencana strategis merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tasikmalaya tahun 2005-2025 dan Rencana
Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026 yang memuat Misi, Visi, Tujuan, Sasaran,
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan kota Tasikmalaya.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2023-2026 dilakukan
sebagai tindak lanjut diterbitkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 tahun
2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi
Daerah Dengan Masa JabatanKepala Daerah Berakhir pada Tahun 2022.
Rencana Strategis ini diharapkan dapat menjadi acuan dan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan bidang Kesehatan agar dapat menentukan rencana, program
dankegiatan sesuai tujuan dan sasaran serta dapat berjalan sesuai dengan Visi, Misi
dan Program Pembangunan kota Tasikmalaya tahun 2023–2026.

Tasikmalaya, Desember 2022


Kepala UPTD Puskesmas Sukalaksana

dr. Dewi Puspa


NIP. 197404122007012016

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya
manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan penangungjawab upaya
kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi utama yaitu: Pusat
pembangunan wilayah berwawasan kesehatan, Pusat pemberdayaan
masyarakat, Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer, Pusat
pelayanan kesehatan perorangan primer.
Dalam pelaksanaan fungsinya, puskesmas melakukan upaya
paripurna yang meliputi peningkatan (promotif), pencegahan (preventif)
pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Untuk terselenggaranya
berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka Puskesmas perlu di tunjang
oleh managemen yang baik meliputi perencanaan, pelaksanaan
danpengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dalam fungsi
perencanaan tersebut puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan
Rencana Lima Tahunan (Rencana strategis atau renstra) meliputi rencana
kegiatan, tujuan sasaran, serta kebutuhan biaya dan penganggaranya.
Reformasi yang signifikan di bidang Keuangan Negara telah
menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke
penganggaran berbasis kinerja. Penganggaran berbasis kinerja dapat
diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas fungsinya memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian instansi tersebut
dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efisiensi dan efektivitas sebagai bagian
dalam pembaharuan managemen keuangan sektor publik maupun dalam
peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang
disebut Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK BLUD).
Puskesmas Sukalaksana menjadi salah satu pusat kesehatan
masyarakat dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Sukalaksana
terutama wilayah kerja binaannya. Pada perjalanan sejak awal
pendiriannya Puskesmas Sukalaksana merupakan milik Pemerintah
Kota Tasikmalaya yang mengalami perubahan dinamika pelayanan dan
1
mendapat kepercayaan yang sangat besar dari masyarakat terutama
masyarakat yang dari wilayah kerja dan dari puskesmas lain yang ada
di sekitarnya.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(UPTD) Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Kesehatan Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas Sukalaksana merupakan Puskesmas yang memberikan
pelayanan rawat jalan di samping melaksanakan tugas fungsi pokok
lainnya. Dengan mengemban fungsi yang demikian berat maka
pengelolaan puskesmas harus betul - betul optimal untuk dapat
memuaskan masyarakat pelanggan sekaligus mensukseskan program
program pemerintah yang dibebankan kepada puskesmas. Salah satu
bagian dari pengelolaan yang cukup strategis yaitu pengelolaan
keuangan.
B. Landasan Hukum
Dalam penyusunan Rencana Strategis 2023-2028, terdapat
beberapa Peraturan perundang- undangan yang menjadi dasar
penyusunan sebagai berikut:
1. Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua
kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
8. Peraturan Dacrah tentang Perangkat Daerah.
9. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan,Susunan, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.
10. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada
Dinas dan Badan
11. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas
2
Pembantu Menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat.
12. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis
Dinas Kesehatan
13. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas
Kesehatan.
14. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi
Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan
15. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam
dunia usaha.
C. Tujuan
Rencana Strategi Bisnis ini di susun dengantujuan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat
sebagai dokumen 5 tahunan dari unit kerja yang akan menerapkan PPK
BLUD
2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi Puskesmas Sukalaksana dan
sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin di capai dalam rangka
mewujudkan visi, misi Puskesmas Sukalaksana yang mengacu kepada
Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD Kota Tasikmalaya.
3. Tersedianya acuan bagi PuskesmasSukalaksana untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian (P1, P2,P3) program dan kegiatan
tahunan yang terkait dengan pembiayaan baik yang bersumber dari
pendapatan Puskesmas, APBD II, APBD I, APBN ataupun sumber lainnya
yang sah.
4. Tersedianya satu tolok ukur untuk mengukur pencapaian kinerja
tahunan Puskesmas, sesuai dengan arah kebijakan operasional BLUD.
D. Visi
"Dengan Iman dan Taqwa Kota Tasikmalaya sebagai Pusat Perdagangan
dan Industri Termaju di Jawa Barat “.
E. Misi
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas yang
mampu menciptakan keberkelanjutan pembangunan di sektor industri,
perdagangan, jasa dan pertanian sehingga mampu mendorong tumbuh
kembangnya sektor pariwisata di Kota Tasikmalaya.
2. Menciptakan dan memelihara pelayanan publik yang berbasis pada good
governance dengan berlandaskan pada prinsip government entrepreneurship
sehingga mampu menghasilkan iklim mandiri dan partisipatif pada semua
lapisan masyarakat di Kota Tasikmalaya.

3
F. MOTTO :
“Puskesmas Sukalaksana Peduli Kesehatan Anda”

G. TATA NILAI
“STAR”
S : Senyum ; siap melayani dengan senyuman
T : Terampil ; kemampuan dalam melaksanakan tugas sesuai standar dan
kompetensi
A : Akurat ; ketepatan dalam pengambilan keputusan
R : Responsif ; cepat tanggap dalam menanggani masalah dan memberikan
pelayanan.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum
Puskesmas Sukalaksana terletak di Kelurahan Sukalaksana berdiri
pada tahun 2006 yang berlokasi di Jalan Cikondang Kelurahan Sukalaksana
Kecamatan Bungursari dengan luas bangunan 88.41 M2, dengan wilayah
kerja meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sukalaksana dan Kelurahan
Sukarindik terdiri dari: Kelurahan Sukalaksana 12 RW, 29 RT, Jumlah KK
2283, Jiwa: 8.045. Kelurahan Sukarindik 11 RW, 51 RT, Jumlah KK 2954,
Jiwa: 10.877.
Dengan luas wilayah ± 391,53 Ha dan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Bungursari
Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
b. Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Sukaratu Kecamatan
Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.
c. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Sukalaksana
Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
d. Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Indihiang Kecamatan
Indihiang Kota Tasikmalaya.
Secara Administratif Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Sukalaksana
termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Luas
wilayah UPTD Puskesmas Sukalaksana meliputi ± 391,53 Km2. Puskesmas
Sukalaksana secara administratif meliputi 2 Kelurahan, yaitu :
1) Kelurahan Sukarindik
2) Kelurahan Sukalaksana
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : ± 500 m
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : ± 3,5 km
Tabel 2.1
Data Demografi wilayah Puskesmas Sukalaksana tahun 2023

No DATA UMUM Kelurahan Kelurahan Jumlah


Sukalaksana Sukarindik

1 Jumlah RT 29 51 80
2 Jumlah RW 12 11 23
3 Jumlah KK 2283 2954 5237
4 Jumlah penduduk 8045 10877 18922
5 Luas Wilayah 391,53
ha

5
Gambar 2.1
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKALAKSANA

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sukalaksana Kota Tasikmalaya

KELOMPOK SUKALAKSANA SUKARINDIK PUSKESMAS


NO JML JML JML
UMUR L P L P L P
1 0-4 326 282 608 420 355 775 746 637 1383
2 5-9 361 333 694 462 501 963 823 834 1657
3 10 – 14 384 342 726 491 495 986 875 837 1712
4 15 – 19 303 323 626 493 492 985 796 815 1611
5 20 – 24 329 348 677 506 424 930 835 772 1607
6 25 – 29 380 339 719 475 439 914 855 778 1633
7 30 – 34 329 280 609 405 403 808 734 683 1417
8 35 – 39 321 272 593 398 407 805 719 679 1398
9 40 – 44 301 273 574 418 391 809 719 664 1383
10 45 - 49 260 269 529 367 401 768 627 670 1297
11 50 - 54 238 230 468 346 324 670 584 554 1138
12 55 - 59 191 186 377 274 248 522 465 434 899
13 60 - 64 128 147 275 184 182 366 312 329 641
14 65 - 69 114 104 218 136 107 243 250 211 461
15 70 - 75 81 100 181 66 86 152 147 186 333
16 75+ 78 93 171 77 104 181 155 197 352
JUMLAH 4124 3921 8045 5518 5359 10877 9642 9280 18922
Sumber: data disdukcapil tahun 2022

6
UPTD Puskesmas Sukalaksana didukung Jejaring yaitu 3 Praktek dokter Mandiri ,
3 Bidan Praktek mandiri dan Jaringan di bawahnya sebanyak 1 Pustu, dan UKBM
yaitu 26 Posyandu Balita, 10 Posyandu PTM/Lansia, 2 Posyandu Remaja.
Wilayah kerja Puskesmas Sukalaksana merupakan kawasan Perkotaan dengan
jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan perumahan
yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah Sukarindik
Bungursari.
B. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas meliputi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
1) Keluarga Berencana
2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang
3) Kesehatan Reproduksi
d. Upaya Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1) Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
2) Pencegahan Penyakit Kusta
3) Imunisasi
4) Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
5) Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
6) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
7) Surveilans
8) Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
9) Kesehatan Jiwa
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b. Kesehatan Usia Lanjut
c. Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d. Usaha Kesehatan Sekolah
e. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f. Pengobatan Tradisional Komplementer
g. Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h. Kesehatan Indera

7
i. Kesehatan Matra/Haji
j. Tim Reaksi Cepat
k. Pengawasan Obat & Makmin
3. Upaya Kesehatan Masyarakat Perseorangan
a. Rawat Jalan:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan gigi
3) Pemersikaan Lansia
4) Pemeriksaan Anak/MTBS
5) Pemeriksaan Ibu dan Anak
6) Pelayanan Keluarga Berencana
7) Pelayanan Imunisasi Balita
8) Konseling Gizi dan Sanitasi
9) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
10) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
11) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
12) Pelayanan Obat
13) Pelayanan Laboratorium
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas dikembangkan
melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja.
Beberapa inovasi JKM yang telah dikembangkan antara lain :
1. Poli skrining Usia Produktif
2. Inovasi Pelayanan Daerah Binaan “ SUKAPEKA “ ( Sukalaksana Peduli
Kesehatan Anda)
C. Sumber Daya Puskesmas

1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia di Puskesmas meliputi tenaga kesehatan dan


tenaga non kesehatan. Puskesmas Sukalaksana sudah memenuhi tenaga
dokter, doktergigi, tenaga kefarmasian, perekam medis, Laboratorium Medik,
Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan dan nutrisionis. Tetapi
masih ada kekurangan jumlah dokter, jumlah bidan, tenaga administrasi,
tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian tenaga masih berstatus NON ASN.

8
Tabel 2.4
Sumber Daya Manusia yang ada di UPTD Puskesmas Sukalaksana tahun 2023
No Jenis Tenaga Standar PKM PNS Kontrak Sukwan
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Kasubag TU 1 1
3 Dokter Umum 1 2 1
4 Dokter Gigi 1 1
5 Perawat 5 7 3
6 Perawat Gigi 2
7 Bidan 4 7 5
8 Farmasi 1 2
9 Nutrisionis 1 1 1
10 ATLM 1 1
11 Promotor Kesehatan 2 - 1
12 Tenaga SIK 1 - 1
13 Tenaga Administrasi 1 - 1
Keuangan
14 Sanitarian 1 1 1
15 Tracer Vaksinator 2
16 Pekarya 2
Jumlah 21 25 6 9

2. Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan.
Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan
hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik. Berikut ini realisasi keuangan
Puskesmas dari berbagai sumber dana:

N Realisasi Tahun Realisasi Realisasi Realisasi


Sumber Dana 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
o
Rp. 26,353,097
1. Operasional APBD Rp10,969,990 Rp10,916,147 Rp9,557,698
Bantuan
Rp. 319,447,430
2. Operasional Rp483,506,961
Rp350,630,000 Rp514,441,317
Kesehatan (BOK)
Rp664,167,454
3. Kapitasi JKN Rp773,483,322
Rp686,301,476 Rp659,531,639
4. Non Kapitasi - Rp15,407,000 Rp8,238,000 Rp5,150,319
Rp36,184,391
5. Retribusi Rp17,814,000 Rp25,165,683 Rp27,656,224

6. Prolanins - Rp6,090,000 Rp6,460,750 Rp12,233,000


7. Jasa Giro - Rp387,302 Rp72,500 Rp92,800

8. Jumlah Rp.1,046,152,372 Rp1,087,599,7 Rp1,224,826,0 Rp1,311,680,324


68 36

9
3. Sumber Daya Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana Puskesmas Sukalaksana cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2017

N Kondisi
o Jumlah /
Sarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 4 3 1 -
2 Mobil Operasional - - - -
3 Pusling 1 - - 1
4 Ambulans - - - -
5 Mobil Jenazah - - - -
6 Motor Operasional 3 2 1 -

10
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
A. Analisis Lingkungan Eksternal
1. Peluang ( Opportunities )
Adalah faktor dan situasi eksternal yang secara nyata membantu
usaha Puskesmas Sukalaksana dalam mencapai tujuannya. Peluang yang
dapat diraih Puskesmas Sukalaksana adalah:
a. Meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan
Puskesmas
b. Bangunan memadai terutama untuk rawat jalan.
c. Meningkatnya kepedulian masyarakat akan kesehatan
d. Meningkatnya angka kunjungan pasien ke Puskesmas
e. Terbukanya informasi, transparansi dan transportasi
f. Adanya komitmen yang tinggi dari para pimpinan (stake holders)
untuk kemajuan Puskesmas Sukalaksana
g. Adanya dasar hukum untuk system pengelolaan keuangan yang
lebih fleksible yaitu PPK BLUD dengan Permendagri No. 79 tahun
2018
2. Ancaman (Threats)
Adalah faktor eksternal yang memungkinkan Puskesmas
Sukalaksana mengalami kegagalan dalam usahanya mencapai tujuan
yang ditetapkan. Ancaman yang memengaruhi Puskesmas Sukalaksana
adalah:
a) Masyarakat semakin kritis.
b) Adanya undang-undang praktek kedokteran dan undang undang
perlindungan konsumen.
c) Perilaku masyarakat yang PHBS belum optimal.

