Ips Kelompok 1 Fik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Masa Reformasi (1998-Sekarang)

Disusun oleh:

Kelompok 1

Kelas IX-A

Aditia saputra

Alina putri

Fauzan F.F

Nopi yanti

Ririn D.S.A

MTS AL-HIDAYAH JBUN

2024-2025
KATA PENGANTAR

Segenap pujian dan terima kasih kami haturkan kepada Allah SWT atas kehadirat-
Nya yang senantiasa mendampingi. Tak lupa, shalawat dan salam kami
sampaikan kepada Nabi Agung, Rasulullah SAW, yang telah membimbing kita
menuju jalan yang lurus.

Makalah ini berjudul " Masa Reformasi (1998-Sekarang)

Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang
bermanfaat bagi kita semua

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A. Latar belakang............................................................................................................ 1

B. Rumusan masalah...................................................................................................... 1

C. Tujuan masalah ........................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2

1. pengertian Reformasi .................................................................................................. 2

2. sejarah Reformasi di Indonesia ................................................................................ 3

3. lahirnya Reformasi ..................................................................................................... 4

4. kehidupan sosial pada masa Reformasi................................................................... 5

5. kebudayaan pada masa Reformasi........................................................................... 7

6. perkembangan politik................................................................................................. 8

7. pengertian otonomi daerah...................................................................................... 10

8. pengertian penghapusan Dwi fungsi ABRI ............................................................... 11

9. penyelenggaraan pemilu............................................................................................ 12

10. upaya upaya untuk pemulihan perkembangan ekonomi ...................................... 13

11. kehidupan masyarakat pada masa Reformasi ...................................................... 15

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................. 16

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16

B. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Latar belakang dari Indonesia Era Reformasi adalah krisis moneter yang
melanda Indonesia sejak tahun 1997. Krisis ini menyebabkan nilai tukar rupiah
anjlok, inflasi melonjak, dan pertumbuhan ekonomi menurun drastis. Krisis ini juga
memperburuk kondisi sosial dan politik di Indonesia, yang sudah lama mengalami
ketimpangan, korupsi, nepotisme, dan pelanggaran hak asasi manusia di bawah
pemerintahan Orde Baru Soeharto. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi
ini kemudian memicu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh
berbagai kelompok, terutama mahasiswa. Demonstrasi ini menuntut agar Soeharto
mundur dari jabatannya sebagai presiden dan melakukan reformasi politik yang
demokratis.

Salah satu peristiwa penting yang memicu eskalasi demonstrasi adalah


Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998, di mana empat mahasiswa Universitas Trisakti
tertembak mati oleh aparat keamanan saat melakukan aksi unjuk rasa. Peristiwa
ini kemudian menyulut terjadinya Kerusuhan Mei 1998 pada 13-15 Mei 1998, di mana
massa melakukan aksi anarkis seperti pembakaran, penjarahan, dan pemerkosaan
di berbagai kota di Indonesia. Korban jiwa akibat kerusuhan ini diperkirakan
mencapai ribuan orang.

Penjarahan dan pembakaran di jakarta, 14 Mei 1998.

1
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian Reformasi ?

