28975-Article Text-33843-1-10-20190709
28975-Article Text-33843-1-10-20190709
28975-Article Text-33843-1-10-20190709
2, Tahun 2019
Rizky Prigionila
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya, e-mail : [email protected]
Lucky Rachmawati
Program Studi Ekonomi, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya,
e-mail : [email protected]
Abstrak
Program relokasi dilakukan oleh pemerintah sudah berjalan sesuai dengan rencana. Namun saat ini
jumlah PKL berkurang disebabkan masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para pedagang
sejak awal menempati sentra PKL Jalan Benteng Pancasila. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin
meneliti tentang permasalahan yang dihadapi pedagang kaki lima pasca relokasi dan upaya yang dilakukan
pedagang dalam mengatasi permasalahan tersebut dalam meningkatkan pendapatan pedagang kaki lima
jalan Benteng Pancasila kota Mojokerto dengan tujuan (1) untuk menjelaskan permasalahan yang dihadapi
pedagang kaki lima pasca relokasi di Sentra PKL jalan Benteng Pancasila kota Mojokerto, (2) untuk
menjelaskan upaya yang dilakukan pedagang kaki lima dalam menghadapi permasalahan yang ada serta
dalam peningkatan pendapatan di Sentra PKL jalan Benteng Pancasila kota Mojokerto. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pedagang kaki lima di sentra PKL jalan Benteng
Pancasila sebanyak 10 informan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball
sampling. Analisa data terdiri dari reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi pedagang kaki lima pasca relokasi adalah
pemasaran, permodalan, sarana prasarana, kurangnya dukungan pemerintah dan teknologi. Permasalahan
tersebut berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh pedagang. Upaya dari pedagang dalam
menghadapi permasalahan yang ada adalah meningkatkan pelayanan dan bekerja sama dengan para
pedagang, berjualan di lokasi lain dan mengganti jenis barang dagangan.
Abstract
The relocation program carried out by the government has gone according to plan. But now the
number of street vendors is decreasing because there are still many problems faced by traders since the
beginning of occupying the center of street vendors in the Pancasila Fortress. Based on this, the authors
want to examine the problem faced by street vendors after relocation and efforts made by traders in
overcoming these problems in increasing the income of street vendors at the Pancasila Fortress in the city
of Mojokerto with the aim of (1) to explain the problems faced by street vendors after relocation in the
center of the street at the Pancasila Fortress in the city of Mojokerto, (2) to explain the efforts made by
street vendors in dealing with existing problems and in increasing revenue in the center of the street at the
Pancasila Fortress in the city of Mojokerto. This type of research is a descriptive study with a qualitative
approach. The subjects of this study were street vendors who were in the PKL center on Pancasila
Fortress as many as 10 informants. Determination of informants using the snowbal sampling technique.
Data analysis consists of data reduction, data presentation, drawing conclusions or verification. The
results showed that the problems faced by street vendors after relocation were marketing, capital,
infrastructure, lack of government support and technology. These problems greatly influence the level of
income obtained by traders. Efforts made by traders in dealing with existing problems are to improve
service and cooperate with traders, selling in other locations and replacing types of merchandise.
50
JUPE, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019, 50-54
51
Permasalahan Yang Dihadapi Pedagang Kaki Lima Pasca Relokasi …. Vol.7, No.2, Tahun 2019
pemaaran yang terpadu dalam usaaha memppengaruhi dilakukan dengan menyederhanakan hasil informasi
pasar untuk merebut konsumen. (3) Mewujudkan komplek yang telah didapatkan dari lapangan ke dalam
kepuaan konsumen dalaam upaya menciptakan pelanggan bentuk sederhana. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
tetap.
yaitu menarik kesimpulan selama penelitian berlangsung
Burhan(2015) menjelaskan konsep pemasaran dengan
istilah marketing mix 7p tentang lokasi yang merupakan serta selalu dicek lagi untuk mendapatkan verifikasi yang
tempat adalah dimana suatu produk tersebut di jual yang valid.
dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan Untuk uji keabsahan dalam penelitian ini meliputi uji
produk yang diinginkan. Dalam penentuan lokasi, kredibilitas, uji transferbilitas dan dependenbilitas. Supaya
pengusaha harus memperhatikan aspek seperti tempat penelitian ini memiliki tingkat kredibilitas tinggi sesuai
produk harus bisa dijangkau oleh konsumen dan tempat fakta lapangan, maka upaya yang dilakukan diantaranya
produk harus sesuai dengan segmentasi yang dituju.
adalah melakukan perpanjangan pengamatan, ketekunan
METODE ditingkatkan, melakukan triangulasi, serta bahan referensi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam Uji Transferbilitas ini dilakukan dengan bantuan atau
penelitian deskripstif, ditujukan untuk memeriksa gejala- teman sejawat untuk melihat hasil penelitian atau
gejala, fakta, atau kejadian secara sistematis dan akurat, abstraksinya serta dimintai tanggapan. Dari tanggapan
mengenai sifat-sifat populasi daerah tertentu. tersebut diperoleh masukan sejauh mana hasil penelitian
Menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau mampu dipahami oleh pembaca.