B. Analisis Lingkungan Internal


1. Kekuatan (Strengths)
Adalah keunggulan-keunggulan internal dan kondisi internal lainnya
yang dimiliki oleh Puskesmas Sukalaksana yang mendukung ke arah
perkembangan Puskesmas Sukalaksana. Kekuatan yang dimiliki
Puskesmas Sukalaksana adalah:
a. Sumber Daya Manusia:
1) Jumlah SDM memadai untuk bidang tertentu
2) Komitmen yang tinggi dari para petugas Puskesmas
Sukalaksana untuk peningkatan kinerja.
b. Orientasi Pelanggan

11
1) Segmen pelanggan semua lapisan terutama masyarakat
miskin..
2) Usia pelanggan semua usia terutama usia produktif.
c. Keuangan
1) Kondisi cash flow Puskesmas Sukalaksana sangat baik dari
segi penyetoran dan cakupan BOK.
2) Sistem pengelolaan keuangan yang terpusat dan selalu di audit
baik oleh internal maupun eksternal.
2. Kelemahan (Weaknesses)
Adalah kelemahan-kelemahan internal dan kondisi internal lainnya yang
dimiliki oleh Puskesmas Sukalaksana dan memungkinkan Puskesmas
Sukalaksana tersebut mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kelemahan yang dimiliki Puskesmas Sukalaksana :
a. Proses Bisnis Internal
1) Puskesmas ter-akreditasi.
2) Pencapaian target kinerja untuk semua program belum merata.
3) Sistem informasi kesehatan yang berbasis komputer belum optimal.
4) Koordinasi lintas Program dan Lintas Sektor belum optimal.
b. Sumber Daya Manusia
1) Kualitas SDM yang belum merata.
2) Jumlah SDM yang belum merata.
3) Keterbatasan biaya pelatihan dan pengembangan profesi dalam
upaya pelayanan bagi pegawai.
4) Kedisiplinan SDM yang belum merata
c. Pelanggan
1) Karyawan masih belum berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2) Budaya kerja karyawan masih rendah.

d. Keuangan
1) Sistem penarifan yang belum mencerminkan unit cost.
2) Akuntansi Manajemen dalam tahap pengembangan.
3) Belum tercapainya pembiayaan operasional oleh Puskesmas
Sukalaksana sesuai yang diharapkan.
4) Sistem reward maupun punishment yang belum terukur sesuai standar
(remunerasi).
5) Managemen keuangan yang masih pola tradisional.

C. Analisis SWOT
Untuk Mengindentifikasi berbagai faktor secara sistimatis yang
berguna bagi perkembangan Puskesmas, diperlukan adanya Analisa
yang dapat memetakan posisi Puskesmas Sukalaksana saat ini yang

12
akan mengembangkan produk–produk unggulan dan menggali potensi
sumber pendapatan Puskesmas Sukalaksana secara Optimal. Analisa
yang umum digunakan adalah Analisa SWOT, dimana Analisa SWOT
membandingkan antara faktor Eksternal (Oportunities) dan Ancaman
(Threats) dengan factor Internal kekuatan (Strengths) dan Kelemahan
(Weakneasees). Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan dan Ancaman.
D. Isu – Isu Strategi / Pengembangan
Untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai
indikator keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah
Kota Tasikmalaya bertekat membenahi kebijakan maupun program-
program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan
pelayanan kesehatan di puskesmas dengan menerapkan Puskesmas
Sukalaksana menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah) pada tahun 2021. Hal ini tidak terlepas dari
peran serta masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik
puskesmas.

Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting.


Klinik swasta di samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus
juga sebagai pesaing bagi pemerintah daerah. Apabila prestasi
puskesmas pemerintah sampai di bawah klinik swasta, maka hal itu
menunjukkan puskesmas kurang berhasil dalam menjalankan misinya.

Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan


hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan berebut pasar di
Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekadar mengenai jumlah
pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi,
kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk
memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah
ke atas.

Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi


dengan pengelolaan keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif
pelayanan yang belum memperhitungkan biaya satuan (unit cost)
menyebabkan pelayanan kurang optimal.

Sedangkan Isu-isu Strategis yang ada Puskesmas Sukalaksana


adalah:

Puskesmas Sukalaksana berada pada posisi agresif, pemanfaatan


Puskesmas Sukalaksana oleh masyarakat cenderung meningkat.

13
Pelanggan semakin meningkat, jumlah SDM masih ada yang
kurang sesuai dengan standar kepegawaian Puskesmas Sukalaksana
keadaan tersebut bisa menyebabkan pelayanan tidak memuaskan
pelanggan.

Melengkapi, renovasi, merehabilitasi, atau menambah bangunan


atraktif,bersih,aman, dan nyaman serta peralatan atas dasar kebutuhan
fungsional Puskesmas Sukalaksana Meningkatkan, mengembangkan
dan mendorong kompetensi SDM dalam 3 domain (skill,knowledge dan
attitude). Posisi Puskesmas Sukalaksana Di wilayah perkotaan yang
padat penduduk, sosial ekonomi menengah, diharapkan bisa menarik
pelanggan dengan biaya yang murah tetapi berkualitas dan memuaskan.

E. STRATEGI
Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan
puskesmas untuk mencapai sasaran strategis yang ditetapkan. Upaya-
upaya tersebut dilakukan dengan menyusun program-program kerja yang
direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang
dimiliki. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran
strategis.

Strategi yang dilakukan Puskesmas Sukalaksana untuk


meningkatkan pelayanan adalah :
1) Meningkatkan produk / jasa pelayanan yang ditawarkan, yaitu:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari upaya wajib dan
pengembangan yaitu :
 Promosi Kesehatan
 Kesehatan Lingkungan
 Kesehatan Ibu,Anak dan Keluarga Berencana
 Perbaikan Gizi
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
 Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Upaya ini tidak merupakan unit bisnis yang bisa menghasilkan
income tetapi merupakan unit pengeluaran yang pembiayaan dan segala
sesuatunya di tetapkan oleh Dinas Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Perorangan yang terdiri dari:
 Rawat Jalan Umum
 Rawat jalan Gigi
 Persalinan
 Penunjang : Laboratorium, USG
 Apotek

14
 Pelayanan Home Care
Upaya ini dapat merupakan unit yang bisa dikelola sebagai unit bisnis.

2) Membangun keunggulan bersaing dengan meningkatkan potensi pasar


dengan cara :
 Menganalisa permintaan pasar berdasarkan data kunjungan pasien
ke puskesmas selama 1 tahun (2022).
 Menghitung prospek untuk menentukan seberapa besar target yang
ingin di capai berdasarkan data kunjungan pasien tahun 2022.
3) Meningkatkan persaingan :

 Bersaing pada perbedaan (keunikan), dapat melalui karakteristik fisik


maupun atribut jasa pelayanan yang ditawarkan kepada masyarakat
sehingga masyarakat mempersepsikannya sebagai nilai.
 Bersaing pada biaya, untuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan
pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai.
 Bersaing pada respon cepat, melalui keseluruhan nilai yang terkait
dengan peningkatan keterampilan sumber daya manusia (karyawan)
dan peningkatan kinerja pelayanan.
4) Meminimalkan Resiko

 Resiko penurunan pendapatan, dengan cara memberikan pelayanan


secara profesional
 Resiko tuntutan masyarakat atas kelalaian petugas dalam
memberikan pelayanan, dengan cara memberi pelayanan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
F. Analisis isu – isu Strategi dan Pilihan
1. Evaluasi Kinerja Pelayanan Tahun 2022
Puskesmas Sukalaksana adalah salah satu unit pelayanan
kesehatan di wilayah Kecamatan Bungursari. Namun demikian derajat
kesehatan masyarakat masih di bawah harapan, yang ditunjukkan
dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia. Untuk
mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah
meningkatkan peran puskesmas Hal yang perlu diperhatikan adalah
kondisi lingkungan baik yang mendukung maupun yang menghambat.
Setidaknya rumah puskesmas lebih diuntungkan, karena sebagian
anggaran belanja puskesmas masih ditopang dari subsidi pemerintah,
hampir seratus prosen infrastruktur dan belanja pegawai yang sebagian
besar PNS daerah dibayar dari APBN dan APBD.

15
Gambar 3.1
DIAGRAM KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN MENURUT JENIS KUNJUNGAN
TAHUN 2022

Tabel 3.1
DATA KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN USIA DAN JENIS
KELAMIN
0-5 thn 6-18 thn 19-40 thn 41-70 thn >70 thn
No Bulan
L P L P L P L P L P
1 Januari 39 24 58 51 62 172 109 182 11 19
2 Februari 33 29 55 46 56 140 102 155 7 17
3 Maret 28 27 55 31 42 201 83 188 14 19
4 April 26 25 25 30 48 133 82 71 10 15
5 Mei 31 38 63 35 70 171 102 175 12 16
6 Juni 38 32 63 47 70 231 117 242 15 31
7 Juli 31 26 55 46 58 220 107 233 12 20
8 Agustus 119 93 77 83 68 224 144 284 13 40
9 September 76 63 109 77 93 280 203 447 32 69
10 Oktober 51 63 107 77 81 239 155 261 19 29
11 November 49 53 71 72 100 221 190 346 16 46
12 Desember 64 52 77 66 71 251 176 296 28 48
Jumlah 585 525 815 661 819 2483 1570 2880 189 369

16
Gambar 3.2
Grafik Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan paling banyak


adalah pada usia pralansia dan lansia yaitu antara 41-70 tahun. Kunjungan
paling banyak adalah dari jenis kelamin perempuan.

Tabel 3.2
Kasus 10 Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Sukalaksana
No. Diagnosa Penyakit Jumlah Kasus
1 Hipertensi Primer/Essensial 1838
2 Nasofaringitis Akut (Common Cold) 868
3 Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) 798
4 Dyspepsia 762
5 Myalgia 542
6 Non-insulin-dependent diabetes mellitus 521
7 Scabies 309
8 Gastritis 190
9 Pulpitis 155
Diarrhoe and gastroenteritis of presumed
10 134
infectious origin

Gambar 3.3
Grafik Kasus 10 Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Sukalaksana

17
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kasus terbanyak yang
ditangani di UPTD Puskesmas Sukalaksana adalah Hipertensi Primer/Essensial
dengan jumlah sebanyak 1.838 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa tren penyakit
tidak menular masih menjadi masalah di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sukalaksana. Bisa disebabkan karena perubahan pola makan, gaya hidup dan
faktor stress psikis dari masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Tabel 3.3
DATA PASIEN YANG DI RUJUK KE RUMAH SAKIT TAHUN 2022
No Status Pasien Jenis Kelamin
L P Jumlah
1. Umum 6 8 14
2. BPJS/ JKN/JAMKESMAS 249 412 661
Jumlah 255 420 675

2. Analisis Lingkungan Internal


a. Perspektif Pelanggan
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran
dari perilaku pelanggan. Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan
perilaku pelanggan, yaitu:
1) Customer Acquisition.
Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana "pasien
baru" menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3
tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata
kunjungan pasien baru mencapai 18% per tahun dengan jumlah kunjungan
tertinggi pada tahun 2022. Perkembangan jumlah kunjungan pasien baru dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel3.4
Perkembangan jumlah kunjungan pasien baru
Tahun Pasien Baru Total Pasien %
2020 1492 8431 18
2021 1585 7705 21
2022 1893 11426 17
Rata-rata 1656 9187 18
Sumber: Laporan Tahunan 2022

2) Customer Loyality.
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana puskesmas
mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk menggunakan
jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir rata-
rata 75% dengan kunjungan pasien lama terendah terjadi pada tahun 2022
sebesar 66% dan tertinggi pada tahun 2020 sebesar 82%.

18
Perkembangan kunjungan pasien lama dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Perkembangan jumlah kunjungan pasien lama
Tahun Pasien Lama Total Pasien %

2020 6939 8431 82


2021 6120 7705 79
2022 7531 11426 66
Rata-rata 6863 9187 75
Sumber: Laporan Tahunan 2022
3) Keluhan Pasien
Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien
terhadap layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang
tersedia dari tahun 2022.
Survei tentang kepuasan pelanggan terakhir dilakukan pada tahun
2022 dengan menyediakan layanan melalui Survei Kepuasan Masyarakat
kotak saran, maupun layanan pesan singkat (SMS). Sampai dengan bulan
Desember 2022, terdapat 2 keluhan dari pasien dan seluruhnya telah
direspon dan dapat diselesaikan dengan baik.

19
Upaya Kesehatan Masyarakat

PENCAPAIAN S/D

KESENJANGAN
DESEMBER
TARGET %
SASARAN

(%)
ALTERNATIF TINDAK
ANALISIS KEMUNGKIN TINDAK LANJUT
N O JENIS KEGIATAN PEMECAHAN LANJUT
MASALAH AN PENYEBAB RENCANA (P) (D) CHEK (C )
MASALAH (A)

PELAYANAN
A
UKM ESENSIAL
PELAYANAN KIA
1
dan KB
membuat grup di membuat grup di
aturan PPKM
balita tidak setiap Posyandu setiap Posyandu
tidak
hadir ke untuk memantau untuk memantau
mengizinkan semua
Posyandu pertumbuhan pertumbuhan Balita sasaran dapat
adanya memantau balita
karena tidak Balita dan dan ditimbang dan
Cakupan kerumunan, pelaksanaan mendapat
10 59,8 ada kegiatan melaporkannya, melaporkannya, dilaporkan
pelayanan anak kasus di wilayan penimbangan di pelayanan
1 0 100 0 40,20 Posyandu membuat janji membuat janji temu hasilnya ke
balita Puskesmas grup posyandu kesehatan
dampak temu dengan dengan orang tua Puskesmas
cukup tinggi balita
pendemi orang tua balita balita
Meningkat
nya
koordinasi
Koordinasi lintas Melaksanakan
lintas
Cakupan KB program dan Meningkatkan Sosialisasi dan kegiatan
Monitoring dan program
Aktif belum lintas sektor kerjasama dengan advokasi pada penyuluhan pada
Cakupan peserta 10 98,5 evaluasi peserta untuk
2 100 1,50 mencapai belum terjalin lintas program dan lintas program dan akseptor KB aktif
KB aktif 0 0 KB aktif meningkat
target secara optimal lintas sektor lintas sektor untuk tidak DO
kan
peserta KB
Aktif.

