KEWENANGAN
KEWENANGAN
KEWENANGAN
KEWENANGAN KLINIS
TINDAKAN MEDIS DOKTER SPESIALIS ANESTHESI
BAGAN I
Diajukan Disetujui
NO TINDAKAN MEDIS
1 2 3 4 1 2 3 4
PENYAKIT ATAU MASALAH KESEHATAN YANG SEDERHANA,
A TANPA PENYULIT, RISIKO PASIEN RENDAH, STATUS FISIK
ASA 1 DAN 2
1 Resusitasi jantung paru dasar (basic life support = BLS) √ √
2 Resusitasi jantung paru lanjut (advanced life support = ALS) √ √
3 Tindakan intubasi endotrakeal (oral dan nasal) √ √
4 Tindakan anestesia umum √ √
5 Inhalasi dan intravena √ √
6 Anestesia bedah digestif √ √
7 Anestesia bedah urologi √ √
8 Anestesia bedah ortopedi √ √
9 Anestesia bedah kebidanan/ ginekologi √ √
10 Anestesia bedah THT √ √
11 Anestesia bedah mata √ √
12 Anestesia bedah gigi/ mulut √ √
13 Anestesia pediatri umur > 1 tahun √ √
14 Anestesia untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT Scan √ √
15 Blok subaraknoid dengan/ tanpa kateter √ √
16 Blok epidural lumbal-torakal dengan/ tanpa kateter √ √
17 Blok kombinasi spinal-epidural √ √
18 Blok kaudal dengan/ tanpa kateter √ √
19 Penanggulangan nyeri paska bedah √ √
PENYAKIT/ MASALAH KESEHATAN/ PROSEDUR YANG
KOMPLEKS NAMUN TIDAK ADA PENYAKIT PRIMER
B
PENYERTA YANG MENGANCAM NYAWA (STATUS FISIK ASA 1
DAN 2)
1
5 Anestesia intra vena total √ √
Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok pleksus brakhialis dan √ √
6
cabang-cabangnya) √ √
Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan
7 √ √
pleksus sacral beserta cabang-cabangnya)
Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal : blok paravertebral, √ √
8 blok ilioinguinal-iliohipogastrik, blok transversus abdominal plane,
blok rektus abdominis) √ √
Blok saraf wajah dan kepala (blok scalp, blok saraf tepi cabang √ √
9
Ganglion Gasseri) √ √
10 Blok servikal superfisial √ √
11 Blok mata (misal: periorbital, retroorbital, subtenon) √ √
12 Blok intravena √ √
√ √
Prioperatif medicine pada pasien dengan comorbid, coexisting
13
disease dan pada pasien dengan penyakit kritis (critically ill patients) √ √
2
14 Anestesia epidural torakal √ √
3
Penanggulangan nyeri akut paska bedah (teknik intravena, teknik
15 √ √
epidural)
Anestesia bedah torak (bedah paru, tumor mediastinum, ventilasi
16 satu paru, trauma torak, misthenia gravis, sindrom vena cava √ √
superior)
SPESIFIC CLINICAL PRIVILEGE
A SUBSPESIALISASI ANESTESIA KARDIOVASKULAR
Memiliki kemampuan melakukan advanced cardiac life support,
1 √ √
termasuk manajemen pada pasien dengan aritmia
Mampu melakukan manajemen perioperative pada pasien dengan
2 berbagai kelainan jantung, baik untuk pembedahan kardiak maupun √ √
nonkardiak, elektif maupun emergensi
Mampu melakukan anestesia pada bedah jantung tertutup maupun
3 terbuka, baik pada pasien dewasa maupun pediatric, elektif, maupun
emergensi
4
7 Stimulasi medulla spinal (spinal cord stimulation) √ √
C SUBSPESIALISASI ANESTESIA BEDAH ANAK
8 Hipotermi terapeutik
9 Intilasi surfaktan
10 Teknik hipotensi intraoperative √ √
11 Sirkulasi ekstrakorporel
12 Pemasangan CVC √ √
13 Ekokardiografi
14 Bronkoskopi
15 Pengelolaan IABP √ √
16 Pemantauan tekanan intracerebral √ √
17 CRRT
18 Pembedahan transplant
19 Pembedahan conjoined twin
20 Neonates premature
Kelainan bawaan gastroskisis, omphalocele, kelainan-kelainan
21 √ √
bawaan lain
22 Perioperative neonatal dan pediatric intensive care
23 Anestesia regional pada anak < 1 tahun √ √
D SUBSPESIALISASI INTENSIVE CARE
24 Pengelolaan pasien ICU secara tuntas √ √
25 Prosedur trakeostomi perkutan √ √
26 Countinuous renal replacement therapy (CRRT) √ √
27 Ventilasi mekanik lanjut √ √
28 Goal directed hemodynamic monitoring √ √
29 Bronkoskopi √ √
30 USG pasien kritis √ √
31 Perioperative intensive care √ √
32 Penanggulangan nyeri pada pasien kritis √ √
CORE CLINICAL PRIVILEGE
SUBSPESIALISASI NEUROANESTESIA DAN NEUROCTICAL
C
CARE
Mampu menangani kasus neuroanestesia dan neurocritical care
1 pasien dewasa dan pediatrik pada periode perioperative pada √ √
pasien:
Tumor supratentorial advance (meningioma, tumor hipofise secara
2 open atau transphenoidal, craniopharingioma, tumor otak lainnya √ √
baik primer atau metastase)
3 Tumor infratentorial (fossa posterior) √ √
4 Anestesia pada awake craniotomy √ √
5 Anestesia pada kasus neurologi dengan posisi duduk √ √
Mampu menangani neuro ICU advance : monitoring neuro (ACP,
6 √ √
SJO2, NIRS, Microdialisis, Evoked potential)
F SUBSPESIALISASI MANAJEMEN NYERI
Kemampuan untuk melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosis pada pasien
7
dengan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri kanker secara
holistik
5
Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik non-
8 cancer, dan nyeri kanker dengan menggunakan pendekatan
farmakologi analgesia
6
Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut paska bedah
maupun nyeri akut lainnya dengan menggunakan teknik Patient
9
Controlled Analgesia dan insersi kateter kontinu (intravenous,
neuraksial epidural dan intrathecal dan blok saraf perifer)
Kemampuan melakukan tindakan-tindakan intervensi pada
penanganan nyeri akut, nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker
10 dengan penuntun ultrasound dan C-arm fluoroskopi meliputi
berbagai injeksi/ blok saraf perifer/ ganglion, radiofrekuensi ablation
saraf dan ganglion, IDET, TENS, dll
Kemampuan melakukan penanganan nyeri kronik non-cancer dan
11 nyeri kanker dengan pendekatan non-farmakologik dan psikologi
terutama pada kasus paliatif
12 Mampu mengelola suatu acute pain service
Keterangan :
1 Tingkat kemampuan 1 : mengenali gambaran gambaran klinik sesuai penyakit.
2 Tingkat kemampuan 2 : mampu membuat diagnose klinik
Tingkat kemampuan 3 : mampu mendiagnosis klinis, memberi terapi
3
pendahuluan / dengan supervisi
Beri tanda (√) untuk permohonan Kemampuan Kerterampilan Klinis yang diajukan
pada kolom permohonan.