menggambarkan kumpulan data sebagaimana adanya Uji Dependebilitas yaitu dilakukan audit terhadap
tanpa ada maksud membikin kesimpulan yang berlaku keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh
umum maupun generalisasi. auditor, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan
Selain itu penelitian ini juga digunakan untuk aktivitas peneliti, agar temuan penelitian dapat
menghasilkan data yang mendalam serta mendapatkan dipertahankan dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
gambaran secara menyeluruh, khususnya tentang kondisi
pedagang kaki lima di kawasan jalan Benteng Pancasila HASIL DAN PEMBAHASAN
kota Mojokerto pasca relokasi. Permasalahan Yang Dihadapi Pedagang Kaki Lima
Objek dalam penelitian kualitatif dinamakan situasi Pasca Relokasi
sosial meliputi aspek tempat, aspek pelaku, dan aspek Meskipun program relokasi telah berjalan sesuai
aktivitas. Objek dalam penelitian ini adalah Ketua rencana, akan tapi pelaksanaannya terdapat berbagai
Paguyuban Sentra PKL jalan Benteng Pancasila, Kepala permasalahan. Tidak lama setelah direlokasi ke tempat
Seksi Bidang Perdagangan DISPERINDAG kota baru, pedagang yang berada di sentra PKL jalan Benteng
Mojokerto dan para pedagang. Sedangkan informan Pancasila semakin berkurang jumlahnya dari jumlah awal
penelitian ini yaitu para pedagang yang dianggap paling yaitu 236 PKL menjadi 192 PKL. Penurunan jumlah
mampu memberikan berbagai informasi mengenai pedagang ini dikarenakan terdapat beberapa
permasalahan pasca relokasi di Sentra PKL jalan Benteng permasalahan yang dihadapi pedagang pasca relokasi.
Pancasila kota Mojokerto. Permasalahan yang dihadapi pedagang kaki lima pada
Dalam pengumpulan data, peneliti menerapkan teknik saat setelah direlokasi, adalah :
observasi informan dengan mengamati subyek penelitian Pertama, masalah pemasaran. Permasalahan pemasaran
secara langsung dengan menggunakan seluruh alat indera. disebabkan oleh minimnya jumlah pengunjung,
Wawancara mendalam dilakukan secara langsung dengan minimnya jumlah pengunjung ini dikarenakan karena
tatap muka dengan informan bermaksud mendapat belum banyak masyarakat Mojokerto yang mengetahui
gambaran tentang topic yang diteliti. Dokumentasi lokasi baru PKL yang direlokasi yaitu di sentra PKL jalan
dilakukan untuk memperoleh data sekunder, dengan Benteng Pancasila kota Mojokerto. Sehingga
mengumpulkan dan mempelajari data serta dokume yang menyebabkan lokasi baru para pedagang ini sepi dan
terkait dengan masalah penelitian. berdampak pada tingkat pendapatan mereka. Selain itu,
Teknik analisis data dilaksanakan saat berlangsungnya permasalahan pemasaran ini juga disebabkan karena
pengumpulan data, serta setelah selesai pengumpulan data lokasi yang baru berbeda dengan lokasi yang ditempati
dalam periode tertentu. Penggumpulan data dapat oleh para PKL sebelumnya yaitu di alun-alun Mojokerto.
dilakukan dengan tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, Jika di alun-alun Mojokerto lokasinya lebih mengarah ke
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. tempat hiburan. maka di jalan Benteng Pancasila
Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal yang pokok, lokasinya lebih mengarah ke hanya sekedar pasar atau
memfokuskan pada hal yang penting, diambil tema serta pusat perdagangan saja. Hal ini menyebabkn danya
polanya dan membuang yang tidak perlu. Penyajian data perbedaan tingkat jumlah pengunjung yang ada. Sehingga
berpengaruh pada pemasaran usaha para pedagang.
52
JUPE, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019, 50-54
Hal ini sesuai dengan teori oleh Pribadi & Mundung, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para
(2007) bahwa konsep pemasaran mengandung tiga unsur pedagang. Jika pemerintah membantu para pedagang,
pokok yaitu mengarahkan usaha pada pelayanan misalnya bantuan dalam bentuk permodalan, maka para
keperluan konsumen yang dilayani, melaksanakan pedagang tidak akan mengalami kesulitan dalam
kegiatan pemasaran yang terpadu dalam usaha perputaran permodalannya. Misalkan bantuan dalam
mempengaruhi pasar agar merebut konsumen, permodalan ini , dengan memberikan kredit lunak
membentuk kepuasan konsumen dalam upaya terhadap para pedagang dan memberikan syarat yang
menciptakan pelanggan tetap. Selain itu, Burhan, (2015) mudah untuk memperoleh kredit lunak tersebut. Sehingga
juga menjelaskan konsep pemasaran yang disebut dengan usaha yang dijalankan oleh mereka bisa berjalan dengan
istilah Marketing mix 7p salah satunya adalah place atau baik dan juga bisa meningkatkan pendapatan para
bisa disebut dengan lokasi. Pemilihan lokasi merupakan pedagang.