20
Meningkatkan
Cakupan belum belum terdata pendataan Bidkel melakukan terlaksanya meningkat
3 Neonatus dengan 10 100 71,4 28,60 terdeteksi semua jumlah komplikasi pendataan Kunjungan rumah kunjungan nya
komplikasi yang 0 0 secara neonatus neonatus dengan komplikasi rumah pada cakupan
ditangani maksimal dengan berkolaborasi neonatus nenoatuskomp kunjungan
komplikasi dengan bidkel likasi neonatus
komplikasi
PELAYANAN GIZI
2 MASYARAKAT

melaksanakan
pertemuan Terlaksany
CAKUPAN kerja sama sosialisasi dengan Pelaksanaan dengan Melaksanakan a
BUFAS 88,6 belum dengan jejaring jejaring, pembinaan dengan jejaring,Melaksa pambinaan pambinaan
1 MENDAPAT 98 100 0 11,40 optimalnya belum maksimal, penyuluhan ibu jejaring, nakan penyuluhan dengan jejaring, dengan
KAPSUL VITAMIN penjaringan hamil di Posyandu Penyuluhan ibu di kelas ibu hamil, temu wicara jejaring,
A hamil di Posyandu temu wicara dengan ibu hamil terlaksana
dengan ibu nya temu
hamil wicara
dengan ibu
hamil
melaksanakan
pertemuan Terlaksany
Cakupan Bayi Belum semua ibu kesulitan sosialisasi dengan Pelaksanaan dengan Melaksanakan a
Baru Lahir 79,5 bayi Lahir memberikan ASI, jejaring, pembinaan dengan jejaring,Melaksa pambinaan pambinaan
2 Mendapat Inisiasi 90 100 0 20,50 Mendapat IMD diberikan susu penyuluhan ibu jejaring, nakan penyuluhan dengan jejaring, dengan
Menyusu Dini formula hamil di Posyandu Penyuluhan ibu di kelas ibu hamil, temu wicara jejaring,
(IMD) hamil di Posyandu temu wicara dengan ibu hamil terlaksana
dengan ibu nya temu
hamil wicara
dengan ibu
hamil
melaksanakan Terlaksany
Pelaksanaan pertemuan Melaksanakan a
Cakupan Bayi Bayi belum diberikan susu sosialisasi dengan pembinaan dengan dengan pambinaan pambinaan
3 Usia Kurang dari 6 79 100 46,8 53,20 mendapat ASI formula pada jejaring, jejaring, jejaring,Melaksa dengan jejaring, dengan

21
Bulan Mendapat 0 Ekslusif saat selesai penyuluhan ibu Penyuluhan ibu nakan penyuluhan temu wicara jejaring,
ASI Eksklusif persalinan hamil di Posyandu hamil di Posyandu di kelas ibu hamil, dengan ibu hamil terlaksana
temu wicara nya temu
dengan ibu hamil wicara
dengan ibu
hamil
Sosialisasi dan Monitoring dan Meningkat
Penjaringan/ advokasi pada Melaksanakan evaluasi nya
Cakupan Bayi pendataan Asi Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program dan kegiatan kegiatan koordinasi
Usia 6 Bulan 42,9 Eklusif program dan kerjasama dengan lintas sektor, penjaringan/pen penjaringan/pe lintas
4 Mendapat ASI 55 100 0 57,10 dilaksanakan lintas sektor lintas program dan menyusun rencana dataan ASI ndataan ASI program
Eksklusif pada bulan belum terjalin lintas sektor, kegiatan Eksklusif sesuai Eksklusif secara dan lintas
Februari dan secara optimal sosisalisasi penjaringan/pend dengan jadwal berkesinambu sektor
Agustus ataan ASI Eksklusif yang telah dibuat ngan untuk
pelaksana
an
kegiatan
penjaringa
n/pe
ndataanAS
I
Ekslusif.
aturan PPKM membuat grup di membuat grup di
balita tidak tidak setiap Posyandu setiap Posyandu
Cakupan Balita hadir ke mengizinkan untuk memantau untuk memantau memantau sasaran dapat semua
yang ditimbang 36,5 Posyandu adanya pertumbuhan pertumbuhan Balita pelaksanaan ditimbang dan balita
5 Berat Badannya 85 100 0 63,50 karena tidak kerumunan, Balita dan dan penimbangan di dilaporkan mendapat
(D/S) ada kegiatan kasus di wilayan melaporkannya, melaporkannya, grup posyandu hasilnya ke pelayanan
Posyandu Puskesmas membuat janji membuat janji temu Puskesmas penimbang
dampak cukup tinggi temu dengan dengan orang tua an
pendemi orang tua balita balita
aturan PPKM membuat grup di membuat grup di
balita tidak tidak setiap Posyandu setiap Posyandu
Cakupan Balita hadir ke mengizinkan untuk memantau untuk memantau memantau sasaran dapat semua
memiliki Buku 41,7 Posyandu adanya pertumbuhan pertumbuhan Balita pelaksanaan ditimbang dan balita
6 Kesehatan Ibu 90 100 0 58,30 karena tidak kerumunan, Balita dan dan penimbangan di dilaporkan mendapat

22
Anak (KIA)/ Kartu ada kegiatan kasus di wilayan melaporkannya, melaporkannya, grup posyandu hasilnya ke pelayanan
Menuju Sehat Posyandu Puskesmas membuat janji membuat janji temu Puskesmas penimbang
(KMS) (K/S) dampak cukup tinggi temu dengan dengan orang tua an
pendemi orang tua balita balita
membuat grup di membuat grup di
aturan PPKM
balita tidak setiap Posyandu setiap Posyandu
tidak
hadir ke untuk memantau untuk memantau
mengizinkan semua
Posyandu pertumbuhan pertumbuhan Balita sasaran dapat
Cakupan Balita adanya memantau balita
karena tidak Balita dan dan ditimbang dan
ditimbang yang kerumunan, pelaksanaan mendapat
ada kegiatan melaporkannya, melaporkannya, dilaporkan
Naik Berat kasus di wilayan penimbangan di pelayanan
7 85 100 5,60 94,40 Posyandu membuat janji membuat janji temu hasilnya ke
Badannya (N/D) Puskesmas grup posyandu penimbang
dampak temu dengan dengan orang tua Puskesmas
cukup tinggi an
pendemi orang tua balita balita
PELAYANAN
PROMOSI
3
KESEHATAN
Petugas
programer
belum bisa
maksimal
dalam
Lintas
memberikan Terlaksananya
Penyuluhan program
penyuluhan Sosialisasikan sosialisasi jadwal
KIP/K belum mendapatk
Cakupan kelompok Laksanakan jadwal penyuluhan penyuluhan
terintergrasi an jadwal
Komunikasi didalam kegiatan dengan Membuat jadwal KIP/K dalam KIP/K dalam
100,0 dengan lintas penyuluha
Interpersonal dan gedung melibatkan lintas penyuluhan KIP/K gedung dengan gedung dengan
1 5 0 3,00 97,00 program yang n KIP/K
Konseling (KIP&K) berhubung program dalam gedung lintas program lintas program
lain didalam
keterbatasan
gedung
waktu yang
tersedia
petugas
programer Beberapa rumah
masih belum Masih perlunya Laksanakan tanggadan
maksimal peningkatan kegiatan dengan Melakukan tempat-tempat Peningkata
10 100,0 30,0 dalam pengetahuan melibatkan lintas Penyuluhan dan penyuluhan dan umumtelah di n
2 PHBS Keluarga 0 0 0 70,00 memberikan masyarakatten program dan lintas pendataan PHBS pendataan PHBS lakukan pendataan

23
pengetahuan tang PHBS di sektor dirumah tangga dirumah tangga penyuluhan dan dan
/peyuluhan rumahtangga pendataan penyuluha
tentang PHBS PHBS n
Rumah tangga PHBSruma
h tangga
petugas
programer
Beberapa
masih belum
sekolah dan Peningkata
maksimal Masih perlunya
Laksanakan tempat-tempat n
dalam peningkatan Melakukan
kegiatan dengan umum telah di pendataan
memberikan pengetahuan Penyuluhan dan penyuluhan dan
melibatkan lintas lakukan dan
10 100,0 17,0 pengetahuan masyarakatten pendataan PHBS di pendataan PHBS
3 PHBS Sekolah 83,00 program dan lintas penyuluhan dan penyuluha
0 0 0 /peyuluhan tang PHBS di sekolah di sekolah
sektor pendataan n PHBS di
tentang PHBS sekolah
PHBS sekolah
Sekolah
Petugas
programer
belum bisa
maksimal
terlaksananya
dalam
sosialisasi tentang sosialisasi
Cakupan memberikan
penyuluhan tentang Lintas
pembinaan penyuluhan Laksanakan
kurangnya kelompok oleh penyuluhan program
pemberdayaan kelompok di Keigatan dengan
koordinasi petugas di kelompok oleh mendapatk
masyarakat 100,0 100,0 masyarakat melibatkan lintas kolaborasi lintas
4 50 - denganlintas masyarakt ke petugas di an jadwal
melalui Strata 0 0 berhubung prgoram program
program lintas program masyarakt ke penyuluha
Kelurahan Siaga keterbatasan
lintas program n
waktu yang
tersedia
terlaksananya
Masih ada 9 Buat Pertemuan pertemuan
Posyandu yang Laksanakan MeLaksanakan pembahasan pembahasan Adanya
Cakupan kurangnya
belum Pembinaan UKBM Pembinaan UKBM lintas program lintas pprogram jadwal
Pembinaan UKBM koordinasi
100,0 100,0 dilakukan di 9 di 8 dalam pembinaan untuk pembinaan pembinaan
5 dilihat melalui % 40 - denganlintas
0 0 pembinaan posyandu yang posyandu yang UKBM UKBM di UKBM di
Posyandu program
UKBM belum belum diposyandu posyandu posyandu

24
Cakupan belum semua sasaran cukup Lakukan Membuat
Pemberdayaan Rumah besar, tenaga kunjungan rumah meningkatkan jadwal
6 Individu Keluarga 10 100,0 29,0 71,00 sasaran promkes 2 orang dengan kolaborasi lintas kerjasama dengan Sosialisasi ke kunjungan
melalui kunjungan 0 0 0 mampu terintegrasi program lintas program lintas program rumah
rumah dikunjungi dengan program untuk lintas
lain program
Aturan PPKM
karena Pandemi
Kegiatan tidak Meningkatkan Sosialisasi dan Melaksanakan
orientasi kader mengizinkan kerjasama lintas advokasi pada kegiatan Terlaksana
7 Orientasi Promkes 50 100,0 10,0 90,00 belum bisa adanya program dan lintas lintas program, pertemuan kader Monitoring dan nya
bagi Kader 0 0 dilaksanakan kerumunan, dan sektor terkait lintas sektor, dan dengan prokes evaluasi kegiatan
secara optimal kasus covid-19 kader, menyusun yang ketat orientasi
di wilayah rencana kegiatan kader
Puskesmas orientasi kader
cukup tinggi
PELAYANAN
4 KESEHATAN
LINGKUNGAN
Melaksanakan
Masih Optimalisasi kegiatan
Prosentase banyaknya Belum kerjasama lintas pertemuan
Penduduk pemilik sarana optimalnya Meningkatkan program dan lintas dengan lintas Terlaksananya Melaksana
terhadap akses 10 56,7 jamban yang petugas dalam kegiatan sektor dalam program dan lintas kegiatan kan
1 sanitasi yang 0 100 3 43,27 menyalurkan sosialisasi STBM sosialisasi/Pemi meningkatkan sektor untuk sosialisasi/pe kegiatan
layak (jamban tinjanya ke pilar kedua cuan STBM kegiatan membahas micuan STBM. sosialisasi/
sehat) selokan, dll, sosialisasi/pemic rencana kegiatan pe micuan
selain uan STBM. sosialisasi/pemi STBM.
septictank cuan STBM
Meningkatkan
Prosentase kegiatan Optimalisasi Melaksanakan
penduduk Masih banyak Tingkat resiko sosialisasi tentang kerjasama lintas kerjasama lintas Melaksana
terhadap akses air 10 46,6 sasaran yang pencemaran pentingnya program dan lintas program dan lintas Terlaksananya kan
2 minum yang 0 100 4 53,36 belum masih banyak menggunakan air sektor dalam sektor dalam kegiatan kegiatan
berkualitas dikunjungi yang tinggi minum yang meningkatkan meningkatkan sosialisasi sosialisasi
(memenuhi berkualitas kegiatan sosialisasi kegiatan secara

25
syarat) (memenuhi sosialisasi lintas
syarat) program
dan lintas
sektor
Membuat Terlaksananya Melaksana
Presentase pertemuan kegiatan kan
Inspeksi Masih banyak Belum Melaksanakan Optimalisasi dengan lintas Pengawasan kegiatan
3 Kesehatan 10 100 31,1 68,81 sasaran yang optimalnya Kegiatan dengan kerjasama lintas program untuk sarana air bersih Pengawas
lingkungan 0 9 belum kordinasi lintas melibatkan lintas program membahas dengan an sarana
terhadap sarana dikunjungi program prgoram tentang cakupan keterlibatan air bersih
air bersih pengawasan peran lintas dengan
sarana Air Bersih program keterlibata
n peran
lintas
program
Presentase
Inspeksi Masih ada Belum Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya Melaksana
4 Kesehatan 10 100 31,7 68,25 yang belum optimalnya kinerja petugas kinerja petugas cakupan cakupan kan
lingkungan 0 5 dilakukan kordinasi lintas dalam dalam pengawasan pengawasan TTU pengawasan kegiatan
terhadap Tempat kunjungan program pengawasan TTU TTU TTU Pengawas
dan Fasilitas pengawasan an TTU
Umum
Presentase
Inspeksi Masih ada Belum Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya Melaksana
5 Kesehatan 10 100 12,5 87,50 yang belum optimalnya kinerja petugas kinerja petugas kinerja petugas cakupan an
lingkungan 0 0 dilakukan kordinasi lintas dalam dalam pengawasan dalam pengawasan kegiatan
terhadap Tempat kunjungan program pengawasan TPM TPM pengawasan TPM TPM Pengawas
Pengelolaan pengawasan an TPM
Makanan
Terjalinnya Melaksana
Presentase Masih Meningkatkan Melaksanakan kerjasama lintas kan
Layanan rendahnya Belum Meningkatkan rujukan kasus rujukan kasus progam untuk kegiatan
6 Kesehatan 10 100 7,83 92,17 cakupan optimalnya kerjasama lintas penyakit berbasis penyakit berbasis rujukan pasien konseling
Lingkungan kegiatan klinik kordinasi lintas program lingkungan dari lingkungan dari dengan kasus dengan
Puskesmas sanitasi program pelayanan pelayanan penyakit keterlibata
berbasis n peran

26
lingkungan lintas
program
PELAYANAN
PENCEGAHAN
5 DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
a Penyakit Menular
Terjalinnya
kerjasama lintas
Pasien baru TB Meningkatkan Melaksanakan program dalam Terlaksana
Pelayanan BTA Belum Meningkatkan penjaringan kasus penjaringan kasus melaksanakan nya
1 kesehatan orang 10 100 83,5 16,50 positif belum optimalnya kerjasama lintas dari pelayanan baik dari pelayanan penjaringan penjaringa
terduga TB 0 0 terjaring secara kordinasi lintas program didalam gedung baik didalam kasus baik n kasus
maksimal program maupun diluar gedung maupun didalam gedung baik
gedung diluar gedung maupun diluar didalam
gedung gedung
maupun
diluar
gedung
Meningkatkan Sosialisasi dan Melaksanakan Trlaksanan
kerjasama dengan advokasi pada kegiatan yak
Belum lintas program dan lintas program dan kunjungan rumah Monitoring dan egiatan
Cakupan optimalnya PMO belum dan keluarga keluarga penderita, dan pembinaan evaluasi kunjungan
2 Pengobatan 10 100 95,0 5,00 Kesembuhan berjalan penderita dalam menyusun rencana pada keluarga kegiatan secara rumah
semua kasus TB 0 0 Pasien TB BTA maksimal PMO. kegiatan penderita dalam berkesinambu secara
Positif Meningkatkan pembinaan pada PMO sesuai ngan terintegrasi
kunjungan rumah keluarga penderita. dengan jadwal dan
yang telah pembinaan
dibuat pada
keluarga
penderita
dalam
PMO
Terjalinnya Terlaksana
kerjasama lintas nya