2. Bagaimana sejarah Reformasi di Indonesia ?

3. Apa tujuan lahirnya Reformasi ?

4. Bagaimana kehidupan sosial pada masa Reformasi ?

5. Bagaimana kebudayaan pada masa Reformasi ?

6. Apa tujuan perkembangan politik ?

7. Apa pengertian otonomi daerah ?

8. Apa pengertian penghapusan Dwi fungsi ABRI ?

9. Sudah berapa kali penyelenggaraan pemilu di laksanakan ?

10. Apa saja upaya upaya untuk pemulihan perkembangan ekonomi ?

11. Bagaimana kehidupan masyarakat pada masa Reformasi ?

1
C. Tujuan masalah

1. Mengetahui pengertian Reformasi

2. Mengetahui sejarah Reformasi di Indonesi

3. Mengetahui tujuan lahirnya Reformasi

4. Mengetahui kehidupan sosial pada masa Reformasi

5. Mengetahui kebudayaan pada masa Reformasi

6. Mengetahui tujuan perkembangan politik

7. Mengetahui pengertian Otonomi daerah

8. Mengetahui pengertian penghapusan Dwi fungsi ABRI

9. Mengetahui berapa kali penyelenggaraan pemilu di laksanakan

10. Mengetahui Apa saja upaya upaya untuk pemulihan perkembangan ekonomi

11. Mengetahui kehidupan masyarakat pada masa Reformasi

1
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian Reformasi

Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada
pada suatu masa di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan
mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden soeharto atau era
setelah orde Baru Kendati demikian,

kata Reformasi sendiri pertama tama Muncul dari gerakan pembaruan di kalangan
gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16, yang di pimpin oleh martin luther, ulrich
zwingli, yohanes Calvin, dll. Era reformasi atau era pasca-Soeharto di Indonesia dimulai
pada tahun 1998, tepatnya saat Kejatuhan Soeharto. Presiden Soeharto mengundurkan
diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden saat itu, B.J. Habibie. Periode
ini didirikan oleh lingkungan sosial politik yang lebih terbuka.

Isu-isu selama periode ini di antaranya dorongan untuk menerapkan demokrasi dan
pemerintahan sipil yang lebih kuat, elemen militer yang mencoba untuk
mempertahankan pengaruhnya, Islamisme yang tumbuh dalam politik dan masyarakat
umum, serta tuntutan otonomi daerah yang lebih besar. Proses reformasi menghasilkan
tingkat kebebasan berbicara yang lebih tinggi, berbeda dengan penyensoran yang
meluas saat Orde Baru. Akibatnya, debat politik menjadi lebih terbuka di media massa
dan ekspresi seni makin meningkat.

Reformasi Indonesia (1998–sekarang).....,

2
2. Sejarah Reformasi di Indonesia

Sejarah reformasi Indonesia pada 1998 hingga kini menjadi peristiwa yang tak
terlupakan meski telah lama dimakan waktu. Pasalnya, insiden tersebut merupakan
puncak kekecewaan terhadap masa pemerintahan Orde Baru (Orba). Reformasi terjadi
bukan tanpa alasan, ada motif di balik aksi besar-besaran yang lantas memukul mundur
presiden Soeharto dari jabatannya. Serangkaian protes diserukan demi menghendaki
perubahan kehidupan bernegara menuju lebih baik secara konstitusional. Aksi tersebut
didorong oleh daftar panjang ketidakpuasan rakyat terhadap rezim Orde Baru dengan
krisis moneter pada 1997-1998 sebagai klimaksnya. Jauh dari adil dan makmur, rakyat
kemudian jengah dengan buruknya situasi ekonomi Indonesia, lebih-lebih harga bahan
pokok kian mengganas. Krisis ekonomi, yang kala itu berkecamuk di Asia dan berimbas
hingga ke Indonesia, merupakan impuls eskalasi drama runtuhnya kekuasaan Orba.
Mundurnya Soeharto pada 21 Mei 1998 kemudian menjadi titik balik persilihan dari Era
Orde Baru menjadi Era Reformasi. Puncaknya terjadi pada 12 Mei 1998, ketika
mahasiswa dan masyarakat umum turun ke jalan dalam apa yang dikenal sebagai
Tragedi Trisakti. Empat mahasiswa tewas dalam aksi tersebut, dan kejadian ini memicu
kemarahan dan aksi protes yang lebih besar lagi.

Habibie mengambil langkah-langkah reformis untuk mengatasi tuntutan rakyat,


termasuk melonggarkan pembatasan kebebasan pers, mendirikan Komisi Kebenaran
dan Rekonsiliasi, serta mengumumkan pemilu yang bebas dan adil. Perubahan politik
yang signifikan terjadi pada tahun 1999, ketika dilaksanakan pemilihan umum yang
mencakup pemilihan presiden dan parlemen. Reformasi politik terus berlangsung
dengan adanya revisi konstitusi pada tahun 2002 yang mengubah sistem politik
Indonesia menjadi lebih terdesentralisasi.