hal yang cukup penting yang harus dilakukan oleh Kelima, masalah teknologi. Permasalahan akses
pengusaha. Karena hal ini berkaitan dengan dimana suatu terhadap teknologi disebabkan karena kurangnya
produk tersebut dijual yang dapat memudahkan pengetahuan para pedagang dalam mengakses teknologi
masyarakat untuk mendapatkan produk yang seperti internet dan sosial media sehingga masih kesulitan
diinginkan.lokasi harus bisa dijangkau oleh konsumen dalam memperluas pasar. Selain berpengaruh dalam hal
dan lokasi harus sesuai dengan segmentasi yang dituju. pemasaran kurangnya akses terhadap teknologi juga
Kedua, masalah permodalan. Permasalahan permodalan berpengaruh dalam hal inovasi. Misalnya saja dalam hal
ini salah satunya disebabkan oleh permasalahan model fashion terbaru yang selalu update setiap waktu.
pemasaran. Sepinya jumlah pengunjung menyebabkan Upaya Yang Dilakukan Oleh Para Pedagang Dalam
tingkat penghasilan para pedagang semakin Mengatasi Permasalahan Yang Ada
berkurang,sehingga menyebabkan perputaran modal Pertama, upaya yang dilakukan para pedagang dalam
menjadi terhambat. Selain itu kurangnya manajemen mengatasi permasalahan pemasaran adalah dengan cara
keuangan dari para pedagang mengakibatkan para meningkatkan pelayanan dan bekerja sama dengan para
pedagang kesusahan dalam mengatur keuangannya. pedagang dalam memasarkan barang dagangan. Cara
Sebagian besar para pedagang masih mencampuradukkan yang digunakan pedagang untuk meningkan pelayanan
antara modal usaha dengan uang yang dipakai untuk adalah dengan memenuhi permintaan konsumen dan
kebutuhan pribadi. memberikan diskon khusus pada pembeli. Hal ini
Sesuai yang dikemukakan oleh Munawir, (2004) dilakukan agar pembeli yang membeli barang dagangan
tersedianya kecukupan modal kerja dapat memberikan tersebut diharapkan akan menjadi pelanggan tetap para
beberapa keuntungan yaitu melindungi perusahaan jika pedagang.
ada krisis dalam modal kerja yang disebabkan oleh Kedua, upaya yang dilakukan para pedagang dalam
turunnya nilai dari aktiva lancar, kemungkinan untuk bisa mengatasi permasalahan permodalan adalah dengan cara
membayar semua kewajiban dengan tepat waktu, berjualan di lokasi lain. Hal ini bertujuan agar para
kemungkinan untuk memiliki persediaan dalam jumlah pedagang mendapatkan penghasilan tambahan demi
cukup untuk melayani para pelanggan, kemungkinan bagi mempertahankan usaha mereka. Dengan begitu
perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang sangat perputaran modal usaha pedagang akan lebih lancar.
menarik untuk pelanggan, dan juga kemungkinan bagi Ketiga, upaya yang dilakukan para pedagang dalam
perusahaan agar dapat berjalan dengan lebih efisien mengatasi permasalahan sempit nya ukuran stan adalah
karena tidak memiliki kesulitan dalam memperoleh dengan cara mengatur letak barang dagangan dan
barang yang diinginkan. mengurangi jenis dagangan.
Ketiga, masalah sarana dan prasarana. stan atau kios Keempat, upaya yang dilakukan para pedagang
yang mereka gunakan untuk berjualan, ukurannya tidak dalam mengatasi permasalahan kurangnya dukungan dari
sesuai dengan yang dijanjikan oleh pemerintah. Sehingga pemerintah adalah dengan cara bekerja sama dengan
banyak pedagang yang kecewa dan mengeluhkan bahwa pedagang yang lainnya. Walaupun tidak semua pedagang
ukuran stan nya terlalu kecil sehingga susah untuk melakukan hal yang sama, namun upaya yang dilakukan
meletakkan dan menata barang dagangan yang akan cukup membantu untuk bisa mempertahankan usaha
dijual dengan baik. Adanya permasalahan ukuran stan mereka.
yang kecil ini dikarenakan adanya kesalahan pendataan Kelima, upaya yang dilakukan para pedagang dalam
yang dilakukan oleh pengurus dan pemerintah. mengatasi permasalahan teknologi terutama akses dan
Keempat, masalah kurangnya dukungan dari pengetahuan terhadap penggunaan internet dan sosial
pemerintah. Dukungan yang dimaksud dalam hal ini media dalam memasarkan produk adalah dengan dibantu
adalah dukungan dalam bentuk bantuan dari pemerintah oleh anak atau para reseller yang paham dengan
53
Permasalahan Yang Dihadapi Pedagang Kaki Lima Pasca Relokasi …. Vol.7, No.2, Tahun 2019
54