27
Kasus baru HIV Meningkatkan Melaksanakan program dalam penjaringa
Pelayanan belum terjaring Belum Meningkatkan penjaringan kasus penjaringan kasus melaksanakan n kasus
3 kesehatan orang 10 100 38,0 62,00 secara optimalnya kerjasama lintas dari pelayanan baik dari pelayanan penjaringan baik
dengan risiko 0 0 maksimal kordinasi lintas program didalam gedung baik didalam kasus baik didalam
terinfeksi HIV program maupun diluar gedung maupun didalam gedung gedung
gedung diluar gedung maupun diluar maupun
gedung diluar
gedung
Persentase Belum Koordinasi lintas Meningkatkan Sosialisasi dan Melaksanakan Monitoring dan Meningkat
cakupan optimalnya program dan kerjasama dengan advokasi pada kegiatan evaluasi nya
4 penemuan 90 100 38,3 61,63 Cakupan jejaring belum lintas program dan lintas program dan Pelayanan/penj kegiatan koordinasi
penderita 7 Penderita terjalin secara jejaring jejaring, aringan pada Pelayanan/pen lintas
pneumonia balita Peneumonia optimal menyusun rencana Penderita jaringan pada program
Balita kegiatan pelayanan Peneumonia Penderita dan
pada Penderita Balita sesuai Peneumonia jejaring
Peneumonia Balita dengan jadwal Balita secara untuk
yang telah dibuat berkesinambu pelaksana
ngan an
kegiatan
Pelayanan/
pen
jaringan
pada
Penderita
Peneumoni
a Balita.
Monitoring dan Meningkat
Sosialisasi dan Melaksanakan evaluasi nya
Persentase Belum Koordinasi lintas Meningkatkan advokasi pada kegiatan kegiatan koordinasi
cakupan 10 36,1 optimalnya program dan kerjasama dengan lintas program dan Pelayanan/penj Pelayanan/pen lintas
5 pelayanan diare 0 100 1 63,89 Cakupan jejaring belum lintas program dan jejaring, menyusun aringan pada jaringan pada program
pada kasus pelayanan terjalin secara jejaring rencana kegiatan kasus diare sesuai kasus diare dan
semua umur diare optimal pelayanan pada dengan jadwal secara jejaring
kasus diare yang telah dibuat berkesinambu untuk
ngan pelaksana
an
kegiatan

28
Pelayanan/
pen
jaringan
pada
kasus
diare.
Melaksanakan Monitoring dan Meningkat
Sosialisasi dan kegiatan evaluasi nya
Cakupan Layanan Belum Koordinasi lintas Meningkatkan advokasi pada Pelayanan/penj kegiatan koordinasi
6 Rehidrasi Oral 10 100 36,1 63,89 optimalnya program dan kerjasama dengan lintas program dan aringan pada Pelayanan/pen lintas
Aktif (LROA) 0 1 Cakupan jejaring belum lintas program dan jejaring, menyusun pelayanan LROA jaringan pada program
pelayanan terjalin secara jejaring rencana kegiatan sesuai dengan pelayanan LROA dan
diare optimal pelayanan LROA jadwal secara jejaring
yang telah dibuat berkesinambu untuk
ngan pelaksana
an
kegiatan
Pelayanan
LROA.
Sosialisasi dan Terjalinnya
advokasi pada kerjasama lintas
Persentase Belum Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program dan Melaksanakan program dan Teelaksan
cakupan deteksi 10 53,4 optimalnya program dan kerjasama dengan jejaring, menyusun kegiatan deteksi jejaring dalam any a
7 dini Hepatitis B 0 100 0 46,60 deteksi jejaring belum lintas program dan rencana kegiatan dini Hepatitis B melaksanakan kegiatan
pada Ibu Hamil diniHepatitis B terjalin secara jejaring deteksi dini pada ibu hamil kegiatan deteksi deteksi dini
pada ibu hamil optimal Hepatitis B pada ibu dini Hepatitis B Hepatitis B
hamil pada ibu hamil pada ibu
hamil
Optimalisasi Terjalinnya
kerjasama lintas kerjasama lintas
Pencegahan DBD Meningkatkan program dan lintas Melaksanakan program dan Terlaksana
dengan Masih kerjasama dengan sektor dalam kegiatan lintas sektor nya
8 penghitungan 95 100 44,4 55,56 ditemukanny a PSN tidak lintas program dan meningkatkan sosialisasi tentang dalam kegiatan
Angka Bebas 4 jentik di rumah- maksimal lintas sektor kegiatan sosialisasi upaya meningkatkan PSN
Jentik (ABJ) rumah tentang upaya pencegahan DBD kegiatan sebagai
Cakupan Angka pencegahan DBD sosialisasi upaya

29
Bebas Jentik tentang upaya pencegaha
pencegahan n DBD
DBD
Penyakit Tidak
b Menular -
Belum Sosialisasi dan
Cakupan optimalnya Koordinasi lintasMeningkatkan advokasi pada Monitoring Terlaksana
Pelayanan 10 penjaringan/p program dan kerjasama lintas lintas program dan Melaksanakan pelaksanaan nya
1 Skrining 0 100 3,38 96,62 elaksanaan lintas sektor program dan lintas sekolah , menyusun kegiatan kegiatan kegiatan
Kesehatan Pada skreening pada terkait belum sektor terkait rencana kegiatan skreening pada skreening pada skreening
Usia Produktif usia produktif maksimal skreening pada usia produktif usia produktif pada usia
usia produktif produktif
Sosialisasi dan
Pelayanan advokasi pada Monitoring Terlaksana
Belum hipertensi di Meningkatkan lintas program, Melaksanakan pelaksanaan nya
Cakupan 10 32,6 optimalnya Posbindu belum kerjasama lintas lintas sektor terkait, kegiatan kegiatan kegiatan
2 Pelayanan 0 100 2 67,38 pelayanan maksimal, program, lintas dan kader, dan pelayanan pelayanan pelayanan
Hipertensi kasus karena beluam sektor terkait, dan menyusun rencana hipertensi baik hipertensi baik hipertensi
hipertensi semua RW ada kader kegiatan didalam maupun didalam maupun baik
Posbindu penjaringan kasus luar gedung luar gedung didalam
hipertensi maupun
di luar gedung. luar
gedung
Cakupan Belum Pelayanan bagi Meningkatkan Sosialisasi dan Melaksanakan Monitoring Terlaksana
pelayanan optimalnya penderita kerjasama lintas advokasi pada kegiatan pelaksanaan nya
3 kesehatan bagi 10 100 1,84 98,16 pelayanan bagi diabetes melitus program, lintas lintas program, pelayanan bagi kegiatan kegiatan
penderita diabetes 0 penderita di luar sektor terkait, dan lintas sektor penderita pelayanan pelayanan
melitus diabetes gedung belum kader rencana terkait, dan kader, diabetes melitus bagi penderita bagi
melitus maksimal, kegiatan bagi dan menyusun baik didalam diabetes melitus penderita
karena beluam penderita diabetes maupun luar baik didalam diabetes
semua RW ada melitus di luar gedung maupun luar melitus
Posbindu gedung. gedung baik
didalam
maupun
luar
gedung

30
Sosialisasi dan Monitoring
advokasi pada pelaksanaan
Kegiatan Pelayanan IVA Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan IVA test Terlaksana
Cakupan pelayanan IVA test baik didalam kerjasama lintas lintas sektor terkait, kegiatan baik didalam nya
4 Pelayanan IVA 10 100 0,74 99,26 test belum maupun di luar program, lintas dan kader, dan pelayanan IVA maupun di luar kegiatan
Test 0 optimal gedung belum sektor terkait, dan menyusun rencana test baik didalam gedung baik IVA test
maksimal kader kegiatan Pelayanan maupun di luar didalam maupun baik
IVA test baik gedung luar gedung didalam
didalam maupun di
maupun di luar luar
gedung. gedung
c Surveilans dan
Imunisasi
1) Pelayanan
Imunisasi Dasar
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan Koordinasi lintas Meningkatkan advokasi pada evaluasi
10 78,1 pelayanan program, lintas kerjasama dengan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
1 Cakupan BCG 0 100 8 21,82 imunisasi BCG sektor, dan BPS lintas program, lintas sektor, dan kegiatan Pelayanan nya
belum belum terjalin lintas sektor, dan BPS, menyusun Pelayanan Imunisasi BCG kegiatan
maksimal secara optimal BPS rencana kegiatan Imunisasi BCG secara Pelayanan
Pelayanan berkesinambu Imunisasi
Imunisasi BCG ngan BCG
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan Koordinasi lintas advokasi pada evaluasi
pelayanan program, lintas Meningkatkan lintas program dan Melaksanakan kegiatan Terlaksana
2 Cakupan DPT HB 10 100 81,4 18,57 imunisasi DPT sektor, dan BPS kerjasama dengan lintas sektor, kegiatan Pelayanan nya
H1b1 0 3 HB belum terjalin lintas program, menyusun rencana Pelayanan Imunisasi DPT kegiatan
H1b1 belum secara optimal lintas sektor, dan kegiatan Pelayanan Imunisasi DPT HB HB H1b1 Pelayanan
maksimal BPS Imunisasi DPT HB H1b1 secara Imunisasi
H1b1 berkesinambu DPT HB
ngan H1b1
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan Koordinasi lintas advokasi pada evaluasi
pelayanan program, lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
3 Cakupan DPT- 10 100 83,3 16,61 imunisasi DPT- sektor, dan BPS kerjasama dengan lintas sektor, dan kegiatan Pelayanan nya

31
HB-Hib3 0 9 HB- belum terjalin lintas program, BPS, menyusun Pelayanan Imunisasi kegiatan
Hib3 belum secara optimal lintas sektor, dan rencana kegiatan Imunisasi DPT- DPT-HB-Hib3 Pelayanan
maksimal BPS Pelayanan HB-Hib3 secara Imunisasi
Imunisasi DPT- HB- berkesinambu DPT-HB-
Hib3 ngan Hib3
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan Koordinasi lintas Meningkatkan advokasi pada Melaksanakan evaluasi Terlaksana
10 83,3 pelayanan program, lintas kerjasama dengan lintas program, kegiatan kegiatan nya
4 Cakupan Polio 4 0 100 9 16,61 imunisasi Polio sektor, dan BPS lintas program, lintas sektor, dan Pelayanan Pelayanan kegiatan
4 belum belum terjalin lintas sektor, dan BPS, menyusun Imunisasi Polio 4 Imunisasi Polio 4 Pelayanan
maksimal secara optimal BPS rencana kegiatan secara Imunisasi
Pelayanan berkesinambu Polio 4
Imunisasi Polio 4 ngan
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan advokasi pada evaluasi
pelayanan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
Cakupan Campak 10 82,0 imunisasi program, lintas kerjasama dengan lintas sektor, dan kegiatan Pelayanan nya
5 -Rubella (MR) 0 100 8 17,92 Campak - sektor, dan BPS lintas program, BPS, menyusun Pelayanan Imunisasi kegiatan
Rubella (MR) belum terjalin lintas sektor, dan rencana kegiatan Imunisasi Campak Campak - Pelayanan
belum secara optimal BPS Pelayanan - Rubella (MR) Rubella (MR) Imunisasi
maksimal Imunisasi Campak - secara Campak -
Rubella berkesinambu Rubella
(MR) ngan (MR)
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan advokasi pada evaluasi
pelayanan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
Imunisasi Dasar 10 79,4 imunisasi program, lintas kerjasama dengan lintas sektor, dan kegiatan Pelayanan nya
6 Lengkap (IDL) 0 100 8 20,52 Dasar Lengkap sektor, dan BPS lintas program, BPS, menyusun Pelayanan Imunisasi Dasar kegiatan
(IDL) belum belum terjalin lintas sektor, dan rencana kegiatan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Pelayanan
maksimal secara optimal BPS Pelayanan Lengkap (IDL) secara Imunisasi
Imunisasi Dasar berkesinambu Dasar
Lengkap (IDL) ngan Lengkap
(IDL)
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan Koordinasi lintas advokasi pada evaluasi
pelayanan program, lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana

32
8 Cakupan Booster 10 100 14,0 85,94 imunisasi sektor, dan BPS kerjasama dengan lintas sektor, dan kegiatan Pelayanan nya
MR 0 6 Booster MR belum terjalin lintas program, BPS, menyusun Pelayanan Imunisasi kegiatan
belum secara optimal lintas sektor, dan rencana kegiatan Imunisasi Booster Booster MR Pelayanan
maksimal BPS Pelayanan MR secara Imunisasi
Imunisasi Booster berkesinambu Booster
MR ngan MR
Sosialisasi dan Monitoring dan
advokasi pada evaluasi
Cakupan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
10 78,0 pelayanan program, lintas kerjasama dengan lintas sektor terkait/ kegiatan Pelayanan nya
9 Cakupan BIAS DT 0 100 6 21,94 imunisasi BIAS sektor terkait/ lintas program, sekolah, menyusun Pelayanan Imunisasi BIAS kegiatan
DT sekolah belum lintas sektor rencana kegiatan Imunisasi BIAS DT Pelayanan
belum terjalin secara terkait/ sekolah Pelayanan DT secara Imunisasi
maksimal optimal Imunisasi BIAS DT berkesinambu BIAS DT
ngan
Sosialisasi dan Monitoring dan
advokasi pada evaluasi
Cakupan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
10 72,5 pelayanan program, lintas kerjasama dengan lintas sektor terkait/ kegiatan Pelayanan nya
10 Cakupan BIAS Td 0 100 1 27,49 imunisasi BIAS sektor terkait/ lintas program, sekolah, menyusun Pelayanan Imunisasi BIAS kegiatan
Td sekolah belum lintas sektor rencana kegiatan Imunisasi BIAS Td Td Pelayanan
belum terjalin secara terkait/ sekolah Pelayanan secara Imunisasi
maksimal optimal Imunisasi BIAS Td berkesinambu BIAS Td
ngan
Sosialisasi dan Monitoring dan
advokasi pada evaluasi
Cakupan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan kegiatan Terlaksana
Cakupan BIAS 10 77,3 pelayanan program, lintas kerjasama dengan lintas sektor terkait/ kegiatan Pelayanan nya
11 MR 0 100 4 22,66 imunisasi BIAS sektor terkait/ lintas program, sekolah, menyusun Pelayanan Imunisasi BIAS kegiatan
MR sekolah belum lintas sektor rencana kegiatan Imunisasi BIAS MR Pelayanan
belum terjalin secara terkait/ sekolah Pelayanan MR secara Imunisasi
maksimal optimal Imunisasi BIAS MR berkesinambu BIAS MR
ngan
Sosialisasi dan Monitoring dan Meningkat
advokasi pada Melaksanakan evaluasi nya
Cakupan Belum Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, kegiatan kegiatan koordinasi

