Ips Kelompok 1 Fik
Ips Kelompok 1 Fik
Ips Kelompok 1 Fik
Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas IX-A
Aditia saputra
Alina putri
Fauzan F.F
Nopi yanti
Ririn D.S.A
2024-2025
KATA PENGANTAR
Segenap pujian dan terima kasih kami haturkan kepada Allah SWT atas kehadirat-
Nya yang senantiasa mendampingi. Tak lupa, shalawat dan salam kami
sampaikan kepada Nabi Agung, Rasulullah SAW, yang telah membimbing kita
menuju jalan yang lurus.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang
bermanfaat bagi kita semua
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANGANTAR.................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah...................................................................................................... 1
6. perkembangan politik................................................................................................. 8
9. penyelenggaraan pemilu............................................................................................ 12
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Latar belakang dari Indonesia Era Reformasi adalah krisis moneter yang
melanda Indonesia sejak tahun 1997. Krisis ini menyebabkan nilai tukar rupiah
anjlok, inflasi melonjak, dan pertumbuhan ekonomi menurun drastis. Krisis ini juga
memperburuk kondisi sosial dan politik di Indonesia, yang sudah lama mengalami
ketimpangan, korupsi, nepotisme, dan pelanggaran hak asasi manusia di bawah
pemerintahan Orde Baru Soeharto. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi
ini kemudian memicu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh
berbagai kelompok, terutama mahasiswa. Demonstrasi ini menuntut agar Soeharto
mundur dari jabatannya sebagai presiden dan melakukan reformasi politik yang
demokratis.
1
B. Rumusan masalah
1
C. Tujuan masalah
10. Mengetahui Apa saja upaya upaya untuk pemulihan perkembangan ekonomi
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Reformasi
Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada
pada suatu masa di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan
mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden soeharto atau era
setelah orde Baru Kendati demikian,
kata Reformasi sendiri pertama tama Muncul dari gerakan pembaruan di kalangan
gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16, yang di pimpin oleh martin luther, ulrich
zwingli, yohanes Calvin, dll. Era reformasi atau era pasca-Soeharto di Indonesia dimulai
pada tahun 1998, tepatnya saat Kejatuhan Soeharto. Presiden Soeharto mengundurkan
diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden saat itu, B.J. Habibie. Periode
ini didirikan oleh lingkungan sosial politik yang lebih terbuka.
Isu-isu selama periode ini di antaranya dorongan untuk menerapkan demokrasi dan
pemerintahan sipil yang lebih kuat, elemen militer yang mencoba untuk
mempertahankan pengaruhnya, Islamisme yang tumbuh dalam politik dan masyarakat
umum, serta tuntutan otonomi daerah yang lebih besar. Proses reformasi menghasilkan
tingkat kebebasan berbicara yang lebih tinggi, berbeda dengan penyensoran yang
meluas saat Orde Baru. Akibatnya, debat politik menjadi lebih terbuka di media massa
dan ekspresi seni makin meningkat.
2
2. Sejarah Reformasi di Indonesia
Sejarah reformasi Indonesia pada 1998 hingga kini menjadi peristiwa yang tak
terlupakan meski telah lama dimakan waktu. Pasalnya, insiden tersebut merupakan
puncak kekecewaan terhadap masa pemerintahan Orde Baru (Orba). Reformasi terjadi
bukan tanpa alasan, ada motif di balik aksi besar-besaran yang lantas memukul mundur
presiden Soeharto dari jabatannya. Serangkaian protes diserukan demi menghendaki
perubahan kehidupan bernegara menuju lebih baik secara konstitusional. Aksi tersebut
didorong oleh daftar panjang ketidakpuasan rakyat terhadap rezim Orde Baru dengan
krisis moneter pada 1997-1998 sebagai klimaksnya. Jauh dari adil dan makmur, rakyat
kemudian jengah dengan buruknya situasi ekonomi Indonesia, lebih-lebih harga bahan
pokok kian mengganas. Krisis ekonomi, yang kala itu berkecamuk di Asia dan berimbas
hingga ke Indonesia, merupakan impuls eskalasi drama runtuhnya kekuasaan Orba.
Mundurnya Soeharto pada 21 Mei 1998 kemudian menjadi titik balik persilihan dari Era
Orde Baru menjadi Era Reformasi. Puncaknya terjadi pada 12 Mei 1998, ketika
mahasiswa dan masyarakat umum turun ke jalan dalam apa yang dikenal sebagai
Tragedi Trisakti. Empat mahasiswa tewas dalam aksi tersebut, dan kejadian ini memicu
kemarahan dan aksi protes yang lebih besar lagi.
3
3. Lahirnya Reformasi
Lengsernya Soeharto dari jabatan presiden di tahun 1998 adalah pertanda Orde
Baru telah berakhir dan disusul dengan lahirnya era Reformasi. Pada era Reformasi ini,
masih ada beberapa pejabat yang beranggap bahwa Orde Baru belum berakhir,
karenanya era Reformasi disebut juga dengan era pasca Orde Baru.
Adapun asal kata reformasi sendiri tersusun atas dua kata, yakni re yang berarti
kembali, dan formasi berarti susunan. Maka era Reformasi dapat dikatakan sebagai era
yang menyusun kembali. Perihal yang disusun kembali dalam era ini adalah sistem
pemerintahan Negara Indonesia.
Lahirnya era Reformasi ini bertujuan untuk mengubah segala bidang yang
menyimpang pada masa Orde Baru atau sebelum tahun 1998. Era ini lahir tepat setelah
presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan kemudian digantikan oleh
wakil presidennya, yakni B.J. Habibie.