3
3. Lahirnya Reformasi

Lengsernya Soeharto dari jabatan presiden di tahun 1998 adalah pertanda Orde
Baru telah berakhir dan disusul dengan lahirnya era Reformasi. Pada era Reformasi ini,
masih ada beberapa pejabat yang beranggap bahwa Orde Baru belum berakhir,
karenanya era Reformasi disebut juga dengan era pasca Orde Baru.

Adapun asal kata reformasi sendiri tersusun atas dua kata, yakni re yang berarti
kembali, dan formasi berarti susunan. Maka era Reformasi dapat dikatakan sebagai era
yang menyusun kembali. Perihal yang disusun kembali dalam era ini adalah sistem
pemerintahan Negara Indonesia.

Lahirnya era Reformasi ini bertujuan untuk mengubah segala bidang yang
menyimpang pada masa Orde Baru atau sebelum tahun 1998. Era ini lahir tepat setelah
presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan kemudian digantikan oleh
wakil presidennya, yakni B.J. Habibie.

21 Mei 1998: Pengunduran diri Soeharto dan awal reformasi

4
4. Kehidupan sosial pada masa Reformasi

Pada masa awal Reformasi, kehidupan sosial masyarakat sempat diwarnai dengan
konflik sosial bersifat etnis. Disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat yang kacau
akibat lemahnya hukum dan kondisi ekonomi negara yang tidak kunjung membaik.
Kekacauan ini lantas menimbulkan gesekan dalam masyarakat yang berujung pada
konflik sosial antarkelompok. Namun pada akhirnya, pemerintah berhasil mengatasi
masalah yang ada, sehingga kehidupanmua berangsur-angsur membaik. Pada masa
Reformasi, masyarakat lebih bebas menyuarakan aspirasinya. Didukung dengan adanya
reformasi di bidang komunikasi. Pemerintah pada masa Reformasi menjalankan
amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20% dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Selain itu, pemerintah juga
memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan
baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Hal ini dapat dilihat dari ditetapkannya
UU No 22 Tahun 1999 yang mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi sektor
pembangunan yang didesentralisasikan, dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menggantikan UU No 2 Tahun 1989, yang mendefenisikan ulang
pengertian pendidikan.

Sesuai dengan agenda reformasi bidang pendidikan, terutama masalah kurikulum


yang harus ditinjau paling sedikit lima tahunan, Pemerintah pada masa Reformasi
melakukan beberapa kali perubahan kurikulum. Kurikulum tersebut adalah sebagai
berikut.

1). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pada pelaksanaan kurikulum ini, siswa dituntut untuk aktif untuk memperoleh
informasi. Guru bertugas sebagai fasilitator untuk memperoleh informasi. KBK
berupaya untuk menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.

2). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Secara umum, KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK, namun perbedaan yang
menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada
desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru, dituntut untuk mampu
mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah
dan daerahnya

5
3). Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan


pengetahuan, serta menekankan pada keaktifan siswa untuk mendapatkan pengalaman
personal melalui observasi (pengamatan), bertanya, menalar, menyimpulkan, dan
mengomunikasikan informasi dalam kegiatan pembelajaran.

6
5. Kebudayaan pada masa Reformasi

Dalam bidang kebudayaan dilakukan upaya pelestarian budaya dengan


mendaftarkan warisan budaya Indonesia ke United Nations Educational, Scientific, and
Cultural Oganization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Upaya ini dilakukan untuk menghindari klaim negara lain
terhadap warisan budaya Indonesia. Selain warisan budaya yang sudah diakui di atas,
masih banyak warisan budaya Indonesia yang sedang dalam proses pendaftaran di
UNESCO, diantaranya adalah Tenun Ikat dari Sumba, Rencong dari Aceh, Tari Tor-tor
dari Sumatra Utara, Gordang Sembirang dari Sumatra Utara, Songket dari Palembang,
Ondel-Ondel dari DKI Jakarta, Reog dari Ponorogo, Sasirangan dari Kalimantan Selatan
dan warisan-warisan budaya lainnya. Beberapa budaya yang muncul atau berkembang
selama periode ini antara lain adalah:

 Seni rupa kontemporer: Seni rupa kontemporer adalah bentuk seni rupa yang
mencerminkan kondisi sosial politik kontemporer dengan menggunakan
berbagai media dan teknik ekspresi. Beberapa seniman rupa kontemporer
Indonesia yang mendapat pengakuan internasional antara lain adalah Heri Dono,
Agus Suwage, FX Harsono, Eko Nugroho, dan Entang Wiharso.

 Sastra kontemporer: Sastra kontemporer adalah bentuk sastra yang


menggambarkan realitas sosial budaya kontemporer dengan menggunakan
bahasa dan gaya yang kreatif dan inovatif. Beberapa penulis sastra kontemporer
Indonesia yang mendapat penghargaan nasional maupun internasional antara
lain adalah Pramoedya Ananta Toer, Ayu Utami, Andrea Hirata, Eka Kurniawan,
dan Dee Lestari.

 Media massa: Media massa adalah sarana komunikasi publik yang


menyampaikan informasi, opini, hiburan, dan edukasi kepada masyarakat luas.
Media massa mengalami perkembangan pesat selama periode ini dengan
adanya kebebasan pers, persaingan pasar, serta kemajuan teknologi. Beberapa
media massa yang populer di Indonesia antara lain adalah Kompas, Tempo,
Metro TV, Trans TV, dan Detik.com.

 Teknologi informasi: Teknologi informasi adalah teknologi yang berkaitan


dengan pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran data dan informasi.
Teknologi informasi mengalami perkembangan pesat selama periode ini dengan
adanya kemajuan ilmu pengetahuan, inovasi industri, serta akses internet.

7
6. Perkembangan Politik

Pada masa reformasi muncullah kebijakan-kebijakan politik baru yang bertujuan

membuat perubahan. Hal-hal yang dilakukan untuk perkembangan politik pada masa

reformasi antara lain:

A. Sidang Istimewa MPR 1998. Sidang Ini menghasilkan 12 ketetapan MPR yang di

antaranya memperlihatkan adanya upaya. mengakomodasi tuntutan reformasi

1). ketetapan MPR nomor tahun 1998, yang memungkinkan UUD 1945 diamandemen

2). TAP MPR nomor xii tahun 1998, mengenai pencabutan ketetapan MPR nomor V
tahun

1998, tentang wewenang khusus presiden sebagai mandataris MPR

3). Ketetapan MPR nomor xviii tahun 1998, mengenai pencabutan Ketetapan MPR No
11

tahun 1978, tentang P4

4). Ketetapan MPR nomor XIII tahun 1998, tentang Pembatasan jabatan Presiden dan
Wakil

Presiden

5). Ketetapan MPR nomor XV tahun 1988, tentang otonomi daerah

6). Ketetapan MPR nomor XI tahun 1998, pemerintahan yang bersih dari unsur KKN

B. Otonomi gaya pada masa reformasi dilaksanakan secara lebih demokratis dari masa
sebelumnya.

C. Pencabutan pembatasan partai politik.

D. Penghapusan dwifungsi ABRI secara bertahap sehingga ABRI berkonsentrasi pada


fungsi pertahanan dan keamanan. Polri memisah diri menjadi Kepolisian Negara
Republik Indonesia sedangkan ABRI berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia TNI.

8
Kebijakan politik yang baru ditetapkan pada masa reformasi memiliki kelebihan
sebagai berikut :

1). Rakyat dibebaskan dalam berpendapat. Tidak ada lagi kekerasan bagi orang yang
mengkritik pemerintah.

2). Banyaknya pembentukan partai-partai baru.