33
pelayanan 10 10,0 optimalnya program, lintas kerjasama dengan lintas sektor, dan Pelayanan Pelayanan lintas
12 imunisasi ibu 0 100 3 89,97 kegiatan sektor, dan BPS lintas program, BPS, menyusun Imunisasi Ibu Imunisasi Ibu program
hamil TT2+ Pelayanan belum terjalin lintas sektor, dan rencana kegiatan Hamil TT2+ Hamil TT2+ dan lintas
Imunisasi Ibu secara optimal BPS Pelayanan sesuai dengan secara sektor
Hamil TT2+ Imunisasi Ibu Hamil jadwal yang telah berkesinambu untuk
TT2+ dibuat ngan pelaksana
an
kegiatan
Pelayanan
Imunisasi
Ibu
Hamil
TT2+.
Pelayanan
2) Surveilans
Menjalin Menyusun Terlaksana
Kegiatan Kerjasama lintas kerjasama lintas Menyusun jadwal Meningkatkan jadwal nya
Cakupan 10 70,0 Surveilans program belum program dalam monitoring dan kinerja petugas, monitoring dan kegiatan
1 surveilans terpadu 0 100 0 30,00 Terpadu terjalin dengan melaksanakan investigasi terhadap meningkatkan investigasi surveillans
penyakit Penyakit belum optimal Kegiatan kasus penyakit kerjasama lintas terhadap kasus terpadu
maksimal Surveilans berpotensi wabah program dan lintas penyakit baik
Terpadu Penyakit. sektor berpotensi secara
wabah lintas
program
maupun
lintas
sektoral.
PELAYANAN
B UKM
PENGEMBANGA
N
PELAYANAN
1 UPAYA
KESEHATAN
OLAH RAGA
Prosentase Peraturan

34
Jemaah haji yang 10 88,9 Tertundanya internasional Menunggu
1 diperiksa 0 100 0 11,10 keberangkata n karena pandemi - - - - instruksi
kebugaran Calhaj selajnutnya
jasmani
Monitoring dan Terlaksana
Pembinaan Meningkatkan evaluasi nya
Persentase pada kelompok Kelompok pembinaan pada Kerjasama lintas Menyusun jadwal kegiatan kegiatan
Kelompok olah raga Olahraga Kelompok program dalam kegiatan pembinaan pada pembinaan
3 Olahraga 10 100 26,2 73,80 masyarakat Masyarakat Olahraga melaksanakan pembinaan pada Kelompok pada
Masyarakat yang 0 0 belum belum berjajan Masyarakat pembinaan pada Kelompok Olahraga Kelompok
dibina dilaksanakan secara rutin secara Kelompok Olahraga Olahraga Masyarakat Olahraga
secara berkesinambun Masyarakat Masyarakat secara Masyaraka
maksimal gan berkesinambu t secara
ngan berkesina
mbu ngan
PELAYANAN
2 UPAYA
KESEHATAN
LANSIA
Tidak Aturan PPKM
berjalannya karena Pandemi Monitoring dan
Cakupan lansia kegiatan tidak Kerjasama lintas Menyusun jadwal evaluasi
yang pelayanan di mengizinkan Optimalisasi program dalam kegiatan Kegiatan Terlaksana
1 mendapatkan 10 100 100,0 Posbindu, adanya pelayanan melaksanakan pelayanan pelayanan nya
skrining 0 0 pelayanan kerumunan, dan didalam gedung pelayanan didalam gedung kegiatan untuk pelayanan
kesehatan sesuai hanya kasus covid-19 maksimal dalam dengan prioritas lansia secara pada
standar dilaksanakan di wilayah gedung pelayanan kepada berkesinambu lansia
didalam Puskesmas lansia ngan secara
gedung cukup tinggi optimal
Jumlah lansia Tidak Aturan PPKM Kerjasama lintas Menyusun jadwal Monitoring dan Terlaksana
umur ≥ 60 tahun 10 100,0 berjalannya karena Pandemi Optimalisasi program dalam kegiatan evaluasi nya
2 yang dibina / yang 0 100 0 kegiatan tidak pelayanan melaksanakan pelayanan Kegiatan pelayanan
mendapat pelayanan di mengizinkan didalam gedung pelayanan didalam gedung pelayanan pada
pelayanan Posbindu, Adanya maksimal dalam dengan prioritas kegiatan untuk lansia
pelayanan kerumunan, gedung pelayanan kepada ansia secara secara
hanya kasus covid-19 lansia berkesinambu optimal

35
dilaksanakan di wilayah ngan
didalam Puskesmas
gedung cukup tinggi
Tidak Aturan PPKM
berjalannya karena Pandemi Menyusun jadwal Monitoring dan
Jumlah lansia kegiatan tidak Kerjasama lintas kegiatan evaluasi Terlaksana
umur ≥ 70 tahun 10 pelayanan di mengizinkan Optimalisasi program dalam pelayanan Kegiatan nya
3 yang dibina / yang 0 100 100,0 Posbindu, adanya pelayanan melaksanakan didalam gedung pelayanan pelayanan
mendapat 0 pelayanan kerumunan, didalam gedung pelayanan dengan prioritas kegiatan untuk pada
pelayanan hanya kasus covid-19 maksimal dalam pelayanan kepada lansia secara lansia
dilaksanakan di wilayah gedung lansia berkesinambu secara
didalam Puskesmas ngan optimal
gedung cukup tinggi
Tidak Aturan PPKM
berjalannya karena Pandemi Monitoring dan
kegiatan tidak Kerjasama lintas Menyusun jadwal evaluasi
Jumlah kelompok pelayanan di mengizinkan Optimalisasi program dalam kegiatan Kegiatan Terlaksana
4 lansia /posyandu 10 100 100,0 Posbindu, adanya pelayanan melaksanakan pelayanan pelayanan nya
lansia yang aktif 0 0 pelayanan kerumunan, dan didalam gedung pelayanan didalam gedung kegiatan untuk pelayanan
hanya kasus covid-19 maksimal dalam dengan prioritas lansia secara pada
dilaksanakan di wilayah gedung pelayanan kepada berkesinambu lansia
didalam Puskesmas lansia ngan secara
gedung cukup tinggi optimal
PELAYANAN
3 UPAYA
KESEHATAN
SEKOLAH
Meningkatkan Sosialisasi dan Monitoring dan
Persentase Koordinasi lintas kerjasama dengan advokasi pada Melaksanakan evaluasi Terlaksana
Puskesmas Posyandu program, lintas lintas program, lintas program, Kegiatan Kegiatan nya
1 membina minimal 10 100 50,0 remaja baru sektor terkait dan lintas sektor dan lintas sektor terkait pembinaan dan pembinaan dan Kegiatan
2 posyandu 0 0 50,00 dibentuk 1 kader belum kader untuk dan kader, pembentukan pembentukan pembinaan
remaja di wilayah terjalin secara pembentukan menyusun rencana Posyandu Remaja Posyandu dan
kerjanya. optimal Posyandu remaja kegiatan Remaja secara pembentuk
pembentukan berkesinambu an
posyandu remaja Posyandu

36
Remaja

PELAYANAN
UPAYA
4 KESEHATAN
GIGI
MASYARAKAT
Aturan PPKM Monitoring dan
Pembinaan karena Pandemi Meningkatkan evaluasi Terlaksana
Kesehatan Gigi tidak kegiatan Kerjasama lintas Menyusun jadwal kegiatan nya
Cakupan di Masyarakat mengizinkan Pembinaan program dalam kegiatan Pembinaan kegiatan
1 Pembinaan 60 100 41,5 belum adanya Kesehatan Gigi di melaksanakan Pembinaan Kesehatan Gigi Pembinaan
Kesehatan Gigi di 0 58,50 dilaksanakan kerumunan, dan Masyarakat Pembinaan Kesehatan Gigi di di Masyarakat Kesehatan
Masyarakat secara kasus covid-19 secara Kesehatan Gigi di Masyarakat secara Gigi di
maksimal di wilayah berkesinambun Masyarakat berkesinambu Masyaraka
Puskesmas gan ngan t secara
cukup tinggi berkesina
mbu ngan
Sosialisasi dan Monitoring dan
advokasi pada evaluasi
Cakupan Cakupan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan Kegiatan Terlaksana
Pemeriksaan Pemeriksaan program, lintas kerjasama dengan lintas sektor terkait/ Kegiatan Pemeriksaan nya
2 Kesehatan Gigi 80 100 39,5 Kesehatan Gigi sektor terkait/ lintas program, sekolah, menyusun Pemeriksaan Kesehatan Gigi Kegiatan
dan Mulut Siswa 0 60,50 dan Mulut sekolah belum lintas sektor rencana kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Pemeriksa
SD Siswa SD terjalin secara terkait/ sekolah Pemeriksaan dan Mulut Siswa SD secara an
belum optimal Kesehatan Gigi SD berkesinambu Kesehatan
maksimal dan Mulut Siswa ngan Gigi dan
SD Mulut
Siswa SD
PELAYANAN
3 UPAYA
KESEHATAN
INDERA
Kegiatan Sosialisasi dan
skrining katarak Meningkatkan advokasi pada Monitoring dan Terlaksana

37
Cakupan skrining 10 belum bisa Skrining katarak kerjasama dengan lintas program dan Menyusun jadwal evaluasi nya
1 katarak 0 100 30,1 69,86 dilaksanakan hanya dilkukan lintas program lintas sektor , kegiatan khusus Kegiatan skrining kegiatan
4 secara di dalam gedung dalam penjaringan menyusun rencana untuk skrining katarak skrening
maksimal kasus katarak kegiatan katarak katarak
kegiatan skrining secara
katarak optimal
Sosialisasi dan Monitoring dan
Cakupan advokasi pada evaluasi
Cakupan Kegiatan Kegiatan Koordinasi lintas Meningkatkan lintas program, Melaksanakan Kegiatan Terlaksana
Penjaringan Penjaringan program, lintas kerjasama dengan lintas sektor terkait/ Kegiatan Penjaringan nya
Penemuan Kasus 10 Penemuan sektor terkait/ lintas program, sekolah, menyusun Penjaringan Penemuan Kegiatan
2 Gangguan 0 100 70,1 29,86 Kasus sekolah belum lintas sektor rencana kegiatan Penemuan Kasus Kasus Penjaringa
Pendengaran di 4 Gangguan terjalin secara terkait/ sekolah Penjaringan Gangguan Gangguan n
SD/MI Pendengaran optimal Penemuan Kasus Pendengaran di Pendengaran di Penemuan
di SD/MI belum Gangguan SD/MI SD/MI secara Kasus
maksimal Pendengaran di berkesinambu Gangguan
SD/MI ngan Pendengar
an di
SD/MI

38
b. Perspektif Proses Bisnis Internal
Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang
diharapkan dari tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi
kualitas mutu pelayanan (quality of services).
Quality Of Services
Kualitas mutu layanan puskesmas mengacu pada SPM.
Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari quality of service
menunjukkan kinerja yang sangat baik, yaitu sesuai dengan
standar nasional. Dengan demikian Puskesmas Sukalaksana
dapat memberikan mutu pelayanan seperti harapan masyarakat.

39
c. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran, dibutuhkan upaya manajemen
dalam penyediaan sumber daya pelayanan utamanya dari aspek
sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam perspektif ini terdapat
empat aspek yang dinilai, yaitu:

1. Penyediaan Sumber Daya Manusia

Puskesmas Sukalaksana senantiasa menempatkan sumber


daya manusia pada posisi sentral dalam pengelolaannya. Sebab
keberhasilan pengelolaan SDM merupakan salah satu kunci
sukses dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
masyarakat. Oleh karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber
daya manusia, baik kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian
yang sungguh-sungguh.
2. Kegiatan Pengelolaan SDM
Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan
fungsi manajemen; Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset;
pengembangan kompetensi dan pembinaan karir; Penyempurnaan
Sistem Reward and Punishment; Pengembangan SDM
diprioritaskan pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit
yang signifikan terhadap kemajuan Puskesmas berdasarkan
prestasi, kompetensi & kontribusi terhadap puskesmas serta
pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan, maka
berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan
kinerja manajemen operasional dengan mewujudkan indikator
kinerja serta menyempurnakan sistem informasi manajemen;
sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta
mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi.
3. Pengembangan SDM
Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada
peningkatan kualitas SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan
Puskesmas sehingga memiliki daya ungkit yang besar dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi biaya
pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2022 Puskesmas telah
memberikan kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis
ketenagaan diantaranya tenaga perawat, tenaga medis, tenaga
nonmedis, dan tenaga kesehatan lainnya.
4. Pengembangan Infrastruktur

40
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran lainnya adalah kondisi infrastruktur puskesmas
Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan dua indikator yaitu
ketersediaan peralatan dan ruangan. Ketersediaan peralatan diukur
dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan
(3) kondisi peralatan pada layanan rawat jalan, penunjang medis,
dan non medis. Sedangkan ketersediaan ruangan diukur dengan
pemenuhan standar minimum luas ruangan pada layanan rawat
jalan, penunjang medis, dan non medis.
Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat disimpulkan
bahwa penyediaan sumber daya pelayanan berupa SDM dan infrastruktur masih
belum memadai dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

G. Faktor Utama Penentu Keberhasilan


1. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
Dari hasil analisis di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci
keberhasilan, sebagai berikut:

a. Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap


memperhatikan aspek pengendalian internal yang berpihak pada
kepentingan pasien.

b. Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input,


standar output dan standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu
kedokteran klinik dan standar yang ditetapkan oleh departemen teknis
terkait serta melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan secara periodik
dengan mengembangkan sistem pengukuran data kinerja secara
bertahap.

c. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada


dalam memecahkan persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui
pendidikan dan pelatihan.

d. Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen


semua komponen puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu
layanan serta mengembangkan budaya kerja organisasi yang dilandasi
etika kerja sesuai pedoman perilaku yang telah ditetapkan.

e. Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk


memicu peningkatan mutu layanan.
2. Tujuan (Goals)
a. Meningkatnya prospek sebagai pemanfaatan peluang pasar
b. Meningkatnya utilisasi Puskesmas Sukalaksana

41
c. Meningkatnya captive market dari 70% menjadi 90% pada tahun 2024
d. Tertangkapnya ceruk pasar sebesar 10 % dari prospek yang ada

42
BAB IV
RENCANA STRATEGIS
A. Sasaran, Target, dan Strategi
1. Sasaran, Indikator dan Target Volume Kegiatan 2023-2028
Sasaran yang ingin dicapai oleh Puskesmas Sukalaksana adalah:
a. Tercapainya target program upaya kesehatan masyarakat
b. Terpenuhinya peningkatan kepuasan pelanggan
c. Terpenuhinya pemenuhan diversifikasi layanan
d. Terpenuhinya peningkatan profesionalisme dan komitment
sumber daya manusia
e. Tercapainya target pendapatan

2. Indikator Kinerja Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan

Tabel 4.1
Target Indikator kinerja UKP tahun 2023-2026

JENIS
NO PELAYANAN INDIKATOR STANDAR
UKP Ketepatan dan kelengkapan identifikasi 100%
pasien
Kelengkapan pengisian rekam medis 100%
kurang dari 24 jam setelah selesai
pelayanan
Kelengkapan pengisian rekam medis 100%

Kepatuhan pengisian odontogram pada 100%


Rekam Medis
Kelengkapan pengisian informed 100%
consent tindakan
Kelengkapan pemeriksaan 10 T dalam 100%
pelaksanaan ANC pada ibu hamil
minimal trimester 2
Kepatuhan pelaksanaan dalam 50%
pengisian form MTBS
Monitoring penyimpan vaksin dalam 100%
suhu 2-8 derajat celcius 2 kali setiap hari
Kelengkapan pengisian register 100%

Semua terduga TB diperiksa TCM 100%

Kelengkapan identifikasi pasien 100%

FARMASI Kelengkapan pengisian label obat 100%

aya Kesehatan Perorangan

43
Target Kinerja Pelayanan (UKP) Upaya Kesehatan Perorangan

a. Rawat jalan
Grafik 4.1

Kunjungan Rawat Jalan Target Tahun 2023-2026

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan umum tahun 2022 sebanyak


9.187 orang pasien. Untuk proyeksi peningkatan target jumlah
kujungantahun berikutnya, diharapkan terdapat peningkatan minimal
sebanyak 10 % pertahun.