4
4. Kehidupan sosial pada masa Reformasi
Pada masa awal Reformasi, kehidupan sosial masyarakat sempat diwarnai dengan
konflik sosial bersifat etnis. Disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat yang kacau
akibat lemahnya hukum dan kondisi ekonomi negara yang tidak kunjung membaik.
Kekacauan ini lantas menimbulkan gesekan dalam masyarakat yang berujung pada
konflik sosial antarkelompok. Namun pada akhirnya, pemerintah berhasil mengatasi
masalah yang ada, sehingga kehidupanmua berangsur-angsur membaik. Pada masa
Reformasi, masyarakat lebih bebas menyuarakan aspirasinya. Didukung dengan adanya
reformasi di bidang komunikasi. Pemerintah pada masa Reformasi menjalankan
amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20% dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Selain itu, pemerintah juga
memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan
baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Hal ini dapat dilihat dari ditetapkannya
UU No 22 Tahun 1999 yang mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi sektor
pembangunan yang didesentralisasikan, dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menggantikan UU No 2 Tahun 1989, yang mendefenisikan ulang
pengertian pendidikan.
Pada pelaksanaan kurikulum ini, siswa dituntut untuk aktif untuk memperoleh
informasi. Guru bertugas sebagai fasilitator untuk memperoleh informasi. KBK
berupaya untuk menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
Secara umum, KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK, namun perbedaan yang
menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada
desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru, dituntut untuk mampu
mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah
dan daerahnya
5
3). Kurikulum 2013
6
5. Kebudayaan pada masa Reformasi
Seni rupa kontemporer: Seni rupa kontemporer adalah bentuk seni rupa yang
mencerminkan kondisi sosial politik kontemporer dengan menggunakan
berbagai media dan teknik ekspresi. Beberapa seniman rupa kontemporer
Indonesia yang mendapat pengakuan internasional antara lain adalah Heri Dono,
Agus Suwage, FX Harsono, Eko Nugroho, dan Entang Wiharso.
7
6. Perkembangan Politik
membuat perubahan. Hal-hal yang dilakukan untuk perkembangan politik pada masa
A. Sidang Istimewa MPR 1998. Sidang Ini menghasilkan 12 ketetapan MPR yang di
1). ketetapan MPR nomor tahun 1998, yang memungkinkan UUD 1945 diamandemen
2). TAP MPR nomor xii tahun 1998, mengenai pencabutan ketetapan MPR nomor V
tahun
3). Ketetapan MPR nomor xviii tahun 1998, mengenai pencabutan Ketetapan MPR No
11
4). Ketetapan MPR nomor XIII tahun 1998, tentang Pembatasan jabatan Presiden dan
Wakil
Presiden
6). Ketetapan MPR nomor XI tahun 1998, pemerintahan yang bersih dari unsur KKN
B. Otonomi gaya pada masa reformasi dilaksanakan secara lebih demokratis dari masa
sebelumnya.
8
Kebijakan politik yang baru ditetapkan pada masa reformasi memiliki kelebihan
sebagai berikut :
1). Rakyat dibebaskan dalam berpendapat. Tidak ada lagi kekerasan bagi orang yang
mengkritik pemerintah.
3). Adanya perbaikan dalam Hak Asasi Manusia (HAM) yang sebelumnya banyak
dilanggar pada masa Orde baru.
5). Otonomi daerah mulai diterapkan, hal ini dilakukan agar daerah memiliki
kewenangan yang lebih terhadap daerah nya
9
7. Otonomi Daerah
10
8. Penghapusan Dwi fungsi ABRI
Pada masa Dwi fungsi ABRI secara bertahap sehingga ABRI berkonsentrasi pada
fungsi pertahanan dan keamanan. Kedudukan ABRI dalam MPR jumlahnya sudah di
kurangi dari 75 orang menjadi 38 orang. ABRI yang semula terdiri atas empat angkatan
yang termasuk polri, mulai tanggal 5 mei 1999, polri memisahkan diri menjadi kepolisian
negara Republik Indonesia. Istilah ABRI berubah menjadi tentara nasional Indonesia
(TNI)
11
9. Penyelenggaraan pemilu
12
10. Perkembangan Ekonomi
1). Menjalin kerja sama dengan International Moneter Fund-IMF (Dana 2 Moneter
Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan ekonom
3). Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah dan membuat lembaga pemantau
ekonomi
4). Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00.
5). Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
1). Kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun. adanya
ketidakstabilan politik dan sosial ekonomi menurun. Dikarenakan para investor asing
enggan menanamkan modalnya.
3). Turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga menyentuh angka RP. 13.000,00
13
C. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
Pada masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan dan
berdampak pada terkendalinya harga-harga barang. Selain itu tingkat inflasi rendah dan
cadangan devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah
yang disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor dan karena
tingginya suku bunga deposito. Adapun kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk
mengatasi permasalahan ekonomi
2). Mengalokasikan pembayaran hutang luar negeri sebesar Rp. 116,3 triliun.
1). Mengurangi subsidi bahan bakar minyak, yang kemudian dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan.
14
11. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Reformasi
Beberapa kondisi kehidupan masyarakat pada masa reformasi adalah sebagai berikut:
15
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Namun pada era reformasi juga lah terjadinya krisis ekomoni besar besaran pada
tahun 1998 yang menyebabkan hutang swasta luar negeri semakin membengkak dan
sebagian besar berjangka pendek melemahnya perbankan penegakan dan kepastian
hokum serta kondisi politik yang tidak stabil dan lepasnya timor timor dan lepasnya
kepulauan sipadan dan linggitan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://sg.docworkspace.com/d/sIJLZ1YjpAYuKsa4G
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Reformasi_Indonesia_(1998%E2%80%93sekaran
g)
https://tirto.id/sejarah-reformasi-1998-latar-belakang-dan-dampaknya-gJnx
17