3). Adanya perbaikan dalam Hak Asasi Manusia (HAM) yang sebelumnya banyak
dilanggar pada masa Orde baru.

4). Keadilan dalam masyarakat semakin terasa dan menyeluruh.

5). Otonomi daerah mulai diterapkan, hal ini dilakukan agar daerah memiliki
kewenangan yang lebih terhadap daerah nya

Selain memiliki kelebihan, kebijakan pada masa reformasi juga menimbulkan


kekurangan, contohnya :

1). Meningkatnya kriminalitas akibat perlindungan HAM yang tidak seimbang

2). Maraknya teroris akibat melemahnya pertahanan dan keamanan negeri

3). Banyaknya demonstrasi dari para aktivis untuk menyalurkan aspirasi

9
7. Otonomi Daerah

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang,dan kewajiban daerah otonom untuk


mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.otonomi daerah pada masa
reformasi dilaksanakan secara lebih demokratis dari masa sebelumnya. Pembagian
hasil eksprolasi dan eksploitasi sumber daya alam antara pemerintah pusat dan daerah
juga di sesuaikan dengan kebutuhan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah. Penerapan otonomi daerah tersebut diiringi dengan perubahan
sistem pemilu berupa penyelenggaraan pemilu langsung untuk mengangkat kepala
daerah mulai dari gubernur hingga bupati dan walikota. Dengan pelaksanaan otonomi
daerah ini diharapkan dapat meminimalkan ancaman disintegrasi bangsa.

Asas Otonomi Daerah di Indonesia.........

10
8. Penghapusan Dwi fungsi ABRI

Pada masa Dwi fungsi ABRI secara bertahap sehingga ABRI berkonsentrasi pada
fungsi pertahanan dan keamanan. Kedudukan ABRI dalam MPR jumlahnya sudah di
kurangi dari 75 orang menjadi 38 orang. ABRI yang semula terdiri atas empat angkatan
yang termasuk polri, mulai tanggal 5 mei 1999, polri memisahkan diri menjadi kepolisian
negara Republik Indonesia. Istilah ABRI berubah menjadi tentara nasional Indonesia
(TNI)

TNI Tegaskan Dwifungsi ABRI Berakhir Sejak Reformasi.....

11
9. Penyelenggaraan pemilu

Sejak dimulainya masa reformasi Hinga tahun 2015, pemerintah telah


melaksanakan empat kali pemilihan umum, yaitu pemilu tahun 1999, 2004, 2009 dan
2014. Berbeda dengan pemilu pemilu pada masa orde baru yang hanya diikuti oleh tiga
partai politik. Pemilu pada masa reformasi hanya diikuti oleh banyak Partai politik.
Meskipun banyak diikuti oleh partai politik, pemilu pada masa reformasi berlangsung
aman dan tertib.

Menyelami Sejarah Pemilu di Indonesia: dari 1955 hingga 2019......

12
10. Perkembangan Ekonomi

Pada masa reformasi Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi Upaya-upaya


untuk pemulihan ekonomi terus dilakukan pada beberapa periode kepemimpinan masa
reformati

A. Pemerintahan Presiden B.J. Habibie

Pada masa pemerintahan BJ Habibie ditetapkan kebijakan pokok di bidang


ekonomi, yaitu penanggulangan krisis ekonomi dengan sasaran terkendalinya nilai
rupiah dan tersedianya kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan dengan harga
terjangkau serta berputarnya roda perekonomian nasional, dan pelaksanaan reformasi
ekonomi. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut dilakukan langkah-langkah berikut

1). Menjalin kerja sama dengan International Moneter Fund-IMF (Dana 2 Moneter
Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan ekonom

2). Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi


perekonomian

3). Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah dan membuat lembaga pemantau
ekonomi

4). Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00.

5). Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri

Upaya-upaya menyelesaikan krisis keuangan dan perbaikan ekonomi yang


dilakukan berhasil menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, yaitu Rp 6.700
per dolar Amerika pada bulan Jum 1999. Namun ruprah kembali melemah mencapai Rp
8.000 per dolar Amerika pada akhir masa jabatan Habibie

B. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

1). Kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun. adanya
ketidakstabilan politik dan sosial ekonomi menurun. Dikarenakan para investor asing
enggan menanamkan modalnya.

2). Memburuknya hubungan kerja sama dengan IMF.

3). Turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga menyentuh angka RP. 13.000,00

13
C. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri

Pada masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan dan
berdampak pada terkendalinya harga-harga barang. Selain itu tingkat inflasi rendah dan
cadangan devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah
yang disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor dan karena
tingginya suku bunga deposito. Adapun kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk
mengatasi permasalahan ekonomi

antara lain sebagai berikut.

1). Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar.

2). Mengalokasikan pembayaran hutang luar negeri sebesar Rp. 116,3 triliun.

3). Membuat kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

D. Pemerintahan Presiden Soesila Bambang Yudhoyono

Perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik pada masa


kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terlihat dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada 5% sampai 6% per tahun serta kemampuan
ekonomi Indonesia yang bertahan dari pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang
terjadi di zona Eropa sepanjang tahun 2008 hingga 2009. Dalam menyelenggarakan
perekonomian negara, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan antara lain sebagai
berikut.

1). Mengurangi subsidi bahan bakar minyak, yang kemudian dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan.

2). Pemberian bantuan langsung tunai.

3). Pengurangan hutang luar negeri sebesar $ 3,1 miliar.

14
11. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Reformasi

Beberapa kondisi kehidupan masyarakat pada masa reformasi adalah sebagai berikut:

 Kehidupan masyarakat mengalami berbagai konflik akibat lemahnya hukum dan


kacaunya kondisi ekonomi negara

 Terjadi krisis politik dan krisis hukum

 Terjadi krisis sosial sehingga terjadi beberapa konflik di berbagai daerah

 Banyak masyarakat yang menjadi pengangguran

 Sering terjadi berbagai konflik, seperti tawuran antar pelajar

 Sering terjadi tindak kriminal di masyarakat seperti perampokan, penculikan, dan


terorisme

 Krisis hukum menyebabkan hukumyang ada menjadilemah, sehingga


masyarakat berani melakukan tindakan yang melanggar hukum

 Hutang luar negeri menumpuk

 Terjadi beberapa pemberontakan di berbagai daerah, seperti Aceh dan Papua


yang

 ingin memerdekakan dirinya dengan membentuk negara sendiri

 Terjadi konflik antar etnis, seperti Etnis Madura dengan Dayak

 Kurs rupiah terhadap dollar Amerika tidak stabil

 Dilakukannya peningkatan kualitas pendidikan dengan memperbarui kurikulum

 yang harus ditinjau paling sedikit lima tahunan

 Dilakukannya upaya pelestarian budaya dengan mendaftarkan warisan budaya

 Indonesia ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organitation


(UNESCO)

15
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa era reformasi orang bebas mengemukakan pendapatnya. habibie


memberikan peluang terhadap masyarakat untuk mengemukakan pendapat didepan
umum unjuk rasa ataupun demonstrasi adanya amendemen UUD 1945 yang berhasil
menata kehidupan ketatanegaraan.

Namun pada era reformasi juga lah terjadinya krisis ekomoni besar besaran pada
tahun 1998 yang menyebabkan hutang swasta luar negeri semakin membengkak dan
sebagian besar berjangka pendek melemahnya perbankan penegakan dan kepastian
hokum serta kondisi politik yang tidak stabil dan lepasnya timor timor dan lepasnya
kepulauan sipadan dan linggitan.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://sg.docworkspace.com/d/sIJLZ1YjpAYuKsa4G

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Reformasi_Indonesia_(1998%E2%80%93sekaran
g)

https://tirto.id/sejarah-reformasi-1998-latar-belakang-dan-dampaknya-gJnx

17

Anda mungkin juga menyukai