B. Strategi Memasuki Pasar


Tabel 4.2
Daya Tarik Puskesmas Sukalaksana terhadap Konsumen
No Segmen Daya Tarik yang Ditawarkan saat Ini
Pasar
1 Individu  Lebih terjangkau dari segi tarif pelayanan jika
dibandingkan dengan pelayanan pada Rumah Sakit
atau pelayanan klinik swasta
 Memiliki pelayanan kesehatan yang cukup memadai
 Pelayanan kepada pasien sigap dan
mengutamakan keramahan dan pemenuhan
kebutuhan segera kepada pasien

2 BPJS  Melayani Pasien BPJS


 Melayani persalinan peserta BPJS
 Pelayanan administrasi dan rujukan serta
dokumen lainnya dilayani di lingkungan
Puskesmas Sukalaksana

44
C. Analisis Detail

Tabel 4.3
Analisis Detail

NO PERTANYAAN KUNCI JAWABAN KUNCI

Pelayanan kesehatan yang diberikan


terpadu berkelanjutan dalam suasana
Produk apa yang diinginkan
1 harmonis dengan petugas yang
konsumen
ramah dan responsive

Apa sebetulnya Kebutuhan


Pelayanan kesehatan yang
2 utama konsumen
professional dan aman

Bagaimana produk anda bisa


Memberikan pelayanan sesuai
3 memuaskan konsumen
dengan harapan

Pasien,Keluarga pasien dan orang-


Siapa yang berpengaruh orang yang pernah mendapatkan
4 terhadap pembelian pelayanan kesehatan di Puskesmas
produk anda dengan cara promosi dari mulut
kemulut

Siapa yang mengambil Pasien dan keluarga pasien dan


5 keputusan dalam proses orang terdekat
pembelian produk anda

Siapa yang bertanggung jawab


Kepala Puskesmas dan seluruh staff
6 terhadap penjualan produk anda
puskesmas

Bagaimana dukungan
7 pemerintah terhadap Sangat baik
produk yang anda hasilkan

45
Tabel 4.4

Trend yang diminati Pasar

Trend yang diminati pasar Faktor Pengungkit Trend yang


No yang berkaitan dengan diminati pasar
pelayanan produk
anda
1 Pelayanan Gawat Darurat  Pelayanan kepada pelanggan
segera di lakukan (Responsif )
 Pelayanan cepat dan aman
 Ditunjang dengan peralatan
yang memadai
2 Pelayanan Rawat Jalan  Petugas ramah dan santun
 Fasilitas lengkap
 Pelayanan mengutamakan
keluhan dan pemberian
edukasi
 Memenuhi harapan pelanggan
kepada pelangan

D. Strategi Pemasaran
Menginformasikan produk pelayanan Puskesmas kepada nyche market
dan captive market. Melakukan riset pasar dengan metode survei dan kuisioner
tentang demand masyarakat tentang produk pelayanan puskesmas yang
menyenangkan. Promosi melalui media elektronik dan media cetak.

Puskesmas Sukalaksana memberikan pelayanan yang


menyenangkan dengan bidikan semua lapisan masyarakat dengan mutu
yang berstandar nasional. Metode pelayanan diberikan berdasarkan
standar pelayanan minimal, pelayanan paripurna dengan mengaktifkan unit
pengaduan masyarakat.
Kebijakan Tarif Puskesmas Sukalaksana menggunakan tarif berdasarkan
Perda Kota Tasikmalaya Nomor 5 tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan jasa.
Khusus untuk jasa pelayanan terdiri dari jasa pelayanan dokter dan jasa
pelayanan paramedik dan sarana untuk setiap ruang perawatan. Yang
membedakan adalah akomodasi ruangan dan fasilitas yang digunakan.

Promosi Puskesmas Sukalaksana dilakukan dengan berbagai cara yaitu


promosi langsung dilakukan oleh seluruh karyawan dan melalui media sosial,
mengikuti moment moment penting, brosur dan leaflet.

Puskesmas Sukalaksana menawarkan produk jasa pelayanan sebagai


berikut:

1) Rawat jalan
2) Layanan Gawat Darurat

46
3) Layanan Pemeriksaan Penunjang terdiri dari Farmasi dan Laboratorium,
USG, EKG
4) Layanan Penunjang terdiri dari Klinik terpadu yang melayani konseling
gizi, Konseling berhenti merokok, IMS, HIV, Sanitasi, PKPR, Jiwa. Klinik
MTBS.
5) Layanan home visit
6) Program Rujuk Balik ( Prolanis )

Puskesmas Sukalaksana Telah mendapatkan Akreditasi dasar pada Bulan


Oktober tahun 2018. Produk layanan diberikan pada para pelanggan yang datang
ke Puskesmas Sukalaksana untuk mendapatkan pelayanan atau pelayanan
rujukan. Puskesmas Sukalaksana juga mengadakan program rujuk balik untuk
pengelolaan penyakit kronis. Produk layanan diberikan oleh petugas yang
memiliki kompetensi sesuai standar Profesi yang di tetapkan.

47
BAB V
RENCANA MANAJEMEN
A. Kondisi Manajemen dan Staf
Implementasi strategi yang berhasil sebagian besar sangat
bergantung pada struktur organisasi Puskesmas. Struktur membantu
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci Puskesmas dan bagaimana
cara kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinasikan untuk mencapai tujuan
strategi. Untuk menjalankan bisnis Puskesmas yang sehat, transparan
dan akuntabel dipandang perlu dilengkapi dengan perangkat sebagai
berikut:

1. Organisasi Puskesmas dibentuk atas dasar kebutuhan berdasarkan


penetapan (good setting) yang terukur.

2. Keunggulan strategi melalui optimalisasi struktur organisasi


puskesmas serta pemberdayaan manajemen dan staf ditetapkan
melalui:
a. Pencapaian efesiensi dan efektivitas melaui pemenuhan
spesialisasi, peningkatan kapasitas dan kapabilitas serta
pertumbuhan integritas moral
b. Pengembangan keahlian fungsional baik klinis maupun non klinis.
c. Diferensiasi dan delagasi keputusan operasional dan jenjang
otoritasleverage tertentu.
d. Penilaian rentang kendali terpusat atas keputusan-keputusan
strategi.

B. Lokasi dan Lingkungan


1. Kondisi Geografis
Kondisi geografis UPTD Puskesmas Sukalaksana terdiri dari wilayah
dataran pegunungan dan persawahan. UPTD Puskesmas Sukalaksana
merupakan salah satu diantara tiga Puskesmas yang berada di Kecamatan
Bungursari Kota Tasikmalaya, wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukalaksana
terdiri dari Dua Kelurahan yaitu Kelurahan Sukalaksana dan Kelurahan
Sukarindik, Kelurahan Sukalaksana terdiri dari 12 RW, 29 RT, Jumlah KK
2.283, Jiwa : 8.045. Kelurahan Sukarindik terdiri dari 11 RW, 51 RT, Jumlah
KK 2.954, Jiwa : 10.877. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukalaksana
391,53 Ha dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Bungursari Kecamatan
Bungursari Kota Tasikmalaya.
b. Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Sukaratu Kecamatan
Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.

48
c. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Panglayungan Kecamatan
Cipedes Kota Tasikmalaya.
d. Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Indihiang Kecamatan
Indihiang Kota Tasikmalaya.
e. Jalur transportasi ke Puskesmas dapat dijangkau dengan
kendaraan roda 2 dan roda 4
f. Sarana komunikasi : Siaran radio dan televisi dapat diterima di
seluruh wilayah. Jaringan telepon dan surat kabar sudah dapat
dinikmati di wilayah kerja dan Pelayanan Internet dengan sistem
Wifi.
g. Area Parkir kendaraan roda dua dan roda 4 cukup
h. Mushola dan tempat Tunggu pasien yang di sediakan dengan
sarana yang memadai demi kenyamaan pasien dan keluarga
2. Sumber Daya Fisik
Puskesmas Sukalaksana memiliki luas tanah ± 1400 m.
Alamat : Jalan Cikondang Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Bungursari
Kota Tasikmalaya. Puskesmas Sukalaksana memiliki 1 Puskesmas Pembantu.

a. Bangunan Puskesmas Induk

Bangunan Puskesmas Induk terdiri dari 2 bangunan. Bangunan 1 terdiri


dari:
1) Gedung Lantai 1 terdiri dari :
a) Ruang Tindakan
b) Ruang Pendaftaran
c) Ruang Medical record
d) Ruang Tunggu Pasien
e) Ruang BP
f) Ruang BP Gigi
g) Ruang Farmasi
h) Ruang Laboratorium
i) Ruang Pelayanan TB.Paru
j) Ruang pelayanan klinik terpadu
k) Kamar mandi pengunjung
2) Gedung Lantai 2 terdiri dari :

a) Ruang Kepala Puskesmas


b) Ruang Kepala Tata Usaha
c) Ruang Pegawai
d) Ruang Bendahara
e) Dapur

49
f) Toilet pegawai
g) Mushola
h) Gudang
Bangunan 2 terdiri dari:
1) Gedung lantai 1:
a) Ruang Pemeriksaan KIA/KB
b) Ruang tindakan KIA
c) Ruang MTBS
d) Ruang USG
e) Ruang Ibu menyusui
f) Ruang Vaksin
g) Ruang UKP
h) Ruang sterilisasi
i) Ruang PKPR dan kesehatan jiwa
j) Toilet
2) Gedung lantai 2 merupakan aula

b. Kendaraan Operasional
Kendaraan yang dimiliki 1 unit mobil ambulance dan 3 unit kendaraan roda 2.
c. Alat Rumah Tangga Kantor

Alat Rumah Tangga Kantor yang dimiliki :

1) Perlengkapan kantor

 Meubeulair Lengkap

 Alat penerangan yang digunakan 1 dimiliki berupa Listrik PLN 220 V

dengan kekuatan 32.000 Watt

 Alat – alat Elektronik

 Komputer 9 set

 Laptop 7 buah

 Printer 6 buah

 AC 4 buah

 Finger Print 1 buah


 WIFI Unlimited

 Kamera Digital I buah

 Infocus 2 buah

50
 Lemari Es Vaksin 1

 Lemari es rumah Tangga 2

2) Alat Rumah Tangga Kantor

Alat Rumah Tangga Kantor yang dimiliki:


 2 buah Televisi
 Kipas angin 1
 Air cooler 1
 1 Dispenser
 1 Kompor Gas

Suatu bisnis harus merancang lingkungan kerja yang akan memotivasi


karyawan sehingga menolong keberhasilan bisnis dan juga memonitor dan
mengevaluasi karyawan untuk memberikan kompensasi.
2. Data Kualifikasi Karyawan sesuai dengan jenjang pendidikan

Tabel 4.1Data Kualifikasi Karyawan sesuai dengan jenjang pendidikan

Realisasi Prognosa Proyeksi


No Indikator 2022 2023 2024
PNS Non PNS Non PNS Non
1 S3
2 S2/Spesialis 1
3 S1 3 4
4 Diploma 4 2 1 2 2
Diploma 3 13 10
Diploma 1
5 SMA/sederajat
6 SMP/sederajat 2
7 SD
Jumlah 18 17 2 3

1. Jaminan Kesehatan Karyawan

Bagi PNS menjadi peserta BPJS non PBI dan bagi Tenaga non PNS
sedang dalam pengajuan untuk menjadi peserta BPJS.

2. Akuntansi
Sistem Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah basis
kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan basis aktual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas
dalam neraca basis.

PenanggungJawab adalah pejabat penanggungjawab keuangan dalam


hal ini sesuai SOTK adalah bendahara

51
3. Hukum
Badan Hukum yang melindungi adalah Pemerintah daerah Kota
Tasikmalaya karena Puskesmas Sukalaksana adalah merupakan salah
satu perangkat pemerintah daerah.

4. Keamanan
Dokumen pasien atau rekam medic tersimpan dalam aplikasi SIMPUS.

C. Proyeksi Kebutuhan SDM

Perencanaan sumber daya manusia adalah merupakan serangkaian


kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan (demand)
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang, dan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-
kondisi tersebut. Dari batasan ini, sekurang-kurangnya ada empat kegiatan
dalam perencanaan sumber daya manusia, yakni:
1) Persediaan sumber daya manusia pada saat ini.
2) Permalan (perkiraan) suplai dan permintaan sumber daya manusia.
3) Rencana untuk menambah tenaga kerja yang bermutu.
4) Berbagai prosuder pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan
balik kepada sistem.
5) Secara lebih sempit lagi, perencanaan sumber daya manusia berarti
mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai
tenaga kerja dari suatu organisasi di waktu yang akan datang.
Perencanaan sumber daya manusia di suatu organisasi adalah sangat
penting bukan saja bagi organisasi itu sendiri, tetapi juga bagi tenaga
kerja yang bersangkutan dan bagi masyarakat.

52
6) Keuntungan-keuntungan yang dapat ditarik dari perencanaan sumber
daya manusia itu antara lain sebagai berikut:
 Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia.
 Menyesuaikan kegiatan tenaga kerja dengan tujuan organisasi.
 Membantu program penarikan tenaga dari bursa atau perasaan tenaga
kerja secara baik.
 Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis.
 Dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya
manusia.
 Mengembangkan sistem manajemen sumber daya manusia.

D. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem


1. Proyeksi Kebutuhan SDM

Proyeksi Pengembangan Jumlah SDM Puskesmas Sukalaksana Tahun 2023 - 2026

No Pendidikan 2023 2024 2025 2026 Keterangan


1 Dokter Umum (S1) 1 1 1 1 Kepala
Puskesmas
2 Sarjana 1 1 1 1 diusulkan
Akutansi(S1)
3 Dokter umum 1 rekruitmen
4
5 Dokter Gigi 1 1 1 1
6 NERS Keperawatan 2 2 2 2
7 Apoteker 1 1 1 1 Jenjang karier
8 SKM (S1) 1 2 2 2
9 S1 Gizi 1 1 2 2
10 S1 Keperawatan 3 3 3 4 Jenjang karier
Sarjana Farmasi 2 2 2 2
14 D4 Kebidanan 1 2 2 2
16 D3 Kebidanan 6 6 6 6
17 D3 Keperawatan 3 2 0 0
18 D3 Keperawatan 1 1 1 1
Gigi
21 D3 Gizi 1 1 1 1 Rekruitmen
22 D3 Analis 2 1 1 1 Rekruitmen
23 D3 Radiografer 1 1 1 1

53
25 D3 Medical record 1 1 1 1
28 SMA Sederajat 2 4 4 4 2 orang bertugas
sebagai satpam
(recruitmen)

29 SMP Sederajat 2 2 2 3 Recruitmen


petugas
kebersihan

2. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem


Berdasarkan Sistem yang saat ini berjalan, proyeksi kebutuhan
pengembangan sub sistem dapat diidentifikasi yaitu yang terkait dengan sitem
Core Business dan Sistem Suppor Business.
Sistem Core Business yang dibutuhkan sampai tahun 2024 yaitu :
a. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Produk Layanan
b. Penyediaan Layanan General Ceck Up
c. Penyediaan Ruangan Laboratorium lebih luas
d. Penyediaan Ruangan KIA yang lebih Luas
e. Penyediaan layanan poli swasta dan pemeriksaan lab, radiologi sore
hari
Dalam mencapai sub sistem di atas, beberapa sistem pendukung antara
lain:
 Sub Sistem Tata Kelola SDM
 Sub Sistem Tata Kelola Barang
 Sub Sistem Informasi Keuangan
 Sub Sistem sebagai bahan pengambilan keputusan
 Sub Sitem Peningkatan Mutuberbasis Sertifikasi ISO

E. Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM Dan Sub Sistem

Sampai tahun 2024 pemenuhan kebutuhan SDM dan Sub Sistem


dilaksanakan melalui pengadaan tenaga strategi dari PNS maupun Tenaga
strategi lainnya yang non PNS. Pengembangan Sub Sistem Pendukung
dilaksanakan melalui analisis pengadaan pemenuhan sistem serta kerja sama
oprasional.

54
BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN

Tujuan, kebijakan, program, kegiatan, anggaran, dan penanggung jawab


pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Sukalaksana dilihat dengan pendekatan
Balanced Score Card. Pendekatan ini menggunakan perspektif Sumber Daya
Manusia (SDM), Organisasi, Proses Bisnis, dan Keuangan. Program-program yang
dituangkan di Rencana Strategi Bisnis (RSB) Puskesmas Sukalaksana ini ditekankan
pada strategi pengembangan core bisnis Puskesmas yaitu pada upaya kesehatan
Masyarakat dan perorangan dengan tidak meninggalkan program-program wajiblain
yang menjadi kewajiban sebuah Puskesmas.

A. KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Puskesmas Sukalaksana dalam upaya mewujudkan visi dan misi


memberikan kebijakan sebagai berikut:

1. Pengembangan proses pelayanan yang berorientasi kepada customer.

2. Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan menekankan patient safety


dan penyempurnaan proses pelayanan yang mengacu evident base dan
pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.

3. Pengembangan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan


cakupan, jenis dan kemampuan pelayanan yang didukung oleh
manajemen, teknologi dan SDM yang Profesional, ramah dan responsif.

Arah kebijakan tersebut diimplementasikan dalam bentuk program dan


kegiatan sebagai berikut:

55
Tabel 6.1
Pengimplementasian Arah Kebijakan

Waktu Pelaksanaan Penanggung


No Strategi Program Jawab Sumber dana
2023 2024 2025 2026

1 Mengkomun 1. Lokakarya Bulanan √ √ √ √ Kepala Operasional


ikasikan
misi,visi,nila i 2. Lokakarya Tribulanan dengan √ √ √ √ Kepala Operasional
dasar seluruh lintas sector terkait
keyakinan
dasar dan 3. Rapat tinjauan manajemen √ √ √ √ Kepala Operasional
strategi
Puskesmas.
2 Pemeliharaa n A. ManajemenSDM
Lingkup  Memenuhi kebutuhan SDM 75% 80% 85% 90% Ka.TU Usulan bantuan
 Peningkatan kompetensi SDM 70% 75% 80% 85% Ka.TU
 Penggalangan komitmen SDM 70% 75% 80% 85% Ka.TU
B. Manajemen Operasional klinis MR ISO
 Pengembangan good clinical 75% 80% 85% 90% PJ operasional
governance Kesehatan
perorangan

56
 Pengembangan dan penerapan 80% 85% 90% 95% 100 PJ
SPM % Kesehatan
Masyarakat

 Audit mutu klinik / Audit 75% 80% 85% 90% 95%


Internal
C. Manajemen operasional non klinik

 System pemasaran √ √ √ √ √ Koor.promkes operasional


 SIMPUS √ √ √ √ √ Ka.TU
D. Manajemen Keuangan
 Unit cost √ Keuangan operasional
 System akutansi dan keuangan √ Keuangan
E. Manajemen Fisik
 Renovasi bangunan V Ka TU Usulan bantuan
 Papan penunjuk V PJ Inventaris
 Pemeliharaan gedung √ √ √ √ √ PJ Inventaris
 Peralatan √ √ √ √ √ PJ Inventaris
3 Pengemban Pengembangan layanan
gan pasar  Layanan rawat inap Persalinan √ √ √ √ Ka.unit KIA
 Kunjungan dokter Specialis √ √ √ √ Ka. BP Tamu
 Penunjang medic √ √ √ √ √ Ka. Unit Lab
dan ro

57
B. TARGET KINERJA
1. SPM Setiap jenis Pelayanan, Pencapaian dan Standar Penanggung jawab
Tabel 6.2
Upaya Kesehatan Wajib dan Indikator Kinerja

Penanggung
NO Indikator 2023 2024 2025 2026
Jawab
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100 100 100 100 KIA
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100 100 100 100 KIA
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100 100 100 100 KIA
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100 100 100 100 KIA
5 100 100 100 100 USEKREM
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah Dasar

6 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 100 100 100 100 LANSIA


7 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100 100 100 100 PTM
8 100 100 100 100 PTM
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

9 100 100 100 100 PTM


Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus

10 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa 100 100 100 100 PTM
Berat
11 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan TB 100 100 100 100 P2M
12 100 100 100 100 P2M
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV

58
2. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

No Kinerja Indikator Target


I UKM ESENSIAL 2023 2024 2025 2026
A PELAYANAN KIA dan KB Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
84,00 84,00 84,00 84,00
Cakupan peserta KB aktif 84,00 84,00 84,00 84,00
Pelayanan antenatal/kunjungan bumil K4
96,00 96,00 96,00 96,00
Cakupan Kunjungan Bayi 97,00 97,00 97,00 97,00
Pelayanan Nifas 92,00 92,00 92,00 92,00
Cakupan pelayanan anak balita 92,00 92,00 92,00 92,00
Pelayanan Penanganan Komplikasi kebidanan
85,00 85,00 85,00 85,00
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir/KN1
98,00 98,00 98,00 98,00
Kunjungan Neonatal Lengkap/KN Lengkap
95,00 95,00 95,00 95,00
Pelayanan kesehatan ibu bersalin oleh nakes
92,00 92,00 92,00 92,00
B PELAYANAN GIZI Cakupan Balita 6 - 59 Bulan mendapat Kapsul Vitamin
MASYARAKAT A 95,70 95,70 95,70 95,70
Cakupan Bumil Kek Mendapat Makanan Tambahan
80,00 80,00 80,00 80,00
Cakupan Bumil Mendapat Ttd Minimal 90 Tablet
Selama Masa Kehamilan 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan Bufas Mendapat Kapsul Vitamin A


100,00 100,00 100,00 100,00

59
Cakupan Balita ditimbang yang Naik Berat Badannya
(N/D) 85,50 85,50 85,50 85,50
Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) 82,00 82,00 82,00 82,00
Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S)
80,00 80,00 80,00 80,00
Persentase Ibu Hamil Anemia 10,30 10,30 10,30 10,30
Persentase Ibu Hamil Risiko Kurang Energi Kronik
5,50 5,50 5,50 5,50
Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif
64,00 64,00 64,00 64,00
Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) 1,80 1,80 1,80 1,80
Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan Ibu Anak
(KIA)/ Kartu Menuju Sehat (KMS) (K/S) 80,00 80,00 80,00 80,00

Persentase Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk)


pada Balita 7,10 7,10 7,10 7,10
Cakupan Remaja Putri mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) 50,00 50,00 50,00 50,00
Prevalensi Berat Badan Kurang (Berat Badan Kurang
dan sangat Kurang) Pada Balita 9,80 9,80 9,80 9,80

Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat


ASI Eksklusif 70,20 70,20 70,20 70,20
Prevalensi Stunting (Pendek dan sangat Pendek)
Pada Balita 17,10 17,10 17,10 17,10
Cakupan Balita Gizi Kurang yang Mendapat Makanan
Tambahan 85,00 85,00 85,00 85,00
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat
Perawatan 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Rumah Tangga Mengonsumsi Garam
Beriodium 100,00 100,00 100,00 100,00

60
Jumlah Balita mendapat Suplementasi Gizi Mikro

Persentase Kabupaten/Kota melaksanakan Surveilans


Gizi
Persentase Puskesmas mampu Tatalaksana Gizi
Buruk pada Balita

C PELAYANAN PROMOSI
KESEHATAN PHBS KELUARGA 100 100 100 100

PEMBINAAN PHBS RUMAH TANGGA 100 100 100 100


Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling
(KIP&K) 5 5 5 5
CAKUPAN PEMBERDAYAAN INDIVIDU KELUARGA
KELUARGA MELALUI KUNJUNGAN RUMAH 50 50 50 50

CAKUPAN PEMBINAAN UKBM DILIHAT MELALUI %


POSYANDU 40 40 40 40

Pembentukan Poskestren (50% Jumlah Pesantren di


50 50 50 50
wilayah kerja PKM)
ORIENTASI PROMKES BAGI KADER ((%) Jumlah
Orang) 50 50 50 50
Cakupan Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di
dalam gedung Puskesmas ((%) Frekuensi 100 100 100 100
Penyuluhan)
Phbs Fasilitas Kesehatan 100 100 100 100
Advokasi Lintas Sektor 100 100 100 100
Penggalangan Kemitraan 100 100 100 100
Phbs Sekolah 100 100 100 100

61
Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas Masyarakat 100 100 100 100

Penggunaan Media Kie 100 100 100 100


Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD (Jumlah
Desa/Kelurahan yang dilakukan pendampingan SMD, 100 100 100 100
MMD selama satu tahun.)
Pembinaan Poskestren (100% Pembinaan di
100 100 100 100
poskestren)
Pembinaan SBH (100% Pembinaan di SBH) 100 100 100 100
PHBS TEMPAT - TEMPAT UMUM (TTU)
100 100 100 100
CAKUPAN PEMBINAAN PEMBERDAAYAAN
MASYARAKAT MELALUI STRATA KELURAH SIAGA 50 50 50 50

Pembentukan SBH (25%jumlah sekolah setingkat


25 25 25 25
SMA/Sederajat)
D PELAYANAN KESEHATAN Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang
LINGKUNGAN layak (jamban sehat) 65,00 65,00 65,00 65,00

Prosentase penduduk terhadap akses air minum yang


berkualitas (memenuhi syarat) 100,00 100,00 100,00 100,00

Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM


100,00 100,00 100,00 100,00
Prosentase Inspeksi Kesehatan lingkungan rumah
100,00 100,00 100,00 100,00
Prosentase Inspeksi faktor resiko tingkat pencemaran
sarana air bersih 100,00 100,00 100,00 100,00
Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap
Tempat dan Fasilitas Umum 100,00 100,00 100,00 100,00

62
Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap
Tempat Pengelolaan Makanan 100,00 100,00 100,00 100,00

Presentase Layanan Kesehatan Lingkungan


Puskesmas 10,00 10,00 10,00 10,00
E PELAYANAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT
1. Penyakit Menular Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas
Jentik (ABJ) Cakupan Angka Bebas Jentik 100 100 100 100

Cakupan Penderita DBD yang ditangani


100 100 100 100
Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua
Kasus 90 90 90 90
Cakupan Pengobatan semua kasus TB
100 100 100 100
Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
HIV 100 100 100 100
Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia
balita 75,00 75,00 75,00 75,00
Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
100 100 100 100
Pelayanan kesehatan orang terduga TB
100 100 100 100
Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta
100 100 100 100
Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada
penderta kusta 100 100 100 100
Cakupan tatalaksana kasus Filariasis
100 100 100 100
Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus
semua umur 10 10 10 10

63
Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada Ibu
Hamil 100 100 100 100
2. Penyakit Tidak Menular Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia


100,00 100,00 100,00 100,00
Produktif
Cakupan Pelayanan Hipertensi 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan pelayanan kesehatan bagi penderita
100,00 100,00 100,00 100,00
diabetes melitus
Cakupan Pelayanan IVA Test 20,00 20,00 20,00 20,00
Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa
Berat 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan penderita pasung yang dibebaskan/ dan
mendapatkan pelayanan kesehatan 100,00 100,00 100,00 100,00

F Surveilans dan Imunisasi

1. Pelayanan Imunisasi Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child


Dasar Immunization (UCI) 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Booster DPT-HB-Hib 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan Booster MR 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan DPT-HB-Hib3 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan Polio 4 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan DPT HB H1b1 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan HB 0-7 Hari 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan Campak -Rubella (MR) 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+
95,00 95,00 95,00 95,00
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) 95,00 95,00 95,00 95,00

64
Cakupan BCG 95,00 95,00 95,00 95,00
Cakupan BIAS DT 80,00 80,00 80,00 80,00
Cakupan BIAS Td 80,00 80,00 80,00 80,00
Cakupan BIAS MR 80,00 80,00 80,00 80,00
2. Pelayanan Surveilans Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)
100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
(SKDR) 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan surveilans terpadu penyakit 100,00 100,00 100,00 100,00
PELAYANAN UKM
II PENGEMBANGAN
A PELAYANAN UPAYA Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional
KESEHATAN TRADISIONAL 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat dan


Keluarga (TOGA) 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin
10,00 10,00 10,00 10,00
Cakupan Pelayanan Kesehatan Tradisional dalam
Gedung 10,00 10,00 10,00 10,00
B PELAYANAN UPAYA Status Kesehatan Olahraga Di Sitko Nilai : Memenuhi 25,00 25,00 25,00 25,00
KESEHATAN OLAH RAGA leveling (25);Tidak memenuhi (0)

Perencanaan dan Realisasi per Bulan. Nilai : ada (20); 20,00 20,00 20,00 20,00
Tidak ada (0)
1. Kesehatan Olahraga 30,00 30,00 30,00 30,00
Internal Pembinaan Kebugaran Karyawan Puskesmas Nilai :
Pelaksanaan Dua kali setahun (30) Sekali Setahun
(15) Tidak dilakukan (0)

65
Pelaksanaan Peregangan di Tempat Kerja 20,00 20,00 20,00 20,00
(puskesmas) Nilai : Ada setiap hari (20) Ada
Seminggu Sekali (10) Ada Sebulan Sekali (5) tidak
ada (0)
Pelaksanaan Senam Mingguan Nilai : Ada Setiap 10,00 10,00 10,00 10,00
Minggu (10) Tidak Ada (0)
2. Kesehatan Olahraga 90,00 90,00 90,00 90,00
Eksternal Tes Kebugaran Jasmani Jemaah Haji Nilai :
Persentase Jemaah haji yang diukur 90-100 % (50),
50-90 % (25) < 50 % (0)
Tes Kebugaran Jasmani Anak Sekolah/ ASN/ Usia 30,00 30,00 30,00 30,00
Produktif Nilai Jumlah yang dilakukan tes Kebugaran
(termasuk karyawan Puskesmas) : > 100 orang (30),
50-100 orang (15), < 50 orang (0)
15,00 15,00 15,00 15,00

Pembinaan Kelompok Olahraga, Kelas Ibu Hamil, dan


Lansia Nilai : Ada lebih dari 6x dalam setahun (15)
Ada kurang dari 6x setahun (10), Tidak Ada (0)
C PELAYANAN UPAYA Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang
KESEHATAN KERJA dibina di Wilayah Kerja Puskesmas
100,00 100,00 100,00 100,00

Persentase pekerja informal yang mendapatkan


layanan kesehatan kerja di Pos UKK wilayah kerja
Puskesmas 100,00 100,00 100,00 100,00

D PELAYANAN UPAYA Cakupan lansia yang mendapatkan skrining


KESEHATAN LANSIA kesehatan sesuai standar
100,00 100,00 100,00 100,00

Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina / yang


mendapat pelayanan 100,00 100,00 100,00 100,00

66
Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia yang aktif
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah lansia umur ≥ 70 tahun yang dibina / yang
mendapat pelayanan 100,00 100,00 100,00 100,00
E PELAYANAN UPAYA Presentase puskesmas yang melaksanakan
KESEHATAN SEKOLAH pembinaan ke sekolah 4 kali per tahun 80,00 80,00 80,00 80,00

Presentase peserta didik yang menjadi kader


kesehatan remaja 100,00 100,00 100,00 100,00
Presentase satuan pendidikan menjadi model
sekolah/madrasah sehat 55,00 55,00 55,00 55,00
Persentase Puskesmas mampu melaksanakan PKPR
50,00 50,00 50,00 50,00
Persentase Pelayanan Usia Sekolah Dasar
100,00 100,00 100,00 100,00
Presentase sasaran yang mendapatkan screening
kesehatan jenjang(SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA)
100,00 100,00 100,00 100,00
Persentase Remaja Putri mengkonsumsi tablet
tambah darah 75,00 75,00 75,00 75,00
Presentase puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan pada LKSa dan/ atau LPKA dan anak
jalanan di wilayah kerjanya
100,00 100,00 100,00 100,00
F PELAYANAN UPAYA
KESEHATAN GIGI Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan
100,00 100,00 100,00 100,00
MASYARAKAT Perawatan Kesehatan Gigi

Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan


100,00 100,00 100,00 100,00
Perawatan Kesehatan Gigi
Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/
80,00 80,00 80,00 80,00
MI

67
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
80,00 80,00 80,00 80,00
Siswa SD
Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di TK 80,00 80,00 80,00 80,00
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
80,00 80,00 80,00 80,00
Siswa TK
Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat 60,00 60,00 60,00 60,00
G PELAYANAN UPAYA Cakupan Penanganan Penyakit Katarak
KESEHATAN INDERA 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan kegiatan Deteksi Dini Gangguan Indera


Penglihatan 45,00 45,00 45,00 45,00
Cakupan kegiatan Deteksi Dini Gangguan Indera
Pendengaran 45,00 45,00 45,00 45,00
H PELAYANAN
PERAWATAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
(PERKESMAS)
Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep
1. Dalam Gedung Individu 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM
2. Luar Gedung III dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah . 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada


keluarga dengan Hipertensi yang mendapat askep
keluarga . 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep


100,00 100,00 100,00 100,00

68
Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep 20,00 20,00 20,00 20,00
keluarga .
Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep
Komunitas 20,00 20,00 20,00 20,00
Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep
keluarga 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua
kasus 20,00 20,00 20,00 20,00

69
3. UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN

Penanggung
NO Upaya Wajib Kegiatan Indikator 2023 2024 2025 2026 2027
Jawab
Rawat Jalan 1. Kunjungan 1. Cakupan rawat jalan 69 70 71 72 73 PJ.Rekam
( Puskesmas rawat jalan : peserta JKN Medik
Non DTP) 2. Cakupan kelengkapan 85 85 85 85 85
pengisian Rekam Medis pada
pasien kunjungan rawat jalan
di Puskesmas
3. Cakupan kunjungan rawat 100 100 100 100 100
jalan gigi
4. Cakupan kunjungan IGD
0 0 0 0 0

70
Penanggung
NO Upaya Wajib Kegiatan Indikator 2023 2024 2025 2026 2027
Jawab
PELAYANAN 1. Persentase Tersedianya obat dan vaksin 100 100 100 100 100 PJ.Farmasi
KEFARMAS ketersediaan obat indikator di Puskesmas untuk
IAN di program pelayanan kesehatan
dasar.
Puskesmas
Pemantauan dilaksanakan
terhadap ketersediaan 20 item
obat esensial di puskesmas .

2. Persentase 1. Persentase penggunaan 100 100 100 100 100


penggunaan obat antibiotik pada
yang rasional di 95penatalaksanaan kasus
puskesmas : ISPA non- pneumonia, diare
1.ISPA non non spesifik, penggunaan
pneumonia injeksi pada penatalaksanaan
2.Myalgia 3.Diare kasus myalgia dan rerata
non item obatperlembar resep di
spesifik puskesmas terhadap seluruh
kasus ISPA non-pneumonia,
diare non spesifik dan
myalgia di sarana yang
3. Persentase sama.
kesesuaian obat 90,9 93 95 97 100
dengan 1. Persentase kesesuaian obat
formularium dengan formularium nasional
nasional adalah persentase kesesuaian
item obat yang tersedia
dengan Fornas (Formularium
Nasional) FKTP

71
PELAYANAN 1. Cakupan Cakupan jumlah seluruh 20 20 20 20 20 PJ>Lborato
LABORATO pemeriksaan pemeriksaan laboratorium rium
RIUM laboratorium puskesmas adalah jumlah
puskesmas pemeriksaan laboratorium
dibandingkan dengan
jumlah kunjungan pasien
ke puskesmas keseluruhan

72
C. SASARAN TARGET KINERJA
Tabel 6.5
Sasaran dan Target Kinerja

N PRESPEKTI F INDIKATOR PROGRAM / PESERELAL TARGET PROSEDUR


O KEGIATAN JAWAB

1 Pembelajaran Peningkatan - Peningkatan mutu Ka.T.U Terpenuhinya SPM Pelaksanaan


dan Pertumbuha kualitas SDM SDM dalam jumlah pendidikan
n - Pendidikan pembelajaran SDM 20 berkelanjutan
berkelanjutan jam per pegawai internal maupun
pertahun eksternal

Terpenuhinya SPM
- Peningkatan dalam hal Kompetensi Pelaksanaan
Kompetensi SDM pendidikan
- Diklat pelatihan sesuai
Kompetensi kompetensi profesi
- Diklat Fungsional
- Diktat Teknis

73
Penyempurn Pengembangan Ka. TU Terpenuhinya SPM
aan organisasi dalam hal
organisasi kelengkapan
sesuai organisasi di
kebutuhan Instalasi / SMF dan
BLU unit-unit kerja

Pengembang - Rekrutmen Sub unit Terpenuhinya SPM Usulan bantuan


an SDM kunjungan Dokter kepegawaian dalam hal
Spesialis Anak dan kompetensi SDM
Kandungan
- Rekrutmen sarjana
akuntansi
- Rekrutmen Analis
kesehatan
- Recruitmen
RAdiografer
- Rekrutmen Petugas
Kebersihan
- Rekrutmen Satpam
2 Proses Bisnis Meningkatny - Peningkatan Mutu Ka. Unit Terlayaninya pasien Monitoring dan
Internal a kualitas Manajemen dan Persalinan ibu bersalin perbaikan
mutu Administrasi berkelanjutan
pelayanan
persalianan - Surveilance Penekanan angka Monitoring dan
Infeksi infeksi perbaikan
Nosokomial berkelanjutan
Tercapainya respon Monitoringdan
tim masing-masing perbaikan
unit kerja sesuai berkelanjutan

74
- Penyempurnaan standar pelayanan
Sistem minimal
Pelayanan Monitoring dan
Tercapainya waktu perbaikan
tunggu pelayanan di berkelanjutan
Rawat Jalan kurang
dari 20 menit Monitoring dan
perbaikan
Kelengkapan berkelanjutan;
Pengisian Rekam
- Penyempurnaan Medik setelah
Sistem Pelayanan pelayanan 75%
Rekam Medik Monitoring dan
Waktu tunggu perbaikan
pelayanan resep berkelanjutan;
- Penyempurnaan obat jadi kurang
Sistem Pelayanan dari 5 menit
Farmasi Monitoring dan
perbaikan
Waktu tunggu berkelanjutan;
pelayanan resep
obat racikan kurang
dari 10
menit

- Penyempurnaan Waktu tunggu hasil Monitoring dan


Sistem Pelayanan perbaikan
Laboratorium berkelanjutan

Waktu tunggu hasil


pelayanan

75
laboratorium kimia Monitoring dan
darah dan darah perbaikan
rutin < 30 menit berkelanjutan
- Penyempurnaan Evaluasi biaya
Sistem Pelayanan Sisa makanan yang rawat inap untuk
Gizi tidak termakan oleh penyusunan menu
pasien kurang 20% yang lebih layak

Tidak ada kejadian


kesalahan pemberian
diit kurang dari 95%

- Pengembangan Kepegawaian Meningkatnya


jejaring kerjasama antara Kerjasama
pendidikan instansi pendidikan
kesehatan yang ada
Ka unit
- penyempurnaan kesling Tertanganinya
tempat ( PJ limbah
penampungan sementara )
limbah Monitoring dan
perbaikan
- Penyempurnaan berkelanjutan
Sistem Perencanaan Kecepatan waktu
Pemeliharaan menanggapi Monitoring dan
kerusakan alat < perbaikan
80% berkelanjutan

Peningkatan - Peningkatan Sarana


Cakupan Pelayanan Rujukan

76
dan Jenis Alat medik dan Pengadaan secara
Pelayanan - Peningkatan penunjang medik bertahap / usulan
Pendukung terkalibrasi > 90% bantuan dll
Pelayanan
Kesehatan Terpenuhinya SPM Pemenuhan
atas kebutuhan alat kebutuhan bahan
kedokteran dan alat operasional

Meningkatnya
cakupan pelayanan
dengan pertumbuhan
rata- rata 5%
pertahun

Pengembang - Peningkatan Sarana Perencanaan Terlayaninya Pemenuhan


an Fasilitas Pelayanan Kesehatan seluruh pasien kebutuhan bahan
Pelayanan miskin dan alat
- Peningkatan operasional Usulan
Penunjang Terpenuhinya dana investasi
Pelayanan kebutuhan APBD / APBD
peralatan
kesehatan
- Peningkatan Fasilitas penunjang Usulan dana
Puskesmas Penataan investasi APBD /
perparkiran APBN
Usulan dana
Pemasangan jaringan investasi APBD /
komputerisasi APBN
(SIMPUS)

77
3 Kepuasan Kepuasan  Promosi Kesehatan Koordinator Indek Kepuasan Survey kepuasan
Pelanggan pelanggan - Peningkatan Promkes Masyarakat pelanggan
kualitas SDM

- Pendidikan Peningkatan citra Perbaikan hasil


Berkelanjutan positifPuskesmas survey Pelaksanaan
yang bersih dan promosi baik lewat
indah, pelayanan media cetak maupun
prima dan paripurna gedung

4 Keuangan Peningkatan  Penerapan Tata Ka. Unit Peningkatan Pengendalian biaya


Kemandirian Kelola Keuangan Keuangan pendapatan operasional
Puskesmas Puskesmas
- Pelaksanaan Tarif Operasional SIM
sesuai dengan Unit Ketepatan waktu terpadu
Cost pemberian informasi
tentang laporan
- Penyempurnaan keuangan harian Operasional SIM
Sistem Pelayanan terpadu
Keuangan

- Penyempurnaan
system akuntansi

78
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan 2023-2027 merupakan
amanat instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 tentang
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah
Dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir pada Tahun 2022. Renstra
Dinas Kesehatan Tahun 2023-2026 mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD) Kota Tasikmalaya Tahun
2005-2025, Rencana Pembangunan Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2023-
2026, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Renstra Kemenkes
RI.
Dengan adanya dokumen Renstra ini maka ditetapkan kaidah-kaidah
pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas Kesehatan agar mendukung
pencapaian target-target Renstra dan melaksanakan program dan
kegiatan yang tercantum Renstra dengan sebaik-baiknya.
2. Diharapkan seluruh aparatur di Sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas
Kesehatan dapat menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik, sehingga
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra ini dapat tercapai.
3. Renstra Dinas Kesehatan akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja)
Dinas Kesehatan yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dalam
kurun waktu tahun 2023 hingga tahun 2026. Untuk menjaga konsistensi
dan keselarasan kebijakan, program dan kegiatan, maka Penyusunan
Renja Perangkat Daerah wajib berpedoman pada Renstra Dinas
Kesehatan.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-
target Renstra Dinas Kesehatan, maka perlu dilakukan pengendalian dan
evaluasi terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan
Renstra secaraberkala.
Tasikmalaya, Desember 2022
Kepala UPTD Puskesmas Sukalaksana

dr. Dewi Puspa


NIP. 197404122007012016

Anda mungkin juga menyukai